JURNAL 2
Jamu Pada Pasien Tumor/Kanker sebagai Terapi Komplementer
Tumor/kanker adalah penyakit yang harus didiagnosa sesuai dengan kaidah
kedokteran modern menggunakan sarana diagnosis yang berlaku dalam ilmu
kedokteran barat, misalnya dengan radiodiagnostik, patologi anatomi/klinik atau
peralatan canggih lainnya. Ada empat metode konvensional standar untuk
pengobatan kanker yaitu pembedahan, kemoterapi, terapi radiasi, dan hormone
terapi (terapi biologis).
Akan tetapi, pada kenyataannya dengan 4 modalitas utama ini saja seringkali
kanker belum bisa diatasi. Beberapa pasien yang dalam pengobatannya
dikombinasikan dengan tanaman obat, sel darah merah dan putihnya tidak
mengalami penurunan seperti yang terjadi pada pasien yang hanya menjalani
terapi konvensional.
Maka dari itu, para ahli mulai meneliti dan melakukan penelitian mengenai
manfaat jamu bagi pasien tumor/kanker sebagai terapi komplementer. Terapi
jamu yang diberikan berupa ramuan dari beberapa komponen tanaman obat
yang berbeda-beda oleh tiap dokter.
Komponen yang paling banyak diberikan kepada pasien tumor/kanker yaitu
kunyit putih, rumput mutiara, bidara upas, sambiloto, keladi tikus, temu manga
dan juga temu lawak
Selain tanaman di atas terdapat juga tapak dara sebagai komponen jamu untuk
mengobati kanker. Tanaman ini bisa meracuni sel-sel kanker, di dalam tanaman
ini terdapat senyawa vinkristin, vinblastin dan senyawa lain yang mampu
membunuh sel-sel kanker. Keuntungan lain, dalam dosis yang sekarang
umumnya digunakan, tanamaan obat tidak bersifat toksik sehingga lebih aman
untuk tubuh pasien.
Kesimpulan
Terapi komplementer adalah bidang ilmu kesehatan yang bertujuan untuk
menangani berbagai penyakit dengan teknik tradisional, yang juga dikenal
sebagai pengobatan alternatif. Terapi komplementer tidak dilakukan dengan
tindakan bedah dan obat komersial yang diproduksi secara masal, namun
biasanya menggunakan berbagai jenis tanaman obat hingga berupa racikan jamu