Anda di halaman 1dari 6

PENYAKIT TIPUS ( DEMAM TIPOID )

DOSEN PENGAMPU: Dra. MASNIAH,M.Kes., Apt

DISUSUN OLEH:
SYAHRIDHA ANNISA MARBUN
P07539022081
KELAS 1B

POLITEKNIK KESEHATAN MEDAN


JURUSAN FARMASI
T.A 2022/2023

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Demam tipoid atau tipus abdominalis banyak ditemukan dalam kehidupan
masyarakat kita, baik diperkotaan maupun di pedesaan. Demam tipoid merupakan
penyakit infeksi akut pada usus halus dengan gejala demam satu minggu atau
lebih disertai gangguan pada saluran pencernaan dengan atau tanpa gangguan
kesadaran (Rampengan, 2007). Demam tifoid disebabkan oleh bakteri Salmonella
typhi, sumber infeksi Salmonella typhi selalu manusia, baik orang sakit maupun
orang sehat pembawa kuman. Penyakit ini tergolong penyakit menular yang dapat
menyerang banyak orang, mulai dari usia balita, anak-anak, dan dewasa. Sebagian
penderita demam tifoid kelak akan menjadi carrier, baik sementara atau menahun
(Sjamsuhidajat, 2010).Selain itu demam tifoid dapat menimbulkan komplikasi bila
tidak diobati dengan tepat. Pada kenyataannya, masyarakat menganggap bahwa
demam tifoid merupakan penyakit yang sudah biasa terjadi dan tidak berbahaya.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian tipus?
2. Apa penyebab penyakit tipus?
3. Bagaimana cara pengobatan penyakit tipus?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian tipus
2. Mengetahui penyabab penyakit tipus
3. Mengetahiu cara pengobatan penyakit tipus

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. PENGERTIAN TIPUS


Tipes atau demam tifoid (typhoid fever) berbeda dengan
tifus. Tifus atau typhus adalah penyakit infeksi akibat bakteri Rickettsia yang
disebarkan oleh kutu hewan.
Tipes terjadi ketika bakteri Salmonella typhi masuk ke dalam saluran
pencernaan manusia dan berkembang biak di sana. Salmonella typhi bisa
menular jika seseorang mengonsumsi makanan atau minuman yang tercemar tinja
atau urine penderita tipes.

2.2. PENYEBAB TIPUS

Penyebab utama penyakit tipes atau demam tifoid ini adalah bakteri
Salmonella typhi. Bakteri ini bersarang di tempat kotor yang kemudian bisa
menyebar melalui makanan dan minuman. Penyebaran bakteri ini yang paling
sering adalah sumber air kurang bersih dan fasilitas sanitasi buruk.Contoh,
sanitasi yang buruk serta tidak adanya fasilitas MCK (Mandi, cuci, kakus)
membuat orang masih buang air besar sembarangan. Feses dari penderita tipes
yang mengandung bakteri Salmonella typhi bisa mencemari tanah, sumur, sungai
hingga sayuran yang tumbuh di tanah tersebut.Karena cara penularan penyakit
tipes dikenal dengan istilah fecal-oral transmission. Ini berarti tipes menulari lewat
tinja penderita, yang kemudian mengkontaminasi sumber air, air minum atau
makanan yang dikonsumsi orang lain.

Rendahnya kebiasaan mencuci tangan dengan air bersih mengalir dan


memakai sabun juga jadi faktor penyebab penularan penyakit tipes. Tangan yang
kotor dan ada bakteri Salmonella typhi kemudian mengkontaminasi makanan atau
barang-barang yang sentuh. Itulah cara penularan utama penyakit tipes dari
bakteri Salmonella typhi untuk menginfeksi tubuh.

Jadi secara umum ada empat penyebab penyakit tipes menyerang tubuh karena
kebiasaan buruk dalam kehidupan sehari-hari, antara lain:

 Kurang menjaga kebersihan makanan


 Makan sembarangan
 Minur air yang tidak bersih dan tidak matang
 Menggunakan toilet kotor
 Malas cuci tangan setelah dari toilet atau sebelum makan

2.3. CARA PENGOBATAN TIPUS

1. Pengobataan secara tradisioanal/alamiah


A. Memanfaatkan Daun Keji Beling
Adapun pemanfaatan daun keji beling sebagai obati tradisonal penyembuh tipes
adalah sebagai berikut:
- Siapkan kurang lebih daun keji beling yang masih segar sebanyak 15 lembar.
- Berishkan dan masukan dalam penci.
- Beri tambahan air sebanyak 2,5 liter dan rebus kurang lebih 20 menitan.
- Angkat kemudian dinginkan ramuan ini.
- Setelah dingin minum ramuan tradisional ini 2 kali dalam sehari.

B. Menggunakan Tanaman Toga


Adapun pemanfaatan Tanaman Toga untuk mengobati tipes adalah sebagai
berikut:
- Siapkan kurang lebih 10 lembar daun sambiloto yang masih segar dan tua.
- Rempah Temulawak sebnayak  15 gram.
- Siapkan pula jinten hitam secukupnya.
- Cuci bahan ini “daun sambiloto beserta temulawak” setelah bersih potong2.
- Ambil panci dan masukan potongan daun, jintan hitam, dan temulawak.
- Beri air 2 liter dan rebus hingga ramuan mendidih.
- Angkat diamkan sampai dingin dan minum dengan jangka waktu 1 hari 2 kali.

C. Menggukan Buah Timun Segar


- Siapkan buah timun ukuran sedang sebanyak 3 biji.
- Cuci dengan air dan parut buah timun semuanya.
- Peras hasil parutan buah mentimun tersebut.
- Gunakan air person ini untuk obat yang diminum setiap pagi dan sore harinya.

D. Menggunakan Rempah Kunyit


Dalam dunia obat tradisional salah satu rempah yang sangat popular untuk
dijadikan obat selain temulawak, dan jahe adalah kunyit. Kunyit juga bisa dijadikan
sebagai obat alami tipes adapun caranya adalah sebagai berikut :
- Siapkan kunyit segar sebanyak 3 rimpang.
- Daun sambiloto sebanyak 2 lembar.
- Serai satu batang.
- Haluskan semua bahan dengan cara ditumbuk.
- Beri air hangat secukupnya, minum ramuan tradisonal ini sehari 2 kali secara
berturut2.

E. Menggunakan Cacing Untuk Obati Tipus Alami


Mungkin sebagian dari anda akan merasa jijik dengan hewan yang satu ini,
bentuknya memang menjijikkan seperti ular dan belut, namun tahukah anda
bahwa cacing memiliki manfaat yang sangat banyak untuk kesehatan. Adapun
manfaatnya salah satunya adalah dapat mengobati sakit tipus anda. Untuk jenis
cacingnya sendiri, orang jawa biasanya memilih cacing kalung.
Cara pembuatan:
- Siapkan cacing tanah/kalung secukupnya.
- Buang kotoran dalamnya dengan cara membelahnya.
- Cuci hingga bersih, rebus cacing ini dalam air hingga mendidih dan angkat.
- Jemur cacing yang sudah anda rebus sampai kering sempurna.
- Tumbuk cacing yang sudah kering.
- Seduh bubuk cacing kalung seujung sendok dengan air secukupnya.
- Minum ramuan ini sampai sakit tipes anda sembuh.

2. Pengobatan secara kimiawi


Dengan mengonsumsi sedian obat dari apotek, seperti;
a. Daiticin
b. Siantan demam tipus
c. Interflox
d. Fixacef
e. Kalmicetine
f. Colsancetine
g. Hufamycetin
h. Kalcitol
i. Urfamycin
j. Microtina

BAB 3

PENUTUP

3.1. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil kajian dapat disimpulkan bahwa program pengendalian
tifoid belum terlaksana secara optimal di Indonesia seperti dalam program
pengendalian serta meningkatnya kasus-kasus karier atau relaps dan resistensi.
Pengobatan tipes dapat dilakukan secara medis maupun tradisional seperti
penggunaan kloramfenikol, tiamfenikol atau ampisilin/amoksisilin, sefalosporin
generasi III, fluorokuinolon, azitromisin, daun keji beling, sawo muda,
mentimun, daun binahong, daun kelor, daun kersen dan masih banyak lagi.

3.2 SARAN
Untuk menghindari terjangkitnya penyakit tipes yang dapat disebabkan dari
pencemaran air, maka tindakan yang dapat kita lakukan yakni dengan melakukan
penyaringn/ filtrasi dan menambahkan zat lain seperti tawas, klor maupun kaporit.
Tidak lupa perialku hidup bersih, makan makanan yang sehat, serta memiliki
sarana pembungan tinja (jamban) yang baik sehingga tidak mengontaminasi air

DAFTAR PUSTAKA
Purba, I. E., Wandra, T., Nugrahini, N., Nawawi, S., & Kandun, N. (2016). Program
pengendalian demam tifoid di Indonesia: tantangan dan peluang. Media Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan, 26(2), 99-108.

Ulfa, F., & Handayani, O. W. K. (2018). Kejadian demam tifoid di wilayah kerja
Puskesmas Pagiyanten. HIGEIA (Journal of Public Health Research and
Development), 2(2), 227-238.

Rampengan, N. H. (2016). Antibiotik terapi demam tifoid tanpa komplikasi pada


anak. Sari Pediatri, 14(5), 271-6.

Handayani, N. I. W., Khamid, M. N., & Nugraheni, A. Y. (2017). Antibactery Activities Of


Ethanol Extract 70% Kersen Leaves (Muntingia calabura L.) On The Bacteria Salmonella
typhi. STIKES DUTAGAMA KLATEN, 9(2), 20-28

Anda mungkin juga menyukai