I. PENDAHULUAN
Hemoglobin A1c atau HbA1c adalah komponen minor dari hemoglobin yang
berikatan dengan glukosa. HbA1c disebut sebagai glikosilasi atau hemoglobin glikosilasi
atau glycohemoglobin. Hemoglobin adalah pigmen pembawa oksigen yang memberikan
warna merah pada sel darah merah dan juga merupakan protein dominan dalam sel darah
merah (Sherwani. 2016).
Selain itu seperti semua tes laboratorium lainnya HbA1c memiliki beberapa
keterbatasan, walaupun jarang haemoglobinopati dapat menyebabkan nilai HbA1c tinggi
palsu atau rendah, tetapi tes paling modern telah mengatasi kesulitan ini, meskipun staf
laboratorium dan staf klinis perlu untuk waspada. Thalasemia dan hemoglobinopati
seperti Hb C, Hb S, Hb E, dan lain-lain yang menyebabkan usia eritrosit memendek
menyebabkan penurunan kadar HbA1c. Pada cara kromatografi penukar kation Hb C dan
Hb S terhitung pada Hb total dan menurunkan hasil perhitungan HbA1c. Sebaliknya Hb
F, Hb H dan Hb Bart mungkin menyebabkan HbA1c tinggi palsu, tergantung pada cara
analisis. Kekurangan zat besi dapat menyebabkan nilai HbA1c meningkat palsu dan
harus dikenali ketika mendiagnosis pasien dengan diabetes menggunakan HbA1c saja.
Di sisi lain, pasien dengan “turn over" sel yang tinggi (terutama anemia hemolitik ,
malaria kronis, major blood loss, transfuse, anemia kronis akibat gagal ginjal dan
penyakit hati) akan memiliki nilai HbA1c rendah palsu. Usia dan etnis diduga juga dapat
mempengaruhi peningkatan HbA1c namun hal ini belum terlalu jelas (Refa. 2005).