Anda di halaman 1dari 7

1.

Virus
Virus adalah organisme mikroskopik (super kecil) yang tersebar di berbagai
penjuru dunia dan cenderung bersifat parasit. Hampir semua ekosistem di dunia
mengandung virus dan dianggap sebagai organisme yang paling banyak di planet
bumi.
Virus dapat menginfeksi makhluk hidup, mulai dari manusia, hewan,
tumbuhan, jamur, bahkan bakteri. Infeksi virus tersebut banyak menimbulkan akibat
yang fatal bagi makhluk yang diinfeksinya. Virus juga tidak bisa bereplikasi
(memperbanyak diri) tanpa menumpangi organisme lain. Oleh alasan inilah, virus
diklasifikan sebagai organisme yang bersifat parasit atau merugikan.
2. Penggolongan Virus

Virus diklasifikasikan berdasarkan:

1. Berdasarkan Tempat Hidupnya atau Inangnya

a. Virus bakteri (bakteriofage)

Bakteriofage adalah virus yang menggandakan dirinya sendiri dengan


menyerbu bakteri. Dibandingkan dengan kebanyakan virus, ia sangat kompleks dan
mempunyai Virus bakteriofage mula-mula ditemukan oleh ilmuwan Prancis,
D'Herelle. Bentuk luar terdiri atas kepala yang berbentuk heksagonal, leher, dan
ekor. Bagian dalam kepala mengandung dua pilinan DNA. Bagian leher berfungsi
menghubungkan bagian kepala dan ekor. Bagian ekor berfungsi untuk
memasukkan DNA virus ke dalam sel inangnya. Contohnya: virus T

b. Virus tumbuhan

Virus yang parasit pada sel tumbuhan. Contoh virus yang parasit pada
tumbuhan: Tobacco Mozaic Virus (TMV) dan Beet Yellow Virus (BYV).
c. Virus hewan

Virus yang parasit pada sel hewan. Contoh virus hewan: virus Poliomylitis,
virus Vaccina, dan virus Influenza.

( virus poliomylitis )

2. Berdasarkan jenis asam nukleat yang dikandung

a. Ribovirus (virus RNA)

yaitu virus yang asam nuleatnya berupa RNA. contoh Togavirus


(penyebab demam kuning dan Ensefalitis ), Picornavirus (penyebab polio),
Arena virus (penyebab menginitis), Orthomyxovirus (penyebab influenza)

( togavirus )
b. Deoksiribovirus

yaitu virus yang asam nukleatnya berupa DNA. contohnya virus


Herpes (penyebab Herpes) ,Poxyvirus (penyebab kanker leukemia )
Mozaikvirus (bercak pada daun temabakau )

3. Berdasarkan Punya Tidaknya Selubung Virus

Dapat dibedakan menjadi dua tipe, yaitu:

a. Virus yang memiliki selubung atau sampul (enveloped virus)

Virus ini memiliki nukleokapsid yang dibungkus oleh membran.


Membran terdiri dari dua lipid dan protein, (biasanya glikoprotein).
Membran ini berfungsi sebagai struktur yang pertama-tama berinteraksi.
Contoh: Herpesvirus, Corronavirus, dan Orthomyxovirus.

b. Virus yang tidak memiliki selubung

Hanya memiliki capsid (protein) dan asam nukleat (naked virus).


Contoh: Reovirus, dan Adenovirus.

4. Berdasarkan bentuk dasarnya virus


a. Virus bentuk ikosahedral yaitu bentuk tata ruang yang dibatasi oleh 20
segitiga sama sisi dengan sumbu rotasi ganda. contoh virus polio dan
adenovirus.

b. Virus bentuk helical yaitu menyerupai batang panjang ,nukleokapsid tidak


kaku ,berbentuk heliks dan memiliki satu sumbu rotasi. contoh virus influenza
dan TMV.

c. Virus bentuk kompleks yaitu struktur yang amat kompleks dan pada umumnya
lengkap disbanding virus lain. contoh poxyvirus.

5. Berdasarkan jumlah kapsomernya

a. virus dengan 252 kapsomer contoh adenovirus.

b. virus dengan 162 kapsomer contoh herpesvirus.

c. virus dengan 72 kapsomer contoh papovirus.

d. virus dengan 60 kapsomer contoh picornavirus.

e. virus dengan 32 kapsomer contoh parvovirus.

3. Cara Infeksi Virus

Cara virus masuk kedalam tubuh dengan replikasi pada lokasi luka infeksi
yang terjadi sehingga terjadi penyebaran virus dan multiplikasinya pada organ target
infeksi. Jalur masuknya virus kedalam tubuh manusia dan virus yang terlibat
didalamnya ialah :

infeksi pernafasaan biasanya akan mempengaruhi beberapa organ


seperti hidung, sinus, tenggorokan, hingga paru-paru. Jenis virus dari
infeksi ini juga beragam. Mulai dari influenza (flu), respiratory syncytial
virus (RSV), rhinovirus, coronavirus (SARS), parainfluenza
(croup),rubella hingga adenovirus.

a. Saluran pencernaan
sumber makanan dan minuman juga diketahui dapat menjadi penyebab
infeksi ini berkembang biak. Menyentuh mulut atau makan tanpa mencuci
tangan dengan benar-benar bersih setelah buang air besar juga dapat
menyebabkan penularan. Infeksi saluran pencernaan ini dapat
menyebabkan gastroenteritis, yaitu infeksi rotavirus, infeksi norovirus,
infeksi astrovirus, dan beberapa infeksi adenovirus.

b. Kulit
Tipe virus pada infeksi kulit ini ada banyak, di antaranya adalah virus
Varicella-zoster, molluscum contagiosum, dan human papillomavirus
(HPV). Virus tersebut menyebabkan sejumlah penyakit seperti cacar air,
campak, roseola, herpes zoster, rubella, molluscum contagiosum, kutil
(termasuk di dalamnya kutil kelamin), dan chikungunya.

c. Sistem Saraf
Penyakit yang diakibatkan oleh infeksi virus ini adalah polio,
ensefalitis, dan meningitis. Bahayanya lagi, infeksi virus pada sistem saraf
juga dapat menyebabkan penyakit rabies yang menular dari hewan liar dan
peliharaan.

4. Penyakit Virus pada Manusia Terutama Indonesia


a. Demam berdarah dengue
Hingga saat ini Indonesia masih menjadi negara endemis demam berdarah
dengue (DBD). Dari tahun ke tahun, angka kejadian DBD masih terus ada, meski
berbagai usaha pencegahan mulai dari fogging hingga penggalakkan 3M plus,
terus dilakukan. penyakit demam berdarah disebabkan oleh virus dengue yang
ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Kedua nyamuk dapat
menggigit di pagi hari sampai sore menjelang petang. Penularan terjadi saat nyamuk
menggigit dan menghisap darah seseorang yang sudah terinfeksi virus dengue, ketika
nyamuk tersebut mengigit orang lain, maka virus akan tersebar. Hal tersebut terjadi
karena nyamuk berperan sebagai medium pembawa (carrier) virus dengue tersebut

b. Pilek dan Flu


Pilek sebenarnya juga salah satu penyakit yang disebabkan oleh virus.kondisi
seperti alergi juga bisa memicu pilek. Namun, infeksi yang seringnya disebabkan
oleh rhinovirus ini juga mudah terjadi, terutama saat imun tubuh sedang turun.
Penyakit ini secara umum tidak berbahaya dan bisa sembuh dengan sendirinya
dalam waktu 7-10 hari. Anda juga bisa mengonsumsi obat untuk meredakan gejala
yang muncul seperti pusing, batuk, dan nyeri badan.
Banyak orang yang menyamakan pilek dengan flu. Padahal, keduanya adalah
kondisi yang berbeda. Meski sama-sama penyakit yang disebabkan oleh virus, tapi
flu terjadi akibat infeksi virus bernama influenza, bukan rhinovirus. Gejala yang
muncul pada flu memang mirip dengan pilek. Namun, kalau Anda terinfeksi flu,
gangguan yang muncul akan terasa lebih parah. Pada beberapa orang, flu juga bisa
memicu komplikasi berbahaya dan bahkan menyebabkan kematian.

c. hepatitis
Penyakit yang disebabkan oleh virus selanjutnya adalah hepatitis. Penyakit
yang menyerang organ hati ini, masih cukup banyak terjadi di Indonesia.Ada lima
jenis virus hepatitis yang bisa menyerang manusia, yaitu virus hepatitis
A,B,C,D,dan E. Pada hepatitis A dan E umumnya menular lewat buruknya
kebersihan dan sarana sanitasi. Di Indonesia sendiri, penyakti hepatitis A masih
cukup sering menyebar dan bahkan sempat menyebabkan wabah.

d. Hiv Aids
Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah virus yang menyerang
kekebalan tubuh manusia, sehingga membuat penderitanya sangat mudah
terinfeksi berbagai macam penyakit. Sementara itu, Acquired Immuno Deficiency
Syndrome (AIDS) adalah sekumpulan gejala yang terjadi akibat infeksi HIV.
Orang yang terinfeksi HIV, tidak langsung mengalami AIDS. AIDS terjadi saat
tubuh mengalami kondisi parah atau berada di tahap akhir infeksi.
e. Campak
Campak adalah penyakit sangat menular akibat virus dengan nama yang sama.
Penyakit ini menyerang saluran pernapasan dan gejalanya hampir mirip dengan
demam berdarah, seperti demam, pilek, mata merah, ruam kemerahan, dan bintik-
bintik putih di bagain dalam mulut. Pada kondisi yang parah, campak bahkan bisa
menyebabkan komplikasi yang berbahaya, seperti kebutaan, ensefalitis (radang
otak), dan infeksi pernapasan berat seperit pneumonia.

f. Herpes simplex
penyakit yang disebabkan oleh virus bernama sama. Virus herpes simplex
(HSV) bisa dibagi menjadi dua, yaitu HSV-1 dan HSV-2.HSV-1 biasanya akan
menimbulkan gejala di rongga mulut (oral), seperti luka semacam koreng di bibir
atau area wajah lain yang disertai demam. Sementara itu, HSV-2 lebih sering
menyerang area genital di area vulva atau penis. Maka dari itu, penyakit ini sering
juga disebut sebagai herpes genital. Herpes jenis ini bisa menyebar saat seseorang
berhubungan seks dengan pengidap penyakit tersebut.

Anda mungkin juga menyukai