Anda di halaman 1dari 18

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Kerangka Konsep

Kerangka konsep adalah merupakan formulasi atau simplifikasi dari

kerangka teori atau teori-teori yang mendukung penelitian tersebut. Oleh

sebab itu, kerangka konsep ini terdiri dari variabel-variabel serta hubungan

variabel satu dengan yang lain. Dengan adanya kerangka konsep akan

mengarahkan kita untuk menganalisis hasil penelitian (Notoatmodjo, 2012).

Kerangka konsep adalah abstraksi dari suatu realitas agar dapat

dikomunikasikan dan membentuk suatu teori yang menjelaskan keterkaitan

antar variabel (baik variabel yang diteliti maupun variabel yang tidak diteliti).

(Nursalam, 2015).

Adapun kerangka konseptual dalam penelitian ini dapat dilihat pada skema

3.1 di bawah ini.

27
28

Factor yang
mempengaruhi

Keluarga

Lingkungan sekolah

Kounitas teman sebaya

Perilaku Merokok
Dukungan sosial Motivasi
Tahap persiapan
Dukungan penghargaan Motivasi Intrinsik
Tahap inisiasi
Dukungan instrumental Motivasi Ekstrinsik
Tahap menjadi
Dukungan
perokok
informasional
Tahap pemeliharaan
Dukungan jaringan

Kategori
Kategori
Baik 40-60
Tinggi 60-80
Cukup 20-39
Sedang 40-59
Kurang <20
Rendah 20-39

Keterangan

: Mempengaruhi

: Variabel yang tidak diteliti

: Variabel yang diteliti

Skema 3.1 Kerangka Konsep Penelitian Pengaruh Dukungan Sosial Terhadap


Motivasi Pada Remaja Kelas VIII dan Kelas IX dengan Perilaku Merokok Aktif di
SMP N 3 Seririt
29

B. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimental. Desain yang

digunakan dalam penelitian ini adalah pra eksperimental, dengan rancangan

one group pre-post test design rancangan ini berupaya mengungkapkan

hubungan sebab akibat dengan cara melibatkan satu kelompok subjek.

Kelompok subjek diobservasi sebelum dilakukan intervensi, kemudian

diobservasi lagi setelah intervensi (Nursalam, 2015).

Tabel 3.1 Rancangan Penelitian Pengaruh Dukungan sosial terhadap motivasi


pada remaja kelas VIII dan IX dengan Perilaku Merokok Aktif di SMP N 3
Seririt

Subyek Pra Perlakuan Pasca-test

R O I OI

Waktu 1 Waktu 2 Waktu 3

Keterangan:

K: Subjek (Remaja)

O: Observasi perilaku merokok sebelum dilakukan dukungan sosial terhadap

motivasi

I: Intervensi (dukungan sosial dan motivasi)

OI: Observasi perilaku merokok sesudah dilakukan dukungan sosialterhadap

motivasi
30

C. Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan prediksi spesifik mengenai apa yang akan terjadi

(Vanderstoep and Johnston, 2009). Hipotesis yang dapat dirumuskan seperti

berikut:

1) Hipotesis Alternatif (Ha)

Hipotesis alternatif disebut juga hipotesis kerja. Hipotesis ini

menyatakan adanya perbedaan satu variabel dengan variabel yang lainnya

atau menyatakan adanya hubungan di antara satu variabel dengan variabel

yang lainnya atau bisa juga menyatakan adanya pengaruh satu variabel atau

treatment terhadap variabel yang lainnya (Swarjana, 2015.). Ha: Ada

Pengaruh Dukungan Sosial Terhadap Motivasi Pada Remaja Kelas VIII dan

Kelas IX Dengan Perilaku Merokok Aktif Di SMP N 3 Seririt.

2) Hipotesis Nol (H0)

Hipotesis nol (H0) adalah hipotesis yang menyatakan tidak adanya

hubungan diantara variabel penelitian atau menyatakan tidak adanya

perbedaan diantara variabel penelitian atau bisa juga menyatakan pengaruh

satu variabel atau treatment terhadapa variabel yang lainnya. H 0: Tidak Ada

Pengaruh Dukungan Sosial Terhadap Motivasi Pada Remaja Kelas VIII dan

Kelas IX Dengan Perilaku Merokok Aktif Di SMP N 3 Seririt


31

D. Definisi Operasional

Definisi operasional dirumuskan untuk kepentingan akurasi, komunikasi, dan

replikasi (Nursalam, 2015). Adapun rumusan variabel dari definisi operasional

penelitian ini seperti berikut.

Tabel 3.2 Tabel Definisi Operasional Pengaruh dukungan sosial terhadap

motivasi pada remaja kelas VIII dan kelas IX dengan perilaku merokok aktif

Variabel Definisi Alat Ukur Hasil Ukur Skala Ukur

Dukungan Keterlibatan yang Observasi dan Baik 40-60 Ordinal


sosial diberikan oleh keluarga Kuisioner Cukup 20 -39
guru, dan teman kepada Kurang <20
remaja untuk mengatur
dan merawat diri sendiri
baik berupa dukungan
penghargaan, instru
mentalinformasional,
jaringan

Motivasi Segala sesuatu yang Kuisioner Tinggi 60-80 Ordinal


mendorong seseorang Sedang 40-59
untuk melakukan Rendah 20-39
sesuatu

E. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi penelitian adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang

diteliti (Suyanto, 2011). Populasi penelitian ini adalah seluruh Remaja yang

Merokok aktif di SMP N 3 sebanyak 52 orang.


32

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi. Kriteria sampel antara lain:

a) Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi merupakan kriteria atau ciri-ciri yang perlu dipenuhi oleh

setiap anggota populasi yang dapat diambil sebagai sampel

(Notoatmodjo, 2012). Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1) Remaja kelas VIII dan IX SMP N 3 Seririt

2) Usia remaja 13-15 tahun,

3) Bersedia menjadi responden, dan

4) Remaja merokok ringan, sedang, berat.

5) Tempat merokok remaja

b) Kriteria Esklusi

Kriteria eklusi merupakan ciri-ciri anggota populasi yang tidak dapat

diambil sebagai sampel (Notoatmodjo, 2012). Kriteria esklusi pada

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Remaja yang mengalami perilaku sepeti membolos, berpacaran

disekolah, tidak ikut belajar ketika pembelajaran berlangsung.


33

N
N=
1+ N ¿ ¿

52 52
N= N= =46,017
1+52(0,05)2 1 , 13

Keterangan n = besar sample

N = besar populasi

d = tingkat kepercayaan

Besar sampel dalam penelitian ini adalah 46 sampel, kuisioner yang

disebar sebanyak 46.

c) Teknik Sampling

Teknik sampling merupakan cara-cara yang ditempuh dalam

pengambilan sampel, agar memperoleh sampel yang benar-benar sesuai

dengan keseluruhan subyek penelitian (Nursalam, 2008). Dalam

penelitian ini pengambilan sampel yang digunakan adalah probability

sampling dengan stratified random sampling yaitu

1) Kuisioner disebar pada siswa laki-laki kelas IXA sebanyak 6 orang

2) Kuisioner disebar pada siswa laki-laki kelas IXB sebanyak 5 orang

3) Kuisioner disebar pada siswa laki-laki kelas IXC sebanyak 5 orang

4) Kuisioner disebar pada siswa laki-laki kelas IXD sebanyak 5 orang

5) Kuisioner disebar pada siswa laki-laki kelas IXE sebanyak 4 orang

6) Kuisioner disebar pada siswa laki-laki kelas VIIIA sebanyak 5 orang

7) Kuisioner disebar pada siswa laki-laki kelas VIIIB sebanyak 5 orang


34

8) Kuisioner disebar pada siswa laki-laki kelas VIIIC sebanyak 3 orang

9) Kuisioner disebar pada siswa laki-laki kelas VIIID sebanyak 4 orang

10) Kuisioner disebar pada siswa laki-laki kelas VIIIE sebanyak 4 orang

Nilai total dari keseluruhan sample sebanyak 46, dari kelas IX sebanyak

25 dan VIII sebanyak 21.

F. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMP N 3 Seririt pada kelas VIII dan IX.

G. Waktu Penelitian

Penelitian ini telah dilakukan pada tanggal 17 Mei sampai dengan 31 Juli

2018.

H. Etika Penelitian

Kode etik penelitian adalah suatu pedoman etika yang berlaku untuk

setiap kegiatan penelitian yang melibatkan antara pihak peneliti, pihak yang

diteliti (subjek penelitian) dan masyarakat yang akan memperoleh dampak

hasil penelitian tersebut. Etika penelitian yang harus diperhatikan oleh peneliti

dalam melaksanakan penelitiannya adalah seperti berikut:

1) Informed Consent (Persetujuan Responden)


35

Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti

dengan responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan.

Informed consent tersebut diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan

memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden. Tujuan

informed consent adalah agar subjek bersedia, maka mereka harus

menandatangani lembar persetujuan. (Nursalam, 2016). Peneliti

membagikan lembar persetujuan kepada Remaja. Remaja diberikan hak

untuk menandatangani atau tidak menandatangani lembar persetujuan yang

dibagikan. Jika bersedia menjadi responden, maka Remaja menandatangani

lembar persetujuan. Jika tidak bersedia menjadi responden, maka peneliti

menghormati dan hak-hak remaja

2) Anonimity (Tanpa Nama)

Masalah etika keperawatan merupakan masalah yang memberikan

jaminan dalam penggunaan subjek peneliti dengan cara tidak memberikan

atau mencatumkan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya

menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang

akan disajikan (Nursalam, 2016). Peneliti tidak mencantumkan identitas

responden pada lembar observasi, hanya mencantumkan kode responden

dan umur responden.

3) Confidentiality (Menjaga Kerahasiaan)


36

Masalah ini merupakan etika dengan memberikan jaminan

kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah

lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya

oleh peneliti, hanya kelompok data yang akan dilaporkan pada hasil riset

(Nursalam, 2016). Peneliti menjaga kerahasiaan tentang jawaban yang

telah ditulis oleh responden pada lembar observasi, dan tidak memberitahu

kepada siapapun tentang jawaban responden tersebut karena sudah

disimpan dalam dokumen yang hanya diketahui oleh peneliti saja.

Contohnya peneliti tidak memberitahukan kepada orang lain mengenai

informasi yang didapatkan dari responden, tetapi peneliti hanya

menggunakan informasi yang didapat tersebut untuk kepentingan atau

mencapai tujuan penelitian.

4) Beneficence (Bermanfaat)

Peneliti selalu berupaya agar segala tindakan keperawatan yang

diberikan kepada klien mengandung prinsip kebaikan (promote good).

Prinsip berbuat yang baik bagi klien tentu saja dalam batas-batas hubungan

terapeutik antara peneliti dan klien (Notoatmodjo, 2012). Peneliti dalam

memberikan tindakan pada penelitian yang dilakukan berusaha untuk

memberikan manfaat yang optimal dan meminimalkan dampak yang

merugikan bagi responden. Contohnya dalam penelitian ini, peneliti ingin

memberikan dukungan sosial terhadap motivasi remaja yang bertujuan

untuk mengurangi perilaku merokok pada remaja kelas VIII dan IX.
37

5) Justice(Adil)

Subjek harus diperlakukan secara adil baik sebelum, selama dan

sesudah keikutsertaannya dalam penelitian tanpa adanya diskriminasi

(Nursalam, 2016). Peneliti menjaga prinsip keadilan dengan

memperlakukan responden sesuai dengan haknya dan mendapat perlakuan

yang sama, serta tidak membeda-bedakan responden dari segi umur, agama

yang satu dengan yang lainnya. Contoh responden A memiliki agama yang

sama dengan peneliti, sedangkan responden B memiliki agama yang

berbeda. Peneliti tetap memberikan perlakuan yang sama terhadap

responden A maupun responden B

I. Alat Pengumpulan Data

Alat yang digunakan untuk mengumpulkan data pada penelitian ini adalah

kuisioner yang terdiri dari 2 bagian, yaitu :

1) Kuisioner dukungan sosial

Kuesioner dukungan sosial terdiri dari 20 pertanyaan yang dibuat sendiri

oleh peneliti berupa skala likert dengan jawaban SS, S, KK, TP. Skor

yang diperoleh berupa skala ordinal

2) Kuesioner motivasi
38

Kuesioner motivasi terdiri dari 20 pertanyaan yang dibuat sendiri oleh

peneliti berupa skala likert dengan jawaban STS, TS, S, SS. Skor yang

diperoleh berupa skala ordinal

a. Prosedur Pengumpulan Data

1) Jenis Data

Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah menggunakan

data primer, yaitu data yang di peroleh dari hasil pengkajian dukungan

sosial dan motivasi dilakukan sebelum dan sesudah intervensi serta

memakai lembar kuesioner.

2) Cara Pengumpulan Data

Cara pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepada

subyek dan proses pengumpulan karakteristik subjek yang diperlukan

dalam suatu penelitian (Nursalam, 2015). Cara pengumpulan data dalam

penelitian ini adalah dengan metode observasi terdiri dari 20 pertanyaan.

Observasi dilakukan sebelum dan sesudah dilakukannya dukungan sosial.

Langkah-langkah pengumpulan data yang dilakukan secara langsung oleh

peneliti dalam penelitian ini.

a) Tahap Persiapan

Tahap persiapan yang dilakukan antara lain:

1) Permohonan izin dari pihak jurusan keperawatan untuk melakukan

studi pendahuluan, peneliti meminta izin ke SMP N 3 Seririt untuk

melakukan pengambilan data remaja yang merokok; dan


39

2) Peneliti mempersiapkan materi dan konsep yang akan mendukung

penelitian.

b) Tahap pelaksanaan

Tahap pelaksanaan yang dilakukan antara lain:

1) Melakukan izin pengumpulan data dan penelitian yang

ditandatangani oleh ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes)

Buleleng. Izin tersebut ditujukan kepada kepala sekolah SMP N 3

Seririt;

2) Setelah mendapatkan izin untuk melakukan penelitian, peneliti

mengajukan surat permohonan izin peneliti di SMP N 3 Seririt;

3) Peneliti menentukan responden sesuai dengan kriteria inklusi dan

eklusi;

4) Responden menandatangani informed consent sebagai persetujuan

respoden bersedia menjadi subjek penelitian;

5) Melakukan dukungan ini dilakukan secara berkelompok dengan

teknik oral dialogue sehingga peneliti membagi responden menjadi 2

kelompok perlakuan yaitu VIII dan IX;

6) Melaksanakan Pretest dilakukan sehari sebelum diberikan intervensi

dukungan sosial dan motivasi dengan cara melakukan wawancara.

7) Setelah dilakukan Pretest kemudian diberikan intervensi berupa

dukungan sosial dan motivasi. Dukungan ini dilakukan selama 8

minggu dan diterapkan 4 kali dalam seminggu untuk setiap sesi


40

dengan durasi waktu selama 1 sampai 2 jam untuk setiap kali

pertemuan kemudian rokok diberikan dalam seminggu .

8) Melaksanakan post tes setelah dilakukan dukungan sosial; dan

9) Dilakukan pengolahan data dan bimbingan skripsi

b. Validitas dan Reliabilitas

1) Prinsip validitas

Prinsip Validitas adalah derajat ketepatan antara data yang terdapat

dilapangan tempat penelitian dan data yang dilaporkan oleh peneliti (Lapau

Buchari, 2012).

Ada dua hal penting yang harus dipenuhi dalam menentukan validitas

pengukuran, yaitu instrumen harus (1) relevan (2) relevan cara dan sasaran.

a) Relevansi instrument

Isi instrument harus disesuaikan dengan tujuan penelitian (tujuan

khusus) agar dapat mengukur apa yang seharusnya diukur. Isi tersebut

biasanya dapat dijabarkan dalam definisi operasional. Misalnya seorang

peneliti ingin mengukur tingkat pengetahuan klien tentang perawatan

luka pasca operasi, maka isi instrumen yang harus ada adalah

pengertian, tujuan, alat-alat apa yang diperlukan, cara merawat luka

dan akibat jika tidak merawat.

b) Relevansi sasaran subjek dan cara pengukuran

Instrument yang disusun harus dapat memberikan gambaran terhadap

perbedaan subjek penelitian.


41

2) Reliabilitas

Reliabilitas adalah ketepatan atau tingkat presisi suatu ukuran atau

alat pengukuran (Lapau Buchari, 2012). Alat dan cara mengukur atau

mengamati sama-sama memegang peranan yang penting dalam waktu yang

bersamaan.

Dari penjelasan di atas dapat disumpulkan bahwa dalam hal ini

peneliti menggunakan kuisioner untuk mengukur perilaku merokok pada

remaja.

3) Pengolahan Data

a) Pengecekan (Editing)

Editing adalah merupakan suatu kegiatan untuk pengecekan dan

perbaikan isian formulir atau kuisioner (Notoatmodjo, 2012).

b) Pemberian kode (Coding)

Memberikan kode atau sering disebut dengan “coding” adalah

mengklasifikasikan jawaban-jawaban responden atau klien, biasanya

klasifikasi dilakukan dengan cara memberikan kode angka pada masing-

masing jawaban. Pemberian kode dalam penelitian ini dilakukan

sebagai berikut:

1) No Responden : R1, R2, R3, dan seterusnya

2) Kelas :VIIIA :8.1 IXA :9.1

VIIIB :8.2 IXB :9.2

VIIIC :8.3 IXC :9.3


42

VIIID :8.4 IXD :9.4

VIIIE :8.5 IXE :9.5

3) Merokok ringan dengan skor 1-10,

Merokok sedang dengan skor 11-20,

Merokok berat dengan skor >21,

c) Proses (Entry atau processing)

Data, yakni jawaban-jaaban dari masing-masing responden yang

dalam bentuk “kode” (angka atau huruf) dimasukkan ke dalam program

atau “software” komputer (Notoatmodjo, 2012).

d) Pembersihan data (Clening)

Apabila semua data dari setiap sumber data atau responden

selesai dimasukkan, perlu dicek kembali untuk dilihat kemungkinan-

kemungkinan adanya kesalahan-kesalahan kode, ketidaklengkapan, dan

sebagainya, kemudian dilakukan pembentukan atau koreksi

(Notoatmodjo, 2012).

e) Tabulasi (Tabulating)

Tabulating merupakan tahapan kegiatan pengorganisasian data

sedemikian rupa agar dengan mudah dapat dijumlah, disusun, dan di

tata untuk disajikan dan dianalisis (Lapau, 2015).

c. Analisis Data

1) Analisis Univariat
43

Analisis univariat bertujuan untuk menjelaskan atau

mendeskripsikan karakteristik setiap variabel penelitian. Pada umumnya

dalam analisis ini hanya menghasilkan frekuensi dan presentase dari

tiap variabel (Notoatmodjo, 2012). Analisis univariat dalam penelitian

ini dilakukan terhadap data sosial, data hasil skor merokok sebelum

diberikan intervensi dukungan sosial dan skor merokok setelah

diberikan intervensi dukungan sosial terhadap motivasi Kemudian dapat

disajikan dalam bentuk tabel dan gambar.

Variabel yang terdapat pada penelitian ini adalah dukungan

sosial, motivasi dan merokok. Variabel independennya adalah dukungan

sosial, motivasi. Variabel dependennya adalah merokok.

Mengidentifikasi merokok responden meliputi merokok ringan (1-10),

merokok sedang (11-20), merokok berat (>20).

2) Analisis Bivariat

Analisis biavariat adalah analisis yang dilakukan pada dua variabel yang

diduga berhubungan atau berkorelasi. Analisis bivariat yaitu

menganalisis data yang dapat membuktikan hipotesa (Notoatmodjo,

2012:183). Sebelum dilakukan analisis bivariat, dilakukan uji normalitas

untuk mengetahui data berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas

dalam penelitian ini menggunakan uji Shapiro wilk karena sampel

kurang dari 50. Hasil uji normalitas didapatkan nilai p-value sebelum

intervensi 0,000 dan nilai p-value setelah intervensi 0,000 sehingga p-


44

value yang diperoleh < 0,05 maka data berdistribusi tidak normal dan uji

statistik yang digunakan adalah statistik parametrik dengan uji

Wilcoxon. Semua proses analisa data dilakukan dengan menggunakan

program komputer. Penelitian ini menggunakan tingkat kepercayaan

95% atau kesalahan 5% (0,05), jika nilai p α ≤ 0,05 maka Ho ditolak

yang berarti ada Pengaruh Dukungan Sosial Terhadap Motivasi Pada

Remaja Kelas VIII dan XI Dengan Perilaku Merokok Aktif di SMP N 3

Seririt.

Anda mungkin juga menyukai