Anda di halaman 1dari 46

Blok 3.

2 2013

Aritmia pada anak

Definisi
Irama jantung yang bukan irama sinus
Memiliki pola irama tersendiri
Jenis aritmia yang tidak punya pola adalah :
Fibrilasi atrium atau ventrikel

Irama sinus
Irama yang berasal hanya dari nodus SA (
Sino-Atrial) , p positif di lead II , selalu
diikuti gel QRS
Jantung juga punya sumber pacu jantung lain sep :
Nodus AV , bundel his , berkas His dan Purkinje
yang dalam keadaan normal tidak aktif.

Normal Conduction System

EKG: rekaman aktivitas listrik jantung pada


permukaan tubuh

Causes of Cardiac Arrhythmias


Disturbed automaticity : this may involved a speeding up or
slowing down of areas of automaticity such as the sinus
node, the atrioventricular (AV) node, or the myocardium.
Abnormal beats (depolarizations) may arise through this
mechanism from the atria, the AV junction, or the ventricles.
Disturbed conduction : conduction may be either too rapid (as
in Wolff- Parkinson-White syndrome) or too slow (as in AV
block)
Combinations of disturbed automaticity and disturbed
conduction

Rhythms Originating in the Ventricle

Jenis aritmia
Takiaritmia
SVT
VT
Ventrikular fibrilation

Secara klinis
Takiaritmia
Bradiaritmia

Bradiaritmia
Junctional rhythm
AV blok
Sinus node dysfunction

SVT

Supra Ventrikular Takikardi ( SVT)


Paling sering diemui pada anak
Insiden berkisar : 1/25.000 1/250
Terjadi perubahan laju jantung yang mendadak
( 150-250 x/menit )
Komplek QRS normal
Perlu penanganan segera
24-36 jam dapat menyebabkan gagal jantung
kongestif

Mekanisme terjadinya SVT


1. Otomatisasi
adanya sel yang
mengalami akselerasi (
percepatan )
Dapat terjadi di atrium , AV
junction dan ventrikel
Sering berkaitan dengan :
Gangguan metabolik sep :
hipoksia , hipokalemia
Asidosis dll

2. Reentry
Adanya 2 jalur
konduksi yang saling
berhubungan ,
terbentuk rangkaian
konduksi yang
tertutup
Salah satu jalur
terdapat blok searah
WPW syndrom

Klasifikasi SVT
Takikardi Atrium Primer
Gelombang P beda dengan
P sinus, tanpa disertai
pemanjangan interval PR.
Jaras abnormal tidak
ditemukan

AV nodal re entrant
tachycardia ( AVNRT )
reentry terjadi pada
nodus AV

AV Reentrant tachycardia
(AVRT) pada WPW syndrome
Konduksi antegrad terjadi
pada jaras His-Purkinje ,
sedangkan retograd pada
jaras tambahan.

EKG : QRS sempit , gel p


timbul segera setelah QRS
dan terbalik

AVRT
Konduksi antegrad pada jaras His Purkinje (
slow conduction )
Konduksi retrograd terjadi pada jaras tambahan
( fast conduction)
Kompleks QRS sempit
Gel P muncul setelah QRS dan terbalik

AVNRT
Reentry terjadi dalam nodus AV
Paling sering pada bayi dan anak
Takikardi dengan QRS sempit
Gel P timbul segera setelah QRS dan terbalik atau
tidak muncul

Mechanism 0f reentrant AVT

Park , 2008

Causes
No heart diseases is found in about half of patients
( idiophatic of SVT )
Some CHD , Ebsteins anomaly , single vent, cc TGA
May occur following cardiac surgery
WPW syndrome

Gambaran klinis
Pada bayi tidak khas , biasanya tidak
mau menyusu, gelisah
Pada anak besar , berdebar-debar
Laju nadi sangat cepat , 200 300
x/menit
Gagal jantung

Penatalaksanaan
Parasat vagus
Medikamentosa
Electrical conversion

Medikamentosa :
Adenosin
Verapamil
Prokainamid
Digoxin

Parasat vagus :
Kantong plstik berisi es
daerah muka / mata
Selama 20 detik
Anak besar : valsava manuver

Electrical cardioversion :
0,25 1 joule / kgbb
Terutama pada
hemodinamik tidak stabil

Radiofrequency ablasi catheter


Serangan sering , usia > 5 tahun
Gagal terapi medikamentosa
Tidak tedapat kelainan struktur
jantung

Blok atrioventrikular :
Gangguan konduksi impuls sinus normal yang berakibat
terhadap respon ventrikel
Blok AV terjadi bila impuls dari atrium mengalami
keterlambatan atau gagal mencapai ventrikel

Klasifikasi
Blok AV derajat pertama
Blok AV derajat kedua, yang terdiri dari:
Mobitz tipe 1
Mobitz tipe 2
Blok AV derajat ketiga (blok AV komplet)

Blok AV derajat satu


Ditandai pemanjangan interval PR pada
pemeriksaan EKG melebihi nilai normal menurut
frekuensi jantung dan umur pasien

Interval PR diukur pada semua antaran standar


nilainya interval PR yang paling panjang (leads II
atau prekordial V1)

Blok AV derajat dua


Impuls atrium terjadi secara teratur tetapi tidak
semua terhantar ke ventrikel
Terdapat dua tipe blok AV derajat kedua yaitu Mobitz
tipe 1 dan tipe 2
Mobitz tipe 1 (Wenckebach) PP interval tetap
konstan tetapi PR interval meningkat secara progresif
hingga sebuah gelombang P tidak dikonduksikan

Blok av derajat II ..

Mobitz tipe 2: PR interval tetap, tetapi terdapat


kontraksi atrium tidak dikonduksikan ke ventrikel
Nodus AV gagal memberi respons terhadap
rangsangan sinus pertama, kedua atau ketiga dan
baru berhasil pada rangsangan berikutnya akibat
adanya blok dibawah nodus AV
Pada EKG komplek QRS baru muncul setelah
gelombang P kedua, ketiga/ keempat

Mobitz 1

Mobitz 2

Blok AV derajat tiga


Gangguan konduksi blok AV paling berat nodus AV
gagal mengantarkan seluruh konduksi atrium ke
ventrikel
Timbul fokus rangsangan lain berasal dari bagian distal
nodus AV sehingga frekuensi ventrikel tidak
bergantung kepada frekuensi atrium
Atrium dan ventrikel berkontraksi sendiri-sendiri tanpa
ada hubungan satu dengan lainnya

Blok Atrio-Ventrikular

Causes
Congenital type
isolated anomaly
with CHD ( cc TGA , etc )
Acquired type
cardiac surgery is the most common in
children
myocarditis , ARF , diphtheria ,
cardiomyophaties , etc

Manifestasi klinis
Blok AV I : tidak memberikan keluhan , S1 melemah akibat PR int
memanjang
Blok AV II : berdebar-debar akibat HR tidak teratur , S1 keras
secara periodik setelah pause ( drop beat )

anak besar , keluhan pusing seperti melayang ( lightheadednes ) , HR melambat


Blok AV III :HR melambat dan kuat , sinkope atau rasa pusing
akibat iskemia serebral semntara ( transient )

Penatalaksanaan
Blok AV derajat satu
Tergantung etiologi
Hilangnya faktor penyebab interval PR akan kembali normal
Sulfas atropin 0,01 mg/kgBB dapat menormalkan interval PR
Blok AV derajat dua
Blok AV Mobitz I dan II tidak memerlukan pengobatan spesifik
Ditujukan terhadap etiologinya seperti pada blok AV derajat satu
Koreksi gangguan elektrolit dan keseimbangan asam basa
Obat-obat yang memperpanjang konduksi di nodus AV dihentikan
Obat-obat pencegahan supaya jangan berlanjut:
- Sulfas atropin 0,01 mg/kgBB secara IM
- Efedrin 0,3 mg/kgBB oral
- Isoproterenol 0,1-0,5 mikrogram/kgBB menit

Penatalaksanaan
Blok AV komplit
Teliti terdapatnya kelainan jantung bawaan penyerta.
Indikasi pemasangan pacu jantung ( temp / permanent) :
1. Pasien singkop atau gagal jantung
2. Pasien blok jantung dibawah bundel His
3. Pasien kompleks QRS lebar
4. Pasien frekuensi ventrikel tetap <55 kali permenit
5. Kelainan jantung bawaan penyerta sedang/berat
6. Disritmia ventrikel/denyut ektopik ventrikel
disertai kardiomegali
7. Gangguan toleransi latihan sedang atau berat

Blok AV komplit akibat tindakan bedah:


Sementara pemasangan pacu jantung sementara selama
waktu operasi (10-14 hari)
Apabila curah jantung tidak memadai pacu jantung
permanen
Blok AV komplit didapat non bedah:
Penyebab infeksi, terutama pada miokarditis difterika,
proses degenerasi seperti kardiomiopati dan tumor
Penatalaksanaan bergantung penyakit primernya
Miokarditis difterika disertai blok AV komplit sulit diiatasi
berakhir dengan kematian

Park 2008

Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai