Anda di halaman 1dari 26

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN HIV / AIDS

Dosen Pembimbing : Mumpuni DN, SST, M.Si


Disusun Oleh : Kelompok 2
Anggota:
1. Anita Rulianti (192102005)
2. Dian Ayu Safitri (192102009)
3. M Prabu Azwinar Y.B (192102019)
4. Veni Andrean Tri Astuti (192102027)

PROGRAM AKADEMIK DIII KEPERAWATAN


STIKES PEMKAB JOMBANG

2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah “Asuhan Keperawatan Keluarga HIV / AIDS”.
Tujuan kami menyusun makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas mata kuliah “Keperwatan Keluarga II”
guna untuk mengetahui dan lebih memahami tentang materi ”Home Care”.
Kami menyadari bahwa makalah yang kami buat ini masih belum sempurna, oleh karena itu kritik dan
saran yang masih berhubungan dengan makalah ini sangat kami harapkan untuk menyempurnaan makalah ini.

Jombang, 12 Maret 2021

Penyusun
DAFTAR ISI

COVER .................................................................................................... 1
KATA PENGANTAR …………………………...…………………….. 2
DAFTAR ISI ............................................................................................ 3
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ 4
1.1. Latar Belakang ............................................................................. 4
1.2. Rumusan Masalah ........................................................................ 4
1.3. Tujuan .......................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN ......................................................................... 5
2.1. Definisi ……………………...……................................. 5
2.2. Etiologi ………………..…................................................ 10
2.3. Patofisiologi ……...……………..............................……...16
2.4. Tanda dan Gejala......................................................... 19
2.5. Pemeriksaan Diagnostik ………………………….……. 20
2.6. Penatalaksanaan …………………………………......... 21
2.7. Komplikasi …………………………………………… 22
2.8. Asuhan Keperawatan ………………………………….. 23
BAB III PENUTUP ................................................................................. 23
3.1. Kesimpulan .................................................................................. 23
3.2. Saran ............................................................................................ 26
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 27
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


HIV (Human Immunodeficiency virus) adalah jenis virus yang dapat menurunkan kekebalan
tubuh (BKKBN, 2007). Menurut Depkes RI (2008) menyatakan bahwa HIV adalah sejenis retrovirus-
RNA yang menerang sistem kekebalan tubuh manusia. AIDS adalah singkatan dari Acquired
Immunodeficiency Syndrome suatu kumpulan gejala penyakit yang didapat akibat menurunnya sistem
kekebalan tubuh yang disebabkan oleh virus HIV. HIV/AIDS adalah suatu kumpulan kondisi klinis
tertentu yang merupakan hasil akhir dari infeksi oleh HIV (Sylvia & Wilson, 2009).Acquired Immune
Deficiency Syndrome (AIDS) adalah sekumpulan gejala dan infeksi atau sindrom yang timbul karena
rusaknya sistem kekebalan tubuh manusia akibat infeksi virus HIV.
Virusnya Human Immunodeficiency Virus HIV yaitu virus yang memperlemah kekebalan pada
tubuh manusia. Orang yang terkena virus ini akan menjadi rentan terhadap infeksi oportunistik ataupun
mudah terkena tumor. Meskipun penanganan yang telah ada dapat memperlambat laju perkembangan
virus, namun penyakit ini belum benar-benar bisa disembuhkan. Penyebab penyakit AIDS adalah virus
HIV dan saat ini telah diketahui dua tipe yaitu tipe HIV-1 dan HIV-2. Infeksi yang terjadi sebagian
besar disebabkan oleh HIV-1, sedangkan HIV-2 benyak terdapat di Afrika Barat. Gambaran klinis dari
HIV-1 dan HIV-2 relatif sama, hanya infeksi oleh HIV-1 jauh lebih mudah ditularkan dan masa
inkubasi sejak mulai infeksi sampai timbulnya penyakit lebih pendek (Martono, 2009).
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan penyakit HIV / AIDS?
2. Apa etiologi penyakit HIV / AIDS ?
3. Bagaimana patofisiologi penykit HIV / AIDS ?
4. Apa tanda dan gejala penyakit HIV / AIDS ?
5. Bagaimana pemeriksaan diagnostik pada penyakit ?
6. Bagaimana penatalaksanaan pada penyakit HIV / AIDS ?
7. Apa saja komplikasi pada penyakit HIV / AIDS ?
8. Bagaimana asuhan keperawatan keluarga pada pasien HIV / AIDS?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian penyakit HIV / AIDS?
2. Untuk mengetahui etiologi penyakit HIV / AIDS ?
3. Untuk mengetahui patofisiologi penykit HIV / AIDS ?
4. Untuk mengetahui tanda dan gejala penyakit HIV / AIDS ?
5. Untuk mengetahui pemeriksaan diagnostik pada penyakit ?
6. Untuk mengetahui penatalaksanaan pada penyakit HIV / AIDS ?
7. Untuk mengetahui komplikasi pada penyakit HIV / AIDS ?
8. Untuk mengetahui asuhan keperawatan keluarga pada pasien HIV / AIDS?
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi HIV / AIDS


HIV adalah virus penyebab Acquired Immuno Deficiensi Syndrom (AIDS). Virus ini memiliki
kemampuan untuk mentransfer informasi genetic, mereka dari RNA ke DNA dengan menggunakan
enzim yang disebut Reverse Transcriptase, yang merupakan kebalikan dari proses transkripsi dari RNA
& DNA dan transflasi dari RNA ke protein pada umumnya (Murma, et.al,1999).
HIV merupakan salah satu penyakit menular seksual yang berbahaya di dunia (Silalahi, Lampus,
dan Akili, 2013). Seseorang yang terinfeksi HIV dapat diibaratkan sebagai gunung es (Lestary,
Sugiharti dan Susyanty, 2016) yang dimana HIV memang tidak tampak tetapi penyebarannya
mengakibatkan banyaknya kasus HIV baik di Indonesia maupun di dunia.
AIDS adalah Suatu kumpulan kondisi tertentu yang merupakan hasil akhir dari infeksi oleh HIV
( Virginia Macedolan, 2008 )AIDS Kependekan dari A: Acquired: Didapat, Bukan penyakit
keturunanI:Immune:Sistem kekebalan tubuhD:Deficiency: KekuranganSyndrome, Jadi AIDS adalah
berarti kumpulan gejala akibat kekurangan dan kelemahan system tubuh yang dibentuk setelah kita lahir
( Depkes,2007 ).
2.2 Etiologi
Penyebab adalah golongan virus retro yang disebut human immunodeficiency virus (HIV). HIV
pertama kali ditemukan pada tahun 1983 sebagai retrovirus dan disebut HIV-1. Pada tahun 1986 di
Afrika ditemukan lagi retrovirus baru yang diberi nama HIV-2. HIV-2 dianggap sebagai virus kurang
pathogen dibandingkaan dengan HIV-1. Maka untuk memudahkan keduanya disebut HIV.Transmisi
infeksi HIV dan AIDS terdiri dari lima fase yaitu :
1) Periode jendela. Lamanya 4 minggu sampai 6 bulan setelah infeksi. Tidak ada gejala.
2) Fase infeksi HIV primer akut. Lamanya 1-2 minggu dengan gejala flulikes illness.
3) Infeksi asimtomatik. Lamanya 1-15 atau lebih tahun dengan gejala tidak ada.
4) Supresi imun simtomatik. Diatas 3 tahun dengan gejala demam, keringat malam hari, B
menurun, diare, neuropati, lemah, rash, limfadenopati, lesi mulut.

AIDS. Lamanya bervariasi antara 1-5 tahun dari kondisi AIDS pertama kali ditegakkan. Didapatkan
infeksi oportunis berat dan tumor pada berbagai system tubuh, dan manifestasi neurologist.AIDS dapat
menyerang semua golongan umur, termasuk bayi, pria maupun wanita. Yang termasuk kelompok resiko
tinggi adalah :

1) Lelaki homoseksual atau biseks.


2) Bayi dari ibu/bapak terinfeksiHIV.
3) Orang yang ketagian obat intravena
4) Partner seks dari penderita AIDS
5) Penerima darah atau produk darah (transfusi)
2.3 Manifestasi klinik
Pada suatu WHO Workshop yang diadakan di Bangui, Republik Afrika Tengah, 22–24 Oktober 1985
telah disusun suatu defmisi klinik AIDS untuk digunakan oleh negara-negara yang tidak mempunyai
fasilitas diagnostik laboratorium. Ketentuan tersebut adalah sebagaiberikut :
1. AIDS dicurigai pada orang dewasa bila ada paling sedikit dua gejala mayor dan satu gejala
minor dan tidak terdapat sebab sebab imunosupresi yang diketahui seperti kanker, malnutrisi
berat, atau etiologi lainnya.
a) Gejala mayor :
 Penurunan berat badan lebih dari 10%

 Diare kronik lebih dari 1 bulan

 Demam lebih dari 1 bulan (kontinu atau intermiten).


b) Gejala minor :
 Batuk lebih dari 1 bulan

 Dermatitis pruritik umum

 Herpes zoster rekurens

 Candidiasis oro-faring

 Limfadenopati umum

 Herpes simpleks diseminata yang kronik progresif


2. AIDS dicurigai pada anak ( bila terdapat paling sedikit dua gejala mayor dan dua gejala minor dan tidak
terdapat sebab sebab imunosupresi yang diketahui seperti kanker, malnutrisi berat, atau etiologi lainnya.
a) Gejala mayor :
 Penurunan berat badan atau pertumbuhan lambat yang abnormal

 Diare kronik lebih dari 1 bulan

 Demam lebih dari 1 bulan


b) Gejala minor :
 Limfadenopati umum

 Candidiasis oro-faring

 Infeksi umum yang berulang (otitis, faringitis, dsb).

 Batuk persisten

 Dermatitis umum

 Infeksi HIV maternal


2.4 Patofisiologi
Penyakit AIDS disebabkan oleh Virus HIV. Masa inkubasi AIDS diperkirakan antara 10 minggu
sampai 10 tahun. Diperkirakan sekitar 50% orang yang terinfeksi HIV akan menunjukan gejala AIDS
dalam 5 tahun pertama, dan mencapai 70% dalam sepuluh tahun akan mendapat AIDS. Berbeda dengan
virus lain yang menyerang sel target dalam waktu singkat, virus HIVmenyerang sel target dalam jangka
waktu lama. Supaya terjadi infeksi, virus harus masuk ke dalam sel, dalam hal ini sel darah putih yang
disebut limfosit. Materi genetik virus dimasukkan ke dalam DNA sel yang terinfeksi. Di dalam sel,
virus berkembangbiak dan pada akhirnya menghancurkan sel serta melepaskan partikel virus yang baru.
Partikel virus yang baru kemudian menginfeksi limfosit lainnya dan menghancurkannya.
Virus menempel pada limfosit yang memiliki suatu reseptor protein yang disebut CD4, yang
terdapat di selaput bagian luar. CD4 adalah sebuah marker atau penanda yang berada di permukaan sel-
sel darah putih manusia, terutama sel-sel limfosit.Sel-sel yang memiliki reseptor CD4 biasanya disebut
sel CD4+ atau limfosit T penolong. Limfosit T penolong berfungsi mengaktifkan dan mengatur sel-sel
lainnya pada sistem kekebalan (misalnya limfosit B, makrofag dan limfosit T sitotoksik), yang
kesemuanya membantu menghancurkan sel-sel ganas dan organisme asing. Infeksi HIV menyebabkan
hancurnya limfosit T penolong, sehingga terjadi kelemahan sistem tubuh dalam melindungi dirinya
terhadap infeksi dan kanker
2.5 Pemeriksaan penunjang
1. Tes Laboratorium
a) Serologis
 Tes antibody serumSkrining Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan ELISA.
Hasiltes positif, tapi bukan merupakan diagnosa
 Tes blot western Mengkonfirmasi diagnosa Human Immunodeficiency Virus
(HIV)
 Sel T limfosit Penurunan jumlah total
 Sel T4 helper Indikator system imun (jumlah <200>
 T8 ( sel supresor sitopatik ) Rasio terbalik ( 2 :1 ) atau lebih besar dari sel
suppressor pada sel helper ( T8 ke T4 ) mengindikasikan supresi imun.
 P24 ( Protein pembungkus Human ImmunodeficiencyVirus (HIV ) Peningkatan
nilai kuantitatif protein mengidentifikasi progresi infeksi
 Kadar Ig Meningkat, terutama Ig A, Ig G, Ig M yang normal atau mendekati
normal
 Reaksi rantai polimerase Mendeteksi DNA virus dalam jumlah sedikit pada
infeksi sel perifer monoseluler.
 Tes PHS Pembungkus hepatitis B dan antibody, sifilis, CMV mungkin positif
b) Neurologis
EEG, MRI, CT Scan otak, EMG (pemeriksaan saraf)
c) Tes Lainnya
 Sinar X dada
Menyatakan perkembangan filtrasi interstisial dari PCP tahap lanjut atau adanya
komplikasi lain
 Tes Fungsi Pulmonal
Deteksi awal pneumonia interstisial
 Skan Gallium
Ambilan difusi pulmonal terjadi pada PCP dan bentuk pneumonia lainnya.
 Biopsis
Diagnosa lain dari sarcoma Kaposi
 Brankoskopi / pencucian trakeobronkial
Dilakukan dengan biopsy pada waktu PCP ataupun dugaan kerusakan paru-paru
2. TesHIV
Tes HIVumum, termasuk imunoasaienzimHIV dan pengujian Western blot, dilakukan untuk
mendeteksi antibodiHIV pada serum, plasma, cairan mulut, darah kering, atau urinpasien.
Namun demikian, periode antara infeksi dan berkembangnya antibodi pelawan infeksi yang
dapat dideteksi (window period) bagi setiap orang dapat bervariasi. Inilah sebabnya mengapa
dibutuhkan waktu 3-6 bulan untuk mengetahui serokonversidan hasil positif tes.
3. USG Abdomen
4. Rongen Thorak
2.6 Penatalaksanaan
Apabila terinfeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV), maka terapinya yaitu (Endah Istiqomah :
2009) :
1. Pengendalian Infeksi Opurtunistik
Bertujuan menghilangkan,mengendalikan, dan pemulihan infeksi opurtunistik, nasokomial, atau
sepsis. Tidakan pengendalian infeksi yang aman untuk mencegah kontaminasi bakteri dan
komplikasi penyebab sepsis harus dipertahankan bagi pasien dilingkungan perawatan kritis.
2. Terapi AZT (Azidotimidin)
Disetujui FDA (1987) untuk penggunaan obat antiviral AZT yang efektif terhadap AIDS, obat
ini menghambat replikasi antiviral Human Immunodeficiency Virus (HIV) dengan menghambat
enzim pembalik traskriptase. AZT tersedia untuk pasien AIDS yang jumlah sel T4 nya <>3 .
Sekarang, AZT tersedia untuk pasien dengan Human Immunodeficiency Virus (HIV) positif
asimptomatik dan sel T4 > 500 mm3
3. Terapi Antiviral Baru
Beberapa antiviral baru yang meningkatkan aktivitas system imun dengan menghambat replikasi
virus / memutuskan rantai reproduksi virus pada prosesnya. Obat-obat ini adalah :-Didanosin 23-
Ribavirin-Diedoxycytidine-Recombinant CD 4 dapat larut
4. Vaksin dan Rekonstruksi Virus
Upaya rekonstruksi imun dan vaksin dengan agen tersebut seperti interferon, maka perawat unit
khusus perawatan kritis dapat menggunakan keahlian dibidang proses keperawatan dan
penelitian untuk menunjang pemahaman dan keberhasilan terapi AIDS
2.7 Komplikasi
1. Oral Lesi
Karena kandidia, herpes simplek, sarcoma Kaposi, HPV oral, gingivitis, peridonitis Human
Immunodeficiency Virus (HIV), leukoplakia oral,nutrisi,dehidrasi,penurunan berat badan,
keletihan dan cacat.
2. Neurologik
Kompleks dimensia AIDS karena serangan langsung Human Immunodeficiency Virus (HIV)
pada sel saraf, berefek perubahan kepribadian, kerusakan kemampuan motorik, kelemahan,
disfasia, dan isolasi social.Enselophaty akut, karena reaksi terapeutik, hipoksia, hipoglikemia,
ketidakseimbangan elektrolit, meningitis / ensefalitis. Dengan efek : sakit kepala, malaise,
demam, paralise, total / parsial.Infark serebral kornea sifilis meningovaskuler,hipotensi sistemik,
dan maranik endokarditis.Neuropati karena imflamasi demielinasi oleh serangan Human
Immunodeficienci Virus (HIV)
3. Gastrointestinal
- Diare karena bakteri dan virus, pertumbuhan cepat flora normal, limpoma, dan sarcoma
Kaposi. Dengan efek, penurunan berat badan,anoreksia,demam,malabsorbsi, dan
dehidrasi.
- Hepatitis karena bakteri dan virus, limpoma,sarcoma Kaposi, obat illegal, alkoholik.
Dengan anoreksia, mual muntah, nyeri abdomen, ikterik,demam atritis.
- PenyakitAnorektal karena abses dan fistula, ulkus dan inflamasi perianal yang sebagai
akibat infeksi, dengan efek inflamasi sulit dan sakit, nyeri rectal, gatal-gatal dan siare.
4. Respirasi
- Infeksi karena Pneumocystic Carinii, cytomegalovirus, virus influenza, pneumococcus,
dan strongyloides dengan efek nafas pendek,batuk,nyeri,hipoksia,keletihan,gagal nafas.
5. Dermatologik
- Lesi kulit stafilokokus : virus herpes simpleks dan zoster, dermatitis karena xerosis,
reaksi otot, lesi scabies/tuma, dan dekobitus dengan efek nyeri,gatal,rasa terbakar,infeksi
skunder dan sepsis.
6. Sensorik
- Pandangan : Sarkoma Kaposi pada konjungtiva berefek kebutaanPendengaran : otitis
eksternal akut dan otitis media, kehilangan pendengaran dengan efek nyeri
2.8 Asuhan keperawatan keluarga HIV / AIDS

FORMAT PENGKAJIAN

PENGKAJIAN KEPERAWATAN KELUARGA

NamaPuskesmas Sumobito No. Register

Nama Perawat Perawat V Tanggal Pengkajian 12 Maret 2021

A. DATA KELUARGA

Nama Kepala
Keluarga Tn.R Bahasa sehari-hari Bahasa Jawa

Jln.
Alamat Rumah & Permata 50 meter dari
Telp Indah No. 3 Yankesterdekat, Jarak Puskesmas

Pekerjaan Pedagang Alat transportasi Sepeda motor

Agama & Suku Islam, Jawa Status KelasSosial Keluarga Sejahtera 2

DATA ANGGOTA KELUARGA

No Nama Hub Umur JK Suku Pendidikan Pekerjaan Status Gizi (TB, TTV Status

Dgn Terakhir Saat Ini BB, BMI) (TD, N, S, P) Imunisasi

KK Dasar

TD= 130/80
mmHg

N=70 x/mnt

TB =171 cm S=37,5 C
Kepala Lupa tidak
1 Tn.R keluarga 52 tahun L Jawa SD Pedagang BB = 65 kg RR= 20 x/mnt mengetahui

2 Ny.M Isteri 49 tahun P Jawa SD Ibu Rumah TB= 165 cm TD=120/90 Lupa tidak
Tangga mmHg mengetahui
BB=55 kg
N=80 x/mnt
S= 36,8 C

RR=24 /mnt

BCG= 1 kali

Campak=1 kali

TD=90/80 Hepatitis B

N=100 x/mnt = 4 kali

TB= 159 cm SS=37,5 C Polio =4 kali


Anak
3 Ny. G kandung 20 tahun P jawa SMA Siswa BB=50 kg RR=28x/mnt

LANJUTAN

Status
Kesehatan
Alat Bantu/
No Nama Protesa Saat ini Riwayat Penyakit/ Alergi

AnalisisMasalahKesehatanINDIVIDU : ________________________________________

B. TAHAP DAN RIWAYAT PERKEMBANGAN KELUARGA

Tahap Perkembangan Klg Saat Ini : Launching Family (Keluarga dengan anak dewasa)

Tugas Perkembangan Keluarga : Dapat dijalankan √ Tdk Dpt Dijalankan

Kepala keluarga tidak


bisa bekerja karena
Bila Tdk dijalankan, sebutkan : ... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... ..
sakit

C. STRUKTUR KELUARGA

Pola Komunikasi : Baik √ Disfungsional

Peran Dalam Keluarga : Tdk Ada Masalah √ Ada Masalah

Nilai/Norma KLg : Tdk ada konflik nilai √ Ada Konflik


Pengambilan keputusan dalam keluarga : pengambilan keputusan selalu dengan ibu dan anak karena ibu dan ayah selalu bertengkar, tetapi
semenjak sakit ayah mulai mengerti dan bisa diajak musyawarah

Genogram

Keterangan :
: Perempuan hidup
laki-laki hidup : garis
: perempuan meninggal : garis keturunan
: laki-laki meninggal : pasien
D. FUNGSI KELUARGA
Tdk Berfungsi

Fungsi afektif dalam


keluarga tidak terpenuhi
karena, setiap hari terjadi
pertengkaran antara ayah
dengan ibu sehingga
keharmonisan dalam
rumah tangga berkurang
dengan adanya masalah
Fungsi Afektif : Berfungsi √ keluarga

Tdk Berfungsi

Hubungan interaksi
antara anggota keluarga
Fungsi Sosial : Berfungsi √ sedang tidak baik

Baik

Pemenuhan
kebbutuhan sehari-
tercukupi dengan
Fungsi Ekonomi : √ sempurna Kurang Baik

E. POLA KOPING KELUARGA

Mekanisme koping : Efektif √ Tidak Efektif

Stressor yg dihadapi keluarga : Stressor psikososial

DATA PENUNJANG KELUARGA

Rumah dan Sanitasi Lingkungan PHBS Di Rumah Tangga

Kondisi Rumah Jika ada Bunifas, Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan :

Type rumah : permanen Ya persilanan ditolong oleh bidan

Jika ada bayi, Memberi ASI ekslusif : Ya ASI eksklusif hingga usia 6
Lantai : keramik bulan

Kepemilikan rumah : sendiri jika ada balita, Menimbang balita tiap bln :

Ventilasi : Ya tiap bulan menimbang balita di posyandu

Baik (10-15% dari luas lantai): ventilasi baik Menggunakan air bersih untuk makan & minum:

Jendela setiap hari dibuka: ya Ya, penggunaan air isi ulang/gallon

Setiap pagi selalu dibuka

PencahayaanRumah : Menggunakan air bersih untuk kebersihan diri:

Baik Ya

Setiap kali mandi 3x sehari penggunaan air bersih dan kebutuhan


Siang hari tampak terang memasak mencuci juga.

Saluran Buang Limbah : Mencuci tangan dengan air bersih & sabun :

Ya Penggunaan air bersih mengalir dan sabun seiap kali


Tertutup mencuci tangan

penampungan limbah ada penampungannya


dalam keadaan tertutup

Air Bersih : Melakukan pembuangan sampah pada tempatnya :


Ya setiap kegiatan rumah tangga ,dan lain-lain
Sumber air bersih: sumur pembuangan sampah selalu pada tempatnya

Kualitas air: bersih Menjaga lingkungan rumah tampak bersih

Ya. Keadaan lingkungan sekitar Nampak bersih dan kehujaun


banyak Nampak tanaman disekitar rumah, setiap hari menyapu
sehingga lingkungan tampak bersih

1.Tidak
berbau

2. Tidak ada
hewan
disekitar

3. Jarak
jamban dari
tempat
penampung
12 meter dari
Jamban Memenuhi Syarat : ya sumber air ...........................................................................................
(observasi

Kepemilikan jamban : ya
memiliki jamban sendiri

Jenis jamban : cemplung Mengkonsumsi lauk dan pauk tiap hari :

Ya ,setiap makan pagi siang malam disertai lauk dan pauk .


Jarak septic tank dengan sumber air : 12 meter seperti ayam, telor, daging dan sayur-sayuran

Tempat Sampah: Menggunakan jamban sehat :

Tenpat sampah plastik dan


tong sampah
Ya. Setiap BAB menggunakan jamban dirumah.
Kepemilikan tempat sampah ;Ya memiliki
tempat sampah sendiri

Jenis : Tertutup Memberantas jentik di rumah sekali seminggu :

Ya setiap seminggu sekali memberantas jentik dengan cara


(menguras, mengubur, menutup)

2
Rasio Luas Bangunan Rumah dengan Jumlah 120 m
Makan buah dan sayur setiap hari : Ya selalu makan buah

Ya, setiap
2 2
Anggota Keluarga (8m /orang) Ya orang 8m

Melakukan aktivitas fisik setiap hari :

Ya seperti olahraga

Tidak merokok di dalam rumah : Ya dari pihak bapak

Penggunaan alkohol dan zat adiktif : tidak menggunakan zat adiktif

KEMAMPUAN KELUARGA MELAKUKAN TUGAS PEMELIHARAAN KESEHATAN ANGGOTA KELUARGA

1) Adakah perhatian keluarga kepada anggotanya yang menderita sakit: Ada karena dukungan keluarga sangat perlu
2) Apakah keluarga mengetahui masalah kesehatan yang dialami anggota dalam keluarganya : Ya keluarga mengetahuinya

3) Apakah keluarga mengetahui penyebab masalah kesehatan yang dialami anggota dalam keluarganya:

Ya
4) Apakah keluarga mengetahui tanda dan gejala masalah kesehatan yang dialami anggota dalam keluarganya : Ya

5) Apakah keluarga mengetahui akibat masalah kesehatan yang dialami anggota dalam keluarganya bila tidak
diobati/dirawat : Ya
6) Pada siapa keluarga biasa menggali informasi tentang masalah kesehatan yang dialami anggota keluarganya:

Kepada tenaga kesahatan seperti dokter dan perawat

7) Keyakinan keluarga tentang masalah kesehatan yang dialami anggota


keluarganya: Perlu berobat ke fasilitas yankes

8) Apakah keluarga melakukan upaya peningkatan kesehatan yang dialami anggota keluarganya secara aktif : (bagaimana bentuk tindakan
upaya peningkatan kesehatan),
Ya, seperti menggunakan kondom saat berhubungan, sirkumsisi pada pria

9) Apakah keluarga mengetahui kebutuhan pengobatan masalah kesehatan yang dialami yang dialami anggota
keluarganya :Tidak, karena sepengetahuan keluarga hiv belum bisa disembuhkan
10) Apakah keluarga dapat melakukan cara merawat anggota keluarga dengan masalah kesehatan yang dialaminya: Ya dengan membantu
untuk menjalani gaya hidup sehat, menghindari merokok, alcohol dll

11) Apakah keluarga dapat melakukan pencegahan masalah kesehatan yang dialami anggota
keluarganya: Tidak, karena hiv belum ada obatnya atau hanya bisa dicegah saja

12) Apakah keluarga mampu memelihara atau memodifikasi lingkungan yang mendukung kesehatan anggota keluarga yang mengalami
masalah kesehatan : Ya
13) Apakah keluargamampumenggali dan memanfaatkansumber di masyarakatuntukmengatasimasalahkesehatananggotakeluarganya: Ya

KEMANDIRIAN KELUARGA

Kriteria :

1. Menerima petugas puskesmas Kemandirian I : Jika memenuhi kriteria 1&2

2. Menerima yankes sesuai rencana


Kemandirian II : jika memenuhi kriteria 1 s.d 5

3. Menyatakan masalah kesehatan secara benar


Kemandirian III : jika memenuhi kriteria 1 s.d 6
4. Memanfaatkan faskes sesuai anjuran

5. Melaksanakan perawatan sederhana sesuai anjuran Kemandirian IV : Jika memenuhi kriteria 1 s.d 7

6. Melaksanakan tindakan pencegahan secara aktif

7. Melaksanakan tindakan promotif secara aktif

Kategori :

Kemandirian I Kemandirian II

Kemandirian III √ Kemandirian IV


PENGKAJIAN FISIK INDIVIDU SEBAGAI BERIKUT :

AnggotaKeluarga 1 2 3 Sistem integumen: 1 2 3

Nyeri spesifik:

Cianosis

Lokasi

Akral Dingin

Tipe

Diaporesis

Durasi

Jaundice

Intensitas

Luka

Status mental: 1 2 3

Mukosa mulut kering

Bingung

Kapiler refil time

Cemas lebih 2 detik

Sistem Pernafasan 1 2 3

Disorientasi

Stridor

Depresi

Wheezing

Menarik diri

Ronchi
Gangg.Keseimb
Akumulasi sputum

Sistem pencernaan: 1 2 3 4 5

Sistem perkemihan: 1 2 3
Intake cairan kurang

Disuria Mual/muntah

Nyeri perut
Hematuria

Muntah darah

Frekuensi
Flatus

Retensi Distensi abdomen

Colostomy
Inkontinensia

Diare

Sistem 1 2 3
Konstipasi
muskuloskeletal

Tonus otot kurang Bising usus

Terpasang Sonde
Paralisis

Sistem persyarafan: 1 2 3 4 5

Hemiparesis
Nyeri kepala

ROM kurang Pusing

Tremor

Reflek pupil anisokor

Paralisis : Lengan

kiri/ Lengan kanan/

Kaki kiri/

Kaki kanan
Anestesi daerah
Pemeriksaan
perifer 1 2 3 4 5
Laboratorium

Riwayat 1 2 3 4 5 GDP/2JPP/acak

pengobatan
Asam Urat
Alergi Obat

Cholesterol
Jenis obat yang

dikonsumsi
Hb

PEMERIKSAAN PENUNJA
ANALISA DATA

No Data Problem Etiologi


1 DS: Pasien mengatakan nafsu Defisit nutrisi pada Tn.R Ketidakmampuan
makan menurun keluarga memenuhi
DO: kebutuhan nutrisi pada
- Berat badan menurun anggota keluarga yang
minimal 10% di bawah menderita HIV / AIDS
rentang ideal
- Otot pengunyah lemah
- Otot menelan lemah
- Diare
SKORING

MASALAH KEPERAWATAN KELUARGA


Defisit nutrisi pada Tn.R berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga memenuhi
kebutuhan nutrisi pada anggota keluarga yang menderita HIV / AIDS

Kriteria SKOR Bobot Pembenaran

SIFAT MASALAH
Wellness 3
Sifat masalah tidak dapat
diubah karena Tn.R menderita
Aktual 3 1 HIV / AIDS
Resiko 2
Potensial 1

KEMUNGKINAN MASALAH
DAPAT DIUBAH
Mudah 2
Masalah defisit nutris pada
Tn.R tidak mengetahui tentang
memenuhi kebutuhan nutrisi
Sebagian 1 2 HIV / AIDS
Tidak dapat 0

POTENSIAL MASALAH YANG


DAPAT DICEGAH
Tinggi 3
Masalah lanjut sudah terjadi,
membutuhkan perawatan
Cukup 2 1 segera.
Rendah 1
MENONJOLNYA MASALAH
Tn. R mengatakan bahwa
masalah penyakit HIV / AIDS
Segera 2 nya perlu diobati
Tak perlu 1 1
Tak dirasakan 0

Dilakukan di setiap diagnose keperawatan

(Skore/angka tertinggi)xbobot
PERENCANAAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

N DIAGNOSA RENCANA KEPERAWATAN


O KEPERAWATAN TUJUAN KRITERI INTERVEN RASIONA
A HASIL SI L
IMPLEMENTASI / TINDAKAN KEPERAWATAN

TGL/ EVALUASI/
NO Dx.KEP IMPLEMENTASI TTD
JAM RESPON KLIEN

Anda mungkin juga menyukai