Anda di halaman 1dari 2

Skrining Hipotiroid Kongenital

No. Dokumen : KS.01.06/237/


SOP/PKM
LA/III/2023
Terbitan : 001
SOP No. Revisi : 0
Tgl. Mulai Berlaku : 25 Maret 2023
Halaman : 1-1

UPT PUSKESMAS
dr ERNI HERDIANI
LEMAHABANG
NIP.
KABUPATEN
19761213 200604 2
BEKASI
005
A. Pengertian Skrining Hipotiroid Kongenital ( SHK) adalah skrining /uji saring untuk memilah
bayi yang menderita Hipotiroid Kongenital dari bayi yang bukan penderita. Tes
ini dilakukan kepada bayi yang berumur 48 jam sampai 72 jam setelah lahir
dengan mengambil sedikit darah pada tumit bayi dan diteteskan pada kertas
saring.
B. Tujuan Sebagai acuan penetapan langkah – langkah untuk mendeteksi hipotiroid
kongenital sejak dini guna mencegah kerusakan otak yang permanen dan
retardasi mental dengan memberikan pengobatan sebelum anak berusia 1
bulan.
C. Kebijakan
D. Referensi 1. Permenkes Nomor 78 tahun 2014 tentang Skrining Hipotiroid Kongenital
2. Pedoman Skrining Hipotiroid Kongenital , Kementrian Kesehatan Republik
Indonesia, 2016
E. Langkah- 1. Petugas di Poli KIA/MTBS menjelaskan kepada keluarga mengenai
langkah prosedur (langkah) dan tindakan yang akan dilakukan kepada bayi
2. Petugas KIA/MTBS mengisi informed consent dan ditanda tangan oleh
pasien

Prosedur pengambilan darah


1. Petugas laboratoriun menghangatkan tumit bayi yang akan ditusuk dengan
cara menggosok-gosokkan jari
2. Supaya aliran darah lebih lancer, posisikan kaki lebih rendah dari kepala
bayi
3. Tentukan lokasi penusukan yaitu bagian lateral tumit kiri atau kanan sesuai
daerah berwarna merah
4. Bersihkan daerah yang akan ditusuk dengan kapas alcohol 70%
5. Tusuk tumit dengan lancet steril sekali pakai dengan kedalaman 2 mm.
Gunakan lancet dengan ujung berbentuk pisau
6. Setelah tumit ditusuk, usap darah pertama dengan kain kasa steril
7. Kemudian lakukan pijatan lembut sehingga terbentuk tetesan darah yang
cukup besar. Hindari gerakan memeras karena akan mengakibatkan
hemolysis atau darah tercampur dengan cairan jaringan.
8. Selanjutnya teteskan darah di tengah bulatan kertas saring sampai bulatan
terisi penuh dan tembus kedua sisi.

Metode pengiringan specimen


1. Segera letakkan di rak pengering dengan posisi horizontal atau letakkan di
atas permukaan datar yang kering dan tidak menyerap air.
2. Biarkan specimen mongering (warna darah merah gelap)
3. Sebaiknya biarkan specimen di atas rak pengering sebelum dikirim ke
laboratorium perujuk
4. Jangan menyimpan specimen ke dlaam laci dan kena panas/sinar matahari
langsung atau keringkan dengan pengering
5. Jangan meletakkan pengering berdekatan dengan bahan-bahan yang
mengeluarkan uap seperti cat, aeosol dan insektisida

Pengiriman specimen
1. Setelah kering spesimen siap dikirim.Masukkan specimen ke dalam
kantong plastic zip lock. Satu lembar kertas saring dimasukkan ke dalam
satu plastic. Dapat juga dengan menyusun kertas saring secara selang
seling untuk menghindari agar bercak darah tidak saling bersinggungan,
atau taruh kertas diantara bercak darah
2. Masukkan specimen ke dalam amplop dan sertakan daftar specimen yang
dikirim
3. Amplop berisi specimen dimasukkan ke dalam kantong plastic agar tidak
tertembus cairan/kontaminasi selama perjalanan.
4. Pengiriman sampel tidak boleh lebih dari 7 hari sejak specimen diambil.
Perjalanan pengiriman tidak boleh lebih dari 3 hari.
F. Hal-hal yang
perlu -
diperhatikan
1. Unit Laboratorium
2. KIA
G. Unit Terkait
3. MTBS
4. PONED
No Yang Dirubah Isi Perubahan Tanggal Terbit
H. Rekaman
Historis
Perubahan

Anda mungkin juga menyukai