Anda di halaman 1dari 16

Reaksi Kimia Pada Baterai

Dosen Pembimbing : Prof. Dr. Hamidah Harahap, M.Sc

Oleh :
Agung Andrianto Hutabarat (190405021)
Maulia Fazira (190405074)
Nabila Nurul Izzah (190405080)
Calvin (190405088)
Rani Shalsabila Noor (190405142)
Kelompok 4
KELOMPOK 4
Pengertian Baterai
Baterai merupakan sel listrik di mana di dalamnya berlangsung proses elektrokimia yang
reversibel (dapat berkebalikan). Pada baterai, dapat berlangsung proses perubahan energi kimia
menjadi energi listrik dan sebaliknya.

Ketika baterai memasok daya listrik, terminal positifnya adalah katoda dan terminal negatifnya
adalah anoda.
Reaksi Kimia yang Berlangsung pada Baterai
Reaksi Kimia Pada Saat Discharging
Yang dimaksud discharging adalah penggunaan isi (kapasitas) battery.
Reaksi kimia yang terjadi ialah:
PbO2 + 2 H2SO4 + Pb→ PbSO4 + 2 H2O + PbSO4
Pada akhir discharging, plat positif dan plat negatif akan menjadi PbSO4 dan
elektrolitnya akan menjadi H2O.

Reaksi Kimia Pada Saat Recharging


Recharging adalah proses pengisian battery. Reaksi kimia yang terjadi
ialah:
PbSO4 + 2 H2SO4 + PbSO4 → PbO2 + 2 H2SO4 + Pb
Akhir dari proses recharging ini, plat positif kembali menjadi PbO2 dan plat
negatifnya Pb, sedangkan elektrolit kembali terbentuk menjadi H2SO4.
Kandungan dalam Baterai

• Tidak dapat digunakan lagi


Baterai setelah energi di dalamnya
habis.
Primer

• Dapat digunakan berkali-


Baterai kali dengan mengisi kembali
muatannya jika energinya
Sekunder telah habis dipakai.
Kandungan dalam Baterai
Contoh baterai primer:

Kandungan:
1. Zink (Zn)
2. Karbon (C)
3. Campuran MnO2 (Mangan Dioksida)
4. Serbuk Karbon
5. NH4Cl (Ammonium Klorida)
Kandungan dalam Baterai
Contoh baterai sekunder:

Kandungan:
1.Kadmium (Cd)
2.Nikel (Ni)
3.Alkaline (Potassium Hidroksida)
4. Litium
SIFAT-SIFAT DARI KANDUNGAN BATERAI

Semua komponen-komponen penyusun baterai ini, akan berdampak negatif bila mencemari lingkungan, misalnya
kadmium dan mangan

Kenaikan konsentrasi kadmium dalam tanah akan memperbesar penangkapan unsur logam oleh
tanaman dan selanjutnya memasuki rantai makanan.

Dampak yang muncul apabila keracunan kadnium adalah:


a. Tekanan darah tinggi;
b. Kerusakan ginjal;
c. Kehilangan sel darah merah;
d. Gangguan lambung;
e. Kerapuhan tulang, dll.

Dampak yang muncul apabila keracunan mangan adalah:


a. Parkinson;
b. Bronkitis;
c. Insomnia;
d. Sakit kepala, dll.
ENERGI PADA BATERAI

Besar energi yang disimpan baterai dipengaruhi oleh tegangan baterai dan kapasitas baterai.

Tegangan baterai secara teoritis hanya dipegaruhi oleh tipe materialnya. Misalnya, pada baterai zink
klorida (tidak peduli berapa ukuran besar baterai), tegangannya ialah 2,12 V

Kapasitas baterai dipengaruhi oleh ukuran baterai, atau lebih akurat adalah massa material aktif/
elektroda yang ada di baterai tersebut.
Mengapa baterai bisa meledak?????
Penyebabnya adalah reaksi kimia yang terjadi di dalam baterai.

Singkatnya, dalam baterai tersebut terdapat arus listrik yang mengalir, dari anoda (kutub
negatif) menuju katoda (kutub positif) dan melintasi elektrolit yang ada di antaranya. Aliran ini
biasanya selalu lancar, tanpa masalah. Tapi ketika terjadi masalah di tengahnya, efeknya akan
fatal.

Misalnya: kelebihan daya (overcharge), lalu terjadi panas berlebih yang selanjutnya memicu
reaksi kimia di anoda. Bisa juga terjadi sebaliknya, yaitu saat baterai sedang dipakai seperti
biasa dan terjadi kelebihan panas yang memicu reaksi kimia di katoda. Reaksi kimia tersebut,
baik di anoda atau katoda, bisa terakumulasi hingga membuat suhu baterai naik. Ketika suhu
semakin tinggi, sekitar 150 derajat celcius, maka baterai akan terbakar.
REVIEW
Reaksi Asam-Basa
Asam + Basa → Garam + Air

Contoh : 3 HNO3 (aq) + Al(OH)3 (s) → Al(NO3)3 (aq) + 3 H2O (l)

Oksidasi Asam + Basa → Garam + Air

Contoh : CO2 + 2 KOH → K2CO3 + H2O

Asam + Oksidasi Basa → Garam + Air

Contoh : 2HBr + Na2O = 2NaBr + H2O


Reaksi Asam-Basa
Oksidasi Asam + Oksidasi Basa → Garam

Contoh : CaO + N2O5 → Ca(NO3)2

Konsep Redoks
1. Berdasarkan penggabungan dan pelepasan oksigen,
a. Oksidasi : pengikatan oksigen
b. Reduksi : pelepasan oksigen
2. Berdasarkan pelepasan dan penerimaan elektron,
a. Oksidasi : pelepasan elektron
b. Reduksi : penerimaan elektron

3. Berdasarkan perubahan bilangan oksidasi (biloks),


a. Oksidasi : penambahan biloks
b. Reduksi : penurunan biloks
Bilangan Oksidasi (Biloks)
Bilangan oksidasi adalah muatan yang dimiliki suatu atom dalam ikatannya dengan atom lain.

Aturan menentukan biloks:


1. Biloks unsur bebas = 0
2. Biloks golongan : IA = +1
IIA = +2
3. Biloks H = +1 (dengan non logam)
4. Biloks H = -1 (dengan logam)
5. Jumlah biloks atom unsur-unsur dalam suatu senyawa = 0
6. Jumlah biloks atom unsur-unsur dalam ionpoliatom = muatannya
SEKIAN
DAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai