Anda di halaman 1dari 16

Case Report Session

KEKERASAN TAJAM

Oleh :

Kelompok 1

Joko Rahmadianto 0910312085 Fikri Fulkiadli 1210312109


Charan Kamal 1010314013 Annisa Hidayati P 1210313021
Desi Paramitha Manelly 1110312034 Tyara Debi A 1210313035
Gebby Berri 1110312121 Nadia Oktarina 1210313046
Putri Asyiyah 1110313084 Annisa Haney 1740312224
Tuti Angriani 1110313097 Nur Aini Rahmah 1740312233

Preseptor :

Dr. dr. Rika Susanti, Sp.F

BAGIAN ILMU KEDOKTERAN FORENSIK DAN MEDIKOLEGAL


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2017

4
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil’alamin, puji dan syukur kehadirat Allah SWT dan

Shalawat beserta salam untuk Nabi Muhammad SAW, berkat rahmat dan karunia-

Nya penulis dapat menyelesaikan makalah Case Report Session dengan judul

“Kekerasan Tajam”. Makalah ini diajukan untuk melengkapi tugas kepaniteraan

klinik senior Departemen Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal Fakultas

Kedokteran Universitas Andalas. Di dalam makalah ini dipaparkan informasi

mengenai identifikasi jenazah yang tidak dikenal.

Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada

preseptor Dr. dr. Rika Susanti, Sp.F yang telah membimbing penulis dalam

menyelesaikan makalah ini. Penulis berharap semoga Allah SWT senantiasa

mencurahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada Bapak.

Akhir kata, penulis memohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam

penulisan makalah ini.Untuk itu, penulis menerima kritik dan saran dari berbagai

pihak untuk menyempurnakan makalah ini.

Padang, 22 November 2017

Penulis

5
DAFTAR ISI
Halaman

Kata Pengantar ................................................................................................. 5

Daftar Isi........................................................................................................... 6

Abstrak ............................................................................................................. 7

BAB 1 Pendahuluan ......................................................................................... 8

BAB 2 Ilustrasi Kasus ...................................................................................... 10

2.1 Identitas Korban .................................................................................... 10

2.2 Kronologis Kejadian.............................................................................. 10

2.3 Hasil Pemeriksaan ................................................................................. 10

2.4 Tatalaksana ............................................................................................ 12

BAB 3 Diskusi ................................................................................................. 13

BAB 4 Kesimpulan .......................................................................................... 16

Daftar Pustaka .................................................................................................. 17

Lampiran Visum et Repertum .......................................................................... 18

6
ABSTRAK

Makalah ini membahas kasus kekerasan tajam pada seorang laki-laki

berusia 37 th. Awalnya korban sedang memotong rumput dengan alat mesin

pemotong rumput, tiba-tiba pisau mesin pemotong rumput tersebut lepas

mengenai kaki pasien. Korban dibawa ke Rumah Sakit Ahmad Muchtar kemudian

dirujuk ke Rumah Sakit Umum Pusat Dr. M. Djamil Padang.

Hasil pemeriksaan di IGD didapatkan korban dalam keadaaan tampak

sakit sedang, kesadaran komposmentis kooperatif (GCS 15), tekanan darah

110/70, pernafasan 18x/i, nadi 88x/i. Pada korban ditemukan luka terbuka tepi

rata dengan kedua sudut lancip, tidak terdapat jembatan jaringan, dasar tulang,

bila dirapatkan berbentuk garis pada tungkai bawah. Gambaran ini sesuai dengan

gambaran luka akibat kekerasan tajam dan disebabkan oleh benda yang memiliki

sisi yang tajam sehingga menunjukkan gambaran kedua sudut lancip. Pada

pemeriksaan penunjang foto rontgen kruris didapatkan fraktur tibia 1/3 media

terbuka (S). Kasus ini termasuk cedera derajat dua yang telah menimbulkan

penyakit atau halangan untuk menjalankan pekerjaan jabatan atau pencarian untuk

sementara waktu.

7
BAB 1

PENDAHULUAN

Traumatologi adalah ilmu yang mempelajari tentang luka dan cedera serta

hubungannya dengan berbagai kekerasan (ruda paksa), sedangkan yang

dimaksudkan dengan luka merupakan kerusakan atau hilangnya hubungan antar

jaringan (discontiunuous tissue) seperti jaringan kulit, jaringan lunak, jaringan

otot, jaringan pembuluh darah, jaringan saraf dan tulang.1,2

Macam-macam jenis kekerasan dapat dapat dibagi menjadi kekerasan

mekanik, kekerasan fisik dan kekerasan kimiawi. Kekerasan tajam merupakan

salah satu jenis kekerasan mekanik. Kekerasan tajam adalah bentuk luka yang

mudah dikenali karena berciri seperti garis batas luka yang teratur, tepinya rata,

sudut lukanya tajam, tidak adanya jembatan jaringan, tebing luka rata, bila

ditautkan akan menjadi rapat karena benda tersebut hanya memisahkan tidak

menghilangkan jaringan dan membentuk garis lurus atau melengkung, serta

daerah di sekitar garis batas luka tidak ada memar atau luka lecet. Benda-benda

yang dapat mengakibatkan luka dengan sifat luka seperti ini adalah benda yang

memiliki sisi tajam, baik berupa garis maupun benda dengan ujung yang runcing,

contohnya bervariasi dari alat-alat seperti pisau, golok, dan sebagainya hingga

keping kaca, gelas, logam, bahkan tepi kertas ataupun rumput.2,3

Kekerasan tajam adalah suatu ruda paksa yang mengakibatkan luka pada

permukaan tubuh oleh benda-benda tajam. Kekerasan tajam dikenal dalam tiga

8
bentuk, yaitu luka iris atau luka sayat (vulnus scissum), luka tusuk (vulnus

punctum) atau luka bacok (vulnus caesum).2

Berdasarkan data yang terdapat di Instalasi Kedokteran Forensik dan

Medikolegal RSUD dr. Soetomo Surabaya, terdapat 34 kasus kematian akibat

kekerasan tajam pada tahun 2014 sampai Maret 2017. Kekerasan tajam yang

ditemukan dapat berupa luka tusuk, luka bacok atau luka iris. Kebanyakan kasus

kematian akibat kekerasan tajam tersebut merupakan kasus pembunuhan dengan

luka tusuk.4 Sedangkan di RS Prof. DR. R. D Kandou Manado, dilaporkan

terdapat 56 kasus kekerasan tajam sepajang bulan Januari 2012 sampai Oktober

2013, yang meliputi penganiayaan, pembunuhan atau sekedar membawa senjata

tersebut.5

Ditinjau dari aspek medikolegal pemeriksaan terhadap orang yang

menderita luka akibat kekerasan, pada hakekatnya dokter diwajibkan untuk dapat

memberikan kejelasan dari permasalahan seperti jenis luka yang terjadi, jenis

kekerasan atau senjata yang menyebabkan luka, dan kualifikasi luka.5

Berikut laporan kasus mengenai pemeriksaan forensik dan medikolegal

korban kekerasan tajam akibat terkena pisau pemotong rumput.

9
BAB 2

ILUSTRASI KASUS

2.1 Identitas Korban

Nama : Tn. RS

Umur : 37 tahun

Jenis Kelamin : Laki-laki

Alamat : Bukittinggi

2.2 Kronologis Kejadian

Menurut pengakuan korban, korban sedang memotong rumput dengan

alat mesin pemotong rumput, tiba-tiba pisau mesin pemotong rumput tersebut

lepas mengenai kaki pasien.Peristiwa ini terjadi pada tanggal16 November

2017 pada pukul 14.00 di lembaga permasyarakatan Bukittinggi. Korban

dibawa ke RumahSakit Ahmad Muchtar kemudian dirujuk ke Rumah Sakit

Umum Pusat Dr. M. Djamil Padang

2.3 Hasil Pemeriksaan

Keadaan umum : Sakit Sedang

Kesadaran : GCS 15 (E4M6V5)

Tekanan darah : 110/70 mmHg

Nafas : 18/i

Nadi : 88x/i

10
Berikut merupakan hasil temuan pemeriksaan pada korban:

a. Pada tungkai bawah kiri sisi dalam enam belas sentimeter di bawah lutut,

terdapat luka terbuka tepi rata dengan kedua sudut lancip, tidak terdapat

jembatan jaringan, dasar tulang, bila dirapatkan berbentuk garis sepanjang

empat koma lima sentimeter.

11
Pada pemeriksaan penunjang foto rontgen kruris didapatkan fraktur tibia 1/3

media terbuka (S).

2.4 Tatalaksana

a. Pembersihan dan perawatan luka

b. Pemberian antibiotic ceftriakson 2x1gr

c. Pembidaian tungkai kiri

d. Persiapan operasi

12
BAB 3
DISKUSI

Telah dilaporkan seorang laki-laki berusia 37 tahun konsul dari bagian

bedah IGD RSUP Dr M Djamil dengan fraktur terbuka os tibia 1/3 medial sinistra

pada tanggal 16 November 2017 pukul 17.00 WIB. Menurut pengakuan korban,

korban sedang memotong rumput dengan alat mesin pemotong rumput, tiba-tiba

pisau mesin pemotong rumput tersebut lepas mengenai kaki pasien. Peristiwa ini

terjadi pada tanggal 16 November 2017 pada pukul 14.00 di lembaga

permasyarakatan Bukittinggi. Korban dibawa ke Rumah Sakit Ahmad Muchtar

kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Umum Pusat Dr. M. Djamil Padang

Korban datang dalam keadaaan tampak sakit sedang, kesadaran

komposmentis kooperatif (GCS 15), tekanan darah 110/70, pernafasan 18x/i, nadi

88x/i. Pada korban ditemukan: pada tungkai bawah kiri sisi dalam enam belas

sentimeter di bawah lutut, terdapat luka terbuka tepi rata dengan kedua sudut

lancip, tidak terdapat jembatan jaringan, dasar tulang, bila dirapatkan berbentuk

garis sepanjang empat koma lima sentimeter.

Pada pemeriksaan penunjang foto rontgen kruris didapatkan fraktur tibia 1/3

media terbuka sinistra. Penatalaksanaan pada korban, yaitu pembersihan dan

perawatan luka, pemberian antibiotik ceftriakson 2x1gr, pembidaian tungkai kiri,

persiapan operasi.

Tanda-tanda vital yang ditemukan pada korban baik. Keadaan umum,

kesadaran, tekanan darah, frekuensi pernafasan, frekuensi nadi ditemukan dalam

13
batas normal. Hal tersebut menggambarkan bahwa luka yang dialami pasien tidak

mengganggu fungsi fisiologis tubuh (secara kasar).

Luka yang ditemukan pada korban sesuai dengan gambaran luka akibat

kekerasan tajam, yaitu bentuk luka yang mudah dikenali karena berciri seperti

garis batas luka yang teratur, tepinya rata, sudut lukanya tajam/lancip, tidak

adanya jembatan jaringan, tepi luka rata, bila ditautkan akan menjadi rapat karena

benda tersebut hanya memisahkan, tidak menghilangkan jaringan dan membentuk

garis lurus atau melengkung, serta daerah di sekitar garis batas luka tidak ada

memar atau luka lecet.

Kekerasan tajam merupakan salah satu jenis kekerasan mekanik yang

terjadi karena ruda paksa yang mengakibatkan luka pada permukaan kulit oleh

benda-benda tajam. Kekerasan tajam dikenal dalam tiga bentuk yaitu luka

iris/sayat (vulnus scissum), luka tusuk (vulnus punctum) dan luka bacok (vulnus

caesum).

Benda yang menyebabkan terjadinya luka pada korban sesuai dengan

benda-benda yang dapat mengakibatkan luka dengan sifat luka seperti yang sudah

disebutkan di atas. Pada luka ditemukan kedua sudut lancip, artinya kekerasan

tajam yang menyebabkan luka pada korban adalah benda yang memiliki sisi yang

tajam, yaitu pisau pemotong rumput dengan kedua sisi tajam atau pisau pemotong

rumbut dengan satu sisi tajam yang hanya sisi tajam saja yang menyentuh kulit .2,3

Penegakan diagnosis fraktur tibia 1/3 media terbuka sinistra ditemukan

pada pemeriksaan rontgen foto polos kruris. Fraktur pada tibia bisa terjadi karena

14
gaya yang disebabkan oleh pisau pemotong rumput yang terlepas saat mesin

pemotong rumput tersebut sedang bekerja.

Ditinjau dari aspek medikolegal pemeriksaan terhadap orang yang

menderita luka akibat kekerasan, pada hakekatnya dokter diwajibkan untuk dapat

memberikan kejelasan dari permasalahan seperti jenis luka yang terjadi, jenis

kekerasan atau senjata yang menyebabkan luka, dan kualifikasi luka.5 Dan kasus

ini termasuk cedera derajat dua yang telah menimbulkan penyakit atau halangan

untuk menjalankan pekerjaan jabatan atau pencarian untuk sementara waktu.

15
BAB 4
KESIMPULAN

1. Kekerasan tajam merupakan salah satu jenis kekerasan mekanik yang terjadi

karena ruda paksa yang mengakibatkan luka pada permukaan kulit oleh

benda-benda tajam.

2. Kekerasan tajam dikenal dalam tiga bentuk yaitu luka iris/sayat (vulnus

scissum), luka tusuk (vulnus punctum) dan luka bacok (vulnus caesum).

3. Penegakan diagnosis fraktur tibia pada korban ini diperlukan pemeriksaan

rontgen foto polos kruris.

4. Pada korban ditemukan luka kedua sudut lancip, artinya kekerasan tajam

yang menyebabkan luka pada korban adalah benda yang memiliki sisi yang

tajam, yaitu pisau pemotong rumput dengan kedua sisi tajam atau pisau

pemotong rumbut dengan satu sisi tajam yang hanya sisi tajam yang

menyentuh kulit.

5. Pemeriksaan terhadap orang yang menderita luka akibat kekerasan, dokter

diwajibkan untuk dapat memberikan kejelasan dari permasalahan seperti jenis

luka yang terjadi, jenis kekerasan atau senjata yang menyebabkan luka, dan

kualifikasi luka.

16
DAFTAR PUSTAKA

1. Dahlan, Sofwan. Kedokteran Forensik : “Traumatologi”. Semarang : Badan

Penerbit Universitas Diponegoro, 2000.

2. Syarifah MC, Yudianto A. Temuan Otopsi pada Kasus Kekerasan Tajam.

Prosiding Pertemuan Ilmiah Tahunan 2017. Fakultas Kedokteran Universitas

Riau. 2017. hlm. 1-6

3. Bagian Kedokteran Forensik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Ilmu Kedokteran Forensik. Cetakan II. Jakarta : Badan Penerbit Fakultas

Kedokteran Universitas Indonesia. 1997

4. Satyo, AC. Aspek Medikolegal Luka Pada Forensik Klinik. Majalh

Kedokteran Nusantara, 2006:39(4). hlm. 1-3

5. Nerchan E, Mallo JF, Mallo NTS. Pola Luka pada Kematian Akibat

Kekerasan Tajam di Bagian Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal

RSUP Prof. DF. R. D. Kandou Manado periode 2013. J eCl, 2015:3(2). hlm

1-6

17
Lampiran Visum et Repertum

PROJUSTITIA Padang,16 November 2017

VISUM ET REPERTUM SEMENTARA


No. _________________

Yang bertanda tangan di bawah ini, Rika Susanti, Doktor, dokter Spesialis
Forensik pada Rumah Sakit Umum Pusat Dr. M. Djamil Padang, berdasarkan
surat permintaan visum et repertum Kepala Kepolisian_____________________,
dengan surat nomor_____________ tertanggal____________________ maka
menerangkan dengan ini bahwa pada tanggal enam belas november dua ribu tujuh
belas, pukul delapan belas tiga puluh Waktu Indonesia bagian Barat, bertempat di
Rumah Sakit Umum Pusat Dr. M. Djamil Padang telah dilakukan pemeriksaan
atas korban nomor registrasi 97.69.77 yang menurut surat permintaan visum
tersebut adalah:-
Nama : Rodi Saputra --------------------------------------------------------
Jenis Kelamin : Laki-laki -------------------------------------------------------------
Umur : 37 tahun --------------------------------------------------------------
Alamat : Bukittinggi ----------------------------------------------------------
HASIL PEMERIKSAAN--------------------------------------------------------------------
1. Korban datang dalam keadaansadar dengan keadaan umum sakit sedang --
2. Menurut pengakuan korban, korban sedang memotong rumput dengan alat
mesin pemotong rumput, tiba-tiba pisau mesin pemotong rumput tersebut
lepas mengenai kaki pasien.. Peristiwa ini terjadi pada tanggal enam belas
november dua ribu tujuh belas pukul delapan belas tiga puluh Waktu
Indonesia bagian Barat di lembaga permasyarakatan di Bukittinggi.
Korban dibawa ke Rumah Sakit Ahmad Muchtar kemudian dirujuk ke
Rumah Sakit Umum Pusat Dr. M. Djamil Padang ------------------------------
3. Pada korban ditemukan: ------------------------------------------------------------
a. Pada tungkai bawah kiri sisi dalam enam belas sentimeter di bawah
lutut, terdapat luka terbuka tepi rata dengan kedua sudut lancip, tidak
terdapat jembatan jaringan, dasar tulang, bila dirapatkan berbentuk
garis sepanjang empat koma lima sentimeter -------------------------------
4. Pemeriksaan penunjang: -----------------------------------------------------------
a. Foto polos tungkai bawah dengan hasil patah tulang kering --------------
5. Terhadap korban dilakukan: -------------------------------------------------------
a. Pembersihan luka dan pembidaian--------------------------------------------
6. Korban dirawat di bagian bedah ---------------------------------------------------

18
KESIMPULAN -------------------------------------------------------------------------------
Pada pemeriksaan korban seorang laki-laki yang menurut surat permintaan visum
berusia tiga puluh tujuh tahun ini ditemukan luka terbuka tepi tidak rata pada
tungkai bawah kiri sisi dalam, dan patah tulang kering akibat kekerasan tajam
yang telah menimbulkan penyakit atau halangan dalam menjalankan pekerjaan
jabatan / pencaharian untuk sementara waktu --------------------------------------------

Demikianlah visum et repertum ini dibuat dengan sesungguhnya berdasarkan


keilmuan saya, dengan mengingat sumpah sesuai dengan Kitab Undang-Undang
Hukum Acara Pidana. ------------------------------------------------------------------------

Padang, 16 November 2017


An Dirut RSUP DR.M.Djamil
Padang
Dokter yang memeriksa,

Dr. dr. Rika Susanti, Sp.F


NIP 197607312002122002

19

Anda mungkin juga menyukai