Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN KETUA PANITIA

RAPAT KOORDINASI TPKJM (TIM PELAKSANA KESEHATAN JIWA MASYARAKAT)


KABUPATEN ACEH TENGAH TAHUN 2019

Ass. Wr.Wb

Yang kami hormati :

1. Bapak Bupati Kabupaten Aceh Tengah


2. Narasumber ....................................
3. Dari CBM-ACCMH ............................
4. Para Panitia Pelaksana Pertemuan
5. Para Peserta Pertemuan

Kesehatan Jiwa adalah kondisi dimana seseorang individu dapat berkembang secara
fisik, mental dan sosial, sehingga individu tersebut menyadari kemampuan sendiri,
dapat mengatasi tekanan, dapat bekerja secara produktif, dan mampu memberikan
konstribusi untuk komunitasnya. (UU Kesehatan Jiwa Nomor. 18 tahun 2014)

Data Pasien Jiwa atau yang sering disebut Orang Dengan Gangguan Kejiwaan
(ODGJ) dikabupaten Aceh tengah tahun 2018 sebanyak 682 pasien.
Dari keseluruhan gangguan jiwa di Kabupaten Aceh Tengah, yang mengalami
gangguan jiwa berat sebanyak 442 pasien, sedangkan yang mengalami gangguan
jiwa sedang sebanyak 240 pasien. Yang mana pasien yang mengalami gangguan
jiwa tersebut adalah usia produktif yang berkisar antara 20 – 44 tahun sebanyak 430
pasien. Pasien yang sudah mandiri (pasien yang sembuh) hanya 43% yaitu
sebanyak 298 pasien.

Harapan kita bersama dalam Pertemuan Rapat Koordinasi hari ini, bisa bekerjasama
dalam menangani masalah mengenai pasien jiwa yang ada di masyarakat seperti :

1. ODMK (Orang Dengan Masalah Kejiwaan) dan ODGJ (Orang Dengan


Gangguan Jiwa) di Kabupaten Aceh Tengah semakin meningkat.
2. Pasien ODGJ (Orang Dengan Gangguan Jiwa) Berat seperti pasien pasung
sangat sulit mendapatkan perawatan / pelayanan kesehatan dari petugas
kesehatan oleh karena tidak mendapatkan izin dari pihak keluarga.
3. Stigma masyarakat terhadap pasien jiwa, yang akhirnya pasien tidak
diterima oleh keluarga dan masyarakat.
4. Masalah ekonomi keluarga pasien.
5. Kerjasama antara Lintas Program / Lintas Sektoral.
6. Adanya umpan balik / rujukan balik dari Rumah Sakit Umum Datu Beru,
agar pasien bisa mendapat pelayanan lebih lanjut di wilayah kerja
Puskesmas.
Selanjutnya yang terpenting untuk meningkatkan kepahaman dan kesepakatan
bersama dengan Lintas Sektoral / Lintas Program dalam masalah dalam masalah
penanganan pasien ODGJ dimasyarakat yang ada di kabupaten Aceh Tengah ini
sehingga pasien mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik dan mendapat
perhatian khusus dari kita semua, dan untuk pasien yang sudah mandiri / pasien
yang sembuh mereka mendapat kegiatan yang baik agar tidak kambuh lagi.

Pelaksanaan kegiatan Pertemuan Koordinasi mengenai kesehatan jiwa masyarakat


pada hari ini didanai oleh CBM-ACCMH

Demikian sambutan ini, dan mohon arahan dari Bapak Bupati sekaligus dapat
membuka acara Pertemuan RAPAT KOORDINASI TPKJM (Tim Pelaksana Kesehatan
Jiwa Masyarakat) KABUPATEN ACEH TENGAH TAHUN 2019, PADA HARI INI.

Wassalam...Wr.Wb.
DAFTAR PESERTA YANG DIUNDANG :

1. Sekretaris Daerah Kabupaten Aceh Tengah


2. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh
3. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Tengah
4. Kepala Dinas Informasi dan Informatika kabupaten Aceh Tengah
5. Kepala Bappeda Kabupaten Aceh Tengah
6. Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Aceh Tengah
7. Kepala Dinas Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak Kabupaten Aceh Tengah
8. Direktur Rumah Sakit Umum Datu Beru Takengon
9. Kepala Bagian Adm.Kesra Setdakab Aceh Tengah
10. Kepala Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit pada Dinas Kesehatan
Kabupaten Aceh Tengah
11. Camat Kute Panang
12. Camat Bebesen
13. Camat Ketol
14. Camat Slih Nara
15. Camat Kebayakan
16. Kepala Puskesmas Kute Panang
17. Kepala Puskesmas Bebesen
18. Kepala Puskesmas Ketol
19. Kepala Puskesmas Silih Nara
20. Kepala Puskesmas Kebayakan
PASIEN GANGGUAN JIWA TIAP TAHUN BERTAMBAH :

1. TAHUN 2016 : PENAMBAHAN PASIEN SEBANYAK : 40 PASIEN


2. TAHUN 2017 : PENAMBAHAN PASIEN SEBANYAK : 46 PASIEN
3. TAHUN 2018 : PENAMBAHAN PASIEN SEBANYAK : 65 PASIEN
4. TAHUN 2019 (JANUARI DAN FEBRUARI) SUDAH ADA PASIEN SEBANYAK : 9
PASIEN

JUMLAH PASIEN DI KABUPATEN ACEH TENGAH TAHUN 2018 SEBANYAK


682 PASIEN, TERDAPAT DIBEBERAPA KECAMATAN :

1. KECAMATAN KEBAYAKAN, : SEBANYAK : 55 PASIEN


2. KECAMATAN LUT TAWAR, : SEBANYAK : 31 PASIEN
3. KECAMATAN BEBESEN, : SEBANYAK : 130 PASIEN
4. KECAMATAN PEGASING, : SEBANYAK : 55 PASIEN
5. KECAMATAN BIES, : SEBANYAK : 42 PASIEN
6. KECAMATAN ATU LINTANG, : SEBANYAK : 13 PASIEN
7. KECAMATAN BINTANG, : SEBANYAK : 33 PASIEN
8. KECAMATAN CELALA, : SEBANYAK : 21 PASIEN
9. KECAMATAN JAGONG JEGET, : SEBANYAK : 23 PASIEN
10. KECAMATAN KETOL, : SEBANYAK : 42 PASIEN
11. KECAMATAN KUTE PANANG, : SEBANYAK : 40 PASIEN
12. KECAMATAN LINGE, : SEBANYAK : 31 PASIEN
13. KECAMATAN RUSIP ANTARA, : SEBANYAK : 26 PASIEN
14. KECAMATAN SILIH NARA, : SEBANYAK : 102 PASIEN
15. KECAMATAN PAMAR, : SEBANYAK : 6 PASIEN
16. KECAMATAN KETAPANG, : SEBANYAK : 18 PASIEN
17. KECAMATAN KEKUYANG, : SEBANYAK : 14 PASIEN

SDM YANG ADA :

1. DOKTER GP PLUS / DOKTER JIWA YANG TERLATIH


SEBANYAK : 14 DOKTER, YG DI TEMPATKAN PADA 13 PUSKESMAS,
4 PUSKESMAS TIDAK ADA DOKTER JIWA YANG TERLATIH
1 PUSKESMAS = 1 DOKTER JIWA YANG TERLATIH
2. PERAWAT CMHN / PERAWAT JIWA YANG TERLATIH
SEBANYAK : 16 PERAWAT, YANG DI TEMPATKAN PADA 12 PUSKESMAS,
5 PUSKESMAS TIDAK ADA PERAWAT JIWA YANG TERLATIH
1 PUSKESMAS = 2 PERAWAT JIWA YANG TERLATIH
KONDISI PASIEN :

1. PASIEN MANDIRI : SEBANYAK 298 PASIEN


2. PASIEN BANTUAN : SEBANYAK 265 PASIEN
3. PASIEN TERGANTUNG : SEBANYAK 121 PASIEN

PASIEN PASUNG TAHUN 2018 SAMPAI SEKARANG ADA 3

1. ECEK MUHAMMAD (74 TAHUN),


KECAMATAN BEBESEN, DESA EMPUS TALU, KONDISI PASIEN DI KURUNG
KAMAR DAN MASIH MENDAPATKAN PERAWATAN / PELAYANAN KESEHATAN
OLEH PERAWAT JIWA YANG TERLATIH DAN DOKTER JIWA TERLATIH.
2. SITI MELAN (48 TAHUN),
KECAMATAN KETOL, DESA BLANG MANCUNG BARAT, KONDISI PASIEN DI
KURUNG KAMAR, NAMUN TIDAK MENDAPAT PERAWATAN / PELAYANAN
KESEHATAN SECARA OPTIMAL, OLEH KARENA TIDAK MENDAPATKAN IZIN
DARI PIHAK KELUARGA PASIEN UNTUK PENGOBATAN.
3. KASMAWATI (38 TAHUN),
KECAMATAN KUTE PANANG, DESA TAWARDI. KONDISI PASIEN DI KURUNG
KAMAR, NAMUN TIDAK MENDAPAT PERAWATAN / PELAYANAN KESEHATAN
SECARA OPTIMAL, OLEH KARENA TIDAK MENDAPATKAN IZIN DARI PIHAK
KELUARGA PASIEN UNTUK PENGOBATAN.

Anda mungkin juga menyukai