Anda di halaman 1dari 22

ASUHAN KEPERAWATAN OSTEOARTRITIS

Disusun Oleh :
Diah Octa Yuliani (16.1141.S)
Dading Kalbuhadi (16.1139.S)
Rayung Desi Usla Sari (16.1179.S)
Tri Setyo Leksono (16.1195.S)

S1 Keperawatan 3B
PENGERTIAN
PENGERTIAN

 Osteoartritis yang dikenal sebagai penyakit sendi degeneratif atau


osteoartrosis (sekalipun terdapat inflamasi) merupakan kelainan
sendi yang paling sering ditemukan dan kerapkali menimbulkan
ketidakmampuan (disabilitas). (Smeltzer , C Suzanne, 2002 hal
1087)

 Osteoartritis (OA) merupakan penyakit sendi degeneratif yang


berkaitan dengan kerusakan kartilago sendi. Fetebrata, panggul,
lutut dan pergelangan kaki yang paling sering terkena OA (sudoyo
aru, dkk: 2009)
ETIOLOGI
 Osteoartritis seringkali terjadi tanpa diketahui
sebabnya, yang disebut dengan osteoartritis idiopatik.
Pada kasus yang lebih jarang, osteoartritis dapat terjadi
akibat trauma pada sendi, infeksi, atau variasi herediter,
perkembangan, kelainan metabolik dan neurologik.,
yang disebut dengan osteoartritis sekunder. Onset usia
pada osteoartritis sekunder tergantung pada
penyebabnya; maka dari itu, penyakit ini dapat
berkembang pada dewasa muda, dan bahkan anak-
anak, seperti halnya pada orang tua.
Beberapa penyebab dan faktor predisposisi adalah sebagai berikut:

 Usia/Umur
 Jenis Kelamin
 Ras
 Faktor Keturunan
 Faktor Metabolik/Endokrin
 Faktor Mekanis

◦ Trauma dan Faktor Predisposisi


◦ Cuaca dan Iklim
KLASIFIKASI

 Osteoartritis diklasifikasikan menjadi :


◦ Tipe primer (idiopatik) tanpa kejadian atau penyakit sebelumnya yang
berhubungan dengan osteoartritis. OA Primer tidak diketahui dengan
jelas penyebabnya, dapat mengenai satu atau beberapa sendi. OA jenis
ini terutama ditemukan pada pada wanita kulit putih, usia baya.

◦ Tipe sekunder seperti akibat trauma, infeksi dan pernah fraktur. OA


sekunder dapat disebabkan oleh penyakit yang menyebabkan kerusakan
pada sinovia sehingga menimbulkan osteoartritis sekunder (Long, C
Barbara, 1996 hal 336)
MANIFESTASI KLINIK

 Rasa nyeri pada sendi


 Kekakuan dan keterbatasan gerak
 Peradangan
 Mekanik
 Pembengkakan Sendi
 Deformitas
 Gangguan Fungsi
PATOFISIOLOGI

Penyakit sendi degeneratif merupakan suatu penyakit kronik, tidak meradang, dan

progresif lambat, yang seakan-akan merupakan proses penuaan, rawan sendi

mengalami kemunduran dan degenerasi disertai dengan pertumbuhan tulang baru

pada bagian tepi sendi. Proses degenerasi ini disebabkan oleh proses pemecahan

kondrosit yang merupakan unsur penting rawan sendi. Pemecahan tersebut diduga

diawali oleh stress biomekanik tertentu. Pengeluaran enzim lisosom menyebabkan

dipecahnya polisakarida protein yang membentuk matriks di sekeliling kondrosit

sehingga mengakibatkan kerusakan tulang rawan. Sendi yang paling sering

terkena adalah sendi yang harus menanggung berat badan, seperti panggul lutut

dan kolumna vertebralis. Sendi interfalanga distal dan proksimasi.


PEMERIKSAAN PENUNJANG
 Sinar-X.
 Tes darah.
 Analisa cairan engsel
 Artroskopi
 Foto Rontgent
 Serologi dan cairan sinovial dalam batas normal
KOMPLIKASI

 Gangguan/kesulitan gerak
 Kelumpuhan yang menurunkan kualitas hidup

penderita.
 Resiko jatuh
 Patah tulang
PENATALAKSANAAN

 Tindakan preventif
 Farmakologi
 Terapi konservatif ; kompres hangat, mengistirahatkan sendi, pemakaian alat-
alat ortotik untuk menyangga sendi yang mengalami inflamasi.
 Irigasi tidal (pembasuhan debris dari rongga sendi)
 Pembedahan; artroplasti
 Operasi, perlu dipertimbangkan pada pasien osteoartritis dengan kerusakan
sendi yang nyata dengan nyari yang menetap dan kelemahan fungsi,
 Fisioterapi, berperan penting pada penatalaksanaan osteoartritis, yang meliputi
pemakaian panas dan dingin dan program latihan ynag tepat.
 Dukungan psikososial, diperlukan pasien osteoartritis oleh karena sifatnya yang
menahun dan ketidakmampuannya yang ditimbulkannya.
PATHWAY
PENGKAJIAN

 Aktivitas/istirahat
 Kardiovaskur
 Integritas ego
 Makanan / cairan
 Hygiene
 Neurosensory
 Nyeri/kenyamanan
 Keamanan
 Interaksi social
DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Nyeri akut / kronis berhubungan dengan distensi jaringan oleh akumulasi

cairan/proses inflamasi, distruksi sendi.

2. Gangguan Citra Tubuh / Perubahan Penampilan Peran berhubungan dengan

Perubahan kemampuan melakukan tugas-tugas umum, Peningkatan penggunaan

energi, ketidakseimbangan mobilitas.

3. Kurang Perawatan Diri berhubungan dengan Kerusakan Muskuloskeletal antara lain

Penurunan Kekuatan, Daya tahan, nyeri pada waktu bergerak, Depresi.

4. Kurang Pengetahuan (Kebutuhan Belajar) Mengenai Penyakit, Prognosis dan

Kebutuhan Perawatan dan Pengobatan berhubungan dengan Kurangnya

pemahaman / mengingat kesalahan interpretasi informasi.


RENCANA KEPERAWATAN
1. Diagnosa Keperawatan I : Nyeri akut / kronis berhubungan dengan
distensi jaringan oleh akumulasi cairan/proses inflamasi, distruksi
sendi.
Hasil yang diharapkan/Kriteria evaluasi :
◦ Menunjukkan nyeri berkurang atau terkontrol
◦ Terlihat rileks, dapat istirahat, tidur dan berpartisipasi dalam aktivitas
sesuai kemampuan.
◦ Mengikuti program terapi.
◦ Menggunakan keterampilan relaksasi dan aktivitas hiburan ke dalam
program kontrol nyeri.
INTERVENSI RASIONAL

 kaji keluhan nyeri, catat lokasi dan intensitas 
 Membantu
Membantu dalam dalam menentukan
menentukan kebutuhan
kebutuhan
(skala 0 – 10). Catat faktor-faktor yang managemen
managemen nyeri
nyeri dan
dan keefektifan
keefektifan program.
program.
mempercepat dan tanda-tanda rasa sakit non 
 Mencegah
Mencegah pemeliharaan
pemeliharaan kesejajaran
kesejajaran tubuh
tubuh yang
yang
verbal tepat
tepat dan
dan menurunkan
menurunkan tekanan
tekanan pada
pada sendi
sendi yang
yang

 berikan matras atau kasur keras, bantal kecil. terinflamasi
terinflamasi // nyeri.
nyeri.
Tinggikan linen tempat tidur sesuai kebutuhan 
 Untuk
Untuk membatasi
membatasi nyeri
nyeri atau
atau cedera
cedera sendi.
sendi.

 biarkan pasien mengambil posisi yang nyaman.

 Mencegah
Mencegah terjadinya
terjadinya kelelahan
kelelahan umum
umum dan dan
kekakuan
kekakuan sendi.
sendi. Menstabilkan
Menstabilkan sendi,
sendi,

 dorong untuk sering mengubah posisi. Bantu mengurangi
mengurangi gerakan/rasa
gerakan/rasa sakit
sakit pada
pada sendi.
sendi.
pasien untuk bergerak di tempat tidur, sokong 
 Meningkatkan relaksasi otot dan mobilitas,
sendi yang sakit di atas dan di bawah, hindari
menurunkan rasa sakit dan melepaskan
gerakan yang menyentak kekakuan

 anjurkan pasien untuk mandi air hangat atau Meningkatkan

 Meningkatkan relaksasi/mengurangi
relaksasi/mengurangi tegangan
tegangan
mandi pancuran pada waktu bangun otot.
otot.

 berikan masase yang lembut. 
 Meningkatkan
Meningkatkan relaksasi,
relaksasi, mengurangi
mengurangi tegangan
tegangan

 Kolaboras beri obat sebelum aktivitas atau otot,
otot, memudahkan
memudahkan untukuntuk ikut
ikut serta
serta dalam
dalam terapi.
terapi.
latihan yang direncanakan sesuai petunjuk
seperti asetil salisilat.
2. Diagnosa Keperawatan II : Gangguan Citra Tubuh / Perubahan
Penampilan Peran berhubungan dengan Perubahan kemampuan
melakukan tugas-tugas umum, Peningkatan penggunaan energi,
ketidakseimbangan mobilitas.
Hasil yang diharapkan/kriteria evaluasi:
◦ Mengungkapkan peningkatan rasa percaya diri dalam kemampuan
untuk menghadapi penyakit, perubahan pada gaya hidup dan
kemungkinan keterbatasan.
◦ Menyusun tujuan atau rencana realistis untuk masa mendatang.
Intervensi

 Dorong klien mengungkapkan mengenai masalah tentang proses


penyakit, harapan masa depan.
 Diskusikan dari arti kehilangan/perubahan pada seseorang.
Memastikan bagaimana pandangan pribadi klien dalam memfungsikan
gaya hidup sehari-hari termasuk aspek-aspek seksual
 Akui dan terima perasaan berduka, bermusuhan, ketergantungan
 Perhatikan perilaku menarik diri, penggunaan menyangkal atau terlalu
memperhatikan tubuh/perubahan.
 Susun batasan pada perilaku maladaptif, bantu klien untuk
mengidentifikasi perilaku positif yang dapat membantu koping.
 Bantu kebutuhan perawatan yang diperlukan klien.
 Ikutsertakan klien dalam merencanakan dan membuat jadwal aktivitas.
3. Diagnosa Keperawatan III : Kurang Perawatan Diri berhubungan
dengan Kerusakan Auskuloskeletal antara lain Penurunan Kekuatan,
Daya tahan, nyeri pada waktu bergerak, Depresi.
Hasil yang diharapkan/kriteria evaluasi:
◦ Melaksanakan aktivitas perawatan diri pada tingkat yang
konsisten pada kemampuan klien.
◦ Mendemonstrasikan perubahan teknik/gaya hidup untuk
memenuhi kebutuhan perawatan diri.
◦ Mengidentifikasikan sumber-sumber pribadi/komunitas yang
dapat memenuhi kebutuhan.
INTERVENSI RASIONAL
 Kaji tingkat fungsi fisik  Mengidentifikasi tingkat
bantuan/dukungan yang
 Pertahankan mobilitas,
diperlukan
kontrol terhadap nyeri dan  Mendukung kemandirian
program latihan fisik/emosional
 Kaji hambatan terhadap 
 Menyiapkan untuk
partisipasi dalam perawatan meningkatkan kemandirian
diri, yang akan meningkatkan harga
diri
 Identifikasikasi untuk 
 Memberikan kesempatan
perawatan yang diperlukan, untuk dapat melakukan
misalnya; lift, peninggian aktivitas secara mandiri
dudukan toilet, kursi roda
4. Diagnosa Keperawatan IV : Kurang Pengetahuan (Kebutuhan Belajar)
Mengenai Penyakit, Prognosis dan Kebutuhan Perawatan dan
Pengobatan berhubungan dengan Kurangnya pemahaman / mengingat
kesalahan interpretasi informasi.
Hasil yang diharapkan/Kriteria Evaluasi:
◦ Menunjukkan pemahaman tentang kondisi/pragnosis dan perawatan.
◦ Mengembangkan rencana untuk perawatan diri termasuk modifikasi gaya
hidup yang konsisten dengan mobilitas dan atau pembatasan aktivitas.
Intervensi :
 Tinjau proses penyakit, prognosis dan harapan masa depan
 Diskusikan kebiasaan pasien dalam melaksanakan proses sakit melalui diet,
obat-obatan dan program diet seimbang, latihan dan istirahat.
Selesai

Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai