Anda di halaman 1dari 17

MENGELOLA

SUMBER DAYA
KELUARGA
Di Susun Oleh:
1 Alfin Ika Sholawati (192102002)
2 Bella Capita S Y (192102007)
3 Dian Ayu Safitri (192102009)
4 Intan Mauludiyah (192102014)

5 M. Prabu Aswinar Y B (192102019)


6 Putri Wulandari (192102021)
7 Rinda Septiana (192102023)
8 Riska Sulaimah H (192102024)
9 Sarah Rudistira F (192102025)
10 Veni Andrean T A (192102027)
11 Feny dellia lazuba M. ( 192102011)
Sumber Daya Manusia
 Peningkatan populasi menjadi perhatian utama
dalam studi pengelolaan sumber daya. SDM
secara makro adalah jumlah penduduk usia
produktif yang ada di sebuah negara baik yang
belum bekerja maupun yang sudah bekerja.
 Tiga kategori utama sumber daya manusia :
1. Kognitif : pengetahuan, kecerdasan, dan
penalaran
2. Afektif : emosi dan perasaan.
3. Psikomotor : aktivitas otot yang terkait dengan
proses mental dan kemampuan melakukan
pekerjaan fisik
Pergeseran Populasi: Mengukur Sumber Daya Manusia

 Sumber daya manusia tertentu seperti kepercayaan, cinta,


dan perhatian tidak dapat diukur, namun jumlah orang dan
pergeseran populasi dapat menjadi Sumber utama data
kependudukan adalah sensus nasional
 Sensus tersebut mencoba menghitung setiap orang yang
tinggal di negara ini dan mengumpulkan informasi penting
tentang ukuran keluarga dan kondisi masyarakat dan
perumahan.
 Berdasarkan informasi ini, pemerintah dapat mengubah dan
merumuskan kebijakan.
1. Mengukur Tingkat Populasi
 Demografi sebagai studi tentang karakteristik populasi
manusia, yaitu ukuran, pergerakan rata-rata, dan statistik
vital lainnya.
 Angka populasi dibedakan oleh tiga faktor utama:
Kelahiran/Fertilisasi, Kematian , Migrasi
2. Kelahiran/Fertilisasi
 Kelahiran yang dimaksud disini hanya mencakup kelahiran
hidup, jadi bayi yang dilahirkan menunjukan tanda-tanda
hidup meskipun hanya sebentar dan terlepas dari lamanya
bayi itu dikandung.
 Fertilitas mencakup peranan kelahiran pada perubahan
penduduk sedangkan natalitas mencakup peranan
kelahiran pada perubahan penduduk dan reproduksi
manusia.
3. Kematian/ Mortalitas
 Mortalitas adalah ukuran jumlah kematian (umumnya,
atau karena akibat yang spesifik) pada suatu populasi,
skala besar suatu populasi, per dikali satuan.
 Mortalitas berbeda dengan morbiditas yang merujuk pada
jumlah individual yang memiliki penyakit selama periode
waktu tertentu.
4. Migrasi
 Migrasi merupakan bagian dari mobilitas penduduk
 Migrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu tempat
ke tempat lain dengan melewati batas negara atau batas
administrasi dengan tujuan untuk menetap.
5. Rumah Tangga Dan Keluarga
 Salah satu alasan penurunan ukuran rumah tangga adalah
rendahnya kesuburan.
 Alasan lain adalah pertumbuhan jumlah orang lanjut
usia.Rumah tangga yang dikepalai oleh pria diharapkan
menjadi tipe rumah tangga dengan pertumbuhan tercepat
sampai tahun 2000.
 Prediksi lain adalah bahwa rumah tangga dengan orang tua
tunggal akan mewakili 25 persen dari semua keluarga-keluarga
pada tahun 2000
 Status perkawinan
Orang muda menunggu lebih lama untuk menikah, dan
tingkat pernikahannya sendiri menurun
Perubahan alami keluarga

a) Perubahan Dalam Keluarga


Perubahan dikatagorikan menjadi dua tipe umum internal dan
ekstemal.
b) Morbiditas
Istilah teknis untuk mengubah tempat tinggal adalah mobilitas.
Pindah rumah ini memberikan beberapa dampak bagi individu dan
keluarga.
c) Mengelola perubahan
Terdapat empat faktor yang mempengaruhi mengelola /
manajemen sumber daya keluarga yaitu:
• Kompleksitas kehidupan keluarga
• Stabilitas/ketidakstabilan keluarga.
• Peran dan Perubahan Keluarga
• Teknologi.
Keluarga dengan Dua Sumber Pendapatan
dan Karir
 Istilah pendapatan ganda harus dibedakan dari dual career. Dalam keluarga
dual-karir, tidak hanya kedua pasangan bekerja di luar rumah, namun
keduanya telah melakukan mitigasi jangka panjang terhadap serangkaian
pekerjaan yang direncanakan yang mengarah pada tujuan karir tertinggi.
 Sumber daya keluarga, seperti sebagai pasangan suami istri atau dukungan
pasangan dan kepekaan memainkan peran kunci dalam tingkat kepuasan
keluarga pencari nafkah ganda (Gilbert, 1993).
 Tahira Hira (1987) menemukan bahwa keluarga berpenghasilan ganda yang
puas versus keluarga dengan pencari nafkah ganda yang tidak puas, memiliki
lebih banyak uang di rekening tabungan mereka, menghemat proporsi
pendapatan tahunan mereka yang lebih besar, dan memiliki pembayaran
hutang bulanan yang lebih kecil.
Anak-anak dan Perawatan Anak
 Dalam lingkup keluarga, mengelola perawatan ada beberapa cara :
1. Salah satu orangtuanya tinggal di rumah, atau kerabat, tetanggan, teman-
teman, pengasuh yang dapat memberikan perawatan
2. Adanya rumah penitipan anak yang terdapat di sekitar masyarakat atau di
lokasi pekerjaan orangtua, merupakan pilihan lain.
 Tren yang menarik terkait dengan perawatan anak adalah meningkatnya
jumlah usia dari 18 sampai 24 tahun yang masih tinggal dengan orang tua.
 Pada perawatan anak merupakan masalah yang luas dengan berbagai
konsekuensi bagi keluarga tertentu dan masyarakat pada umumnya.
Contoh: Keluarga muda yang mempunyai anak sering mengalami
permasalahan dalam pengelolaan keluarga dibeberapa aspek seperti
tuntutan terhadap pendapatan dan waktu mereka yang tinggi, namun
sumber daya dari kedua aspek ini terbatas.
Lanjut Usia dan Perawatan Lanjut Usia

 Peran pengasuh dapat membawa hal itu dengan campuran


sukacita, rasa bersalah, tuntutan laynan, dan beban emosional
keuangan. Kesulitan peran tergantung pada banyak faktor :
1) Kesehatan orang lanjut usia tergantung dari individu tersebut
2) Kepribadian antara orang lanjut usia dengan pengasuh
3) Sumber daya bersama mereka
4) Dukungan sosial yang mereka terima dari kerabat dan kelompok
masyarakat
 Dari perspektif manajemen, pengasuhan lanjut usia bergantung
pada pengalokasian sumber daya. Seperti waktu, tenaga dan uang
semua dapat krisis dalam situasi pengasuhan
Tuna Wisma
 Tunawisma dapat sangat berpengaruh bagi anak-anak yang menderita
keamanan dan kerugian pendidikan. Tentu, lamanya waktu yang dihabiskan
dalam kondisi tunawisma akan mempengaruhi tingkat keparahan efek ini.
 Anak-anak dalam keluarga tunawisma cenderung memiliki interaksi rekan
yang sukses, faktor yang juga dapat menyebabkan sikap miskin terhadap
sekolah (Winbrone & Murray, 1992).
 Respon terhadap meningkatnya jumlah tunawisma telah sporadis di seluruh
masyarakat.
 Merekomendasikan langkah-langkah yang bisa membantu tunawisma
termasuk penitipann anak, menetapkan tujuan dan memberikan dukungan
dengan pelatihan kerja, rendah atau kesehatan tanpa biasaya mental dan klinik
medis, perubahan kebijakan publik, rumah sementara bagi mereka tempat
meninggalkan penampungan, koordinasi yang lebih baik dari pelyanan sosial,
dan program-program inovatif untuk menyediakan perumahan berpenghasilan
rendah
Individu dengan keterbatasan
 Berdasarkan data yang dimiliki oleh World Health Organization (WHO),
individu dengan berkebutuhan khusus terbagi menjadi tiga jenis, yaitu :
1. Impairment
Merupakan suatu keadaan dimana individu mengalami kehilangan atau
abnormalitas psikologis, fisiologis, atau fungsi struktur anatomis secara umum
pada tingkat organ tubuh.
2. Disabilitas
Merupakan suatu keadaan dimana individu mengalami kekurangmampuan yang
dimungkinkan karena adanya impairment seperti kecacatan pada organ tubuh.
3. Handiccaped
Merupakan ketidakberuntungan individu yang dihasilkan dari impairment atau
disability yang membatasi atau menghambat pemenuhan pera yang normal pada
individu. Handicapped juga bisa diartikan suatu keadaan dimana individu
mengalami ketidakmampuan dalam bersosialisasi dan berinteraksi dengan
lingkungan.
Sebuah penelitian

 Dalam artikel penelitian yang berjudul “Hak Konstitusi Orang dengan


Keterbatasan” (judul asli “Constitutional Rights of Persons with Disabilities”)
yang melakukan penelitian serta menyerukan persamaan hak bagi penyandang
disabilitas, menemukan bahwa penyandang disabilitas memiliki pengalaman
marginalisasi dalam bekerja, termasuk dalam perekrutan, remunerasi, dan
akses kesetaraan kesempatan.
 sama halnya dengan dunia industri dan akses kesehatan, penyandang
disabilitas pun mendapatkan ketidaksetaraan pelayanan edukasi seperti orang
normal pada umumnya. Ketidaksetaraan hak dalam memperoleh edukasi,
kesehatan, pekerjaan inilah yang membuat penyandang disabilitas beserta
keluarga mengalami isolasi dalam bergaul dengan masyarakat, diantaranya
pelarangan untuk memilih (pemilu), menikah atau mendapatkan keturunan.
Orang tua tunggal dan keluarga campuran

Salah satu dari dua perubahan struktur terbesar keluarga di Amerika, ialah
orang tua tunggal. Persentase orang yang menikah menurun, sedangkan keluarga
orang tua tunggal meningkat.
 Sager, dkk (dalam Duvall & Miller, 1985) menyatakan bahwa orang single
parent adalah orang tua yang secara sendirian membesarkan anak – anaknya
tanpa kehadiran, dukungan, dan tanggung jawab pasangannya.
 Hurlock (1999:190) menyatakan bahwa orang tua tunggal (single parent)
adalah orang tua yang telah menduda atau menjanda entah bapak atau ibu,
mengasumsikan tanggung jawab untuk memelihara anak – anak setelah
kematian pasangannya, perceraian atau kelahiran anak di luar nikah.
Problematika orang tua tunggal

Kimmel (1980) dan Walsh (2003) menyatakan beberapa permasalahan yang


sering timbul di dalam keluarga dengan orang tunggal baik wanita maupun pria
yakni merasa kesepian, perasaan terjebak dengan tanggung jawab mengasuh
anak dan mencari sumber pendapatan, kekurangan waktu untuk mengurus diri
dan kehidupan seksualnya, kelelahan menanggung tanggung jawab untuk
mendukung dan membesarkan anak sendirian, mengatasi hilangnya hubungan
dengan partner spesial, memiliki jam kerja yang lebih panjang, lebih banyak
masalah ekonomi yang muncul, menghadapi perubahan hidup yang lebih
menekan, lebih rentan terkena depresi, kurangnya dukungan sosial dalam
melakukan perannya sebagai orang tua dan memiliki fisik yang rentan terhadap
penyakit.
Kemiskinan dan keluarga berpenghasilan
rendah
 Kemiskinan ialah ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar secara
konsisten.
 masalah utama keluarga berpenghasilan rendah adalah kekurangan uang
(pemasukan). Namun, hal ini disebabkan bukan hanya oleh pemerintah,
namun keluarganya juga memiliki peran dalam menghamburkan uang demi
menikmati gaya hidup mewah
 Kurangnya uang menyebabkan masalah dalam membangun kredit,
menemukan perumahan yang layak, dan mengenyam pendidikan
Akibatnya :
keluarga berpenghasilan rendah pesimis terhadap masa depan mereka dan
merasa bahwa mereka hanya memiliki sedikit kendali atas hidup mereka.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai