Anda di halaman 1dari 35

STIKes ABDI

NUSANTARA JAKARTA

ASUHAN
KEPERAWATAN
GANGGUAN Disusun Oleh:
KELOMPOK 6

PENURUNAN 1.
2.
3.
Apipudin (210115052)
Elin Herlina (210115064)
Rahmawati (210115093)

CURAH JANTUNG
4. Hesa Firdaus (210115127)
5. Beni Zainal Hakiki (210115126)
6. Lilis (
7. Siti Nurlela (210115101)
8. Rifatul Muktafiah (
9. Siti Suryani (210115100)
10. Sri Lestari (210115102)
Curah jantung adalah volume darah yang dipompa oleh masing-
masing ventrikel per menit (bukan jumlah total darah yang dipompa oleh
jantung). Selama suatu periode waktu, volume darah yang mengalir
melalui sirkulasi paru sama dengan volume yang mengalir melalui
sirkulasi sistemik. Karena itu, curah jantung dan dari masing-masing
ventrikel normalnya sama, meskipun dari denyut-per-denyut dapat terjadi
variasi ringan (Sherwood, 2014).

Penurunan curah jantung merupakan suatu keadaan dimana


ketidakadekuatan jantung memompa darah untuk memenuhi
kebutuhan metabolisme tubuh ( Dinarti, Aryani, R. 2013).
Tanda dan Gejala Penurunan Curah Jantung

a.Gejala dan tanda mayor:


Subjektif :
perubahan irama jantung (palpitasi), perubahan preload (lelah), perubahan afterload
(dipsnea), perubahan kontraktilittas (proxymal nocturnal dypsnea (PND), ortopnea, Batuk).

Objektif :
perubahan irama jantung (bradikardia/takikardia, gambaran EKG aritmia atau ganguan
konduksi), perubahan preload (edema, distensi vena jugularis, central venous pressure (CVP)
meningkat/menurun, hepatomegali), perubahan afterload (tekanan darah meningkat/menurun,
nadi perifer teraba lemah, capyllari refill time>3 detik, oliguria, warna kulit pucat dan atau
sianosis), perubahan kontraktilitas (terdengar suara jantung S3 dan atau S4, ejection fraction
(EF) menurun).
Tanda dan Gejala Penurunan Curah Jantung

b. Gejala dan tanda minor:


Subjektif :
perubahan preload (tidak tersedia), perubahan afterload (tidak tersedia),
perubahan kontraktilitas (tidak tersedia), perilaku/emosiaonal (cemas dan
gelisah).

Obektif :
perubahan preload (mumur jantung, berat badan bertambah, pulmonary artery
wedge pressure (PAWP) menurun), perubahan afterload (pulmonary vaskular
resistance (PVR) meningkat/menurun, systemic vascular resistence (SVR)
meningkat/menurun), perubahan kontraktilitas (cardiac index (CI) menurun, left
ventricular stroke work index (LVSWI) menurun, stroke volume index (SVI)
menurun), prilaku/emosional (tidak tersedia)
ASUHAN KEPERAWATAN
GANGGUAN PENURUNAN CURAH JANTUNG

PENGKAJIAN

Pengkajian mendalam mengenai penurunan curah jantung, dengan


kategori fisiologis dan sub kategori sirkulasi. Pengkajian yang dilakukan
yaitu sesuai dengan tanda mayor penurunan curah jantung yang dilihat
dari data subjektif yaitu pasien mengalami perubahan irama jantung yang
berupa palpitasi, perubahan preload berupa kelelahan, perubahan
afterload berupa dypsnea, perubahan kontraktilitas berupa proxymal
nocturnal dypsnea (PND), ortopnea, batuk.
ANALISIS DATA
Data Subjektif:

▪ Mengeluh sesak nafas sejak 3 jam sebelum masuk rumah


sakit.
▪ Sesak yang dirasakan terus menerus terasa seperti ditimpa
beban  berat.
▪ Pasien juga mengeluh sesak apabila melakukan aktivitas
ringan sampai berat
Data Objektif :

DVJ
 Setahun yang lalu pasien di Auskultasi thorak ;ronki di kedua,
diagnosepembekakan jantung lapang paru, BJ 1 & BJ 2 reguler,
 Riwayat hipertensi tidak terkontrol 2 tahun Mur-mur ; -, Gallop +.Abdomen
yang lalu. asites, hepatomigali.
 Hasil pemeriksaan
 fisik: pasien tampak lemah, pucat, Pemeriksaan EKG :
ekstermitas seanosis dan keringat  irama sinus, axis
dingin, tumit dan tungkai bawah  normal, HR 75 x/m,
bengkak.  Gel P normal, PR int
 TD : 160/110 mmhg  0,12 dtk, QRS komp
 N : 100x/menit  0,06 dtk, ST-T
 RR : 34x/ menit  change (-)
 DVJ  Kesan :Normal
Etiologi

Riwayat Hipertensi 2 tahun tidak Terkontrol



Beban jantung meningkat

Jantung membengkak

Jantung tidak dapat berkontraksi
secara normal

Gagal jantung

Daya pompa jantung menurun

Gagal pompa ventrikel

Penurunan Curah Jantung
Masalah Keperawatan

Penurunan Curah Jantung


Diagnosis Keperawatan NOC-NIC

 Diagnosa
Penurunan curah jantung
Definisi:  ketidakadekuatan darah yang dipompa oleh jantung untuk
memenuhi kebutuhan metabolik tubuh. 
 
Batasan Karakteristik:
Perubahan frekuensi,irama jantung:
1. Bradikardia
2. Palpitasi jantung
3. Perubahan EKG
4. Takikardia
Perubahan preload  :
1. Distensi vena jugularis
2. Edema
3. Keletihan
4. Murmur jantung
5. Peningkatan BB
6. Peningkatan CVP
7. Peningkatan PAWP
8. Penurunan pulmonary artery wedge
9. Pressure
10.Penurunan vena sentral.
Perubahan Afterload  :
1. Dyspnea
2. Kulit lembab
3. Oliguria
4. Pengisian kapiler memanjang
5. Peningkatan PVR
6. Peningkatan SVR
7. Penurunan nadi perifer
8. Penurunan resistansi
9. Vascular paru
10. Penurunan resistansi vascular sistemik
11. Perubahan TD
12. Perubahan warna kulit
Perubahan kontraktilitas: :
1. Batuk
2. Bunyi nafas tambahan
3. Bunyi S3
4. Bunyi S4
5. Dyspnea paroksimal nocturnal
6. Ortopnea
7. Penurunan fraksi ejeksi
8. Penurunan indeks jantung
9. Penurunan left ventricular stroke
10. work index
11. Penurunan stroke volume index
Perilaku/emosi:

Ansietas :

Gelisah
Faktor yang berhubungan:

1. Perubahan afterload
2. Perubahan frekuensi j antung
3. Perubahan iramajantung
4. Perubahan kontraktilitas
5. Perubahan preload
6. Perubahan volume sekuncup.
NOC :
1. Keefektifan pompa jantung

a. Tekanan darah sistol (5) tidak ada deviasi dari kisaran normal.
b. Tekanan darah diastol (5) tidak ada deviasi dari kisaran normal.
c. Denyut nadi perifer (5) tidak ada deviasi dari kisaran
normal.Keseimbangan intake danoutput dalam 24 jam (5) tidak
ada deviasi dari kisaran normal.
d. Tekanan vena sentral (5) tidakada deviasi dari kisaran normal.
NOC :
2. Status sirkulasi
a. Tekanan vena sentral (5) tidak ada deviasi dari kisaran normal
b. PaO2 (Tekanan parsial oksigen dalam darah arteri) (5) tidak
ada deviasi dari kisaran normal.
c. PaCO2 (Tekanan parsial karbondioksida dalam darah arteri)
(5) tidak ada deviasi dari kisaran normal.
d. Saturasi oksigen (5) tidak ada deviasi dari kisaran normal,
e. Capillary refill (5) tidak ada deviasi dari kisaran normal.
NIC :
1. Manajemen asam basa
a. Pertahankan kepatenan jalan nafas
b. Posisikan klien untuk mendapatkan ventilasi yang adekuat
c. Pertahankan kepatenan akses selang IV
d. Monitor kecenderungan pH arteri, PaCO22, HCO33, dalam rangka mempertimbangkan jenis
ketidakseimbangan yang terjadi.
e. Pertahankan pemeriksaan berkala terhadap pH arteri dan plasma elektrolit elektrolit untuk
membuat perencanaan perawatan yang adekuat.
f. Monitor gas dasar arteri (ABGs), level serum serta urin elektrolit jika diperlukan ambil
specimen yang diinstruksikan untuk mendapatkan analisa keseimbangan asam basa
g. Monitor penyebab potensial sebelum memberikan perawatan ketidakseimbangan asam basa,
dimana akan lebih efektif untuk merawat penyebab daripada ketidakseimbangannya
h. Monitor intake dan output
i. Instruksikan pasien atau keluarga mengenai tindakan yang telah disarankan untuk
mengatasi ketidakseimbangan asam basa.
NIC :
2. Manajemen Jalan Nafas
a. Buka jalan nafas dengan tehnik chin lift atau jaw thrust, sebagai manamestinya.
b. Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi.
c. Identifikasi kebutuhan actual/potensial pasien untuk memasukkan alat membuka jalan
nafas.
d. Masukkan alat NPA atau OPA sebagaimana mestinya.
e. Lakukan fisioterapi dada,sebagaimana mestinya
f. Buang secret dengan memotivasi pasien untuk melakukan batuk atau menyedot
lender
g. Motivasi klien untuk bernafas pelan, dalam, berputar dan batuk.
h. Instruksikan bagaimana agar bisa melakukan batuk efektif
i. Austkultasi suara nafas, catat area yang ventilasinya menurun atau tidak ada dan adanya
suara nafas tambahan
j. Lakukan penyedotan melalui eudotrakea atau nasotrakea sebagaimana mestinya
k. Kelola pemberian bronkodilator sebagaimana mestinya
l. Ajarkan pasien bagaimana menggunakan inhaler sesuai resep sebagaimana mestinya
m. Kelola pengobatan aerosol sebagaimana mestinya
n. Kelola nebulizer ultrasonic sebagaimana mestinnya
o. Monitor status pernafasan dan oksigen sebagaimana mestinya
NIC :
3. Perawatan Jantung
a. Pastikan tingkat aktivitas pasien yang tidak membahayakan curah jantung atau
memprovokasi serangan jantung
b. Dorong peningkatan aktivitas bertahan ketika kondisi pasien sudah distabilkan (misalnya
dorong aktivitas yang lebih ringan atau waktu yang lebih singkat dengan waktu istirahat
yang sering dalam melakukan istirahat
c. Istruksikan pasien tentang pentingnya untuk segera melaporkan bila merasakan nyeri
dada
d. Evaluasi episode nyeri dada (intensitas, lokasi, radiasi, durasi dan faktor yang memicu
serta meringankan nyeri dada)
e. Monitor EKG adalah perubahan segmen ST sebagaimana mestinya
f. Monitor tanda-tanda vital secara rutin
g. Monitor disritmia jantung, termasuk gangguan ritme dan konduksi jantung
h. Catat tanda dan gejala penurunan curah jantung
i. Monitor status pernafasan terkait dengan adanya gejala gagal jantung
j. Dorong aktivitas yang tidak bersaing/kompetitif pada pasien dengan risiko gangguan
fungsi jantung.
Diagnosis Keperawatan SDKI
(D.0008) Penurunan Curah Jantung
Definisi :
Ketidakadekuatan jantung memompa darah untuk
memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh.

Penyebab :
1. Perubahan irama jantung.
2. Perubahan frekuensi jantung.
3. Perubahan kontraktilitas.
4. Perubahan preload.
5. Perubahan afterload.
Gejala dan Tanda Mayor Subjektif :

1. Perubahan irama jantung :


– Bradikardial / Takikardia.
– Gambaran EKG aritmia atau gangguan konduksi.

2. Perubahan Preload
– Edema,
– Distensi vena jugularis,
– Central venous pressure (CVP) meningkat/menurun,
– Hepatomegali.
Gejala dan Tanda Mayor Subjektif :
3. Perubahan Afterload
– Tekanan darah meningkat / menurun.
– Nadi perifer teraba lemah.
– Capillary refill time > 3 detik
– Oliguria.
– Warna kulit pucat dan / atau sianosis.

4. Perubahan kontraktilitas
– Terdengar suara jantung S3 dan /atau S4.
– Ejection fraction (EF) menurun.
Kondisi Klinis Terkait :
 Gagal jantung kongestif.
 Sindrom koroner akut.
 Stenosis mitral.
 Regurgitasi mitral.
 Stenosis aorta.
 Regurgitasi aorta.
 Stenosis pulmonal.
 Regurgitasi trikuspidal.
 Stenosis pulmonal.
 REgurgitasi pulmonal.
 Aritmia.
 Penyakit jantung bawaan.
Tautan Luaran :
Luaran Utama : Curah Jantung.

Luaran Tambahan :
 Perfusi Miokard
 Perfusi Renal
 Perfusi Perifer
 Perfusi Serebral
 Status Cairan
 Status Neurologis.
 Status Sirkulasi.
 Tingkat Keletihan.
SIKI-Intervensi Perawatan Jantung
Perawatan Jantung (I.02075)
1. Observasi
 Identifikasi tanda/gejala primer Penurunan curah jantung (meliputi dispenea, kelelahan, adema
ortopnea paroxysmal nocturnal dyspenea, peningkatan CPV)
 Identifikasi tanda /gejala sekunder penurunan curah jantung (meliputi peningkatan berat badan,
hepatomegali ditensi vena jugularis, palpitasi, ronkhi basah, oliguria, batuk, kulit pucat)
 Monitor tekanan darah (termasuk tekanan darah ortostatik, jika perlu)
 Monitor intake dan output cairan
 Monitor berat badan setiap hari pada waktu yang sama
 Monitor saturasi oksigen
 Monitor keluhan nyeri dada (mis. Intensitas, lokasi, radiasi, durasi, presivitasi yang mengurangi
nyeri)
 Monitor EKG 12 sadapoan
 Monitor aritmia (kelainan irama dan frekwensi)
 Monitor nilai laboratorium jantung (mis. Elektrolit, enzim jantung, BNP, Ntpro-BNP)
 Monitor fungsi alat pacu jantung
 Periksa tekanan darah dan frekwensi nadisebelum dan sesudah aktifitas
 Periksa tekanan darah dan frekwensi nadi sebelum pemberian obat (mis. Betablocker,
ACEinhibitor, calcium channel blocker, digoksin)
SIKI-Intervensi Perawatan Jantung
Perawatan Jantung (I.02075)

2. Terapeutik
 Posisikan pasien semi-fowler atau fowler dengan kaki kebawah atau posisi nyaman
 Berikan diet jantung yang sesuai (mis. Batasi asupan kafein, natrium, kolestrol, dan
makanan tinggi lemak)
 Gunakan stocking elastis atau pneumatik intermiten, sesuai indikasi
 Fasilitasi pasien dan keluarga untuk modifikasi hidup sehat
 Berikan terapi relaksasi untuk mengurangi stres, jika perlu
 Berikan dukungan emosional dan spiritual
 Berikan oksigen untuk memepertahankan saturasi oksigen >94%
SIKI-Intervensi Perawatan Jantung
Perawatan Jantung (I.02075)
3. Edukasi
 Anjurkan beraktivitas fisik sesuai toleransi
 Anjurkan beraktivitas fisik secara bertahap
 Anjurkan berhenti merokok
 Ajarkan pasien dan keluarga mengukur berat badan harian
 Ajarkan pasien dan keluarga mengukur intake dan output cairan harian

4. Kolaborasi
 Kolaborasi pemberian antiaritmia, jika perlu
 Rujuk ke program rehabilitasi jantung
Standart Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI)-
Curah Jantung L.02008

Definisi :
Keadekuatan jantung memompa darah untuk memenuhi
kebutuhan metabolism tubuh

Ekspetasi : Meningkat
Standart Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI)-
Curah Jantung L.02008
Kriteria Hasil :
Cukup Cukup
  Menurun Sedang Meningkat
Menurun meningkat
Kemampuan menuntaskan aktivitas 1 2 3 4 5
           
Cukup Cukup
  Menurun Sedang Meningkat
Menurun meningkat
Kekuatan nadi perifer 1 2 3 4 5
Ejection fraction (EF) 1 2 3 4 5
Cardiac todex (CI) 1 2 3 4 5
Left ventricular storke works indek
1 2 3 4 5
(LVSWI)
Stroke volume index (SVI) 1 2 3 4 5
Standart Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI)-
Curah Jantung L.02008
Kriteria Hasil :
Cukup seda Cukup
  Meningkat Menurun
Meningkat ng menurun
Palpitasi 1 2 3 4 5
Bradikardia 1 2 3 4 5
Takikardia 1 2 3 4 5
Gambaran EKG aritmia 1 2 3 4 5
Lelah 1 2 3 4 5
Edema 1 2 3 4 5
Distensi vena Jugularis 1 2 3 4 5
Dispnea 1 2 3 4 5
Oliguria 1 2 3 4 5
Pucat/Stanosis 1 2 3 4 5
Paroxysmal nocturnal dyspnea 1 2 3 4 5
(PND)
Ortopnea 1 2 3 4 5
Batuk 1 2 3 4 5
Suara jantung S3 1 2 3 4 5
Suara jantung S4 1 2 3 4 5
Murmur jantung 1 2 3 4 5
Berat badan 1 2 3 4 5
Hepatomegali 1 2 3 4 5
Pulmonary vascular resistance 1 2 3 4 5
(PVR)
Systemic vascular resistance 1 2 3 4 5
Standart Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI)-
Curah Jantung L.02008

Kriteria Hasil :

Cukup Cukup
  Memburuk Sedang Membaik
Memburuk membaik
Tekanan darah 1 2 3 4 5
Capillary refill time (CPT) 1 2 3 4 5
Pulmonary artery wedge
1 2 3 4 5
pressure (PAWP)
Central venous pressure 1 2 3 4 5
Implementasi Keperawatan
Implementasi adalah pelaksanaan dari rencana keperawatan untuk
mencapai tujuan yang spesifik. Tahap implementasi dimulai setelah rencana
keperawatan disusun dan ditujukan pada nursing orders untuk membantu
klien mencapai tujuan yang diharapkan

Tujuan dari implementasi adalah membantu klien dalam mencapai tujuan


yang telah ditetapkan yang mencakup peningkatan kesehatan, pencegahan
penyakit, pemulihan kesehatan dan memfasilitasi koping. Perencanaan
keperawatan lain dapat dilaksanakan dengan baik jika klien mempunyai
keinginan untuk berpartisipasi dalam implementasi keperawatan (Nursalam,
2009).
Evaluasi
Evaluasi pelaksananaan keperawatan dilaksanakan berdasarkan
pelaksanaan keperawatan, yang mengacu pada tujuan dan kriteria hasil.

Proses evaluasi yang menentukan efektivitas asuhan keperawatan


meliputi lima unsur:

1) Mengidentifikasi kriteria dan standar;


2) Mengumpulkan data apakah kriteria dan standar telah terpenuhi;
3) Menginterprestasi dan meringkas data;
4) Mendokumentasikan temuan dan setiap pertimbangan klinis;
5) Menghentikan, meneruskan, atau merevisi rencana keperawatan.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai