Anda di halaman 1dari 13

SATUAN ACARA PENYULUHAN TYPUS

Pokok bahasan

: TYPUS

Sub pokok bahasan

: Pengertian typus, faktor penyebab typus , tanda gejala

typus, cara pencegahan dan pengobatan typus.


Target

: Pelajar SMK Muhammadiyah 1 yogyakarta

Waktu

: 30 menit

Hari/tanggal

: Jumat, 2 Desember 2015

Tempat

: aula SMK Muhammadiyah 1 yogyakarta

Penyuluh

: Novi Rianasari Hargi

I.

LATAR BELAKANG
Dalam kehidupan sehari-hari kita memerlukan air bersih untuk minum,
memasak, mencuci dan keperluan lain. Air tersebut mempunyai standar 3T
yaitu tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak beracun. Tetapi ada kalanya kita
melihat air yang berwarna keruh dan berbau serta sering kali bercampur
dengan benda-benda sampah seperti kaleng, plastik, dan sampah organik.
Pemandangan seperti ini kita jumpai pada aliran sungai atau dikolam-kolam.
Air yang demikian biasa disebut air kotor atau disebut pula air yang terpolusi.
Kenapa? Karena orang-orang pedesaan, atau pinggiran kota, menggunakan air
sungai untuk kehidupan sehari-hari mereka, karena untuk menghemat air. Dan
karena air sungai tercemar oleh hasil-hasil sisa dari buangan industri atau pun
kegiatan lainnya, sehingga timbulah penyakit dimana-dimana, terutama orangorang yang tingga di pinggiran sungai sering sekali terkena penyakit. Dan
hampir semua makhluk hidup di darat ataupun diair terkena dampaknya, dan
juga bagi makhluk hidup di air seperti ikan-ikanan bisa mati akibat pengolahan

limbah yang kurang baik. Akibatnya dapat menimbulkanberbagai macam


penyakit salah satunya adalah tipes.
Penyakit typus sudah lama menemani kehidupan kita yang bermukim di
Indonesia. Bukan jenis penyakit baru, tapi tak kunjung berhasil diberantas.
Bahkan karena kebandelannya, kuman ini bisa bangkit lagi menyerang bila
pengobatan tak tuntas.
II. TUJUAN
a. Tujuan Intruksional Umum
Setelah mendapatkan penyuluhan selama 30 menit tentang bahaya
penyalahgunaan narkoba, peserta penyuluhan mampu mengerti penyakit
typus.
b. Tujuan Intuksional Khusus
Setelah mendapatkan penyuluhan satu kali diharapkan peserta
penyuluhan mampu :
1.

Memahami pengertian typus

2.

Mengetahui faktor penyebab typus.

3.

Memahami tanda gejala typus.

4.

Mengetahui cara pencegahan dan pengobatan typus.

III. STATEGI PELAKSANAAN


1. Metode
a.

Ceramah dan tanya jawab

b.

Diskusi

2. Media
a.

Leaflet

b.

Power point

3. Garis besar materi


a.

Pengertian typus

b.

Faktor penyebab typus

c.

Tanda gejala typus

d.

Upaya pencegahan dan pengobatan

IV. PROSES PELAKSANAAN


No
1.

Kegiatan Penyuluh
Pendahuluan

Waktu

Kegiatan Peserta

3 menit

Penyampaian salam

Membalas salam

Perkenalan

Memperhatikan

Menjelaskan topik

Memperhatikan

Memperhatikan dengan

penyuluhan

Menjelaskan tujuan

Menjelaskan waktu
pelaksanaan

2.

Penyampaian materi

Pengertian typus

Faktor penyebab typus

12 menit

baik

Memperhatikan

Tanda gejala typus

Upaya pencegahan dan

memperhatikan

pengobatan typus
3.

Memberikan kesempatan

5 menit

untuk bertanya
4.

Menjawab pertanyaan

Peserta menanayakan hal


yang belum diketahui

5 menit

peserta

Memperhatikan
penjelasan dan
mencermati materi

Memperhatikan
jawaban

5.

Penutupan

5 menit

Menyimpulkan hasil
penyuluhan

Memperhatikan

Menjawab salam

Mengakhiri dengan
salam

V. SETTING TEMPAT
Duduk berhadapan antara penyuluh dengan peserta penyuluhan
VI. KRITERIA EVALUASI
Menanyakan pada peserta penyuluhan tentang :
a.

Pengertian typus

b.

Faktor penyebab typus

c.

Tanda gejala typus

d.

Upaya pencegahan dan pengobatan typus

VII. DAFTAR PUSTAKA


http://riskaekacahyanti.blogspot.co.id/2014/10/makalah-typus.html
http://iniblogsayambakseles.blogspot.co.id/2016/04/bab-i-pendahuluan
makalah-penyakit.html

PENYAKIT TYPUS

A. PENGERTIAN TYPUS
Typhus abdominalis yang biasa juga disebut typhus atau types dalam bahasa
Indonesianya juga merupakan penyakit yang menyerang usus halus dan
penyebabnya adalah Salmonella typhosa. Bakteri ini ada pada berkembang cepat
pada tempat-tempat yang kotor. Penyakit infeksi bakteri pada usus halus dan
terkadang pada aliran darah yang disebabkan oleh kuman Salmonella typhi atau
Salmonella paratyphi A, B dan C, Bakteri typus menyerang usus sehingga
menyebabkan luka pada usus. Selanjutnya akan menyerang hati, limpa, kantung
emped, selain itu dapat juga menyebabkan gastroenteritis (keracunan makanan),
septikemia (tidak menyerang usus).
Bakteri demam tipes (S. typhi) menyebabkan penyakit yang mengancam jiwa
dikenal sebagai demam tipes, dimana orang yang sakit tipes berkisar sekitar 21,5
juta orang setiap tahunnya. Seperti yang telah dikemukakan sebelumnya, penyakit
sangat umum dikenal di negara-negara berkembang. Hal ini disebabkan karena
tipes merupakan penyakit yang sangat tergantung dari sanitasi dan kebersihan
lingkungan. Seseorang bisa tertular tipes jika makan makanan atau minum
minuman yang telah terkontaminasi oleh orang yang terinfeksi tipes sebelumnya
atau jika limbah terkontaminasi dengan bakteri digunakan untuk minum atau
mencuci makanan akan menyebabkan typus.

B. FAKTOR PENYEBAB TYPUS


Penyebab penyakit tipes adalah bakteri bernama salmonella typhosa. Sumber
penyebab penyakit tipes, lebih banyak disebabkan kuman yang menempel di bekas
cucian gelas, sendok, piring dan sebagainya dengan kondisi air cucian yang tak
diganti, tangan yang kotor. Bakteri ini umumnya terdapat dalam makanan yang sudah
basi, daging mentah, maupun kotoran.
Tipes adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Salmonella enterica, khususnya
turunannya yaitu Salmonella Typhosa. Sebagai penyebab tipes, bakteri Salomenella
Typhosa bisa masuk ke dalam perut karena tertelan lewat makanan atau minuman
tercemar. Bakteri ini kemudian bersarang di usus halus, lalu menggerogoti dinding
usus. Jika kondisi ini dibiarkan, usus bisa luka dan sewaktu-waktu tukak tipus bisa
jebol dan usus jadi bolong.
Kebanyakan penyakit tipes ditularkan melalui kotoran. Termasuk kuman yang hidup
normal dalam usus hewan, ternak dan reptil, sumber daging unggas unggas kurang
matang, telur, melalui anjing, kucing, makanan dan minuman tercemar (batu es), dari
carrier yaitu orang sehat tetapi membawa kuman. Penyebaran Tipes juga terjadi
melalui makanan atau minuman tercemar kuman ini yang terdapat dalam air, es, atau
debu, dan lainnya.
C. TANDA GEJALA TYPUS
Gejala klinik tipes pada anak biasanya memberikan gambaran klinis yang ringan
bahkan dapat tanpa gejala (asimtomatik). Secara garis besar, gejala yang
ditimbulkan antara lain :
1.

Demam lebih dari seminggu. Siang hari biasanya terlihat segar namun

menjelang malamnya demam tinggi.


2.

Lidah kotor. Bagian tengah berwarna putih dan pinggirnya merah. Biasanya

anak akan merasa lidahnya pahit dan cenderung ingin makan yang asam-asam
atau pedas.

3. Mual Berat sampai muntah. Bakteri Salmonella typhi berkembang biak di hati
dan limpa, akibatnya terjadi pembengkakan dan akhirnya menekan lambung
sehingga terjadi rasa mual. Dikarenakan mual yang berlebihan, akhirnya makanan
tak bisa masuk secara sempurna dan biasanya keluar lagi lewat mulut.
4. Diare atau Mencret. Sifat bakteri yang menyerang saluran cerna menyebabkan
gangguan penyerapan cairan yang akhirnya terjadi diare, namun dalam beberapa
kasus justru terjadi konstipasi (sulit buang air besar).
5. Lemas, pusing, dan sakit perut. Demam yang tinggi menimbulkan rasa lemas,
pusing. Terjadinya pembengkakan hati dan limpa menimbulkan rasa sakit di perut.
6.

Pingsan, Tak sadarkan diri. Penderita umumnya lebih merasakan nyaman

dengan berbaring tanpa banyak pergerakan, namun dengan kondisi yang parah
seringkali terjadi gangguan kesadaran.

D. UPAYA PENCEGAHAN DAN PENGOBATAN

Pengobatan

Selain obat-obatan yang diberikan untuk mengurangi gejala yang timbul seperti
demam dan rasa pusing (Paracetamol), Untuk anak dengan demam tifoid maka
pilihan antibiotika yang utama adalah kloramfenikol selama 10 hari dan diharapkan
terjadi pemberantasan/eradikasi kuman serta waktu perawatan dipersingkat. Namun
beberapa dokter ada yang memilih obat antibiotika lain seperti ampicillin,
trimethoprim-sulfamethoxazole, kotrimoksazol, sefalosporin, dan ciprofloxacin
sesuai kondisi pasien. Demam berlebihan menyebabkan penderita harus dirawat dan
diberikan cairan Infus. Penderita harus tetirah alias baring tiotal minimal 7 hari bebas
panas. Makanya usahain jangan sampe berteman sama si tifus ini. Istirahat total ini
dimaksudkan untuk mencegah terjadinya komplikasi di usus. Selama perawatan,
penderita juga diberi obat-obatan untuk mengurangi gejala-gejala yang dialami
penderita, seperti panas, sakit kepala, mual dsb. Selain itu juga mendapat obat yang

akan membasmi kuman penyebab penyakit alias antibiotika. Untuk sementara,


makanan yang dikonsumsi adalah makanan lunak dan tidak banyak berserat. Sayuran
dengan serat kasar seperti daun singkong harus dihindari, termasuk sambel. Jadi
harus dijaga benar untuk memberi kesempatan kepada usus menjalani upaya
penyembuhan.

Obat

untuk

penyakit

Types

adalah

antibiotika

golongan

Chloramphenikol, Thiamphenikol, Ciprofloxacin dll yg diberikan selama 7 10 hari.


Lamanya pemberian antibiotika ini harus cukup sesuai resep yang dokter berikan.
Jangan dihentikan bila gejala demam atau lainnya sudah reda selama 3-4 hari minum
obat. Obat harus diminum sampai habis ( 7 10 hari ). Bila tidak, maka bakteri Tipes
yg ada di dalam tubuh pasien belum mati semua dan kelak akan kambuh kembali.

Cara Pengolahan Cacing Tanah


Ada beberapa

cara / proses dalam mengolah daging lumbricus rubellus,

diantaranya ; proses pengolahan kapsul cacing tanah dilakukan dengan system


higroscopy. Yaitu kandungan air cacing tanah diserap dengan menggunakan
kain kasa.
Selain itu ada juga cara pengolahan cacing tanah tersebut, caranya ialah sebagai
berikut ;
1. Cari cacing tanah merah yang bentuknya kecil kecil, (cacing kruntel yang
biasa digunakan untuk umpan memancing ikan) dan bukan cacing yang hitam
dan besar.
2. Bersihkan dan pastikan sudah tidak ada unsur tanah atau kotoran lain, sekedar
untuk menjaga higienisnya saja.
3. Tuangkan air kira kira 3 gelas untuk ukuran diminum 3 X sehari.
4. Masukkan cacing dan rebus hingga mendidih.`
5. Saring dan ambil airnya saja.
6. Dinginkan sebentar atau minumkan hangat hangat.

Pencegahan

Usaha pencegahan penyakit tifus ini dibagi dalam dua upaya, yaitu terhadap
lingkungan hidup dan manusianya sendiri. Penyediaan sarana air minum yang
memenuhi syarat, pembuatan jamban yang hygienis, pemberantasan lalat dan
pengawasan terhadap rumah makan dan penjual makanan adalah beberapa hal yang
dilakukan untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat.
Banyak orang yang tidak terlihat sakit tapi berpotensi menyebarkan penyakit tifus.
Inilah yang disebut dengan pembawa penyakit tifus. Meski sudah dinyatakan
sembuh, bukan tidak mungkin mantan penderita masih menyimpan bakteri tifus
dalam tubuhnya. Bakteri bisa bertahan berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun. Ini
karena sebagian bakteri penyebab tifus ada yang bersembunyi di kantong empedu.
Bisa saja bakteri ini keluar dan bercampur dengan tinja. Nah, bakteri ini dapat
menyebar lewat air seni atau tinja penderita.
Mengindarkan diri dari hal-hal kotor seperti pencemaran air dan makanan oleh
kotoran manusia. Pastikan jamban keluarga terletak jauh dari tempat penduduk
mengambil air minum. Memberi perhatian khusus pada kebersihan air minum,
terutama saat banjir. Penderita harus tinggal di kamar terpisah untuk mencegah
penyebaran tifus perut. Kotorannya harus dibakar atau dikubur di dalam lubang yang
dalam. Orang yang merawatnya harus membasuh tangan segera sesudahnya. Setiap
orang yang pernah menderita tipes harus memberikan perhatian tambahan terhadap
kebersihan perorangan dan tidak boleh bekerja di rumah makan atau di tempattempat pengolahan makanan.
Daya tahan tubuh juga harus ditingkatkan (gizi yang cukup, tidur cukup dan teratur,
olah raga secara teratur 3-4 kali seminggu). Hindarilah makanan yang tidak bersih.
Belilah makanan yang masih panas sehingga menjamin kebersihannya. Jangan
banyak jajan makanan dan minuman di luar rumah. Bagi orang yang pernah
mengalami penyakit Tipes sebaiknya tidak melakukan kegiatan yang sangat
melelahkan. Karena akan lebih mudah kambuh kembali daripada orang yang sama
sekali belum menderita Tipes. Yang perlu diperhatikan pasca terkena Tipes adalah

pola makan yang benar. Misalnya harus lunak, terapkan makan lunak sampai batas
yang telah ditentukan dokter, kemudian makanan yang berminyak, pedas, asam,
spicy hindari. Kurangi kegiatan yang terlalu menguras tenaga.
E. EVALUASI
1.

Soal
a. Apa yang anda ketahui tentang typus ?
b. Sebutkan faktor-faktor penyebab typus!
c. Sebutkan tanda gejala typus!
d. Bagaimana pencegahan & pengobatan typus?

2.

Jawaban :
a.

Typus adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri salmonella typosa

b.

Bakteri bernama salmonella typhosa. Sumber penyebab penyakit tipes,


lebih banyak disebabkan kuman yang menempel di bekas cucian gelas,
sendok, piring dan sebagainya dengan kondisi air cucian yang tak diganti,
tangan yang kotor. Bakteri ini umumnya terdapat dalam makanan yang
sudah basi, daging mentah, maupun kotoran.

c.

Demam lebih dari seminggu, lidah kotor, mual berat sampai muntah, diare,
lemas, pusing.

d.

Pencegahan : menjaga pola hidup bersih, makan dengan teratur dan


seimbang.
Pengobatan : diberikan obat, diberikan cacing tanah yg sudah diolah.

F. KESIMPULAN
Typhus abdominalis yang biasa juga disebut typhus atau types dalam bahasa
Indonesianya juga merupakan penyakit yang menyerang usus halus dan penyebabnya
adalah Salmonella typhosa. Bakteri ini ada pada berkembang cepat pada tempat-

tempat yang kotor. Penyakit infeksi bakteri pada usus halus dan terkadang pada
aliran darah yang disebabkan oleh kuman Salmonella typhi atau Salmonella
paratyphi A, B dan C, Bakteri typus menyerang usus sehingga menyebabkan luka
pada usus. Selanjutnya akan menyerang hati, limpa, kantung emped, selain itu dapat
juga menyebabkan

gastroenteritis

(keracunan

makanan),

septikemia

(tidak

menyerang usus).
Penyakit ini disebarkan dari kotoran ke mulut dalam makanan dan air yang
tercemar, dan sering timbul dalam bentuk wabah atau epidemi (penduduk jatuh sakit
secara bersamaan). Di antara berbagai penyakit infeksi yang kadang-kadang
dinamakan demam, tifus perut merupakan salah satu penyakit yang paling berbahaya

DAFTAR HADIR PESERTA PENYULUHAN


No
1.

Nama

Paraf
1.

2.
3.

2.
3.

4.
5.

4.
5.

6.
7.

6.
7.

8.
9.

8.
9.

10.
11.

10.
11.

12.
13.

12.
13.

14.
15.

14.
15.

16.
17.

16.
17.

18.
19.

18.
19.

20.
21.

20.
21.

22.
23.

22.
23.

24.
25.

24.
25

Anda mungkin juga menyukai