Anda di halaman 1dari 16

ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA DENGANNHIPERTENSI

Ditujukan untuk memenuhi salah satu tugas ujian praktik Mata kuliah Keperawatan
GERONTIK
Dosen pembimbing : Drs. H. Supriadi, S.Kp., M.Kep., Sp.Kom

Kelompok 8
Tingkat 3-A

Armelia Mira Vera (P1730118023)

JURUSAN KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANDUNG
2020
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA KLIEN LANSIAN DENGAN
HIPERTENSI

I. Data Umum
II. Biodata Klien

Nama : Ny. A
Umur : 70 thn
Alamat : jl.cihanjuang rt05/11 no 87B
Pendidikan : SMP
Jenis Kelamin : Perempuan
Suku : Sunda
Agama : Islam
Status Perkawinan. : Kawin
Tanggal Pengkajian : 21- okt-2020

III. Biodata Keluarga

Pasangan Anak-anak
Hidup : Ya/ Tidak Hidup : Ya/Tidak
Status Kesehatan : Sehat 1. Tn. B : Sehat, 41 th
Umur : 74 tahu 2. - :-
Pekerjaan : Tidak Bekerja
Meninggal : Ya Meninggal : -
Thn Meninggal : 2015 Thn Meninggal: -
Penyebab Kematian : sakit. Penyebab Kematian : -

IV. Riwayat Pekerjaan

Pekerjaan saat ini : Tidak bekerja


Pekerjaan Sebelumnya : Tidak bekerja
Sumber Pendapatan : Pemberian anak
1. Latar belakang budaya
Tipe keluarga Bapak W adalah nucleur family yaitu yang terdiri dari dua orang tua (ibu
dan ayah) yaitu Bapak W dan Ibu I dengan satu anak kandung yaitu Sdri. H karena Sdr.
A dan Sdri. R sudah menikah dan memiliki rumah masing-masing. Bapak W dan Ibu I
sama-sama berasal dari suku sunda Bandung. Bahasa yang digunakan sehari-hari yaitu
bahasa sunda dan indonesia. Ibu I senang mengkonsumsi makanan yang ain-asin
8. Agama
Agama yang dianut keluarga Bapak W adalah agama islam. Anggota keluarga tidak
pernah meninggalkan shalat 5 waktu.
9. Status sosial ekonomi keluarga
Status sosial dan ekonomi keluarga Bapak W termasuk ke dalam menengah ke atas,
dengan pekerjaannya sebagai seorang wiraswasta tetapi usahanya dilanjutkan oleh
anak dan menantunya, cukup memenuhi kebutuhan sehari-harinya.
10. Aktivitas rekreasi atau waktu luang keluarga
Keluarga Bapak W seringkali berekreasi setiap libur sekolah mendatang bersama
anak dan cucunya

V. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga


1. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tahap perkembangan keluarga Bapak W saat ini adalah perkembangan keluarga masa
pensiun dan lansia
Tugas perkembangan keluarga:
a. Mempertahankan pengaturan hidup yang memuaskan
b. Menyesuaikan dengan pendapatan yang menurun
c. Mempertahankan hubungan perkawinan
d. Menyesuaikan diri terhadap kehilangan pasangan
e. Mempertahankan ikatan keluarga antar generasi
f. Meneruskan untuk memahami eksistensi mereka (Penelaahan dan integrasi
hidup)
2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Dari semua tahap perkembangan keluarga, keluarga Bapak W sudah melewati setiap
tahapannya tetapi keduanya masih saling utuh sehingga tahapan menyesuaikan diri
terhadap kehilangan pasangan belum terlalui
3. Riwayat keluarga inti
Bapak W dan Ibu I sama-sama berasal dari Bandung. Keduanya bertemu karena
bekerja pada satu tempat yang sama sehingga keduanya saling mencintai dan
menikah. Setelah menikah Bapak W dan Ibu I dikarunia 3 putra putri. Bapak W, Ibu I
beserta ketiga anaknya tidak memiliki riwayat penyakit menular. Hanya saja Ibu I
memiliki riwayat penyakit hipertensi sejak 3 tahun yang lalu. Pada saat pengkajian,
Ibu I mengatakan sering mengeluh nyeri kepala disertasi pusing yang menjalar hingga
ke tengkuk. Bertambah jika memikirkan hal yang berat dan beraktifitas, berkurang
jika meminum obat dan beristirahat. Skala nyeri yang Ibu I alami yaitu 5 (0-10), nyeri
dirasa hilang timbul. Ibu I sudah mengkonsumsi obat antihipertensi sejak ia
mengetahui ia mengalami hipertensi. Obat yang dikonsumsi atas saran dan dalam
pengawasan dokter karena Ibu I rutin memeriksakan kondisinya.

VI. Lingkungan
1. Karakteristik rumah
Rumah yang ditempati keluarga Bapak W saat ini adalah rumah pribadi, luas tanah 69M2
dan luas bangunan hanya setengahnya dari itu. Terdiri dari dua kamar tidur, satu ruang
tamu, satu ruang makan, dapur dan kamar mandi karena yang menempati hanya 3 orang
yaitu Bapak W, Ibu I dan Sdri H. Ruangan nampak rapi dan ventilasi besar, cahaya masuk
kedalam rumah, halaman luas. Terdapat pembuangan, air yang digunakan untuk
kebutuhan mandi yaitu air sumur pribadi, sedangkan untuk minum adalah air mineral.
Penerangan menggunakan lampu jika dimalam hari. Ketika siang hari Ibu I selalu
membuka pintu rumah agar udara dan cahaya masuk kedalam rumah.

Denah

Ruang teras
Kamar 1
tamu

Halaman
toil dap Ruang
et ur Kamar 2
makan

2.
Karakteristik tetangga dan lingkungan
Tetangga di lingkungan rumah keluarga Bapak W sangat baik, bersosialisasi satu sama
lain, sering berkumpul dan bergotog royong
3. Mobilitas geografi keluarga
Keluarga Bapak W dari awal memulai rumah tangga sudah memutuskan tinggal di daerah
ini, sempat berpindah rumah tetapi masih satu daerah
4. Hubungan keluarga dengan masyarakat
Keluarga Bapak W sangat aktif dimasyarakat. Bapak W berperan sebagai anggota ronda
bergantian dengan anggota lainnya, Ibu I sering mengikuti kegiatan senam dan pengajian
sedangkan Sdri H aktif dalam organisasi karang taruna tingkat RW
5. Sistem pendukung sosial keluarga
Keluarga Bapak W sudah termasuk keluarga besar karena kedua anaknya sudah
berkeluarga. Hal itu menjadikan sistem pendukung sosial keluarga Bapak W yang sangat
besar baik dari dukungan mental maupun finansial

VII. Struktur
Keluarga
1. Pola komunikasi
Pola komunikasi yang digunakan oleh keluarga Bapak W adalah terbuka dengan
melakukan berkumpul bersama untuk menyelesaikannya masalah, anggota keluarga
yang dominan berbicara adalah Bapak W dengan menggunakan bahasa indonesia dan
sunda.
2. Struktur kekuatan keluarga
Hubungan anggota keluarga Bapak W terlihat harmonis, saling terbuka baik satu
sama lain dan menghargai satu sama lain mendukung dan membantu dalam keadaan
dan kegiatan apapun.
3. Struktur peran (formal dan informal)
Bapak W berperan sebagai kepala rumah tangga, Ibu I berperan sebagai istri dan juga
ibu bagi anak dan suaminya. Ibu I sehari-hari mengurus pekerjaan rumah tangga
4. Nilai atau norma dalam keluarga
Keluarga Bapak W khususnya Ibu I berasal dari Bandung. Nilai dan norma keluarga
tidak ada yang mempengaruhi kesehatan karena ketika ada anggota yang sakit selalu
dibawa ke fasilitas pelayanan kesehatan hanya keluarga selalu senang masak masakan
sunda yang asin.

VIII. Fungsi
Keluarga
1. Fungsi afektif
Semua anggota keluarga Bapak W saling menyayangi seperti memberikan perhatian
dan saling mendukung satu sama lain dan bila ada anggota keluarga yang berhasil
anggota keluarga yang lain merasa senang dan bahagia. Apabila ada anggota keluarga
menderita penyakit, semua anggota keluargaa saling membantu untuk merawat.
2. Fungsi sosialisasi
Keluarga Bapak W khususnya Ibu I sering kali berinteraksi dengan warga disekitar
rumah. Ibu W sering kali terlibat dalam acara-acara di sekitar lingkungan rumahnya
3. Fungsi perawatan kesehatan (5 tugas Kesehatan Keluarga) :
Jika ada anggota keluarga yang sakit terkadang keluarga membawa kepuskesmas atau
ke klinik untuk memeriksa kesehatannya. Jika sakitnya tidak terlalu parah keluarga
Bapak W hanya istirahat dan tidur
a. Keluarga Bapak W mengetahui masalah tentang penyakitnya, gejala dari
penyakitnya, keluarga sangat antusias ingin mengetahui tentang hipertensi demi
kesembuhan Ibu I
b. Mengambil keputusan jika ada anggota keluarga yang sakit keluarga Bapak W
langsung membawa ke dokter terdekat atau fasilitas kesehatan yang berada di sekitar
rumahnya.
c. Bapak W dan keluarga memahami bagaimana cara merawat penderita penyakit
hipertensi hanya sebatas mengetahui klien tidak boleh memakan makanan yang asin
tetapi tidak tahu bagaimana cara mencegah hipertensi. Keluarga sangat antusias ingin
mengetahui
d. Memodifikasi keluarga, keluarga Bapak W memahami tentang manfaat dan
pemeliharaan kebersihan lingkungan bagi kesehatan. Lingkungan sekitar rumahnya
pu terlihat sangat bersih
e. Manfaatkan fasilitas kesehatan, keluarga Bapak W sudah memanfaatkan fasilitas
kesehatan dengan menggunakan kartu BPJS jika berobat dan juga mengetahui
manfaat yang diperoleh dari fasilitas kesehatan

IX. Stress dan Koping Keluarga


1. Stressor-stressor jangka pendek dan panjang serta kekuatan keluarga
Keluarga Bapak W khususnya Ibu I dengan mempunyai penyakit hipertensi sekarang
tidak terlalu di pikirkan karena ia menganggap keluarganya bersama-sama berusaha
untuk kesembuhanya dan menurut Ibu I jika terus dipikirkan justru hanya akan
memicu tekanan darahnya meningkat
2. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi atau stressor
Jika keluarga Bapak W khususnya Ibu I mempunyai masalah keluarga langsung
menyelesaikannya dengan cara bermusyawarah dengan keluarga
3. Strategi koping yang digunakan
Upaya yang dilakukan Ibu I mengenai masalahnya adalah bermusyawarah dengan
anak dan suami tentang pengobatannya rutin minum obat dari klinik, dan mengurangi
makanan yang asin-asin
4. Strategi adaptasi disfungsional
Setiap masalah keluarga Bapak W khususnya Ibu I selalu dihadapi di terima dengan
lapang dada dan menyelesaikan secara bersama-sama dengan cara bermusyawarah

X. Harapan Keluarga terhadap Asuhan Keperawatan Keluarga

1. Keluarga Bapak W berharap dengan adanya asuhan keperawatan ini kesehatan Ibu I
dapat meningkat
2. Keluarga Bapak W berharap akan mendapatkan ilmu baru mengenai perawatan anggota
keluarga yang memiliki penyakit hipertensi
3. Keluarga Bapak W berharap mendapatkan cara mengatasi masalah hipertensi yang
dialami oleh Ibu I

XI. Pemeriksaan Fisik : (Head to Toe):

No Pemeriksaan Hasil
Keadaan umum Tampak Lemas
1. Kepala Rambut = bersih, tidak
berminyak, berwarna
hitam, tidak ada benjolan.
Ibu I mengatakan sering
nyeri kepala
2. TTV,TB & BB Td = 150/90 MmHg

Nd = 90x/mnt

RR = 20x/mnt

Suhu = 37 C

TB = 150 cm
BB = 54 kg

3. Mata Konjungtiva tidak anemis,


tidak ada kotoran, mata
simetris, sklera mata
tidak ikterik
4. Hidung Bersih, tidak ada cairan
berlebih, tidak ada
benjolan, tidak ada
pembesaran sinus

5. Mulut Mukosa bibir lembab, tidak


terdapat caries gigi, tidak
ada sariawan
6. Leher Tidak ada pembesaran
kelenjar tiroid, tidak ada
pembesaran vena
Jugularis
7. Dada Dada simetris, suara
jantung S1 S2 reguler,
suara paru vesikuler, tidak
ada suara tambahan
8. Abdomen Nyeri tekan (-), tidak
ada distensi abdomen,
tidak ada keluhan, bising
usus = 8x/mnt

9. Ektermitas atas Tidak ada kesulitan dalam


pergerakan, tidak ada
Edema
10. Ektermitas bawah Turgor kulit elastis, tidak
ada luka, tidak ada keluhan

XII. ANALISIS DATA

No. Data Fokus Etiologi Masalah


1. Ds: Faktor predisposisi (usia, jenis kelamin, Nyeri kepala
- Ibu I menyatakan nyeri lifestyle, genetic, dll)
kepala 
- nyeri seperti ditusuk- Hipertensi
tusuk, bertambah bila 
beraktifitas dan berkurang Kurangnya informasi yang terpapar
bila beristirahat, 
- nyeri dirasa menyebar Salah satu anggota keluarga terkena
hingga ke tengkuk dan penyakit

hilang timbul Fungsi perawatan keluarga kurang
- suami dan anak klien 
mengatakan sering Nyeri kepala
melihat Ibu I kesakitan
mengeluh nyeri kepala
Do:
- Ibu I tampak lemas
- skala 5 (0-10)
- TD : 150/90 MmHg
2. Ds: Salah satu anggota keluarga terkena Kesiapan
- Keluarga Bpk W penyakit peningkatan
menyatakan berharap  koping keluarga
dengan adanya asuhan Fungsi keluarga berjalan dengan baik
keperawatan ini kesehatan 
Ibu I dapat meningkat Kesiapan serta keinginan keluarga untuk
- mendapatkan ilmu baru meningkatkan kesehatan keluarga dari
mengenai perawatan klien
anggota keluarga yang
memiliki penyakit
hipertensi dan
- mendapatkan cara
mengatasi masalah
hipertensi yang dialami
oleh Ibu I
- Keluarga Bapak W hanya
mengetahui apa itu
definisi hipertensi secara
umum serta gejala sesuai
yang Ibu I alami tanpa
mengetahui pencegahan,
perawatan dan juga
komplikasi jika tidak
ditangani dengan baik
Do:
- Keluarga Bapak W
tampak antusias ingin
mengetahui informasi
yang diberikan terkait
penyakit Ibu I ketika
mendapat kunjungan dari
perawat

XIII. Skoring Masalah


1. Diagnosa :
a. Nyeri kepala pada Ibu I b.d ketidakmampuan keluarga merawat anggota
keluarga yang sakit
b. Kesiapan peningkatan koping keluarga Bapak W

2. Skoring
a. Nyeri kepala pada Ibu I b.d ketidakmampuan keluarga merawat anggota
keluarga yang sakit
Kriteria Bobot Nilai Pembenaran
Sifat Masalah 1 3/3x1 = 1 Skala nyeri 5(0-10)
TD 150/90 mmHg
Skala :
Potensial : 1 Ibu I mengeluh nyeri kepala, nyeri
Risiko :2 dirasa seperti ditusuk-tusuk, menyebar
Aktual : 3
hingga ke tengkuk dan hilang timbul.
Nyeri sudah terjadi
Kemungkinan Masalah Diubah 2 1/3 x 2 = 2/3 Keluarga Bapak W khususnya Ibu I
:
mampu sebagian mengenal masalah
Skala : penyakit hipertensi namun hanya
Mudah 2 secara umum. Ibu I juga telah
Sebagian 1
Tidak dapat : 0 mengkonsumsi obat antihipertensi
sejak ia mengetahui dan
mengontrolkan kesehatannya kepada
fasyankes terdekat dulu. Tinggal
melanjutkan saja. Hanya hipertensi
merupakan penyakit keturunan dan
penyakit yang pengobatannya seumur
hidup jadi kemungkinan untuk
diubah sebagian
Potensial Untuk Dicegah : 1 2/3x1= 2/3 Ibu I sudah mengalami hipertensi
cukup lama, namun keluarga
Skala :
Tinggi : 3 memiliki antusias yang tinggi untuk
Cukup : 2 ikut serta merawat ibu I dan
Rendah : 1
mencegah anggota keluarga lain
untuk berusaha menghindari faktor
pencetus hipertensi
Menonjolnya Masalah : 1 2/3 x 1= 2/3 Skala nyeri 5(0-10)
TD 150/100 mmHg
Skala :
Segera ditangani : 2 Ibu I mengeluh nyeri kepala, nyeri
Masalah ada tapi tidak perlu dirasa seperti ditusuk-tusuk, menyebar
segera : 1
Masalah tidak dirasakan : 0 hingga ketengkuk dan hilang timbul.

Jumlah 3

b. Kesiapan peningkatan koping keluarga Bapak W

Kriteria Bobot Nilai Pembenaran


Sifat Masalah 1 1/3x1 =1/3 Bapak W dan anaknya mau belajar untuk
meningkatkan kesehatan Ibu I dan
Skala : Potensial : 1 Keluarga Bapak W berharap akan
Risiko :2 mendapatkan ilmu baru mengenai
Aktual : 3 perawatan anggota keluarga yang
memiliki penyakit hipertensi

Kemungkinan Masalah 2 1/3x 2 = 2/3 Seluruh anggota Keluaga ibu I sudah ada
Diubah : kemauan dan kesiapan untuk mengubah
kondisi kesehatan ibu I agar lebih baik.
Skala : Namun hipertensi merupakan penyakit
Mudah 2 keturunan yang tidak bisa dihindari
Sebagian 1
Tidak dapat : 0
Potensial Untuk Dicegah : 1 2/3x1=2/3 Kemauan keluarga sudah ada hanya
tinggal diberikan pengetahuan mengenai
Skala : Tinggi : 3 perawatan pasien hipertensi
Cukup : 2
Rendah : 1

Menonjolnya 1 2/3x1=2/3 Semakin cepat keluarga diberikan


Masalah : pengetahuan mengenai perawatan
hipertensi, semakin cepat pula proses
Skala : penyembuhannya
Segera ditangani : 2
Masalah ada tapi tidak perlu
segera : 1
Masalah tidak dirasakan : 0

Jumlah 2 1/3

c. Prioritas masalah pada 2 masalah keperawatan yang diketahui urutan


diagnosa berdasarkan prioritas adalah sebagai berikut
No Diagnosa keperawatan Skor
1. Nyeri kepala pada Ibu I b.d Ketidakmampuan keluarga merawat 3
anggota yang sakit

2. Kesiapan peningkatan koping keluarga Bapak W 2 1/3


XIV. PERENCANAAN KEPERAWATAN
Tujuan Evaluasi Rencana
Diagnosa
Umum Khusus Kriteria Standar Tindakan
1. Nyeri Selama 2x/ Setelah dilakukan 1x60 Respon 1. Mengenal masalah 1) Diskusikan
kepala 2 minggu menit kunjungan rumah Verbal/ penyakit hipertensi keluarga cara
pada Ibu kunjungan selama 2x pertemuan, Kognitif beserta perawatan
I b.d rumah diharapkan keluarga perawatannya: hipertensi
ketidakm diharapkan mampu merawat a. Menyebutkan dengan
ampuan nyeri kepala anggota yang sakit apa itu menggunakan
keluarga Ibu. T dapat hipertensi dengan hipertensi lembar balik
merawat teratasi kriteria hasil: b. Menyebutkan 2) Berikan penkes
anggota a. Keluarga mampu 6 benar cara mengenai apa
keluarga mengenal masalah meminum obat itu hipertensi,
yang penyakit dan hipertensi gejala, dan 6
sakit perawatan nya c. Menyebutkan benar minum
b. Keluarga mampu cara perawatan obat
menyediakan diet pasien 3) Motivasi
hipertensi, hipertensi keluarga untuk
menyatakan mau dengan cara menyebutkan
mengikuti senam memantau kembali apa
hipertensi gejala yang yang sudah
c. Keluarga mampu muncul dan diberikan oleh
melakukan tehnik segera perawat
relaksasi nafas membawa ke 4) Beri pujian atas
dalam fasyankes jika usaha yang
gejala dilakukan
memburuk keluarga

Respon 2. Keluarga mampu 5) Ajarkan


Psikomotor medemonstrasikan keluarga cara
: melakukan
a. Teknik non tehnik non
farmakologik/ farmakologik
tehnik atau relaksasi
relaksasi nafas nafas dalam dan
dalam ajarkan
b. Membuat keluarga untuk
larutan herbal membuat
dari mentimun larutan herbal
dari mentimun

Respon 3. Ibu. I beserta 6) Berikan


Afektif dukungan keluarga pendidikan
mau melakukan: kesehatan
a. Senam mengenai
hipertensi manfaat senam
b. Diet hipertensi hipertensi bagi
c. Meminum penderita
obat secara hipertensi
teratur dan 7) Berikan
keluarga pendidikan
sebagai PMO kesehatan
mengenai
pentingnya diet
hipertensi bagi
penderita
8) Berikan
pentingnya
meminum obat
secara teratur
dan pentingnya
dukungan
keluarga
sebagai PMO

2. Kesiapan Selama 2x/ Selama 1x 60 menit Respon 1. Keluarga mampu 1) Melaskan


peningkata 2 minggu kunjungan, keluarga Verbal/ menyebutkan apa kepada
n koping kunjungan mampu mengenal Kognitif itu hipertensi: keluarga
keluarga rumah, masalah hipertensi a. Hipertensi pengertian
Bapak W keluarga dengan kriteria hasil: adalah keadaan hipertensi,
siap a. Keluarga ketika tekanan tanda gejala,
meningkatk mengetahui apa itu darah sistolik penyebab,
an koping hipertensi lebih dari 130 komplikasi
untuk b. Gejala hipertensi mmhg dan hipertensi
kesehatan c. Faktor pencetus tekanan 2) Menanyakan
keluarga hipertensi diastolik lebih kembali apa
khususnya d. Pencegahan dari 90 mmhg yang sudah
kesehatan hipertensi 2. Keluarga mampu diinformasikan
Ibu. T e. Keluarga mampu menyebutkan 3) Beri pujian
mengambil gejala hipertensi atas usaha
keputusan untuk a. Sakit kepala yang dilakukan
mengatasi bagian keluarga
komplikasi belakang dan
hipertensi leher terasa
kaku
b. Kelelahan
gelisah dan
sesak nafas
c. Mual dan
muntah
d. Mudah
tersinggung
dan susah tidur
3. Keluarga mampu
menyebutkan
penyebab
hipertensi:
a. Hipertensi
disebabkan
oleh karena
faktor
keturunan,
usia, garam,
obesitas,
stress, rokok,
kafein &
alkohol,
kurang
olahraga
4. Menyebutkan
komplikasi atau
akibat jika
penyakit hipertensi
tidak segera diatasi
:
a. Kerusakan
pembuluh
darah
b. Perdarahan
otak
c. Kelumpuhan
d. Serangan
jantung
e. Kerusakan
ginjal

XV. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN


No Tanggal/ Waktu DX Implementasi Paraf
1 20/10/2020 1,2 Herlinda M
Pukul : 11.00 1. Mendemonstrasikan kepada keluarga bagaimana
Pertemuan ke-1 membuat larutan herbal mentimun
E/ keluarga mampu meredemonstrasikan bagaimana cara
membuat larutan herbal mentimun
2. Memotivasi keluarga untuk menyebutkan kembali apa
yang sudah diberikan oleh perawat
E/ keluarga belum mampu menyebutkan kembali apa
yang telah didiskusikan
3. Memberi pujian atas usaha yang dilakukan keluarga
E/ keluarga tampak senang mendengar pujian dari
perawat

Anda mungkin juga menyukai