Anda di halaman 1dari 4

PELABELAN DAN PEMBUATAN SEDIAAN DARAH MALARIA

SPO No. 01B


1. Tujuan
 Untuk menjelaskan prosedur standar pemberian label untuk sediaan darah malaria. Pelabelan yang
benar SD malaria penting untuk memastikan bahwa sampel sesuai dengan data pasien. Integritas
diagnosis dapat dikompromikan oleh SD yang tidak berlabel atau label yang salah. Pelabelan penting
dilakukan walaupun hanya satu slide yang harus disiapkan. Pelabelan SD malaria juga memfasilitasi
pemeriksaan uji silang di laboratorium rujukan.
 Untuk menggambarkan prosedur pengambilan darah dari ujung jari dan menyiapkan sediaan darah
tebal dan tipis untuk pemeriksaan malaria.

2. Alat dan Bahan


 Object glass yang dibersihkan, 25 x 75 mm, dengan satu ujung buram untuk pelabelan (Lihat SPO
No. 01A: Pembersihan dan penyimpanan object glass);
 70% etil alkohol atau alkohol;
 lancet steril, satu per pasien;
 kapas kering (kapas, kapas atau kasa);
 sarung tangan lateks pelindung (bebas bedak);
 wadah biohazard atau wadah benda tajam yang tahan tusukan (Lihat SPO No. 08: Pelaksanaan K3
Malaria)
 wadah limbah infeksius (Lihat SPO No. 08: Pelaksanaan K3 Malaria);
 Rak pengeringan sediaan secara horizontal, terlindung dari debu dan lalat;
 Buku Register / Log malaria (Lihat SPO No. 01D: Pembacaan dan Pelaporan Hasil Sediaan Darah
Malaria);
 Pensil 2B

3. Prosedur

Diagram Alir Deskripsi Aktivitas Ilustrasi Gambar


1. Catat informasi pasien yang 1. Periksa informasi pasien
ada di buku register pada formulir permintaan
malaria / logbook dan pemeriksaan dan catat
formulir permintaan secara akurat di logbook /
pemeriksaan buku register malaria.
2. Sebelum mengambil darah
2-3. Format dan contoh label: dari pasien, gunakan pensil
KODE KABUPATEN/KOTA untuk menulis informasi
KODE FASYANKES berikut pada ujung kaca
NOMOR REGISTER PASIEN objek yang buram: KODE
TANGGAL/BULAN/TAHUN KABUPATEN/KOTA/KODE
FASYANKES/ NOMOR
REGISTER/BULAN/TAHUN.
3. Kode kabupaten dan
fasyankes dapat dilihat di
e-SISMAL.
4. Pelabelan harus dilengkapi
sebelum mengambil darah
4-5. Beri label pada ujung dari pasien. Saat memberi
buram sediaan dengan rincian label pada SD, hindari
pasien dan catat dalam buku menyentuh SD dengan alat
malaria. tulis. Jangan gunakan
bolpoin atau gel untuk
memberi label SD, karena
tinta akan menyebar ketika
dilakukan pewarnaan SD.
5. Beri label pada ujung
buram pada kaca sediaan
dengan detail pasien dan
dokumen dalam bentuk
catatan atau buku malaria
(Lihat SPO No. 01D:
Pembacaan dan Pelaporan
Hasil Sediaan Darah
Malaria).
6-8. Bersihkan jari tangan kiri 6. Pegang tangan kiri pasien
pasien dengan alkohol dengan dengan posisi telapak
mengggunakan sarung tangan. tangan menghadap ke
Biarkan alkohol mengering di atas.
udara. 7. Pilih jari tengah atau jari
manis (pada bayi usia 6-12
bulan darah diambil dari
ujung ibu jari kaki dan bayi
<6 bulan darah diambil dari
tumit).
8. Bersihkan jari dengan
kapas alkohol untuk
menghilangkan kotoran
dan minyak yang
menempel pada jari
tersebut.
9-11. Tusuk jari dengan lancet 9. Setelah kering, jari ditekan
baru dan steril. agar darah banyak
terkumpul di ujung jari.
10. Tusuk bagian ujung jari
(agak di pinggir, dekat
kuku) secara cepat dengan
11. Bersihkan alkohol dan tetes menggunakan lancet.
darah pertama yang keluar 11. Tetes darah pertama yang
dengan kapas kering. keluar dibersihkan dengan
kapas kering, untuk
menghilangkan bekuan
darah dan sisa alkohol.
12-13. Ambil dua atau tiga lebih 12. Tekan kembali ujung jari
tetes darah kecil dan gunakan sampai darah keluar, ambil
untuk membuat SD tebal. object glass bersih (pegang
Ambil 1 tetes kecil darah untuk object glass di bagian
membuat SD tipis. tepinya). Posisi object
glass berada di bawah jari
tersebut.
13. Teteskan 1 tetes kecil
darah (±2 μl) di bagian
tengah object glass untuk
SD tipis. Selanjutnya 2-3
tetes kecil darah (±6μl) di
bagian ujung untuk SD
tebal.
14. Bersihkan sisa darah di jari 14. Bersihkan sisa darah di
dengan kapas. ujung jari dengan kapas.
15. Letakkan object glass yang
15. Tempatkan sediaan dengan berisi tetesan darah diatas
darah menghadap di permukaan meja atau permukaan yang
yang datar. rata.
16. Untuk membuat SD tipis,
ambil object glass baru
(object glass kedua) tetapi
16-17. Menggunakan object bukan cover glass.
glass bersih, buat SD tipis Tempelkan ujungnya pada
dengan mendorong ke depan tetes darah kecil sampai
dengan cepat bersudut 45o. darah tersebut menyebar
sepanjang object glass.
17. Dengan sudut 45o geser
object glass tersebut
dengan cepat ke arah yang
berlawanan dengan tetes
darah tebal, sehingga
didapatkan sediaan hapus
(seperti bentuk lidah).
18. Untuk SD tebal, ujung
18. Dengan ujung object glass object glass kedua
baru, putar tetes darah tebal ditempelkan pada ke tiga
searah jarum jam sehingga tetes darah tebal. Darah
terbentuk bulatan sebesar 1 cm. dibuat homogen dengan
cara memutar ujung object
glass searah jarum jam,
sehingga terbentuk
bulatan dengan diameter 1
cm.
19. Proses pengeringan SD
harus dilakukan secara
perlahan-lahan di tempat
yang datar. Tidak
dianjurkan menggunakan
lampu (termasuk lampu
mikroskop), hair dryer. Hal
ini dapat menyebabkan SD
menjadi retak-retak
sehingga mempengaruhi
hasil pemeriksaan. Kipas
angin dapat digunakan
untuk mengeringkan SD.
19-20. Kering-udarakan sediaan 20. Selama proses
darah dan hindarkan dari pengeringan, SD harus
gangguan. dihindarkan dari gangguan
serangga, debu, panas,
kelembaban yang tinggi
dan getaran. Setelah
kering, darah tersebut
harus segera diwarnai
(maksimal 24 jam).

4. SPO Terkait
 SPO No. 01A: Pembersihan dan Penyimpanan object glass
 SPO No. 01D: Pembacaan dan Pelaporan Hasil Sediaan Darah Malaria
 SPO No. 08: Pelaksanaan K3 Malaria

5. Daftar Pustaka
 WHO. 2010. Basic malaria microscopy. Part I. Learner’s guide. Second edition.
 WHO. 2016. MM–SOP–05A: Collection of Finger-Prick Blood and Preparation of Thick and Thin Blood
Films. Version 1.
 WHO. 2016. MM–SOP–06A: Labelling Malaria Blood Films. Version 1.
 Kementerian Kesehatan RI, Ditjen P2P, Direktorat P2PTVZ. 2016. Modul Peningkatan Kemampuan
Teknis Mikroskopis Malaria.
 Kementerian Kesehatan RI, Ditjen P2P, Direktorat P2PTVZ. 2017. Pedoman Teknis Pemeriksaan
Parasit Malaria.

Anda mungkin juga menyukai