Anda di halaman 1dari 11

MINI CEX

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. D DENGAN ST – ELEVATION


MYOCARDIAL INFRACTION Di Ruang CVCU RSUP M. DJAMIL PADANG

Disusun Oleh :
1. Deby Aprilia, S.Kep
2. Siska Salsabila Murfa, S.Kep
3. Trivanny Fazmego, S.Kep
4. Wellia Dwi Adriyesi, S.Kep

Pembimbing Akademik Pembimbing Akademik

( ) (Ns. Rebi Permata Sari, M.Kep)

Pembimbing Klinik

( )

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


ALIFAH PADANG
2020/2021
Nama Pasien : Tn. D Umur : 45 Tahun L/P : Laki –laki

1. Pengkajian Primer :
a. Airway :
Snoring (-), Gargling (-), Stridor (-), Servikal pain (-), Devisiasi trakea (-)

b. Breathing :
Bernafas spontan, dinding dada simetris pada saat keadaan statis maupun dinamis, pola
pernafasan terlihat cepat dan dalam, terdapat penggunaan otot bantu nafas (+),
Frekuensi nafas 18 x/menit, suara nafas dasar vesicular (+/+) di kedua lapang paru,
terdengar bunyi tambahan ronkhi pada kedua lapang paru (-/-), terpasang NRM 7 liter.

c. Circulation :
Nadi teraba kuat angkat dan reguler, frekuensi nadi 100x/menit, Tekanan darah 120/81
mmhg, akral teraba hangat.

d. Disability :
Glass Coma Scale (GCS) E4V5M6, pupil isokor diameter OD/OS 3mm/3mm, RCL (+/
+), RCTL (+/+), kesan parese (-), lateralisasi (-).

e. Exposure :
Suhu tubuh 36,5, akral teraba hangat (+)

2. Data Demografi
Nama Lengkap : Tn.D Tanggal Masuk Rs : 14 – 05 – 2021
Tempat/ tgl lahir : 20 – 02 1976 No RM : 01.10.53.41
Agama : Islam Sumber Informasi : Pasien & Keluarga
Pendidkan : S1
Pekerjaan : PNS
Alamat : Jl. Pasis Dusun 2 Pilu Bong Sungai Limau
Diagnosa Medis : Stemi
Keluarga terdekat yang dapat dihubungi :
Nama : Ny. F
Hubungan dengan pasien : Istri
Alamat : Jl. Pasis Dusun 2 Pilu Bong Sungai Limau
No Hp : 085263743872

3. Status Kesehatan Saat Ini


a. Keluhan Utama
Klien datang ke RSUP M. Djamil Padang pada tanggal 14 – 05 – 2021 jam 17.24
dengan rujukan dari RSUD Pariaman. Klien mengatakan nyeri dada sejak 10 jam
sebelum masuk rumah sakit
b. Riwayat Kesehatan Sekarang
Saat dilakukan pengkajian pada tanggal 20 Mei 2021 jam 08.00 di Ruang CVCU
RSUP M.Djamil Padang, klien mengatakan nafasnya masih terasa sesak, batuk
berdahak (+), klien juga mengatakan nyeri dada, nyeri terasa ketika batuk. P : Nyeri
ketika batuk , Q : Nyeri seperti tertindis beban berat , R : Nyeri pada dada , S : Skala
nyeri 6 , T : Nyeri hilang timbu , klien juga mengatakan nafsu makanya berkurang.
c. Riwayat Kesehatan dahulu
Klien mengatakan tidak pernah mengalami penyakit seperti yang dirasakan saat
sekarang ini. Riwayat gastritis (-), Asma (-), Stroke (-)
d. Riwayat Kesehatan Keluarga
Klien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang mengalami penyakit yang sama
dengan klien. Riwayat DM (-), Hipertensi (-) dan penyakit keturunan lainnya.

4. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umun : Sedang
b. Kesadaran : Compos metis
c. Tanda – tanda Vital
Tekanan Darah : 120/81 mmhg
Nadi : 100 x/menit
Suhu : 36,5
Respirasi : 18 x/ menit
d. Kepala / Leher
Bentuk simetris, JVP 5 + 10 cmH20
e. Mata
Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
f. Thorax
Cor : S1 – S2 reguler, murmur (-) gallop (-) pulmo (-) : vesikuler, Rh -/- Wh -/-
g. Abdomen
Supel, BU (+) N
h. Jantung
I : Iktus cordis tidak terlihat
P : Iktus kordis teraba
P : Batas jantung normal
A : S1 – S2 reguler, gallop (-), Murmur (-)
i. Paru
I : Normal, gerakan dinding dada simetris
P : Sonor diseluruh lapang paru
P : Vesikuler (+), Ronkhi (-), Wheezing (-).
j. Dada
Nyeri dada (+) Batuk (+) Sesak nafas (+)
k. Ekstremitas
Akral hangat, edema -/-
5. Terapi Pengobatan
Ivfd RL 500 cc/24 jam
Loading Aspilet 160 mg
Loading Brilinta 180 mg
Ranitidin 50 mg
Lasix 40 mg
ANALISA DATA

Data Eiologi Problem


Ds : Perubahan irama jantung Penurunan curah jantung
 Klien mengatakan nafasnya
masih terasa sesak
 Batuk berdahak (+)
Do :
 Pola pernafasan tampak cepat
dan dalam
 Tekanan Darah : 120/81
Nadi : 100 x/menit
Suhu : 36,5
Respirasi : 18 x/ menit

Ds : Ketidakseimbangan suplai darah dan Nyeri Akut


 Klien mengatakan nyeri dada oksigen dengan kebutuhan
 Nyeri terasa ketika batuk miokardium
Do :
 Klien tampak lemah
 P : Nyeri ketika batuk ,
Q : Nyeri seperti tertindis
beban berat ,
R : Nyeri pada dada ,
S : Skala nyeri 6 ,
T : Nyeri hilang timbul

INTERVENSI KEPERAWATAN
Diagnosa Noc Nic
Penurunan curah jantung Setelah diberikan asuhan Cardiac care
berhubungan dengan perubahan keperawatan selama 3 x 24 jam, 1. Catat adanya disritmia
irama jantung diharapkan curah jantung efektif, jantung.
dengan kriteria hasil: 2. Monitor tanda-tanda vital
Status kardiopulmonal secara berkala
1. Tekanan darah sistolik dalam 3. Monitor status
batas normal (120 mmHg) kardiovaskular
2. Tekanan darah diastolik dalam 4. Monitor disritmia jantung,
batas normal (80 mmHg) termasuk gangguan dari
3. Denyut nadi perifer teraba irama dan konduksi
normal jantung.
4. Denyut nadi apikal teraba 5. Monitor status
normal pernapasan.
5. Irama jantung normal 6. Monitor balance cairan.
6. Frekuensi pernapasan dalam 7. Monitor hasil
batar normal (12-20 x/mnt) laboratorium, seperti:
7. Irama pernapasan normal enzim jantung, level
8. Output urine normal 0,5-1 elektrolit.
cc/kgBB/jam 8. Monitor adanya dispnea,
9. Index jantung normal fatig, takipnea, dan
10.Saturasi oksigen dalam batas ortopnea.
normal (90-100%)
Regulasi hemodinamik
11.Tidak ada sianosis
12.Tidak ada distensi vena 1. Kenali adanya perubahan
jugularis tekanan darah.
13.Tidak ada edema 2. Auskultasi suara paru
14.Tidak ada dispnea terhadap krekels dan
bunyi lain.
3. Auskultasi bunyi jantung.
4. Monitor level elektrolit.
5. Kolaborasi dalam
pemberian medikasi
positive inotropic /
contractility, serta
medikasi anti aritmia.
6. Pantau efek samping dari
pemberian medikasi
positive
inotropic/contractility,
serta medikasi anti
aritmia.
7. Monitor nadi perifer,
CRT, serta warna dan
suhu ekstremitas.
8. Monitor edema perifer,
distensi vena jugularis,
dan suara jantung S1, S2.
9. Berikan posisi semi-
fowler

Nyeri akut berhubungan dengan Setelah diberikan asuhan Kontrol nyeri:


kurangnya suplai darah ke keperawatan selama…..x 24 jam 1. Kaji faktor pencetus nyeri
miokardium diharapkan klien dapat mengontrol 2. Ajarkan klien teknik
nyeri, dengan kriteria hasil: manajemen nyeri
Pain level (level nyeri): 3. Kolaborasi penggunaan
1. Klien tidak melaporkan adanya analgetik
nyeri
Level nyeri:
2. Klien tidak merintih ataupun
menangis 1. Kaji ketidaknyaman klien
3. Klien tidak menunjukkan (ekspresi wajah)
ekspresi wajah terhadap nyeri 2. Lakukan pengkajian nyeri
4. Klien tidak tampak berkeringat secara menyeluruh (lokasi,
dingin pencetus durasi, kualitas,
5. RR dalam batas normal (16-20 frekuensi,dll)
x/mnt) 3. Anjurkan klien
6. Nadi dalam batas normal (60- menggunakan obat
100x/mnt) antinyeri secara adekuat
7. Tekanan darah dalam batas sesuai terapi yang dijalani
normal (120/80 mmHg) klien

Pain control (kontrol nyeri): Vital sign:

1. Klien dapat mengontrol 1. Pantau perubahan tanda-


nyerinya dengan menggunakan tanda vital dan respirasi
teknik manajemen nyeri non klien saat nyeri
farmakologis berlangsung
2. Klien dapat menggunakan
Manajemen lingkungan:
analgesik sesuai indikasi.
kenyamanan
3. Klien melaporkan nyeri
terkontrol 1. Batasi kunjungan orang
yang menjenguk jika
diperlukan
2. Berikan lingkungan yang
nyaman dan bersih
3. Berikan posisi yang
nyaman untuk
memfasilitasi klien seperti
imobilisasi bagian yang
nyeri

CATATAN PERKEMBANGAN
Diagnosa Implementasi Evaluasi
Penurunan curah jantung Cardiac care S:
berhubungan dengan perubahan 1. Catat adanya disritmia jantung.  Klien mengatakan
irama jantung 2. Monitor tanda-tanda vital secara nafasnya masih terasa
berkala sesak
3. Monitor status kardiovaskular  Batuk berdahak (+)
4. Monitor disritmia jantung, O:
termasuk gangguan dari irama  Keadaan umum : sedang
dan konduksi jantung.  Kesadaran : Compos
5. Monitor status pernapasan. mentis GCS) E4V5M6
6. Monitor balance cairan.  Pola pernafasan tampak
7. Monitor hasil laboratorium, cepat dan dalam
seperti: enzim jantung, level
 Tekanan Darah : 120/81
elektrolit.
Nadi : 100 x/menit
8. Monitor adanya dispnea, fatig,
Suhu : 36,5
takipnea, dan ortopnea.
Respirasi : 18 x/ menit
Regulasi hemodinamik A:
Masalah belum teratasi
1. Kenali adanya perubahan
P:
tekanan darah.
Intervensi dilanjutkan
2. Auskultasi suara paru terhadap
krekels dan bunyi lain.
3. Auskultasi bunyi jantung.
4. Monitor level elektrolit.
5. Kolaborasi dalam pemberian
medikasi positive inotropic /
contractility, serta medikasi anti
aritmia.
6. Pantau efek samping dari
pemberian medikasi positive
inotropic/contractility, serta
medikasi anti aritmia.
7. Monitor nadi perifer, CRT, serta
warna dan suhu ekstremitas.
8. Monitor edema perifer, distensi
vena jugularis, dan suara
jantung S1, S2.
9. Berikan posisi semi-fowler

Nyeri akut berhubungan dengan Kontrol nyeri: S:


kurangnya suplai darah ke 4. Kaji faktor pencetus nyeri Klien mengatakan nyeri dada
miokardium 5. Ajarkan klien teknik manajemen O :
nyeri  Keadaan umum : sedang
6. Kolaborasi penggunaan  Kesadaran : Compos
analgetik mentis GCS) E4V5M6
 Klien tampak lemah
Level nyeri:
 P : Nyeri ketika batuk ,
4. Kaji ketidaknyaman klien Q : Nyeri seperti tertindis
(ekspresi wajah) beban berat ,
5. Lakukan pengkajian nyeri R : Nyeri pada dada ,
secara menyeluruh (lokasi, S : Skala nyeri 6 ,
pencetus durasi, kualitas, T : Nyeri hilang timbul
frekuensi,dll) A:
6. Anjurkan klien menggunakan Masalah belum teratasi
obat antinyeri secara adekuat P :
sesuai terapi yang dijalani klien Intervensi dilanjutkan

Vital sign:

2. Pantau perubahan tanda-tanda


vital dan respirasi klien saat
nyeri berlangsung

Manajemen lingkungan:
kenyamanan

4. Batasi kunjungan orang yang


menjenguk jika diperlukan
5. Berikan lingkungan yang
nyaman dan bersih
6. Berikan posisi yang nyaman
untuk memfasilitasi klien seperti
imobilisasi bagian yang nyeri

Anda mungkin juga menyukai