Anda di halaman 1dari 19

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM

PUNK ROCK CELPI ( Pupuk Organik Celatong Sapi )

DOSEN PEMBIMBING:

Mufid Andrianata, S.Kom., M.M.

BIDANG KEGIATAN
PKM KEWIRAUSAHAAN

DISUSUN OLEH :
Fiqih feriyanto 16.641.0087
Muhammad Ishaq 16.641.0030
Ahmad Fatlullah 16.641.0041

UNIVERSITAS PANCA MARGA

Jl. Yos sudarso 107 Pabean, Dringu, Probolinggo 67271 Telp. (0335) 422715
DAFTAR ISI

HalamanPengesahan
Daftar Isi
Abstrak

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Judul……………………………………………………………………………………...1
1.1 Latar Belakang ...................................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................ ….2
1.3 Tujuan ................................................................................................................................... 2
1.2 Luaran yang diharapkan........................................................................................................ 2

BAB II GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA


2.1 Ide Awal Usaha ...........................................................................................................3
2.2 Keunggulan memproduksi pupuk organik ...................................................................... 3
2.3 Deskripsi Produk ................................................................................................................ 4
2.4 Pemasaran............................................................................................................................ 5

BAB III METODE PELAKSANAAN


3.1PraProduksi .................................................................................................................6
3.2 Produksi ................................................................................................................................. 7

BAB IV ANGGARAN BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN


4.1 Anggaran Biaya ..................................................................................................................... 10
4.2 Jadwal Kegiatan ..................................................................................................................... 10

LAMPIRAN 1 ........................................................................................................................... 11
LAMPIRAN 2………………………………………………………………………………..12
SURAT PERNYATAAN...............................................................................................15
ABSTRAK

Banyaknya limbah peternakan di indonesia kususnya di kabupaten


probolinggo perlu dimanfaatkan. Salah satu pemanfaatannya yaitu dengan cara
mengolahnya menjadi sesuatu yang bermanfaat. Inovasi bermanfaat yang dimaksud
dalam proposal PKM ini adalah dengan membuat limbah peternakan menjadi pupuk
organik yang bermanfaat bagi kesuburan tanah. Pemanfaatan limbah peternakan ini
dapat menjadi peluang usaha yang menjajikan, untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat kususnya para petani.
Tujuan dari kegiatan PKM kewirausahaan ini adalah untuk menghasilkan
produk pupuk yang memiliki kualitas yang baik, dan tentunya terjangkau. Serta
meningkatkan ketrampilan berwirausaha. Dan juga menhasilkan peluang usaha yang
menjanjikan.
Untuk menarik minat pembeli kami mengemas produk dengan semenarik
mungkin. Promosi dilakukan secara langsung dan dengan menggunakan media.
Promosi secara langsung dilakukan dengan langsung terjun ke pasar atau lokasi
penjualan produk. Sedangkan promosi melalui media bisa dilakukan dengan membuat
brosur-brosur dan memposting di jejaring sosial. Sasaran dari produk pupuk organik
ini adalah petani dan masyarakat umum, untuk itu kami menetapkan harga yang
cukup ekonomis yaitu Rp12.500 setiap kemasan dengan berat 25 KG.

Kata Kunci: limbah peternakan, pupuk organik, “PUNK ROCK CELPI”.


1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Judul
Judul proposal PKM-K ini adalah “PUNK ROCK CELPI, pupuk organik
celatong sapi”

1.2 Latar Belakang


Dengan banyaknya jumlah peternak di desa Brani Kulon, terutama di RT:10 kami
melakukan survey skala kecil. Populasinya sebanyak 108 ekor sapi yang dimana
diternak oleh 119 keluarga di RT:10, mengakibatkan menumpuknya limbah ternak di
sekitar area peternakan. Limbah ternak tersebut berupa sisa – sisa pakan ternak seperti
dedaunan dan kotoran ternak seperti kotoran padat. Hal ini bila dimanfaatkan akan
bernilai ekonomi dari pada dibuang cuma – cuma begitu saja.

Indonesia adalah negara yang subur, hal ini mendorong sebagian besar
masyarakatnya untuk berprofesi sebagai petani dan peternak. Jumlah petani yang begitu
banyak menyebabkan kebutuhan pupuk di indonesia kurang terpenuhi. Terbukti dengan
kelangkaan pupuk yang terjadi saat ini, khususnya di daerah Jawa timur. Di tambah lagi
dengan kesadaran masyarakat akan kesuburan jangka panjang lahan yang mereka kelola
sudah sangat tinggi. Bayak petani yang mulai beralih dari pupuk kimia ke pupuk yang
lebih sehat dan ramah lingkungan yaitu pupuk organik. Pemerintah juga sedang gencar
– gencarnya mempublikasikan manfaat dari pupuk organik itu sendiri dan
menginginkan kesadaran masyarakat petani untuk ikut andil dalam program
melestarikan lingkungan.
Para peternak di Desa Brani Kulon juga kurang sadar untuk memanfaatkan
limbah ternaknya. Mereka hanya membuang kotoran ternak di sungai – atau bahkan
hanya mengubur dan membakarnya. Hal ini yang menyebabkan munculnya pemikiran
untuk memanfaatkan limbah seperti sisa pakan dan kotorannya untuk dijadikan sebagai
pupuk pertanian yang memiliki nilai ekonomi dan membantu perekonomian masyarakat
tentunya. Karena selain menambah penghasilan para peternak, usaha ini juga
membutuhkan banyak tenaga dalam proses produksinya sehingga menyerap tenaga
kerja yang banyak.
2

1.3 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dirumuskan :
1.Bagaimana cara untuk membuka bisnis pengolahan pupuk organik yang baik dan
benar agar tidak merugi.
2.Bagaimana cara mengantisipasi persaingan usaha bisnis yang semakin ketat saat ini.
3.Bagaimana caranya agar kita bisa meraih nama yang besar dan memiliki pasar yang
luas.

1.4 Tujuan
Tujuan dari penyusunan proposal ini adalah sebagai berikut :
1.Membesarkan nama perusahaan dengan sarana selalu menciptakan produk yang
unggul.
2.Menambah kemitraan sehingga mensejahterakan banyak orang.
3.Membudayakan semangat, sikap, prilaku dan kemampuan kewirausahaan di
kalangan mahasiswa dan masyarakat yang mampu di andalkan dan terdepan dalam
berwirausaha.

1.5 Luaran yang Diharapkan


Penulis mengharapkan luaran dari usaha ini adalah diproduksi dan dipasarkannya
pupuk organik berbahan dasar mikroba dan sampah organic ini sehingga dapat diterima
dan digunakan oleh seluruh kalangan masyarakat khususnya petani diharapkan dalam
jangka panjang dapat dijadikan rujukan untuk memproduksi pupuk organik yang
bermutu dengan harga yang relative murah sehingga bermanfaat umumnya dan petani
pada khususnya.
3

BAB 2
GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA

2.1 Ide Awal Usaha


Pembuatan pupuk organik dari kotoran sapi merupakan suatu jenis usaha
yang skala usaha menengah dan peluang penjualannya besar di kabupaten
probolinggo, berhubung bahan baku yang mudah didapat karena warga Desa
Brani kulon RT:10 disekitar tempat produksi banyak yang berternak sapi dimana
terdapat 119 keluarga dan jumlah sapi yang diternakkan sebanyak 108 ekor.
Kabupaten Probolinggo memiliki luas wilayah sekitar 169.616,65 Ha
atau + 1.696,17 km2 (1,07 % dari luas daratan dan lautan Propinsi Jawa Timur).
Dengan rincian sebagai berikut :
 Permukiman : 147,74 Km2
 Persawahan : 373,13 Km2
 Tegal : 513,80 Km2
 Perkebunan : 32,81 Km2
 Hutan : 426,46 Km2
 Tambak/Kolam : 13,99 Km2
 Pulau Gili Ketapang : 0,60 Km2
 Lain-lain : 188,24 Km2
(Sumber: http://www.probolinggokab.go.id/)
Yang mana wilayah persawahan, tegal, perkebunan di kabupaten probolinggo
sangat luas.

2.2 Keungulan Memproduksi Pupuk Organik


Pupuk organik dari kotoran sapi yang telah selesai dibuat ini bisa
digunakan sebagai pupuk organik untuk semua jenis tanaman. Menurut hasil
penelitian laboratorium, pupuk kompos dari kotoran sapi ini mengandung sangat
banyak unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman, diantaranya:
-C/N ratio maksimum 20
-Total Nitrogen (N)> 1,81%
-P205 > 1,89%
-K2O> 1,96%
-CaO >2,96%
-MgO > 0,70%
4

-Kapasitas Tukar Kation > 75 me/100 g


-pH 6,5 – 7,5
(sumber: https://cara.pro/)
Kelebihan lain dari pupuk organik :
1. Mempunyai kemampuan dalam memobilisasi atas menjembatani hara yang
ada di tanah senigga akan membentuk partikel ion yang mudah diserap oleh
tanaman.
2. Mempunyai kemampuan dalam melepas hara tanah dengan sangat perlahan
dan terus meners, sehingga akan membant mencegah terjadinya kelebihan
suplai hara yang membuat tanaman keracunan.
3. Mampu menjaga kelembaban dari tanah, sehingga akan mengurangi
tekanan ata tegangan struktur tanah pada tanaman.
4. Mampu membant mencegah erosi lapisan atas tanah.
5. Mampu menjaga dan merawat tingkat kesuburan tanah.
6. Memberi manfaat untuk kesehatan manusia, karena banyak kandungan
nutrisi lebih lengkap dan lebih banyak.\

2.3 Deskripsi Produk


Pupuk kandang adalah pupuk yang berasal dari kotoran hewan, hewan
yang kotorannya sering digunakan untuk pupuk kandang adalah hewan yang
bisa dipelihara oleh masyarakat, seperti kotoran kambing, sapi, domba, dan
ayam.
Pupuk organik adalah pupuk yang sebagian besar atau seluruhnya terdiri
dari bahan organik yang berasal dari tanaman dan atau hewan yang telah melalui
proses rekayasa, dapat berbentuk padat.
Limbah pertanian yang dapat dijadikan sumber pupuk organik adalah
jerami padi, sekam, arang sekam, brangkasan kacang tanah dan kedelai, daun
dan batang jagung, serbuk gergaji, kulit kopi dan kakao, sampah kota, serta
kotoran ternak (sapi, kerbau, domba, kambing, ayam). Juga dapat digunakan
tandan kosong kelapa sawit juga dapat digunakan sebagai sumber bahan
organik. Kandungan hara kotoran ternak dan limbah pertanian sangat beragam,
dan begitu juga perbandingan antara karbon dan nitrogen (C/N ratio). Bahan
5

organik yang optimal untuk pembuatan kompos atau pupuk organik secara
aerobik memiliki C/N ratio 25-30.

2.4 Pemasaran
1. Strategi promosi word of mouth (dari mulut ke mulut)
cara ini cukup ampuh untuk meyakinkan para konsumen. Bahkan ada pula yang
mengatakan bahwa 68% konsumen yang membeli produk, adalah orang yang
mendapatka informasi dari konsumen lain melalui penyebaran berita dari mulut ke
mulut.
Strategi pemasaran word of mouth memang tidak pernah dilupakan oleh
para pelaku bisnis. Karena pemasaran ini memberikan banyak kemudahan dalam
membantu memasarkan sebuah produk atau jasa. Dengan kekuatan rekomendasi
pribadi dari rekan maupun orang terdekat, ternyata dapat meningkatkan
kepercayaan konsumen terhadap suatu produk. Tak heran jika dengan adanya
pemasaran dari mulut ke mulut, dapat meningkatkan penjualan sampai dua kali
lipat.
Selain itu pemasaran dari mulut ke mulut juga tidak membutuhkan biaya, bisa
dibilang ini adalah strategi pemasaran gratis yang sangat efektif. Terlebih lagi
masyarakat Indonesia memiliki kebiasaan suka bersosialisasi dan berkumpul hanya
untuk sekedar berbagi cerita, sehingga kesempatan untuk menyebarluaskan
informasi sebuah produk atau jasa yang sering mereka gunakan sangat terbuka
lebar. Hal ini akan menguntungkan para pengusaha, sebab dengan adanya word of
mouth akan memunculkan loyalitas pelanggan terhadap produk Anda.

2. Menjalin kerja sama dengan kios-kios pertanian


perusahaan-perusahaan besar memilih menggunakan sistem franchise untuk
memperluas jangkauan pasarnya, maka sebagai pelaku UKM kami bisa menjalin
kerjasama dengan para kios-kios pertanian untuk memasarkan produk-produk kami
ke berbagai penjuru di kabupaten probolinggo. Dalam hal ini kami bisa
menawarkan kerjasama yang saling menguntungkan, dengan sistem sederhana dan
komisi yang luar biasa.
6

BAB 3
METODE PELAKSANAAN

3.1 Pra Produksi


1. Tahap Perencanaan
a. Hal pertama yang dilakukan pada saat tahap perencanaan yaitu survey
pasar yang dilakukan sebagai langkah awal dalam memulai sebuah
usaha. Tujuan dilakukannya survei adalah untuk mengetahui kondisi
pasar, minat konsumen, dan perencanaan inovasi lebih lanjut.
b. Hal kedua yang perlu dilakukan pada saat tahap perencanaan yaitu
melakukan studi kelayakan terhadap usaha yang akan dijalankan.
Kegiatan ini dilakukan untuk mengetahui apakah kegiatan ini memiliki
prospek yang menguntungkan dan memiliki prospek jangka panjang.

2. Tahap Persiapan
a. Persiapan yang perlu dilakukan adalah meliputi persiapan dalam pemilihan
dan penyediaan tempat serta sarana dan prasarana untuk menunjang
proses produksi.
b. Persiapan dan pengadaan bahan baku serta takaran yang pas untuk
langkah awal memulai suatu usaha. Persiapan bahan baku yang lengkap
akan memudahkan saat proses produksi seuatu usaha.
3. Tahap Pengadaan Produk
a. Pembuatan sampel barang diperlukan sebagai langkah awal untuk
mengetahui kualitas suatu produk sebelum nantinya dipasarkan dalam
jumlah besar. Dalam pembuatan tester, hal yang perlu dilaksanakan untk
mengetahui kualitas produk, pengemasan produk, serta penampilan
produk. Sampel yang telah dibuat kemudian dibuat sebagai acuan untuk
mengenali kebutuhan masyarakat dan dapat dijadikan sebagai tolak ukur
produk yang bagaimana yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
7

3.2 Produksi
1. Tahap pelaksanaan kegiatan
a. Proses produksi merupakan kegiatan inti dari aktivitas wirausaha, kegiatan
produksi memiliki beberapa tahapan, tahapan tersebut meliputi persiapan
bahan baku, kegiatan pengolahan dan pembuatan produk, pengemasan,
dan juga pemasaran kepada konsumen.
b. Salah satu kegiatan produksi adalah pemasaran. Pemasaran merupakan
kegiatan yang sangat penting karena dengan pemasaran, produk yang
dihasilkan dapat dipasarkan kepada konsumen. Pemasaran dapat dikatakan
berhasil ketika terdapat suatu strategi pemasaran yang efektif dan menarik
konsumen, misalnya melalui mekanisme penentuan segmentasi pasar dan
pemasaran melalui media-media sosial yang atraktif dan dapat menarik
konsumen. Pemasaran juga harus memperhatikan segmentasi konsumen
dan segmentasi lokasi pemasaran, kegiatan promosi dan kegiatan
perluasan usaha.
c. Promosi dilaksanakan dengan tujuan untuk mengenalkan produk kepada
konsumen. Hal ini dilakukan dengan membuat pamflet-pamflet yang di
design dengan sedemikian rupa dan berisi informasi tentang gambaran
produk, penawaran barang dan harga, cara pemesanan, diskon yang
diberikan kepada pelanggan serta mengenai lokasi penjualan produk.
Sasaran pamflet ini adalah tempat-tempat umum yang potensial untuk
dikunjungi banyak orang, seperti pasar, pusat kota, kantor-kantor
pemerintah, lembaga pendidikan, dan pada tempat-tempat strategis
misalnya di daerah perempatan atau pertigaan jalan raya yang sering
dilalui oleh banyak orang.
2. Proses pembuatan pupuk organik
a. Bahan pembuat pupuk organik dari kotoran sapi
 Kotoran perternak (kotoran sapi, ayam dan kambing )
 Limbah pertanian (jerami, sekam, dedak, sisa pakan ternak dan
serbuk gergaji)
 Kapur (Dolomit)
 Air
 EM4 (efektif microorganism)
 Tetes
b. Peralatan dan perlengkapan pembuatan pupuk organik
 Sabit
 Skrop
 Cangkul
 Sak
 Terpal
 Siwur
8

 Ayakan
 Hand sprayer
 Timbangan duduk
 Mesin jahit
 PH meter
 Thermometer
 Garpu Tani
c. Proses pembuatan pupuk organik
 Bahan dipilih dari limbah perternakan yaitu sapi bahan yang dipilih
adalah yang tidak terlalu basah dan kering dari barang yang sulit
terurai.
 Pisahkan bahan – bahan pembuatan pupuk organik yang perlu
dicacah.
 Hasil cacahan yang telah halus dipindahkan tumpukannya agar
tidak menyumbat lubang pengeluaran dengan memakai
cangkul/sekop.
 Sebelum dibuat lapisan terlebih dahulu ditentukan komposisi yang
memenuhi kandungan bahan organik.
 Untuk ukuran komposisi bisa memakai timbangan atau memakai
takaran keranjang.
 Setiap lapisan dibedakan anatara jenis bahan yang agak basah dan
yang kering artinya diatas bahan yang basah harus bahan yang
kering.
 Untuk lapisan yang paling bawah/dasar diusahakan bahan yang
kering seperti serbuk gergaji atau sekam.
 Setiap lapisan disiram/ditabur EM4 (decomposer) secukupnya (2
sampai 3 kg / 1 Ton atau 2 m3 dengan penyiraman/penaburan
secara merata)
 Apabila disiram dengan dekomposer, campuran airnya disesuaikan
dengan kadar air pada bahan organik jika bahan organic basah
campuran airnya lebih sedikit.
 Tinggi tumpukan antara 1 – 1,5 m, pinggir tumpukan diberi
pembatas dari anyaman bambu atau dinding semen, tumpukan
ditutup dengan terpal atau sak bekas dan diberi beban diatasnya
atau dipinggir dengan potongan kayu atau batu.
 Pemantauan suhu dan pH dilakukan setiap minggu dengan pH
meter dan thermometer.
 Suhu dijaga tidak lebih dari 50°, apabila suhu melebihi 50° maka
tutup terpal dibuka sampai suhu turun, kemudian ditutup kembali,
apabila suhu dibawah 50° terpala tidak perlu dibuka.
9

 pH pada bahan organic antara 5,5 – 7, apabila pH dibawah 5 maka


waktu jadwal pencampuran ditambah dolomite 1-2% terlebih
dahulu, dan lihat perkembangannya pada pemantauan berikutnya,
apabila pH diatas 7 maka waktu pembalikan ditambah air.
 Kadar air pada bahan organik selalu dijaga yaitu 50%, apabila
kadar air melebihi 50% dilakukan pembalikan dan pengadukan
sampai kadar air menjadi normal atau pada pembalikan berikutnya
ditambahkan dolomite atau bahan organik yang sudah kering dan
mudah lapuk seperti sekam, katul, serbuk gergaji dll.
 Setelah fermentasi bahan organik berumur 1 – 2 minggu terpal
dibuka.
 Pupuk organik diayak memakai alat pengayak, lalu pupuk organik
yang masih kasar dipisahkan pupuk organik yang masih kasar dapat
dihaluskan dengan chopper atau dibiarkan ditutup terpal agar
hancur dengan sendirinya, bahan yang sudah halus dapat langsung
dikemas.
10

BAB 4
ANGARAN BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Anggaran Biaya


Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)
NO

Bahan habis pakai: kotoran sapi, jerami, kapur


1 (Dolomit), EM4, dan TETES, sak dan benang sak, Rp. 4.382.400,00
Plastik
Peralatan : sabit, sekrop, cangkul, garpu tani,
2 ayakan pasir, hand sprayer, timbangan duduk, Rp. 3.890.900,00
mesin jahit, pH meter, thermometer, terpal, dan
siwur.

3 Perjalanan: BBM dan sewa Tosa. Rp. 875.000,00

Lain-lain : publikas, konsumsi team, dan sewa


4 Rp. 760.000,00
tempat peroduksi.
Jumlah Rp. 9.908.300,00

4.2 Jadwal Kegiatan


NO Kegiatan Bulan ke-1 Bulan ke-2 Bulan ke-3 Bulan ke-4
Persiapan alat
1
dan bahan
Pelaksanaan
2
program
3 Evaluasi kerja
4 Pelaporan
11
12

LAMPIRAN 2
JUSTIFIKASI ANGGARAN KEGIATAN

A. Bahan habis pakai


Justifikasi
No Material Kuantitas Harga Jumlah
Pemakaian
Kotoran ternak
1 50 sak Rp. 3.000,00 Rp. 150.000,00
(sapi)
Limbah pertanian
2 (jerami, sekam dan 25 Sak Rp. 15.500,00 Rp. 375.000,00
sayuran/buah busuk)

3 Kapur (Dolomit) 25 Kg Rp. 450,00 Rp. 11.250,00

EM4 (Efektif
4 7 botol Rp. 35.450,00 Rp. 248.150,00
Miicroorganism)

5 Tetes 10 liter Rp. 22.800,00 Rp. 228.000,00

6 Sak/karung 1000 Buah Rp. 1.700,00 Rp. 1.700.000,00

7 Benang sak 10 Gulung Rp. 12.000,00 Rp. 120.000,00

8 Plastik (45 x 75) 1000 Buah Rp. 1.550,00 Rp. 1.550.000,00

TOTAL Rp. 4.382.400,00


13

B. Peralatan
Justifikasi
No Material Kuantitas Harga Jumlah
Pemakaian

1 Cangkul 3 Unit Rp. 48.600,00 Rp. 145.800,00

2 Skrop 3 Unit Rp. 47.150,00 Rp. 141.450,00

3 Garpu petani 3 Unit Rp. 79.550,00 Rp. 238.650,00

4 Ayakan pasir 1 Unit Rp. 50.000,00 Rp. 50.000,00

5 Hand sprayer 1 Unit Rp. 435.000,00 Rp. 435.000,00

6 Timbangan duduk 1 Unit Rp. 450.000,00 Rp. 450.000,00

7 Mesin jahit sak 1 Unit Rp. 1.433.000,00 Rp. 1.433.000,00

8 PH meter 1 Unit Rp. 320.000,00 Rp. 320.000,00

9 Thermometer 1 Unit Rp. 175.500,00 Rp. 175.500,00

10 Terpal (4x6) 5 Lembar Rp. 99.000,00 Rp. 495.000,00

11 Siwur 2 Buah Rp. 3.250,00 Rp. 6.500,00

TOTAL Rp. 3.890.900,00


14

C. Perjalanan
Justifikasi
No Material Kuantitas Harga Jumlah
Pemakaian

1 BBM 50 Liter Rp. 7.500,00 Rp. 375.000,00

2 Sewa roda 3 1 Unit Rp. 500.000,00 Rp. 500.000,00

TOTAL Rp. 875.000,00

D. Lain - lain

Justifikasi
No Material Kuantitas Hari Harga Jumlah
pemakaian
-
1 Publikasi 1 Set Rp. 100.000,00 Rp. 100.000,00

Konsumsi
2 3 Orang 120 Rp. 10.000,00 Rp. 360.000,00
team
Sewa tempat
3 - - 1 Tahun Rp. 300.000,00 Rp. 300.000,00
Produksi

Total Rp. 760.000,00


15

Anda mungkin juga menyukai