Anda di halaman 1dari 24

CASE REPORT

IDENTITAS
 Nama : Ny. P
 Umur : 43 tahun
 Jenis Kelamin : Perempuan
 Status Perkawinan : Menikah
KELUHAN UTAMA
 Dada terasa berdebar 1 hari SMRS
RPS
 Os dating dengan keluhan dada terasa berdebar sejak 1 hari smrs, Os merasakan
berdebar sejak 4 bulan smrs. Dada berdebar hilang dan timbul, Dada berdebar disertai
degan nyeri ulu hati sejak 4 hari SMRS. Mual +, Muntah + setiap kali makan, Sesak -,
Batuk - , Pilek -,
 Os sudah pernah berobat sebelumnya dan mendapatkan oabt lambung (os lupa
Namanya) namun keluhan tidak membaik, Bab dan Bak DBN
RPD & RPK
 Hipertensi (+)
 DM (-)
 Asma (-)
 Penyakit Jantung (-)
 Penyakit Paru (-)
 Alergi (-)
 Hipertiroid -
 Di keluarga tidak ada yang pernah mengalami hal serupa dengan pasien.
PEMERIKSAAN FISIK
 Keadaan umum : Tampak sakit sedang
 Kesadaran : Compos mentis
 Tekanan darah : 120/70 mmHg
 Nadi : 209x/menit
 Pernapasan : 20 x/menit
 Suhu : 36.4 oC
 Keadaan gizi : Gizi cukup
 Kepala : Normocephali, tidak tampak kelainan
 Muka : Simetris, tidak tampak kelainan
 Mata : CA (-/-), SI (-/-), simetris, pupil isokor
 Hidung : Cavum nasi lapang, deviasi septum (-), tidak tampak kelainan
 Mulut/gigi : Simetris, tidak tampak kelainan
 Leher : Tidak tampak kelainan
PEMERIKSAAN FISIK
 Dada : Saat statis dan dinamis simetris, retraksi (-), bentuk normal
 Jantung: BJ I-II murni reguler, murmur (-), gallop (-)
 Paru : Suara nafas vesikuler normal, ronkhi (-/-), whezzing (-/-)
 Perut : Supel, nyeri tekan epigastrium (+), bising usus (+)
 Hati: Tidak teraba pembesaran
 Limpa : Tidak teraba pembesaran
 Ginjal : Ballotemen (-/-)
 Kemaluan : Tidak diperiksa
 Rektum : Tidak diperiksa
 Punggung : Skoliosis (-), lordosis (-), kyphosis (-)
 Ekstremitas : Akral hangat, CRT <2 detik
 Refleks : Tidak dilakukan
PEMERIKSAAN PENUNJANG
 EKG
LABORATORIUM
 HEMATOLOGI
 Hemoglobin : 14.0 g/dL
 Hematokrit : 40 %
 Eritrosit : 4.51 juta/uL
 Leukosit : 22.420 /mm3
 Trombosit : 281.000 / mm3

 HITUNG JENIS LEUKOSIT


 Basofil : 0%
 Eosinofil : 0%
 Neutrofil : 71%
 Limfosit : 19%
 Monosit : 10%

 ELEKTROLIT DARAH
 Natrium : 132 mEq/L
 Kalium : 4.6 mEq/L
 Chlorida : 101 mEq/L
LABORATORIUM
 GLUKOSA DARAH
 Sewaktu : 132 mg/dL

 Fungsi ginjal
 Ureum : 70 mg/dL
 Kreatinin : 0.5 mg/dL

 Serologi
 IgG : Reaktif
 IgM : Non-reaktif
RONTGEN
DIAGNOSIS KERJA
 SVT
 Susp. Covid 19
TATALAKSANA
 O2 3 lpm
 Inj. Ondancentron 4 mg
 Amiodaron 150 mg/30 menit -> selanjutnya 300 mg/ 6 jam
 Konsul Sp.PD untuk tatalaksana selanjutnya
ADVICE SP.PD
 Pro Rujuk
 Amiodaron 300 mg/ 6 jam
 Inj. Ceftriaxon 1x2gr
 Inj. Levofloxaxin 1 x750 mg
 Nac 3x200 mg
 Ranitidin 2 x 50 mg
 Vit c 1 x 1000 mg
 Saran swab
 Gangguan irama jantung (Aritmia atau disaritmia) dapat didefinisikan sebagai irama
yang bukan berasal dari nodus SA, irama yang tidak teratur sekalipun berasal dari
nodus SA, frekuensi kurang dari 60x/menit (Sinus Bradikardi) atau lebih dari
100x/menit (sinus takikardi) atau terdapat hambatan impuls supra atau
intraventrikular
KLASIFIKASI ARITMIA
 Gangguan impuls  Gangguan system Konduksi ( penghantaran arus
 SA-Node listrik)
 Takikardia sinus a. Berdasarkan tempat blok
 Bradikardia sinus  Blok SA
 Aritmia sinus  Blok AV
 Atrial  Blok fasikular
 Atrial extra systole & para systole  Blok Bundle Branch
 Atrial takikardi  Blok IVCD ( intra Ventricular conduction defect)
 Atrial gelepar (flutter)
 Atril fbrilasi  b. Berdasarkan derajat blok
 Atrial wondering pace maker/kelana  Derajat I

 AV junction  Derjat II
 Nodal extra systole dan para systole  Mobitz I ( wanckebach)
 Nodal takikardi  Mobitz II
 Nodal escape  Derajat III : blok total (jantung masih berdenyut)
 Ventrikel  Aksesori konduksi
 Ventrikular ekstra systole dan parasystole
 Jalur Kent/ Sindroma Wolff – Parkinson – white
 Ventrikular takikardi
 Jalur James/ Sindroma Lown – Ganong – Levin
 Ventrikular fibrilasi
 Ventrikular escape  Jalur Mohain
SUPRAVENTRIKULER
TAKIKARDI
 nadi yang cepat, dimana irama jantung tidak diatur oleh nodus SA, pencetus impuls
pada SVT berada diatas ventrikel. Tapi impulsnya menyebar ke ventrikel. Jantung
kemudian berkontraksi lebih cepat dari biasanya
 Episode SVT biasanya terjadi secara tiba-tiba dan dengan penyebab yang kurang
jelas, dapat berlangsung selama beberapa menit atau bahkan beberapa jam, dapat
pula berhenti secara tiba-tiba. Jarang ditemukan episode yang berlangsung lebih dari
beberapa jam
DIAGNOSIS
 Anamnesa
 Hal – hal yang dapat memicu SVT adalah alkohol, kafein, pergerakan yang tiba – tiba,
stress emosional, kelelahan dan obat – obatan, memiliki onset dan terminasi palpitasi
yang tiba – tiba,
 Gejala :
 Palpitasi – lebih dari 96 %
 Dizziness – 75%
 Nafas pendek – 47 %
 Pingsan- 20%
 Nyeri dada- 35 %
 Fatigue- 23 %
 Diaforesis- 17 %
 Mual- 13 %
EKG
Supraventricular Tachycardia (SVT)
Mempunyai rate yang cepat  gelombang P tidak dapat dilihat, biasanya terdapat QRS
kompleks yang sempit

Rate : 150-250 x/m


Irama : reguler
Gelombang P : sering tersembunyi dalam gelombang T dan sulit terlihat
Interval PR : biasanya tidak memungkinkan untuk dinilai
QRS : normal 0,06-0,10 detik namun dapat melebar jika secara
abnormal dikonduksikan melalui ventrikel
Sering berhubungan dengan intake kafein, nikotin, stress / kecemasan pada dewasa
sehat.
TATALAKSANA SVT STABIL
 Manuever Vagal -> jika tidak berhasil langsung ke farmakologi
 ß-blocker, biasa digunakan untuk mengobati tekanan darah tinggi dan masalah jantung lain
seperti angina. Pada SVT digunakan terutama untuk mengurangi konduksi melalui nodus AV,
untuk menghentikan konduksi selama takikardi
 CCB, mereka juga digunakan untuk mengobati tekanan darah tinggi dan masalah jantung.
Seperti ß-blocker, mereka digunakan juga untuk menurunkan konduksi melalui nodus AV.
misalnya verapamil atau diltiazem.
 Agen anti aritmia, agen ini digunakan untuk memgobati bermacam-macam aritmia dan berakibat
langsung ke jaringan atrium atau ventrikel. Mereka sangat berguna pada SVT yang terjadi atrial
takikardi
 Radio Frequency ablation (RFA) sudah berkembang menjadi terapi alternative untuk mengobati
beberapa pasien SVT. Pada prosedur ini kateter khusus dimasukkan pada vena diatas lengan
menuju jantung dengan fluoroskop. Kateter tersebut digunakan untuk merekam sinyal elektrik
dari dalam jantung.dan dapat mendeteksi lokasi SVT
TATALAKSANA SVT TIDAK
STABIL
 Kardioversi sycronized

50 – 100 Joule
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai