Anda di halaman 1dari 33

LAPORAN AKHIR

PRAKTIKUM PENGANTAR ILMU TANAH

Oleh :
Rosy Gariny Anwar
G24130043
Kelompok 3-Jumat

Asisten :
1. Avilia Triani Putri
2. Dede Sulaeman
3. Tedhi Dana Pramuji

INSTITUT PERTANIAN BOGOR


2015
I. PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Tanah merupakan bagian permukaan bumi yang menjadi tempat tumbuh dan

beraktifitasnya organisme serta tempat pengendapan beberapa material fisik dan

kimiawi. Ilmu tanah (pedologi) sangat berhubungan dengan ilmu kebumian yang

salah satunya adalah ilmu tentang iklim (klimatologi). Unsur iklim berpengaruh pada

kecepatan proses pembentukan tanah terutama curah hujan dan suhu. Pengaruh dari

curah hujan yang besar dan temperatur yang tinggi menghasilkan suatu keadaan yang

optimum dalam pembentukan tanah. Disamping itu, proses henesis dan differensiasi

tanah memerlukan energi matahari, energi matahari yang mencapai bumi tergantung

kondisi cuaca. Curah hujan juga berkolerasi erat dengan pembentukan tanah biomass

(bahan organik) tanah. Pembentukan tanah juga terjadi akibat proses pelapukan

batuan yang dipengaruhi aktifitas iklim (pelapukan fisik, pelapukan kimiawi, dan

pelapukan organik).

Aplikasi klimatologi dengan ilmu tanah adalah dalam bidang pertanian. Tanah

dalam bidang pertanian memiliki peran yang penting antara lain sebagai tempat

tumbuh dan berkembangnya perakaran, penyedia kebutuhan primer dan sekunder

tanaman serta sebagai habitat biota tanah (Madjid 2011). Dengan klimatologi, kita

dapat mengetahui iklim yang baik untuk proses pembentukan tanah dan dapat

mengantisipasi hal yang tidak diinginkan. Misalkan diprediksi oleh seorang ahli iklim

bahwa selama 6 bulan akan iklim kemarau, maka petani akan melakukan antisipasi

agar pertanian tetap berjalan yaitu dengan membuat hujan buatan ataupun waduk

untuk irigasi. Dengan mengetahui iklim pun petani bisa menyesuaikan tanaman yang

akan ditanam dengan musim (iklim) yang ada sehingga tercipta efisiensi dan
efektifitas dalam pertanian. Dan juga mengetahui pengetahuan tentang tanah, maka Ilmu
Tanah menjadi sangat luas dengan mempelajari mengenai pengelompokkan lebih khusus.
Seperti ilmu pedologi, yang merupakan ilmu yang mempelajari proses-proses pembentukan
tanah beserta faktor-faktor pembentuknya, klasifikasi tanah, survei tanah dan cara pengamatan
tanah di lapangan.

I.2 Tujuan
I.2.1 Faktor Pembentukan Tanah
Mahasiswa dapat membedakan faktor-faktor pembentukan tanah mulai dari batuan
beku, batuan induk, batuan sedimen, batuan metamorfosis, batuan organik, batuan
aluvial dengan pengaruh dari lingkungan sekitar yaitu suhu, iklim, organisme, lereng,
dan waktu.
I.2.2 Tekstur, Warna, dan Konsistensi
Mahasiswa dapat membedakan tekstur tanah dengan berbagai metode, membaca
warna tanah menggunakan Munsell Color System, dan menentukan konsistensi tanah
saat kering, lembab, dan basah. Mahasiswa mampu menganalisis tekstur tanah, warna,
dan konsistensi tanah pada tanah latosol, podsolik, andosol, dan regosol.
I.2.3 Morfologi Tanah Latosol dan Podsolik
Mahasiswa dapat membandingkan morfologi tanah podsolik dan latosol yang ada di
kebun percobaan Cikabayan Darmaga serta membandingkan sifat-sifat umum
morfologi tanah podsolik dan latosol. Mahasiswa juga mampu mendeskripsikan dan
menganalisis profil tanah seperti struktur, konsistensi, pH, warna, tekstur, dsb pada
tanah podsolik dan latosol yang ada di kebun percobaan Cikabayan Darmaga.
I.2.4 Pengenalan Pupuk
Mahasiswa mengetahui jenis-jenis pupuk, penggunaannya serta berbagai teknik
pemupukan dan mempelajari kandungan kimia pupuk (rumus kimia, unsur utama dan
unsur ikutan).
I.2.5 Pengenalan Data Sifat Kimia Tanah dan Sifat Fisika Tanah
Memperkenalkan kepada mahasiswa data sifat-sifat kimia tanah hasil analisis untuk
mengetahui kesuburan tanah dengan contoh tanah komposit dan mengetahui sifat-sifat
fisika tanah dengan menganalisis tekstur tanah (porositas, kadar air, air tersedia,
permeabilitas tanah, dsb).
I.2.6 Pengenalan Evaluasi Kesuburan Tanah, Menghitung Kebutuhan Pupuk dan
Kapur
Mahasiswa dapat menganalisis sifat kimia tanah yang digunakan untuk menetapkan
status kesuburan tanah serta menghitung kebutuhan pupuk dan kapur.
I.2.7 Pengenalan Peta Geologi, Peta Topografi, dan Peta Satuan Lahan
Mahasiswa dapat mengenal peta dan kaitannya dalam klasifikasi tanah, dapat
mengenal peta topografi, peta geologi, dan peta satuan lahan beserta fungsinya dan
dapat memahami cara membaca peta topografi, peta geologi dan peta satuan lahan.
I.2.8 Pengenalan Peta Tanah, Peta Kemampuan Lahan, dan Peta Kesesuaian Lahan
Meningkatkan pemahaman tentang aplikasi ilmu tanah dalam pertanian dan
mengartikan suatu data tanah dalam bentuk angka, notasi, atau peta serta mengetahui
gambaran umum tentang potensi tanah untuk mendukung pertumbuhan tanaman.

I. METODE

II.1 Alat dan Bahan


1.1 Faktor-Faktor Pembentukan Tanah
1. Alat dan Bahan : Buku Praktikum Penuntun Praktikum Ilmu Pengantar Tanah.
1.2 Tekstur, Warna, dan Konsistensi
1. Alat : Buku Munsell khusus tanah untuk menentukan warna tanah dan
segitiga tekstur jika diketahui persen komposisi tanah, dan juga ember.
2. Bahan : Air untuk membasahi tanah untuk menentukan tekstur, warna dan
konsistensi tanah. Tanah berupa tanah Andosol, Tanah Latosol, Tanah Podsolik,
Tanah Regosol.

1.3 Morfologi Tanah Latosol dan Podsolik


1. Alat : Pisau, buku Munsell Soil Color Chart, gelas, kayu sebagai pembatas,
modul Pengantar Ilmu tanah, PH meter, lembar tabel data profil, dan alat tulis
2. Bahan : Tanah Podsolik di kebun percobaan Cikabayan Darmaga, tanah
Latosol di kebun percobaan Cikabayan Darmaga, dan air
1.4 Pengenalan Pupuk
1. Alat : Alat tulis
2. Bahan : berbagai macam pupuk yang tersedia
1.5 Pengenalan Data Sifat Kimia Tanah dan Sifat Fisika Tanah
1. Alat : Alat tulis dan kalkulator
2. Bahan : Modul praktikum pengenalan data sifat kimia dan fisika tanah,
diagram, segitiga tekstur tanah, tabel data sifat kimia tanah dan tabel tekstur
tanah.
1.6 Pengenalan Evaluasi Kesuburan Tanah, Menghitung Kebutuhan Pupuk dan
Kapur
1. Alat : Alat tulis dan kalkulator
2. Bahan : Data sifat kimia, fisika tanah dan modul praktikum evaluasi
kesuburan tanah, menghitung kebutuhan pupuk dan kapur.
1.7 Pengenalan Peta Geologi, Peta Topografi, dan Peta Satuan Lahan
1. Alat : Alat tulis, kertas (lubangi kertas sehingga bagian tengah bolong
berukuran 20x20 cm)
2. Bahan : Peta RBI, Peta Geologi Lembar Bogor, Peta satuan lahan Kabupaten
Bogor,

1.7 Pengenalan Peta Tanah, Peta Kemampuan Lahan, dan Peta Kesesuaian
Lahan
1. Alat : Penggaris, kompas/arah angin, spidol/balpoin
2. Bahan : Peta Tanah, Peta Kemampuan Lahan, dan Peta Kesesuaian Lahan

II.2 Prosedur
2.1 Faktor-Faktor Pembentukan Tanah
Praktikan mendengarkan secara lisan bagaimana proses terbentuknya tanah
sehingga dapat di golongkan ke dalam batuan beku, batuan sedimen, batuan
metamorfosis, batuan alluvial, dan batuan organik.
2.2 Tekstur, Warna, dan Konsistensi
Warna Tanah
1. Ambil sedikit tanah kering
2. Cocokkan dengan salah satu warna pada buku Munsell
3. Catat warna tanah, dengan menuliskan ketiga dimensinya yaitu Corak yang
terletak pada kanan atas lembar Munsell, Nilai yang terdapat pada bagian kiri
halaman, dan Kroma yang terletak pada bagian bawah halaman
4. Ambil sedikit tanah dan basahi dengan air
5. Cocokkan dengan salah satu warna pada buku Munsell
6. Catat warna tanah
7. Amati perbedaan warna tanah dalam kondisi basah dan kering.
Tekstur
1. Ambil sedikit tanah
2. Basahi dengan sedikit air
3. Pilin tanah dengan ibu jari dan telunjuk sambil diperhatikan rasa kasar, lengket
dan licinnya.
4. Tentukan tekstur tanah dengan memperhatikan sifat dominan yang dirasakan.
Kasar menunjukkan komponen pasir, lengket menunjukkan komponen liat dan
licin menunjukkan komponen debu
5. Tekstur tanah dapat pula ditentukan dengan segitiga tekstur. Caranya, nilai
persen debu yang diketahui dari data komposisi tanah ditarik ke kiri bawah,
nilai persen liat ditarik ke kanan bawah dan persen pasir ditarik ke kiri atas
6. Tekstur pertemuan diantara ketiganya menunjukkan tekstur tanah.
Konsistensi tanah
1. Konsistensi tanah ditentukan dalam keadaan basah untuk menentukan kelekatan
dan sifat plastis tanah
2. Basahi tanah
3. Tekan pasta tanah diantara ibu jari dan telunjuk dan renggangkan
4. Tentukan kelekatan tanah dengan memperhatikan hal berikut ;
Jika tanah sangat melekat dan diperlukan tenaga besar untuk merenggangkan
jari maka tanah Sangat Lekat
Jika tanah melekat dan terasa ada gaya yang melawan saat jari
direnggangkan maka tanah Lekat
Jika hanya sebagian tanah yang melekat pada jari saat jari direnggangkan
maka tanah Agak Lekat
Jika tanah terlepas saat jari direnggangkan maka tanah Tidak Lekat
5. Tentukan plastisitas tanah dengan memperhatikan hal berikut :
Jika dapat dibentuk dan bentuknya sulit diubah maka tanah Sangat Plastis
Jika dapat dibentuk dan sedikit tekanan dapat mengubah bentuk tanah maka
tanah Plastis
Jika tanah dapat dibentuk tapi bentuknya mudah berubah maka tanah Agak
Plastis
Jika tanah tidak dapat dibentuk maka tanah Tidak Plastis

2.3 Morfologi Tanah Latosol dan Podsolik


1. Menentukan lokasi pengamatan yang sesuai dengan kriteria pengamatan.
2. Menentukan batas-batas horizon dengan membedakan warna dan teksturnya.
Apabila warna tanah tidak bisa dibedakan, penentuan batas horizon dilakukan
dengan menusuk-nusuk tanah dengan pisau, agar ada perbedaannya.
3. Menentukan warna tanah setiap horizon, dengan cara mengambil sedikit tanah
setiap horizon dan dicocokkan dengan buku Munsell Soil Color Chart.
4. Menentukan tekstur, struktur, dan konsistensi tanah, dengan cara mengambil
sedikit tanah setiap horizon lalu tanah dipijat-pijat atau ditekan-tekan.
5. Mengamati akar yang ada pada profil tanah setiap horizon.
6. Menentukan informasi tambahan terkait data profil tanah, seperti vegetasi,
cuaca, penggunaan tanah, relief di lingkungan sekitar tanah yang diamati dan
lain-lain.
7. Mencatat semua informasi pada tabel data profil tanah yang ada di halaman
terakhir Modul Praktikum Pengantar Ilmu Tanah.

2.4 Pengenalan Pupuk


1. Telah disediakan berbagai jenis pupuk oleh asisten
2. Catat nama pupuk dan rumus kimia pupuk yang diberikan
3. Analisis bentuk, warna, unsur utama, unsur ikutan, dan keterangan lain dari
pupuk yang disediakan (lihat keterangan pada kemasan pupuk)

2.5 Pengenalan Data Sifat Kimia Tanah dan Sifat Fisika Tanah
1. Sediakan modul praktikum data sifat kimia tanah dan sifat fisika tanah lalu
bacalah modul tersebut
2. Tersedia tabel data sifat kimia tanah dengan pH 1:1, Walkley & Black,
Kjeldhal, Bray I (P), Ca-dd, Mg-dd, K-dd, Na-dd, KTK, Al-dd, dan H-dd yang
sudah diketahui
3. Hitung bahan organik dengan rumus 1,724 x C-org dan masukkan data ke tabel
4. Hitung nilai nisbah C/N dengan cara membagi nilai C-org dengan N-total
(telah diketahui)
MR P 2 O5
5. Hitung ppm P2O5 dengan cara xP
Ar P 2
MR K 20
6. Hitung K2O dengan cara x K-dd. Sebelumnya K-dd dikonversi
Ar K 2
dahulu ke ppm
jumla h kation basa
7. Hitung KB dengan rumus x 100
KTK
8. Analisis tekstur tanah dengan tabel data tekstur tanah dan diagram segitiga
tekstur

2.6 Pengenalan Evaluasi Kesuburan Tanah, Menghitung Kebutuhan Pupuk dan


Kapur
1. Menentukan hasil sifat kimia tanah untuk mengetahui status kesuburan tanah
Latosol dan Podolik.
a. Masukkan hasil perhitungan yang telah dihitung pada saat praktikum data
sifat kimia tanahke dalam tabel Nilai CT Latosol/Podsolik
b. Untuk mengetahui status kesuburan tanah CT Latosol/Podsolik gunakan
kriteria penilaian kesuburan tanah yang disusun oleh Pusat Penelitian
Tanah (1993)
c. Dalam kriteria tersebut diketahui interval tingkat kesuburan tanah yang
dikategorikan : Sangat Rendah; Rendah; Sedang; Tinggi; dan Sangat Tinggi
d. Lihat hasil pada tabel Nilai CT Latosol/Podsolik pada setiap sifat tanah dan
kategorikanlah sesuai dengan hasil pada setiap intervalnya.
2. Prosedur Menghitung Kebutuhan Pupuk
a. Hitunglah kebutuhan unsur pupuk yang belum diketahui pada susunan
pupuk untuk memenuhi kebutuhan pupuk dengan cara:
100
kg unsur tersebut
persentase susunan pupuk yang belumtersedia
b. Setelah mengetahui hasil untuk memenuhi kebutuhan pupuk, hitunglah
setiap unsur pupuk lainnya dengan cara:
persentase pupuk lain
kg unsur pupuknya
100
c. Jika terjadi kekurangan pupuk maka harus ditambah dengan cara:
100
kg unsur pupuknya
kandungan persentase unsur pupuk
3. Prosedur kebutuhan kapur
a. Jika diketahui kandungan Al-dd maka untuk mengetahui dosis
kapurnya(mg CaCO/kg) yaitu:
dosis kapur kandungan Aldd
b. Untuk mengetahui jumlah yang diperlukan CaCO (ton CaCO/ha)dalam
tanah yaitu:
dosis kapur bobot tanah 1h a
c. Hitung jumlah kapur(ton/ha) yang dibutuhkan dengan cara :
daya netralisasi kebutu h an CaCO
2.7 Pengenalan Peta Geologi, Peta Topografi, dan Peta Satuan Lahan
1. Amati dan catat macam peta, judul peta, dan skalanya yang digunakan dalam
praktikum ini.
2. Siapkan Peta RBI skala 1:25.000 dan letakkan kertas yang sudah dilubangi
20x20 cm pada sembarang tempat di peta RBI. Catat pada area yang dibatasi
20x20 cm tersebut : wilayah administrasi, koordinat batas areal, penutupan/
penggunaan lahannya, sungai-sungai yang mengalir di wilayah tersebut, dan
berapa kisaran elevasi lahannya.
3. Siapkan Peta Geologi Lembar Bogor. Amati dan catat dua formasi geologi yang
dihasilkan volkan Salak berikut umur dan keterangan susunan batuannya.
4. Amati dan catat pada peta tersebut dua formasi batuan yang berumur tersier
berikut susunan batuannya.
5. Perhatikan wilayah yang dibatasi pada peta RBI sebelumnya. Amati dan catat
termasuk dalam formasi geologi apa saja berdasarkan informasi dari peta
geologi.
6. Isi tabel bentuk lahan dan perkiraan jenis batuan induk dari informasi peta
geologi dari wilayah yang sudah dibatasi tadi dengan peta RBI.
7. Siapkan peta satuan lahan Kabupaten Bogor. Amati dan catat tiga satuan peta
lahan dan legendanya.

2.7 Pengenalan Peta Tanah, Peta Kemampuan Lahan, dan Peta Kesesuaian
Lahan
1. Telah disediakan peta tanah, kemampuan lahan dan kesesuaian lahan
2. Amati peta yang diberikan. Catat kelas kemampuan lahan untuk pertanian
serta faktor pembatasnya. Cari keterangan di legenda peta
3. Kelompokkan SPT kedalam kelas kesesuaian lahan. Tentukan kelas S2 dan S3
dan catat faktor pembatasnya
4. Amati peta kesesuaian lahan. Analisis SPT untuk tanaman semusim dan
tanaman tahunan. Amati juga faktor pembatasnya. Catat hasil yang didapat
II. HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL

1. Faktor-Faktor Pembentukan Tanah

a. Tingkat kesuburan tanah yang terbentuk dari batuan induk

Tingkat
Bahan induk Alasan
kesuburan*)
Batuan sedimen tua Rendah Karena bahan sedimen tua
terbentuk jutaan tahun lalu
sehingga kesuburannya telah
banyak berkurang.
Endapan sungai Tinggi Karena termasuk dalam aluvial
yang banyak mengandung
mineral dan hara
Abu Gunung Tinggi Karena mengandung
Galunggung mineral,mudah lapuk yang kaya
unsur hara, seperti K dan Ca
Bahan induk organik Rendah Karena bersifat masam yang
merupakan tanah hasil
pelapukan bahan induk organik
*) Rendah/ sedang/ tinggi
b. Ciri-ciri tanah yang terbentuk pada dua lokasi yang berbeda curah hujannya

Lokasi Ciri-ciri tanah


Jawa Barat dengan curah hujan >3500 - Batuan bersifat masam sehingga
mm/tahun tanah juga bersifat masam
- Kurang subur
- Umumnya berwarna pucat namun
pada tanah yang tertutup vegetasi
biasanya tanah berwarna gelap
Nusa Tenggara Barat dengan curah - Batuan dan tanah bersifat basa
hujan 1300 mm/tahun - Subur
- Warna tanah cenderung abu sampai
kekuningan karena ternasuk jenis
regosol dan di NTT sedikit bahan
organik sehingga warnanya tidak
gelap.
c. Ciri-ciri tanah yang terletak di bawah vegetasi Hutan lebat, Padang rumput, dan
Tanah gundul

Vegetasi di atas tanah Ciri-ciri tanah


Hutan lebat Warna hitam, porositas tinggi, bahan
organik tinggi, lapisan bagian atas
berwarnagelap
Padang rumput Kurang subur, bahan organik berjumlah
sedang, haranya sedang, porositas
sedang
Tanah gundul Tandus, tidak subur, bahan organik
sedikit, miskin hara, porositas rendah
d. Bentuk lereng, perkirakan bentuk lereng, kedalaman tanah, dan tingkat erosi yang
terjadi dalam suatu sekuen

Kedalaman
Tempat di lereng Bentuk lereng*) Erosi***)
solum**)
Atas Cembung Dangkal Tinggi
Tengah Datar Dangkal Tinggi
Bawah Cekung Dalam Rendah
*) Cembung/cekung/datar **)Dalam/sedang/dangkal ***)Tinggi/sedang/rendah

e. Sifat-sifat tanah di Bogor berdasarkan lima faktor pembentuk tanah


Bahan induk tanah di Bogor berasal dari batuan hasil erupsi Gunung Salak,
tanah terbentuk dari abu volkan sehingga bersifat subur.
Curah hujan di Bogor relative tinggi sehingga kemungkinan larutnya unsure
hara oleh air hujan semakin besar. Suhu di Bogor beragam, di daerah dekat
puncak suhu lengkungannya rendah sehingga tanahnya bersifat basah atau
lembab sedangkan di daerah bawah memiliki suhu normal sehingga tanahnya
cenderung agak kering.
Topografi daerah Bogor beragam, ada yang lereng dan ada yang landai. Di
daerah yang berupalereng, memiliki tingkat erosi yang tinggi sehingga
kedalaman solumnya dangkal menyebabkan kesuburanya rendah, sedangkan
di daerah landai tingkat erosinya cenderung sedikit sehingga kedalaman
solumnya dalam dan kesuburannya lebih baik.
Usiatanah di Bogor termasuk tanah usia dewasa, karena letusan atau erupsi
gunung Salak terakhir terjadi pada tahun 1938 sehingga jika dihitung sampai
sekarang usia tanah yang terbentuk dari letusan ini termasuk tanah tua. Tanah
tua sifatnya subur dan paling baik untuk pertanian
Vegetasi di daerah Bogor cukup beragam, begitu pula dengan organism
maupun mikroorganisme di dalamnya. Vegetasi akanmenghasilkan bahan
organik yang menjadi sumber makanan mikroorganisme dan cacing tanah
sehingga bahan organic ini kemudian di uraikan oleh mikroorganisme dan
cacing tanah menjadi zat hara yang berguna bagi pertumbuhan tanaman.

2. Tekstur, Warna, dan Konsistensi Tanah

a. Tekstur berdasarkan hasil analisis laboratorium (Metode kwantitatif)


Tabel 1. Kelas ukuran butir tanah berdasarkan

Tabel T
<0.0002 0.0002-0.002 0.002-0.01 0.01-0.05 0.05-0.25 0.25-2.0 (mm)
(%) (%) (%) (%) (%) (%)
Klei Debu Pasir
(a) 5 10 20 25 20 20
(b) 6 9 30 30 15 10
(c) 10 30 30 10 10 10
(d) 4 6 10 20 30 30

Tabel 2. Kelas tekstur tanah menggunakan segi tiga tekstur


No % Liat % Debu % Pasir Tekstur
.
1. 15 45 40 Lempung
2. 15 60 25 Lempung berdebu
3. 40 40 20 Liat berdebu
4. 10 30 60 Lempung berpasir

b. Tekstur lapang (metode kwalitatif), warna, dan konsistensi tanah lembab


Tabel 3. Tekstur, warna dan konsistensi tanah dengan metode kwalitatif

No Jenis Tanah Tekstur Warna Konsistensi (basah)


. Kering Lembab Plastisitas Kelekatan
1. Podsolik Liat 5Yr 5/6 7,5Yr 5/8 Sangat Plastis
Yellowish Strong lekat
Red Brown
2. Latosol Liat 5Yr 4/6 5Yr 3/2 Lekat Plastis
berpasir Yellowish Dark
Red Reddish
Brown
3. Andosol Pasir 7,5Yr 3/2 10Yr 2/1 Tidak Tidak
berlempun Dark Black melekat plastis
g Brown
4. Regosol Lempung 10Yr 5/4 10Yr 3/3 Agak lekat Tidak
berpasir Yellowish Dark plastis
Brown Brown

3. Morfologi Tanah Latosol dan Podsolik (BELUM ADA DATANYA)


a. Morfologi Latosol Darmaga
Macam Tanah : Latosol
Fisiografi : Dataran vulkanik
Topografi : Bergelombang
Bahan Induk : Tuf Volkano
Formasi Geologi :
Drainase : Permukaan,permeabilitas = cepat, air tanah = dalam,
Didalam = lambat
Vegetasi :
Penggunaan Tanah : Tanaman utama = kelapa sawit
Lokasi : Cikabayan
Tabel 4. Deskripsi profil Latosol Dramaga

Horison
Kedalaman(cm Uraian
Nomor Simbol
)
Dark red(2,5YR 3/6); tekstur klei; struktur
remah, sangat halus, lemah; konsistensi lekat,
gembur, plastis; batas horison baur;
I A1 0-15
mengandung fe; perakaran halus banyak,
perakaran halus banyak, perakaran sedang
sedikit.
Dark reddish brown(5YR 3/4); tekstur klei;
struktur remah, halus, sedang; konsistensi
II B1 15-51
lekat, teguh, plastis; batas horison baur;
perakaran halus sedang, sedang banyak.
Redish brown (2,5YR 3/3); tekstur klei, loam;
struktur halus, sangat halus, sedang;
III B2 51-60 konsistensi lekat, teguh, plastis; batas horison
baur; perakaran halus sedikit, perakaran
sedang sedikit.
Red(10YR 4/6); tekstur klei, struktur halus,
sangat halus, lemah; konsistensi lekat, teguh,
IV B3 60-95
plastis; batas horison baur; perakaran halus
sedikit, perakaran sedang sedikit.
Catatan: Perakaran halus sampai kedalaman 51 cm
Perakaran sedang sampai kedalaman 15 cm
Perakaran kasar sampai kedalaman - cm

b. Morfologi Podsolik Darmaga


Macam Tanah : Podsolik
Fisiografi : Struktural
Topografi : Bergelombang
Bahan Induk : Batuan klei
Formasi Geologi : Qva
Drainase : Agak lambat
Vegetasi :
Penggunaan Tanah :
Lokasi : Cikabayan
Tabel 5. Deskripsi profil Podsolik Dramaga

Horison Uraian
Nomor Simbol Kedalaman(cm)
I A1 0-15 Strong brown (7,5 YR 4/6); tekstur sand,
, halus, sedang; konsistensi tidak lekat,
plastis; batas horizon baur; perakaran
halus banyak, perakaran sedang sedikit.
II A2 15-36 Strong brown(7,5 YR 5/6); tekstur silt
struktur gumpal, halus, lemah;
konsistensi agak lekat, teguh, plastis;
batas horizon baur; perakaran halus
sedikit, ,perakaran sedang sedang dan
kasar sedikit.
III B1 36-65 Redish yellow (7,5 YR 6/6); tekstur silt;
struktur sedang kasar; konsistensi lekat,
teguh, plastis; batas horizon jelas;
perakaran halus, kasar dan sedang
sedikit.
IV B2 65-80 Yellow wishied (5 YR 5/8) ; tekstur silt;
struktur sedang kasar; sangat teguh,
halus; perakaran halus, sedang, kasar
sedikit
V C 80-110 Radish yellow (5 YR 7/6) ; tekstur clay;
struktur sedang bergumpal; sangat
teguh, halus ; perakaran halus, sedang,
kasar sedikit.
Catatan: Perakaran halus sampai kedalaman 15 cm
Perakaran sedang sampai kedalaman 36 cm
Perakaran kasar sampai kedalaman - cm

4. Pengenalan Pupuk

No Nama Pupuk Rumus Bentuk Warna Unsur Unsur Ikutan


Kimia Utama
1 NPKCa - Granule Putih N,P,K,Ca -
2 Urea Subsidi (NH2)2C Butiran Merah N -
O Muda
3 Kcl KCl Kristal Merah K2O Cl
Muda
4 Kapur Tohor CaO Serbuk Putih Ca O
5 NPK Permata - Granule Biru Muda N,P2O5,K2 MgO,Cao
O
6 NPK Mutiara - Granule Biru Laut N,P,K -
7 Tree and Shrub - Butiran Ungu N,P2O5, MgO,CaO
Fertilizer Tabs K2O
8 Grow More - Kristal Biru P2O5 S,MgO,CaO,
Cu,Mn,B,Mo
9 Grow More (2) - Kristal Biru N,P2O5,K2 S,MgO,CaO,
O Cu,Mn,B,Mo
10 KCl palsu (2) KCl Kristal Merah K2O Cl
Bata
11 NPK Ponska (NH2)2C Granule Merah N,P2O5,K2 -
O.SP36.K O
Cl
12 Seng Sulfat ZnSO4 Hijau Zn -
Kristal
13 Urea 46% N (NH2)2C Butiran Merah N (NH2)2CO
O Muda
14 Palm Tree - Tablet Hijau N,P2O5,K2 -
Fertilizer Tabs O
15 Gypsum CaSO4.2H Serbuk Putih CaO -
2O
16 SP 36 - Granule Abu-abu P2O5 Ca(H2PO4)
17 Dolomit CaMg(CO Serbuk Putih Ca,Mg CO3
3)
18 KCl palsu (1) KCl Merah K CL
Kristal
19 NPK 12-12-13 - Butiran Abu-abu N,P2O5,K2 -
O
20 NPK 15-9-26 - Butiran Hijau N,P2O5,K2 -
O
21 NPK 25-7-7 - Butiran Hijau N,P2O5,K2 -
O
22 NPK Mutiara - Butiran Hijau N,P2O5,K2 -
O
23 NPK - - - N,P2O5,K2 -
Pamustari O
24 Grow More - Kristal Biru N,P2O5,K2 -
O
25 Pamafert - Tablet Hijau dan N,P2O5,K2 -
krem O
5. Pengenalan data sifat kimia dan sifat fisika tanah (BELUM ADA DATA)
a. Data hasil sifat kimia tanah

pH 1:1 Walkley Bahan kjeldha NIsba Bray P2O5 N NH4OAc pH 7.0 N KCl
& Black Organi l h I KB
CT H2O KCl C-org k N-Total C/N P Ca- Mg- K- K2O Na- KTK Al- H-
dd Dd dd dd dd dd
--------(%)-------- ----(ppm)--- -----(me/100g)----- (ppm -(me/100g)- (%) -
) (me/100g)-
1. 5.00 4.30 2.55 4.396 0.23 11.08 10.2 23.36 8.30 2.00 0.71 533.7 0.72 18.9 62.0 0.19 0.21
0 1 3
2. 5.50 4.70 2.87 4.948 0.26 11.03 12.2 26.84 9.47 1.67 0.61 286.7 0.64 18.5 66.9 Tr 0.20
0 1 3
3. 6.00 5.30 1.43 2.465 0.15 9.53 7.30 16.06 5.77 2.22 0.53 245.1 0.92 24.4 38.6 Tr 0.20
3 4
4. 4.50 3.80 1.43 2.465 0.15 9.53 91.8 201.9 4.94 1.74 0.89 418.3 0.53 16.8 47.9 1.25 0.36
0 6 8 8
5. 4.70 4.00 1.27 2.189 0.13 9.76 30.6 67.32 4.90 2.10 0.70 329 0.61 16.7 47.7 0.62 0.20
0 0 6
6. 5.20 4.40 1.60 2.758 0.17 9.41 21.5 47.3 5.11 1.28 0.56 263.2 1.11 17.6 45.8 tr 0.20
0 0
7. 6.63 - 1.1 1.896 0.25 4.4 23.4 51.59 2.45 1.28 0.23 108.1 0.02 12.2 32.5 - -
5 4 2
8. 4.57 3.70 0.88 1.517 - - - - 0.69 0.71 0.11 51.7 0.12 11.01 19.8 - -
9. 4.34 3.72 1.14 1.965 - - - - 0.73 0.71 0.14 65.8 0.22 11.59 15.5 - -
3
10. 4.57 3.83 0.64 1.103 - - - - 0.55 0.85 0.20 54 0.24 8.12 22.6 - -
6
11. 5.52 - 0.46 0.743 - - - - 3.04 0.42 0.07 32.9 0.03 10.9 32.4 - -
8 2

Keterangan:
CT1 = Latosol Dukuh Menteng Pasir Eurih CT7 = Podsolik Trimurjo Lampung Tengah
CT2 = Latosol Dukuh Menteng Pasir Eurih CT8 = Podsolik Air Naningan Tanggamus
CT3 = Latosol Cisasah Sukajad CT9 = Podsolik Air Naningan Tanggamus
CT4 = Latosol Cisasah Sukajad CT10 = Podsolik Air Naningan Tanggamus
CT5 = Latosol Cisasah Sukajad CT11 = Podsolik Kalirejo Lampung Tengah
CT6 = Latosol Cisasah Sukajad

b. Data sifat fisika tanah


Kadar Air (% volume)
Pori Drainase (%volume)
pada FF
No Kedalama Bulkden Air
Porositas Permeabilitas Keterang
La No Lokasi n city Tersedia
(%) PF PF2 PF Sangat (cm/jam) an
b (cm) (g/cm2) PF1 Cepat Lambat (%)
2 .54 4.2 Cepat

404 1 R1 T1 1.18 55.30 50. 35. 31.0 20. 4.85 14.45 4.83 10.90 4.36
42 97 8 18
405 2 R1T2 1.29 51.51 44. 41. 33.0 20. 6.65 3.51 8.31 12.53 6.77
88 35 4 51
406 3 R1 T4 1.24 53.14 42. 35. 30.8 21. 10.94 6.86 4.51 9.14 4.77
20 55 3 69
407 4 R1 T1 1.26 52.52 41. 34. 32.6 26. 11.23 5.75 2.67 4.06 10.24 Ada Akar
29 43 8 66
408 5 R3 T2 1.31 50.41 42. 36. 29.2 22. 8.39 7.59 5.18 7.03 2.26
02 98 5 21
409 6 R3 T3 1.39 47.52 42. 36. 31.4 20. 5.38 5.16 5.51 8.37 12.53 Ada Akar
14 41 6 09
410 7 R3 T4 1.38 45.05 40. 37. 32.2 21. 7.40 4.24 5.14 9.32 6.24
65 81 7 95
411 8 R3 T5 1.18 55.31 45. 38. 30.9 21. 10.23 7.27 5.86 9.20 1.46
07 83 5 75
412 9 R4 T3 1.27 51.93 43. 35. 28.4 20. 6.44 4.65 10.38 7.84 9.73
48 55 5 47
413 10 R4 T5 1.30 50.90 45. 43. 33.9 25. 5.18 2.37 8.43 8.63 3.95
72 35 5 29
6. Pengenalan Evaluasi Kesuburan Tanah, Menghitung Kebutuhan Pupuk dan Kapur
a.Status hara tanah Latosol dan Podsolik

Sifat Tanah Nilai T Latosol/Podsolik Status Hara


CT Latosol/Podsolik
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
pH(H2O)
C_organik 2,55 2,87 1,43 1,43 1,27 Sedang Sedang Rendah Rendah Rendah
(%)
N-total (%) 0,23 0,26 0,15 0,15 0,13 Sedang Sedang Rendah Rendah Rendah
C/N 11,08 11,03 9,53 9,53 9,76 Sedang Sedang Rendah Rendah Rendah
KTK 18,91 18,51 24,43 16,88 16,70 Sedang Sedang Sedang Rendah Rendah b. Hasil
(me/100g) perhitungan
Ca-dd 8,30 9,47 5,77 4,94 4,90 Sedang Sedang Rendah Rendah Rendah kebutuhan
(me/100g) pupuk
Mg-dd 2,00 1,67 2,22 1,74 2,10 Sedang Sedang Tinggi Sedang Tinggi
(me/100g)
2. Diketahui: pupuk
K-dd 0,71 0,61 0,53 0,89 0,70 Tinggi Tinggi Netral Tinggi Tinggi
yang dibutuhkan
(me/100g)
200 kg N, 100 kg P,
Na- 0.72 0,64 0,92 0,53 0,61 Sedang Sedang Tinggi Sedang Sedang 150 kg K
dd(me/100
g Pupuk yang tersedia:
Kejenuhan 62,03 66,93 38,64 47,98 49,76 Tinggi Tinggi Sedang Sedang Sedang Phonska (15-15-15), Urea
Basa (%) (45% N), KCl (50% K2O)
Kejenuhan 1,56 - - 12.8 6,79 Sangat - - Rendah Tinggi Ditanya: Berapa
Al (%) 7 Rendah Sangat Rendah pupuk phonska
yang diperlukan dan berapa pupuk lain yang harus ditambahkan?

Jawab: - Kebutuhan P dalam P2O5


Mr P 2 O5 142
100 kg = 100 = 229,03 kg
2 Ar P 62
Kebutuhan Phonska

100
229,03 kg = 1526,87 kg
15
- Kebutuhan K dalam K2O
Mr K 2 O 94
kebutuhan K = 150 kg = 180,77kg
2 Ar K 78
K2O yang terdapat dalam phonska

15
K2O = 1526,87 kg = 229,03 kg (sudah memenuhi kebutuhan K, maka pupuk tunggal tidak perlu ditambahkan)
100
- Kebutuhan N dalam phonska
15
N= 1526,87 kg kg = 229,03 kg (sudah memenuhi kebutuhan K, maka pupuk tunggal tidak perlu ditambahkan)
100
*Tidak perlu ditambah TSP dan KCl

3. Perlu pemupukan 250 kg N, 100 kg P, 150 kg K


Pupuk yang tersedia: Pupuk majemuk (15-0-15), Urea (45% N), SP-36 (36% P 2O5)
Ditanya: Berapa pupuk yang diperlukan dan berapa pupuk yang harus ditambahkan?
Jawab: - Kebutuhan K dalam K2O5
Mr K 2 O
150 kg K = 180769 kg
Ar K
- Ketersediaan N di pupuk majemuk
15
1205127 kg = 180769 kg
100
Kurangnya pupuk N = 1250 kg 180769 kg = 69231 kg

- Kebutuhan pada pupuk majemuk (15-0-15)


100
180769 = 1205127 kg
15
- Pupuk N yang harus ditabah dari Urea
100
69231 = 153847 kg
45
- Pupuk P yang ditabah dari SP-36
142
100 = 229032 kg
62
100
229032 = 6362 kg
36

c. Hasil perhitungan kebutuhan kapur

Kebutuhan Kapur
Kandungan Al-dd
No. Contoh Tanah (ton CaCO3/ha)
(me/100 gr)
1. Latosol Cisasah Sukajad 1,25 2,34375
2. Latosol Cisasah Sukajad 0,62 1,1625
3. Latosol Dukuh Menteng Pasir Eurih 0,19 3,5625
4. Podsolik Trimurjo Lampung Tengah 4,50 8,4375
5. Podsolik Air Naningan Tanggamur 6,00 11,25
6. Podsolik Air Naningan Tanggamur 1,50 2,8125
7. Pengenalan Peta Geologi, Peta Topografi, dan Peta Satuan Lahan (BELUM ADA DATANYA)

a. Peta yang digunakan dalam praktikum


No Macam peta Judul peta Skala
1 Peta Topografi Peta Rupa Bumi Digital 1 : 25000
Indonesia Lembar 1209 141
Ciawi
2 Peta Satuan Peta Satuan Lahan Kabupaten 1 : 250000
Lahan Bogor
3 Peta geologi Peta Geologi Lembar Bogor, 1 : 100000
Jawa

b. Informasi dari peta RBI skala 1 : 25.000 (20 cm x 20cm)

1. Wilayah administrasi
Desa / Kelurahan : Nagrak, Cibanon, Gunung Geulis, Gadog, Cipayung, Sindangrasa, Katulampa, Sindangsari, Bendungan,
Bandansari.
Kebamatan : Sukarasa, Megamendung, Bogor Timur
2. Koordinat batas areal
63930 LS 64211,2 LS
1064942 BT 1065230 BT
3. Penutupan / penggunaan lahan
Sawah irigasi
Sawah Tadah Hujan
Perkebunan
Semak / belukar
Tegalan / Ladang
Rumput / Tanah kosong

4. Sungai yang mengalir


Sungai Ciliwung Sungai Cilalay
Sungai Cibalok Sungai Cileuwibangke
Sungai Cimenteng
Sungai Ciesek
Sungai Ciseuseupan

5. Kisaran elevasi lahan


Kisaran elevasi lahan (ketinggian tempat) = 350 - 550 mdpl

c. Dua formasi geologi yang dihasilkan volkan salak


No Formasi geologi Umur Susunan batuan
1 Qvsl Kuarter Aliran lava, andesit basalt dengan
tiroksen (augit).
2 Qvsb Kuarter Lahar, breksitufan dan lapili,
bersusunan andesit basalt, umumnya
lapuk sekali.
3 Qvst Kuarter Tuf batu apung pasiran, didekat
cicurug, tuff batu apung setempat
dinamakan tras

d. Dua formasi geologi berumur tersier


No Formasi Geologi Susunan batuan
(berumur tersier)
1 HA(andesit Batu pasir tufan dengan batu apung dan lignit,
horenblenda) napal tufan, serpih tufan dan breksi konglmerat
gampingan; ketebalan >500m; perlapisan baik
dijumpai pada singkapan sepanjang sungai
Cigadung.
2 AO( Andesit Batu pasir glokonif gampingan berwarna hijau,
Oligoklas ) batu lempeng, napal, napal pasiran,
konglomerat, breksi dan batu gamping, napal
tufan yang dijumpai di sepanjang sungai
Cijaritan kaya akan moluska.

e. Formasi geologi di wilayah yang dibatasi 20 cm x 20 cm pada peta RBI skala 1 : 25.000
1. Qvpo : endapan lebih tua, lahar dan lava, basalt andesit dengan oligopas andesit labradorit, slivit, piroksen dan
horenblenda. Umur= Kuarter Holocene
2. QVPy : endapan lebih muda, lahan, bersusun andesit. Umur = Kuarter holocene

f. Informasi tentang wilayah yang dibatasi 20 cm x 20 cm pada peta RBI skala 1 : 25.000
No Bentuk lahan Perkiraan Jenis Batuan Induk dari Informasi Peta
Geologi
1 Kebun Qvpo
2 Pemukiman Qvpo, qvpy

g. Tiga satuan lahan pada peta sistem lahan Kabupaten Bogor


No Satuan lahan Uraian
1 CKV Luas (Km2) 1674
Padanan bentuk lahan Dataran sedimen
Desaunettes (4) bertufa yang
bergelombang.
Kemiringan (%) 2-8%
Relief 2-10m
Lebar puncak (m) 501-2000m
Lebar lembah (m) 25 200m
Tipe batuan dalam Batuan endapan kasar,
penampang melintang batuan endapan halus,
batuan endapan
konglomerat, batuan
endapan kasar.
Jenis Tufit, konglomerat,
batuan/mineral/dominan liat
Kelompok besar tanah Tripadults,tytropepts,
(USDA 1975) haphlorthox
Persen dari satuan peta 20 60
Tekstur tanah lapisan Agak halus / halus
atas / lapisan bawah
Curah hujan tahunan 2500 3700
(mm/tahun)
Deretan bulan dengan 3-7
curah hujan rata rata >
200 mm
Deretan bulan dengan 1 5
curah hujan rata rata <
100 mm
Suhu rata-rata terendah, 22 33
tertinggi
Tipe penggunaan lahan Pekaragan, Swatani
lahan kering, swatani
lahan basah,
peternakan, tanaman
keras/perdagangan,
perhutanian,
perhutanan kembali
Tipe penggunaan lahan Karet, lada, coklat,
tanaman perdagangan dan cengkeh, tebu,
tanaman keras tertentu. tembakau, nanas,
jambu mede, pisang,
kapas, rotan.
Mutu air tanah (g) 2
Sumber air minum (p) 2
Banjir (i) 1
Iklim (c) 1
Tekstur tanah (t) 2
Kelembaban tanah (d) 2
Drainase tanah (w) 2
Kesuburan tanah (n) 4
Ketinggian (l) 2
Kemiringan (s) 3
Fragmentasi (f) 3
2 PKS Luas (Km2) 17988
Padanan bentuk lahan Dataran berbukit
Desaunettes (4) vulkanik asam
Kemiringan (%) 9-15%
Relief 11 50
Lebar puncak (m) 201-500m
Lebar lembah (m) 25 200
Tipe batuan dalam Endapan batuan halus
penampang melintang maupun kasar
Jenis Batu pasir, serpih,
batuan/mineral/dominan batu lumpur,
konglomerat
Kelompok besar tanah dystopepts,
(USDA 1975) dystropepts,
haplorthox
Persen dari satuan peta 20 60
Tekstur tanah lapisan Sedang, garing, agak
atas / lapisan bawah halus
Curah hujan tahunan 1500-3600
(mm/tahun)
Deretan bulan dengan 38
curah hujan rata rata >
200 mm
Deretan bulan dengan 2-5
curah hujan rata rata <
100 mm
Suhu rata-rata terendah, 23 32
tertinggi
Tipe penggunaan lahan Pekarangan ; suai tani
lahan kering; suai tani
lahan basah; tanaman
keras ; perhutan tanah
; perhutanan kembali;
peternakan
Tipe penggunaan lahan Karet, coklat,
tanaman perdagangan dan cengkeh, lada, tebu,
tanaman keras tertentu. tembakau, nanas
Mutu air tanah (g) 1
Sumber air minum (p) 1
Banjir (i) 1
Iklim (c) 1
Tekstur tanah (t) 1
Kelembaban tanah (d) 1
Drainase tanah (w) 1
Kesuburan tanah (n) 1
No Satuan Peta Tanah Ketinggian (l) Karakteristik 2Lahan
. (SPT) Kemiringan (s) 1
a. Tanaman
Fragmentasi (f) Semusim (S-2s)
3 : Kelas
kesesuaian wilayah agak sesuai dengan
faktor pembatas kedalaman efektif, tekstur
di daerah perakaran dan kapasitas menahan
air.
b. Tanaman Tahunan (S-3s) : Kelas kesesuaian 8. Pengenalan Peta Tanah,
wilayah kurang sesuai dengan faktor Peta Kemampuan
1. SPT-2 pembatas kedalaman efektif, tekstur di Lahan, Peta Kesesuaian
daerah perakaran dan kapasitas menahan Lahan (BELUM ADA
air. DATAYA)
c. Tanaman sawah (S-2s) : Kelas kesesuaian a. Peta Tanah
wilayah agak sesuai dengan faktor - SPT-2
pembatas kedalaman efektif, tekstur di II
A ybC
daerah perakaran dan kapasitas menahan Simbol = III
air. L
a. Tanaman Semusim (U) : Kelas Macam Tanah = Aluvial coklat
kesesuaian lahan tidak sesuai. kekuningan
2. SPT-3
b. Tanaman Tahunan (U) : Kelas Tekstur = Halus
kesesuaian lahan tidak sesuai. Drainase = Sedang sampai agak
terhambat
Bentuk = Datar
Bahan = Aluvium ( napal batu kapur, batu liat )
Kelas kesesuaian wilayah = tanaman semusim S-2S, tanaman tahunan S-3S, padi sawah S-2S
- SPT-3
b II
A gbC
Simbol = A III
L
Macam tanah = Komplek alluvial coklat dan alluvial coklat abu
Tekstur = halus
Drainase = sedang sampai agak terhambat
Bentuk = Datar
Bahan = Aluvium
Kelas kesesuaian wilayah = tanaman semusim S-2S, tanaman tahunan S-3S, padi sawah S-2S
b. Peta Kemampuan Lahan ( Skala 1 : 250.000 & Skala 1 : 50.000 )
c. Peta Kesesuaian Lahan

Satuan Tanaman Tanaman


Padi Sawah Faktor Pembatas
Peta Semusim Tahunan
S - 2t (agak
1 bahaya banjir, genangan (t)
- - sesuai)
2 S - 2s (agak S - 3s (kurang S 2s (agak kedalaman efektif, tekstur di daerah perakaran dan kapasitas menahan
Kelas Sub kelas
sesuai) Satuan Peta sesuai)
sesuai) Keterangan faktor pembatas air (s)
3II S - 2sIIn
(agak 36 S - 2s (agak
S - 3s (kurang Normal
kedalaman efektif, tekstur di daerah perakaran dan kapasitas menahan
IIIn
sesuai) sesuai) 43 sesuai) Normal air (s)
4 S IIIt
- 3d1 16,29,30,31
S - 3d - Bentuk wilayah bergelombang
drainase tanah (d)
III IIId1
(kurang 19 (kurang Kering musiman
IIIw
sesuai) 17 sesuai) Muka air tanah
5 SIIIt 1c1
- 3d 25 S - 3d S - 2n (agak Bentuk wilayah bergelombang
drainase tanah (d) , tingkat kesuburan tanah (n)
IVn
(kurang (kurang 46,47 sesuai) Normal
IVt1
sesuai) 14,20sesuai) Bergelombang
6 IVd
S - 2s (agak
1 12,15
S - 3s (kurang S - 2w (agak Fisik tanah tekstur
kedalaman efektif, buruk di daerah perakaran dan kapasitas menahan
IVs1
sesuai) 15,41sesuai) sesuai) Kering musiman air (s)
IV
IVs2 42,45 Miskin ketersediaan air irigasi (w)
7 IVw
S - 2s (agak 8,18
S - 3s (kurang S - 2w (agak Muka air tanah
kedalaman efektif, tekstur di daerah perakaran dan kapasitas menahan
IVo1
sesuai) 6 sesuai) sesuai) Genangan musiman air (s)
IVt2e 21,26,28,32,33,34,35,37,38,39 Bentuk wilayah berbukit, bergunung
ketersediaan air irigasi (w)
S - 2t,e (agak S - 2t (agak S - 2t,g (agak
8
sesuai) sesuai) sesuai) topografi (t), bahaya erosi (e), periode untuk pertumbuhan (g)
U (tidak U (tidak U (tidak
9
sesuai) sesuai) sesuai) -
U (tidak U (tidak U (tidak
10
sesuai) sesuai) sesuai) -
S - 2s (agak S - 3s (kurang S - 2s (agak kedalaman efektif, tekstur di daerah perakaran dan kapasitas menahan
11
sesuai) sesuai) sesuai) air (s)
S - 3t,w
topografi (t), ketersediaan air irigasi (w), kedalaman efektif, tekstur di
12 S - 3t (kurang S 2s (agak (kurang
daerah perakaran dan kapasitas menahan air (s)
sesuai) sesuai) sesuai)
S - 3t,e
U (tidak U (tidak
13 (kurang topografi (t), bahaya erosi (e)
sesuai) sesuai)
sesuai)
S - 3t (kurang S - 2t,e (agak U (tidak
14 topografi (t), bahaya erosi (e)
sesuai) sesuai) sesuai)
S - 2t,e (agak S - 2t,e (agak S - 3t (kurang
15 topografi (t), bahaya erosi (e)
sesuai) sesuai) sesuai)

topografi (t), bahaya erosi (e)


S - 2t,e (agak S - 2t (agak U (tidak
16
sesuai) sesuai) sesuai)
S - 3t,e
17 (kurang S - 2t (agak U (tidak topografi (t), bahaya erosi (e)
sesuai) sesuai) sesuai)
S 3s,t
S - 3t (kurang U (tidak kedalaman efektif, tekstur di daerah perakaran dan kapasitas menahan
18 (kurang
sesuai) sesuai) air (s), topografi (t)
sesuai)
S - 3g,t
S - 2t (agak
19 S - 2t (agak (kurang periode untuk pertumbuhan (g) , topografi (t)
sesuai)
sesuai) sesuai)
20 - - - -
21 - - - -
22 - - - -
23 - - - -
S - 3t,e
S - 2t,e (agak U (tidak
24 (kurang topografi (t), bahaya erosi (e)
sesuai) sesuai)
sesuai)
S - 3g,t
S - 2t (agak
25 S - 2t (agak (kurang periode untuk pertumbuhan (g) , topografi (t)
sesuai)
sesuai) sesuai)
S 3t,s bahaya banjir, genangan (t) , bahaya erosi (e)
S 2t,e (agak
26 (kurang -
sesuai)
sesuai) kedalaman efektif, tekstur di daerah perakaran(s)
S - 2n (agak
27 - - tingkat kesuburan tanah (n)
sesuai)
S - 2n (agak
28 - - tingkat kesuburan tanah (n)
sesuai)
tekstur di daerah perakaran(s), ketersediaan air irigasi (w), tingkat
S - 2s (agak S - 3w (agak
29 S - 2s (agak kesuburan tanah (n)
sesuai) sesuai)
sesuai)
DAFTAR PUSTAKA

Dian F. 2012. Klasifikasi Tanah Indonesia. Padang (ID): Faperta Unand.

Hanafiah. 2005. Sifat-sifat Kimia Tanah. Denpasar (ID): Udayana Press.

Hardjowigeno S. 2003. Klasifikasi Tanah dan Pedogenesis. Jakarta (ID): Akademika

______________. 2007. Ilmu Tanah. Jakarta (ID): Akademika Pressindo.

Hartono. 2007. Jelajah Bumi dan Alam Semesta. Bandung (ID) : Citra Praya.

Madjid. 2011. Pedologi. Jakarta (ID): Erlangga.

Mukhlis. 2007. Evaluasi Kesuburan Tanah. Yogyakarta (ID): Gajah Mada Press.

Munir M. 1995. Tanah-Tanah Utama di Indonesia Karakteristik, Klasifikasi dan

pemanfaatannya. Jakarta (ID): Pustaka Jaya.


Noor Djauhari. 2009. Pengantar Geologi. Jakarta (ID): Pustaka Jaya.

Notohadiprawiro T. 1991. Tanah dan lingkungan. Yogyakarta (ID): Kursus AMDAL Pusat

Penelitian Lingkungan Hidup Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.

Syekhfani A. 2012. Pupuk dan Pemupukan. Medan (ID): Universitas Sumatera Utara.

Young A, Dent D. 1981. Soil Survei and Land Evaluation. London (UK): George Allen and

KESAN DAN PESAN

1. FiTRIANI LUKMAN (A14100011)


Kak Lukman orangnya baik, asik. Sabar waktu menjelaskan materi pengantar ilmu tanah. Semoga kakak bisa sabar terus yaa kak hehe
makasih banyak udah mau ngebimbing kita
2. NIA LIANI (A14100102)
Kak nia orangnya agak bawel tapi baik jadinya deket sama para praktikan, suka bercanda juga. Sukses kak makasih banyak udah mau
ngebimbing kita

Anda mungkin juga menyukai