KEPUTUSAN
PEMIMPIN UNIT PELAYANAN TEKNIS BADAN LAYANAN UMUM DAERAH
PUSKESMAS LABUAPI
Nomor: Kep. 004.Rev / PKM-LA / VIII/2017
TENTANG
REVISI PEMBENTUKAN TIM MANAJEMEN MUTU , TIM MUTU LAYANAN
KLINIS DAN KESELAMATAN PASIEN DAN KEBIJAKAN MUTU
MEMUTUSKAN
Ditetapkan di Labuapi
Pada tanggal 1 Agustus 2017
PEMIMPIN UPT BLUD PUSKESMAS LABUAPI
Rohayati, S.Si
NIP. 19690310 198803 2 004
Lampiran
I. TANGGUNG JAWAB
1. Kelancaran pelayanan perawatan sesuai dengan kebutuhan pasien berdasarkan
proses perawatan
2. Pengarsipan dan pengiriman surat-surat bidang perawatan
3. Perencanaan, pengembangan, pendidikan dan latihan tenaga Medis
4. Pengawasan pelaksanan etika keperawatan di semua ruang layanan klinis
II. URAIAN TUGAS
1. Merumuskan standar operasional prosedur (SOP) atau protap tindakan
keperawatan
2. Memberikan laporan bulanan dan tahunan tentang pelaksanaan dan hasil
asuhan keperawtan serta usaha perbaikan peningkatan mutu pelayanan
perawatan kepada Ketua Tim Mutu UPT BLUD Puskesmas Labuapi.
3. Membimbing perawat dalam membuat dokumentasi keperawatan seperti
proses keperawatan, format pengkajian, buku perkembangan pasien dan
catatan pertukaran dinas jaga serta menyimpan dan memelihara dokumen
asuhan keperawatan.
4. Menerima, menyusun dan meneruskan laporan hasil asuhan keperawatan
termasuk peristiwa-peristiwa penting Puskesmas secara berkala dan rutin
berdasarkan masukan dari Pemegang program peningkatan layanan klinis.
5. Mengadakan supervise atau pengawasan terhadap asuhan keperawatan
6. Menerima, memperhatikan usul-usul dan keluhan tentanga suhan keperawatan
7. Mengupayakan dan memelihara suasana kerja yang harmonis di ruang rawat
jalan/UGD
8. Mengkoordinir dan member pengarahan kepada siswa/mahasiswa yang praktik
tentang pemberian asuhan keperawatan.
9. Mencerminkan penampilan sebagai contoh model bagi perawat dan mahasiswa
yang praktik tentang pemberian asuhan keperawatan.
10. Mengatur ketertiban dan kelancaran, serta selalu berupaya meningkatkan mutu
asuhan keperawatan.
E. KEBIJAKAN MUTU
1. Pemimpin UPT BLUD Puskesmas dan seluruh penanggung jawab UKP dan
penanggung jawab UKM wajib berpartisipasi dalam program mutu dan keselamatan
pasien mulai dari perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi.
2. Para pimpinan wajib melakukan kolaborasi dalam pelaksanaan Program mutu dan
keselamatan pasien yang diselenggarakan di seluruh jajaran puskesmas.
3. Perencanaan mutu disusun oleh seluruh jajaran Puskesmas Labuapi dengan
pendekatan multi disiplin, dan dikoordinasikan oleh Wakil ManajemenMutu.
4. Perencanaan mutu berisi paling tidak:
a. Area prioritas berdasarkan data dan informasi, baik dari hasil monitoring dan
evaluasi indikator, maupun keluhan pasien/keluarga/staf dengan
mempertimbangkan kekritisan, risiko tinggi dan kecenderungan terjadinya
masalah.
b. Salah satu area prioritas adalah sasaran keselamatan pasien
c. Kegiatan-kegiatan pengukuran dan pengendalian mutu dan keselamatan
pasien yang terkoordinasi dari semua unit kerja dan unit pelayanan.
d. Pengukuran mutu dan keselamatan pasien dilakukan dengan pemilihan
indikator, pengumpulan data, untuk kemudian dianalisis dan ditindak lanjuti
dalam upaya peningkatan mutu dan keselamatan pasien.
e. Indikator meliputi indicator manajerial, indicator kinerja UKM, dan indicator
klinis, yang meliputi indicator struktur, proses, dan outcome.
f. Upaya-upaya perbaikan mutu dan keselamatan pasien melalui standarisasi,
perancangan sistem, rancang ulang system untuk peningkatan mutu dan
keselamatan pasien.
g. Penerapan manajemen risiko pada semua lini pelayanan baik pelayanan
klinis maupun penyelenggaraan UKM.
h. Manajemen risiko klinis untuk mencegah terjadinya kejadian sentinel,
kejadian tidak diharapkan, kejadian nyaris cedera, dan keadaan potensial
cedera.
i. Program dan Kegiatan-kegiatan peningkatan mutu pelayanan klinis dan
keselamatan pasien, termasuk di dalamnya program peningkatan mutu
laboratorium dan program peningkatan mutu pelayanan obat.
j. Program pelatihan yang terkait dengan peningkatan mutu dan keselamatan
pasien.
k. Rencana pertemuan sosialisasi dan koordinasi untuk menyampaikan
permasalahan, tindak lanjut, dan kemajuan tindak lanjut yang dilakukan.
l. Rencana monitoring dan evaluasi program mutu dan keselamatan pasien.
5. Perancangan sistem/proses pelayanan memperhatikan butir-butir di bawah ini:
a. Konsisten dengan visi, misi, tujuan dan tata nilai Puskesmas, dan
perencanaan Puskesmas,
b. Memenuhi kebutuhan pasien, keluarga, dan staf,
c. Menggunakan pedoman penyelenggaraan UKM, pedoman praktik klinis,
standar pelayanan klinis, kepustakaan ilmiah dan berbagai panduan dari
profesi maupun panduan dari Kementerian Kesehatan,
d. Sesuai dengan praktik bisnis yang sehat,
e. Mempertimbangkan informasi dari manajemen risiko,
f. Dibangun sesuai dengan pengetahuan dan keterampilan yang ada di
Puskesmas,
g. Dibangun berbasis praktik klinis yang baik,
h. Menggunakan informasi dari kegiatan peningkatan yang terkait,
i. Mengintegrasikan serta menggabungkan berbagai proses dan system
pelayanan.
6. Seluruh kegiatan mutu dan keselamatan pasien harus didokumentasikan.
7. Wakil manajemen mutu wajib melaporkan kegiatan peningkatan mutu dan
keselamatan pasien kepada Kepala Puskesmas tiap tribulan.
8. Berdasarkan pertimbangan hasil keluhan pasien/keluarga dan staf, serta
mempertimbangkan kekritisan, risiko tinggi, dan potensial bermasalah, maka area
prioritas yang perlu mendapat perhatian dalam peningkatan mutu dan keselamatan
pasien adalah:
a. Pencapaian 6 sasaran keselamatan pasien.
b. Pelayanan rawat jalan
c. Pelayanan Farmasi
d. Pelayanan Gawat Darurat
Ditetapkan di Labuapi
Pada tanggal 1 Agustus 2017
PEMIMPIN UPT BLUD PUSKESMAS LABUAPI
Rohayati, S.Si
NIP. 19690310 198803 2 004