Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) sebagai salah satu jenis fasilitas

pelayanan kesehatan tingkat pertama memiliki peranan penting dalam sistem

kesehatan nasional, khususnya subsistem upaya kesehatan; Untuk mencapai tujuan

pembangunan kesehatan nasional diselenggarakan berbagai upaya kesehatan secara

menyeluruh, berjenjang dan terpadu. Puskesmas merupakan garda terdepan dalam

penyelenggaran upaya kesehatan dasar Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan

kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah

kerjanya dalam rangka mendukung terwujudnya kecamatan sehat. Dalam

melaksanakan tugasnya, Puskesmas menyelenggarakan fungsi:

a. Penyelenggaraan UKM tingkat pertama di wilayah kerjanya; dan

b. Penyelenggaraan UKP tingkat pertama di wilayah kerjanya.

Upaya kesehatan masyarakat tingkat pertama meliputi upaya kesehatan

masyarakat essensial dan upaya kesehatan masyarakat pengembangan. Upaya

kesehatan masyarakat esensial meliputi:

a. Pelayanan promosi kesehatan;

b. Pelayanan kesehatan lingkungan;

c. Pelayanan kesehatan ibu, anak, dan keluarga berencana;

d. Pelayanan gizi;

e. Pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit menular.


A. Tujuan Pedoman
Tujuan Pedoman Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat ini adalah
untuk menjadi acuan bagi seluruh aktifitas pelayanan upaya kesehatan masyarakat
yang dilaksanakan di Puskesmas Jelekong, sehingga pada akhirnya pelayanan upaya
kesehatan masyarakat dapat mendukung pencapaian standar pelayanan minimal
kabupaten.

B. Ruang Lingkup Pelayanan


Ruang lingkup pelayanan upaya kesehatan masyarakat di Puskesmas
Jelekong meliputi:
1. Pelayanan promosi kesehatan;
2. Pelayanan kesehatan lingkungan;
3. Pelayanan kesehatan ibu, anak, dan keluarga berencana;
4. Pelayanan gizi; dan
5. Pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit.

C. Batasan Operasional

1. Promosi kesehatan adalah upaya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat


meialui pembelajaran dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat, agar mereka
dapat menolong diri sendiri, serta mengembangkan kegiatan yang bersumber
daya masyarakat, sesuai sosial budaya setempat.

2. Upaya kesehatan lingkungan adalah upaya yang dilakukan oleh Puskesmas untuk
menjadikan Iingkungan yang sehat dalam rangka penoegahan terhadap penyakit
yang berhubungan dengan lingkungan dan menciptakan lingkungan yang dapat
mengoptimalkan penyembuhan suatu penyakit di masyarakat.

3. Upaya Kesehatan ibu dan anak dan Keluarga Berencana (KB). Upaya Kesehatan
ibu dan anak adalah upaya kesehatan primer yang menyangkut pelayanan dan
pemeliharaan kesehatan ibu dalam menjalankan fungsi reproduksi yang
berkualitas serta upaya kelangsungan hidup, pengembangan dan perlindungan
bayi, anak bawah lima tahun (BALITA) dan anak usia pra sekolah dalam proses
tumbuh kembang. Keluarga Berencana adalah upaya kesehatan primer yang
menyangkut pelayanan dan pemeliharaan kesehatan pasangan usia subur dalam
menjalankan fungsi reproduksi yang berkualitas.

4. Upaya peningkatan gizi masyarakat adalah kegiatan untuk mengupayakan


peningkatan status gizi masyarakat dengan pengelolaan terkoordinasi dari
berbagai profesi kesehatan serta dukungan peran serta aktif masyarakat.

5. Upaya pencegahan dan pengendalian penyakit adalah suatu upaya untuk


mencegah agar penyakit menular tidak menyebar didalam masyarakat, yang
dilakukan antara Iain dengan memberikan kekebalan kepada host melalui
kegiatan penyuluhan kesehatan, surveilans dan imunisasi.

D. Landasan Hukum

1. Undang - undang No 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.


2. Peraturan Menteri Kesehatan No.75 Tahun 2014 Tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat.
BAB III
STANDAR KETENAGAAN

A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia


N JABATAN KUALIFIKASI
O
1 Dokter S1 Kedokteran
2 Perawat DIII Keperawatan
3 Bidan DIII Kebidanan
4 Nutrisionis DI Gizi
5 Sanitarian
6 Petugas Promkes

B. Distribusi Ketenagaan
Pada jam kerja (08.00 - 14.00) distribusi ketenagaan adalah sbb :
 Dokter dan perawat melakukan upaya pencegahan penyakit di dalam gedung
maupun di luar gedung.
 Dokter gigi dan perawat gigi melakukan UKGMD, UKGS di dalam maupun
diluar gedung
 Bidan melakukan kegiatan upaya kesehatan ibu dan anak, imunisasi Serta
keiuarga berencana baik dalam gedung maupun di Iuar gedung
 Nutrisionis melakukan pelayanan konsultasi gizi klinis bagi pasien yang dirujuk
dari BP Umum, Poli Lansia dan KIA serta pasien umum atau masyarakat yang
membutuhkan, serta melakukan kegiatan di masyarakat untuk meningkatkan
pemahaman dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya program gizi
masyarakat.
 Petugas sanitasi melakukan konsultasi sanitasi bagi pasien yang menderita
penyakit berbasis lingkungan, ataupun memberikan konsultasi terkait sanitasi
Iingkungan bagi masyarakat yang membutuhkan, serta pemantauan sanitasi
masyarakat.
 Petugas promkes mengkoordinasikan kegiatan promosi kesehatan yang
dilakukan oieh pemegang program maupun petugas puskesmas yang terkait,
menyiapkan peralatan dan logistik terkait persiapan penyuluhan.
 Analis melakukan pelayanan laboratorium bagi pasien yang dirujuk dari BP
Umum, Poli Lansia dan KIA serta pasien umum atau masyarakat yang
membutuhkan, serta melakukan kegiatan di Iuargedung
 Petugas Obat melakukan pelayanan pemberian obat bagi pasien berdasar resep
dari BP Umum, Poli Lansia, BP Gigi, KIA dan Gizi di dalam gedung maupun
kegiatan di luar gedung.
C. Jadwal Kegiatan
1. Pengaturan kegiatan upaya kesehatan dilakukan bersama oleh para pemegang
program dalam kegiatan lokakarya mini bulanan maupun triwulanan/ lintas
sektor, dengan persetujuan Kepala Puskesmas Jelekong
2. Jadwal kegiatan upaya kesehatan dibuat untuk jangka waktu satu tahun, dan di
break down dalam jadwal kegiatan bulanan dan dikoordinasikan setiap pada awal
bulan sebelum pelaksanaan kegiatan.
3. Secara keseluruhan jadwal dan perencanaan kegiatan upaya kesehatan
masyarakat di koordinasikan oleh Kepala Puskesmas Jelekong.
BAB III
STANDAR FASILITAS

A. Denah Ruang
Puskesmas Jelekong terdiri dari 3 unit gedung, yang terdiri dari poliklinik…..
Gambar terlampir

B. Standar Fasilitas
1. Fasilitas dan sarana
.

II. Peralatan
Pencegahan
Perbaikan &
Promosi Kesehatan KIA dan
Gizi Pemberantasan Pengobatan
Kesehatan Lingkungan KB
Masyarakat Penyakit
Menular
 Leaf  Sente  Ten  Leafle  Leaflet/  Tensi
let r simeter t Brosur meter

 Alat  Bloc  Stet  Pandu penyuluhan  Buku


peraga k Grill oskop an Diet penyakit register
penyuluhan  Kit  Stet  PC/  Vaksin  Sterili
 Kam Sampling air oskop Komputer  Blanko sator
era  Alat laennec  Food  Komp
 Surveilan
 Lapt pembasmi  Ter Model s uter
op nyamuk mometer  Timb  Stetos
 Pedoman
 LCD  Swin  Dop angan Badan KLB kop
Proyektor gfoc pler  Mikro  Otosk
 Cold
 Jadw  Leafl  KB tois Chain op
al kegiatan et set  Leafle  Snelen
 Vaksin
 Buk  Part t Carier Chart
u us set  Minor
 Pam  Kul set
flet kas vaksin  ECG
 Spui
t

 Pita
pengukur
BAB IV
TATALAKSANA PELAYANAN

I. Tatalaksana Upaya Promosi kesehatan


1. Petugas Penanggung jawab
a. Petugas promkes

2. Perangkat Kerja
a. Leaflet penyuluhan
b. Laptop
c. LCD Proyektor
d. Kamera
e. Alat tulis

3. Tatalaksana:
Penyuluhan Kesehatan Masyarakat adalah upaya untuk memberikan
pengalaman beiajar atau menciptakan kondisi bagi perorangan, Kelompok
dan masyarakat dalam berbagai tatanan, dengan membuka jalur komunikasi,
menyediakan informasi, dan melakukan edukasi, untuk meningkatkan
pengetahuan, sikap dan prilaku, dengan melakukan advokasi, pembinaan
suasana dan gerakan pemberdayaan masyarakat untuk mengenali,
menjaga/memelihara, meningkatkan dan melindungi kesehatannya.
Tujuan Tercapainya perubahan perilaku individu, keluarga dan masyarakat
dalam membina dan memelihara prilaku sehat, serta berperan aktif dalam
upaya mewujudkan derajat kesehatan yang optimal. Sasaran :
a. Pelaksanaan posyandu dan Pembinaan kader
b. Penyuluhan Kesehatan
- Penyuluhan dalam gedung
- Penyuluhan luar gedung
Penyuluhan kelompok :
- Kelompok posyandu
- Penyuluhan masyarakat
- Anak sekolah
Penyuluhan perorangan : PHN
c. Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)
d. Advokasi program kesehatan dan program prioritas
e. Promosi kesehatan tentang narkoba
f. Promosi tentang kepesertaan jamkesmas
II. Tatalaksana Upaya Kesehatan Lingkungan
1. Petugas Penanggung jawab
a. Sanitarian

2. Perangkat kerja
a. Senter
b. Block Grill
c. Kit Sampling air
d. Alat pembasmi nyamuk
e. Swingfoc
f. Leaflet

3. Tatalaksana
Tujuan Umum
Kegiatan peningkatan kesehatan lingkungan bertujuan terwujudnya kualitas
lingkungan yang lebih sehat agar dapat meiindungi masyiarakat dari segala
kemungkinan resiko kejadiari yang dapat menimbulkan gangguan dan
bahaya kesehatan menuju derajat késehatdn keluargia dan mnsyarakat yang
lebih baik.

Tujuan Khusus
1. Meningkatkan mutu lingkungan yang dapat menjamin masyarakat
mencapai derajat kesehatan yang optimal.
2. Terwujudnya pemberdayaan masyarakat dan keikut sertaan sektor lain
yang bersangkutan, serta bertanggung jawab atas upaya peningkatan dan
pelestarian lingkungan hidup.
3. Terlaksananya peraturan perundangan tentang penyehatan lingkungan
dan permukiman yang berlaku.
4. Terselenggaranya pendidikan kesehatan guna menunjang kegiatan dalam
peningkatan kesehatan lingkungan dan pemukiman.
5. Terlaksananya pengawasan secara teratur pada sarana sanitasi
perumahan, kelompok masyarakat, tempat pembuatanl penjualan
makanan, perusahaan dan tempat-tempat umum.

Kegiatan
Kegiatan-kegiatan utama kesehatan lingkungan yang harus dilakukan
Puskesmas meliputi:
1. Penyehatan air
2. Penyehatan makanan dan minuman
3. Pengawasan SPAL, Jamban, air, TTU/TPM
4. Pengawasan dan pembuangan sampah dan limbah
5. Penyehatan pemukiman
6. Pengawasan sanitasi tempat umum
7. Pengamanan polusi industri
8. Pengamanan pestisida
9. Klinik sanitasi

III. Tatalaksana Upaya Kesehatan Ibu, Anak dan KB

1. Petugas Penanggung jawab


a. Bidan

2. Perangkat kerja
a. tensimeter
b. stetoskop
c. stetoskop laennec
d. termometer
e. doopler
f. KB set
g. Partus set
h. Kulkas vaksin
i. Spuit
j. Pita pengukur

3. Tatalaksana
Prioritas pelayanan KIA dewasa ini adalah meningkatkan derajat kesehatan
ibu dan anak dalam rangka menurunkan angka Kematian ibu dan anak
Pelayanan KIA Puskesmas terdiri dari :
1. Pelayanan kesehatan asuhan kebidanan di wilayah Puskesmas
2. Pelayanan kesehatan bagi bayi, balita dan anak pra sekolah

Tujuan

Tujuan Umum

Terciptanya pelayanan berkuaiitas dengan partisipasi penuh pengguna jasa


dan keluarganya dalam mewujudkan bahwa setiap ibu mempunyai
kesempatan yang terbaik dalam hal waktu dan jarak antar kehamilan,
melahirkan bayi sehat yang aman daIam lingkungan yang kondusif sehat,
dengan asuhan antenatal yang ade kuat, dengan gizi serta persiapan menyusui
yang baik.

Tujuan Khusus

a. Memberikan pelayanan kebidanan dasar dan KIE kepada ibu hamil


termasuk KB berupa pelayanan antenatal, dan pelayanan nifas serta
perawatan bayi baru lahir.
b. Memberikan pertolongan pertama penanganan kedaruratan kebidanan
dan neonatal dan merujuk ke fasilitas rujukan (RSU Alikhsan, RSUD
Majalaya dan RSHS) sesuai kebutuhan.
c. Memantau cakupan pelayanan kebidanan dasar dan, penanganan
kedaruratan kebidanan neonatal
d. Meningkatkan kualitas pelayanan KIA secara berkelanjutan
e. Menumbuhkan, mengoptimalkan dan memelihara peran serta masyarakat
dalam upaya KIA
f. Melaksanakan pemeliharaan kesehatan kepada seluruh balita dan anak
pra sekolah yang meliputi pemeriksaan kesehatan rutin pemberian
imunisasi dan upaya perbaikan gizi
g. Melaksanakan secara dini pelayanan program dan stimulasi tumbuh
kembang pada seluruh balita dan anak prasekolah yang meliputi
perkembangan motorik, kemampuan berbicara dan kognitif serta
sosialisasi dan kemandirian anak
h. Melaksanakan management terpadu balita sakit yang datang berobat ke
fasilitas rawat jalan termasuk pelayanan pra rujukan dan tindak Ianjutnya
Sasaran Adalah ibu, bayi, balita, anak usia pra sekolah dan keluarga yang
tinggal dan berada di wilayah kerja Puskesmas serta yang berkunjung ke
Puskesmas.

Keluarga Berencana

A. Pengertian
Adalah upaya kesehatan primer yang menyangkut peiayanan dan
pemeliharaan kesehatan pasangan usia subur dalam menjalankan fungsi
reproduksi yang berkualitas. Prioritas pelayanan KB dewasa ini adalah
meningkatkan derajat kesehatan pasangan usia subur dan Keluarganya
dalam pengaturan kehamilan, baik jumlah dan waktu kehamilan serta
jarak antar Kehamilan guna menurunkan angka kelahiran nasional

B. Tujuan
Tujuan Umum
Adalah terciptanya pelayanan yang berkualitas dengan penuh pengguna
jasa pelayanan dan keluarganya dalam mewujudkan bahwa setiap
pasangan usia subur mempunyai kesempatan yang terbaik dalam
mengaturjumlah, waktu dan jarak antar kehamilan guna merencanakan
dan mewujudkan suatu keluarga kecil, bahagia dan sejahtera.
Tujuan Khusus
a. Memberikan peiayanan kontrasepsi yang berkualitas dan KIE kepada
pasangan usia subur dan keluarganya
b. Memberikan pertolongan pertama/penanganan efek samping dan
kegagalan metode kontrasepsi Serta merujuk ke fasilitas rujukan
(RSU Al Ikhsan, RSUD Majalaya dan RSHS) sesuai kebutuhan.
c. Memantau cakupan pelayanan kontrasepsi dan kegagalan metoda
kontrasepsi
d. Meningkatkan kualitas pelayanan KB secara berkelanjutan
e. Menumbuhkan, mengoptimalkan dan memeiihara peran serta
masyarakat dalam upaya KB
f. Memberikan pelayanan kesehatan pasangan usia subur, calon
pasangan usia subur, serta anggota keluarga yang lain dalam rangka
meningkatkan kualitas kesehatan fungsi reproduksinya
g. Melaksanakan penanganan infentaris pasangan usia subur yang
berkualitas dan merunjuk ke fasilitas rujukan primer sesuai dengan
kebutuhan
h. Melaksanakan managemen terpadu pelayanan kontrasepsi yang
datang berobat ke fasilitas rawat jalan termasuk pelayanan pra
rujukan dan tindakan lanjutnya

C. Sasaran
a. Sasaran pelayanan KB adalah pasangan usia subur
b. Calon pasangan usia subur
c. Pasangan usia subur dengan wanita yang akan memasuki masa
menopause
d. Keluarga yang tinggal dan berada di wilayah kerja Puskesmas
e. WUS yang datang pada pelayanan rawat jalan Puskesmas yang dalam
fase intervensi pelayanan KB.
IV. Tatalaksana Upaya Peningkatan Gizi Masyarakat

1. Petugas penanggung jawab


a. Nutrisionis

2. Peralatan kerja
a. Leaflet
b. Panduan Diet
c. PC/Komputer
d. Food Mocel
e. Timbangan badan
f. Mikrotois

3. Tatalaksana
Upaya Perbaikan Gizi Puskesmas meliputii
1. Upaya Perbaikan Gizi Keluarga (UPGK)
2. Upaya Perbaikan Gizi Institusi (UPGI)
3. Upaya Penanggulangan Kelainan Gizi Yang Terdiri Dari:
a. Pencegahan Dan Penanggulangan Gangguan Akibat Kekurangan
Yodium (GAKY)
b. Pencegahan Dan Penanggulangan Anemia Besi (AGB)
c. Pencegahan Dan Penanggulangan Kurang Kalori Energi Protein
(KEP) Dan Kurang Energi Kronis (KEK)
d. Pencegahan Dan Penaggulangan Kekurangan Vitamin A (KVA)
e. Pencegahan Dan Penaggulangan Masalah Kekurangan Gizi Mikro
Lain
f. Pencegahan Dan Penaggulangan Masalah Gizi lebih
4. Sistem Kewaspadaan Pangan Dan Gizi (SKPG)

Tujuan
Tujuan Umum
Menanggulangi masalah gizi dan meningkatkan status gizi masyarakat
Tujuan Khusus
1. Meningkatkan kemampuan dan peran serta masyarakat, keluarga dan
seluruh anggotanya untuk mewujudkan prilaku gizi yang baik dan
benar sesuai denagn gizi seimbang
2. Meningkatkan perhatian dan upaya peningkatan status gizi warga dari
berbagai institusi pemerintahan serta swasta
3. Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan petugas gizi/petugas
Puskesmas lainnya dalam merencanakan, melaksanakan, membina,
memantau dan mengevaiuasi upaya perbaikan gizi masyarakat
4. Terselenggaranya pelayanan gizi yang melibatkan partisipasi keluarga
terhadap pencegahan dan penanggulangan masalah kelainan gizi
5. Terwujudnya rangkaian kegiatan pencatatan/pelaporan masalah gizi
dan tersedianya informasi situasi pangan dan gizi.

Sasaran
Sasaran upaya perbaikan gizi adalah kelompok-kelompok yang beresiko
menderita kelainan gizi antara lain:
1. Bayi, anak balita, anak pra sekolah dan anak usia sekolah
2. Wanita Usia Subur (WUS) termasuk calon pengantin (catin), ibu
hamil, ibu nifas, ibu menyusui, dan usia lanjut (usila)
3. Semua penduduk rawan gizi (endemik)
4. Semua anak dan dewasa mempunyai masalah gizi
5. Pekerja penghasilan rendah.

V. Tatalaksana Upaya Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Manular


1. Petugas Penanggung jawab
a. Dokter

2. Perangkat Kerja
a. Leaflet/Brosur penyuluhan penyakit
b. Vaksin
c. Blanko surveilans
d. Pedoman KLB
e. Cold chain
f. Vaksin Carier

3. Tatalaksana
Pengertian Penyakit Menular adalah penyakit yang disebabkan oleh agent
infeksi atau toksinnya, yang berasal dari sumber penularan atau reservoir.
yang ditularkanl ditansmisikan kepada pejamu (host) yang rentan.
Kejadian luar biasa (KLB) adalah kejadian kesakitan atau kematian yang
menarik perhatian umum dan mungkin menimbulkan kehebohan/ketakutan di
kalangan masyarakat, atau menurut pengamatan epidemiologik dianggap
adanya peningkatan yang berarti (bermakna) dari kejadian
kesakitan/kematian tersebut kepada kelompok penduduk dalam kurun
tertentu. Wabah Penyakit Menular adalah kejadian berjangkitnya suatu
penyakit menuiar dalam masyarakat yang jumlah penderitanya meningkat
secara nyata melebihi dari keadaan yang lazim pada waktu dan daerah
tertentu serta dapat menimbulkan malapetaka (U.U. No. 4 tahun 1984 tentang
wabah penyakit yang menular).

Kegiatan upaya penanganan penyakit menular meliputi:


1. Penanggulangan Kejadian Luar Biasa Penyakit Menular (PZM)
Penanggulangan KLB penyakit menular dilaksanakan dengan upaya-
upaya :
a. Pengobatan, dengan memberikan pertolongan penderita, membangun
pos-pos kesehatan di tempat kejadian dengan dukungan tenaga dan
sarana obat yang memadai termasuk rujukan.
b. Pemutusan rantai penularan atau upaya pencegahan misalnya,
abatisasi pada KLB, DBD, Kaporisasi pada sumur-sumur yang
tercemar pada KLB diare, dsb.
c. Melakukan kegiatan pendukung yaitu penyuluhan, pengamatan-
pemantauan (surveilans ketat) dan logistik.
2. Program Pencegahan Adalah mencegah agar penyakit menular tidak
menyebar didalam masyarakat. yang dilakukan antara Iain dengan
memberikan kekebalan kepada host melalui kegiatan penyuluhan
kesehatan dan imunisasi.
3. Surveilans Epidemiologi Penyakit Menular Adalah suatu kegiatan
pengumpulan data/informasi melalui pengamatan terhadap
kesakitan/kematian dan penyebarannya serta faktor-faktor yang
mempengaruhinya secar sistematik, terus menerus dengan tujuan untuk
perencanaan suatu program, mengevaluasi hasil program dan sistem
kewaspadaan dini. Secara singkat dapat dikatakan : pengumpulan
data/informasi untuk menentukan tindakan (surveillance for action).

Program pemberantasan penyakit Menular


a. Program imunisasi
b. Program TB paru dengan kegiatan penemuan penderita TBC
c. Program malaria dengan angka insiden malaria (AMI)
d. Program ISPA dengan frekuensi penemuan dan penanggulangan
pneumonia
e. Program diare meliputi frekuensi penangguiangan diare
f. Program surveilans
g. Pemberantasan P2B2 demam berdarah
BAB V
LOGISTIK

Untuk menunjang terselenggaranya Upaya Kesehatan Masyarakat Puskesmas,


maka perlu didukung oleh penyediaan logistik yang memadai dan optimal, melalui
perencanaan yang baik dan berdasarkan kebutuhan masyarakat dan usuian pemegang
program yang sudah berdasarkan hasil pemetaan masalah. Ketersediaan logistik harus
dijamin kecukupannya dan pemeliharaan yang sudah dianggarkan dan dijadwalkan.
Pengadaan alat dan bahan dalam pelaksanaan upaya kesehatan masyarakat Puskesmas
Jelekong diselenggarakan sesuai dengan peraturan yang beriaku.
BAB VI
PENUTUP

Penanggungjawab utama penyelenggaraan seluruh upaya pembangunan


kesehatan di wilayah kabupaten/Kota adalah dinas Kesehatan kabupaten/kota.
Sedangkan Puskesmas bertanggungjawab hanya untuk sebagian upaya pembangunan
kesehatan yang dibebankan oleh dinas kesehatan kabupaten/Kota sesuai dengan
kemampuannya. Tujuan pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas
adalah mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional. Yakni
meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yang
bertempat tinggal di wilayah kerja Puskesmas, agar terwujud derajat kesehatan yang
setinggi-tingginya.

Anda mungkin juga menyukai