Menurut Peraturan Pemerintah RI No. 150 Tahun 2000 dinyatakan bahawa tanah adalah salah
satu komponen lahan berupa lapisan teratas kerak bumi yang terdiri atas bahan mineral dan bahan
organic serta mempunyai sifat fisik , kimia, biologi, dan mempunyai kemampuan menunjang
kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya.
Pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukannya makhluk hidup, zat energi, dan
atau komponen lain ke dalam lingkungan, atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan
mansuai atau proses alam sehingga kualitas lingkungan turun samapai ke tingkat tertentu yang
menyebabkan ligkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan
peruntukannya (UURI No. 4 Tahun 1982).
Berbagai peraturan yang berkaitan dengan pencemaran tanah :
1. PerMen LH Nomor 23 Tahun 2008 tentang Pecegahan Pencemaran dan/atau Kerusakan
Lingkungan Hidup akibat Pertambangan Emas Rakyat
2. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 02 Tahun 2007 Tentang Larangan Ekspor Pasir, Tanah,
dan Top Soil (termasuk Tanah Pucuk atau Humus)
3. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 03 Tahun 2007 Tentang Verifikasi atau Penelusuran
Teknis Ekspor Bahan Galian Golongan C Selain Pasir, Tanah dan Top Soil (Termasuk Tanah
Pucuk atau Humus).
4. PerMen LH Nomor 07 Tahun 2006 Tentang Tata Cara Pengukuran Kriteria Baku Kerusakan
Tanah Untuk Produksi Biomassa
5. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2001 Tentang Pengendalian Kerusakan Dan Atau
Pencemaran Lingkungan Hidup yang Berkaitan Dengan Kebakaran Hutan Dan Atau Lahan
6. Peraturan Pemerintah Nomor 150 Tahun 2000 Tentang Pengendalian Kerusakan Tanah Untuk
Produksi Biomassa
7. KepMen Kehutanan & Perkebunan Nomor 146 Tahun 1999 Tentang Pedoman Reklamasi Bekas
Tambang Dalam Kawasan Industri
8. KepMen LH Nomor 43 Tahun 1996 Tentang Kriteria Kerusakan Lingkungan Bagi Usaha atau
Kegiatan Penambangan Bahan Galian Golongan C Jenis Lepas di Daratan
9. KepMen Pertambangan & Energi Nomor 1211 Tahun 1995 Tentang Pencegahan &
Penanggulan Perusakan & Pencemaran Lingkungan Pada Kegiatan Pertambangan Umum.
Penanggulangan pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup dilakukan dengan:
1. pemberian informasi peringatan pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup kepada
masyarakat;
2. pengisolasian pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup;
3. penghentian sumber pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup; dan/atau
4. cara lain yang sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
B. PENCEMAR BUATAN
Pencemaran tanah adalah keadaan saat bahan kimia buatan manusia masuk dan mengubah
lingkungan tanah alami (Zulkifli,2014). Sedangkan yang termasuk pencemaran tanah karena
buatan manusia dapat berupa limbah pada dan limbah cair. Pencemaran tanah ini terjadi karena
rendahnya pemahaman masyarakat akan pentingnya kesehatan lingkungan dan juga karena
keterbatasan lahan untuk menampung sampah dan limbah cair yang dihasilkan masyarakat.
Sehingga tidak jarang masyarakat membuang sampah di tempat-tempat kosong seperti dilahan
tidur, di pekarangan kosong, di piggir jalan, dipinggir sungai dan lain-lain.
Adapun berbagai kejadian pencemaran tanah yang berkaitan dengan limbah dapat berasal dari :
1. Limbah Padat (Sampah)
Limbah padat yang tidak dikelola dengan baik dan benar akan menimbulkan pencemaran.
Limbah padat merupakan bahan buangan yang berupa padatan yang dihasilkan dari aktifitas
manusia. Adapun sumber pencemaran dapat berasal dari :
a. Rumah tangga
b. Perkantoran
c. Pusat perdagangan dan industri.
2. Limbah Cair
Aktifitas kehidupan disamping menghasilkan limbah padat pasti juga akan diikuti
timbulnya limbah cair. Limbah cair merupakan sumber pencemar tanah yang potensial, karena
berupa cairan yang akan meresap ke dalam tanah saat dibuang dari sumbernya. Adapun sumber
limbah cair yang dapat mencemari tanah dapat berasal dari:
a. Limbah cair rumah tangga
b. Limbah cair perkantoran
c. Limbah cair rumah sakit
d. Limbah cair industry
e. Limbah cair tempat rekreasi
f. Limbah cair pasar
g. Limbah cair termina
h. limbah cair dari bandar
i. limbah cair pelabuhan dan lain-lain.