Anda di halaman 1dari 5

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (KAK)

FOGGING
TAHUN 2022

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG


DINAS KESEHATAN

UPT PUSKESMAS KASEMBON


Jl. Raya Kasembon No. 21 Telp. (0354) 326264
Email: pkmkasembonmlg@gmail.com web: puskesmaskasembon.blogspot.co.id

KASEMBON 65393
KERANGKA ACUAN KEGIATAN
PELAKSANAAN FOGGING

I. PENDAHULUAN
Pada umumnya program pemberantasan penyakit DBD belum berhasil,
terutama karena masih tergantung pada penyemprotan dengan insektisida untuk
membunuh nyamuk dewasa. Penyemprotan membutuhkan pengoperasian khusus,
membutuhkan biaya cukup tinggi, dan detail teknis yang harus dikuasai pelaksana
program. Berikut beberapa informasi yang perlu diketahui tentang pemberantasan
vektor DBD secara kimia, khususnya melalui metode fogging. menurut Depkes RI
(2007), kegiatan pengendalian vektor dengan pengasapan atau fogging fokus
dilakukan di rumah penderita/tersangka DBD dan lokasi sekitarnya yang diperkirakan
menjadi sumber penularan. Fogging (pengabutan dengan insektisida) dilakukan bila
hasil PE positif, yaitu ditemukan penderita/tersangka DBD lainnya atau ditemukan
tiga atau lebih penderita panas tanpa sebab dan ditemukan jentik > 5 %. Fogging
dilaksanakan dalam radius 200 meter dan dilakukan dua siklus dengan interval +
1minggu.

II. LATAR BELAKANG

Pelaksanaan penanggulangan DBD secara umum dapat dibagi dalam tiga


wilayah: endemis, sporadis dan potensial bebas. Pemberantasan vektor masih harus
dilakukan dengan cara fogging foccus, abatisasi masal dan PSN dengan cara gerakan
3M.
Fogging (pengasapan) memotong siklus penyebarannya dengan memberantas
nyamuk tersebut. Salah yang menyebabkan Demam Berdarah dan Malaria. Selain itu
juga dapat dilakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dan (MBS) untuk
mengetahui sampel darah penderita malaria serta memberantas jentik nyamuk. Namun
bila hal ini tidak dikendalikan bisa memicu ledakan masalah pada masa datang karena
umumnya dikerjakan tanpa dilandasi pengetahuan yang benar. Tingginya morbiditas
penyakit itu memaksa masyarakat bertindak: memberantas nyamuk anopheles,culex,
Aedes aegypti sebagai serangga yang berbahaya.

Di wilayah kerja puskesmas kasembon hamper tiap tahun ditemukan kasus


dbd. Pada tahun 2017 terdapat 13 kasus DBD di wilayah kerja Puskesas Kasembon,
tidak ada kasus meninggal. pada tahun 2018 terdapat 26 kasus dbd yang ditemukan.
Dalam tahun 2018 tidak ditemukan kasus meninggal.Dalam upaya kewaspadaan dini
dan respon kejadian penyakit DBD masih banyak masukan dari masysrakat yang
menginginkan foging.

III. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS


a. Tujuan Umum
Untuk memutus mata rantai penularan penyakit DBD
b. Tujuan Khusus
1. Untuk menurunkan kejadian penyakit DBD
2. Memutus rantai penularan penyakit DBD
3. Mencegah terjadinya KLB

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


a. Kegiatan pokok
Pelaksanaan Fogging
b. Rincian kegiatan
1. Penetapan wilayah/daerah focus yang akan defogging (biasanya radius 200
meter).
2. Menyiapkan lokasi yang akan di foging.
3. Pelaksanaan fogingg oleh tim (siklus I dan II)

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


a. Menentukan waktu dan tempat yang akan di foging
b. Berkoordinasi dengan lintas sector kelurahan setempat
c. Menentukan area yang akan di lakukan fogging
d. Menentukan jarak radius200 meter dari lokasi dengue
e. Memberitahu pada masyarakat yang dilakukan foging untuk Tidak mengunci
pintu,menutup makanan,mengeluarkan ternak piaraan.
f. Melakukan pengasapan di lokasi yang sudah ditentukan
g. Mencatat jumlah rumah yang dilakukan fogging
h. Memberitahu kepada masyarakat fogging siklus kedua
i. Penangung jawab upaya melaporkan kepada kepala puskesmas.
VI. SASARAN
Terlaksananya kegiatan fogging focus sesuai dengan prosedur yang ada.

VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


Jika terjadi kasus DBD yang memenuhi syarat untuk dilaksanakan fogging

VIII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Pelaksanaan kegiatan divaluasi tentang permasalahan,hambatan.Kemudian
dianalisis dan dicari pemecahanyaPenangungjawab upaya melaporkan hasil
kegiatan kepada kepala puskesmas

IX. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI


a.Pencatatan dan pelaporan
Hasil kegiatan dicatat dan dilaporkan untuk menyusun rencana tindak lanjut
b. Evaluasi Kegiatan
Evaluasi dilaksanakan setelah semua kegiatan dilakukan

Kasembon, 2 Januari 2022

Mengetahui,
Kepala UPT PuskesmasKasembon Ketua Pokja UKM

Anda mungkin juga menyukai