Anda di halaman 1dari 130

STERILISASI

No. Kode : UKP/UGD/SOP/72


No. Revisi
: 00
SOP Tanggal
Halaman : 14 Maret 2016
Terbit
KABUPATEN ACEH BESAR : 1-2

PUSKESMAS INGIN JAYA

Proses Menghilangkan semua Mikro Organisme ( Bakterial, Virus, Fungi dan Par
1 Pengertian )

Sebagai pedoman kerja petugas dalam melakukan Sterilisasi alat yang telah dip
2 Tujuan

Kebijakan Surat keputusan Kepala Puskesmas Nomor :01/I/Kapus/2016 tentang jenis-jen


3 Pelayanan

4 Referensi Panduan Pencegahan Infeksi untuk fasilitas Pelayanan Kesehatan dengan sumb
daya terbatas tahun 2004

5 Prosedur 1. Alat :
a. Instrumen
b. Kain Steril
c. Bak Instrumen
d. Korentang
6 Langkah- Langkah 1 cuci tangan dengan cara 6 langkah
2 memakai sarung tangan rumah tangga
3 Cuci alat sampai bersih
4 Rendah Alat dalam Cairan Klorin 1:9 10 - 15 Menit
5 Pastikan semua Alat terendam
6 Semua alat Instrumen dalam Keadaan terbuka
7 Angkatlah alat instrumen lalu bilas dengan air mengalir
Memasukkan alat yang akan disterilkan ke dalam sterilisator dan diisi air
8 sampai semua alat terendam

9 Merebus alat-alat sampai air mendidih selama 15-20 menit.


10 Keringkan Alat-alat letakkan di atas kain Steril
Memindahkan alat-alat yang sudah direbus kedalam bak steril tertutup
11
dengan memakai korentang.
Bungkus Bak Instrumen dengan Kain Bersih dan berilah lebel tanggal di
12 sterilkan Alat

12 Simpan Alat-alat dalam Lemari Instrumen


13 Cuci Tangan
7 Bagan Alir

Cuci tangan / memakai


handscund

Cuci /Rendam Alat

Sterilisasi ( 15 - 20 Menit )

Keringkan Alat

Bungkus/ Simpan/ Beri Lebel

Cuci tangan / Selesai

Hal-hal yang perlu 1 Kebersihan Alat


8
diperhatikan 2 Suhu Sterilisator
3 Tanggal Lebel Steril
1 IGD
2 Poli Gigi
9 Unit terkait 3 KIA
4 KB
5 Poned
1 Rekam Medis
10 Dokumen terkait
2 Catatan tindakan.
11 Rekaman historis
perubahan
11 Rekaman historis
perubahan
NO Yang di ubah isi Perubahan
dr. T. Fadhly
Nip. 19710401 200212 1
004dan Parasit
isme ( Bakterial, Virus, Fungi

akukan Sterilisasi alat yang telah dipakai.

r :01/I/Kapus/2016 tentang jenis-jenis

as Pelayanan Kesehatan dengan sumber

10 - 15 Menit

terbuka
ngan air mengalir
an ke dalam sterilisator dan diisi air

h selama 15-20 menit.


ain Steril
rebus kedalam bak steril tertutup

Bersih dan berilah lebel tanggal di

men
memakai
nd

m Alat

20 Menit )

Alat

/ Beri Lebel

/ Selesai
Tanggal mulai
diberlakukan
INJEKSI INTRA MUSKULAIR
No. Kode : UKP/UGD/SOP/73
No. Revisi
: 00
SOP
Tanggal
HalamanTerbit : 14 Maret 2016
KABUPATEN ACEH BESAR : 1- 2

PUSKESMAS INGIN JAYA

1 Pengertian Injeksi intra muskular adalah: pemberian obat dengan cara memasukkan
ke dalam jaringan otot menggunakan spuit injeksi dilakukan pada otot pa
lengan atau otot paha bagian luar (yaitu 1/3 tengah paha sebelah luar)

2 Tujuan Memasukkan sejumlah obat pada jaringan otot agar cepat terserap oleh tu

3 Kebijakan Surat keputusan Kepala Puskesmas Nomor :01/I/Kapus/2016 tentang


jenis Pelayanan
4 Referensi Undang-undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
5 Prosedur 1. Alat :
a.    Bak Instrumen Steril,
b.    Alat tulis
2. Bahan:
a.   Kapas alkohol
b.  Obat injeksi
c.   Spuit injeksi

6 Langkah- Langkah 1 Petugas mencuci tangan,


2 Petugas menyiapkan alat – alat dan
3 Petugas Memberi tahu maksud tindakan kepada pasien
4 Petugas melakukan aspirasi obat sesuai dosis dengan spuit injeksi
5 Petugas Mengatur posisi pasien
6 Petugas memilih area penusukan yang bebas dari lesi dan peradangan
7 Petugas membersihkan area penusukan menggunakan kapas alkohol
8 Petugas membuka tutup jarum
Petugas menusukkan jarum ke daerah penusukan dengan sudut 90 deraj
9
kira – kira sampai jaringan otot
10 Petugas meLakukan aspirasi spuit,
11 Petugas mengobservasi ada tidak darah dalam spuit
12 Jika ada darah tarik sedikit jarum jarum dari kulit,
13 Jika tidak ada darah, masukkan obat perlahan – lahan hingga habis
14 Petugas mencabut jarum
15 Petugas menekan tempat penusukan dengan kapas alkohol
16 Petugas memberitahu kepada pasien bahwa tindakan sudah selesai
17 Petugas membuang sampah medis pada tempatnya
18 Petugas mencatat tindakan dalam rekam medis,
19 Petugas merapikan alat dan bahan,
20 Petugas mencuci tangan.

7 Bagan Alir

Cuci Tangan

Menyiapkan alat dan bahan dalam bak Instrumen Steril

Memberi tahu maksud kepada Pasien

Melakukan Tindakan

Mencatat dalam Rekam Medis

Merapikan Alat-alat
Merapikan Alat-alat

Cuci Tangan

8 Hal-hal yang perlu Observasi Pasien antara 5 sampai dengan 15 menit terhadap reaksi
diperhatikan

9 Unit terkait 1 UGD


2 PONED
3 Rawat Inap
4 Poned
10 Dokumen terkait 1 Rekam Medis
2 Catatan tindakan.
11 Rekaman historis
perubahan
NO Yang di ubah isi Perubahan
dr. T. Fadhly
Nip. 19710401 200212 1 004
obat dengan cara memasukkan obat
injeksi dilakukan pada otot pangkal
/3 tengah paha sebelah luar)

otot agar cepat terserap oleh tubuh

or :01/I/Kapus/2016 tentang jenis-

ntang Rumah Sakit

epada pasien
sis dengan spuit injeksi

as dari lesi dan peradangan


enggunakan kapas alkohol

usukan dengan sudut 90 derajat,

lam spuit
ari kulit,
ahan – lahan hingga habis

an kapas alkohol
a tindakan sudah selesai
mpatnya
medis,

am bak Instrumen Steril

kepada Pasien

ndakan

ekam Medis

at-alat
at-alat

menit terhadap reaksi

Tanggal mulai diberlakukan


MEMASANG INFUS
No. Kode : UKP/UGD/INF/71
No. Revisi
: 00
SOP
Tanggal
HalamanTerbit : 14 Maret 2016
KABUPATEN ACEH BESAR : 1- 2

PUSKESMAS INGIN JAYA

1 Pengertian Memasukan Cairan tubuh pada pasien yang kekurangan cai


pasien yang memerlukan perawatan lebih lanjut
2 Tujuan Sebagai acuan untuk melakukan tindakan memasang infus untu
memenuhi kebutuhan cairan tubuh
3 Kebijakan Surat keputusan Kepala Puskesmas Nomor :01/I/Kapus/2016
jenis-jenis Pelayanan
4 Referensi Buku ajar Fundamental Keperawatan Edisi 4
5 Prosedur Peralatan :
- Infuse Set
- Cairan, D 5% RL, NACL, Dex 5% RL
- Abbocath No.22, 20,24
- Kapas Alkohol Dalam Tempat
- Plester,
-Kasa
- Spalk
- Perlak dan Pengalas
- Nerbeken
- Touniquet
6 Langkah- Langkah 1 Perawat Cuci tangan Sebelum melakukan Tindakan
Memberi Penjelasan Pada Pasien dan keluarga,bila keluarga dan
2 setuju, di berikan persetujuan tindakan medik

3 Petugas memakai sarung tangan


5 memeriksa ulang cairan yang akan di berikan
6 Cairan di gantung pada Standar
Tutup botol cairan dibuka lalu di tusukkan selang infus kemudia
7 alirkan sampai udara keluar

8 Menentukan vena yang akan di tusuk


9 Disenfeksi area yang akan di tusuk dengan diameter 5 - 10 cm
10 Menusuk Jarum Infus/Abbocat pada Vena yang telah ditentukan
Bila berhasil darah yang keluar, maka pembendungan dilepas,Pe
11 dilonggarkan untuk melihat kelancaran cairan

Bila tetesan Lancar ,Pangkal jarum direkatkan pada kulit dengan


12 kemudian mengatur tetesan infus

13 Menutup bagian yang di tusuk dengan menggunakan kasa steril


14 Gunakan Spalk bila perlu
15 Merapikan pasien dan mengatur posisi pasien Senyaman mungk
16 Memperhatikan reaksi pasien
17 Mencatat waktu pemasangan, jenis cairan dan jumlah tetesan
18 Alat-alat dibereskan
19 Perawat Cuci tangan

7 Bagan Alir

PASIEN UGD

Konsultasi Tindakan
Dokter ( Pasang
Infus )

Rawat atau
Rujuk ke RS

8 Hal-hal yang perlu 1 Jenis Cairan


diperhatikan 2 Jumlah tetesan
3 Waktu Pemasangan

9 Unit terkait 1 IGD


2 Rawat Inap
3 Poned
10 Dokumen terkait 1 Rekam Medis
2 Catatan tindakan.
11 Rekaman historis
perubahan

NO Yang di ubah isi Perubahan


dr. T. Fadhly
Nip. 19710401 200212 1
a pasien yang kekurangan 004 cairan dan
an lebih lanjut
tindakan memasang infus untuk
uh
mas Nomor :01/I/Kapus/2016 tentang

atan Edisi 4

% RL

lakukan Tindakan
dan keluarga,bila keluarga dan pasien
dakan medik

n di berikan

tusukkan selang infus kemudian

usuk
uk dengan diameter 5 - 10 cm
ada Vena yang telah ditentukan
maka pembendungan dilepas,Penjepit
ncaran cairan
m direkatkan pada kulit dengan plester

ngan menggunakan kasa steril

posisi pasien Senyaman mungkin


is cairan dan jumlah tetesan

Anamese
Pasien

Catat
Identitas
Pasien

Tanggal mulai
diberlakukan
MEMASANG NEBULIZER
No. Kode : UKP/UGD/NBL/74
No. Revisi
: 00
SOP
Tanggal
HalamanTerbit : 14 Maret 2016
KABUPATEN ACEH BESAR : 1- 2

PUSKESMAS INGIN JAYA

1 Pengertian Pemberian obat dalam bentuk asap yang dihisap ke paru-paru


2 Tujuan Mendapat Dosis Theurapeutik dari obat yang diinginkan sebagai A
bentuk partikel yang dapat direspirasi dalam jangka waktu pende
10 Menit

3 Kebijakan Surat keputusan Kepala Puskesmas Nomor :01/I/Kapus/2016


jenis Pelayanan
4 Referensi Permenkes No. 75 Tahun 2014 tentang Puskesmas
5 Prosedur Peralatan :
a. Obat untuk Bronchodilator antara lain : Ventolin
b. Masker Oksigen
c. Nebulizer 1 Set
d. Obat untuk teurapi Aerosol dan pengencernya bila diperlukan
e. stetoskop
f. Tissue
g. Nierbeken/Bengkok
h. Suction ( kalau perlu )
6 Langkah- Langkah 1 Menjaga Privacy
2 Mencuci tangan
3 Membawa alat-alat ke dekat Pasien
4 Mengatur Posisi Pasien sesuai dengan keadaan pasien
5 Memasukkan Obat ke wadahnya ( bagian dari alat Nebulizer )
6 Menghubungkan Nebulizer dengan listrik
Menyalakan mesin Nebulizer dan mengecek Out Flow apakah timb
7 embun

Menghubungkan alat ke mulut atau menutupi hidung dan mulut


8 ( posisi ) yang tepat

Menganjurkan agar klien untuk melakukan nafas dalam tahan se


9 ekspirasi

Setelah selesai mengecek keadaan umum pasien, tanda-tanda vita


10 melakukan Auskultasi Paru secara berkala selama prosedur

Menganjurkan pasien untuk melakukan nafas dalam dan batuk e


11 mengeluarkan skret
7 Bagan Alir

Anamese Konsul
Dokter

Memeriksa
Melakukan
Keadaan
Nebul
Umum

Buat Catatan

8 Hal-hal yang perlu 1 Posisi Pasien


diperhatikan 2 Arus listrik
3 Selang penghubung pada pasien pada posisisnya

9 Unit terkait 1 IGD


2 Rawat Inap
3 Poned
10 Dokumen terkait 1 Rekam Medis
2 Catatan tindakan.
11 Rekaman historis
perubahan NO Yang di ubah isi Perubahan
11 Rekaman historis
perubahan
dr. T. Fadhly
Nip. 19710401 200212 1 004
yang dihisap ke paru-paru
obat yang diinginkan sebagai Aerosol dalam
asi dalam jangka waktu pendek,biasanya 5 -

as Nomor :01/I/Kapus/2016 tentang jenis-

ang Puskesmas

a lain : Ventolin

pengencernya bila diperlukan

an keadaan pasien
agian dari alat Nebulizer )
listrik
engecek Out Flow apakah timbul uap atau

u menutupi hidung dan mulut

lakukan nafas dalam tahan sebentar lalu

umum pasien, tanda-tanda vital dan


berkala selama prosedur

ukan nafas dalam dan batuk efektif untuk


MMengatur
Posisi
Pasien

Cuci
Tangan

KONSELING

da posisisnya

Tanggal mulai diberlakukan


MEMASANG OXYGEN
No. Kode : UKP/UGD/SOP/OXY/80
No. Revisi
: 00
SOP
Tanggal
HalamanTerbit : 14 Maret 2016
KABUPATEN ACEH BESAR : 1

PUSKESMAS INGIN JAYA

1 Pengertian Memasukkan Oksigen ke paru-paru melalui saluran nafas


2 Tujuan Membantu menambah kebutuhan oksigen pada pasien
3 Kebijakan Surat keputusan Kepala Puskesmas Nomor :01/I/Kapus/2016
jenis Pelayanan

4 Referensi Buku Ajar Fudamental Edisi 4


5 Prosedur Peralatan :
- Tabung O2
- Selang Nasal canule / Masker
- Regulator
6 Langkah- Langkah 1 Cuci Tangan
2 Menjelaskan pada pasien akan tindakan yang akan dilakukan
3 Mengatur Posisi Pasien sesuai dengan keadaan pasien
4 Membuka Flow meter
5 Mengatur Dosis sesuai kebutuhan Pasien
6 Memasang Slang Nasal canule/masker
7 Memperhatikan Reaksi Pernafasan dan Nadi
8 Mencuci tangan setah melakukan tindakan
7 Bagan Alir

ATUR
PETUGAS POSISI
PASIEN

CUCI
TANGAN

BUAT
CATATAN
BUAT
CATATAN

8 Hal-hal yang perlu 1 Posisi Pasien


diperhatikan 2 Pernafasan Pasien
3 Selang penghubung pada pasien pada posisisnya

9 Unit terkait 1 IGD


2 Rawat Inap
3 Poned
10 Dokumen terkait 1 Rekam Medis
2 Catatan tindakan.
11 Rekaman historis
perubahan NO Yang di ubah isi Perubahan
dr. T. Fadhly
Nip. 19710401 200212 1 004
u melalui saluran nafas
oksigen pada pasien
as Nomor :01/I/Kapus/2016 tentang jenis-

akan yang akan dilakukan


an keadaan pasien

Pasien
ker
dan Nadi
ndakan

PASANG O2
SESUAI
INSTRUKSI

PANTAU
KELUHAN
UMUM

KONSELING
KONSELING

da posisisnya

Tanggal mulai diberlakukan


PENANGANANAN KEJANG PADA ANAK
No. Kode : UKP/UGD/SOP/KJG/81
No. Revisi
: 00
SOP
Tanggal
HalamanTerbit : 14 Maret 2016
KABUPATEN ACEH BESAR : 1-2

PUSKESMAS INGIN JAYA

1 Pengertian Kejang adalah merupakan tanda adanya gangguan susunan sara


sebab kan lepasnya muatan listrik secara berlebihan.kejang pada
merupakan kejang demam biasa.

1 Menghentikan kejang secepat nya


2 Mempertahankan fungsi vital
2 Tujuan
3 Mencegah trauma saat kejang
4 Menenangkan keluarga
3 Kebijakan Surat keputusan Kepala Puskesmas Nomor :01/I/Kapus/2016
jenis Pelayanan
4 Referensi Buku Ajar Fudamental Edisi 4
5 Prosedur Obat Injeksi/Stesolit
Tounge Spatel

6 Langkah- Langkah Anak datang ke IGD dengan kejang, segera tidurkan di tempat tid
1 Longgarkan Pakaianya dan Pasang tounge Spatel yang di bungkus
diantara gigi anak untuk mencegah lidah tergigit.

2 Lakukan Alloanamnesia dengan keluarga/pengantar bersamaan d


pemeriksaan
Berikan Diazepam injeksi IV dosis : 0.3-0.5 mg/kg BB atau Diazep
3 dosis : 5 mg (BB:1-10 kg) 10mg (BB:> 10 kg), kemudian tunggu 10

Jika anak panas turunkan suhu dengan paracetamol atau kompr


4

Bila kejang tidak berhenti berikan Phenobarbital IV atau IM denga


5
mg/kg BB
jika ada respon tetapi kejang berulang ulangi pemberian Diazepa
6 yang sama.

Jika Kejang berhenti, maka diberikan Phenobarbital IV dengan do


7 30 mg umur 1 bulan - 1 tahun = 75 mg

8 Lengkapi catatan medis setelah kejang diatasi


Jika diperlukan rawat inap, segera disiapkan tempat/ruangan dan
9 dengan dokter specialis anak.

Jika Rawat Jalan, beri resep sesuai kebutuhan jelaskan mengena


10 harus dilakukan jika anak kejang lagi.
7 Bagan Alir

PETUGAS

TINDAKAN
TINDAKAN

PERIKSA
KELUHAN KONSUL DOKTER
UMUM

BUAT
CATATAN

8 Hal-hal yang perlu 1 lamanya kejang


diperhatikan 2 Obat yang diberikan
3 Dosis obat yang diberikan

9 Unit terkait 1 IGD


2 MTBS
3 Rawat Inap
10 Dokumen terkait 1 Rekam Medis
2 Catatan tindakan.
11 Rekaman historis
perubahan NO Yang di ubah isi Perubahan
dr. T. Fadhly
Nip. 19710401 200212 1 004
danya gangguan susunan saraf pusat yang di
secara berlebihan.kejang pada anak biasanya

as Nomor :01/I/Kapus/2016 tentang jenis-

, segera tidurkan di tempat tidur Non Bedah.


tounge Spatel yang di bungkus perban
h lidah tergigit.

uarga/pengantar bersamaan dengan


0.3-0.5 mg/kg BB atau Diazepam perectal
:> 10 kg), kemudian tunggu 10 menit.

ngan paracetamol atau kompres hangat

henobarbital IV atau IM dengan dosis 5

ng ulangi pemberian Diazepam dengan dosis

an Phenobarbital IV dengan dosis Neonatus


mg

ang diatasi
disiapkan tempat/ruangan dan konsultasi

kebutuhan jelaskan mengenai apa yang


agi.
ATUR POSISI
PASIEN

KAN
PASIEN

KAN

UL DOKTER RUJUK

KONSELING

Tanggal mulai diberlakukan


MENJAHIT LUKA
No. Kode : UKP/UGD/SOP/79
No. Revisi
: 00
SOP Tanggal
Halaman : 14 Maret 2016
Terbit
KABUPATEN ACEH BESAR : 1

PUSKESMAS INGIN JAYA

1 Pengertian Adalah tata cara Mengembalikan luka ke posisi semula de


penjahitan
2 Tujuan 1 Mengurangi Pendarahan Pasien
2 Mencegah terjadinya Infeksi
3 Kebijakan Surat keputusan Kepala Puskesmas Nomor :01/I/Kapus/201
jenis Pelayanan

4 Referensi Buku Ajar Fudamental Edisi 4


5 Prosedur 1 Set alat jahit Luka steril
2 Korentang steril
3 Kasa steril dalam tromol
4 Kasa Perban
5 Sarung tangan Steril
6 Gunting
7 Benang jahit steril dalam tempatnya
8 Alkohol 70%, Bethadine 10%, Larutan cuci luka H2O2
9 Spuit 3 cc/ 5 cc
10 Plester
11 Sufratul ( bila diperlukan )
6 Langkah- Langkah 1 Memakai sepatu Booth
2 Memakai skort plastik
Meletakkan set alat jahit luka dan peralatan lainnya diatan dres
3 mendekatkan ke sisi pasien/luka yang akan di jahit

4 mencuci tangan
5 memakai sarung tangan
6 Mendesinfeksi daerahsekitar luka dengan bethadine
7 Anastesi/bius pada daerah yang akan di jahit ( anastesi lokal )
Bila ada pembuluh darah yang putus, Klem dan ikat dengan ben
8 sehingga tidak terjadi pendarahan

9 Rapikan luka bila luka tidak beraturan


Cuci luka dengan H2O2 dan bilas dengan larutan cuci luka sam
10 benar bersih.

11 Setelah itu siram dengan bethadine secukupnya.


Jahit luka sampai jaringan /sisi yang satu dengan sisi yang lain
12 benar-benar bersatu.usahakan jahitan jangan terlalu kencang.
Setelah selesai menjahit luka dibersihkan dengan diberi sufratu
13

14 Alat-alat dibersihkan
15 Tulis di rekam medis
7 Bagan Alir

MEMBERI TAHU
ANAMESE PASIEN/ INFORM
CONSENT

MEMBUAT CUCI
CATATAN TANGAN

KONSELING

8 Hal-hal yang perlu 1 Besar dan dalamnya luka


diperhatikan 2 lamanya luka
3 banyaknya pendarahan
9 Unit terkait 1 IGD
2 Poned
10 Dokumen terkait 1 Rekam Medis
2 Catatan tindakan.
11 Rekaman historis
perubahan
NO Yang di ubah isi Perubahan
dr. T. Fadhly
Nip. 19710401 200212 1 004
luka ke posisi semula dengan melakukan

as Nomor :01/I/Kapus/2016 tentang jenis-

a
tan cuci luka H2O2

eralatan lainnya diatan dressing car serta


ang akan di jahit

engan bethadine
an di jahit ( anastesi lokal )
us, Klem dan ikat dengan benang jahit

ran
engan larutan cuci luka sampai luka benar-

secukupnya.
ng satu dengan sisi yang lainnya dengan
tan jangan terlalu kencang.
ihkan dengan diberi sufratul atau Salap

ERI TAHU PETUGAS


/ INFORM MEMAKAI
SENT APD

TINDAKAN

SELING

Tanggal mulai diberlakukan


RAWAT INAP
No. Kode : SOP/UKP/RWT/09
No. Revisi
: 00
SOP Tanggal
Halaman : 14/01/2016
Terbit
KABUPATEN ACEH BESAR : 1-2

PUSKESMAS INGIN JAYA

1 Pengertian Tata cara penerimaan pasien baru adalah tata cara penerimaan p
rawat inap setelah penderita / keluarganya menyelesaikan
keuangan di bagian administrasi

2 Tujuan Meningkatkan mutu Pelayanan dan memenuhi kepuasan pasien

3 Kebijakan
4 Referensi

5 Prosedur 1. 1. Sarana tempat tidur beserta peralatannya


2. thermometer
3.Tensimeter
4. Timbangan Berat badan
5. Pengukur Tinggi badan
6. Stetoskop
7. Buku catatan Rawat Inap
8. Standar Infus

6 Langkah- Langkah Pasien dan keluarga diterima oleh Bagian Triage UGD untuk diten
1 kegawatan dan mendapat pertolongan bila perlu

Pasien/keluarga mengurus Administrasi pendaftaran pasien di ba


2 ( adminition)

3 Pasien diantar oleh petugas


Bila pasien dapat berdiri di timbang berat badan sebelum di barin
4 tidur

5 Setelah pasien berbaring di tempat tidur dilakukan :


- Anamese ( pengumpulan data pasien pada catatan perawatan )
- Pemeriksaan tanda vital ( suhu, Respirasi, nadi, tekanan darah )
Pasien dan keluarga di beri tahu tentang sarana dan fasilitas yang
6 dan tata cara menggunakannya

Perawat Menghubungi dokter dan memberitahukan bahwa pende


7 rawat Inap

8 Perawat Menjalankan Instruksi dokter


7 Bagan Alir
POLI
UMUM

KONSUL UGD
DOKTER

RUJUK
RAWAT INAP

MEMULANGK
DOKUMENTASI
PASIEN

8 Hal-hal yang perlu 1 Ruangan


diperhatikan 2 Tempat tidur
3 Keaadaan Pasien
9 Unit terkait 1 IGD
2 Poli umum
10 Dokumen terkait 1 Rekam Medis
2 Catatan tindakan.

11 Rekaman historis
perubahan NO Yang di ubah isi Perubahan
dr. T. Fadhly
Nip. 19710401 200212 1 004
dalah tata cara penerimaan pasien baru di ruang
keluarganya menyelesaikan administrasi dan

memenuhi kepuasan pasien

atannya

agian Triage UGD untuk ditentukan Klasifikasi


n bila perlu

rasi pendaftaran pasien di bagian penerimaan

berat badan sebelum di baringkan ke tempat

dur dilakukan :
n pada catatan perawatan )
spirasi, nadi, tekanan darah )
ang sarana dan fasilitas yang ada di ruangan

emberitahukan bahwa penderit masuk di ruang


LI
M

UGD

RUJUK

MEMULANGKAN
PASIEN
Tanggal mulai diberlakukan
REKAM MEDIS
No. Kode : UKP/UGD/RM/83
No. Revisi
: 00
SOP
Tanggal
HalamanTerbit : 14 Maret 2016
KABUPATEN ACEH BESAR : 1

PUSKESMAS INGIN JAYA

1 Pengertian Suatu pencatatan hasil pemeriksaan dan tindakan yang


terhadap pasien

Sebagai acuan Penerapan dalam rangka langkah pengisian reka


2 Tujuan

3 Kebijakan SK

4 Referensi Rumah sakit Bersalin Asih

5 Prosedur 1. 1. Status Pasien


2. buku Register

6 Langkah- Langkah 1 Petugas pendaftaran menulis nomor rekam medis, nama dan ta
jam masuk dan status pasien, alamat, umur, jenis kelamin , st
perkawinan ,agama, pekerjaan, alamat, yang berhubungan den

2 Pasien/keluarga mengurus Administrasi pendaftaran pasien di


penerimaan ( adminition)

3 Pasien diantar oleh petugas


4 Bila pasiendapat berdiri di timbang berat badan sebelum di bar
tidur
5 Setelah pasien berbaring di tempat tidur dilakukan :
- Anamese ( pengumpulan data pasien pada catatan perawatan
- Pemeriksaan tanda vital ( suhu, Respirasi, nadi, tekanan dara
6 Pasien dan keluarga di beri tahu tentang sarana dan fasilitas ya
ruangan dan tata cara menggunakannya
7 Perawat Menghubungi dokter dan memberitahukan bahwa pen
ruang UGD
8 Perawat Menjalankan Instruksi dokter
7 Hal-hal yang perlu 1 Ruangan
diperhatikan 2 Tempat tidur
3 Keadaan Pasien

8 Unit terkait 1 IGD


2 Ruang Kartu
9 Dokumen terkait 1 Rekam Medis

2 Catatan tindakan.

10 Rekaman historis perubahan


NO Yang di ubah isi Perubahan
dr. T. Fadhly
Nip. 19710401 200212 1 004

aan dan tindakan yang telah dilakukan

ngka langkah pengisian rekam medis di IGD

r rekam medis, nama dan tanggal masuk,


mat, umur, jenis kelamin , status
mat, yang berhubungan dengan pasien

strasi pendaftaran pasien di bagian

berat badan sebelum di baringkan ke tempat

tidur dilakukan :
ien pada catatan perawatan )
espirasi, nadi, tekanan darah )
ntang sarana dan fasilitas yang ada di
annya
memberitahukan bahwa penderita masuk Ke

ter
Tanggal mulai diberlakukan
RABIES
No. Kode : SOP/UKP/RB/01
No. Revisi
: 00
SOP
Tanggal
HalamanTerbit : 14 Maret 2016
KABUPATEN ACEH BESAR : 1

PUSKESMAS INGIN JAYA

1 Pengertian Penyakit menular yang berbahaya dengan angka kematian yan


disebabkan oleh virus Rabies yang menyerang susunan saraf p
tularkan melalui gigitan hewan pengidap rabies ke manusia.

2 Tujuan Untuk memutuskan Mata rantai Penularan Penyakit Rabies

3 Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas


4 Referensi Penanganan HPR

5 Prosedur 1. Persiapan Alat


- VAR ( Vaksin Anti Rabies
- Handscun
- Nald Heating, Benang Heating
- Obat Anastesi dan Spuit
6 Langkah- Langkah 1.   Anamese
  
- Kapan digigit atau kejadian
- Lokasi Gigitan
2 Inspeksi
- Luas Luka gigitan
- dalamnya luka gigitan
3 Cuci Luka dengan sabun di air yang mengalir
4 Tindakan Anestesi Pada Luka
5 Menjahit Luka
6 Pemberian Vaksin Anti Rabies ( 4X Pemberian VAR )
- Hari Pertama 2X pemberian
- Hari Kedua 1X Pemberian selang 7 hari
- Hari Ketiga 1X Pemberian selang 21 hari
7 Pencatatan
8 Konseling

7 Bagan Alir

ANAMESE
PETUGAS PASIEN

TINDAKAN
TINDAKAN

RUJUK KE
RS
PENCATATAN

KONSELING

8 Hal-hal yang perlu 1 Besar dan dalamnya luka


diperhatikan Riwayat Kejadian
2
9 Unit terkait 1. IGD
2 Dinas Peternakan
3 Apotik
10 Dokumen terkait 1. Rekam Medis
2. Catatan tindakan.
11 Rekaman historis
perubahan NO Yang di ubah isi Perubahan
dr. T. Fadhly
Nip. 19710401 200212 1 004
ya dengan angka kematian yang tinggi yang
ng menyerang susunan saraf pusat yang di
ngidap rabies ke manusia.

Penularan Penyakit Rabies

as

ng mengalir

X Pemberian VAR )

g 7 hari
21 hari

PEMERIKSAAN
KONSUL KE DINAS
PETERNAKAN/
KEHEWANAN

Tanggal mulai diberlakukan


INFORM CONCENT
No. Kode : SOP/UKP/IC/11
No. Revisi
: 00
SOP
Tanggal Terbit : 14/01/2016
Halaman
KABUPATEN ACEH BESAR : 1

PUSKESMAS INGIN JAYA

1 Pengertian Persetujuan untuk melakukan tindakan medik dan melaku


sesuai standar

Sebagai pedoman untuk mengambil keputusan dalam mengamb


2 Tujuan medik dan pelayanan sesuai standar

3 Kebijakan
4 Referensi Permenkes No.75 thn 2014 tentang Puskesmas

5 Prosedur Form Info Concent

6 Langkah- Langkah 1 Menjelaskan tindakan yang akan dilakukan pada pasien


2 Mengisi data inform concent

3 Memberi data Inform concent pada Pasien /Keluarga untuk di ta

4 Perawat Memberi pelayanan/tindakan sesuai standar Pelayanan


7 Bagan Alir

ANAMESE
MULAI PASIEN/KELUARGA

PENCATATAN

8 Hal-hal yang perlu 1 keluarga


diperhatikan 2 Pasien
9 Unit terkait 1 IGD
2 Apotik

10 Dokumen terkait 1 Poli Gigi


2 Poned
3 KIA
4 KB
5 Poli Umum
Rawat Inap
6
11 Rekaman historis
perubahan NO Yang di ubah isi Perubahan
dr. T. Fadhly
Nip. 19710401 200212 1 004
tindakan medik dan melakukan pelayanan

bil keputusan dalam mengambil tindakan


dar

ng Puskesmas

dilakukan pada pasien

a Pasien /Keluarga untuk di tanda tangani

akan sesuai standar Pelayanan Medik

FORM INFORM
CONCENT

TINDAKAN
Tanggal mulai diberlakukan
MULAI

Pasien/Pengantar Mendaftar
diloket pendaftaran

Petugas di Poliklinik
menganamese dan Petugas di UGD menerima
Pasien dan mencatat di buku Langsung Ke UGD
merujuk ke UGD bila Karena Emergency
ada indikasi register harian

Petugas UGD Melakukan :


- Anammese
- Pemeriksaan Fisik
- Pemeriksaan Penunjang

Penegakkan Diagnosa

Rujukan ( Rumah Sakit )

Persiapan Tindakan

Melakukan Tindakan

Sterilisasi Alat Rawat Inap

Theuraphi dan Konseling

Dokumentasi

Apotek

SELESAI
SELESAI
Langsung Ke UGD
Karena Emergency

Rawat Inap
RUJUKAN PASIEN EMERGENSI
No. Kode :UKP/UGD/SOP/76
No. Revisi
:00
SOP
Tanggal Terbit :14 Maret 2016
Halaman
KABUPATEN ACEH BESAR : 1-2

PUSKESMAS INGIN JAYA

1 Pengertian a. Rujukan Emergenci adalah pelimpahan wewenang dan tanggung


keadaan klinis Pasien yang membutuhkan tindakan medis s
menyelamatkan nyawa dan Pencegahan kecacatan lebih lanjut
elayanan kesehatan yang mempunyai kemampuan lebih tinggi

2 Tujuan Sebagai Pedoman petugas untuk melakukan rujukan emergensi aga


segera mendapatkan tindakan dan teuraphi yang cepat dan tepat.

3 Kebijakan Surat keputusan Kepala Puskesmas Nomor :01/I/Kapus/2016 te


jenis Pelayanan
4 Referensi Permenkes no 75 tahun 2014
5 Prosedur - Indentitas Pasien
- Form Rujukan
- Hasil Pemeriksaan Dokter
6 Langkah- Langkah 1. Petugas Menentukan Kasus emergensi yang erlu dirujuk
2. Petugas melakukan stabilitas keadaan umum sesuai kasus sebel
melakukan rujukan :
a. Tekanan darah stabil terkendali
b. Nadi teraba
c. Pernafasan teratur dan jalan nafas longgar
d. Terpasang Oksigen atau jika perlu di pasang infus
e. tidak terdapat kejang ( kejang terkendali )
3. Petugas mengatasi pendarahan, bila ada pendarahan sehingga :
a. Tidak terdapat perdarahan aktif, atau
b. Perdarahan telah terkendali
c. Terpasang infus dengan aliran lancar 20-30 tpm
4. Petugas menyiakan sarana transportasi ke tempat rujukan denga
dilengkapi oksigen dan cairan infus yang cukup selama proses rujuk
untuk 4-6 Jam ) atau sesuai Kondisi Pasien .

5. Petugas menjelaskan kondisi Pasien dan alasan dirujuk kepada P


atau Keluarga Pasien.

6. Petugas dan keluarga pasien atau yang mengantar pasien memut


Pelayanan tujuan rujukan.
7. Petugas menghubungi rumah sakit yang akan dituju dengan men
sarana komunikasi, menjelaskan Kondisi Pasien dan memastikan
Pelayanan tujuan dapat menerima Pasien.

8. Petugas Membuat surat rujukan


9. Petugas meminta keluarga Pasien Menandatangani surat persetu
rujukan.
10. Petugas memberikan surat rujukan kepada keluarga Pasien atau
mengantar Pasien

11. Petugas Mencatat identitas Pasien pada buku register rujukan P


12. Petugas yang mampu mengawasi dan antisipasi kedaruratan me
Pasien di dalam Ambulans.
13. Petugas Mencatat Kondisi Pasien dan tindakan yang diberikan te
Pasien di dalam ambulans dalam catatan Perkembangan Pasien

14. Petugas Mengantar Pasien dengan kendaraan ambulans dan me


terimakan kepada petugas tempat rujukan
15. Petugas dan kendaraan ambulans tetap menunggu sampai Pasie
mendapat kepastian pelayanan
16. Petugas melengkapi rekam medis Pasien

7 BAGAN ALIR
PEMERIKSAAN PADA
PASIEN DATANG PASIEN /KONSULTAS
DOKTER

MEMBERIKAN PENJELASAN HASIL PEMERIKSAAN


PADA PASIEN/KELUARGA PASIEN HARUS DI
UNTUK DI RUJUK RUJUK
MEMBERIKAN PENJELASAN
PADA PASIEN/KELUARGA
UNTUK DI RUJUK

PEMASANGAN INFUS/
DOKUMENTASI
TINDAKAN

RUJUK KE RUMAH
SELESAI SAKIT

8 Hal-hal yang perlu 1 Keadaan umum Pasien


diperhatikan
9 Unit terkait 1. IGD
2 Rumah Sakit
3 Ambulance
10 Dokumen terkait 1. Rekam Medis
2. Catatan tindakan.
11 Rekaman historis
perubahan NO Yang di ubah isi Perubahan
dr. T. Fadhly
Nip. 19710401 200212 1 004
han wewenang dan tanggung jawab ada
utuhkan tindakan medis segera guna
han kecacatan lebih lanjut ke Fasilitas
kemampuan lebih tinggi

kukan rujukan emergensi agar pasien


uraphi yang cepat dan tepat.

Nomor :01/I/Kapus/2016 tentang jenis-

nsi yang erlu dirujuk


aan umum sesuai kasus sebelum

longgar
di pasang infus
ndali )
a ada pendarahan sehingga :
tau

car 20-30 tpm


rtasi ke tempat rujukan dengan
ng cukup selama proses rujukan ( 1 Kolf
asien .

n dan alasan dirujuk kepada Pasien dan

ang mengantar pasien memutuskan unit


yang akan dituju dengan menggunakan
disi Pasien dan memastikan Unit
sien.

Menandatangani surat persetujuan


n kepada keluarga Pasien atau yang

pada buku register rujukan Pasien


dan antisipasi kedaruratan mendampingi

dan tindakan yang diberikan terhadap


tan Perkembangan Pasien

kendaraan ambulans dan menyerahkan


ukan
tetap menunggu sampai Pasien

Pasien

PEMERIKSAAN PADA
PASIEN /KONSULTASI
DOKTER

HASIL PEMERIKSAAN
PASIEN HARUS DI
RUJUK
DOKUMENTASI

RUJUK KE RUMAH
SAKIT

Tanggal mulai diberlakukan


AUDIT KLINIS
No. Kode : SOP/UKP/AK/
No. Revisi
: 00
SOP
Tanggal Terbit : 14/01/2016
Halaman
KABUPATEN ACEH BESAR : 1

PUSKESMAS INGIN JAYA

1 Pengertian a.

2 Tujuan Sebagai acuan perubahan penerapan langkah-langkah untuk men


pelayanan pasien melalui tinjauan sistematis pelayanan terhadap
langkah Eksplisit dan pelaksanaan perubahan dalam praktek jika

3 Kebijakan SK………..
4 Referensi Permenkes no 75 tahun 2014, tentang Puskesmas
5 Prosedur
6 Langkah- Langkah 1. Perencanaan Audit
untuk membuat suatu audit klinik dan sukses dalam mengindent
keunggulan atau untuk memperbaiki suatu kekurangan diperluka
perencanaan dan persiapan yang efektif. Perencanaan dan persiap
tergantung dari keadaan khusus dari masing-masing bidang garap

2. Penetapan Standar
3. Mengukur Kinerja
4. Membuat kesimpulan
5. Mempertahan perbaikan setiap tahap siklus audit klinik harus
memastikan bahwa audit dilaksanakan secara sistematis dan ber
dilaksanakan

7 BAGAN ALIR

PENETAPAN STAN

MEMBUAT KESIMPULAN MENGUKUR KIN


PELAKSANAAN AUDIT DOKUMENT

8 Hal-hal yang perlu 1 Keadaan umum Pasien


diperhatikan
9 Unit terkait 1. IGD
10 Dokumen terkait 1. Rekam Medis
2. Catatan tindakan.
11 Rekaman historis
perubahan NO Yang di ubah isi Perubahan
dr. T. Fadhly
Nip. 19710401 200212 1 004

kah-langkah untuk meningkatkan


tis pelayanan terhadap langkah-
ahan dalam praktek jika diperlukan.

kesmas

kses dalam mengindentifikasi bidang


u kekurangan diperlukan suatu
Perencanaan dan persiapan audit klinik
ng-masing bidang garap audit.

klus audit klinik harus dilakukan untuk


ecara sistematis dan berhasil

PENETAPAN STANDAR

MENGUKUR KINERJA
DOKUMENTASI

Tanggal mulai diberlakukan


PEMBEDAHAN MINOR
No. Kode UKP/UGD/SOP/PM/78
No. Revisi
00
SOP
Tanggal Terbit 14 Maret 2016
Halaman
KABUPATEN ACEH BESAR 1

PUSKESMAS INGIN JAYA

1 Pengertian a. SOP ini mengatur tentang Prosedur pembedahan secara umum

2 Tujuan Pasien memperoleh Praktek Pembedahan sesuai standar Profesi


3 Kebijakan Surat keputusan Kepala Puskesmas Nomor :01/I/Kapus/2016 t
Pelayanan

4 Referensi Buku ajar Fundamental Keperawatan Edisi 4

5 Prosedur 1 APD
2 Instrumen Steril
3 DUK terbuka
6 Langkah- Langkah Petugas memberikan Informasi maksud dan tujuan tindakan Pemb
1 Pasien (Informed Consent )

2 Petugas Meminta Persetujuan Pasien ( informed Consent )


3 Petugas Mencuci Tangan
4 Petugas Memakai APD sesuai tindakan pembedahan yang dilakuka
5 Petugas melakukan penilaian Kondisi Pasien awal sebelum Pembed
6 Petugas melakukan Tekniks Asepsis
7 Petugas menutup area Pembedahan dengan duk terbuka
8 Petugas melakukan teknik anestesi sesuai kebutuhan tindakan pem
9 Petugas melakukan Pembedahan sesuai dengan standar Profesi SO
10 Petugas melakukan penilaian kondisi Pasien Pasca Pembedahan
11 Petugas Mencatat Identitas Pasien

7 Bagan Alir

MEMBERI INFORMAS
PETUGAS PASIEN

TINDAKAN INFORM CONSE


DOKUMENTASI

8 Hal-hal yang perlu 1 Keadaan umum Pasien


diperhatikan
9 Unit terkait 1 Dokter
2 Dokter gigi
3 Perawat
10 Dokumen terkait 1 Rekam Medis
2 Catatan tindakan.
11 Rekaman historis
perubahan NO Yang di ubah isi Perubahan
dr. T. Fadhly
Nip. 19710401 200212 1 004
edahan secara umum

sesuai standar Profesi


mor :01/I/Kapus/2016 tentang jenis-jenis

si 4

an tujuan tindakan Pembedahan kepada

ormed Consent )

mbedahan yang dilakukan


sien awal sebelum Pembedahan

an duk terbuka
kebutuhan tindakan pembedahan
engan standar Profesi SOP
en Pasca Pembedahan

MEMBERI INFORMASI PADA


PASIEN

INFORM CONSENT
Tanggal mulai diberlakukan
PENANGANAN PASIEN GAWAT DARURAT

No. Kode : UKP/UGD/SOP/PPGD/91


No. Revisi
: '00
SOP
Tanggal Terbit : 14 Maret 2016
Halaman
KABUPATEN ACEH BESAR :'1-2

PUSKESMAS INGIN JAYA

1 Pengertian a. Suatu keadaan yang di karenakan ( Penyakit, trauma,Kecelakaan,Ti


yang bila tidak segera di tolong akan mengalami cacat kehilangan
meninggal

2 Tujuan Se Sebagai pedoman tindakan pertolongan pertama pada Kegawat darur


cepat dan cermat.

3 Kebijakan Surat keputusan Kepala Puskesmas Nomor :01/I/Kapus/2016


Pelayanan

4 Referensi Permenkes no 75 tahun 2014, tentang Puskesmas


5 Prosedur Peralatan :
- Masker O2
- Tabung O2
- Masker Oxygen
- Nasal Kateter
- Sarung Tangan Steril
- Infus set
- Cairan Infus
- Spuit
- Kasa Steril
- Plester
6 Langkah- Langkah 1. Periksa kesadaran Pasien untuk menentukan keadaan umum pasi
tidak.

2. AIR WAY ( Jalan nafas )

- Periksa dan bebaskan jalan nafas dari sumbatan sekret, darah dan

- lakukan tindakan triple manuver : Head Tilt ( Exstensi Kepala ) Chi


( Angkat dagu keatas ) Jaw Thrus ( dorong rahang bawah ke depan )
- Buka Mulut

- pemasangan oro- Pharingeal Tube bila Pasien tidak sadar

3. BREATHING ( Pernafasan )

Periksa Pernafasan pasien Bernafas atau tidak dengan listen ( Suara


( melihat gerak akan dada), Feel ( merasakan ada udara atau tidak )

7 BAGAN ALIR

PASEIN GAWAT DOKTER


DARURAT

PETUGAS IG
PETUGAS IG

PASIEN SADAR
ATAU TIDAK

PASIEN SADAR PASIEN TIDAK S


- Ajak pasien Bicara - Lihat Pernafasan/ Raba N
- Pasang Infus - Pasang Infus
- Observasi Pasien - Rujuk Pasien ke rumah
- Konseling - Dokumentasi
- Dokumentasi

SELESAI

8 Hal-hal yang perlu 1 Keadaan umum Pasien


diperhatikan
9 Unit terkait 1 IGD
2 Rumah Sakit

10 Dokumen terkait 1 Rekam Medis


2 Catatan tindakan.
11 Rekaman historis
perubahan NO Yang di ubah isi Perubahan
dr. T. Fadhly
Nip. 19710401 200212 1 004
trauma,Kecelakaan,Tindakan, Anestesi )
ami cacat kehilangan organ tubuh atau

ma pada Kegawat daruratan secara tepat,

r :01/I/Kapus/2016 tentang jenis-jenis

mas

n keadaan umum pasien sadar atau

tan sekret, darah dan benda asing

( Exstensi Kepala ) Chin Lift


ang bawah ke depan )
tidak sadar

k dengan listen ( Suara Nafas ) ,Look


da udara atau tidak )

DOKTER

PETUGAS IGD
PETUGAS IGD

DAR
AK

PASIEN TIDAK SADAR


at Pernafasan/ Raba Nadi
sang Infus
juk Pasien ke rumah sakit
kumentasi

Tanggal mulai diberlakukan


TRIASE

No. Kode : UKP/UGD/SOP/TR/75


No. Revisi
: '00
SOP
Tanggal Terbit : 14 Maret 2106
Halaman
KABUPATEN ACEH BESAR : '1-2

PUSKESMAS INGIN JAYA

1 Pengertian a. Triase ( Triage) adalah tindakan untuk memilah/mengelompokkan P


beratnya cidera, kemungkinan untuk hidup, dan keberhasilan tind
daya dan sarana yang tersedia pada penanganan Pasien daru
bencana.

2 Tujuan Se Sebagai pedoman petugas untuk melakukan Triase pada pasien/kor


pada pasien darurat non bencana dan bencana

3 Kebijakan Surat keputusan Kepala Puskesmas Nomor :01/I/Kapus/201


Pelayanan
4 Referensi Permenkes Nomor 856 tahun 2009 tentang standar Instalasi Gawat D

5 Prosedur Label Triase

6 Langkah- Langkah 1. Petugas menerima Pasien.


2. Petugas melakukan penilaian kesadaran, Ventilasi, dan Perfusi se
detik.
3. Petugas Memberikan tanda sesuai dengan pengelompokkan Triase
a. Prioritas Nol ( Hitam ) / P0
Pasien meninggal atau Kondisi yang parah yang jelas tidak mungkin

b. Prioritas Pertama ( Merah ) / P1


Penderita Sakit berat atau cidera berat yang memerlukan penilaian c
medik
atau transport segera untuk menyelamatkan hidupnya. Misalnya : ga
jantung

Luka bakar berat, Pendarahan parah dan cedera kepala berat.


c. Prioritas Kedua ( Kuning ) / P2
Pasien memerlukan bantuan, namun dengan sakit atau cidera deng
kurang

berat dan dipastikan tidak akan mengalami ancaman jiwa dalam wa


dekat. Misalnya :
Cedera Abdomen tampa syok, Luka bakar ringan, Fraktur atau patah
d. Prioritas ketiga ( Hijau ) / P3
Pasien dengan cedera minor atau tingkat penyakit yang tidak membu
segera serta tidak mengancam nyawa dan tidak menimbulkan kecaca

4. Petugas memprioritaskan pelayanan sesuai dengan urutan Priorita


5. Petugas langsung memberikan penanganan tindakan pada Pasien
6. Petugas merujuk kerumah sakit apabila pasien P1 ( merah ) yang

7. Petugas memberikan tindakan medis pada pasien P2 ( Kuning ) ap


tindakan Medis
8. Petugas memindahkan Pasien katagori P3 ( Hijau ) ke periksa rawa

7 BAGAN ALIR
PASIEN

PETUGAS IGD
PETUGAS IGD

KODE WARNA
- MERAH
- KUNING
- HIJAU
- HITAM

OBSERVASI KONSUL
DOKTER

STABIL TINDAKAN

TINDAKAN MINOR
PULANG

STABIL

PULANG

8 Hal-hal yang perlu 1 Keadaan umum Pasien


diperhatikan 2 Pernafasan ( respiratory )
3 Sirkulasi
4 Status Mental
9 Unit terkait Ruang UGD
10 Dokumen terkait 1. Rekam Medis
2. Catatan tindakan.
11 Rekaman historis
perubahan NO Yang di ubah isi Perubahan
dr. T. Fadhly
Nip. 19710401 200212 1 004
ah/mengelompokkan Pasien/Korban berdasar
dan keberhasilan tindakan berdasar sumber
anganan Pasien darurat non bencana dan

Triase pada pasien/korban lebih dari satu


na

mor :01/I/Kapus/2016 tentang jenis-jenis

andar Instalasi Gawat Darurat

entilasi, dan Perfusi selama kurang dari 60


pengelompokkan Triase :

ng jelas tidak mungkin untuk diselamatkan

memerlukan penilaian cepat dan tindakan

hidupnya. Misalnya : gagal ginjal, henti

era kepala berat.

sakit atau cidera dengan tingkat yang

ncaman jiwa dalam waktu


alnya :
gan, Fraktur atau patah tulang tampa syok.
yakit yang tidak membutuhkan pertolongan
ak menimbulkan kecacatan.

dengan urutan Prioritas : P1, P2, P3.


n tindakan pada Pasien P1 ( Merah )
sien P1 ( merah ) yang memerlukan rujukan.

pasien P2 ( Kuning ) apabila memerlukan

Hijau ) ke periksa rawat jalan.

PASIEN

TUGAS IGD
TUGAS IGD

DE WARNA
MERAH
KUNING
- HIJAU
- HITAM

KONSUL
DOKTER

RUJUK RUMAH SAKIT

G
Tanggal mulai diberlakukan
SYOK ANAFILAKTIK
No. Kode :UKP/UGD/SOP/SA/82
No. Revisi
: '00
SOP
Tanggal Terbit : 14 Maret 2016
Halaman
KABUPATEN ACEH BESAR :1

PUSKESMAS INGIN JAYA

1 Pengertian a. Suatu reaksi antigen dan antibodi atau reaksi hipersentivitas

2 Tujuan Sebagai Acuan dalam penatalaksanaan syok anafilatik di puskesmas


3 Kebijakan Surat keputusan Kepala Puskesmas Nomor :01/I/Kapus/2016 te
Pelayanan
4 Referensi Ilmu bedah Mulut edisi kedua
5 Prosedur 1. Tabung Oksigen
2. Tensi meter
3. Adrenalin Ampul
4. Dexamethasone Vial
5. Jarum Suntik disposible 2,5 ml
6. Ambulance ( Jika dirujuk )
6 Langkah- Langkah 1. Baringkan Pasien dengan posisi kaki lebih tinggi dari kepala.
2. Longgarkan Pakaian , Ikat Pinggang dan segala yang mengikat.
3. Bebaskan jalan nafas, lidah di tarik keluar, bila ada lendirharus di
4. Jika sesak nafas segera di beri Oksigen.
5. Berikan Adrenalin Injeksi 0,2-0,5 cc (1:1000) secara Intramuscular.
6. Berikan Injeksi dexanethasone 50 mg IV/IM
7. Periksa tekanan darah setiap 5 Menit sekali.
8. Jika keadaan tidak membaik segera berikan rujukan ke rumah Sak
7 Bagan Alir
Petugas membaringkan Pasien dengan Kaki lebih tinggi
dari kepala ( Trederlendburg )

Petugas memberikan Oksigen dengan aliran 2-4 Liter/men

Petugas memberikan Injeksi Adrenalin 1:1000 sebanyak 0,2 -0,5

Petugas memberikan Injeksi Dexamethasone 50 mg IV/IM

Petugas memberikan Injeksi Diphenydramin 1-2 mg/Kg BB


Petugas memeriksa ulang tekanan darah setelah 15 menit kem

Jika tekanan darah Sistolik > 90 mm/Hg, Pasien di Observa

Jika tekanan darah Sistolik < 90 mm/Hg ulangi Injeksi Adrenalin


0,25 -0,40 Ml IM/SC

Petugas memeriksa Kembali tekanan darah setelah 10-15 menit k

Jika tekanan darah Sistolik > 90 mm/Hg, Pasien di Observ

Jika tekanan darah Sistolik < 90 mm/Hg, Pasien di rujuk


ke rumah Sakit

8 Hal-hal yang perlu 1 Keadaan umum Pasien


diperhatikan 2 Tekanan Darah
9 Unit terkait 1 KB/KIA
2 Imunisasi
3 Ruang Tindakan ( UGD )
4 Poli Gigi
10 Dokumen terkait 1 Kartu Status Pasien
2 Bedah mulut Edisi kedua
3 Buku register Unit
4 Daftar rujukan Pasien
11 Rekaman historis
perubahan NO Yang di ubah isi Perubahan
dr. T. Fadhly
Nip. 19710401 200212 1 004
reaksi hipersentivitas

syok anafilatik di puskesmas


Nomor :01/I/Kapus/2016 tentang jenis-jenis

lebih tinggi dari kepala.


dan segala yang mengikat.
keluar, bila ada lendirharus di isap.
en.
1:1000) secara Intramuscular.
g IV/IM
sekali.
berikan rujukan ke rumah Sakit.

asien dengan Kaki lebih tinggi


Trederlendburg )

n dengan aliran 2-4 Liter/menit

nalin 1:1000 sebanyak 0,2 -0,5 cc IM

i Dexamethasone 50 mg IV/IM

Diphenydramin 1-2 mg/Kg BB IM


n darah setelah 15 menit kemudian

90 mm/Hg, Pasien di Observasi

m/Hg ulangi Injeksi Adrenalin / Epinefrine )


0,40 Ml IM/SC

n darah setelah 10-15 menit kemudian

> 90 mm/Hg, Pasien di Observasi

k < 90 mm/Hg, Pasien di rujuk


mah Sakit

Tanggal mulai diberlakukan


ANASTESI LOKAL
No. Kode : UKP/UGD/SOP/AL/83
No. Revisi
: '00
SOP
Tanggal
HalamanTerbit : 14 Maret 2016
KABUPATEN ACEH BESAR : '1

PUSKESMAS INGIN JAYA

1 Pengertian a. Tindakan untuk menghilangkan atau mengurangi rasa sakit pada ba

2 Tujuan Mengurangi rasa sakit atau tidak nyaman pada saat melakukan tinda

3 Kebijakan Surat keputusan Kepala Puskesmas Nomor :01/I/Kapus/2016


Pelayanan
4 Referensi Ilmu bedah Mulut edisi kedua
5 Prosedur 1.Set Alat Pemeriksaan
2. Kapas
3. Spuit
4. Lidocain/Phcain
6 Langkah- Langkah 1. Memberikan informasi mengenai maksud dan tujuan tindakan kep
consent
2. Meminta persetujuan pasien / tanda tangan inform consent
3. Mencuci tangan
4. Memakai sarung tangan dan masker
5. Menyiapkan alat yang akan digunakan.
6. Memasukkan Obat Anastesi
7. mengatur Posisi Pasien
8. Melakukan Anastesi Lokal
9. Meminta uji kepada pasien
10. Melakukan Tindakan
11. Membereskan Alat-alat
12. Petugas Mencuci tangan

7 Bagan Alir
Pasien datang Membawa Kartu

Memberikan Penjelasan Kepada Pasien

Persetujuan Inform Consent


Atur Posisi Pasien

Memakai Masker dan Handscund

Menyiapkan alat

Melakukan Anastesi Lokal

Meminta Uji kepada Pasien

Melakukan Tindakan

Membereskan Alat-alat

Petugas Mencuci Tangan


8 Hal-hal yang perlu 1 Keadaan umum Pasien
diperhatikan 2 Sterilisasi Alat
3 Bahan Anastesi dan jarum yang baru dan tajam
9 Unit terkait 1. KB/KIA
2 Imunisasi
3 Ruang Tindakan ( UGD )
4 Poli Gigi
10 Dokumen terkait 1. Rekam Medik

11 Rekaman historis
perubahan NO Yang di ubah isi Perubahan
dr. T. Fadhly
Nip. 19710401 200212 1 004
ngi rasa sakit pada bagian tertentu

saat melakukan tindakan tertentu.

:01/I/Kapus/2016 tentang jenis-jenis

n tujuan tindakan kepada pasien /inform

inform consent

wa Kartu

n Kepada Pasien

m Consent
Pasien

an Handscund

n alat

stesi Lokal

ada Pasien

ndakan

Alat-alat

ci Tangan

Tanggal mulai diberlakukan


ANASTESI LOKAL

No. Kode : SOP/UKP/ANLOK/


DAFTAR No. Revisi : 00
TILIK Tanggal : 14/01/2016
Halaman
Terbit
KABUPATEN ACEH BESAR : 1

PUSKESMAS INGIN JAYA dr. T. Fadhly


Nip. 19710401 200212 1 004

NO ANASTESI LOKAL YA TIDAK

1 Memberikan Informasi mengenai maksud dan tujuan


kepada Pasien/ Inform consent

2 Meminta Persetujuan Pasien/ Tanda tangan Inform


consent

3 Mencuci Tangan

4 Memakai sarung tangan dan Masker

5 Menyiapkan Alat yang akan digunakan

6 Memasukan Obat Anastesi

7 Mengatur Posisi Pasien

8 Melakukan Anastesi Lokal

9 Meminta Uji Kepada Pasien

10 Memantau Vital sign Pasien

11 Melakukan Tindakan

12 Bereskan Alat- alat

13 Petugas Mencuci tangan


PEMBENTUKAN TIM INTERPROFESI

No. Kode : UKP/UGD/SOP/77


No. Revisi
: 00
SOP Tanggal
Halaman : 14/01/2016
Terbit
KABUPATEN ACEH BESAR : 1-2

PUSKESMAS INGIN JAYA

a. Pembentukan tim interprofesi adalah suatu proses dalam pembent


1 Pengertian berisi petugas kesehatan yang profesional untuk melakukan kajian
penanganan pasien secara tim.

2 Tujuan Sebagai Pedoman petugas untuk melakukan pembentukan tim inter


3 Kebijakan Surat keputusan Kepala Puskesmas Nomor :
4 Referensi
5 Prosedur
6 Langkah- Langkah 1. Kepala Puskesmas Mengidentifikasi kebutuhan pembentukan tim
2. Kepala Puskesmas merencanakan pertemuan untuk membentuk
3. Kepala Puskesmas Meminta kepala TU untuk Mengundang masin
koordinator unit dalam pertemuan pembentukan tim interprofesi.
4. Koordinator unit menghadiri pertemuan pembentukan tim interpr
5. Kepala Puskesmas dan peserta pertemuan menganalisa kompeten
masing petugas klinis.
6. Kepala Puskesmas dan peserta pertemuan menentukan susunan
termasuk, ketua tim dan sekretaris.
7. Sekretaris tim interprofesi membuat undangan untuk anggota tim
yang sudah di bentuk .
8. Ketua tim dan anggota tim mengadakan pertemuan untuk mengid
kasus-kasus yang memerlukan penangan terpadu.
9. Ketua tim dan anggota tim melakukan kajian jika dibutuhkan pen
secara terpadu.

10. Ketua tim melaporkan hasil kajian kepada kepala Puskesmas.


11. Sekretaris tim mendokumentasi kan hasil Kajian.

7 Bagan Alir
Kepala Puskesmas mengindenfikasi kebutuhan

kepala Puskesmas merencanakan pertemuan


Kepala TU mengundang msaing-masing-masing Koordin

Menganalisa Kompetensi Petugas

Menentukan susunan Tim Interprofesi

Sekretaris membuat undangan untuk anggota tim interp

Mengadakan pertemuan untuk mengidentifikasi kasus-k

Melakukan Kajian

Ketua tim melaporkan hasil Kajian kepada Kepala Puskes

Sekretaris tim mendokumentasikan Hasil kajian

8 Hal-hal yang perlu 1 Kompetensi Petugas


diperhatikan 2 Kasus-kasus yang memerlukan penanganan secara terpadu
9 Unit terkait 1. Poli Umum
2 Poli Gigi
3 KIA
4 Gizi
5 Farmasi
6 Laboratorium
7 UGD
10 Dokumen terkait 1. Rekam Medik
11 Rekaman historis
perubahan Yang di
NO isi Perubahan
ubah
dr. T. Fadhly
Nip. 19710401 200212 1 004
u proses dalam pembentukkan tim yang
untuk melakukan kajian bila diperlukan

n pembentukan tim interprofesi


:

tuhan pembentukan tim interprofesi


muan untuk membentuk tim interprofesi
ntuk Mengundang masing-masing
tukan tim interprofesi.
pembentukan tim interprofesi.
n menganalisa kompetensi masing-

n menentukan susunan tim interprofesi

angan untuk anggota tim interprofesi

pertemuan untuk mengidentifikasi


erpadu.
ajian jika dibutuhkan penanganan

da kepala Puskesmas.
sil Kajian.

enfikasi kebutuhan

ncanakan pertemuan
-masing-masing Koordinator

petensi Petugas

n Tim Interprofesi

untuk anggota tim interprofesi

mengidentifikasi kasus-kasus

Kajian

an kepada Kepala Puskesmas

entasikan Hasil kajian

n secara terpadu
Tanggal mulai diberlakukan
PEMBENTUKAN TIM INTERPROFESI

No. Kode : C/VII/SOP/77


No. Revisi
: 00
SOP Tanggal
Halaman : 14 Maret 2016
Terbit
KABUPATEN ACEH BESAR : 1-2

PUSKESMAS INGIN JAYA

a. Pembentukan tim interprofesi adalah suatu proses dalam pembent


1 Pengertian berisi petugas kesehatan yang profesional untuk melakukan kajian
penanganan pasien secara tim.

2 Tujuan Sebagai Pedoman petugas untuk melakukan pembentukan tim inter


3 Kebijakan Surat keputusan Kepala Puskesmas Nomor :
4 Referensi
5 Prosedur
6 Langkah- Langkah 1. Kepala Puskesmas Mengidentifikasi kebutuhan pembentukan tim
2. Kepala Puskesmas merencanakan pertemuan untuk membentuk
3. Kepala Puskesmas Meminta kepala TU untuk Mengundang masin
koordinator unit dalam pertemuan pembentukan tim interprofesi.
4. Koordinator unit menghadiri pertemuan pembentukan tim interpr
5. Kepala Puskesmas dan peserta pertemuan menganalisa kompeten
masing petugas klinis.
6. Kepala Puskesmas dan peserta pertemuan menentukan susunan
termasuk, ketua tim dan sekretaris.
7. Sekretaris tim interprofesi membuat undangan untuk anggota tim
yang sudah di bentuk .
8. Ketua tim dan anggota tim mengadakan pertemuan untuk mengid
kasus-kasus yang memerlukan penangan terpadu.
9. Ketua tim dan anggota tim melakukan kajian jika dibutuhkan pen
secara terpadu.

10. Ketua tim melaporkan hasil kajian kepada kepala Puskesmas.


11. Sekretaris tim mendokumentasi kan hasil Kajian.

7 Bagan Alir
Kepala Puskesmas mengindenfikasi kebutuhan

kepala Puskesmas merencanakan pertemuan


Kepala TU mengundang msaing-masing-masing Koordin

Menganalisa Kompetensi Petugas

Menentukan susunan Tim Interprofesi

Sekretaris membuat undangan untuk anggota tim interp

Mengadakan pertemuan untuk mengidentifikasi kasus-k

Melakukan Kajian

Ketua tim melaporkan hasil Kajian kepada Kepala Puskes

Sekretaris tim mendokumentasikan Hasil kajian

8 Hal-hal yang perlu 1 Kompetensi Petugas


diperhatikan 2 Kasus-kasus yang memerlukan penanganan secara terpadu
9 Unit terkait 1 Poli Umum
2 Poli Gigi
3 KIA
4 Gizi
5 Farmasi
6 Laboratorium
7 Tata Usah
8 UGD
10 Dokumen terkait 1 SK Kepala Puskesmas

11 Rekaman historis
perubahan Yang di
NO isi Perubahan
ubah
dr. T. Fadhly
Nip. 19710401 200212 1 004
u proses dalam pembentukkan tim yang
untuk melakukan kajian bila diperlukan

n pembentukan tim interprofesi


:

tuhan pembentukan tim interprofesi


muan untuk membentuk tim interprofesi
ntuk Mengundang masing-masing
tukan tim interprofesi.
pembentukan tim interprofesi.
n menganalisa kompetensi masing-

n menentukan susunan tim interprofesi

angan untuk anggota tim interprofesi

pertemuan untuk mengidentifikasi


erpadu.
ajian jika dibutuhkan penanganan

da kepala Puskesmas.
sil Kajian.

enfikasi kebutuhan

ncanakan pertemuan
-masing-masing Koordinator

petensi Petugas

n Tim Interprofesi

untuk anggota tim interprofesi

mengidentifikasi kasus-kasus

Kajian

an kepada Kepala Puskesmas

entasikan Hasil kajian

n secara terpadu
Tanggal mulai diberlakukan
INFORM CONCENT

No. Kode : SOP/UKP/PO-IV/


No. Revisi
DAFTAR : 00
TILIK Tanggal
Halaman : 14/01/2016
Terbit
KABUPATEN ACEH BESAR : 1

PUSKESMAS INGIN JAYA

INFORM CONCENT YA
NO

1 Petugas menjelaskan tindakan yang akan dilakukan

2 Mengisi data Inform Concent

Memberi data inform Concent pada Pasien/keluarga


3
untuk di tandatangani

4 Petugas Memberi pelayanan sesuai SOP


dr. T. Fadhly
Nip. 19710401 200212 1 004

TIDAK
INFOMED CONCENT

No. Kode : UKP/UGD/SOP/86


No. Revisi
: 00
SOP Tanggal
Halaman : 14 Maret 2016
Terbit
KABUPATEN ACEH BESAR : 1-2

PUSKESMAS INGIN JAYA

a. Infomed Concent adalah suatu proses Pengambilan pe


1 Pengertian Pasien/Keluarga mengenai tindakan medis yang akan dilakukan,

2 Tujuan Sebagai pedoman Persetujuan dari pasien atau keluarga terhadap ti


3 Kebijakan dilakukan
Surat keputusan Kepala Puskesmas Nomor :01/I/Kapus/2016 te
Pelayanan

4 Referensi Permenkes No. 75 Tahun 2014


5 Prosedur 1. Form Informed Concent
2. Pulpen
6 Langkah- Langkah 1. Pasien dilakukan pemeriksaan untuk mendapatkan diagnosa dan
akan dilakukan
2. Diberi Penjelasan kepada Pasien/ keluarga tentang tujuan. Indika
Komplikasi dari tindakan yang dilakukan

3. Pasiem menandatangani Form Informed Concent Persetujuan ata

4. Pasien yang melakukan Penolakan bisa langsung Pulang.


5. Pasien yang menyetujui dilakukan tindakan sesuai hasil diagnosa

7 Bagan Alir
Pasien

Petugas Memanggil Pasien

Pasien dilakukan pemeriksaan untuk mendapatkan diagnosa dan ti


dengan indikasi Medis

Diberi Penjelasan tentang tindakan atau efek sampin


Diberi Penjelasan tentang tindakan atau efek sampin

Tanda Tangan Pasien

Tanda Tangan Petugas

Mengadakan pertemuan untuk mengidentifikasi kasus-k

Instruksi Pasien

Dilakukan ti
sesuai dengan

Pemberia
( Jika Dip

Pasien

8 Hal-hal yang perlu 1 Ketersediaan Form Informed Concent


diperhatikan
9 Unit terkait 1 Rawat Inap
2 IGD
3 Poli Umum
4 Poli Gigi
5 Poned
10 Dokumen terkait 1 Rekam Medik
2 Form Informed Concent
11 Rekaman historis
perubahan Yang di
NO isi Perubahan
ubah
dr. T. Fadhly
Nip. 19710401 200212 1 004
ses Pengambilan persetujuan dari
yang akan dilakukan,

tau keluarga terhadap tindakan yang


or :01/I/Kapus/2016 tentang jenis-jenis

ndapatkan diagnosa dan tindakan yang

ga tentang tujuan. Indikasi dan

Concent Persetujuan atau Penolakan

angsung Pulang.
kan sesuai hasil diagnosa

ggil Pasien

dapatkan diagnosa dan tindakan Pasien


asi Medis

ndakan atau efek samping


ndakan atau efek samping

Pasien

Petugas

mengidentifikasi kasus-kasus

Jika Pasien Setuju

Dilakukan tindakan yang


sesuai dengan Persetujuan

Pemberian Resep
( Jika Diperlukan

Pasien Pulang
Tanggal mulai diberlakukan
ASUHAN PERAWATAN LUKA

No. Kode : UKP/UGD/SOP/87


No. Revisi
: 00
SOP Tanggal
Halaman :
Terbit
14 Maret 2016
KABUPATEN ACEH BESAR : 1-2

PUSKESMAS INGIN JAYA

a. Merupakan penangan luka yang terdiri atas membersihkan luk


1 Pengertian membalut luka sehingga dapat membantu proses penyembuhan Lu

2 Tujuan 1 Menjaga luka dari trauma


2 Imobilitas Luka
3 Mencegah Pendarahan
4 Mencegah Kontaminasi oleh kuman
5 Mengabsorsi Drainase
6 Meningkatkan Kenyamanan Fisik dan Psikologis
3 Kebijakan Surat keputusan Kepala Puskesmas Nomor :01/I/Kapus/2016 t
Pelayanan

4 Referensi Buku ajar Fundamental edisi 4


5 Prosedur 1 Set ganti balut steril ( Pinset cirrugis,anatomis, kasa dan kapas )
2 Kasa steril tambahan atau bantalan Penutup ( bila diperlukan )
3 Handuk
4 Handscoen bersih dan handscoen Steril
5 Handuk
6 Kapas Bulat
7 Bhetadine
8 Korentang Steril
9 Alkohol 70%
10 Nierbeken/Bengkok
11 Baki Instrumen/ Meja dorong/perlak/Pengalas
12 Kantong Plastik tempat Sampah
6 Langkah- Langkah
1 Mencuci Tangan

2 Menyiapkan dan mendekatkan peralatan


3 Membuka set ganti Balut

4 Menggunakan Handscoen bersih

5 Meletakkan Nierbeken dibawah luka

6 Mengatur posisi yang nyaman buat perawatan luka

Membuka plester searah tumbuhnya rambut dan membuka baluta


7
hati-hati.

8 Masukkan Balutan Kotor kedalam bak sampah Infeksius yang tela

9 Membuka hanscoen bersih dan menganti dengan handscoen steril

10 Membersihkan seputar luka dengan Alkohol atau Cairan NaCl

Membersihkan dari arah atas kebawah di setiap sisi luka dengan a


11
menjauh dari luka.

12 Mengoles Luka dengan Bhetadine Mulai daritengah luka .

13 Menutup luka dengan kasa Steril.

14 Melakukan Fiksasi dengan Plester pada area Pinggiran kasa Pemba

15 Merapikan Pasien dan membereskan alat-alat.

16 Melepaskan Handscoen dan Mencuci Tangan

7 Bagan Alir
Pasien Datang

Mencuci tangan

Menyiapkan Alat-alat
Menyiapkan Alat-alat

Mengatur Posisi Pasien Senyaman Mungkin

Membuka Balutan Luka

Membersihkan Luka

Menutup Kembali Luka

Membereskan Alat-alat

Mencuci Tangan

Mencatat Identitas Pasien

Pasien Pulang

8 Hal-hal yang perlu 1 Kebersihan Luka


diperhatikan 2 Besar Kecilnya Luka
9 Unit terkait 1 IGD
10 Dokumen terkait 1 Rekam Medik
11 Rekaman historis
perubahan Yang di
NO isi Perubahan
ubah
dr. T. Fadhly
Nip. 19710401 200212 1 004
tas membersihkan luka, menutup dan
proses penyembuhan Luka.

ologis
or :01/I/Kapus/2016 tentang jenis-jenis

mis, kasa dan kapas )


p ( bila diperlukan )

alas
an luka

ut dan membuka balutan dengan cara

pah Infeksius yang telah disediakan

engan handscoen steril

l atau Cairan NaCl

etiap sisi luka dengan arah keluar

itengah luka .

a Pinggiran kasa Pembalut.

at.

ang

tangan

Alat-alat
Alat-alat

Senyaman Mungkin

tan Luka

n Luka

ali Luka

n Alat-alat

Tangan

itas Pasien

Pulang
Tanggal mulai diberlakukan
Kode : UKP/ UGD / SOP/ 87
No Revisi : 00
Tanggal Berlaku : 14 Maret 2016

Elemen : Jenis- Jenis Pelayanan

DAFTAR TILIK
ASUHAN PERAWATAN LUKA

Diberikan Kepada
No. Copy Dokumen
Tanggal Pemberian

Ditetapkan Oleh : Diperiksa Oleh : Disahkan Oleh :

Penanggung Jawab Wakil Manajemen Kepala Puskesmas


PMKP Puskesmas Ingin Jaya Ingin Jaya

drg. Hastuti dr. Maisitah Rajema dr. H. T. Fadhly


NIP. 19680314 200003 2 005 NIP. 19820501 201001 2 031 NIP. 19710410 200212 1 004
P/ UGD / SOP/ 87

Maret 2016

nis- Jenis Pelayanan

LUKA

Disahkan Oleh :

Kepala Puskesmas
Ingin Jaya

dr. H. T. Fadhly
P. 19710410 200212 1 004
PENGGUNAAN DAN PEMBERIAN OBAT
CAIRAN IV
No. Kode : SOP/UKP/PO-IV/
DAFTAR No. Revisi : 00
TILIK Tanggal : 14/01/2016
Halaman
Terbit
KABUPATEN ACEH BESAR : 1

PUSKESMAS INGIN JAYA dr. T. Fadhly


Nip. 19710401 200212 1 004

NO PEMBERIAN OBAT CAIRAN IV YA TIDAK

1 Memberikan Informasi mengenai maksud dan tujuan


kepada Pasien/ Inform consent

2 Meminta Persetujuan Pasien/ Tanda tangan Inform


consent

3 Mencuci Tangan

4 Memakai sarung tangan dan Masker

5 Menyiapkan Alat yang akan digunakan

6 Mengatur Posisi Pasien

7 Bebaskan Lengan Pasien dari Baju atau Kemeja

8 Letakkan Karet Pembendung ( Tourniquet )

9 Pakai Sarung Tangan

10 Bersihkan Area Penusukkan dengan Kapas Alkohol

11 Pegang Jarum dengan Posisi 30 Derajat sejajar Vena

12 Rendahkan Posisi Jarum sejajar kulit dan teruskan jarum


kedalam vena

13 Observasi ada darah dalam spuit

14 Jika Ada darah ,lepaskan Torniquet dan masukkan obat


secara Perlahan-lahan

15 Keluarkan Jarum dan tutup area penusukan dengan Kasa


Steril

16 Kembalikan Posisi Pasien


17 Buang peralatan yang sudah tidak diperlukan

18 Buka sarung tangan

19 Cuci tangan
STERILISASI

No. Kode : UKP/UGD/SOP/72


DAFTAR No. Revisi : 00
TILIK Tanggal : 14 Maret 2016
Halaman
Terbit
KABUPATEN ACEH BESAR : 1

PUSKESMAS INGIN JAYA

NO STERILISASI YA

1 Petugas Cuci tangan dengan cara 6 Langkah

2 Memakai sarung tangan rumah tangga

3 Cuci alat sampai bersih dengan detergen

4 Rendam alat dalam cairan Klorin 1:9 selama 10-15 Menit

5 Pastikan semau alat terendam

6 Semua alt instrumen dalam keadaan terbuka

7 Angkatlah alat instrumen lalu bilas dengan air mengalir

8 Masukkan alat yang akan disterrilkan ke dalam sterilisator dan isi


air rebusan alat terendam alat semua

9 Merebus alat-alat sampai air mendidih selama 10-15 Menit

10 Keluarkan alat-alat dari dari sterilisator lalu keringkan diatas kain


steril

11 Memindahkan alat-alat yang sudah direbus kedalam bak steril


tertutup dengan korentang

12 Bungkus bak instrumen dengan kain bersih dan berikan lebel


tanggal disterilkan alat

13 Simpan alat-alat di dalam lemari instrument

14 Cuci tangan
dr. T. Fadhly
Nip. 19710401 200212 1 004

TIDAK

Anda mungkin juga menyukai