Anda di halaman 1dari 16

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Bpk.

OLEH

NAMA : THEOFILYA AMANDYA KISSYA


NIM : 1908090

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KARYA HUSADA
SEMARANG
2020
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA BAPAK C
Hari/Tanggal: 27 April 2020

A. Pengkajian Keperawatan Keluarga


I. Data Umum
1. Nama keluarga (KK) : Bpk. C
2. Usia : 59 tahun
3. Pendidikan : SMA
4. Pekerjaan : Wiraswasta
5. Alamat : Ambon
6. Sumber Informasi : Bpk. C
7. Komposisi keluarga

No Nama Jenis Hub dg KK Umur Pendidikan


kelamin
1 Bpk. C Laki-laki KK 59 tahun SMA

2 Ibu. H Perempuan Istri 58 tahun SMA

3 An. V Laki-laki Anak 16 tahun SMP

4 An. J Perempuan Anak 8 tahun SD

Genogram

C H

V J
Keterangan :

: Perempuan : Anak
: Laki-laki : Meninggal

8. Tipe keluarga
Keluarga Bapak C merupakan keluarga inti dengan anggota keluarga
yang terdiri dari ayah, ibu dan dua(2) orang anak.
9. Status sosial ekonomi keluarga
Status sosial ekonomi Keluarga Bapak C tergolong berpendapatan
menengah dengan penghasilan sesuai UMR.
10. Agama
Keluarga Bapak C beragama kristen. Keluarga bapak C selalu melakukan
ibadah setiap pagi hari dan saat hari minggu selalu mengikuti ibadah minggu
di gereja.
11. Aktivitas rekreasi keluarga
Keluarga Bapak C mengagendakan jalan-jalan bersama di akir pekan
karena Bapak C jarang di rumah. Kegiatan rekreasi dapat berupa jalan-
jalan ke pusat perbelanjaan bersama istri dan anak-anak.
II. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga
12. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Keluarga Bapak C merupakan keluarga dengan anak usia sekolah
karena anak pertamanya berusia 16 tahun.
13. Tugas perkembangan keluarga
Tugas perkembangan keluarga pada tahap ini yaitu mempersiapkan
sosialisasi anak, memenuhi kebutuhan keluarga, serta mempertahankan
keintiman suami dan istri.
14. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi adalah
menyeimbangkan antara kebebasan dan tanggung jawab dalam
pengasuhan anak. Hal ini terlihat dari ungkapan Bapak C yang
mengatakan Bapak C masih terbatas dalam mengasuh anak karena
intensitas bertemu yang terbatas dikarenakan rutinitas pekerjaan yang
padat.
15. Riwayat keluarga inti
a. Mengenai masalah kesehatan
Bapak C memiliki riwayat tekanan darah tinggi. Bapak C
mengatakan anak-anaknya tidak memiliki masalah kesehatan
yang serius. Bapak C mengatakan anak J hanya memiliki masalah
sulit makan sehingga istrinya harus sering membujuk anak J
untuk makan.
b. Memutuskan tindakan
Bapak C mengatakan jika tekanan darahnya naik biasanya bapak
C hanya beristirahat dan didak segera periksa ke puskesmas dan
akan memeriksakan diri ke puskesmas jika sakitnya bertambah
parah.
c. Merawat anggota keluarga yang sakit
Bapak C mengatakan bila anaknya sakit maka Ibu H selalu
melakukan penanganan pertama dengan memberikan obat-obatan
yang memang telah disediakan jika anak-anak sakit dan
menyuruh anak-anaknya beristirahat. Jika anaknya tak kunjung
sembuh maka Ibu H akan memeriksakan anak-anaknya ke
puskesmas. Namun diakui jarang anak-anak sakit, dan bila pun
sakit biasanya hanya batuk pilek yang akan sembuh dengan
sendirinya dalam hitungan hari. Bapak C mengatakan istrinya
selalu memperhatikan pola makan anak perempuannya karena
jika tidak diperhatikan anaknya tidak akan menghabiskan
makanannya.
d. Modifikasi lingkungan
Modifikasi lingkungan yang biasa dilakukan saat anak-anak sakit
tidak banyak. Bapak C juga mengatur tatanan rumah untuk
stimulasi pertumbuhan anak-anaknya.
e. Memanfaatkan pelayanan kesehatan
Bapak C mengatakan jarang sekali memeriksakan kondisi
kesehatannya ke puskesmas terdekat karena pekerjaanya yang
selalu menumpuk. Biasanya bapak C memeriksakan diri ke
puskesmas jika sakitnya sudah sangat mengganggu aktivitasnya.
III. Lingkungan
16. Karakteristik rumah
Rumah yang dihuni oleh keluarga bapak C merupakan rumah hak
miliki sendiri yang merupakan warisan dari orang tua Bapak C. Rumah
satu lantai terdiri dari 3 kamar, 1 kamar mandi, 1 ruang makan, dan 1
ruang tamu sekaligus ruang keluarga serta dapur.
a. Pembuangan air kotor
Terdapat drainase limbah rumah tangga di sekitar rumah Bapak C.
b. Pembuangan sampah
Bapak C mengatakan melakukan pembuangan sampah dengan
dibungkus plastik kemudian diangkut oleh petugas kebersihan
kampung yang rutin mengangkut sampah setempat.
c. Sanitasi
Rumah Bapak C tampak luas dan tertata dengan rapih.
d. Sumber pencemaran
Bapak C mengatakan keadaan rumah yang saling berdekatan
dengan tetangga sehingga tidak memiliki halaman yang lapang
terkadang limbah rumah tangga serti air cucian piring dari tetangga
sering menggenangi sekitar rumah.
e. Sumber air minum
Air minum keluarga Bapak C berasal dari air minum yang direbus
terlebih dahulu.
f. Jamban
Jamban yang digunakan adalah jamban jongkok.
17. Karakteristik tetangga dan komunitas RW
RT 01 RW 05 yang menjadi tempat tinggal Bapak C dan keluarga
merupakan tempat yang terhubung dari RT lainnya di RW 05.
Sebagian besar tetangga di lingkungan rumah Bapak C merupakan
warga pendatang yang sebagian masih mengotnrak dan sebagian lagi
sudah menjadi penduduk tetap. Sebagian besar penduduk yang ada di
sekitar rumah berasal dari Ambon. Bapak C dan Ibu H selalu di rumah
karena tempat bekerjanya juga di rumah. Bapak C dan Ibu H selalu
mengikuti program atau kegiatan rutinan kampung yang
diselenggarakan RT setempat.
18. Mobilitas geografis keluarga
Keluarga bapak C sudah menempati tempat tinggalnya saat ini sejak
menikah dengan Ibu H dan belum pernah pindah sejak dahulu.
19. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Keluarga bapak C selalu menyempatkan waktu sore hari untuk
bersantai dan berbincang-bincang. Interaksi keluarga bapak C dengan
lingkungan sekitar terjalin baik dibuktikan dengan gotong royong yang
selalu dilakukan untuk kebersihan lingkungan sekitar.
20. Sistem pendukung keluarga
Didalam keluarga bapak C menjadi kepala keluarga yang selalu
melindungi anak dan istrinya. Ketika ada masalah bapak C yang selalu
berusaha untuk mengatasinya.
IV. Struktur keluarga
21. Pola komunikasi keluarga
Pola komunikasi yang diterapkan di keluarga Bapak C adalah pola
komunikasi terbuka menggunakan bahasa Indonesia. Namun anak-
anak memang cenderung bercerita kepada Ibu H karena jarang bertemu
dengan Bapak C. Bapak C terkadang harus menggunakan nada bicara
yang agak keras meskipun tidak berarti marah bila anak-anak kurang
memperhatikan atau tidak mendengar perintah kedua orantuanya.

22. Struktur kekuatan keluarga


Pengambil keputusan dalam keluarga adalah Bapak C dengan
pertimbangan dari Ibu H. Namun segala sesuatu tetap didiskusikan
bersama keluarga.
23. Struktur peran
Bapak C berperan sebagai kepala rumah tangga yang bertugas
menafkahi dan melindungi keluarga. Ibu H bertugas untuk mengurus
dan merawat rumah serta aak-anak. Ibu H lebih berperan dalam
pembentukan karakter dan moral anak-anak disimpulkan dari
penceritaan selama pengkajian.
24. Nilai dan norma budaya
Keluarga Bapak C mengajarkan anaknya untuk menjadi orang yang
baik. Hal ini dianggap yang paling utama karena meskipun kelak anak-
anak menjadi sukses bila tidak diiringi pekerti dan akhlak yang baik
adalah sia-sia. Selain itu, keluarga Bapak C terutama Ibu H selalu
menjaga keselamatan dan kesehatan anggota keluarganya dengan
pengalaman dan pengetahuan yang di dapat dari keluarga.

V. Fungsi keluarga
25. Fungsi afektif
Fungsi afektif keluarga terlihat dari bagaimana Bapak C dan Ibu H
memperhatikan anak-anak terutama kaitannya dengan masalah yang
dialami An. J. Terutama Ibu H yang seringkali mencobakan berbagai
makanan untuk An. J.
26. Fungsi sosialisasi
Hubungan dan intraksi antar anggota keluarga berlangsung terbuka dan
selalu berkomunikasi dengan warga setempat.
27. Fungsi Ekonomi
Ekonomi keluarga bapak C dipenuhi oleh bapak C sebagai pencari
nafkah, sehingga fungsi ekonomi keluarga ias ive terpenuhi.

28. Fungsi perawatan keluarga


Fungsi perawatan kesehatan dapat dilihat dari pola di bawah ini:
a. Pola makan dan minum
Keluarga Bapak C makan sehari tiga kali dengan jenis makanan
pokok nasi, lauk dan sayur, terkadang disediakan juga buah dan
susu. Bapak C mengatakan senang makan makanan yang asin dan
sering minum kopi pada pagi dan sore hari. Bapak C mengatakan
Ibu H memperhatikan pola makan anak-anaknya. Tidak ada
pantangan makan di dalam keluarga.
b. Pola istirahat dan tidur
Bapak C mengatakan kurang tidur karena banyaknya pekerjaan dan
sering mengkonsumsi rokok saat sedang banyak pekerjaan. Jika
siang hari tidak tidur sama sekali dan malam hari bapak C biasanya
tidur pukul 01.00 dan bangun pukul 06.00. Bapak C mengatakan
sering terjaga pada malam hari. hal ini membuat bapak C
seringkali merasa tengkuknya tegang dan sakit kepala.
c. Pola aktivitas
Keluarga Bapak C memiliki aktivitas yang beragam. Bapak C
sehari-hari hanya bekerja dan jarang berolahraga bersama keluarga.
Sementara Ibu H sebagai ibu rumah tangga sehari-hari di rumah
keluar jika mengantar anak sekolah. Kedua anaknya biasanya
pulang sekolah langsung ke rumah tanpa main di luar. Anak
cenderung senang main gadget.
d. Pola Eliminasi
Bapak C mengatakan BAK 6x/hari dan BAB 1x/hari, tidak ada
masalah saat BAK maupun BAB.
e. Pola personal Hygiene
f. Bapak C mengatakan keluarganya mandi biasanya sehari tiga kali
tergantung aktivitas apa yang dilakukan hari itu. Apabila siang hari
berkeringat setelah beraktivitas, maka akan mandi lagi. Anak-anak
Bapak C belum terbiasakan dengan cuci tangan dengan sabun.

VI. Stress dan koping keluarga


29. Stressor jangka pendek
Bapak C mengatakan sering berpikir tentang kesehatan tubuhnya yang
jarang diperiksa karena kesibukan pekerjaan.
30. Stressor jangka panjang
Bapak C khawatir kebiasaannya dapat berdampak buruk terhadap
kesehatannya dikemudian hari.
31. Kemampuan keluarga berespon terhadap masalah
Bapak C mengatakan Ibu H selalu mengingatkan untk menjaga
kesehatan dan beristirahat yang cukup.
32. Strategi koping yang digunakan
Di dalam keluarga setiap ada masalah selalu dilakukan musyawarah
bersama.
33. Strategi adaptasi disfungsional
Sejauh ini keluarga lebih menanggapi masalah dengan tenang dan
berdiskusi untuk menyelesaikan.
VII. Pemeriksaan fisik
Pengukuran TTV (Khusus untuk keluarga yang rentan/berisiko)
N : 100x/menit
S : 37ᵒC
RR : 22x/menit
TD : 180/90 mmHg
VIII. Harapan Keluarga terhadap asuhan keperawatan keluarga
Harapan keluarga agar bapak C bisa diupayakan untuk menjaga kesehatan
tubuhnya dan terhindar dari sakit.
B. Analisis data
No. Data Etiologi Problem
1 Data subyektif Kurang kontrol tidur Gangguan pola tidur
 Saat dikaji bapak C
mengatakan kurang
istirahat.
 Bapak C mengatakan
kurang tidur.
 Bapak C mengatakan
tidur malam pukul 01.00
dan bangun pukul
06.00.
 Bapak C mengatakan
sering terjaga pada
malam hari.

Data Obyektif
-
2 Data Subyektif Ketidakefektifan pola Manajemen kesehatan
 Saat dikaji bapak C perawatan kesehatan tidak efektif
mengatakan memiliki keluarga
riwayat tekanan darah
tinggi.
 Bapak C mengatakan
akan pergi ke puskesmas
jika sakitnya sudah parah.
 Bapak C mengatakan
senang makan makanan
yang asin.
 Bapak C mengatakan
tidak ada pantangan
untuk makanan yang
dimakan.
Data Obyektif
 Bapak C jarang
berolahraga karena
kesibukannya.
 Bapak C mengkonsumsi
kopi dan rokok.

Prioritas Masalah
1. Diagnosa: Gangguan pola tidur
Kriteria Bobot Skor Pembenaran
Total
Sifat masalah: 1 3/3x1=  Masalah
Health Deficit (3) 1 gangguan pola
Health treath (2) tidur Bapak C
Forseeable crisis(1) sudah terjadi
dan perlu
dilakukan
tindakan segera.
Kemungkinan diubah: 2 2/2x2= Masalah
Mudah (2) 1 gangguan pola
Sebagian (1) tidur bapak C
Tidak dapat (0) dapat diubah
sebagian dengan
cara
menganjurkan
kepada bapak C
untuk menjaga
mengatur waktu
istirahat dan
bekerja dengan
baik.
Kemungkinan dicegah: 1 3/3x1= Masalah
Tinggi (3) 1 gangguan pola
Cukup (2) tidur bapak C
Rendah (1) dapat dicegah
untuk tidak
memperburuk
keadaan dengan
memperbaiki
intensitas
istirahat.
Menonjolnya masalah: 1 2/2x1= Bapak C merasa
Membutuhkan perhatian 1 masalah gangguan
segera (2) pola tidurnya
Tidak membutuhkan perhatian harus diperhatikan
segera (1) agar tidak
Tidak dirasakan sebagai berdampak buruk
masalah atau kondisi yang kedepannya.
membutuhkan perubahan (0)
Total 4

2. Diagnosa: Manajemen kesehatan tidak efektif


Kriteria Bobot Skor Pembenaran
Total
Sifat masalah: 1 2/3x1= Masalah
Health Deficit (3) 2/3 manajemen
Health treath (2) kesehatan bapak
Forseeable crisis(1) C akan menjadi
ancaman jika
tidak ditangani.
Kemungkinan diubah: 2 1/2x2= Manajemen
Mudah (2) 1 Kesehatan pada
Sebagian (1) keluarga Bapak C
Tidak dapat (0) dapat diubah
dengan cara
menganjurkan
kepada Bapak C
untuk menjaga
pola hidup.
Kemungkinan dicegah: 1 2/3x1= Manajemen
Tinggi (3) 2/3 kesehatan pada
Cukup (2) bapak C dapat
Rendah (1) dicegah dengan
memperbaiki
perilaku hidup
sehat untuk tidak
memperburuk
keadaan.
Menonjolnya masalah: 1 2/2x1= Keluarga merasa
Membutuhkan perhatian 1 keluhan tersebut
segera (2) mengganggu
Tidak membutuhkan perhatian aktivitas, sehingga
segera (1) bagi mereka,
Tidak dirasakan sebagai sangat diperlukan
masalah atau kondisi yang tindakan untuk
membutuhkan perubahan (0) mengatasi
masalah
kesehatan
keluarga.
Total 1
3
3

Prioritas diagnosa keperawatan:


1. Gangguan pola tidur dalam keluarga Bpk. C khususnya Bpk. C berhubungan dengan
kurangnya kontrol tidur dibuktikan dengan saat dikaji bapak C mengatakan kurang
istirahat, kurang tidur, tidur malam pukul 01.00 dan bangun pukul 06.00 dan sering
terjaga pada malam hari.
2. Manajemen kesehatan tidak efektif dalam keluarga Bpk. C berhubungan dengan
ketidakefektifan pola perawatan kesehatan keluarga, dibuktikan dengan saat dikaji
bapak C mengatakan memiliki riwayat tekanan darah tinggi, senang makan makanan
yang asin, tidak ada pantangan untuk makanan yang dimakan, pergi ke puskesmas
jika sakitnya sudah parah, tampak sering mengkonsumsi rokok dan kopi, jarang
berolahraga.
C. Rencana Asuhan Keperawatan Keluarga
Data Pengkajian Diagnosis Luaran Keperawatan Intervensi Keperawatan
Keperawatan (SLKI) (SIKI)
(SDKI)
Data subyektif Diagnosa 1 Setelah dilakukan intervensi SIKI 1 : Dukungan
 Saat dikaji Gangguan pola keperawatan selama 3 kali Tidur
bapak C tidur dalam pertemuan maka pola tidur 1. Idektifikasi pola
mengatakan keluarga Bpk. C membaik dengan kriteria aktivitas dan tidur.
kurang khususnya Bpk. hasil : 2. Identifikasi faktor
istirahat. C berhubungan  Keluhan sulit tidur penggangu tidur.
 Bapak C dengan menurun. 3. Idektifikasi
mengatakan kurangnya  Keluhan sering terjaga makanan dan
kurang tidur. kontrol tidur menurun. minuman yang
 Bapak C dibuktikan  Keluhan istirahat tidak mengganggu tidur.
mengatakan dengan saat dikaji cukup menurun. 4. Modifikasi
tidur malam bapak C lingkungan
pukul 01.00 mengatakan 5. Tetapkan jadwal
dan bangun kurang istirahat, tidur rutin.
pukul 06.00. kurang tidur, 6. Jelaskan

 Bapak C tidur malam pentingnya tidur

mengatakan pukul 01.00 dan cukup selama sakit.

sering bangun pukul 7. Anjurkan menepati

terjaga pada 06.00 dan sering kebiasaan waktu

malam hari. terjaga pada tidur.


malam hari. 8. Anjurkan
menghindari

Data Obyektif makanan atau

- minuman yang
mengganggu tidur.
9. Ajarkan relaksasi
otot autogenik atau
cara
nonfarmakologi
Data Subyektif Diagnosa 2 Setelah dilakukan intervensi SIKI 1: Dukungan
 Saat dikaji Manajemen keperawatan selama 3 kali tanggung jawab pada
bapak C kesehatan tidak pertemuan maka manajemen diri sendiri.
mengatakan efektif dalam kesehatan meningkat dengan 1. Identifikasi persepsi
memiliki keluarga Bpk. C kriteria hasil : tentang masalah
riwayat berhubungan  Melakukan tindakan kesehatan.
tekanan dengan untuk mengurangi 2. Monitor pelaksanaan
darah tinggi. ketidakefektifan faktor resiko tanggung jawab.
 Bapak C pola perawatan meningkat. 3. Tingkatkan rasa
mengatakan kesehatan  Menerapkan program tanggung jawab atas
akan pergi keluarga, perawatan meningkat. perilaku sendiri.
ke dibuktikan  Aktivitas hidup sehari- 4. Berikan Penguatan
puskesmas dengan saat dikaji hari efektif memenuhi dan umpan balik
jika sakitnya bapak C tujuan kesehatan positif jka
sudah parah. mengatakan meningkat. melaksanakan
 Bapak C memiliki riwayat tanggung jawab atau
mengatakan tekanan darah Setelah dilakukan intervensi mengubah perilaku.
senang tinggi, senang keperawatan selama 3 kali 5. Diskusikan
makan makan makanan pertemuan maka pemeliharaan konsekuensi tidak
makanan yang asin, tidak kesehatan meningkat dengan melaksanakan
yang asin. ada pantangan kriteria hasil : tanggung jawab.
 Bapak C untuk makanan  Menunjukan SIKI 2 : Pelibatan
mengatakan yang dimakan, pemahaman perilaku keluarga
tidak ada pergi ke sehat meningkat. 1. Identifikasi
pantangan puskesmas jika  Kemampuan kesiapan keluarga
untuk sakitnya sudah menjalankan perilaku untuk terlibat
makanan parah, tampak sehat meningkat. dalam perawatan.
yang mengkonsumsi  Perilaku mencari 2. Ciptakan
dimakan. rokok dan kopi, bantuan meningkat. hubungan
Data jarang teraupetik pasien
Obyektif berolahraga. dengan keluarga

 Bapak C dalam perawatan.

jarang 3. Jelaskan kondisi

berolahraga pasien kepada

karena keluarga.

kesibukanny 4. Anjurkan keluarga

a. terlibat dalam

 Bapak C perawatan.

mengkonsu 1.

msi kopi dan


rokok.

Anda mungkin juga menyukai