Anda di halaman 1dari 17

PENGKAJIAN KELUARGA (FRIEDMAN)

1. Pengkajian
A. Data Umum
1) Nama Kepala Keluarga : Ny. S
2) Usia : 41 Tahun
3) Alamat : RT4/RW7 Jl perdana GG reformasi
4) Pekerjaan : IRT
5) Komposisi keluarga :

Jenis Hubungan
No Nama Kelamin dengan Usia Pendidikan Pekerjaan
Bapak
1. Ny. W P Istri 65 Tahun SMA Siswa
2. An. S L Anak 28 Tahun S1 Guru
3. An. M L Anak 17 Tahun SMA Pelajar

Genogram :

Ket:
Laki-laki :

Perempuan :

Meninggal :

Keturunan :

Tinggal Serumah : .....................


6) Tipe keluarga
Struktur keluarga Tn.B adalah patrilineal, yakni garis keturunan mengikuti dari
pihak kepala keluarga. Semua keputusan diambil oleh Tn.B sebagai kepala keluarga
dengan meminta pendapat dari istri.
7) Suku
Kelapa keluarga adalah suku Jawa dan istri juga jawa
8) Agama
Semua anggota keluarga menganut agama Islam. Tn.B dan Ny.W melakukan shalat 5
waktu dan berpuasa selama bulan Ramadhan.
9) Status sosial dan ekonomi keluarga
Dalam pemenuhan kebutuhan sehari – hari Tn.B bekerja pensiunan dan biasanya
mengajar les private dirumah
10) Aktivitas rekreasi keluarga
Menurut Ny.W, keluarga sudah jarang melakukan aktivitas jalan-jalan bareng ke
tempat wisata karena usia yang sudah tua. Keluarga lebih sering menghabiskan
waktu untuk duduk menonton TV bersama, mengobrol di ruang keluarga dan
berkumpul bersama keluarga yang rumahnya berdekatan

B. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga


11) Tahap perkembangan keluarga saat ini
Saat ini tahap perkembangan keluarga Tn. B adalah usia lansia. Tugas perkembangan
keluarga pada tahap ini antara lain mempertahankan suasana rumah yang
menyenangkan, mempertahankan tingkat kesehatan keluarga, adaptasi dengan
perubahan status kesehatan, dan memautau tumbuh kembang anak yang saat ini usia
meraja.
Tn. B mengatakan bahwa bersyukur dengan memiliki 2 anak yang sejauh ini
perkembangan dan petumbuhan selalu dipantau walau dengan keadaan ekonomi yang
pas-pasan.
12) Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi yakni mengontrol pola makan
dan hidup sehat guna terindar dari penyakit tidak menular seperti hipertensi.
13) Riwayat keluarga inti
Tn. B mempunyai riwayat penyakit hipertensi hingga di rawat dan dipasang infus.
Ny. W memiliki riwayat hipertensi, setelah diperiksa didapatkan tekanan darah Ny.
W adalah 150/90 mmHg, cholesterol 210 mg/dl dan gula darah puasa 110 mg/dl.
Anak pertama- anak ke dua dari Tn. B dan Ny. W telah mendapatkan imunisasi
lengkap sesuai.
C. Lingkungan Keluarga
14) Karakteristik Rumah
Rumah Tn. B merupakan rumah pribadi jenis bangunan permanen 1 lantai dengan
lantai kayu. Rumah memiliki 3 kamar tidur, 1 kamar mandi, 1 dapur, satu ruang
keluarga dan ruang tamu. Di luar rumah, kondisi rapi, jarak antar tetangga lebih dari
10 eter, rumah Tn. B memiliki jendela sehingga pagi hari cahaya matahari dapat
masuk kedalam rumah. Jumlah lampu yang cukup dan jendela yg adekuat dan selalu
terbuka pada siang hari memberikan sirkulasi dan pencahayaan di dalam rumah
menjadi adekuat.

Kamar WC

Kamar Kamar

Ruang Tamu Ruang Keluarga

Denah Rumah
15) Karakteristik tetangga dan komunitas
Lingkungan RT 03 merupakan lingkungan dengan mayoritas suku jawa. Keluarga
Tn. B memiliki tetangga yang dekat rumah, yaitu didepan rumahnya dengan jarak
rumah <10 m. Keluarga Tn. B sering berkumkul dan berbincang-bincang dengan
masyarakat sekitar yang jarak rumahnya tidak berjauhan
16) Mobilitas geografis keluarga
Keluarga tidak pernah pindah dari lingkungan saat ini. Dari awal sudah tinggal d
lingkungan yang sama. Keluarga memiliki 2 unit motor yang digunakan sehari hari
seperti mengantar anak sekolah, berbelanja dan bekerja
17) Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Keluarga Tn. B sesekali berkumpul dengan masyarakat sekitar untuk berbincang-
bincang dan juga aktif dalam kumpulan warga
18) Sistem pendukung keluarga
Sistem pendukung keluarga adalah pekerjaan Tn. B sebagai pensiunan. Keluarga
memiliki BPJS sebagai jaminan dalam menunjang kesehatan keluarga

D. Struktur Keluarga
19) Pola komunikasi
Ny. W dan anak-anaknya dapat berkomunikasi kapan saja karena Ny. W adalah IRT.
Tn. B selalu berkomunikasi dengan istri dan anaknya ketika pulang kerja.
20) Struktur kekuatan keluarga
Pada keluarga ini, kekuasaan dan keputusan dipegang oleh Tn. B sebagai kepala
keluarga dan selalu berdiskusi dengan istri. Tn. B tidak bersikap otoritas dalam
pengambilan keputusan dalam keluarga. Ny. W memiliki kekuasaan referen (posisi
ibu dihargai). Pekerjaan rumah tangga dikerjakan oleh Ny. W sebagai istri dibantu
oleh suami dan anak nya.
21) Struktur peran
Tn. berperan sebagai ayah dan suami di dalam keluarga. Tn. B berperan sebagai
pencari nafkah. Pekerjaan rumah tangga dikerjakan oleh Ny. W dan dibantu oleh
suami dan anaknya.
Peran sebagai pasangan dalam perkawinan dirasa keluarga masih cukup harmonis.
Tn. B dan Ny. W tidur dalam 1 kamar.

22) Nilai dan norma budaya


Nilai dan norma keluarga dilatarbelakangi oleh suku jawa. Ny. B beserta keluarganya
menganut agama islam yang berlaku di masyarakat dan adat istiadat jawa. Dalam
keluarga Tn. B mengajarkan pentingnya bersikap sopan santun dengan orang lain.
Selain sopan dan santun sejak dini Tn. B dan Ny. W telah di ajarkan pendidikan
agama sejak kecil.
E. Fungsi Keluarga
23) Fungsi Afektif
Fungsi afektif adalah fungsi kasih sayang dalam keluarga. Saling asuh, kedekatan dan
identifikasi adekuat diantara Tn. B dan Ny. W serta anak-anaknya memiliki
hubungan yang harmonis dan saling membantu jika ada suatu hal yang perlu
dikerjakan bersama-sama.
Tn. B selalu memenuhi kebutuhan sehari-hari untuk keluarga. Ny. W selalu
menyiapkan kebutuhan-kebutuhan anggota keluarganya, seperti kebersihan, makanan
dan pakaian.
Tn. B dan Ny. W selalu memberikan kasih sayang kepada anak-anaknya. Ny. W
selalu memberikan kebutuhan dan selalu mengutamakan kebutuhan dan keperluan
anaknya.
Berdasarkan hasil pengkajian tersebut, dapat disimpulkan bahwa fungsi afektif pada
keluarga Tn. B sudah optimal dilakukan.

24) Fungsi Sosialisasi


Interaksi yang keluarga bentuk terjalin dengan baik dan saling mendukung serta
saling membantu sesama anggota keluarga. Selain itu interaksi keluarga dengan
tetangga lain juga terjain akrab dan baik.

Praktik keluarga dalam membesarkan anak dilakukan secara bersama-sama. Suami


istri ikut berperan serta dalam mendidik anak. Pola pengajaran yang diberikan berupa
nilai rasa hormat dan kepatuhan serta hukuman yang diyakini masih bisa membantuk
perilaku naik pada anak.

Kemampuan beradaptasi dalam praktek membesarkan anak terlihat adaptif, anggota


keluarga dibesarkan dalam lingkungan yang hangat.
25) Fungsi perawatan keluarga
Keyakinan, nilai dan perilaku kesehatan : perawatan preventif untuk anak – anak
sudah dapat dilakukan. An. M mendapatkan imunisasi lengkap sesuai dengan
usianya.
Ny. 2 selalu membawa An.M ketika ada posiandu diwilahnya.
Keluarga selalu membawa anggota keluarga ke fasilitas kesehatan terdekat jika ada
anggota keluarga yang sakit. Selalu memberikan yang terbaik untuk anggota keluarga
yang membutuhkan perawatan.
Menurut Ny. W asupan nutrisi yang dikonsumsi oleh keluarga dirasa sudah pas
sehingga Ny. W bingung ketika diperiksa tekanan darah, kolesterol dan gula darah
puasanya tinggi.
Berdasarkan hasil pengkajian tersebut, dapat disimpulkan ada masalah kesehatan
yang dialami oleh keluarga Tn. B adalah fungsi perawatan pemberian asupan
keluarga belum optimal.

F. Stress dan koping keluarga


26) Stressor jangka pendek
Mempunyai 2 anak dengan usai dengan perbedaan usai dan kebutuhan cukup
membuat keluarga memikirkan cara mengatur perekonomian keluarga sehingga
semua keluarga mendapatkan kebutuhan sesuai dengan usia nya.
27) Stressor jangka panjang
Pendapatan yang menengah membuat keluarga harus pandai-pandai mengatur
keuangan guna pemenuhan kebutuhan sehari-hari dan kebutuhan anak serta
menabung untuk masa depan anak. Keluarga selalu berfikir positif jika kebutuhan
keluarga dan anak sudah diatur oleh Allah SWT jika kita tidak berhenti berusaha
28) Kemampuan keluarga berespon terhadap masalah
Masalah keluarga yang dihadapi selama ini dapat diselesaikan dengan baik. Selama
kunjungan keluarga tampak bahagia dan tidak menunjukkan kekhawatiran tentang
kesehatan keluarga karena keluarga sudah memberikan hal yang terbaik bagi
keluarganya
29) Strategi koping fungsional yangdigunakan
Strategi koping yang digunakan saat ada masalah adalah membicarakan bersama dan
meminta pendapat dari orang tua yang masih tinggal di satu lingkungan dengan keluarga.
Selain itu, jika keluarga memiliki kendala finansial, maka saudara akan saling membantu.
30) Strategi koping disfungsional
Keluarga sudah menggunakan strategi koping yang efektif. Keluarga sudah maksimal
menggunakan support sosial dan reframing yang ada.
Strategi spiritual support juga sudah optimal dilakukan oleh seluruh anggota keluarga.
Kegiatan ibadah anggota keluarga dilakukan secara bersama-sama dan Tn. B sering
berjama’ah di masjid. Ny. W sudah memberikan pendidikan agama sejak dini pada seluruh
ananya untuk bekal awal anak.
G. Harapan Keluarga terhadap asuhan keperawatan keluarga
Keluarga mengharapkan dengan asuhan keperawatan keluarga yang akan diberikan dapat
membantu meningkatkan status kesehatan anggota keluarga.
H. Pemeriksaan Fisik Keluarga (semua anggota keluarga)

Pemeriksaan Tn. Z Ny. S An. S An. M


Tekanan Darah 150/90 146/104 110/80 100/80
Nadi 88 81 76 73
Pernafasan 20 19 20 20
Suhu 36,7 36,5 36,5 36,6
Bb/Tb TB TB TB TB
BB BB BB BB
Kepala Bentuk simetris, Bentuk simetris, Bentuk simetris, Bentuk simetris,
distribusi rambut distribusi rambut distribusi rambut distribusi rambut
jarang, lurus lebat dan panjang, lebat dan panjang, jarang, lurus
berwarna hitam, lurus berwarna hitam, lurus berwarna hitam, berwarna hitam,
kulit kepala bersih kulit kepala bersih kulit kepala bersih kulit kepala bersih
Leher Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
pembesaran pembesaran kelenjar pembesaran kelenjar pembesaran kelenjar
kelenjar tiroid tiroid tiroid tiroid
Telinga Bentuk simetris Bentuk simetris Bentuk simetris Bentuk simetris
antara telinga antara telinga kanan antara telinga kanan antara telinga kanan
kanan dan kiri, dan kiri, fungsi dan kiri, fungsi dan kiri, fungsi
fungsi pendengaran baik pendengaran baik pendengaran baik
pendengaran baik
Mata Sklera putih, Sklera putih, Sklera putih, Sklera putih,
konjungtiva tidak konjungtiva tidak konjungtiva tidak konjungtiva tidak
anemis, anemis, anemis, anemis,
pembengkakan pembengkakan pembengkakan pembengkakan
mata(-), mata(-), pengelihatan mata(-), pengelihatan mata(-),
pengelihatan baik baik baik pengelihatan baik
Mulut Dan Hidung Bentuk bibir Bentuk bibir simetris, Bentuk bibir simetris, Bentuk bibir
simetris, mukosa mukosa kering, bibir mukosa kering, bibir simetris, mukosa
kering, bibir kering, gigi bersih, kering, gigi bersih, kering, bibir kering,
kering, gigi bersih, fungsi mengunyah fungsi mengunyah gigi bersih, fungsi
fungsi mengunyah baik baik mengunyah baik
baik
Dada Dan Paru-Paru Simetris, bentuk Simetris, bentuk Simetris, bentuk Simetris, bentuk
normal, normal, penggunaan normal, penggunaan normal, penggunaan
penggunaan otot otot bantu nafas (-), otot bantu nafas (-), otot bantu nafas (-),
bantu nafas (-), Askultasi : vesikuler Askultasi : vesikuler Askultasi : vesikuler
Askultasi : di semua lapang paru di semua lapang paru di semua lapang
vesikuler di semua paru
lapang paru
Abdomen Lingkar perut 83 Lingkar perut 80 cm, Lingkar perut 79 cm, Lingkar perut 76
cm, BU 8x/menit, BU 6x/menit, tidak BU 18x/menit, tidak cm, BU 18x/menit,
tidak ada ada gangguan pada ada gangguan pada tidak ada gangguan
gangguan pada abdomen abdomen pada abdomen
abdomen
Eliminasi Tidak ada masalah Tidak ada masalah Tidak ada masalah Tidak ada masalah
BAK/BAB, BAK BAK/BAB, BAK 4-5 BAK/BAB, BAK 4-5 BAK/BAB, BAK
4-5 kali/hari, BAB kali/hari, BAB 1x kali/hari, BAB 1x 4-5 kali/hari, BAB
1x sehari sehari sehari 1x sehari
Sistem Integumen Turgor kulit Turgor kulit elastis, Turgor kulit elastis, Turgor kulit elastis,
elastis, kulit kulit berwarna cokelat kulit berwarna cokelat kulit berwarna
berwarna cokelat cokelat
Sistem Muskuloskeletal Kekuatan otot 5 Kekuatan otot 5 Kekuatan otot 5 Kekuatan otot 5
ekstremitas atas ekstremitas atas dan ekstremitas atas dan ekstremitas atas dan
dan bawah. bawah. bawah. bawah.
Pemeriksaan Lain GDP : 98mg/dL GDP: 102 mg/dL Tidak diukur Tidak diukur
Chol: 154 mg/dL Chol : 222 mg/dL
2. Analisis Masalah
a. Nyeri b.d peningkatan tekanan vaskuler selebral dan iskemia ( D.0077 )
b. Gangguan perfusi jaringan b.d peningkatan tekanan darah (D.0009)

1. WoC
Hipertensi

Gangguan sirkulasi

Resistensi pembuluh darah otak

Gangguan perfusi jaringan

Nyeri

2. Prioritas Masalah

a. ……………………………

Kriteri Bobo Total Pembenaran


a t
Sifat 1
masalah:
Sejahtera (3)
Defisit kesehatan (3)
Ancaman kesehatan (2)
Faktor risiko (1)
Kemungkinan 2
diubah: Mudah (2)
Sebagian (1)
Tidak dapat (0)
Kemungkinan 1
dicegah: Tinggi (3)
Cukup (2)
Rendah (1)
Menonjolnya masalah: 1
Membutuhkan perhatian segera
(2)
Tidak membutuhkan perhatian segera (1)
Tidak dirasakan sebagai masalah atau
kondisi yang membutuhkan perubahan
(0)
Total 5 3

b. ………………………………..

Kriteria Bobo Total Pembenaran


t
Sifat 1
masalah:
Sejahtera (3)
Defisit kesehatan (3)
Ancaman kesehatan (2)
Faktor risiko (1)
Kemungkinan 2
diubah: Mudah (2)
Sebagian (1)
Tidak dapat (0)
Kemungkinan dicegah: 1
Tinggi (3)
Cukup (2)

Kriteria Bobo Total Pembenaran


t
Rendah (1)
Menonjolnya masalah: 1
Membutuhkan perhatian segera
(2) Tidak membutuhkan perhatian
segera (1) Tidak dirasakan sebagai
masalah atau
kondisi yang membutuhkan perubahan
(0)
Total 5

3. Diagnosa Keperawatan
Berdasarkan prioritas masalah yang dilakukan, maka daftar diagnosa keperawatan
keluarga adalah hipetensi

4. Intervensi Keperawatan

Tanggal/ Diagnosa Tujuan dan Rencana


No Keperawatan Indikator Tindakan
(SLKI/NOC) (SIKI/NIC)
1 Nyeri ( D.0077 ) Dalam 3 x 24 jam masalah 1. Monitor tanda tanda
keperawatan dapat teratasi dengan
vital pasien
kriteria hasil :
1. Nyeri akut menurun 2. Identifikasi,
2. Pasien tampak lebih durasi,frekuensi,
tenang
kualitas, intensitas
nyeri
3. Berikan teknik nafas
dalam
2 Gangguan perfusi Dalam 3 x 24 jam masalah 1. Monitor tanda tanda
keperawatan dapat teratasi dengan
jaringan (D0009) vital pasien
kriteria hasil :
1. Tidak terjadi edema 2. Monitor panas,nyeri
2. Tidak terjadi bengkak pada
peningkatan tekanan extermitas
darah 3. Anjurkan pasien
3. Tidak terjadi kelemahan mengkonsumsi buah
otot berkurang seangka 300 gram 2x
sekari

5. Implementasi Keperawatan
Tanggal Diagnosa Implementasi Rencana Tindak
dan Keperawata Lanjut
waktu n
Nyeri b.d 1. Monitor tanda tanda vital Lanjutkan intervensi
peningkatan tekanan pasien (1,2,3)
vaskuler selebral dan 2. Identifikasi, durasi,frekuensi,
iskemia ( D.0077 ) kualitas, intensitas nyeri
3. Berikan teknik nafas dalam
Gangguan perfusi 1. Monitor tanda tanda vital Lanjutkan intervensi
jaringan b.d pasien (1,2,3)
peningkatan tekanan 2. Monitor panas,nyeri bengkak
darah (D.0009) pada extermitas
3. Anjurkan pasien
mengkonsumsi buah seangka
300 gram 2x sekari

6. Evaluasi Keperawatan

Tanggal Diagnosa Keperawatan Evaluasi


dan
waktu
Nyeri b.d peningkatan S: Pasien mengatakan kepala terasa sakit
P: Nyeri
tekanan vaskuler selebral
Q:Seperti ditusuk- tusuk
dan iskemia ( D.0077 ) R:Kepala
S: 5
T: Hilang timbul
O:Pasien tampak memegangi kepalanya
Td: 150/90mmHg
N : 88x/menit
Rr: 20 x/menit
T :36,7 ° C
2
SpO :99%
A:Masalah teratasi sebagian
P:Lanjutkan intervensi (1,2,3)
Gangguan perfusi jaringan S: pasien mengatakan kepalanya sakit
O: Td: 150/90mmHg
b.d peningkatan tekanan
N : 88x/menit
darah (D.0009) Rr: 20 x/menit
T :36,7 ° C
2
SpO :99%
A: masalah terasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi (1,2,3)

Format Pengkajian Tingkat Kemandirian Keluarga

Nama KK :
Alamat :

No Kriteria Ya Tidak Pembenaran


1 Keluarga menerima petugas kesehatan √
2 Keluarga menerima pelayanan √
kesehatan sesuai rencana
3 Keluarga menyatakan masalah √
kesehatan secara benar
4 Keluarga memanfaatkan fasilitas √
kesehatan sesuai anjuran
5 Keluarga melaksanakan perawatan √
sederhana sesuai anjuran
6 Keluarga melaksanakan tindakan √
pencegahan secara aktif
7 Keluarga melaksanakan tindakan √
promotif secara aktif
√Keluarga Mandiri Tingkat IV
 Keluarga Mandiri Tingkat III
Kesimpulan  Keluarga Mandiri Tingkat II
 Keluarga Mandiri Tingkat I

EVALUASI SUMATIF
ASUHAN KEPERAWATAN
KELUARGA
Diagnosis Keperawatan:
1. Nyeri pada Tn.B
2. Gangguan perfusi jaringan pada Tn.B

No RESPON KELUARGA HASIL Modifika


Ya Tidak si
intervensi
1 Keluarga mampu menyebutkan pengertian hipertensi yaitu √
penyakit dimana tekanan darah meningkat sehingga membuat
sakit kepala
2 Keluarga dapat menyebutkan 3 dari 5 penyebab Hiertensi √
Penyebab utama: Tekanan darah yang tinggi Penyebab lain :
1. Konsusi garam berlebih
2. Konsumsi alkohol berlebih
3. Kurang aktivitas fisik
4. Diet tinggi lemak
5. Psikososial dan stes
3 Keluarga mampu menyebutkan 2 dari 4 tanda/gejala √
Hipertensi:
1. Sakit kepala
2. Rasa sakit didada
3. Gelisah
4. Pengelihatan kabur
5. Mudah lelah
4 Keluarga mampu menyebutkan 2 dari 4 akibat Hipertensi bila √
tidak
diatasi
1. Penyakit jantung
2. Stroke
3. Penyakit ginjal
4. Gangguan syara
5 Keluarga mampu menyebutkan 3 dari 5 cara pencegahan √
Hipertensi:
1. Mengurangi mengkonsumsi garam(1 sendok teh perhari)
2. Diet dengan gizi seibang
3. Melakukan aktivitas fisik( seperti jalan kaki/ olahraga 30
menit perhari, minimal 5x dala seminggu)
4. Mempertahankan berat badan ideal
5. Tidak merokok dan menghindari asap rokok
6 Keluarga mampu menyebutkan 2 dari 4 cara perawatan √
Hipetensi:
1. Istirahat yang cukup
2. Anjurkan makan semangka atau timun
3. Anjurkan minum obat teratur
4. Anjurkan melakukan teknik relaksasi
5. Jika demam anjurkan kompres hangat

No RESPON KELUARGA HASIL Modifika


Ya Tidak si
intervensi
- Sirkulasi udara dalam ruangan adekuat. √
4. Berikan makanan bergizi.
5. Berikan inhalasi sederhana dengan menggunakan air
panas dalam baskom dan minyak kayu putih.
6. Jika batuk, latih batuk efektif
7. Jika sakit berlanjut bawa anak ke Puskesmas
atau RS. Cara tradisional merawat Hipertensi:
1. Potong-potong timun atau semangka lalu dikonsumsi
7 Keluarga mampu mendemontrasikan kompres hangat √
8 Keluarga mampu mendemontrasikan inhalasi sederhana √
9 Keluarga mampu mendemonstrasikan relaksasi napas dalam √
10 Keluarga mampu mendemonstrasikan cara membuat obat √
penurun hipertensi dengan timun
11 Keluarga mampu menyebutkan 3 dari 5 cara memodifikasi √
lingkungan mengatasi masalah Hipertensi
1. Rumah dan lingkungan bersih.
2. Pencahayaan dalam rumah adekuat.
3. Hindari anak menghirup debu/asap
4. Membuka jendela setiap hari agar sirkulasi udara dalam
rumah baik.
5. Rumah tidak lembab.
12 Keluarga mampu melakukan modifikasi lingkungan √
untuk
mengatasi Hipertensi
13 Keluarga mampu menyebutkan manfaat fasilitas kesehatan √
yaitu
sebagai sarana untuk pemeriksaan, perawatan/pengobatan
ISPA, sebagai sarana untuk mendapatkan informasi yang
akurat dan tepat untuk mengatasi masalah Hipertensi
14 Keluarga mampu menyebutkan 3 dari 6 fasilitas pelayanan √
kes.
yang dapat digunakan dalam penanganan Hipertensi, yaitu:
puskesmas, posyandu, RS, Praktek perawat, dokter praktek
dan
praktek bidan.
15 Keluarga mampu memanfaatkan √
fasilitas kesehatan untuk penanganan Hipetensi

Anda mungkin juga menyukai