Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH MIKROBIOLOGI DAN PARASITOLOGI

PENYAKIT PENYEBAB VIRUS & PENGOBATANNYA

Dosen Pengampu : Dra. MASNIAH, M.Kes., Apt

Disusun Oleh :
Nama : HEZITA NAMORA SOFYAN
Kelas : 1A
NIM : P07539022019

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MEDAN


JURUSAN FARMASI
T.A 2022/2023
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Virus adalah partikel berukuran mikroskopik yang menginfeksi sel


organisme biologis. Menurut klasifikasi Bergey, virus termasuk ke dalam divisio
Protophyta, kelas Mikrotatobiotes dan ordo Virales (Virus). Pada tahun 1976
ICTV (International Commite on Taxonomy of Virus) mempublikasikan bahwa
virus diklasifikasikan struktur dan komposisi tubuh, yakni berdasarkan kandungan
asam. Pada dasarnya virus dibedakan atas dua golongan yaitu virus DNA dan
virus RNA.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan togaviridae ?
2. Bagaimana replikasi genomnya ?
3. Bagaimana pembagian genus togaviridae ?

C. Tujuan
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan togaviridae
2. Mengetahui replikasi genom togaviridae
3. Mengetahui pembagian genus togaviridae
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian

Virus adalah partikel berukuran mikroskopik yang menginfeksi sel


organisme biologis. Togaviridae atau virus toga (kata “toga” berasal dari bahasa
Latin yang berarti “jubah” atau “penutup”) merupakan virus RNA beruntai
tunggal yang memiliki virion bola dan termasuk agen penyebab campak Jerman,
ensefalitis, rubella, yellow fever, dan demam berdarah. Virus ini memiliki
genom yang linear, beruntai tunggal.

B. Replikasi Genom

Protein non-struktural dikodekan pada ujung kromosom nomor 5. Protein


ini awalnya diterjemahkan sebagai poliprotein, yang mengakibatkan terjadinya
pembelahan diri, membentuk empat protein non-struktural yang bertanggung
jawab untuk ekspresi gen dan replikasi.
Pembentukan fragmen, pengkodean protein struktural, sintesis lebih lanjut
dari RNA positif tahap kedua berlangsung di permukaan sel, di mana virus ini
memperoleh envelope. Siklus replikasi terjadi sangat cepat, yaitu sekitar 4 jam.

Berbentuk seperti selimut, bulat, ikosahedral, 65-70nm diameter, kapsid


dengan T = 4 simetri ikosahedral yang terbuat dari 240 monomer. Envelope berisi
80 trimer paku.
C. Pembagian Genus

Family Togaviridae dibagi ke dalam 2 genus, yaitu :


a. Genus Alphavirus ↔ Jenis spesies: virus Sindbis , Virus Eastern Venezuelan
Encephalitis ,  Virus Western Venezuelan Encephalitis , Virus Ross
River , Virus O'nyong'nyong, Chikungunya, Virus Semliki Forest
b. Genus Alphavirus ↔ Jenis spesies: Virus Rubella

1. Alphavirus
Virus alfa (alphavirus) adalah virus yang menyerang otak dan
menimbulkan peradangan saraf otak yang disebut ensefalomyelitis
(encephalomyelitis). Penyebaran virus alfa adalah melalui nyamuk sebagai
vektor.

2. Rubivirus
Rubella atau yang sering dikenal dengan istilah campak Jerman adalah
sebuah infeksi yang menyerang, terutama, kulit dan kelenjar getah bening Virus
Rubella biasanya menginfeksi tubuh melalui pernapasan seperti hidung
dan tenggorokan.

a. Penularan Penyakit Rubella


Pada umumnya, virus rubela hidup di daerah tropis, subtropis,
dan pada daerah yang memiliki musim semi. Virus rubela menular
melalui dahak penderita yang masuk ke tubuh orang lain.

b. Mekanisme Penyakit Rubella


Mula-mula dapat terjadi di saluran pernafasan diikuti dengan
perkembangbiakan dalam kelenjar getah bening servikal. Viremia
timbul setelah 5-7 hari dan berangsung hingga timbul antibodi sekitar
hari ke-13-15. Timbulnya antibodi berbarengan dengan timbulnya
ruam. Setelah timbul ruam, virus dapat tetap dideteksi dalam
nasofaring.

c. Tanda & Gejala Penyakit Rubella


Tanda-tanda dan gejala Infeksi rubella dimulai dengan adanya
demam ringan selama 1 atau 2 hari (99 - 100 ℉ atau 37.2 - 37.8 ℃)
dan kelenjar getah bening yang membengkak dan perih, biasanya di
bagian belakang leher atau di belakang telinga .Pada hari ke-2 atau ke-
3, bintik-bintik (ruam) muncul di wajah dan menjalar ke arah bawah.
Bintik-bintik ini biasanya menjadi tanda pertama.
Gejala lain dari rubella, sakit kepala, kurang nafsu makan,
conjunctivitis ringan (pembengkakan pada kelopak mata dan bola
mata), hidung yang sesak dan basah, kelenjar getah bening yang
membengkak di bagian lain tubuh.

d. Pencegahan
Untuk perlindungan terhadap serangan virus Rubella telah tersedia
vaksin dalam bentuk vaksin kombinasi yang sekaligus digunakan
untuk mencegah infeksi campak dan gondongan, dikenal sebagai
vaksin MMR (Mumps, Measles, Rubella) .Rubella dapat diberikan
kepada anak usia 12-18 bulan. Bila belum, dapat dilakukan pada
usia 6 tahun. Sedangkan vaksinasi ulangan dianjurkan pada usia 10-12
tahun atau 12-18 tahun (sebelum pubertas).

e. Pengobatan

Jika tidak terjadi komplikasi bakteri, pengobatan adalah


simtomatis. Upaya untuk mengobati anak yang sedang menderita
rubela kongenital dengan amantadin, tidak berhasil. Karena amantadin
tidak dianjurkan pada wanita hamil, penggunaannya amat terbatas.
Interferon dan isoprinosin telah digunakan dengan hasil yang terbatas.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa togaviridae


adalah virus RNA beruntai tunggal yang memiliki virion bola berbentuk
seperti selimut, bulat, ikosahedral, berdiameter 65-70 nm, kapsid dengan T
= 4 simetri ikosahedral yang terbuat dari 240 monomer. Envelope berisi
80 trimer paku, dan termasuk agen penyebab campak Jerman, ensefalitis,
rubella, yellow fever, dan demam berdarah. Togaviridae dibagi menjadi 2
genus yaitu genus Alphavirus dan Rubivirus. Rubivirus adalah virus
penyebab penyakit rubella / campak Jerman.

B. Saran

Setelah membaca makalah ini diharapkan pembaca dapat memahami


materi mengenai togaviridae, meliputi pengertian, replikasi genom,
pembagian genus, serta penyakit yang disebabkan olehnya.

Anda mungkin juga menyukai