PERCOBAAN VI
PEMERIKSAAN KADAR KREATININ
Disusun Oleh :
Kelompok 2/C
Asisten :
Jeihan Aliyya, S. Farm.
I. Tujuan Percobaan
1. Melakukan pemeriksaan fungsi ginjal dengan mengukur kadar kreatinin
dalam serum.
2. Menginterpretasikan hasil pemeriksaan yang diperoleh.
distal. Ketiga tubulus renal ini berfungsi dalam reabsorpsi dan sekresi
dengan mengubah volume dan komposisi ultrafiltrat sehingga terbentuk urin
(Baradero dkk, 2008).
Filtrasi adalah proses ginjal dalam menghasilkan urin. Ultrafiltrasi
diukur sebagai laju filtrasi glomerulus (glomerular filtration rate, GFR).
Secara klinia, GFR diartikan sebagai jumlah filtrat glomerular yang
dihasilkan dalam satu menit. GFR pada orang dewasa kira-kira 125 mL per
menit atau 7.5 L per jam (Baradero dkk, 2008).
Laju filtrasi glomerulus merupakan uji faal ginjal yang paling banyak
dilakukan di klinis. Akurasi setiap uji LFG ternyata tergantung dari
substansi atau zat yang dipakai sebagai media kontras (Sukandar, 1997).
Kriteria substansi/zat yang memenuhi syarat untuk uji LFG yaitu
(Sukandar, 1997):
- Eliminasi dari tubuh hanya oleh ginjal
- Filtrasi bebas
- Tidak mengalami sekresi atau absorbs oleh tubulus
- Pengukuran cukup akurat dan mudah
2.2. Kreatin
Kreatinin adalah produk protein otot yang merupakan hasil akhir
metabolisme otot yang dilepaskan dari otot dengan kecepatan hampir
konstan dan diekskresi dalam urin dengan kecepatan yang sama. Kreatinin
diekskresikan oleh ginjal melalui kombinasi filtrasi dan sekresi,
konentrasinya relative sama dalam plasma hari ke hari, kadar yang lebih
besar dari nilai normal mengisyaratkan adanya gangguan fungsi ginjal.
(Corwin J.E, 2001).
Kreatin disintesis di hati, pankreas, dan ginjal dari asam amino
arginin, glisin, dan metionin. Kreatin dibawa melalui sistem sirkulasi ke
otot, otak, dan organ lain, yang kemudian dirubah menjadi fosfokreatin dan
berperan sebagai sumber energi seperti ATP. Kreatinin diproduksi sebagai
produk buangan dari kreatin dan fosfokreatin. Karena banyaknya kreatinin
yang diproduksi di otot, jumlah kreatinin yang terukur dalam darah
sebanding dengan massa otot pasien. Produk buangan kreatin ini masuk ke
dalam darah yang kemudian dibuang melalui ginjal (Arneson, 2007).
Pengukuran kreatinin dengan metode kimiawi. Pada reaksi Jaffe,
kreatinin bereaksi dengan asam pikrat pada kondisi basa untuk
menghasilkan produk merah-oranye. Reaksi ini tidak spesifik untuk
kreatinin. Warna merah-oranye bisa dihasilkan dari protein, glukosa, asam
askorbat, aseton, asetoasetat, piruvat, guanidindan sefalosporin. Metode ini
bergantung pada konsentrasi asam pikrat, pH basa, suhu reaksi, waktu
reaksi, dan panjang gelombang untuk pengukuran produk. Sampel yang
digunakan dapat berupa serum, plasma, dan urin. Rentang normal untuk pria
adalah 0.9-1.3 mg/dL, untuk wanita 0.6-1.1 mg/dL, dan untuk anak-anak
adalah 0.3-0.7 mg/dL (Arneson, 2007).
Pengukuran kreatinin dengan metode enzimatik. Pengukuran secara
enzimatik terhadap kreatinin telah diselidiki. Kreatininase, kreatinase, dan
kreatinin deaminase digunakan untuk menghasilkan produk yang dapat
diukur dan mewakili konsentrasi kreatinin. Reaksi enzimatik dapat diukur
secara spektrofotometri seperti perubahan NADH menjadi NAD+ atau H2O2
menjadi H2O. Sampel yang digunakan dapat berupa serum, plasma, dan urin.
Rentang normalnya biasanya lebih rendah disbanding dengan rentang
normal pada metode pengukuran lain (Arneson, 2007).
2.5. Spektrofotometri
Prinsip kerja spektrofotometri UV-Visibel adalah Interaksi radiasi
elektromagnetik pada rentang panjang gelombang 200-700 nm yang
dilewatkan pada suatu larutan senyawa dan terjadi eksitasi elektron pada
ikatan di dalam molekul sehingga menempati keadaan kuantum yang lebih
tinggi dan dalam proses menyerap sejumlah energi yang melewati larutan
tersebut. Semakin longga elektron tersebut ditahan di dalam ikatan molekul,
semakin besar panjang gelombang radiasi yang diserap, energinya akan
lebih rendah (Watson, 2009).
Tabel hubungan warna dan panjang gelombang (Gandjar, 2007)
Panjang gelombang Warna yang diserap Warna yang diamati
(nm)
400 – 435 Ungu (lembayung) Hijau kekuningan
450 – 480 Biru Kuning
480 – 490 Biru Kehijauan Oranye
490 – 500 Hijau kebiruan Merah
500 – 560 Hijau Merah anggur
560 – 580 Hijau kekuningan Ungu (lembayung)
580 – 595 Kuning Biru
595 – 610 Oranye Biru kekuningan
610 – 750 Merah Hijau kebiruan
Alat Bahan
Centrifuge Asam Pikrat
Mikropipet 100 μL
NaOH 0,5 N
dan 1000 μL
Spektorfotometer
Larutan Standar
UV-Vis
Tabung Reaksi dan
Serum / Plasma Heparin
Rak
Perhitungan :
1. Kadar Kreatinin
Kadar standar = 2 mg/dL
|Uji|
Rumus : Kadar Kreatinin (mg/dL) = × kadar standar
|Standar|
0,035
Kadar Kreatinin Uji 1 = × 2mg /dL
0,018
= 3,888 mg/dL
0,004
Kadar Kreatinin Uji 2 = × 2 mg/ dL
0,018
= 0,444 mg/dL
0,008
Kadar Kreatinin Uji 3 = × 2mg /dL
0,018
= 0,888 mg/dL
0,012
Kadar Kreatinin Uji 4 = × 2mg /dL
0,018
= 1,333 mg/dL
0,005
Kadar Kreatinin Uji 5 = × 2mg /dL
0,018
= 0,555 mg/dL
2. Nilai Rata-Rata
Rumus:
U 1 + U 2 +U 3 +.. .
X= .
n
3,888+0 , 444+0 ,888+1, 333+0 , 555
X=
5
7,108
X=
5
X =1, 421mg/dL
Artinya masuk rentang nilai normal serum yaitu 0,8 – 1,5 mg/dL
3. Simpangan Baku
Rumus:
VI. Pembahasan
VII. Kesimpulan
Hasil yang diperoleh dari pemeriksaan kadar kreatinin dapat disimpulkan bahwa: