Anda di halaman 1dari 37

Bab I

Pendahuluan

1.1.Latar Belakang
Tanah (bahasa Yunani: pedon; bahasa Latin: solum) merupakan komponen
penyusun permukaan bumi. Dalam pengertian sehari-hari tanah dapat diartikan
sebagai tempat manusia melakukan aktivitasnya. Tanah menurut Food and
Agriculture Organization (FAO) merupakan suatu benda alami, yang terdiri dari
lapisan (horizon tanah) yang disusun oleh lapukan bahan mineral, bahan organik,
dan, air. Selain tanah, ada juga istilah lahan. Lahan berbeda dengan tanah karena
lahan mencakup faktor-faktor fisik dan biologis yang mendukung kepentingan
manusia, dalam mata kuliah ini yaitu pertanian.
Tanah mempunyai arti penting bagi pertanian. Fungsi utama tanah dalam
pertanian dalam arti luas adalah sebagai media tumbuhnya tanaman. Tanah
menjadi tempat berjangkarnya akar tanaman juga penyedia unsur hara yaitu bahan
mineral. Tanah juga berfungsi sebagai penyedia air bagi tanaman.
Dalam dunia pertanian, tanah mempunyai peranan yang penting. Dengan
bertambah majunya peradaban manusia yang sejalan dengan perkembangan
pertanian dan disertai perkembangan penduduk yang begitu pesat, memaksa
manusia mulai menghadapi masalah-masalah tentang tanah. Maka kemudian
terlahirlah ilmu tanah.
Ilmu tanah adalah pengkajian tentang berbagai macam aspek tanah seperti
pembentukan, klasifikasi, pemetaan, berbagai karakteristik fisik, kimiawi,
biologis, kesuburannya, sekaligus mengenai pemanfaatan dan pengelolaannya.
Tanah dapat dikaji melalui dua pendekatan: Pedologi merupakan ilmu tanah yang
mempelajari tanah sebagai suatu bagian dari alam yang berada dipermukaan
bumi, yang menekankan hubungan antara tanah itu sendiri dengan faktor
pembentuknya; serta edaplogi yang mempelajari tanah sebagai suatu alat produksi
pertanian yaitu yang mempelajari tanah sebagai alat dengan hubungannya
pada tanaman.
Sebagai manusia biasa mungkin kita hanya dapat mempelajari sedikit
tentang sifat sifat tanah , struktur tanah, tekstur tanah maupun pengetahuan
tentang unsur-unsur yang terkandung dalam tanah. Tanah merupakan kendaraan
pokok bagi kegiatan pertanian manusia, oleh karena itu mempelajari ilmu
tanah sangat penting guna menunjang kegiatan pertanian di masa mendatang.
Disinilah pentingnya membekali kegiatan praktikum mengenai ilmu tanah
bagi mahasiswa pertanian yang notabene akan menjadi generasi yang akan
berjuang memajukan dunia pertanian Indonesia.

1.2.Tujuan
1. Mengenalkan cara menduga ciri-ciri dan kesuburan tanah berdasarkan faktor
pembentuk tanah
2. Menetapkan tekstur tanah dengan metode perasaan
3. Mengenalkan cara mengambil contoh tanah utuh, contoh tanah agregat, dan
contoh tanah terganggu
4. Mengenalkan cara mengamati sifat-sifat morfologi tanah melalui profil tanah
Latosol dan Podsolik di kebun percobaan IPB Cikabayan
5. Mengenalkan macam-macam pupuk
6. Mengenalkan cara mengiterpretasi data sifat fisika tanah hasil analisis
laboratorium dan mengenalkan data sifat kimia tanah yang berkaitan dengan
ketersediaan unsur hara
7. Menentukan status unsur hara di dalam tanah, menghitung kebutuhan pupuk, dan
menghitung kebutuhan kapur
8. Mengenalkan informasi yang disajikan di dalam peta geologi, peta topografi, dan
peta satuan lahan
9. Mengenalkan informasi yang disajikan di dalam peta satuan lahan, peta
kemampuan lahan, dan peta kesesuaian lahan
Bab II
Bahan dan Metode

2.1.Alat dan Bahan


2.1.1 Faktor-faktor Pembentuk Tanah
1. Alat : Modul praktikum pengantar ilmu tanah dan alat tulis
2.1.2 Tekstur, Warna, dan Konsistensi
1. Alat : Buku Munsell khusus tanah untuk menentukan warna
tanah dan segitiga tekstur jika diketahui persen komposisi tanah
2. Bahan : Air untuk membasahi tanah untuk menentukan tekstur,
warna dan konsistensi tanah.
2.1.3 Pengambilan Contoh Tanah Utuh, Agregat Utuh, dan Komposit
1. Alat : Pisau, cangkul, penekan, soil ring sampler, kotak tabung,
alat tulis dan kertas label, sekop, karung plastik, peti
penyimpanan contoh tanah
2. Bahan : Tanah utuh, tanah agregat utuh, dan tanah terganggu
2.1.4 Morfologi Tanah Latosol dan Podsolik
1. Alat : Pisau, buku Munsell Soil Color Chart, gelas, kayu
sebagai pembatas, modul Pengantar Ilmu tanah, lembar tabel data
profil, dan alat tulis
2. Bahan : Tanah Podsolik di kebun percobaan Cikabayan Darmaga,
tanah Latosol di kebun percobaan Cikabayan Darmaga, dan air.
2.1.5 Pengenalan Pupuk
1. Alat : Alat tulis
2. Bahan : berbagai macam pupuk yang tersedia
2.1.6 Pengenalan Data Sifat Kimia Tanah dan Sifat Fisika Tanah
1. Alat : Alat tulis dan kalkulator
2. Bahan : Modul praktikum pengenalan data sifat kimia dan fisika
tanah, diagram, segitiga tekstur tanah, tabel data sifat kimia tanah
dan tabel tekstur tanah.
2.1.7 Pengenalan Evaluasi Kesuburan Tanah, Menghitung Kebutuhan
Pupuk dan Kapur
1. Alat : Alat tulis dan kalkulator
2. Bahan : Data sifat kimia dan modul praktikum evaluasi
kesuburan tanah, menghitung kebutuhan pupuk dan kapur.
2.1.8 Pengenalan Peta Geologi, Peta Topografi, dan Peta Satuan Lahan
1. Alat : Alat tulis, kertas (lubangi kertas sehingga bagian tengah
bolong berukuran 20x20 cm)
2. Bahan : Peta RBI, Peta Geologi Lembar Bogor, Peta satuan lahan
Kabupaten Bogor
2.1.9 Pengenalan Peta Tanah, Peta Kemampuan Lahan, dan Peta
Kesesuaian Lahan
1. Alat : Penggaris, kompas/arah angin, spidol/balpoin
2. Bahan : Peta Tanah, Peta Kemampuan Lahan, dan Peta
Kesesuaian Lahan

2.2 Prosedur
2.2.1 Faktor-Faktor Pembentuk Tanah
1. Memprediksi tingkat kesuburan tanah berdasarkan bahan induk
2. Memprediksi ciri-ciri tanah berdasarkan lokasi
3. Memprediksi ciri-ciri tanah berdasarkan vegetasi
4. Memprediksi bentuk lereng, kedalaman solum dan tingkat erosi
berdasarkan kondisi lereng
5. Memprediksi sifat-sifat tanah di Bogor
2.2.2 Tekstur, Warna, dan Konsistensi
Warna Tanah
1. Ambil sedikit tanah kering
2. Cocokkan dengan salah satu warna pada buku Munsell
3. Catat warna tanah, dengan menuliskan ketiga dimensinya yaitu
Corak yang terletak pada kanan atas lembar Munsell, Nilai yang
terdapat pada bagian kiri halaman, dan Kroma yang terletak pada
bagian bawah halaman
4. Ambil sedikit tanah dan basahi dengan air
5. Cocokkan dengan salah satu warna pada buku Munsell
6. Catat warna tanah
7. Amati perbedaan warna tanah dalam kondisi basah dan kering.

Tekstur
1. Ambil sedikit tanah
2. Basahi dengan sedikit air
3. Pilin tanah dengan ibu jari dan telunjuk sambil diperhatikan rasa
kasar, lengket dan licinnya.
4. Tentukan tekstur tanah dengan memperhatikan sifat dominan yang
dirasakan. Kasar menunjukkan komponen pasir, lengket
menunjukkan komponen liat dan licin menunjukkan komponen
debu
5. Tekstur tanah dapat pula ditentukan dengan segitiga tekstur.
Caranya, nilai persen debu yang diketahui dari data komposisi
tanah ditarik ke kiri bawah, nilai persen liat ditarik ke kanan bawah
dan persen pasir ditarik ke kiri atas
6. Tekstur pertemuan diantara ketiganya menunjukkan tekstur tanah.
Konsistensi tanah
1. Konsistensi tanah ditentukan dalam keadaan basah untuk
menentukan kelekatan dan sifat plastis tanah
2. Basahi tanah
3. Tekan pasta tanah diantara ibu jari dan telunjuk dan renggangkan
4. Tentukan kelekatan tanah dengan memperhatikan hal berikut ;
Jika tanah sangat melekat dan diperlukan tenaga besar untuk
merenggangkan jari maka tanah Sangat Lekat
Jika tanah melekat dan terasa ada gaya yang melawan saat jari
direnggangkan maka tanah Lekat
Jika hanya sebagian tanah yang melekat pada jari saat jari
direnggangkan maka tanah Agak Lekat
Jika tanah terlepas saat jari direnggangkan maka tanah Tidak
Lekat
5. Tentukan plastisitas tanah dengan memperhatikan hal berikut :
Jika dapat dibentuk dan bentuknya sulit diubah maka tanah
Sangat Plastis
Jika dapat dibentuk dan sedikit tekanan dapat mengubah bentuk
tanah maka tanah Plastis
Jika tanah dapat dibentuk tapi bentuknya mudah berubah maka
tanah Agak Plastis
Jika tanah tidak dapat dibentuk maka tanah Tidak Plastis
2.2.3 Pengambilan Contoh Tanah Utuh, Agregat Utuh, dan Komposit
1. Pengambilan Contoh Tanah Utuh
Tetapkan lokasi pengambilan contoh tanah, kemudian bersihkan
dan ratakan permukaan tanah seperlunya
Letakkan tabung tegak lurus di atas tanah dengan bagian tajan
menghadap bawah kemudian buat parit dengan cara menggali
tanah di sekeliling tabung dengan cangkul sampai hampir
endekati tabung
Letakkan penekan rata dan seimbang diatas tabung, kemudian
tekan pelanpelan. Jangan melakukan pemukulan kecuali yakin
bahwa tekanan pukulan menyebar merata
Ketika tabung sebagian besar telah masuk kedalam tanah dan
tersisa sekitar 1 cm diatas permukaan tanah letakkan
tabungkedua berukuran sama di atas tabung pertama. Gunakan
tabung yang kedua sisinya rata atau jika menggunakan tabung
dengan salah satu sisi tajam, letakkan bagian tajam menghadap
ke atas
Tekan bersaa-sama kedua tabung tersebut ke dalam tanah.
Hhindari terjadinya gelinciran atau pergesaran antara kedua
tabung. Kedua tabung harus selalu dalam posisi lurus. Tekan
kedua tabung ke dalam tanah hingga tabung kedua masuk
sekitar 2-3cm
Gali kedua tabung dari dalam tanah dengan hati-hati dengan
cara mencungkil dasar parit kearah bawah tabung
Bersihkan tanah dari sekeliling tabung dan posisikan tabung
pertama berada di bagian atas. Hindari jangan sampai tabung
kedua terlepas dari tabung pertama
Potong bagian tanah di ujung tabung pertama hingga rata
dengan permukaan tabung dengan menggunakan pisau tajam.
Segera tutup dengan penutup tabung
Pisahkan tabung pertama dari tabung kedua dengan hati-hati.
Jika perlu korek sedikit tanah di pinggir tabung kedua sehingga
mudah dilepas
Potong tanah di tabung pertama seperti langkah dan segera tutup
dengan penutup tabung
Beri identitas dengan kertas label pada tutup tabung dan simpan
dalam kotak tabung
2. Pengambilan Contoh Tanah Agregat Utuh
Bersihkan permukaan tanah yang akan diambil contohnya
Cangkul tanah hingga diperoleh bongkahan tanah dengan
diameter 15-20 cm
Simpan bongkahan dalam kantung plastik
Beri identitas
Simpan contoh tanah dalam kotak penyimpanan
3. Pengambilan Contoh Tanah Terganggu
Bersihkan permukan tanah yang akan diambil contohnya
Ambil contoh tanah dengan menggunakan sangkul sampai
kedalaman yang diinginkan
Untuk satu contoh tanah terganggu diambil dari beberapa buah
anak contoh yang kemudian dikompositkan dengan cara campur
merata anak contoh tanah dikumpulkan diatas karung plastik,
lakukan quartering sampai didapat contoh tanah representatif
kurang lebih 1kg
Masuklah contoh tanah hasil komposit ke dalam kantong plastik,
ikat dnegan karet gelang dan beri identitas
2.2.4 Morfologi Tanah Latosol dan Podsolik
1. Menentukan lokasi pengamatan yang sesuai dengan kriteria
pengamatan.
2. Menentukan batas-batas horizon dengan membedakan warna dan
teksturnya. Apabila warna tanah tidak bisa dibedakan, penentuan
batas horizon dilakukan dengan menusuk-nusuk tanah dengan
pisau, agar ada perbedaannya.
3. Menentukan warna tanah setiap horizon, dengan cara mengambil
sedikit tanah setiap horizon dan dicocokkan dengan buku Munsell
Soil Color Chart.
4. Menentukan tekstur, struktur, dan konsistensi tanah, dengan cara
mengambil sedikit tanah setiap horizon lalu tanah dipijat-pijat atau
ditekan-tekan.
5. Mengamati akar yang ada pada profil tanah setiap horizon.
6. Menentukan informasi tambahan terkait data profil tanah, seperti
vegetasi, cuaca, penggunaan tanah, relief di lingkungan sekitar
tanah yang diamati dan lain-lain.
7. Mencatat semua informasi pada tabel data profil tanah yang ada di
halaman terakhir Modul Praktikum Pengantar Ilmu Tanah.

2.2.5 Pengenalan Pupuk


1. Telah disediakan berbagai jenis pupuk oleh asisten
2. Catat nama pupuk dan rumus kimia pupuk yang diberikan
3. Analisis bentuk, warna, unsur utama, unsur ikutan, dan
keterangan lain dari pupuk yang disediakan (lihat keterangan
pada kemasan pupuk)

2.2.6 Pengenalan Data Sifat Kimia Tanah dan Sifat Fisika Tanah
1. Sediakan modul praktikum data sifat kimia tanah dan sifat fisika
tanah lalu bacalah modul tersebut
2. Tersedia tabel data sifat kimia tanah dengan pH 1:1, Walkley &
Black, Kjeldhal, Bray I (P), Ca-dd, Mg-dd, K-dd, Na-dd, KTK,
Al-dd, dan H-dd yang sudah diketahui
3. Hitung bahan organik dengan rumus 1,724 x C-org dan masukkan
data ke tabel
4. Hitung nilai nisbah C/N dengan cara membagi nilai C-org dengan
N-total (telah diketahui)
MR P2O5
5. Hitung ppm P2O5 dengan cara Ar P2 x P
MR K20
6. Hitung K2O dengan cara Ar K2 x K-dd. Sebelumnya K-dd
dikonversi dahulu ke ppm

7. Hitung KB dengan rumus 100%

8. Analisis tekstur tanah dengan tabel data tekstur tanah dan diagram
segitiga tekstur

2.2.7 Pengenalan Evaluasi Kesuburan Tanah, Menghitung


Kebutuhan Pupuk dan Kapur
1. Menentukan hasil sifat kimia tanah untuk mengetahui status
kesuburan tanah Latosol dan Podolik.
a. Masukkan hasil perhitungan yang telah dihitung pada saat
praktikum data sifat kimia tanahke dalam tabel Nilai CT
Latosol/Podsolik
b. Untuk mengetahui status kesuburan tanah CT Latosol/Podsolik
gunakan kriteria penilaian kesuburan tanah yang disusun oleh
Pusat Penelitian Tanah (1993)
c. Dalam kriteria tersebut diketahui interval tingkat kesuburan
tanah yang dikategorikan : Sangat Rendah; Rendah; Sedang;
Tinggi; dan Sangat Tinggi
d. Lihat hasil pada tabel Nilai CT Latosol/Podsolik pada setiap
sifat tanah dan kategorikanlah sesuai dengan hasil pada setiap
intervalnya.
e.
2. Prosedur Menghitung Kebutuhan Pupuk
a. Hitunglah kebutuhan unsur pupuk yang belum diketahui pada
susunan pupuk untuk memenuhi kebutuhan pupuk dengan
cara:
100


b. Setelah mengetahui hasil untuk memenuhi kebutuhan pupuk,
hitunglah setiap unsur pupuk lainnya dengan cara:


100
c. Jika terjadi kekurangan pupuk maka harus ditambah dengan
cara:
100


3 Prosedur kebutuhan kapur
a. Jika diketahui kandungan Al-dd maka untuk mengetahui dosis
kapurnya(mg CaCO/kg) yaitu:

b. Untuk mengetahui jumlah yang diperlukan CaCO (ton
CaCO/ha)dalam tanah yaitu:
1
c. Hitung jumlah kapur(ton/ha) yang dibutuhkan dengan cara :

2.2.8 Pengenalan Peta Geologi, Peta Topografi, dan Peta Satuan


Lahan
1. Amati dan catat macam peta, judul peta, dan skalanya yang
digunakan dalam praktikum ini.
2. Siapkan Peta RBI skala 1:25.000 dan letakkan kertas yang sudah
dilubangi 20x20 cm pada sembarang tempat di peta RBI. Catat
pada area yang dibatasi 20x20 cm tersebut : wilayah administrasi,
koordinat batas areal, penutupan/ penggunaan lahannya, sungai-
sungai yang mengalir di wilayah tersebut, dan berapa kisaran
elevasi lahannya.
3. Siapkan Peta Geologi Lembar Bogor. Amati dan catat dua formasi
geologi yang dihasilkan volkan Salak berikut umur dan keterangan
susunan batuannya.
4. Amati dan catat pada peta tersebut dua formasi batuan yang
berumur tersier berikut susunan batuannya.
5. Perhatikan wilayah yang dibatasi pada peta RBI sebelumnya.
Amati dan catat termasuk dalam formasi geologi apa saja
berdasarkan informasi dari peta geologi.
6. Isi tabel bentuk lahan dan perkiraan jenis batuan induk dari
informasi peta geologi dari wilayah yang sudah dibatasi tadi
dengan peta RBI.
7. Siapkan peta satuan lahan Kabupaten Bogor. Amati dan catat tiga
satuan peta lahan dan legendanya.

2.2.9 Pengenalan Peta Tanah, Peta Kemampuan Lahan, dan Peta


Kesesuaian Lahan
1. Telah disediakan peta tanah, kemampuan lahan dan kesesuaian
lahan
2. Amati peta yang diberikan. Catat kelas kemampuan lahan untuk
pertanian serta faktor pembatasnya. Cari keterangan di legenda
peta
3. Kelompokkan SPT kedalam kelas kesesuaian lahan. Tentukan
kelas S2 dan S3 dan catat faktor pembatasnya
4. Amati peta kesesuaian lahan. Analisis SPT untuk tanaman
semusim dan tanaman tahunan. Amati juga faktor pembatasnya.
Catat hasil yang didapat
Bab III
Hasil dan Pembahasan
3.1. Hasil
3.1.1 Faktor Pembentuk Tanah
a. Tingkat kesuburan tanah yang terbentuk dari batuan induk
Bahan induk Tingkat Alasan
kesuburan*)
Batuan sedimen tua rendah Karena pada batuan sedimen tua
terjadi pelapukan mineral sehingga
unsur haranya rendah
Endapan sungai tinggi Karena bagian top soil yang berada
di atas mengalami erosi dan
menimbukan endapan yang
mengandung banyak unsure hara
Abu gunung tinggi Karena banyak mengandung
Galunggung mineral yang tinggi dalam abu
vulkanik sehingga dijadikan pupuk
alami yang baik untuk
pertumbuhan tanaman
Bahan induk organik rendah Karena umumnya menghasilkan
tanah organik yang bersifat masam
sehingga banyak menimbulkan
masalah jika tanah tersebut
dimanfaatkan untuk pertanian
*)Rendah/sedang/tinggi

b. Ciri ciri tanah yang terbentuk pada dua lokasi yang berbeda curah
hujannya
Lokasi Ciri ciri tanah
Jawa Barat dengan Tanah latosol, solum tebal, erosinya tinggi,
curahhujan> pencucian hara dan bahan organic tinggi, warna
3500mm/tahun tanah coklat, merah dan kuning
Nusa Tenggara Barat Tanahnya berwarna gelap, erosinya rendah,
dengan curah hujan pencucian hara dan bahan organik rendah
1300mm/ tahun

c. Ciri ciri tanah yang terletak di bawah vegetasi hutan lebat, padang
rumput, dan tanah gundul
Vegetasi di atas Ciri ciri tanah
tanah
Hutan lebat Tanah subur karena mengandung banyak unsure hara,
warna tanah gelap, water holding capacity tinggi
Padang rumput Tanah berwarna lebih terang dari pada hutan lebat tetapi
lebih gelap daripada tanah gundul, water holding capacity
sedang
Tanah gundul Tanah berwarna terang, water holding capacity rendah

d. Bentuk lereng, kedalaman tanah, dan tingkat erosi yang teradi pada suatu
sekuen
Tempat di Bentuk lereng*) Kedalaman Erosi***)
lereng solum**)
Atas Cembung Sedang Sedang
Tengah Datar Dangkal Tinggi
Bawah Cekung Dalam Rendah
*)Cembung/cekung/datar **)Dangkal/sedang/dalam **)Rendah/sedang/tinggi

e. Sifat Sifat Tanah di Bogor Berdasarkan Lima Faktor


Batuan induk berasal dari abu vulkanik. Iklim basah sehingga curah tinggi,
mengalami erosi yang tinggi, pencucian hara dan bahan organic tinggi sehingga
unsure haranya sedang. Vegetasi nya hutan. Lerengnya agak curam. Umur
tanahnya tua.

3.1.2. Tekstur, Warna, dan Konsistesi


a. Tekstur berdasarkan hasil analisis laboratorium (Metode Kuantitatif)
Klei Debu Pasir
No (%) (%) (%) Tekstur
a 15 45 40 Lempung
b 15 60 25 Lempung Berdebu
c 40 40 20 Lempung Liat Berdebu
d 10 30 60 Lempung Berpasir

b. Tekstur Lapang (Metode Kualitatif), warna, dan konsistensi tanah basah

No Jenis Tanah Tekstur Warna Konsistensi Basah


1 Latosol Lempung 10 YR 3/4 Agak lengket;
Dramaga Dark plastis
Yellowish
Brown
2 Podsolik Liat 7.5 YR 5/4 lekat; plastis
Dramaga Brown
3 Andosol Pasir 10 YR 2/2 tidak melekat;
Sukamantri Very Dark tidak plastis
Brown
4 Regosol Pasir 10 YR 5/4 Tidak lengket;
Ciomas Yellowish tidak plastik
Brown
3.1.3. Pengambilan Contoh Tanah
a. Contoh Tanah Utuh

Sumber : Data Praktikan Kelompok 1-Kamis


b. Contoh Tanah Agregat Utuh

Sumber : Data Praktikan Kelompok 1-Kamis


c. Contoh Tanah Komposit
Sumber : Data Praktikan Kelompok 1-Kamis

3.1.4. Morfologi Tanah


a. Morfologi Latosol Dramaga
Macam Tanah : Latosol
Fisiografi : Kipas alluvium vulkanik
Topografi : Bergelombang
Bahan Induk : Tuf volkan intermediet
Formasi Geologi : Qva
Drainase : Cepat
Vegetasi : Kelapa sawit
Penggunaan Tanah : Kelapa sawit
Lokasi : Kebun kelapa sawit Cikabayan, Kecamatan Dramaga,
Kabupaten Bogor

Tabel 1 . Deskripsi pofil Latosol Dramaga


Horison
Kedalaman Uraian
Nomor Simbol
(cm)
Dark brown (7,5 YR ); klei;
granular,sangat halus,lemah; sangat
I A 0-13/17
lekat,sangat plastis,gembur; berangsur;
kerikil; perakaran sedang banyak.
Reddish Brown (5 YR 4/4); klei;
granular,halus,lemah; lekat,sangat
II B 13/17-46
plastis,teguh; berangsur; kerikil; akar
halus banyak,akar sedang sedikit.
Red (2.5 YR 4/6); klei; gumpal
bersudut,sangat halus,kuat; agak
III C 46-84
lekat,plastis,teguh; berangsur; batu; akar
halus sedikit.
IV D 84-tak Yellowish Red (5 YR 4/6); klei;
terhingga granular,halus,sedang; membentuk garis
lurus; sudah tidak terdapat akar
Catatan : Perakaran halus sampai kedalaman 84 cm
Perakaran sedang sampai kedalaman 46 cm
Perakaran kasar sampai kedalaman lebih dari 84 cm
b. Morfologi Podsolik Dramaga
Macam Tanah : Podsolik
Fisiografi : Struktural
Topografi : Bergelombang
Bahan Induk : Batuan klei, tidak tertutup bahan volkanik
Formasi Geologi : Qvst
Drainase : Agak cepat
Vegetasi : Karet, salak dan kapuk
Penggunaan Tanah : Kebun campuran
Lokasi : Kebun biofarmaka Cikabayan, Kecamatan Dramaga,
Kabupaten Bogor

Tabel 2. Deskripsi profil Podsolik Dramaga


Horison
Kedalaman Uraian
Nomor Simbol
(cm)
Dark brown (7,5 YR 3/3); klei; gumpal
membulat,kasar,lemah; lekat,plastis,gembur;
I O 0-2
jelas bergelombang; kerikil; banyak akar
halus.
Strong brown (7,5 YR 5/6); klei; gumpal
membulat,sangat kasar,lemah; agak
II A 2-9/15 lekat,agak plastis,gembur; jelas
bergelombang; akar halus banyak,akar
sedang sedikit.
III B 9/15-16/34 Very dark brown (7,5 YR 2,5/3); klei;
gumpal bersudut,kasar,sedang;
lekat,plastis,teguh; jelas bergelombang; akar
sedang sedikit.
Strong brown (7,5 YR 4/6); klei; gumpal
IV C 16/34-60/67 bersudut,sedang,kemantapan struktur sedang;
sudah tidak terdapat akar.
Catatan : Perakaran halus sampai kedalaman 15 cm
Perakaran sedang sampai kedalaman 28 cm
Perakaran kasar sampai kedalaman lebih dari 54 cm
3.1.5. Pengenalan Pupuk
Tabel 3 . Nama, Rumus Kimia, Bentuk, Warna, Unsur Utama, dan Unsur Ikutan
berbagai Jenis Pupuk yang Dijual DI Pasaran
Nama Rumus Unsur Unsur
No Bentuk Warna Keterangan
Pupuk Kimia Utama Ikatan
Paten
1 K2SO4 Serbuk Putih K S
Kali
Di
Amoniu
( NH 4)2
2 m Kristal Putih N, P Lengket
HPO4
Phosphat
(DAP)
Mangam MnSO 4 Serbuk
3 Putih Mn S
Sulfat SH2O (Tepung)
Na Na+, K+,
4 Zeolit 2Al2Si3O Granular Abu-abu Ca2+,
10 2H2O Mg2+
Na2B2O4
5 Borax Kristal Putih B Na Berbau
5H2O
Fero FeSO4
6 Kerikil Hijau Fe S Berbau
Sulfat 7H2O
TSP Ca(H2PO4
7 Granular Abu-abu
Indonesia )
NPK MgO1,7%,
8 Granular Biru N
Permata CaO10%
Amoniu
(NH4)2
9 m Sulfat Kristal Putih N, S
SO4
(ZA)
Rock
Phosphat Ca
10 Serbuk Coklat P
e (RP) 3(PO4)2
asal
Pacitan
Lamonga
n
Rock
Phosphat
Ca
11 e (RP) Serbuk Coklat Muda P
3(PO4)2
asal
Gersik
NPK
Pamafert Tablet
12 Biru, Coklat N
Set Bulat
(TBM)
MgSO4
13 Kieserit Granular Putih Mg S
XH2O
Urea (NH2)2
14 Granular Merah Muda N
46% N CO
Magnesiu
15 MgO Serbuk Putih Mg
m Oksida
Ca(H2PO4
16 SP-36 Granular Abu-abu P
)
Pupuk
Organik
17 Granular Hitam
Granule
Modern
NPK
18 Granular Merah N, P, K
Ponska
19 Sulfur S Serbuk Hijau Neon S Berbau
Fosfat
20 Alam Ca3(PO4)2 Serbuk Coklat
Natura
Seng
21 ZnSO4 Kristal Hijau Muda Zn, S Berbau
Sulfat
Kompos
Coklat
Agro Serbuk Berbau
Kehitaman
Flower
Urea
Non- (NH2)2
Granular Putih N
subsidi CO
46% N
24 NPK Granular Biru Toska N, P, K
KCl 60%
25 KCl Kristal Merah Muda K Cl
K2O
KCl
26 Kristal Merah Bata Berbau
Palsu
Kapur
27 CaO Serbuk Putih Ca
Tohor
Controlle
d
Realease
28 Granular Biru N Berbau
Fertilizer
(6 bulan)
NPK
29 Parp 50% Serbuk Coklat Muda Berbau
Guanoma
30 Granular Coklat Berbau
re
Dolomit CaMg(CO
31 Serbuk Putih Ca, Mg C
Super 2)2
Kalium
Klorida
32 KCl Granular Merah Bata K
Granuler
(KCl)
NPK 12-
33 Granular Coklat Muda N, P, K Cl
12-17
Cupri CuSO4
34 Kristal Biru Cu S
Sulfat 5H2O
Kapur
CaMg
35 Pertanian Serbuk Putih Ca Mg
(CO3)2
(Dolomit)
CaSO
36 Gipsum Serbuk Putih Ca S
2H2O
NPK Biru Bercak
37 Granular N, P, K
Mutiara Putih

3.1.6. Pengenalan Data Sifat Kimia dan Sifat Fisika Tanah


a. Data sifat kimia tanah
Walkley
& Black

Kejenuhan Al (KA)
kjeldhal

Bra
Bahan Organik

pH 1 : 1 N NH4Oac pH 7.0 N KCL


Nis y I
bah P2
KB

C/ O5 K
N- N
CT C- Ca- Mg - K2 Na KT Al- H-
tot P K
K org dd -dd d 0 -dd K dd dd
H2 al
C d
O
l ------------ p
----- -----(me/100 ----(me/100 g)- -(me/100
(%)------------ p % %
(ppm)--- g)----- ---- g)-
---- m
1 5,0 4, 2,5 4, 0,2 19, 10, 46, 8,3 2,0 0, 1, 33 0,7 18, 6 0,1 0,2 1,
0 3 5 3 3 11 20 72 0 0 7 7 3,7 2 91 2 9 1 0
0 9 1 1 0
2 5,5 4, 2,8 4, 0,2 19, 12, 55, 9,4 1,6 0, 1, 28 0,6 18, 6 Tr 0,2 -
0 7 7 9 6 03 20 88 7 7 6 4 6,8 4 51 6 0
0 4 1 7 7
3 6,0 5, 1,4 2, 0,1 16, 7,3 33, 5,7 2,2 0, 1, 24 0,9 24, 3 Tr 0,2 -
0 3 3 4 5 35 0 43 7 2 5 2 9,1 2 43 8 0
0 6 3 7
4 4,5 3, 1,4 2, 0,1 16, 91, 42 4,9 1,7 0, 2, 41 0,5 16, 4 1,2 0,3 7,
0 8 3 4 5 43 80 0,5 4 4 8 1 8,3 3 88 7 5 6 4
0 6 0 9 4 0
5
5 4,7 4, 1,2 2, 0,1 16, 30, 14 4,9 2,1 0, 1, 32 0,6 16, 4 0,6 0,2 3,
0 0 7 1 3 84 60 0,5 0 0 7 6 9 1 70 9 2 0 7
0 8 0 0 8 1
7
6 5,2 4, 1,6 2, 0,1 16, 21, 98, 5,1 1,2 0, 1, 26 1,1 17, 4 Tr 0,2 -
0 4 0 7 7 22 50 48 1 8 5 3 3,2 1 60 5, 0
0 5 6 4 7
9 9
7 6,6 - 1,1 1, 0,2 7,5 23, 10 2,4 1,2 0, 0, 10 0,0 12, 3 - - -
3 0 8 5 8 45 7,4 5 8 2 5 8,2 2 24 2,
9 1 3 5 5
4 1
8 4,5 3, 0,8 1, - - - - 6,6 0,7 0, 0, 51, 0,1 11, 1 - - -
7 7 8 5 9 1 1 2 7 2 01 4,
0 1 1 6 8
5 0
9 4,3 3, 1,1 1, - - - - 0,7 0,7 0, 0, 65, 0,2 11, 1 - - -
4 7 4 9 3 1 1 3 8 2 59 5,
2 6 4 3 5
7 3
10 4,5 3, 0,6 1, - - - - 0,5 0,8 0, 0, 94 0,2 8,1 2 - - -
7 8 4 1 5 5 2 4 4 2 2,
3 0 0 8 6
2 6
11 5,5 - 0,4 0, - - - - 3,0 0,4 0, 0, 32, 0,0 10, 3 - - -
2 6 7 4 2 0 1 9 3 98 3,
9 7 6 4
8 2

b. Data sifat fisika tanah


1. Cek data distribusi
Distribusi Ukuran Pori
Air Tersedia
Porosit PDSC (%) PDC PDL
No.
as Perbaika Perbaika Perbaika Perbaika
Data Data Data Data
n n n n
1 55,30 4,88 - 11,4 - 7,89 - 10,8 10,90
5 9
2 51,51 6,65 - 3,51 - 8,31 - 12,5 -
3
3 53,14 13,9 10,94 6,88 6,86 4,51 - 9,14 -
4
4 52,52 11,2 - 5,75 5,74 2,67 2,87 6,22 5,92
3
5 50,41 8,39 - 7,59 - 5,18 - 7,08 7,04
6 47,52 5,38 - 6,16 5,16 5,51 5,52 10,3 11,37
7
7 48,05 7,40 - 4,24 - 5,14 - 9,32 -
8 55,31 10,2 10,24 7,27 - 6,86 - 9,20 -
3
9 51,93 8,44 8,45 7,66 4,65 10,3 - 9,98 7,98
8
10 50,90 4,19 5,18 2,37 - 8,43 2,73 8,63 -

2. Keadaan normal menunjukkanbahwaketikatanahmengandungketersediaan


air yang besarmakalajupermeabilitasnyarendah. Hal
inidisebabkankarenajenuhnyatanahakibatpersen air yang tinggi,
tetapiapabilaterdapatakartanam yang
menembustanahakanmeningkatkankemampuan air untukmenyerap air
kedalamtanah, sehinggapermeabilitasberbandinglurusterhadapkandungan
air dalamtanah.

3. Kadar air maksimum = posoritas tanah


Dalam tabel sudah tersedia dalam satuan persen (%)
1) 55,30 %
2) 51,51 %
3) 53,14 %
4) 52,52 %
5) 50,41 %
6) 47,52 %
7) 48,05 %
8) 55,21 %
9) 51,93 %
10) 50, 90 %
3.1.7. Pengenalan Evaluasi Status Unsur Hara Tanah, Menghitung
Kebutuhan Pupuk dan Kapur
a.1. Status hara tanah Latosol

Sifat Nilai CT Latosol Unsur Hara CT Latosol


Tana 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6
h
pH 5,0 5,5 6,0 4,5 4,7 5,2 Masam Masam Agak Masa Masam Masam
(H2O) 0 0 0 0 0 0 masam m
C- 2,5 2,8 1,4 1,4 1,2 1,6 Sedang Sedang Rendah Rend rendah Rendah
_Org 5 7 3 3 7 0 ah
anik
(%)
N- 0,2 0,2 0,1 0,1 0,1 0,1 Sedang Sedang Rendah Rend Rendah Rendah
total 3 6 5 5 3 7 ah
(%)
C/N 11, 11, 9,5 9,5 9,7 9,4 Sedang Sedang Rendah Rend Rendah Rendah
09 04 3 3 7 1 ah
KTK 18, 18, 24, 16, 16, 17, Sedang Sedang Sedang Rend Rendah Sedang
(me/1 91 51 43 88 70 60 ah
00g)
Ca- 8,3 9,4 5,7 4,9 4,9 5,1 Sedang Sedang Rendah Rend Rendah Sedang
dd 0 3 7 4 0 1 ah
(me/1
00g)
Mg- 2,0 1,6 2,2 1,7 2,1 1,2 Sedang Sedang Tinggi Seda Tinggi Sedang
dd 0 7 2 4 0 8 ng
(me/1
00g)
K-dd 0, 0,6 0,53 0, 0,7 0,5 Tinggi Tinggi Sedang Ting Tinggi Sedang
(me/10 71 1 89 0 6 gi
0g)
Na-dd 0, 0,6 0,92 0, 0,6 1,1 Sedang Sedang Tinggi Seda Sedang Sangat
(me/10 72 4 53 1 1 ng tinggi
0)
Kejen 62 66, 38,6 47 49, 45, Tinggi Tinggi Rendah Seda Sedang Sedang
uhan ,0 94 4 ,9 76 80 ng
Basa 3 9
(%)
Kejen 1, - - 7, 3,7 - Sangat - - Rend Sangat -
uhan 01 41 1 rendah ah rendah
Al (%)

a.2. Status hara tanah Podsolik

Sifat Nilai CT Podsolik Unsur Hara CT Podsolik


Tanah 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
pH 6,63 4,57 4,34 4,57 5,52 Agak Masam Masa Masam Masam
(H2O) masam m
C- 1,1 0,88 1,14 0,64 0,46 Rendah Sangat Renda Sangat Sangat
_Orga rendah h rendah rendah
nik
(%)
N-total 0,25 - - - - Sedang - - - -
(%)
C/N 4,4 - - - - Sangat - - - -
rendah
KTK 12,2 11,0 11,5 8,12 10,9 Rendah Rendah Renda Rendah Sedang
(me/10 4 1 9 8 h
0g)
Ca-dd 2,45 0,69 0,73 0,55 3,04 Rendah Sangat Sanga Sangat Rendah
(me/10 rendah t rendah
0g) renda
h
Mg-dd 1,28 0,71 0,71 0,85 0,42 Sendan Rendah Renda Rendah Rendah
(me/10 g h
0g)
K-dd 0,23 0,11 0,14 0,20 0,07 Rendah Sangat Sanga Rendah Sangat
(me/10 rendah t rendah
0g) renda
h
Na-dd 0,02 0,12 0,22 0,24 0,03 Sangat Rendah Renda Rendah Sangat
(me/10 rendah h rendah
0)
Kejen 32,5 14,8 15,5 32,6 32,4 Rendah Sangat Sanga Rendah Rendah
uhan 2 0 3 6 2 rendah t
Basa renda
(%) h
Kejen - - - - - - - - - -
uhan
Al (%)

b. Hasil perhitungan kebutuhan pupuk


2). Diketahui : 200 kg N Phonska (15-15-15)
100 kg P Urea (45%)
150 kg K KCl (50% K2O)
Ditanya : Banyak pupuk phonska dan pupuk lain untuk memenuhi kebutuhan
lahan ?
Jawab :
100
100 kg P = x 100 = 666,67 kg pupuk majemuk
5
15
Kandungan N dalam phonska = 100 x 666,67 = 100 kg N
100
Kekurangan N dari urea = x 100 = 222,22 urea
45

15
K = 100 x 666.67 = 100 kg K
100
Kekurangan K dari KCl = x 50 = 100 kg KCl
50

Jadi banyak pupuk yang diperlukan yaitu phonska sebanyak 666,67


kg, Urea sebanyak 222,22 kg, dan KCl sebanyak 100 kg.
3). Diketahui : 250 kg N Pupuk majemuk (15-0-15)
100 kg P Urea = 45% N
150 kg K SP36 = 36% P2O5
Ditanya : banyak pupuk majemuk dan pupuk lain yang diperlukan untuk
memenuhi kebutuhan lahan ?
Jawab :
150
K= x 100 = 1000 kg pupuk majemuk
15
15
N = 100 x 1000 = 150 kg N
100
Kekurangan N dari Urea = x 100 = 222,22 kg Urea
45
100
P= x 100 = 277,78 kg SP36
36
Jadi pupuk majemuk yang diperlukan sebanyak 1000 kg, urea
sebanyak 222,22 kg dan SP36 sebanyak 277,78 kg

c. Hasil perhitungan kebutuhan kapur


No Contoh Tanah Kandungan Al-dd Kebutuhan Kapur (ton
(me/100g) CaCO3/ha)
1. Latosol Cisasah Sukajadi 1,25 2,3475
2. Latosol Cisasah Sukajadi 0,62 1,1625
3. Latosol Dukuh Menteng 0,19 0,36
Pasir Eurih
4. Podsolik Trimurjo 4,50 8,44
Lampung Tengah
5. Podsolik Air Naningan 6,00 11,25
Tanggamus
6. Podsolik Air Naningan 1,50 2,81
Tanggamus
3.1.8. Pengenalan peta Geologi, Peta Topografi, dan Peta Tanah
a. Peta yang digunakan dalam praktikum
No Macam Peta Judul Peta Skala
1 Peta Geologi Lembar Bogor 1:100.000
2 Peta Topografi Lembar Leuwiliang 1:25.000
3 Peta Satuan Lahan Kabupaten Bogor 1:250.000

b. Informasi dari Peta RBI skala 1:25.000 (20 cm x 20 cm)


a) Kecamata : Rumpin
Kelurahan: Cidokom, Ciampea, Wangu Jaya, GunungCibadak,
Cijujung
b) BT : 107 1612 107o 18 42
BS : 7 0030 7o 3113
c) Pemukiman, Hutan, SawahTadahHujan, SawahIrigasi
d) Cisadane, Cianter, Citempuan
e) 107,1 277,6m dpl

c. Dua Formasi Geologi yang dihasilkan Vulkan Salak


Formasi
No Umur Susunan Batuan
Geologi
Qust Pleistosen Aliran lava, andesit basal
1
denganpiroksen
Qusb Pleistosen Lahar, brekski tufan lapili, bersusun
2
andesit basal, umumnya lapuk sekali
Qust Pleistosen Tuff
batuapungpasirandidekatcicurug.
3
Tuff
batuapungsetempatdinamakandras

d. Dua Formasi geologi berumur Tarsier


Formasi
No Geologi
Susunan Batuan
. (berumur
tarsier)
Tmb Formasi bojongmatik : batu pasir, tuff batu apung , napal
1 (Meiosen dengan moliska, batu gamping, batu lempung dengan
tengah ) lempung bitumen, dan sisipan lignit dan sisa damar
Formasi jatiluhur : napal dan serpih lempungan, dan sisipan
Tmj
batuan pasir kuarsa, bertambah pasiran ke arah timur, bagian
2 (Meiosenawa
atas formasi ini menjamak dengan formasi kelapamungjal dan
l)
berumur meiosen awal

e. Formasi Geologi di wilayah yang dibatasi 20 cm x 20 cm pada peta RBI


skala 1 : 25.000
1. Qvst
2. Qvpo
3. Qvsb
4. Qav
f. Informasi tentang bentuk wilayah yang dibatasi 20 cm x 20 cm pada peta
RBI skala 1 : 25.000
Bentuk Perikiraan Jenis Batuan Induk dari Informasi Peta
No
Wilayah Geologi
Qvst : Tuff batuapung pasiran, dekat cicurug, tuff
1 Berbukit
batuapung dinamakan trus
Qvu : Batu gunungb api tak terpisahkan; breksi
2 Berbukit
dan aliran lava,terutama andesit
Tmb : Formasi bojongmatik : batupasir , tuff
batuapung, nopal dengan moluska, batugamping,
3 Berkukit
batu lempung dengan lempung bitumen, dan
sisipan lignit dan sisa dammar
Tmbl : Anggota batugambang formasi
bojongmanik : batugamping mengandung
4 Berbukit moluska. Satuan berupa lensa-lensa dalam formasi
bojongmanik yang umumnya setara miosen
tengah.

g. Peta Tanah (Skala 1:250.000 dan Skala 1:50.000)


No Satuan Peta Tanah Karakteristik Lahan
Skala 1:250.000
Tanah (USDA 2010): Typic Dystrodepts, Typic
Hapludults
Proporsi: DF
1 213 Landform: Perbukitan volkan tua
Bentuk wilayah/lereng: berbukit (25-40)
Bahan Induk: Andesit dan Basalt
Luas: 95, 138 Ha dan 0,72%
Tanah (USDA 2010): Typic Hapludent, andic
dystrudepts, typic epiaquepts
Proporsi: DFM
2 159 Landform: Aliran lava subresen
Bentuk wilayah/lereng: berbukit kecil (15-25)
Bahan Induk: Andesit dan Basalt
Luas: 24,459 Ha dan 0,18%
Skala 1:50.000
11
Simbol: (.)
Macam tanah: latosol cokelat kemerahan
Tekstur: halus
1 21 Drainase: sedang
Bentuk wilayah: bergelombang dengan
punggung-punggung cembung
Bahan induk: tuf andesit
1
Simbol:
Macam tanah: latosol cokelat
2 16 Tekstur: halus
Drainase: cepat
Bentuk wilayah: berbukit rendah (hillocky)
Bahan induk: tuf andesit

Satuan Peta Tanah (SPT) adalah suatu konsep kelompok dari satu sampai
banyak delinesai yang diidentifikasi dengan nama yang sama dalam suatu
survei tanah yang berisi informasi meliputi informasi tentang karakteristik
tanah dan karakteristik lahan (lingkungan) yang terkait dengan proses
pembetukan dan potensi penggunaannya.
3.1.9. Pengenalan Peta Tanah, Peta Kemampuan Lahan, dan Peta
Kesesuaian Lahan
a. Tiga satuan lahan pada peta sistem lahan Kabupaten Bogor
No Satuan Lahan Uraian
a) Landform
- Deskripsi umum : Dataran Berbukit
kecil di atas hufa vulkanik asam ( V88)
- kemiringan : 26-40%
BTG (Batuapung)
- Relief : 11-50
1 Nanggung, Cigombong,
b) Litologi : Tefra berbulir halus,
Jasinga, Tenjo
alluvium muda berasal dari vulkanik
hufit breksi
c) Assosiasi tanah :
Dystropepts,Dystrandepts Tropudults
a) Landform
- Deskripsi Umum : lembar-lembar tufa
sedang yang tertoreh pada daerah
dataran tinggi (V 43)
- Kemiringa : 16 25 %
CKU (Buludowang)
2 - Relief : 11- 50 m
Tanjungsari, Canu
b) Litologi: Tefra berbutir halus, tefra
berbutir kasar, alluvium muda, berasal
dari vulkanik.
c) Assosiasi tanah: Gunrandepts,
Troporthents
a) Landfrom
- Deskripsi Umum : Moderately step
hills on basal hc volcanics (V52)
GSM (Gunung
- Kemiringan : 16-25%
Samang) babakan
3 - Relief : 51-300 m
Madang, Parung
b) Litologi : Basalt, Andesite, Fine-
Panjang
grained lephra breccias.
c) Assosiasi tanah : Eutropepts,
Tropudults
b. Perbedaan antara Kemampuan Lahan dengan Kesesuaian Lahan
Peta Kemampuan Lahan adalah peta yang menyajikan hasil evaluasi
kemampuan lahan pada suatu wilayah. Peta ini dikembangkan oleh USDA.
Sistem klasifikasinya dikelompokkan berdasarkan kelas dan subkelas. Kelas
I-IV digunakan untuk bidang pertanian. Kelas V-VI digunakan untuk bidang
peternakan. Kelas VII-VIII digunakan untuk bidang kehutanan.
Peta Kesesuaian Lahan adalah peta yang menyajikan tingkat kecocokan
dari sebidang lahan untuk suatu penggunaan tertentu. Klasifikasi kesesuaian
lahan dikembangkan oleh FAO (1976). Sistem klasifikasinya
dikelompokkan menjadi 4 kategori, yaitu order, kelas, subkelas, dan unit.
Order dibagi menjadi order S dan order N. Order S (sesuai) terdiri dari kelas
S1 (sangat sesuai), kelas S2 (cukup sesuai) dan kelas S3 (sesuai marginal).
Order N (tidak sesuai) terdiri dari kelas N1 (tidak sesuai saat ini) dan kelas
N2 (tidak sesuai untuk selamanya).

c. Peta Kemampuan Lahan (Skala 1:250.000 dan Skala 1:50.000)


Kemampuan Lahan
No. untuk Pertanian Faktor Penghambat Luas (Ha)
Kelas Subkelas
Skala 1:250.000
Normal (sedikit 76.900
1 II II n
penghambat)
Bentuk wilayah
III t1 berombak sampai 389.500
bergelombang
Bentuk wilayah
berombak sampai
III t1c1 28.600
2 III bergelombang : angin
upas
III d1 Kekeringan umum 12.200
III w Muka air tanah 76.900
Normal (sedikit
III n 30.500
penghambat)
Fisik tanah buruk
IV s1 318.400
(konkresi dan kerikil)
IV s2 Miskin 924.000
IV o1 Genangan musiman 36.600
Bentuk wilayah
3 IV IV t2e berbukit sampai 383.900
bergunung; erosi
IV w Muka air tanah 20.00
Normal (sedikit
IV n 59.800
penghambat)
IV d1 Kekeringan umum 9.100
Total luas lahan 2.366.450
Skala 1:50.000
Sedikit / tanpa
II n penghambat (kerikil, 428
1 II
batu)
II s2 Padas dan batu/kerikil 932
Kombinasi padas dan
III n batu serta wilayah 253
melandai
Kombinasi muka air
III w 517
2 III tanah dan padas
Muka air tanah dan
III wo 863
genangan musiman
Kombinasi padas, batu,
III s2 1.445
wilayah melandai
IV w Muka air tanah 2.932
Muka air tanah dan
IV wo 775
genangan musiman
Muka air tanah dan
IV wt2 1.556
mikro relief
IV s1 Kesuburan tanah 547
Kombinasi kesuburan
IV s1w tanah dan muka air 1.103
tanah
kesuburan, muka air
IV s1wo tanah, genangan 942
3 IV
musiman
Kesuburan dan wilayah
IV s1t1 1.380
berlereng
Wilayah berbatu, muka
IV s2 air tanah dan genangan 215
musiman
Kombinasi wilayah
IV s2t1 2.190
berbatu, berlereng/erosi
Kombinasi muka air
IV t1 tanah, wilayah 1.213
melandai
Total luas lahan 17.290

d. Peta Kesesuaian Lahan (tanaman semusim, tanaman tahunan, sawah)


d.1. Tanaman Semusim
Kelas Kesesuaian
No. SPT Faktor Penghambat
Lahan
2 s
1 S2 3 s
6 s
7 s
8 t-e
11 s
15 t-e
16 t-e
19 t
25 t
26 f-s
27 n
28 n
29 s
4 d
5 d
12 t
2 S3 14 t
17 t-e
18 g-t
24 t-e
Keterangan : s : kedalaman efektif; tekstur di daerah pedalaman;
kapasitasmenahan air
t : topografi
e : bahaya erosi
f : bahaya banjir; genangan
n : tingkat kesuburan tanah
d : drainase tanah
g : periode untuk pertumbuhan/ growing periode

d.2. Tanaman Tahunan


No. Kelas Kesesuaian Lahan SPT Faktor Penghambat
8 t
12 t
14 t-e
15 t-s
16 t
1 S2
17 t
19 t
24 t-e
25 t
29 t
2 s
3 s
4 d
5 d
2 S3
6 s
7 s
11 t
13 t-e
18 t
26 f-s
Keterangan : s : kedalaman efektif; tekstur di daerah pedalaman; kapasitas
menahan air
t : topografi
e : bahaya erosi
f : bahaya banjir; genangan
d : drainase tanah

d.3. Sawah
Kelas Kesesuaian
No. SPT Faktor Penghambat
Lahan
1 f
2 s
3 s
5 n
6 w
1 S2 7 w
8 t-g
11 s
26 n
27 w
28 w
12 t-w
15 t
2 S3 19 t-g
25 t-g
29 w
Keterangan : s : kedalaman efektif; tekstur di daerah pedalaman; kapasitas
menahan air
t : topografi
f : bahaya banjir; genangan
n : tingkat kesuburan tanah
g : periode untuk pertumbuhan/ growing periode
w : ketersediaan air irigasi

e. Kelas Keseuaian lahan pada SPT-7, SPT-10, SPT-21, dan SPT-22


Tanaman Semusim Tanaman Tahunan
SPT Faktor
Kelas Kelas Faktor Penghambat
Penghambat
7 S-2 s S-2 s
10 U U
21 S-1 S-1
22 S-1 S-1
Keterangan : s : kedalaman efektif; tekstur di daerah pedalaman;
kapasitasmenahan air
S-1 : sangat sesuai
S-2 : agak sesuai
S-3 : kurang sesuai
U : tidak sesuai
Bab IV
Penutup
4.1 Kesimpulan
Praktikum Pengantar Ilmu Tanah dengan materi faktor-faktor pembentu
tanah; tekstur, warna, dan konsistensi; pengambilan contoh tanah utuh, agregat
utuh, dan komposit; morfologi tanah latosol dan podsolik; pengenalan pupuk;
pengenalan data sifat kima dan fisika tanah; pengenalan evaluasi status hara tanah,
menghitung kebutuhan pupuk dan kapur; pengenalan peta geologi, peta topografi,
dan peta satuan lahan; dan pengenalan peta tanah, peta kemampuan lahan, peta
kesesuaian lahan berhasil dilakukan dan didapat data masing-masing materi
praktikum
4.2 Daftar Pustaka
LAMPIRAN

Perhitungan
a. Distribusi ukuran pori dan air tersedia
PDSC (Pada No. 3)
Porositas Tanah PF 1 = 53,14 42,20
= 10,94
PDC (Pada No. 3)
KA PF1 KA PF 2 = 42,20 35,53
= 6,86
PDL (Pada No. 6)
KA PF 2 KA PF 2,54 = 36,98 31,46
= 5,52
b. Kandungan bahan organik tanah, nisbah C/N tanah, kandungan P dan K
tersedia dalam tanah (P2O5 & K2O), kejenuhan basa, kejenuhan Al
Bahan Organik
= C Organik x 1,724
= 2,55 x 1,724
= 4,39 %
Nisbah C/N
= C Organik / N Total
= 2,55 / 0,23
= 11,08
P2O5
P = 10,2 ppm
K-ppm
K2O ppm
(231)+(516)
Ppm P2O5 = 10,2 ppm
231
62+80
= 62 10,2 ppm
= 23,36 ppm P2O5

KB
K = 0,71 me / 100 g tanah
Dalam 100 g tanah = 0,71 me K
= 0,71 x 39 mg K
= 27,69 mg K/100 g tanah
27,69 mg K 27,69 mg K 10
= x =276,9 ppm
100 g tanah 105 10
K2O
(239)+16
= ppm K
78

(239)+16
= 276,9
78
= 333,7 ppm K2O
Kejenuhan Basa
Basa
= 100 %
KTK
Ca-dd+Mg-dd+K-dd+Na-dd
= 100 %
KTK
8,30+2+0,71+0,72
= 100 %
18,91
= 62%

Kejenuhan Al
= ( asam)/KTK 100 %
= (Al-dd)/KTK 100 %
= 0,19/18,91 100 %
= 1,00 %
c. Kebutuhan kapur dan pupuk
Kebutuhan pupuk
2). Diketahui : 200 kg N Phonska (15-15-15)
100 kg P Urea (45%)
150 kg K KCl (50% K2O)
Ditanya : Banyak pupuk phonska dan pupuk lain untuk memenuhi kebutuhan
lahan ?
Jawab :
100
100 kg P = x 100 = 666,67 kg pupuk majemuk
5
15
Kandungan N dalam phonska = 100 x 666,67 = 100 kg N
100
Kekurangan N dari urea = x 100 = 222,22 urea
45

15
K = 100 x 666.67 = 100 kg K
100
Kekurangan K dari KCl = x 50 = 100 kg KCl
50

Jadi banyak pupuk yang diperlukan yaitu phonska sebanyak 666,67


kg, Urea sebanyak 222,22 kg, dan KCl sebanyak 100 kg.
3). Diketahui : 250 kg N Pupuk majemuk (15-0-15)
100 kg P Urea = 45% N
150 kg K SP36 = 36% P2O5
Ditanya : banyak pupuk majemuk dan pupuk lain yang diperlukan untuk
memenuhi kebutuhan lahan ?
Jawab :
150
K= x 100 = 1000 kg pupuk majemuk
15
15
N = 100 x 1000 = 150 kg N
100
Kekurangan N dari Urea = x 100 = 222,22 kg Urea
45
100
P= x 100 = 277,78 kg SP36
36
Jadi pupuk majemuk yang diperlukan sebanyak 1000 kg, urea
sebanyak 222,22 kg dan SP36 sebanyak 277,78 kg

Kebutuhan kapur
Diketahui :
Daya Netralisasi = 80%
Dosis kapur setara 1,5 x Al-dd
BI tanah 1g/cm3
Kedalaman tanah 20 cm
Partikel densitas 2,6g/cm3
BA Ca=40, C= 12, O=16
Ditanya : Kebutuhan Kapur (ton CaCO3/ha)
Jawaban :
Contoh Latosol Cisasah Sukajadi
Jumah CaCO3 yang diperlukan per 100g tanah
= 1,5 x 0,62me CaCO3/100g
= 0,93meCaCO3/100g=0,93x 100/2mgCaCO3/100g
= 46,5 mgCaCO3/100g= 465mgCaCO3/kg
Bobot tanah 1ha=2x106kg, maka CaCO3 yang diperlukan adalah
= 465mg CaCO3/kg x 2 x 106 kg
= 465 x 10-6 kg CaCO3/kg x 2 x 106kg
= 930 kg CaCO3/ha
= 0,93 ton CaCO3/ha
Daya Netralisasi 80% maka jumlah kapur= 100/80 x 0.93 ton=
1.1625 ton/ha
LAPORAN PRAKTIKUM
PENGANTAR ILMU TANAH

Oleh

Kelompok (1-Jumat)

Thomas Ofni Sonny Pratama

A24150159

Nama Asisten :

1. Visda Yuniandini Putri


2. Sugeng Febriana

INSTITUT PERTANIAN BOGOR


2016
Untuk : Visda Yuniandini Putri
Kesan Pesan : makasih ya kak udah ngebimbing kami selama
1 semester ini, cepet kolokium kak cepet skripsi cepet wisuda ya

Untuk : Sugeng Febriana


Kesan Pesan : makasih ya kak dah dibimbing selama satu
semester 1, jangan diem-diem dong bang ajakin ngrobrol
praktikannya, cepet skripsi cepet wisuda ya bang

Anda mungkin juga menyukai