Kelompok 11 :
Anggun Putri Maulana Ahmad
Irma Fredella Trianwariza
Rizka Mar’atus Sholihah
Nila Aisyah Wahyuni
Muhammad Hanif Devara
THE CONDUCTION SYSTEM
Reading EKGs
A. Sinus B. Atrium
1) Sinus Tachycardia 1) Wandering Atrial Pacemaker
2) Sinus Bradicardia 2) Multifocal Atrial Tachycardia
3) Sinus Arrythmia 3) Premature Atrial Contraction (PAC)
4) Sinus Pause/Arrest 4) Atrial Tachycardia
5) Supraventricular Tachycardia (SVT)
6) Paroxysmal Supraventricular Tachycardia (PSVT)
7) Atrial Flutter (A-flutter)
8) Atrial fibrillation (A-fib)
I. Gangguan Pembentukan Impuls
C. AV Node: D : Ventricle
1) Juntional Rhythm 1) Idioventricular Rhythm
2) Accelerated Juntional Rhythm 2) Accelerated Idioventricular Rhythm
3) Juntional Tachycardia 3) Premature Ventricular Contraction (PVC)
4) Juntional Escape Beat 4) Vent. Tachycardia
5) Premature Junctional Contraction (PJC) 5) Torsade de pointes
6) Vent. Fibrillation (VF)
7) Pulseless Electrical Activity (PEA)
8) Asystole
II Gangguan Penghantaran Impulse
C. Block Intra Ventriculer
A. SA Block
B. AV Block -1. LBBB
-1. Derajat I -2. RBBB
-2. Derajat II
- Mobitz I
- Mobitz II
-3. Derajat III (Total AV Block)
GANGGUAN
PEMBENTUKAN
IMPULSE
Gangguan Pembentukan Impuls : Sinus
- Ditandai oleh letupan nodus SA > 100x/m, gel P dan kompleks QRS
normal
- Penyebab: peningkatan tonus vagus simpatik dan atau
menurunnya tonus vagal
- Fisiologis: olahraga dan aktivitas berat
- Patologis: demam, hipokalsemi, hipertiroidisme, hipovolemia,
anemia
Gangguan Pembentukan Impuls : Sinus
- Penurunan laju letupan nodus SA < 60x/m, gel P dan kompleks QRS
normal
- Penyebab: penurunan otomatisasi intrinsik nodus SA karena penuaan,
proses penyakit yang mempengaruhi atrium, faktor ekstrinsik, dan
metabolik
- Fisiologis: tidur, istirahat, atlit teratih
- Patologis: demam, hipokalsemi, hipertiroidisme, hipovolemia, anemia
- Penyebab aritmia:
- Hipoksia, iskemia miokard, rangsangan susunan saraf otonom,
obat-obatan, gangguan keseimbangan elektrolit dan gas darah,
regangan dinding otot jantung, kelainan struktur sistem konduksi
SA Node gagal untuk mencetuskan impuls selama beberapa saat, kemudian lanjut mencetuskan impuls
kembali
menyebabkan palpitasi & penurunan perfusi jaringan akibatnya kelelahan, pusing, pra-sinkop, dan
sinkop.
Gangguan Pembentukan Impuls : Atrium
• Pacemaker berpindah dari nodus SA ke Pacemaker laten lainnya di atrium dan AV junction lalu kembali ke nodus SA
Bentuk WAP dengan
respon ventrikel >100
bpm.
• Penyebab tersering adalah mekanisme re-entry di fokus atrium di luar nodus SA dan biasanya dipacu oleh stimulasi simpatis
• Pada PAC, satu kontraksi tunggal muncul lebih awal dari kontraksi sinus yang seharusnya. Setelah PAC, irama sinus biasanya
berlanjut
• Dipengaruhi: kafein, alkohol, stimulasi adrenergik (stress emosional)
Denyut atrium yang cepat
mengesampingkan nodus SA dan
menjadi pacemaker yang
dominan.
Beberapa abnormal pada segmen
ST dan gelombang T mungkin
ada.
Aritmianya sangat cepat
sehingga gelombang P
mungkin tidak terlihat.
Biasanya muncul sebagai aritmia reperfusi pada pasien IMA setelah terapi trombolitik atau PCI, jarang pada
pasien dengan kelainan struktural jantung termasuk benign dan well tolerated arrhythmia
Biasanya tidak memerlukan terapi dan dapat resolusi penuh apabila irama sinus mendominasi irama fokus
ventrikel
Idioventricular rythm
Penyebab:
• Simptomatik
Farmakologis dengan B-Blocker, nondihydropiridin CCB,
Amiodaron atau kombinasi
Koreksi elektrolit terutama magnesium dan kalium
Terapi definitive: ablasi radio frekuensi (konvensional atau 3D)
• Kompleks QRS pada VT monomorfik memiliki bentuk & amplitude yang sama
• Kompleks QRS pad VT polimorfik memiliki bentuk dan amplitude yang bervariasi,
interval QT normal atau memanjang
Tatalaksana
Gambaran EKG
Nilai QRS kompleks tidak dapat ditentukan, tidak ada gel. P, QRS, atau T yang
dapat dikenali. Gelombang pada garis dasar terjadi antara 150-500x/menit
Irama tidak dapat ditentukan, pola naik (puncak) dan turun (palung) yang tajam
Amplitudo: diukur dari puncak ke palung.
VF halus: puncak – palung 2 sampai <5mm
VF sedang: 5-<10mm
VF kasar: 10-<15mm
VF sangat kasar: >15mm
Tatalaksana
Penanganan VF sesuai alur tatalaksana henti
jantung
Adanya aktivitas listik jantung terorganisir spontan tanpa adanya aliran darah yang cukup
untuk mempertahankan kesadaran dan tidak adanya reperfusi organ adekuat atau kembalinya
kesadaran secara spontan
Pulseless electrical activity
Penyebab
Non-
Kardiak
Kardiak
Primer Hipovolemia :
• Mekanisme awal henti jantung • Perdarahan hebat karena
rupture aneurisma aorta
Tatalaksana
: Penanganan asistol sesuai alur tatalaksana henti jantung
GANGGUAN
PENGHANTARAN
IMPULSE
Gangguan Penghantaran Impuls : SA Block
Gangguan Penghantaran Impuls di SA : SA Block
• Pada keadaan ini sel pacemaker di nodus SA memulai suatu impuls, tetapi konduksi
impuls diblok saat impuls keluar dari nodus SA
KLASIFIKASI SA BLOCK
1st degree • Interval waktu konduksi dari impuls dari SA node ke depolarisasi atrium
SA block
memanjang
2 degree
nd • Tipe 1 (Wenchkebach block)
• Delay konduksi dari SA node secara bertahap 1 impuls terblok
sempurna sehingga gel P hilang
SA block • Tipe 2
• Awalnya normal namun tiba-tiba impuls terblok 2-3 beats
SA block purkinje)
SA BLOCK
Gangguan Penghantaran Impuls : AV Block
Gangguan Penghantaran Impuls di AV : AV Block
LBBB
Perubahan ST-T
• Gelombang S lebar
• Durasi gelombang S>R
Perubahan ST-T
• sesak nafas
Tanda yang dapat terjadi: • nyeri dada
• hipotensi atau syok • pusing kesadaran menurun
• udem paru • lemah hampir pingsan
• akral dingin dengan penurunan produksi urine • pingsan (sinkop).
Takikardia
didefinisikan sebagai aritmia dengan
denyut jantung > 100x per menit
Penyebab :
- Ventricular fibrillation (VF)
- pulseless ventricular tachycardia (VT)
- Asystole
- pulseless electrical activity (PEA)
Asystole
Ventricular Fibrillation
Pulseless Electrical
Activity
Ventricular
Tachycardia
Resusitasi
mengembalikan mencegah
mengembalikan
fungsi kematian
sirkulasi
pernapasan kerusakan otak
Prinsip Resusitasi
1. Cepat
mengenali dan
aktivasi : Cepat 3. Rapid
2. Early CPR 4. Effective ACLS : 5. Integrated post-
mengenali tanda defibrilation : cepat mendapat
- C : circulation cardiac arrest care
dan gejala henti cepat identifikasi pertolongan alat bantu
- A : airway : penanganan
jantung serta adanya VT/VF pernapasan dan terapi
-B: medikamentosa untuk pasien pasca henti
menghubungi cepat lakukan
Breathing mengontrol sirkulasi jantung
fasilitas kegawat defibrilasi
daruratan misal
panggil 118