Lo.1.2. Kalisfikasi
Ordo
: Mononegavirales
Family
: Paramyxoviridae
Subfamily
: Paramyxovirinae
Genus
: Morbilivirus
HOST: Manusia
Lo.1.3. Replikasi
Virus menyerang sel inang dengan cara menyuntikkan materi genetiknya ke
dalam sel inang. Sel yang terinfeksi memproduksi protein virus dan materi
genetiknya lebih banyak dibandingkan protein tubuhnya sendiri. Ada beberapa
tahap dari siklus hidup virus. Tahap I disebut adsorbsi, ditandai dengan
melekatnya virus pada dinding sel inangnya. Tahap II disebut penetrasi, materi
genetik virus disuntukkan kedalam sel inangnya. Tahap III sintesis, merupakan
tahap menggandakan komponen-komponen tubuh virus. Tahap IV maturasi atau
perakitan, berupa penyusunan tubuh-virus menjadi satu kesatuan yang utuh.
Tahap V adalah lisis. Partikel virus yang baru terbentuk memecah sel inang, dan
siap menginfeksi sel inang berikutnya. mekanisme reproduksi virus seperti di
atas disebut daur litik.
Beberapa jenis virus bisa dalam keadaan dorman di dalam tubuh sel inangnya
sampai jangka waktu tertentu, tidak menyebabkan kerusakan, dan menjadi
bagian dari sel inang. Fase reproduksi sel seperti di atas disebut daur lisogenik.
tapi jika ada penstimulus keadaan dorman tersebut, maka virus akan aktif, dan
kembali melakukan daur litik dengan cara sintesis atau penggandaan materi
genetik, merakit komponen-komponen tubuh virus, menghancurkan sel inang
dan siap menginfeksi sel inang berikutnya.
Li.2. Mm Campak
Lo.2.1. Definisi
Campak adalah penyakit infeksi yang sangat menular yang disebabkan oleh
virus, dengan gejala-gejala eksantem akut, demam, kadang kataral selaput
lendir dan
saluran pernapasan, gejala-gejala mata, kemudian diikuti erupsi makulopapula
yang
berwarna merah dan diakhiri dengan deskuamasi dari kulit.
(http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/20116/4/Chapter%20II.pdf)
Campak adalah penyakit virus yang sangat menular ditandai dengan ruam
dan demam; menyebar melalui tetesan udara dan sekresi hidung.
(http://kamuskesehatan.com/arti/campak/)
Campak adalah suatu infeksi virus yang sangat menular, yang ditandai dengan
demam, batuk, konjungtivis (peradangan selaput ikat mata) dan ruam kulit.
(http://medicastore.com/penyakit/36/Campak.html)
Lo.2.2. Etiologi
Penyakit ini disebabkan oleh golongan paramyxovirus (Anonim), yaitu virus
RNA dari famili Paramixofiridae, genus Morbillivirus. Hanya satu tipe
antigen yang diketahui. Selama masa prodromal dan selama waktu singkat
sesudah ruam tampak, virus ditemukan dalam sekresi nasofaring, darah dan
urin. Virus dapat tetap aktif selama sekurang-kurangnya 34 jam dalam suhu
kamar. Virus campak dapat diisolasi dalam biakan embrio manusia. Perubahan
sitopatik, tampak dalam 5-10 hari, terdiri dari sel raksasa multinukleus dengan
inklusi intranuklear. Antibodi dalam sirkulasi dapat dideteksi bila ruam muncul.
Penyebaran virus maksimal adalah dengan tetes semprotan selama
masa prodromal (stadium kataral). Penularan terhadap kontak rentan sering
terjadi sebelum diagnosis kasus aslinya. Orang yang terinfeksi menjadi menular
pada hari ke 9-10 sesudah pemajanan (mulai fase prodromal), pada beberapa
keadaan awal hari ke 7 sesudah pemajanan sampai hari ke 5 sesudah ruam
muncul. Cara penularannya dengan droplet infeksi.
Morbili dapat ditularkan dengan 3 cara,antara lain :
a. Percikan ludah yang mengandung virus
b. Kontak langsung dengan penderita
c. Penggunaan peralatan makan & minum bersama.
(http://medlinux.blogspot.com/2007/09/campak.html)
Lo.2.3. Epidemiologi
Campak adalah endemik pada sebagian besar dunia. Dahulu, epidemi
cenderung terjadi secara irreguler, tampak pada musim semi di kota-kota besar
dengan interval 2 sampai 4 tahun ketika kelompok anak yang rentan terpajan.
Campak sangat menular, sekitar 90% kontak keluarga yang rentan mendapat
penyakit. Campak jarang subklinis. Sebelum penggunaan vaksin campak, puncak
insiden pada umur 5-10 tahun; kebanyakan orang dewasa imun. Sekarang di
Amerika Serikat, campak terjadi paling sering pada anak umur sekolah
yang belum diimunisasi dan pada remaja dan orang dewasa muda yang telah
diimunisasi. Epidemi telah terjadi di sekolah menengah atas dan universitas
dimana tingkat imunisasi tinggi. Epidemi ini diduga terutama karena kegagalan
vaksin. Walaupun ada kebangkitan kembali campak di Amerika Serikat dari tahun
1989-1991; jumlah kasus campak yang dilaporkan turun menjadi rendah pada
tahun 1993, mungkin akibat vaksinasi yang luas. Mereka yang lebih tua dari 30
tahun sebenarnya semua imun. Karena campak masih merupakan penyakit lazim
di banyak negara, orang-orang yang infektif masuk negara ini mungkin
menginfeksi masyarakat Amerika Serikat dan wisatawan Amerika yang ke luar
negeri berisiko terpajan disana.
(http://fkunhas.com/etiologi-infektivitas-dan-epidemiologi-penyakit-campak201104201243.html)
A. Menurut Orang
Campak adalah penyakit yang sangat menular yang dapat menginfeksi
anak-anak pada usia dibawah 15 bulan, anak usia sekolah atau
remaja dan kadang kala orang dewasa. Campak endemis di
masyarakat metropolitan dan mencapai proporsi untuk menjadi epidemi
setiap 2-4 tahun ketika terdapat 30-40% anak yang rentan atau belum
mendapat vaksinasi. Pada kelompok dan masyarakat yang lebih kecil,
epidemi cenderung terjadi lebih luas dan lebih berat. Setiap orang yang
telah terkena campak akan memiliki imunitas seumur hidup.
B. Menurut Tempat
Penyakit campak dapat terjadi dimana saja kecuali di daerah yang
sangat terpencil. Vaksinasi telah menurunkan insiden morbili tetapi
upaya eradikasi belum dapat direalisasikan. Di Amerika Serikat pernah ada
peningkatan insidensi campak pada tahun 1989-1991. Kebanyakan kasus
terjadi pada anak-anak yang tidak mendapatkan imunisasi, termasuk
anak-anak di bawah umur 15 bulan. Di Afrika dan Asia, campak masih
dapat menginfeksi sekitar 30 juta orang setiap tahunnya dengan tingkat
kefatalan 900.000 kematian.
Lo.2.5. Penularan
Penularan dari orang ke orang melalui percikan ludah dan transmisi melalui
udara ( sampai 2 jam setelah penderita campak meninggalkan ruangan ).
Waktu Penularan: 4 hari sebelum dan 4 hari setelah ruam.
Penularan maksimum pada 3-4 hari setelah ruam.
LO 1.6 Komplikasi
Pada penyakit campak terdapat resistensi umum yang menurun
sehingga dapat terjadialergi (uji tuberkulin yang semula positif berubah
menjadi negatif). Keadaan inimenyebabkan mudahnya terjadi komplikasi
sekunder seperti:
a. Bro nkop nem onia
oleh virus morbili sendiri atau infksi sekunder (oleh pneumokokus, hemofilus influenzae)
dengan gejala batuk menghebat, timbul sesak nafas. Bronkopneumonia ini dapat
Diagnosis
1. German measles
Campak Jerman atau dikenal juga sebagai rubella adalah infeksi yang
menyerang terutama kulit dan kelenjar getah bening. Hal ini disebabkan
olehvirus rubella (virus yang menyebabkan penyakit campak), yang biasanya
ditularkan melalui tetesan dari hidung atau tenggorokan juga dapat melewati
aliran darah seorang wanita hamil untuk menulari anaknya yang belum lahir.
2. Eksantema subitum
Eksantema subitum terutama disebabkan oleh Human Herpes Virus (HHV)6B. Keadaan ini biasa mengenai anak usia 2 tahun ke bawah. Didahului
demam beberapa hari kemudian timbul ruam yang menghilang dalam 1-2
hari, sehingga sering disalah artikan sebagai campak yang kedua. Tidak ada
terapi khusus untuk mengatasi keadaan ini, karena biasanya ringan dan
sembuh dengan sendirinya. Ruamnya juga tidak terasa gatal atau sakit.
Ruam biasanya tidak melibatkan muka, yang pada campak khas terlibat.
(http://www.scribd.com/doc/49590051/Campak)
DIAGNOSA
Pada stadium prodromal dapat ditemukan sel raksasa berinti banyak dari
apusan mukosa hidung.
DIAGNOSIS BANDING
Ruam kulit eksantema akut yang lain seperti :
Rubella : Ruam berwarna merah muda dan timbul lebih cepat dari campak.
Gejala yang timbul tidak seberat campak.
roseola infantum (eksantema subitum) : ruam muncul saat demam telah
menghilang.
infeksi mononukleosus,
erupsi obat : Didapatkan riwayat penggunaan obat tidak lama sebelum ruam
muncul dan biasanya tidak disertai gejala prodromal.
Demam skarlatina : Ruam bersifat papular, difus terutama di abdomen. Tanda
patognomonik berupa lidah berwarna merah stroberi serta tonsilitis
eksudativa atau membranosa
Lo.2.8. Komplikasi
Pneumonia
Ensefalitis
Infeksi telinga
Diare
Kejang
Pada ibu hamil bisa menyebabkan keguguran, bayi lahir cacat berat badan tidak
normal prematur
Lo.2.9. Tatalaksana
Simtomatik yaitu antipiretika bila suhu tinggi, sedativum, obat batuk, dan
memperbaiki keadaan umum. Tindakan yang lain ialah pengobatan segera
terhadap komplikasi yang timbul. Pengobatan yang suportif.
1. istirahat
2. pemberian makanan atau cairan yang cukup dan bergizi.
3. medikamentosa :
- antipiretik : parasetamol 7,5 10 mg/kgBB/kali, interval 6-8 jam
- ekspektoran : gliseril guaiakolat anak 6-12 tahun : 50 100 mg tiap 2-6 jam,
dosismaksimum 600 mg/hari.
- Antitusif perlu diberikan bila batuknya hebat/mengganggu, narcotic
antitussive(codein) tidak boleh digunakan
- Mukolitik bila perlu- Vitamin terutama vitamin A dan C. Vitamin A pada
stadium kataral sangatbermanfaat.
(http://www.scribd.com/doc/49590051/Campak)
Lo.2.10. Pencegahan
Imunisasi campak awal dapat diberikan pada usia 12-15
b u l a n t e t a p i m u n g k i n diberikan lebih awal pada daerah dimana penyakit
terjadi (endemik). Imunisasi aktif dilakukan dengan menggunakan strain
Imunisasi pasif
Imunisasi pasif dengan kumpulan serum orang dewasa, kumpulan serum
konvalesens, globulin plasenta atau gamma globulin kumpulan plasma
adalah efektif untuk pencegahan dan pelemahan campak. Campak
dapat dicegah dengan menggunakan imunoglobulin serum dengan
dosis 0,25 mL/kg diberikan secara intramuskuler dalam5 hari sesudah
pemajanan
tetapi
lebih
baik
sesegera
mungkin.
Proteksi
sempurnat e r i n d i k a s i u n t u k b a y i , a n a k d e n g a n p e n y a k i t k r o n i s d
a n u n t u k k o n t a k d i b a n g s a l rumah sakit anak.
Isolasi
Penderita rentan menghindari kontak dengan seseorang yang terkena
penyakitcampak dalam kurun waktu 20-30 hari, demikian pula bagi
penderita campak untuk diisolasi selama 20-30 hari guna menghindari
penularan lingkungan sekitar.
http://www.scribd.com/doc/50039975/Penyakit-Campak
A.
B.
C.
D.