Oleh :
Rosy Gariny Anwar
G24130043
Kelompok 3-Jumat
Asisten :
1. Avilia Triani Putri
2. Dede Sulaeman
3. Tedhi Dana Pramuji
Tanah merupakan bagian permukaan bumi yang menjadi tempat tumbuh dan
kimiawi. Ilmu tanah (pedologi) sangat berhubungan dengan ilmu kebumian yang
salah satunya adalah ilmu tentang iklim (klimatologi). Unsur iklim berpengaruh pada
kecepatan proses pembentukan tanah terutama curah hujan dan suhu. Pengaruh dari
curah hujan yang besar dan temperatur yang tinggi menghasilkan suatu keadaan yang
optimum dalam pembentukan tanah. Disamping itu, proses henesis dan differensiasi
tanah memerlukan energi matahari, energi matahari yang mencapai bumi tergantung
kondisi cuaca. Curah hujan juga berkolerasi erat dengan pembentukan tanah biomass
(bahan organik) tanah. Pembentukan tanah juga terjadi akibat proses pelapukan
batuan yang dipengaruhi aktifitas iklim (pelapukan fisik, pelapukan kimiawi, dan
pelapukan organik).
Aplikasi klimatologi dengan ilmu tanah adalah dalam bidang pertanian. Tanah
dalam bidang pertanian memiliki peran yang penting antara lain sebagai tempat
tanaman serta sebagai habitat biota tanah (Madjid 2011). Dengan klimatologi, kita
dapat mengetahui iklim yang baik untuk proses pembentukan tanah dan dapat
mengantisipasi hal yang tidak diinginkan. Misalkan diprediksi oleh seorang ahli iklim
bahwa selama 6 bulan akan iklim kemarau, maka petani akan melakukan antisipasi
agar pertanian tetap berjalan yaitu dengan membuat hujan buatan ataupun waduk
untuk irigasi. Dengan mengetahui iklim pun petani bisa menyesuaikan tanaman yang
akan ditanam dengan musim (iklim) yang ada sehingga tercipta efisiensi dan
efektifitas dalam pertanian. Dan juga mengetahui pengetahuan tentang tanah, maka Ilmu
Tanah menjadi sangat luas dengan mempelajari mengenai pengelompokkan lebih khusus.
Seperti ilmu pedologi, yang merupakan ilmu yang mempelajari proses-proses pembentukan
tanah beserta faktor-faktor pembentuknya, klasifikasi tanah, survei tanah dan cara pengamatan
tanah di lapangan.
I.2 Tujuan
I.2.1 Faktor Pembentukan Tanah
Mahasiswa dapat membedakan faktor-faktor pembentukan tanah mulai dari batuan
beku, batuan induk, batuan sedimen, batuan metamorfosis, batuan organik, batuan
aluvial dengan pengaruh dari lingkungan sekitar yaitu suhu, iklim, organisme, lereng,
dan waktu.
I.2.2 Tekstur, Warna, dan Konsistensi
Mahasiswa dapat membedakan tekstur tanah dengan berbagai metode, membaca
warna tanah menggunakan Munsell Color System, dan menentukan konsistensi tanah
saat kering, lembab, dan basah. Mahasiswa mampu menganalisis tekstur tanah, warna,
dan konsistensi tanah pada tanah latosol, podsolik, andosol, dan regosol.
I.2.3 Morfologi Tanah Latosol dan Podsolik
Mahasiswa dapat membandingkan morfologi tanah podsolik dan latosol yang ada di
kebun percobaan Cikabayan Darmaga serta membandingkan sifat-sifat umum
morfologi tanah podsolik dan latosol. Mahasiswa juga mampu mendeskripsikan dan
menganalisis profil tanah seperti struktur, konsistensi, pH, warna, tekstur, dsb pada
tanah podsolik dan latosol yang ada di kebun percobaan Cikabayan Darmaga.
I.2.4 Pengenalan Pupuk
Mahasiswa mengetahui jenis-jenis pupuk, penggunaannya serta berbagai teknik
pemupukan dan mempelajari kandungan kimia pupuk (rumus kimia, unsur utama dan
unsur ikutan).
I.2.5 Pengenalan Data Sifat Kimia Tanah dan Sifat Fisika Tanah
Memperkenalkan kepada mahasiswa data sifat-sifat kimia tanah hasil analisis untuk
mengetahui kesuburan tanah dengan contoh tanah komposit dan mengetahui sifat-sifat
fisika tanah dengan menganalisis tekstur tanah (porositas, kadar air, air tersedia,
permeabilitas tanah, dsb).
I.2.6 Pengenalan Evaluasi Kesuburan Tanah, Menghitung Kebutuhan Pupuk dan
Kapur
Mahasiswa dapat menganalisis sifat kimia tanah yang digunakan untuk menetapkan
status kesuburan tanah serta menghitung kebutuhan pupuk dan kapur.
I.2.7 Pengenalan Peta Geologi, Peta Topografi, dan Peta Satuan Lahan
Mahasiswa dapat mengenal peta dan kaitannya dalam klasifikasi tanah, dapat
mengenal peta topografi, peta geologi, dan peta satuan lahan beserta fungsinya dan
dapat memahami cara membaca peta topografi, peta geologi dan peta satuan lahan.
I.2.8 Pengenalan Peta Tanah, Peta Kemampuan Lahan, dan Peta Kesesuaian Lahan
Meningkatkan pemahaman tentang aplikasi ilmu tanah dalam pertanian dan
mengartikan suatu data tanah dalam bentuk angka, notasi, atau peta serta mengetahui
gambaran umum tentang potensi tanah untuk mendukung pertumbuhan tanaman.
I. METODE
1.7 Pengenalan Peta Tanah, Peta Kemampuan Lahan, dan Peta Kesesuaian
Lahan
1. Alat : Penggaris, kompas/arah angin, spidol/balpoin
2. Bahan : Peta Tanah, Peta Kemampuan Lahan, dan Peta Kesesuaian Lahan
II.2 Prosedur
2.1 Faktor-Faktor Pembentukan Tanah
Praktikan mendengarkan secara lisan bagaimana proses terbentuknya tanah
sehingga dapat di golongkan ke dalam batuan beku, batuan sedimen, batuan
metamorfosis, batuan alluvial, dan batuan organik.
2.2 Tekstur, Warna, dan Konsistensi
Warna Tanah
1. Ambil sedikit tanah kering
2. Cocokkan dengan salah satu warna pada buku Munsell
3. Catat warna tanah, dengan menuliskan ketiga dimensinya yaitu Corak yang
terletak pada kanan atas lembar Munsell, Nilai yang terdapat pada bagian kiri
halaman, dan Kroma yang terletak pada bagian bawah halaman
4. Ambil sedikit tanah dan basahi dengan air
5. Cocokkan dengan salah satu warna pada buku Munsell
6. Catat warna tanah
7. Amati perbedaan warna tanah dalam kondisi basah dan kering.
Tekstur
1. Ambil sedikit tanah
2. Basahi dengan sedikit air
3. Pilin tanah dengan ibu jari dan telunjuk sambil diperhatikan rasa kasar, lengket
dan licinnya.
4. Tentukan tekstur tanah dengan memperhatikan sifat dominan yang dirasakan.
Kasar menunjukkan komponen pasir, lengket menunjukkan komponen liat dan
licin menunjukkan komponen debu
5. Tekstur tanah dapat pula ditentukan dengan segitiga tekstur. Caranya, nilai
persen debu yang diketahui dari data komposisi tanah ditarik ke kiri bawah,
nilai persen liat ditarik ke kanan bawah dan persen pasir ditarik ke kiri atas
6. Tekstur pertemuan diantara ketiganya menunjukkan tekstur tanah.
Konsistensi tanah
1. Konsistensi tanah ditentukan dalam keadaan basah untuk menentukan kelekatan
dan sifat plastis tanah
2. Basahi tanah
3. Tekan pasta tanah diantara ibu jari dan telunjuk dan renggangkan
4. Tentukan kelekatan tanah dengan memperhatikan hal berikut ;
Jika tanah sangat melekat dan diperlukan tenaga besar untuk merenggangkan
jari maka tanah Sangat Lekat
Jika tanah melekat dan terasa ada gaya yang melawan saat jari
direnggangkan maka tanah Lekat
Jika hanya sebagian tanah yang melekat pada jari saat jari direnggangkan
maka tanah Agak Lekat
Jika tanah terlepas saat jari direnggangkan maka tanah Tidak Lekat
5. Tentukan plastisitas tanah dengan memperhatikan hal berikut :
Jika dapat dibentuk dan bentuknya sulit diubah maka tanah Sangat Plastis
Jika dapat dibentuk dan sedikit tekanan dapat mengubah bentuk tanah maka
tanah Plastis
Jika tanah dapat dibentuk tapi bentuknya mudah berubah maka tanah Agak
Plastis
Jika tanah tidak dapat dibentuk maka tanah Tidak Plastis
2.5 Pengenalan Data Sifat Kimia Tanah dan Sifat Fisika Tanah
1. Sediakan modul praktikum data sifat kimia tanah dan sifat fisika tanah lalu
bacalah modul tersebut
2. Tersedia tabel data sifat kimia tanah dengan pH 1:1, Walkley & Black,
Kjeldhal, Bray I (P), Ca-dd, Mg-dd, K-dd, Na-dd, KTK, Al-dd, dan H-dd yang
sudah diketahui
3. Hitung bahan organik dengan rumus 1,724 x C-org dan masukkan data ke tabel
4. Hitung nilai nisbah C/N dengan cara membagi nilai C-org dengan N-total
(telah diketahui)
MR P 2 O5
5. Hitung ppm P2O5 dengan cara xP
Ar P 2
MR K 20
6. Hitung K2O dengan cara x K-dd. Sebelumnya K-dd dikonversi
Ar K 2
dahulu ke ppm
jumla h kation basa
7. Hitung KB dengan rumus x 100
KTK
8. Analisis tekstur tanah dengan tabel data tekstur tanah dan diagram segitiga
tekstur
2.7 Pengenalan Peta Tanah, Peta Kemampuan Lahan, dan Peta Kesesuaian
Lahan
1. Telah disediakan peta tanah, kemampuan lahan dan kesesuaian lahan
2. Amati peta yang diberikan. Catat kelas kemampuan lahan untuk pertanian
serta faktor pembatasnya. Cari keterangan di legenda peta
3. Kelompokkan SPT kedalam kelas kesesuaian lahan. Tentukan kelas S2 dan S3
dan catat faktor pembatasnya
4. Amati peta kesesuaian lahan. Analisis SPT untuk tanaman semusim dan
tanaman tahunan. Amati juga faktor pembatasnya. Catat hasil yang didapat
II. HASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL
Tingkat
Bahan induk Alasan
kesuburan*)
Batuan sedimen tua Rendah Karena bahan sedimen tua
terbentuk jutaan tahun lalu
sehingga kesuburannya telah
banyak berkurang.
Endapan sungai Tinggi Karena termasuk dalam aluvial
yang banyak mengandung
mineral dan hara
Abu Gunung Tinggi Karena mengandung
Galunggung mineral,mudah lapuk yang kaya
unsur hara, seperti K dan Ca
Bahan induk organik Rendah Karena bersifat masam yang
merupakan tanah hasil
pelapukan bahan induk organik
*) Rendah/ sedang/ tinggi
b. Ciri-ciri tanah yang terbentuk pada dua lokasi yang berbeda curah hujannya
Kedalaman
Tempat di lereng Bentuk lereng*) Erosi***)
solum**)
Atas Cembung Dangkal Tinggi
Tengah Datar Dangkal Tinggi
Bawah Cekung Dalam Rendah
*) Cembung/cekung/datar **)Dalam/sedang/dangkal ***)Tinggi/sedang/rendah
Tabel T
<0.0002 0.0002-0.002 0.002-0.01 0.01-0.05 0.05-0.25 0.25-2.0 (mm)
(%) (%) (%) (%) (%) (%)
Klei Debu Pasir
(a) 5 10 20 25 20 20
(b) 6 9 30 30 15 10
(c) 10 30 30 10 10 10
(d) 4 6 10 20 30 30
Horison
Kedalaman(cm Uraian
Nomor Simbol
)
Dark red(2,5YR 3/6); tekstur klei; struktur
remah, sangat halus, lemah; konsistensi lekat,
gembur, plastis; batas horison baur;
I A1 0-15
mengandung fe; perakaran halus banyak,
perakaran halus banyak, perakaran sedang
sedikit.
Dark reddish brown(5YR 3/4); tekstur klei;
struktur remah, halus, sedang; konsistensi
II B1 15-51
lekat, teguh, plastis; batas horison baur;
perakaran halus sedang, sedang banyak.
Redish brown (2,5YR 3/3); tekstur klei, loam;
struktur halus, sangat halus, sedang;
III B2 51-60 konsistensi lekat, teguh, plastis; batas horison
baur; perakaran halus sedikit, perakaran
sedang sedikit.
Red(10YR 4/6); tekstur klei, struktur halus,
sangat halus, lemah; konsistensi lekat, teguh,
IV B3 60-95
plastis; batas horison baur; perakaran halus
sedikit, perakaran sedang sedikit.
Catatan: Perakaran halus sampai kedalaman 51 cm
Perakaran sedang sampai kedalaman 15 cm
Perakaran kasar sampai kedalaman - cm
Horison Uraian
Nomor Simbol Kedalaman(cm)
I A1 0-15 Strong brown (7,5 YR 4/6); tekstur sand,
, halus, sedang; konsistensi tidak lekat,
plastis; batas horizon baur; perakaran
halus banyak, perakaran sedang sedikit.
II A2 15-36 Strong brown(7,5 YR 5/6); tekstur silt
struktur gumpal, halus, lemah;
konsistensi agak lekat, teguh, plastis;
batas horizon baur; perakaran halus
sedikit, ,perakaran sedang sedang dan
kasar sedikit.
III B1 36-65 Redish yellow (7,5 YR 6/6); tekstur silt;
struktur sedang kasar; konsistensi lekat,
teguh, plastis; batas horizon jelas;
perakaran halus, kasar dan sedang
sedikit.
IV B2 65-80 Yellow wishied (5 YR 5/8) ; tekstur silt;
struktur sedang kasar; sangat teguh,
halus; perakaran halus, sedang, kasar
sedikit
V C 80-110 Radish yellow (5 YR 7/6) ; tekstur clay;
struktur sedang bergumpal; sangat
teguh, halus ; perakaran halus, sedang,
kasar sedikit.
Catatan: Perakaran halus sampai kedalaman 15 cm
Perakaran sedang sampai kedalaman 36 cm
Perakaran kasar sampai kedalaman - cm
4. Pengenalan Pupuk
pH 1:1 Walkley Bahan kjeldha NIsba Bray P2O5 N NH4OAc pH 7.0 N KCl
& Black Organi l h I KB
CT H2O KCl C-org k N-Total C/N P Ca- Mg- K- K2O Na- KTK Al- H-
dd Dd dd dd dd dd
--------(%)-------- ----(ppm)--- -----(me/100g)----- (ppm -(me/100g)- (%) -
) (me/100g)-
1. 5.00 4.30 2.55 4.396 0.23 11.08 10.2 23.36 8.30 2.00 0.71 533.7 0.72 18.9 62.0 0.19 0.21
0 1 3
2. 5.50 4.70 2.87 4.948 0.26 11.03 12.2 26.84 9.47 1.67 0.61 286.7 0.64 18.5 66.9 Tr 0.20
0 1 3
3. 6.00 5.30 1.43 2.465 0.15 9.53 7.30 16.06 5.77 2.22 0.53 245.1 0.92 24.4 38.6 Tr 0.20
3 4
4. 4.50 3.80 1.43 2.465 0.15 9.53 91.8 201.9 4.94 1.74 0.89 418.3 0.53 16.8 47.9 1.25 0.36
0 6 8 8
5. 4.70 4.00 1.27 2.189 0.13 9.76 30.6 67.32 4.90 2.10 0.70 329 0.61 16.7 47.7 0.62 0.20
0 0 6
6. 5.20 4.40 1.60 2.758 0.17 9.41 21.5 47.3 5.11 1.28 0.56 263.2 1.11 17.6 45.8 tr 0.20
0 0
7. 6.63 - 1.1 1.896 0.25 4.4 23.4 51.59 2.45 1.28 0.23 108.1 0.02 12.2 32.5 - -
5 4 2
8. 4.57 3.70 0.88 1.517 - - - - 0.69 0.71 0.11 51.7 0.12 11.01 19.8 - -
9. 4.34 3.72 1.14 1.965 - - - - 0.73 0.71 0.14 65.8 0.22 11.59 15.5 - -
3
10. 4.57 3.83 0.64 1.103 - - - - 0.55 0.85 0.20 54 0.24 8.12 22.6 - -
6
11. 5.52 - 0.46 0.743 - - - - 3.04 0.42 0.07 32.9 0.03 10.9 32.4 - -
8 2
Keterangan:
CT1 = Latosol Dukuh Menteng Pasir Eurih CT7 = Podsolik Trimurjo Lampung Tengah
CT2 = Latosol Dukuh Menteng Pasir Eurih CT8 = Podsolik Air Naningan Tanggamus
CT3 = Latosol Cisasah Sukajad CT9 = Podsolik Air Naningan Tanggamus
CT4 = Latosol Cisasah Sukajad CT10 = Podsolik Air Naningan Tanggamus
CT5 = Latosol Cisasah Sukajad CT11 = Podsolik Kalirejo Lampung Tengah
CT6 = Latosol Cisasah Sukajad
404 1 R1 T1 1.18 55.30 50. 35. 31.0 20. 4.85 14.45 4.83 10.90 4.36
42 97 8 18
405 2 R1T2 1.29 51.51 44. 41. 33.0 20. 6.65 3.51 8.31 12.53 6.77
88 35 4 51
406 3 R1 T4 1.24 53.14 42. 35. 30.8 21. 10.94 6.86 4.51 9.14 4.77
20 55 3 69
407 4 R1 T1 1.26 52.52 41. 34. 32.6 26. 11.23 5.75 2.67 4.06 10.24 Ada Akar
29 43 8 66
408 5 R3 T2 1.31 50.41 42. 36. 29.2 22. 8.39 7.59 5.18 7.03 2.26
02 98 5 21
409 6 R3 T3 1.39 47.52 42. 36. 31.4 20. 5.38 5.16 5.51 8.37 12.53 Ada Akar
14 41 6 09
410 7 R3 T4 1.38 45.05 40. 37. 32.2 21. 7.40 4.24 5.14 9.32 6.24
65 81 7 95
411 8 R3 T5 1.18 55.31 45. 38. 30.9 21. 10.23 7.27 5.86 9.20 1.46
07 83 5 75
412 9 R4 T3 1.27 51.93 43. 35. 28.4 20. 6.44 4.65 10.38 7.84 9.73
48 55 5 47
413 10 R4 T5 1.30 50.90 45. 43. 33.9 25. 5.18 2.37 8.43 8.63 3.95
72 35 5 29
6. Pengenalan Evaluasi Kesuburan Tanah, Menghitung Kebutuhan Pupuk dan Kapur
a.Status hara tanah Latosol dan Podsolik
100
229,03 kg = 1526,87 kg
15
- Kebutuhan K dalam K2O
Mr K 2 O 94
kebutuhan K = 150 kg = 180,77kg
2 Ar K 78
K2O yang terdapat dalam phonska
15
K2O = 1526,87 kg = 229,03 kg (sudah memenuhi kebutuhan K, maka pupuk tunggal tidak perlu ditambahkan)
100
- Kebutuhan N dalam phonska
15
N= 1526,87 kg kg = 229,03 kg (sudah memenuhi kebutuhan K, maka pupuk tunggal tidak perlu ditambahkan)
100
*Tidak perlu ditambah TSP dan KCl
Kebutuhan Kapur
Kandungan Al-dd
No. Contoh Tanah (ton CaCO3/ha)
(me/100 gr)
1. Latosol Cisasah Sukajad 1,25 2,34375
2. Latosol Cisasah Sukajad 0,62 1,1625
3. Latosol Dukuh Menteng Pasir Eurih 0,19 3,5625
4. Podsolik Trimurjo Lampung Tengah 4,50 8,4375
5. Podsolik Air Naningan Tanggamur 6,00 11,25
6. Podsolik Air Naningan Tanggamur 1,50 2,8125
7. Pengenalan Peta Geologi, Peta Topografi, dan Peta Satuan Lahan (BELUM ADA DATANYA)
1. Wilayah administrasi
Desa / Kelurahan : Nagrak, Cibanon, Gunung Geulis, Gadog, Cipayung, Sindangrasa, Katulampa, Sindangsari, Bendungan,
Bandansari.
Kebamatan : Sukarasa, Megamendung, Bogor Timur
2. Koordinat batas areal
63930 LS 64211,2 LS
1064942 BT 1065230 BT
3. Penutupan / penggunaan lahan
Sawah irigasi
Sawah Tadah Hujan
Perkebunan
Semak / belukar
Tegalan / Ladang
Rumput / Tanah kosong
e. Formasi geologi di wilayah yang dibatasi 20 cm x 20 cm pada peta RBI skala 1 : 25.000
1. Qvpo : endapan lebih tua, lahar dan lava, basalt andesit dengan oligopas andesit labradorit, slivit, piroksen dan
horenblenda. Umur= Kuarter Holocene
2. QVPy : endapan lebih muda, lahan, bersusun andesit. Umur = Kuarter holocene
f. Informasi tentang wilayah yang dibatasi 20 cm x 20 cm pada peta RBI skala 1 : 25.000
No Bentuk lahan Perkiraan Jenis Batuan Induk dari Informasi Peta
Geologi
1 Kebun Qvpo
2 Pemukiman Qvpo, qvpy
Hartono. 2007. Jelajah Bumi dan Alam Semesta. Bandung (ID) : Citra Praya.
Mukhlis. 2007. Evaluasi Kesuburan Tanah. Yogyakarta (ID): Gajah Mada Press.
Notohadiprawiro T. 1991. Tanah dan lingkungan. Yogyakarta (ID): Kursus AMDAL Pusat
Syekhfani A. 2012. Pupuk dan Pemupukan. Medan (ID): Universitas Sumatera Utara.
Young A, Dent D. 1981. Soil Survei and Land Evaluation. London (UK): George Allen and