Anda di halaman 1dari 6

Dian Ayu Safitri

192102009

SOAL

1. Seorang laki-laki Tn.F berusia 30 tahun di rawat di RSJ Surabaya. Berdasarkan informasi
dari keluarga, Tn.F dibawa ke RSJ karena Tn.F bertengkar dan berkelahi dengan tetangga
sebelah rumahnya. Saat dilakukan pengkajian di RSJ, wajah pasien tampak merah dan
tegang, berbicara kasar dan suara tinggi, serta pasien jalan mondar mandir. Apakah
masalah psikososial pada kasus di atas?
A. Ansietas
B. Harga diri rendah
C. Perilaku kekerasan
D. Defisit perawatan diri
E. Halusinasi
2. Memiliki persepsi realitas yang efektif, menerima diri orang lain dan lingkungan, spotan
wujud reaksi kejiwaan, sederhana & wajar merupakan ciri-ciri sehat menurut….
A. Maslow
B. Menurut WHO 1984
C. Mondy (2008)
D. Abraham lincon
E. Victorian Health Fundation- Australia, 1997
3. Penilaian terhadap stressor adalah suatu evaluasi tentatang makna stressor bagi
kesejahteraan seseorang dimana stressor mempunyai arti intensitas dan kepentingannya.
Bagaimana cara melakukan penilaian terhadap stressor?
A. Mekanisme penyesuaian
B. Penilaian kognitif, afektif, fisiologis, dan sosial
C. Menilai kemampuan personal dan dukungan sosial
D. Berorientasi pada tugas
E. Koping pertahanan
4. Seorang perawat di RSJ Surabaya mengkaji seorang pasien bernama Ny.B berusia 24
tahun. Saat pengkajian didapatkan hasil bahwa pasien 2 hari tidak mandi, pasien
mengatakan malas untuk mandi. Pasien tampak berpenampilan tidak rapi. Tidak mampu
berpakaian dengan benar, serta tercium bau yang tidak sedap. Apakah masalah
psikososial pada kasus diatas?
A. Defisit nutrisi
B. Gangguan komunikasi verbal
C. Waham
D. Resiko bunuh diri
E. Defisit perawatan diri
5. Laki-laki berumur 30 tahun tampak berusaha menutup telinganya dan terkadang
berbicara sendiri. Pasien mengatakan “Saya masih mendengar bisikan mengatakan kalau
saya ini bodoh. Apakah diagnosa keperawatan kasus di atas?
A. Isolasi sosial
B. Gangguan proses berpikir
C. Risiko harga diri rendah kronis
D. Gangguan sensori presepsi: halusinasi
E. Ketidakberdayaan
6. Keperawatan jiwa adalah suatu bidang spesialisasi praktek keperawatan yang
menerapkan teori perilaku manusia sebagai ilmunya dan penggunaan diri secara
terapeutik sebagai kiatnya. Yang merupakan 3 domain keperawatan jiwa yaitu….
A. Kompetensi klinik, advokasi pasien, tanggung jawab
B. Kolaborasi professional, tanggung gugat sosial, kewajiban etik dan legal
C. Aktivitas asuhan langsung, komunikasi, penatalaksanaan
D. Mencakup penurunan gangguan atau kecacatan yang diakibatkan oleh penyakit.
E. Kualifikasi praktek perawat, termasuk pendidikan, pengalaman kerja, dan status
sertifikasi.
7. Perempuan berusia 58 tahun pada saat kunjungan ke rumah perawat menemukan adanya
kulit yang rusak karena garukan, ketika dikaji lebih dalam, pasien mengatakan setiap
malam merasakan ada binatang yang merayap di badannya, sehingga pasien menggaruk
badanya. Suami pasien mengatakan bahwa dia tidak pernah melihat seekor binatang pun
pada tubuh isterinya. Apakah jenis halusinasi pada kasus di atas?
A. Halusinasi penciuman
B. Halusinasi perabaan
C. Halusinasi penglihatan
D. Halusinasi pendengaran
E. Halusinasi pengecapan
8. Empat faktor utama yang membantu untuk menentukan tingkat fungsi dan jenis aktifitas
yang melibatkan perawat jiwa diantaranya yaitu ….
A. Mencakup reduksi penyakit aktual dengan deteksi dini dan penanganan masalah
kesehatan.
B. Merancang dan mengimplementasikan rencana tindakan untuk pasien dan
keluarga.
C. Membuat pengkajian biopsikososial yang peka terhadap budaya.
D. Mencakup penurunan gangguan atau kecacatan yang diakibatkan oleh penyakit.
E. Kualifikasi praktek perawat, termasuk pendidikan, pengalaman kerja, dan
status sertifikasi.
9. Seorang laki-laki berusia 35 tahun di rawat di Rumah Sakit Jiwa, dengan riwayat
percobaan bunuh diri, pada saat dikaji pasien tampak berbicara sendiri dan tersenyum
pasien jarang berinteraksi dengan orang di sekitar karena pasien asyik berbicara sendiri.
Masalah utama pada kasus pasien di atas adalah …..
A. Perubahan sensori persepsi: Halusinasi
B. Risiko bunuh diri
C. Perilaku kekerasan
D. Risiko mencederai diri sendiri, orang lain, dan lingkungan sekitar
E. Ansietas
10. Seorang perempuan berusia 40 tahun, dibawa ke poli jiwa Rumah Sakit Jiwa Provinsi
Jawa Timur, menurut keluarga pasien mengalami susah tidur, jika diajak berbicara selalu
salah arti, dan pasien tidak dapat berpikir yang lainnya, pasien mengatakan saya tidak
berguna, wajah pasien tampak tegang. Diagnosa keperawatan kasus diatas adalah …..
A. Isolasi sosial
B. Ansietas ringan
C. Ansietas sedang
D. Ansietas berat
E. Panik
11. Faktor sosial dan lingkungan menciptakan stres, yang menyebabkan ansietas,
mengakibatkan timbulnya gejala. Perilaku yang tidak dapat diterima (menyimpang)
diartikan secara sosial dan memenuhi kebutuhan sistem sosial. Pernyataan diatas
merupakan model praktek kesehatan jiwa psikiatrik menurut ….
A. Suportif (Werman, Rockland)
B. Psikoanalitik (S.Freud, Erikson, Klein, Horney, Fromm-Reicmann, Menninger).
C. Interpersonal (Sullivan, Peplau).
D. Eksistensial (Perls, Glasser, Ellis, Rogers, Frankl)
E. Sosial (Szasz, Kaplan)
12. Perawat kesehatan jiwa-psikiatri menimbang faktor – faktor yanng berhubungan dengan
keamanan, keefektifan, dan biaya dlm perencanaan dan pemberian askep pada klien
merupakan standar kinerja profesianal ….
A. Standar III
B. Standar VIII
C. Standar VII
D. Standar I
E. Standar II
13. Seorang pasien berusia 45 tahun dibawa ke RSJ setelah 2 minggu tidak mau keluar
kamar, tidak mau mandi, tidak mau makan, dan tidak mau berbicara dengan siapapun.
Saat dilakukan pengkajian Tn.A hanya diam, tidak mau menatap mata perawat. Keluarga
mengatakan hal tersebut terjadi setelah suaminya pergi dari rumah.
Apakah masalah keperawatan utama dari kasus tersebut?...
A. Distres spiritual
B. Risiko bunuh diri
C. Isolasi sosial
D. Waham
E. Defisit perawatan diri
14. Laki-laki berusia 30 tahun di rawat di RSJ, pada saat dikaji pasien sering berbicara
sendiri dan tertawa sendiri tanpa alasan tertentu. Pasien sudah diintervensi secara
individu. Perawat merencanakan intervensi keluarga.
Apakah intervensi keluarga yang tepat untuk kasus diatas?
A. Berikan pendidikan kepada kesehatan keluarga tentang cara melakukan restrain
B. Berikan pendidikan kepada kesehatan keluarga tentang pengertian
halusinasi, jenis halusinasi yang dialami pasien, tanda dan gejala halusinasi,
proses terjadinya halusinasi, dan cara merawat pasien halusinasi
C. Berikan pendidikan kepada kesehatan keluarga tentang tanda dan gejala tertawa
sendiri
D. Berikan pendidikan kepada kesehatan keluarga tentang cara meningkatkan harga
diri pasien dengan melihat aspek positif pasien
E. Berikan pendidikan kepada kesehatan keluarga tentang tandan dan gejala pasien
tidak mau bergaul, keuntungan dan kelebihan bergaul
15. Meningkatkan tingkat pengetahuan kesehatan dan kemampuan klien dalam mengatasi
kesehatannya, memberikan pendidikan kesehatan kepada kelompok keluarga yang
beresiko tinggi, kader kesehatan. Pernyataan tersebut merupakan peran perawat
sebagai….
A. Interpersonal proses
B. Care giver
C. Coordinator
D. Educator
E. Collaborator
KUNCI JAWABAN

1) C
2) A
3) B
4) E
5) D
6) C
7) B
8) E
9) A
10) D
11) E
12) B
13) C
14) B
15) D

Anda mungkin juga menyukai