Anda di halaman 1dari 13

U

UPT. PUSKESMAS KENTEN LAUT

K
PEDOMAN/ MANUAL MUTU
E
UPAYA KESEHATAN PERORANGAN
UPT. PUSKESMAS KENTEN LAUT N
Jl. Simpang PU Desa Kenten Laut Kec. Talang Kelapa Banyuasin Telp T
(0711)819788
E
N
L
A
U
T

2017

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUASIN


DINAS KESEHATAN
BAB I

A. Latar Belakang
Salah satu bentuk fasilitas pelayanan kesehatan untuk masyarakat yang
diselenggarakan oleh pemerintah adalah puskesmas. Fasilitas pelayanan
kesehatan ini merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat dalam
membina peran serta masyarakat juga memberikan pelayanan secara
menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat. Dengan kata lain puskesmas
mempunyai wewenang dan tanggung jawab atas pemeliharaan kesehatan
masyarakat dalam wilayah kerjanya. Pelayanan kesehatan yang diberikan
puskesmas adalah pelayanan kesehatan menyeluruh yang meliputi pelayanan :
kuratif (pengobatan),preventif(upaya pencegahan), promotif (peningkatan
kesehatan), dan rehabilitative (pemulihan kesehatan). Pelayanan tersebut
ditujukan kepada semua penduduk, tidak membedakan jenis kelamin dan
golongan umur, sejak pembuahan dalam kandungan sampai tutup usia. Dalam
hal ini puskesmas dituntut untuk selalu meningkatkan kefofesionalan dari para
pegawainya serta meningkatkan fasilitas atau sarana kesehatannya untuk
memberikan kepuasan kepada masyarakat pengguna jasa layanan kesehatan.
Semakin ketatnya persaingan serta pelanggan yang makin selektif dan
berpengetahuan mengharuskan Puskesmas selaku salah satu penyedia jasa
pelayanan kesehatan untuk selalu meningkatkan kualitas pelayanannya. Untuk
dapat meningkatkan kualitas pelayanan, terlebih dahulu harus diketahui apakah
pelayanan yang telah diberikan kepada pasien atau pelanggan selama ini telah
sesuai dengan harapan atau belum. Olehnya itu puskesmas sangat dituntut
untuk menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan yang berkualitas bagi
masyarakat di wilayah kerjanya.

B. Tujuan Pedoman
Tujuan disusunnya pedoman ini sebagai acuan bagi petugas kesehatan di UPT.
Puskesmas Kenten Laut dalam menyelenggarakan kegiatan Upaya Kesehatan
Perorangan UPT. Puskesmas Kenten Laut . Sehingga penyelenggaraan Upaya
Kesehatan Perorangan dapat dilaksanakan sesuai dengan rencana serta
memperoleh hasil sesuai yang di harapkan.

C. Sasaran Pedoman

Sasaran pedoman manual mutu UKP UPT. Puskesmas Kenten Laut adalah :
Petugas UKP yang meliputi :
1. Pelaksana Pelayanan Pengobatan
2. Pelaksana Pelayanan UGD&Rawat Inap
3. Pelaksana Pelayanan KIA/KB
4. Pelaksana Pelayanan MTBS
5. Pelaksana Pelayanan GIGI
6. Pelaksana Pelayanan Laboratorium
7. Pelaksana Pelayanan Kefarmasian
8. Pelaksana Pelayanan Loket
9. Pelaksana Pelayanan Konseling Gizi
D. Ruang Lingkup Pedoman
Ruang Lingkup Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Perorangan di UPT.
Puskesmas Kenten Laut meliputi pelayanan di dalam gedung dan diluar gedung.
1. Pelayanan Dalam Gedung
a. Pelayanan Pengobatan
b. Pelayanan UGD/Rawat Inap
c. Pelayanan KIA/KB
d. Pelayanan MTBS
e. Pelayanan GIGI
f. Pelayanan Laboratorium
g. Pelayanan Kefarmasian
h. Pelayanan Loket
i. Pelayanan Konseling Gizi
j. Pelayanan Sanitasi
k. Pelayanan VCT
l. Pelayanan PKPR

2. Pelayanan Luar Gedung


a. Puskesmas Keliling
b. Posyandu Balita
c. Posyandu Lansia
d. Posbindu

E. Batasan Operasional
Upaya kesehatan perorangan tingkat pertama meliputi upaya kesehatan
perorangan, kefarmasian dan laboratorium. Pedoman ini hanya mengatur
penyelenggaraan pelayanan UKP pada UPT. Puskesmas Kenten Laut.

F. Landasan Hukum
1. Undang-undang No. 36 Tahun 2009 tentang Tenaga Kesehatan
2. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 75 Tahun 2014 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat
3. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 46 Tahun 2015 tentang Akreditasi
Puskesmas Klinik Pratama Tempat Praktek Mandiri Dokter
BAB II
STANDAR KETENAGAAN

A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia


Sumber daya utama yang diperlukan untuk penyelenggaraan Upaya
Kesehatan Masyarakat UPT Puskesmas Kenten Laut adalaha Sumber
Daya Manusia (SDM Kesehatan). Yang dimaksud dengan kualifikasi
SDM, sama halnya dengan job spesifikasi, yaitu minimal golongan
/jabatan, masa kerja minimal, pendidikan minimal, pengalaman kerja, nilai
performance (kinerjanya), dan standar kompetensi. Jenis dan jumlah
tenaga kesehatan di hitung berdasar analisa beban kerja, dengan
mempertimbangkan jumlah pelayanan yang diselenggarakan, jumlah
penduduk dan persebarannya, luas wilayah kerja, dan ketersediaan
fasilitan pelayanan kesehatan tingkat pertama lainnya di wilayah kerja.

Kualifikasi Ketenagaan Pelaksana UKP di UPT. Puskesmas Kenten Laut


- Terlampir
BAB III

STANDAR FASILITAS

A. Denah Gedung dan Ruang Pelayan UKP


Denah gedung dan Ruang Pelayan Upaya Kesehatan Masyarakat
-Terlampir

B. Standar Fasilitas Upaya Kesehatan Perorangan


Ketersediaan peralatan kesehatan sangat menentukan terselenggaranya
pelayanan kesehatan yang optimal, efektif dan efisien di Puskesmas. Peralatan
kesehatan di Puskesmas harus memenuhi persyaratan standar mutu,
keamanan, keselamatan, memiliki izin edar sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan dan diuji serta dikalibrasi secara berkala oleh institusi
penguji dan pengkalibrasi yang berwenang. Standar peralatan Upaya Kesehatan
Perorangan di UPT. Puskesmas Kenten Laut mengacu pada standar peralatan
puskesmas berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014
tentang Pusat Kesehatan Masyarakat.
BAB IV

TATALAKSANA PELAYANAN UPAYA KESEHATAN PERORANGAN


A. STRATEGI
1. Indikator Input
- Sumber Daya Manusia
- Sarana Prasarana
- Dana
- Pedoman kerja/SOP
- Dukungan Administrasi
2. Indikator Proses
- Pendataan Sasaran
- Perencanaan Kegiatan
- Pelaksanaan kegiatan
- Monitoring dan Evaluasi kegiatan
- Pelaporan Kegiatan
- Perencanaan tindak lanjut
3. Indikator Output
- Pelaporan kegiatan
- Penilaian kinerja

B. KEGIATAN
1. Pelayanan Kesehatan
 Loket
 Pengobatan
 Ugd
 KIA/KB
 MTBS dan imunisasi
 Farmasi
 Pelayanan Gigi
 Laboratorium
 Konseling gizi

2. Pelayanan Kesehatan Lingkungan


- Inspeksi kesling pada tempat-tempat umum, tempat pengelolaan
makanan, dan sarana air minum.
- Pemicuan melalui sanitasi total berbasis masyarakat
- Pembinaan pasca pemicuan STBM
- Pengambilan Sampel air
V
LOGISTIK
Manajemen Logistik adalah suatu pengetahuan atau seni serta proses mengenai
perencanaan, penentuan kebutuhan, pengadaan, penyimpanan, pemeliharaan serta
penghapusan material. Tujuan dari manajemen logistic adalah tersedianya bahan
setiap saat dibutuhkan, baik mengenai jenis, jumlah maupun kualitas yang di butuhkan
secara efisien. Manajemen logistic Upaya Kesehatan Perorangan UPT. Puskesmas
Kenten Laut adalah sebagai berikut :

A. Perencanaan Pelayanan Klinis


a) Perencanaan pelayanan klinis dan perencanaan pelayanan terpadu
ditetapkan berdasarkan hasil kajian yang dinyatakan dalam bentuk diagnosis
b) Dalam penyususnan perencanaan pelayanan klinis harus dipandu oleh SK
Kepala UPT Puskesmas Kenten Laut tentang penyusunan Rencana Klinis
dan SOP penyusunan Perencanaan Layanan Medis sesuai dengan standar
pelayanan yang di tetapkan
c) Dalam penyusunan rencana pelayanan terpadu harus di pandu oleh SK
Kepala UPT Puskesmas Kenten Laut tentang pelayanan terpadu sesuai
dengan standar pelayanan yang di tetapkan.
d) Setiap petugas yang terkait dalam pelayanan klinis harus mengetahui
kebijakan dan prosedur penyusunan layanan klinis serta menerapkannya
dalam penyusunan rencana terapi dan/rencana layanan terpadu.
e) Petugas kesehatan dan atau tim kesehatan dalam melakukan perencanaan
pelayanan harus melibatkan pasien. Perencanaan layanan klinis yang
disusun untuk setiap pasien harus ada kejelasan tujuan yang ingin dicapai.
Penyusunannya harus mempertimbangkan kebutuhan biologis, psikologis,
spiritual dan tata nilai budaya pasen, Rencana layanan yang di susun juga
memuat pendidikan/penyuluhan pasien sesuai dengan SOP
Pendidikan/Penyuluhan pasien.
f) Dalam layanan klinis apabila memungkinkan dan tersedia, pasien/keluarga
diperbolehkan untuk memilih tenaga/profesi kesehatan sesuai SK Kepala
UPT. Puskesmas Kenten Laut tentang hak dan kewajiban pasien.
g) Pada kondisi tertentu pasien membutuhkan layanan yang melibatkan izin
kesehatan. Rencana layanan meliputi tujuan layanan yang akan diberikan,
pendidikan kesehatan bagi pasien dan/ keluarga, jadwal kegiatan, sumber
daya yang akan di gunakan kejelasan tanggung jawab tiap anggota tim
kesehatan dalam melaksanakan layanan.Layanan dilakukan secara
paripurna dan dilakukan sesuai SOP Layanan Terpadu. Rencana yang di
susun mempertimbangkan efisien pemanfaatan sumber daya manuasia dan
sejak awal mempertimbangkan risiko yang akan dialami pasien termasuk
efek samping pengobatan (SOP Pemberian Informasi dan efek samping dan
risiko pengobatan)
h) Rencana layanan tersebut didokumentasikan dalam rekam medis. Perubahan
layanan didasarkan atas perkembangan pasien dan didokumentasikan.
B. Proses yang berhubungan dengan pelanggan
a) Pasien/pelanggan selalu dilibatkan dalam setiap pengambilan keputusan
dalam layanan klinis, yaitu dengan cara memberikan informed concent.
b) Untuk menyetujui/memilih tindakan, pasien harus diberikan
penjelasan/konseling tentang hal-hal yang berhubungan dengan pelayanan
yang direncanakan, karena diperlukan untuk suatu keputusan persetujuan.
c) Informed concent dapat di peroleh di berbagai titik waktu dalam proses
pelayanan baik itu ketika pasien masuk rawat inap dan sebelum suatu
tindakan pengobatan yang berisiko dan dilaksanakan sesuai SOP Informed
concent. Pasien dan/ keluarga dijelaskan tentang tes/ tindakan, prosedur, dan
pengobatan mana yang memerlukan persetujuan baik lisan maupun
menandatangani formulir.
d) Pasien atau mereka yang membuat keputusan atas nama pasien, dapat
memutuskan untuk tidak melanjutkan pelayanan atau pengobatan setelah
kegiatan dimulai, termasuk menolak untuk dirujuk ke fasilitas kesehatan yang
lebih memadai.
 Pemberi pelayanan wajib memberitahukan pasien dan
keluarganya tentang hak mereka untuk membuat keputusan,
potensi hasil dari keputusan tersebut dan tanggung jawab
mereka berkenaan dengan keputusan tersebut. (SK Kepala
Puskesmas tentang hak dan kewajiban pasien, SOP tentang
penolakan pasien untuk menolak atau tidak melanjutkan
pengobatan).
 Pasien dan keluarganya diberitahu tentang alternative pelayanan
dan pengobatan.
C. Pembelian/ pengadaan barang terkait pelayanan klinis
a) Pengadaan barang untuk pelayanan klinis harus berdasarkan perencanaan
yang baik sehingga sesuai dengan kebutuhan pelayanan dan prioritas
kebutuhan.
b) Perencanaan yang sudah dibuat disampaikan kepada Kepala Dinas
Kesehatan untuk mendapatkan persetujuan
c) Pengadaan dilakukan oleh Dinas Kesehatan sesuai peraturan perundangan
yang berlaku.
d) Untuk menjamin ketersediaan dan berfungsi/ laik pakainya peralatan medis
puskesmas :
 Melakukan inventarisasi peralatan medis.
 Melakukan pemeriksaan peralatan medis secara teratur
 Melakukan uji coba peralatan medis sesuai dengan penggunaan dan
ketentuannya.
 Melaksanakan pemeliharaan
 Melakukan inventarisasi peralatan yang harus dikalibrasi.
 Memastikan bahwa alat yang perlu dikalibrasi,dilakukan kalibrasi
sesuai peraturan prundangan yang berlaku.
D. Penyelenggaraan Pelayanan Klinis
Bagian atau unit kerja melaksanakan kegiatan proses pelayanan dalam
kondisi terkendali, sesuai dengan rencana yang ditetapkan dan dilaksanakan
sesuai SK Kepala UPT Puskesmas Kenten Laut tentang penyelenggaraan
pelayanan.
E. Peningkatan Mutu Pelayanan Klinis dan Keselamatan Pasien
a) Untuk mengetahui mutu layanan yang diberikan perlu di lakukan penilaian.
Penilaian tersebut di lakukan dengan pengukuran dan analisis terhadap
indikator-indikator klinis yang ditetapkan dengan SK Kepala UPT Puskesmas
Kenten Laut tentang indikator mutu Pelayanan Klinis Hasil dan rekomendasi
dari penilaian tersebut harus ditindak lanjuti sebagai upaya untuk
meningkatkan mutu pelayanan klinis.
 Penilaian hasil layanan secara kuantitatif antara lain adalah : indicator
klinik, survey kepuasan pasien.
 Penilaian secara kualitatif adalah deskripsi pengalaman pasien/
keluarga pasien, pendapat, dan persepsi pasien terhadap pelayanan
b) Perencanaan, monitoring,dan evaluasi mutu layanan klinis dan keselamatan
menjadi tanggung jawab tenaga yang bekerja di pelayanan klinis. Upaya
peningkatan mutu layanan klinis dan keselamatan keselamatan pasien
menjadi tanggung jawab seluruh tenagaklinis yang memberikan asuhan
pasien, dokter,perawat,bidan dan tenaga kesehatan lainnya sesuai SK
Kepala UPT.Puskesmas Kenten Laut tentang kewajiban semua petugas
Puskesmas dalam peningkatan mutu puskesmas.
c) Tenaga klinis wajib berperan aktif mulai dari identifikasi permasalahan
mutulayanan klinis,melakukan analisis, menyusun rencana perbaikkan
melaksanakan dan menindaklanjuti. Identifikasi permasalahan mutu layanan
klinis, melakukan analisis,potensi terjadinya resiko dilakukan dengan
menggunakan indicator-indikator pelayanan klinis yang ditetapkan oleh
puskesmas dengan adanya SK Kepala UPT.Puskesmas Kenten Laut tentang
kewajiban petugas dalam peningkatan mutu klinis). Pimpinanpuskesmas
bersama tenaga klinis melakukan evaluasi dan tindak lanjut terhadap analisis
dan monitoring dan penilaian mutu klinis.
d) Upaya keselamatan pasien dilakukan untuk mencegah terjadinya krjadian
tidak diharapakan (KTD), yaitu dedera tau hasil, yang tidak sesuai dengan
harapan, yang terjadi bukan karena kondisi pasien tetapi oleh karena
penanganan klinis (clinical management), penanganan klinis yang tidak
sesuai kadang tidak menimbulkan cedera, maka kejadian ini disebut kejadian
tidak cedera(KTC).
e) Kejadian nyaris cedera (KNC) terjadi jika hamper sajadlakukan kesalahan
dalam penanganan klinis tetapi kesalahan tersebut tidak jadi dilakukan.
f) Keadaan-keadaan tertentu dalam pelayanan klinis, misalnya tempat tidur
yang tidak dilenkapi dengan pengaman, lantai yang licin yang berisiko terjadi
pasien terjatuh, berpotensi menimbulkan cedera. Keadaan ini disebut kondisi
berpotensi menyebabkan cidera (KPC).
g) Terdapat kebijakan dan prosedur penanganan KTD,KTC,KPC,KNC,dan
berisiko dalam pelayanan klinis yaitu SK Kepala Puskesmas tentang
penanganan KTD,KTC,KPC,KNC dan SOP penanganan
KTD,KTC,KPC,KNC.Jika terjadi KTD,KTC,KPC,KNC, dilakukan analisis dan
tindak lanjut. Resiko-resiko yang mungkin terjadi dalam pelayanan klinis
diidentifikasi, dianalisis,dan ditindak lanjuti. Terdapat kebijakan yaitu SK
Kepala Puskesmas tentang penerapan manajemen resiko klinis. Panduan
Manajemen Resiko Klinis. Pelaksanaan keselamatan pasien harus mengikuti
kerangka acuan perencanaan program keselamatan pasien.
h) Mutu layanan klinis tidak hanya ditentukan oleh system pelayanan yang ada,
tetapi juga perilaku dalam pemberian pelayanan. Tenaga klinis perlu
melakukan evaluasi terhadap perilaku dalam pemberian pelayanan dan
melakukan upaya perbaikan baik pada system pelayanan maupun perilaku
pelayanan yang mencerminkan budaya keselamatan, dan budaya perbaikan
pelayananklinis yang berkelanjutan sesuai SK Kepala UPT. Puskesmas
Kenten Laut tentang indicator perilaku dalam layanan klinis.
i) Dilakukan evaluasi dan perbaikan perilaku dalam pelayanan klinisoleh tenaga
klinis dalam pelayanan klinis yang mencerminkan budaya keselamatan dan
budaya perbaikan yang berkelanjutan.Budaya mutu dan keselamatan pasien
diterapkan dalam pelayanan klinis. Ada keterlibatan tenaga klinis dalam
kegiatan peningkatan mutu yang ditunjukan dalam penyusunan indicator
untuk menilai perilaku dalam pemberian layanan klinisdan ide-ide perbaikan.
SK dan SOP tentangpenyusunan indicator klinis indicator perilaku pemberi
layanan klinis dan penilaiannya.
j) Kepala puskesmas beserta jajaran berkomitmen meningkatkan mutu layanan
klinis, memfasilitasi, mengalokasikan dan sesuai dengan ketersedian
anggaran dan sumber daya yang ada di puskesmas. Terdapat Rencana
Peningkatan Mutu Layanan Klinis dan Keselamatan Pasien.Kerangka acuan
peningkatan mutu klinis dan keselamatan pasien. Program/kegiatan tersebut
dilaksanakan sesuai rencana,dievaluasi dan ditindak lanjuti.
k) Fungsi dan proses layanan klinis yang utama diidentifikasi dan diprioritaskan
dalam upaya perbaikan mutu layanan klinis dan menjamin keselamatan.
l) Agar pelayanan klinis dapat dikendalikan dengan baik, maka perlu dilakukan
pembakuan standar prosedur layanan klinis. Standard an prosedur tersebut
perlu disusun berdasarkan acuan yang jelas dan dapat dipertanggung
jawabkan, dan bila memungkinkan berdasarkan bukti ilmiah terkini dan yang
terbaik(the best available avidence) (SK Kepala UPT. Puskesmas Kenten
Laut Tentang Penyusunan Layanan klinis berdasarkan prosedur dan standar
yang jelas).
m) Dalam Upaya peningkatan mutu layanan klinis perlu ditetapkan ukuran-
ukuran mutu layanan klinis yang menjadi sasaran peningkatan layanan klinis.
Untuk meningkatkan keselamatan pasien perlu dilakukan pengukuran
terhadap sasaran-sasaran keselamta pasien. Indikator pengukuran
keselamatan meliputi tidak terjadinya kesalahan identifikasi pasien, tidak
terjadi kesalahan pemberian obat, tidak terjadinya kesalahan prosedur
tindakan medis dan keperawatan, pengurangan terjadinya resiko infeksi di
puskesmas, dan tidak terjadinya pasien jatuh(SK Kepala UPT. Puskesmas
Kenten Laut tentang peningkatan keselamatan).
n) Untuk mengetahui nilai keberhasilan pencapaian mutu layanan klinis dan
keselamatan pasien, maka perlu ditetapkan target (batasan ) yang harus
dicapai untuk tiap-tiap indicator yang dipilih dengan acuan yang jelas. Untuk
monitor mutu layanan klinis dan keselamatan pasien,perlu dilakukan
pengukuran pengukuran dengan indicator yang telah ditetapkan secara
periodic dianalisisuntuk menentukan strategi dan rencana perbaikan mutu
layanan klinis.
o) Upaya peningktan mutu layanan klinis dan keselamatan pasien hanya dapat
terlaksana jika ada kejelasan siapa yang bertanggung jawab dalam upaya
tersebut. Penanggung jawab pelaksanaan dapat dilakukan membentuk tim
mutu layanan klinis dan keselamatan pasien di puskesmas, yang mempunyai
program kerja yang jelas. Uraian tugas dan tanggung jawab masing-masing
anggota tim (SK Kepala UPT.Puskesmas Kenten Laut tentang pihak yang
terlibat dalam peningkatan mutu layanan klinis).
p) Hasil evaluasi terhadap upaya peningktatan mutu layanan klinis dan
keselamatan pasien perlu dikomunikasikan untuk meningkatkan motivasi
petugas dan meningkatkan keberlangsungan upaya peningkatan mutu
layanan klinis dan keselamatan pasien. Hasil evaluasi terhadap upaya
peningkatan mutu layanan klinis dan keselamatan pasien perlu
dikomunikasikan untuk meningkatkan motivasi petugas dan meningkatkan
keberlangsungan upaya peningkatan mutu layanan klinis dan keselamatan
pasien.
BAB VII

PENUTUP

Demikian Pedoman Manual Mutu Upaya Kesehatan Perorangan UPT. Puskesmas


Kenten Laut ini di buat dan untuk dijadikan acuan oleh segenap karyawan
UPT.Puskesmas Kenten Laut mulai dari level pimpinan sampai staf dalam bertindak
dan mengambil keputusan dalam rangka menjalankan system manajemen serta tugas,
tanggung jawab masing-masing sesuai dengan kapasitas dan wewenang yang telah di
berikan.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai