Anda di halaman 1dari 13

SKILL LAB KELUARGA

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA DENGAN TAHAP


TUMBUH KEMBANG KELUARGA PEMULA

Disusun Oleh
Novia Agustina Manurung 1711110305

Dosen Pengampu :
Ns. Arneliwati, M. Kep

FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS RIAU
2020
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
DENGAN PASANGAN BARU MENIKAH ( CHILDBEARING)

I. Data Umum
1. Data Indentitas Kepala Keluarga
a. Nama Kepala Keluarga : Bpk. B
b. Umur : 27 Thn
c. Pendidikan : D3
d. Pekerjaan : Wiraswasta
e. Alamat : Jl. Lingkar, Pkl.Kerinci

2. Komposisi keluarga
Status Pekerjaan Imunisasi
Jenis Hub dg
No Nama Umr Pddkn Perkawinan
Kelamin KK
1 Ibu V Perempuan Istri 23 SMP Kawin IRT Lengkap

3. Tipe Keluarga
Tipe Keluarga Bpk.B adalah keluarga dengan Nuclear Family, dimana dalam
keluarga hanya ada ayah dan ibu.

4. Suku Bangsa
Keluarga Bpk.B adalah suku Melayu. Kebiasaan dalam keluarga apabila ada yang
sakit berobat ke klinik ataupun langsung membeli obat ke apotik.

5. Agama
Keluarga menganut agama Kristen Protestan dan menjalankan ibadah ke gereja,
semua aktivitas yang dilakukan tidak boleh bertentangan dengan ajaran agama.

6. Status Sosial Ekonomi Keluarga


Ibu V mengatakan penghasilan suaminya sudah mencukupi untuk kebutuhan
sehari – hari

7. Aktivitas rekreasi keluarga


Keluarga mempunyai kebiasaan rutin untuk berekreasi minimal sebulan sekali,
biasanya keluarga pergi ke pusat perbelanjaan dan ke tempat rekreasi terdekat.

II. Riwayat dan Tahapan Perkembangan


8. Tahap Perkembangan Keluarga saat ini
Keluarga mengatakan saat ini belum memiliki anak dan usia pernikahan nya
sudah 2 bulan.
9. Tahap Perkembangan Keluaga yang belum Terpenuhi
Keluarga menjalankan tahap perkembangan keluarga baru dan keluarga
mengatakan belum memiliki anak dalam pernikahannya.
10. Riwayat Keluarga Inti
Ibu V mengatakan bahwa dulu ibu V dengan Bpk B adalah pilihan sendiri dan
disetujui oleh orang tua dan akhirnya menikah.
11. Riwayat Keluarga sebelumnya
Riwayat orang tua dan pihak suami atau istri tidak mempunyai kebiasaan kawin
cerai, pemabuk ataupun berjudi.

III. Lingkungan

12. Karakteristik Rumah


Rumah yang ditempati keluarga Bpk. B adalah rumah dengan bentuk persegi,
terdiri atas 1 lantai dengan tipe permanent, lantai keramik keadaan bersih. Ventilasi
dan pencahayaan rumah baik, keluarga memiliki kamar mandi dan jamban sendiri,
keadaan bersih sumber air dari PDAM air tidak berbau dan dalam keadaan bersih.

DENAH RUMAH
Halaman rumah

Kamar kosong Ruang tamu Kamar Kamar mandi

utama

Kamar kosong Ruang Keluarga Dapur Kolam Renang

Halaman belakang Septic tank

Tanaman tanaman

13. Karakteristik Tetangga


Karna tinggal di daerah perumahan yang lumayan ramai sehingga Kehidupan
antar tetangga dan warga sekitar terjalin baik dan saling mengunjungi
14. Mobilitas Geografis Keluarga
Keluarga Bpk B pada awalnya tinggal di rumah orang tua dari istri , kemudian
pindah dan keluarga Bpk B sudah memiliki rumah sendiri.
15. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat
Bpk B kadang-kadang aktif dalam kegiatan warga di wilayahnya .Ibu V jarang
mengikuti kegiatan seperti arisan dan kegiatan keagamaan di kompleks perumahan.
16. Sistem Pendukung Keluarga
Keluarga Bpk B tinggal secara mandiri tanpa orang tua dan keluarga bpk B
membuka usaha warung makan. Menurut Ibu V dengan membuka usaha tersebut
dapat menambah penghasilan keluarganya.
IV. Struktur Keluarga
17. Pola Komunikasi Keluarga
Dalam keluarga terkadang kurang terbuka satu sama lain. Dalam permasalahan
yang dihadapi baik itu masalah keluarga maupun pribadi, Ibu V mencoba menjelaskan
terkadang biasanya Bpk B selalu berselisih faham saat mengambil suatu keputusan
dengan Ibu V
18. Struktur Kekuatan keluarga
Keluarga Bpk B menghargai satu sama lain. Membantu, dan mendukung satu
sama lainnya. Bpk B dan Ibu V, mampu untuk merawat diri sendiri dan memenuhi
kebutuhan sehari – hari.. Apabila ada masalah Ibu V diskusi dengan suami dan
meminta nasehat kepadanya.
19. Struktur Peran
o Bpk B adalah kepala keluarga dan bekerja sebagai Wiraswasta dan bekerja dari
hari Senin – sabtu dan pada hari libur terkadang keluarga melakukan rekreasi untuk
refresing.
o Ibu V adalah IRT
o Dalam pelaksanaan peran masing – masing terkadang terdapat masalah
pengambilan keputusan.
20. Nilai atau norma budaya
Keluarga Bpk B menerapkan aturan – aturan sesuai dengan ajaran agama Kristen
dan mengharapkan anaknya nanti menjadi anak yang taat dalam menjalankan aturan
agama. Dalam keluarga diterapkan hidup bersih seperti mencuci tangan sebelum
makan.

V. Fungsi Keluarga
21. Fungsi Afektif
Semua Anggota keluarga Bpk B saling menyayangi satu sama lain. Dan apabila
ada yang sakit mereka saling membantu
22. Fungsi Sosialisasi
Keluarga Bpk B menyadari perlunya berhubungan dengan orang lain baik itu
dengan keluarga, warga, dan teman. Mereka mencoba membiasakan untuk sering
bersosilisasi dengan orang lain .
23. Fungsi Perawatan Kesehatan
Bpk B mengatakan jika dari salah satu keluarga yang sakit langsung ke fasiltas
kesehatan untuk berobat dan beli obat di apotik.

VI. Stress dan koping keluarga


24. Stress jangka pendek dan jangka panjang
Ibu V mengatakan bahwa dia ingin segera memiliki anak, namun Bpk B terlalu
sibuk dalam bekerja.
25. Kemampuan keluarga
Jika ada masalah dalam keluarga biasanya didiskusikan bersama suami. Keluarga
biasanya mencoba mandiri dan menyelesaikan masalah tanpa melibatkan keluarga di
kampung halaman. Walaupun terkadang terdapat perbedaan pendapat.
26. Strategi Koping
Ibu V mengatakan jika ada masalah selalu mendiskusikan dengan Bpk B sehingga
masukan satu sama lain dapat membantu menyelesaikan masalahnya, namun
terkadang adanya konflik dalam pengambilan keputusan.
27. Strategi adaptasi fungsional.
Dari hasil pengkajian tidak didapatkan adanya cara – cara keluarga mengatasi
masalah secara mal adaptif.

VII. Harapan keluarga


Dengan adanya petugas kesehatan yang datang kerumahnya menurutnya
mengharapkan supaya petugas kesehatan bisa memberikan pengetahuan yang dapat
membantu dirinya mempersiapkan bagaimana sebenarnya kesehatan dalam rumah
tangga yang baru dibangun..

VIII. Pemeriksaan Fisik


Pemeriksaan Ibu. V Bpk. B
Penampilan Ibu memiliki postur Bapak B memiliki
Umum tinggi, berkulit postur tinggi, berkulit
putih putih dan terlihat rapi
Kesadaran Composmentis Composmentis
Cara Berpakaian Ibu memakai Bapak berpakaian
jilbab, berpakaian rapid an bersih
rapid an bersih
Kebersihan Ibu terlihat bersih Bapak terlihat bersih
Personal
Postur Dan Cara Cara berjalan Cara berjalan normal
Berjalan normal dan tidak dan tidak ada kelainan
ada kelainan
Bentuk Dan BB = 56 kg BB = 68 kg
Ukuran Tubuh TB = 160 cm, TB = 170 cm, kondisi
kondisi normal normal
Ttv TD = 120/ 90 TD = 140/ 80
N = 80 x/i N = 80 x/i
R = 23 x/i R = 23 x/i
S = 36,50C S = 360C
2. Status Mental Tidak ada Tidak ada gangguan
Dan Cara gangguan mental mental dan berbicara
Berbicara dan berbicara lancer dan normal
lancar dan normal
Status Emosi Baik dan mampu Baik dan mampu
mengontrol emosi mengontrol emosi
Orientasi Orientasi baik Orientasi baik
Proses Berpikir Tidak ada Tidak ada gangguan
gangguan
Gaya Bicara Menggunakan Menggunakan bahasa
bahasa daerah daerah
Pemeriksaan Turgor kulit baik, Turgor kulit baik,
Kulit warna normal, warna normal, tidak
tidak ada lesi dan ada lesi dan luka
luka
Kuku Kuku tidak panjang Kuku tidak panjang
dan bersih dan bersih
Pemeriksaan Rambut lebat, Rambut lebat, hitam,
Kepala hitam, ikal, , bersih ikal, bersih dan tidak
dan tidak ada ada benjolan
benjolan
Bentuk Dan Tidak ada Tidak ada gangguan
Sensori gangguan
Rambut Rambutnya Rambutnya berwarna
panjang, berwarna hitam, lurus dan tidak
hitam dan ikal Panjang
Mata mata tidak anemis mata tidak anemis

Hidung Tidak bersekret, Tidak ada kelainan


tidak ada kelainan penciuman
penciuman

Telinga Telingan simetris, Telinga simetris,


keadaan telinga keadaan telinga bersih
bersih
Mulut Mukosa lembab, Mukosa lembab,
kesulitan menelen kesulitan menelen = -
=-
Leher Tidak ada benjolan, Tidak ada benjolan,
tidak ada tidak ada pembesaran
pembesaran kelenjar linfe
kelenjar limfe
Dada Bunyi jantung dan Bunyi jantung dan
(Pernafasan) paru normal paru normal
Dada Tidak ada kelainan, Tidak ada kelainan,
(Kardiovaskular dada simetris dada simetris
)
Perut Perut tidak ada Perut tidak ada
benjolan dan benjolan dan simetris
simetris
Genitalia Dan Tidak dikaji Tidak dikaji
Anus
Ekstremitas Atas Tidak ada Tidak ada
pembengkakan, pembengkakan, turgor
turgor baik. baik.
Ekstremitas Tidak ada Tidak ada
Bawah pembengkakan, pembengkakan, turgor
turgor baik baik

Analisa Data
No Data Masalah
1. Data subjektif: Konflik pengambilan keputusan
- ibu V mengatakan dalam permasalahan
yang dihadapi baik itu masalah keluarga
maupun pribadi, Ibu V mencoba
menjelaskan terkadang biasanya Bpk B
selalu berselisih faham saat mengambil
suatu keputusan dengan Ibu V.
Data objektif:
- Ibu V terlihat murung saat dikaji
2. Data subjektif: Hambatan interaksi social
- ibu V mengatakan mereka jarang
memiliki waktu bersama warga, sehingga
membuat ibu V dan bpk B jarang
mengikuti acara dilingkungan rumah
karena sama-sama sibuk bekerja.

Data Objektif:
- terlihat interaksi Ibu V dengan warga
sekitar agak sedikit canggung

DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Konflik pengambilan keputusan pada bapak B dan ibu V dikeluarga Bapak V
2. Hambatan interaksi sosial pada ibu V dan bapak B dikeluarga bapak B

SCORING
Diagnosa keperawatan yang muncul antara lain :

(1) Konflik pengambilan keputusan pada bapak F dan ibu C dikeluarga Bapak F
No Kriteria Score Total Pembenaran
1. Sifat masalah aktual 3 1 Masalah sedang terjadi pada keluarga
Bpk.B. Hasil pemeriksaan nya ibu V
mengatakan dalam permasalahan yang
dihadapi baik itu masalah keluarga
maupun pribadi, Ibu V mencoba
menjelaskan terkadang biasanya Bpk B
selalu berselisih faham saat mengambil
suatu keputusan dengan Ibu V

2. Kemungkinan 2 2 Penanganan masalah pengambilan


masalah untuk keputusan sebenarnya dapat diatasi
diubah : karena sebearnya masing masing
anggota keluarga sudah melakukan
diskusi dalam mengambil suatu
keputusan dan menerima masukan satu
sama lain hal itu dapat membantu
menyelesaikan masalahnya, namun
terkadang adanya konflik dalam
pengambilan keputusan.
3. Potensial masalah 3 1 Konflik dalam pengambilan keputusan
untuk dicegah : ini sudah sering terjadi, namun masing
masing anggota keluarga mash bisa
mengatasinya sendiri dengan saling
menghargai masukan masukan dari
anggota keluarga yang lain.
4. Menonjolnya 2 1 Keluarga merasakan bahwa sering kali
masalah : terjadinya konflik dalam pengambilan
keputusan, namun hal itu dapat diatasi
dari masing masing anggotanya sendiri
tanpa ikut serta orang lain, karna pada
anggota keluarga itu sendiri sudah
dapat menrima masukan masukan dari
anggota lain, hanya saja sesekali dapat
membuat konfilk.
Total 10 5

(2) Hambatan interaksi social pada ibu C dan bapak F dikeluarga bapak F
No Kriteria Score Total Pembenaran
1. Sifat masalah : 3 1 Masalah sedang terjadi pada keluarga
resiko tinggi Bpk. B .Hasil pemeriksaan didapat
bahwa ibu V mengatakan mereka
jarang memiliki waktu bersama warga,
Hal itu terlihat pada interaksi Ibu C
dengan warga sekitar agak sedikit
canggung.
2. Kemungkinan 2 2 Pada masalah interaksi sosial pada
masalah untuk keluarga Bpk. B, Keluarga Bpk B
diubah : menyadari perlunya berhubungan
dengan orang lain baik itu dengan
keluarga, warga, dan teman. Mereka
mencoba membiasakan untuk sering
bersosilisasi dengan orang lain.
3. Potensial 3 1 Waktu untuk berinteraksi sosial dengan
masalah untuk warga di sekitar rumah bapak B
dicegah : memang sedikit tetapi bapak B
menyadari bahwa penting untuk
bersosialisasi dengan warga sekitar
4. Menonjolnya 1 ½ Dikarenkan masing masing anggota
masalah: kelaurga sibuk, maka waktu untuk
melakukan interaksi sosial dengan
warga didaerah sana jadi sedikit,
sehingga keluarga bapak B jarang
mengikuti acara dilingkungan,
menyadari hal itu bapak B berusaha
untuk melakukan interaksi sosial.
Total 9 4½

INTERVENSI
No Data Diagnosis Noc Nic
1 DS: Konflik Keluarga mampu Keluarga mampu
- Ibu V mengatakan pengambilan mengambil keputusan: mengambil keputusan
dalam permasalahan keputusan pada Berpartisipasi dalam - Dukungan dalam
yang dihadapi baik bapak B dan ibu memutuskan tentang membuat
itu masalah keluarga V dikeluarga semua masalah yang ada keputusan.
maupun pribadi, Ibu Bapak B dalam keluarga.
V mencoba
menjelaskan
terkadang biasanya
Bpk B selalu
berselisih faham saat
mengambil suatu
keputusan dengan Ibu
B.

DO:
- Ibu V terlihat
murung saat dikaji

IMPLEMENTASI
No Diagnosa Hari/tanggal/ Implementasi Evaluasi
waktu
1 Konflik Sabtu, 14 1. Konseling S : keluarga mengatakan
Maret 2020 mengenai sudah mengerti tentang
pengambilan
pentingnya pentingnya mengambil
keputusan pada musyawarah sebuah keputusan secara
dalam bersama dan cara mengatasi
bapak B dan ibu
pengambilan masalah yang timbul dalam
V dikeluarga keputusan. keluarga
O: keluarga terlihat
Bapak B
kooperatif mendengarkan
penjelasan yang diberikan
oleh perawat serta dapat
menjelaskannya kembali.
A: masalah teratasi sebagian
P : melanjutkan intervensi

EVALUASI SUMATIF

NO DIAGNOSA IMPLEMENTASI KETERCAPAIAN RTL


YA TIDAK
1. Konflik Konseling √ Menganjurkan
mengenai keluarga untuk
pengambilan
pentingnya menerapkan
keputusan pada musyawarah dalam tindakan yang
pengambilan sudah
bapak B dan ibu
keputusan. dianjurkan
V dikeluarga dalam
mengambil
Bapak B
keputusan
TINGKAT KEMANDIRIAN KELUARGA
No INDIKATOR TINGKAT
KEMANDIRIAN
I II III IV
1. Menerima petugas perawatan kesehatan masyarakat. √
2. Menerima pelayanan keperawatan yang diberikan √
sesuai dengan yang telah direncanakan.

3. Tahu dan dapat mengungkapkan masalah kesehatan


secara benar.

4. Melakukan tindakan keperawatan sederhana sesuai


dengan yang dianjurkan.

5. Melaksanakan tindakan pencegahan secara aktif

6. Melakukan tindakan promotif secara aktif.

Anda mungkin juga menyukai