PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
Virus adalah parasit berukuran mikroskopik yang menginfeksi sel organisme
biologis. Virus hanya dapat bereproduksi di dalam material hidup dengan
menginvasi dan memanfaatkan sel makhluk hidup karena virus tidak memiliki
perlengkapan selular untuk bereproduksi sendiri. Biasanya virus mengandung
sejumlah kecil asam nukleat (DNA atau RNA, tetapi tidak kombinasi
keduanya) yang diselubungi semacam bahan pelindung yang terdiri atas
protein, lipid, glikoprotein, atau kombinasi ketiganya. Genom virus menyandi
baik protein yang digunakan untuk memuat bahan genetik maupun protein
yang dibutuhkan dalam daur hidupnya. Karena karakteristik khasnya ini virus
selalu terasosiasi dengan penyakit tertentu, misalnya virus influenza yang
menyebabkan penyakit influenza atau flu pada manusia. Pada umumnya di
negara-negara tropis termasuk di Indonesia, kejadian wabah influenza dapat
terjadi sepanjang tahun dan puncaknya akan terjadi pada bulan Juli. Virus
influenza mudah bermutasi dengan cepat, bahkan seringkali memproduksi
strain baru di mana manusia tidak mempunyai imunitas terhadapnya. Ketika
keadaan ini terjadi, mortalitas influenza berkembang sangat cepat. Oleh sebab
itu dalam makalah ini saya akan membahas mengenai virus influenza, mulai
dari pengertian, struktur cara replikasinya, hingga upaya dalam pencegahan
penularan virus influenza itu sendiri.
b. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut
1. Apakah definisi dari virus influenza?
2. Bagaimana taksonomi virus influenza?
II. PEMBAHASAN
RNA cenderung terdiri dari satu untaian namun pada kasus-kasus khusus dapat
berupa dua untaian, Pada virus, genom virus tidak terdiri dari satu rangkaian
asam nukleat; namun biasanya terdiri dari tujuh atau delapan bagian RNA
negative-sense yang tersegmentasi, tiap-tiap bagian RNA mengandung satu
atau dua gen. Hemagglutinin (HA) dan neuraminidase (NA) merupakan dua
flikoprotein besar yang berada di luar partikel virus. HA merupakan lektin yang
memediasi ikatan (binding) virus terhadap sel target dan masuknya genom
virus pada sel target, sementara NA terlibat dalam lepasnya anak virus dari sel
yang terinfeksi, dengan membelah gula yang berikatan pada partikel virus
dewasa. Oleh karena itu, protein ini merupakan target bagi obat-obat antivirus
Virus Influenza C
Genus ini memiliki satu spesies, virus influenza C, yang menginfeksi
manusia, anjing dan babi, kadang-kadang menyebabkan parah penyakit dan
epidemi lokal.
6. Translasi
Sepuluh protein virus dikodekan oleh 8 genom. Enam mRNAs ditranskripsi
darisegmen 1 sampai 6. Hal ini karena dalam bakteri eukariotik hanya
mengenali kodonAUG yang sangat spesifik. Dalam proses translasi ini yang
dilakukan disitoplasmaakan menghasilkan protein-protein yang kemudian
akan disalurkan ke apparatus golgi. Protein - protein yang penting yaitu
hemagglutinin, neuraminidase. Setelah dipasangkannya RNA yang ada pada
virus dan menghasilkan protein maka proses ini pun selesai dan akan
digabung dengan genom- genom virus yang sudah direplikasi.
7. Assembly
Tahap ini adalah saatnya penggabungan antara materi genetik dari virus dan
proteinyang sudah dibentuk. Materi genetik virus akan kembali dibungkus
oleh nukleokapsid yang ada. Setelah terbentuk virus dengan protein yang
lengkap dan materi genetik virus belum bisa dikeluarkan dari dalam sel.
8. Budding
Proses ini dilakukan persiapan untuk pengeluaran virus baru yang sudah
dibentuk. Tahapan ini hemagglutinin dan neuramidase dari virus akan
menempel pada membransel. Dalam tahapan ini peran dari hemagglutinin
menjadi sangat penting karenahemagglutinin adalah penghubung dari sel
dan virus itu sendiri. Dengan adanya kuncup -kuncup yang sudah tertancap
pada membran sel akan memungkinkan virusuntuk masuk dan siap untuk
keluar sampai akhirnya kuncup - kuncup tersebut dewasa.
9. Release
Tahapan ini adalah akhir dari replikasi virus influenza. Virus infuenza yang
sudah adaakan keluar melalui membran sel inang. Virus yang telah
menempel dan bergabung dengan kuncup - kuncup akan keluar setelah
neuramidase mengeluarkan residu yangakan membelah membran sel dari
asam sialic dari sel inang. Dengan begitu keluarlah virus influenza dari sel
Gejala influenza dapat dimulai dengan cepat, satu sampai dua hari setelah
infeksi. Biasanya gejala pertama adalah menggigil atau perasaan dingin,
namun demam juga sering terjadi pada awal infeksi, dengan temperatur
tubuh berkisar 38-39 C (kurang lebih 100-103 F). Banyak orang merasa
begitu sakit sehingga mereka tidak dapat bangun dari tempati tidur selama
beberapa hari, dengan rasa sakit dan nyeri sekujur tubuh, yang terasa lebih
berat pada daerah punggung dan kaki. Gejala influenza dapat meliputi:
Demam dan perasaan dingin yang ekstrem (menggigil, gemetar), batuk,
hidung tersumbat, nyeri tubuh, terutama sendi dan tenggorok, kelelahan,
nyeri kepala, iritasi mata, mata berair, mata merah, kulit merah (terutama
wajah), serta kemerahan pada mulut, tenggorok, dan hidung, Ruam
petechiae (pada anak, gejala gastrointestinal seperti diare dan nyeri
Pengobatan
Orang dengan flu disarankan untuk mendapatkan banyak istirahat, minum
banyak cairan, menghindari
Salah satu cara terbaik untuk mencegah flu adalah dengan meningkatkan
sistem kekebalan tubuh agar daya tahan tubuh meningkat dan mampu
melawan serangan virus flu. Cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan
kekebalan tubuh adalah dengan selalu menjaga pola hidup sehat seperti makan
makanan sehat dan bergizi, berolahraga, cukup istirahat, dan bisa juga dengan
vaksinasi. Dalam dunia medis saat ini sudah diperkenalkan vaksinasi flu untuk
orang usia 6 bulan ke atas. Para ahli menyarankan agar vaksinasi flu dilakukan
setiap tahun karena cepatnya kemampuan virus flu untuk berubah sehingga
menjadi lebih resisten. Efektivitas vaksinasi dalam mencegah penyakit flu bisa
mencapai 70 90 %. Orang yang sangat dianjurkan untuk mendapatkan
imuniasai flu adalah anak-anak, wanita hamil, orang yang menderita penyakit
tertentu seperti penyakit asma, HIV, diabetes, jantung, paru, dan orang tua
terutama mereka yang berusia lebih dari 65 tahun ke atas. Orang yang tidak
boleh diberikan vaksinasi flu adalah anak bayi usia 6 bulan ke bawah, orang
yang alergi khususnya alergi telur dan produk olahannya, orang yang
menunjukkan reaksi alergi terhadap vaksin flu, dan orang yang menderita
Guillain-Barr syndrome (keanehan pada sistem imun dan saraf tubuh).
Beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mencegah penularan flu adalah:
Hindari (menjauh) dari orang yang terkena flu. Flu merupakan penyakit
yang sangat cepat menular lewat udara terutama saat bersin dan batuk.
Untuk orang yang sedang flu, sebaiknya menggunakan masker penutup
mulut dan hidung agar tidak menyebarkan virus flu ke orang lain. Saat
batuk dan bersin, tutup mulut dan hidung menggunakan tisu, lalu buanglah
tisu ke tempat sampah setelahnya.
Flu juga bisa menular lewat kontak (sentuhan) tangan orang yang
terinfeksi virus flu atau lewat kontak dengan benda yang telah dipegang
penderita. Oleh karena itu, penting sekali bagi kita untuk selalu rajin
mencuci tangan dengan sabun agar memperkecil kemungkinan tertular
penyakit flu.
Flu tak hanya bisa masuk ke dalam tubuh lewat mulut, bisa juga lewat
hidung dan mata. Oleh sebab itu, bila Anda habis melakukan kontak
langsung dengan penderita flu, hindari menggosok-gosok mata dan hidung
untuk mencegah penularannya.
Jika Anda terserang flu, sebaiknya tidak beraktivitas di luar rumah untuk
mencegah kemungkinan Anda menularkan virus flu ke orang lain di
sekitar Anda. Istirahatlah di rumah karena istirahat sangat dibutuhkan bagi
tubuh agar bisa pulih kembali
III.KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari pembuatan makalh ini adalah sebagai
berikut:
1. Virus Influenza merupakan virus dengan materi genetik RNA.
2. Ciri khas dari virus ini adalah memiliki protein permukaan yang merupakan
antigen utama yaitu Hemmaglutinin (HA) dan Neuraminidase (NA).
3. Menurut International Commitee on Taxonomy of Viruses virus influenza
masuk kedalam genus orthomyxovirus.
4. Virus influenza dibagi menjadi tiga tipe yaitu virus influenza A, virus influenza
B dan virus influenza C.
5. Tahap-tahap replikasi virus influenza meliputi tahap binding, endositosis,
uncoating, replikasi, transkripsi, translasi, assembly, budding dan release.
6. Gejala influenza seperti demam dan perasaan dingin yang ekstrem (menggigil,
gemetar), batuk, hidung tersumbat, nyeri tubuh, terutama sendi dan tenggorok,
kelelahan, nyeri kepala, iritasi mata, mata berair, mata merah, kulit merah
(terutama wajah), serta kemerahan pada mulut, tenggorok, dan lainnya.
7. Upaya pencegahan dapat dilakukan dengan vaksinasi, pengobatan tertentu,
dengan meningkatkan daya tahan tubuh, rajin mencuci tangan, menjaga
kebersihan, hindari kontak secara langsung dengan orang yang terkena flu
karena dapat tertular baik melalui mulut, hidung dan mata.
DAFTAR PUSTAKA