Anda di halaman 1dari 20

Analisis kurikulum ipa dan

desain pembelajaran

Pembelajaran Literasi Sains


Menggunakan Model Pembelajaran
Problem Based Learning Pada Materi
Sistem Ekskresi

OLEH:
Elda andriani abdul hafid
G2J1 21 014
2
LITERASI SAINS

Literasi sains didefinisikan sebagai


Menurut Program of International kemampuan menggunakan pengetahuan
Science Assessment (PISA) literasi sains, mengidentifikasi pertanyaan, dan
menarik kesimpulan berdasarkan bukti-
sains diartikan sebagai “ the
bukti, dalam rangka memahami serta
capacity to use scientific membuat keputusan berkenaan dengan
knowledge , to identify questions alam dan perubahan yang dilakukan
and to draw evidence-based terhadap alam melalui aktivitas manusia.
conclusions in order to understand Literasi sains dibedakan dalam tiga
and help make decisions about the dimensi yaitu: konten (pengetahuan
sains), proses (kompetensi sains), dan
natural world and the changes
konteks (aplikasi sains) (PISA, 2000 &
made to it through human 2003).
activity”.
3

dimensi konten (pengetahuan sains)


Konten sains merujuk pada konsep-konsep kunci dari sains yang diperlukan
untuk memahami fenomena alam dan perubahan yang dilakukan terhadap alam
melalui aktivitas manusia.
Contoh pada Sistem Ekskresi (Menggunakan Sintaks Pembelajaran PBL) :
1. Sistem ekskresi merupakan proses pengeluaran zat-zat sisa metabolisme yang sudah
tidak digunakan lagi oleh tubuh. Sisa-sisa metabolisme ini berupa senyawa-senyawa
yang bersifat toksik (racun) sehingga jika tidak dikeluarkan dapat menyebabkan
terganggunya fungsi organorgan di dalam tubuh.
2. Organ-organ yang berperan dalam sistem ekskresi pada manusia meliputi kulit,
ginjal, paru-paru, dan hati.
4

dimensi konten (pengetahuan sains)


GINJAL
Ginjal merupakan komponen utama penyusun sistem ekskresi manusia yaitu urin. Manusia
memiliki sepasang ginjal berukuran sekitar 10 cm. Letak ginjal di rongga perut sebelah kiri dan
kanan ruas-ruas tulang pinggang. Ginjal berfungsi untuk menyaring zat-zat sisa metabolisme dari
dalam darah, mempertahankan keseimbangan cairan tubuh, mengeskresikan gula darah yang
melebihi kadar normal dan mengatur keseimbangan kadar asam, basa, dan garam di dalam tubuh.
5
dimensi konten (pengetahuan sains)
GINJAL

 Posisi ginjal berada di kanan dan kiri tulang pinggang yaitu di dalam rongga perut pada dinding
tubuh bagian belakang.
 Bentuknya seperti biji kacang merah, ginjal di sebelah kiri letaknya lebih tinggi daripada di sebelah
kanan. Keduanya berwarna merah, karena banyak darah yang masuk ke dalamnya.
 Ginjal tersusun atas lebih kurang 1 juta alat penyaring yang disebut dengan nefron.
6

dimensi konten (pengetahuan sains)


GINJAL
7
dimensi konten (pengetahuan sains)
GINJAL
Nefron merupakan penyusun utama ginjal yang berperan penting dalam
proses penyaringan darah. Bentuknya terdiri dari komponen penyaring/badan
malpighi yang dilanjutkan oleh saluran-saluran/tubulus. Tiap badan malpighi itu
mengandung gulungan kapiler darah yaitu glomerulus yang berada dalam kapsula
bowman. Di sinilah, proses penyaringan darah dimulai. Badan malpighi kemudian
melanjutkan salurannya ke medula renalis (bagian tengah ginjal) dan korteks renalis.
Saluran-saluran itu adalah:
• Tubulus proksimal
• Lengkung henle: saluran ginjal yang melengkung pada daerah medula,
menghubungkan tubulus proksimal dengan tubulus distal.
• Tubulus distal
• Tubulus kolektivus (pengumpul) yang terdapat pada medula
8
dimensi konten (pengetahuan sains)
GINJAL
Urine yang dihasilkan ginjal harus melalui tiga tahapan. Pertama yaitu filtrasi, kedua
reabsorpsi, dan ketiga augmentasi.
Tahap Filtrasi
9
dimensi konten (pengetahuan sains)
GINJAL
Tahap Filtrasi
Pembentukan urine dimulai dari darah mengalir melalui arteri aferen ginjal,
masuk ke dalam glomerulus yang tersusun atas kapiler-kapiler darah. Saat darah
masuk ke glomerulus, tekanan darah pun menjadi tinggi sehingga mendorong air dan
zat-zat yang memiliki ukuran kecil akan keluar melalui pori-pori kapiler, dan
menghasilkan filtrat. Cairan hasil penyaringan tersebut (filtrat), tersusun atas:
• Urobilin; • Urea;
• Glukosa; • Air;
• Asam amino; • Ion-ion seperti natrium, kalium, kalsium, dan klor.
Filtrat selanjutnya disimpan sementara di dalam kapsula bowman dan disebut
urine primer. Tahapan pembentukan urine primer ini disebut tahap filtrasi. Sementara
itu, darah dan protein tetap tinggal di dalam kapiler darah karena tidak dapat
menembus pori-pori glomerulus.
10
dimensi konten (pengetahuan sains)
GINJAL
Tahap Reabsorpsi
11
dimensi konten (pengetahuan sains)
GINJAL
Tahap Reabsorpsi
Urine primer yang terbentuk pada tahap filtrasi masuk ke tubulus proksimal. Di
dalamnya terjadi proses penyerapan kembali zat-zat yang masih diperlukan oleh
tubuh (tahap reabsorpsi). Glukosa, asam amino, ion kalium, dan zat-zat yang masih
diperlukan oleh tubuh juga diangkut ke dalam sel, kemudian ke dalam kapiler darah
di dalam ginjal. Sedangkan urea hanya sedikit yang diserap kembali.
Cairan yang dihasilkan dari proses reabsorpsi disebut urine sekunder yang
mengandung air, garam, urea (penimbul bau pada urine), dan urobilin (pemberi warna
kuning pada urine). Urine sekunder yang terbentuk dari proses reabsorpsi selanjutnya
mengalir ke lengkung henle, kemudian menuju tubulus distal. Selama mengalir dalam
lengkung henle, air dalam urine sekunder juga terus direabsorpsi.
12
dimensi konten (pengetahuan sains)
GINJAL
Tahap Augmentasi
Pada bagian tubulus distal masih ada proses penyerapan air, ion natrium, klor,
dan urea. Di sinilah terjadi proses augmentasi, yaitu pengeluaran zat-zat yang tidak
diperlukan tubuh ke dalam urine sekunder. Ketika telah bercampur, inilah yang
merupakan urine sesungguhnya. Kemudian disalurkan ke pelvis renalis (rongga
ginjal). Urine yang terbentuk selanjutnya keluar dari ginjal melalui ureter, menuju
kandung kemih yang merupakan tempat menyimpan urine sementara.
Kandung kemih memiliki dinding yang elastis dan mampu meregang untuk
dapat menampung sekitar 0,5 L urine. Proses pengeluaran urine dari dalam kandung
kemih disebabkan oleh adanya tekanan akibat adanya sinyal yang menunjukkan
bahwa kandung kemih sudah penuh. Kontraksi otot perut dan otot-otot kandung
kemih akan terjadi saat adanya sinyal penuh dalam kandung kemih. Akibat kontraksi
ini, urine dapat keluar dari tubuh melalui uretra.
13
dimensi konten (pengetahuan sains)
GINJAL
Secara umum urin berwarna kuning. Urin encer warna kuning pucat (kuning jernih), urin
kental ber-warna kuning pekat, dan urin baru / segar berwarna kuning jernih. Urin yang didiamkan
agak lama akan berwarna kuning keruh. Urin berbau khas jika dibiarkan agak lama berbau Amonia.
pH urin berkisar antara 4,8 – 7,5, urin akan menjadi lebih asam jika mengkonsumsi banyak
protein,dan urin akan menjadi lebih basa jika mengkonsumsi banyak sayuran. Berat jenis urin 1,002
– 1,035. Interpretasi warna urin dapat menggambarkan kondisi kesehatan organ dalam seseorang.
➜ Keruh, Kekeruhan pada urin disebabkan adanya partikel padat pada urin seperti bakteri, sel epithel,
lemak, atau Kristal-kristal mineral.
➜ Pink, merah muda dan merah. Warna urin seperti ini biasanya disebabkan oleh efek samping obat-
obatan dan makanan tertentu seperti Bluebery dan gula-gula, warna ini juga bisa digunakan sebagai
tanda adanya perdarahan di system urinaria, seperti kanker ginjal, batu ginjal, infeksi ginjal, atau
pembengkakkan kelenjar prostat.
➜ Coklat muda seperti warna air teh, warna ini merupakan indikator adanya kerusakan atau gangguan
hati seperti hepatitis atau sirosis.
➜ Kuning gelap, Warna ini disebabkan banyak mengkonsumsi vitamin B kompleks yang banyak ter-
dapat dalam minuman berenergi.
 
14

Dimensi proses (kompetensi sains)


Dimensi proses mencakup komponen kompetensi sains. Ada tiga fokus
penilaian dalam dimensi proses literasi sains yakni meliputi kegiatan:
mengidentifikasi pertanyaan ilmiah, menjelaskan fenomena secara ilmiah dan
menggunakan bukti ilmiah. Proses kognitif yang terlibat dalam kompetensi sains
antara lain penalaran induktif/deduktif, berfikir kritis dan terpadu, pengubahan
representasi, mengkonstruksi eksplanasi berdasarkan data.

Contoh pada Sistem Ekskresi (Menggunakan Sintaks Pembelajaran PBL) :


 Orientasi peserta didik kepada masalah
Observasi: dengan melihat beberapa warna urin yang berbeda sehingga timbul
pertanyaan, apa yang menjadi penyebab perbedaan warna tersebut.
15

Dimensi proses (kompetensi sains)

 Mengorganisasikan peserta didik


Hipotesis:adanya gangguan atau kelainan pada beberapa urin yang memiliki warna
berbeda.
 Membimbing penyelidikan individu dan kelompok
Melakukan eksperimen, salah satunya dengan mengukur PH urin
 Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
Menyajikan dalam bentuk laporan praktikum
 Menganalisa dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
Mengkomunikasikan hasil praktikum dengan kelompok lain
16

Dimensi konteks (aplikasi sains)

Dimensi konteks literasi sains menurut PISA mencakup berbagai


bidang diantaranya: 1) bidang aplikasi sains meliputi penerapan sains
dalam setting personal, sosial dan global seperti bidang: kesehatan; 2)
bidang penilaian (assessment) dimana butir-butir soal pada penilaian
pembelajaran sains, menurut PISA berfokus pada situasi yang terkait
pada diri individu, keluarga dan kelompok individu (personal), terkait
pada komunitas (social), serta terkait pada kehidupan lintas negara
(global).
17

Dimensi konteks (aplikasi sains)


Contoh pada Sistem Ekskresi (Menggunakan Sintaks Pembelajaran PBL) :
1. Bidang Aplikasi Sains, misalnya pada bidang Kesehatan
Pola hidup yang benar untuk menjaga kesehatan organ ekskresi adalah sebagai
berikut:
- Mengatur pola makan, memilih makanan seperti buah-buahan, sayur-sayuran yang
di tanam dengan tanpa pupuk kimia (organik) serta menjauhi makanan olahan.
- Aktif bergerak, karena kesehatan bisa terjaga dengan terbiasa menggerakkan badan.
- Menjaga berat badan, karena apabila berat badan berlebih sangat tidak baik untuk
kesehatan karena organ tubuh akan bekerja lebih keras.
- Menjauhi alkohol dan menghindari asap rokok, karena menjadi penyebab paling
banyak tubuh terserang berbagai penyakit.
- Menghindari beberapa obat antibiotik dan anti nyeri, karena dapat merusak
beberapa organ ekskresi.
18

Dimensi konteks (aplikasi sains)


Contoh pada Sistem Ekskresi (Menggunakan Sintaks Pembelajaran PBL) :
2. Bidang Penilaian (Assessment) dimana butir-butir soal pada penilaian pembelajaran sains
a. Mengapa orang yang banyak minum air akan mengeluarkan banyak urin?
Jawaban:
Karena apabila mengonsumsi banyak air minum, konsentrasi protein dalam darah akan menurun.
Kondisi ini dapat mengakibatkan penurunan tekanan koloid protein sehingga tekanan filtrasi
kurang efektif. Akibatnya, volume urine yang diproduksi akan meningkat.
b. Mengapa urine orang yang sehat dan orang yang terkena penyakit diabetes berbeda?
Jawaban:
Urine orang yang sehat atau dalam kondisi normal umumnya berwarna bening atau kekuningan,
bau kurang signifikan, pH urine dan berat jenis urine termasuk tingkat normal. Sedangkan urine
penderita diabetes berwarna kuning pekat disertai bau menyengat (bau keton), frekuensi kencing
yang meningkat, dan di dalam urine tidak terdapat insulin dan kadar glukosa sangat tinggi. Hal ini
terjadi karena produksi insulin yang sangat berkurang sehingga gula tidak dapat diserap oleh sel,
akibatnya gula yang beredar di dalam darah menjadi tinggi.
19

Dimensi konteks (aplikasi sains)


Contoh pada Sistem Ekskresi (Menggunakan Sintaks Pembelajaran PBL) :
2. Bidang Penilaian (Assessment) dimana butir-butir soal pada penilaian pembelajaran sains
c. Bagaimanakah proses pembentukan urin pada ginjal?
Jawaban :
Pembentukan urine terjadi melalui serangkaian proses filtrasi (penyaringan zat-zat sisa yang
beracun), reabsorpsi (penyerapan kembali zat-zat yang masih diperlukan tubuh), dan augmentasi
(penambahan zat-zat sisa yang tidak diperlukan lagi oleh tubuh). Filtrasi terjadi di dalam kapiler
glomerulus dimana hasil saringannya merupakan urine primer (filtrate glomerulus) akan masuk ke
tubulus dan mengalami reabsorpsi. Pada proses ini terjadi reabsorpsi air, zat tertentu, dan zat yang
penting bagi tubuh. Setelah terjadi reabsorpsi di tubulus kontortus proksimal dan sepanjang
saluran lengkung Henle, tubulus akan menghasilkan urine sekunder. Augmentasi atau sekresi
tubular adalah proses penambahan zat-zat yang tidak diperlukan oleh tubuh ke dalam kontortus
distal. Dari proses augmentasi ini akan dihasilkan urine yang sesungguhnya dan disimpan
sementara di kantong kemih.
sekian
dan
terima kasih

Anda mungkin juga menyukai