Cara sitasi: Gazali M, Nufus H, Nurjanah, Zuriat. 2019. Eksplorasi senyawa bioaktif ekstrak daun nipah
(Nypa fruticans Wurmb) asal pesisir Aceh Barat sebagai antioksidan. Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan
Indonesia. 22(1): 155-163.
Abstrak
Wilayah Aceh Barat memiliki komunitas mangrove Nypa fruticans yang tersebar sekitar ±100 hektar.
Daun N. fruticans masih dimanfaatkan sebagai kertas rokok tradisional Aceh Barat. Tujuan penelitian
adalah untuk menentukan senyawa bioaktif daun nipah (N. fruticans) asal pesisir Aceh Barat sebagai
antioksidan. Ekstraksi menggunakan 3 pelarut meliputi pelarut metanol (polar), etil asetat (semi polar) dan
pelarut n-heksana (non polar). Berdasarkan hasil penelitian ekstrak metanol memiliki kandungan senyawa
bioaktif berupa flavonoid, fenolik, tannin saponin dan steroid, sedangkan ekstrak etil asetat berupa fenolik,
tanin dan steroid. Ekstrak n-heksana hanya memiliki kandungan steroid. Hasil uji aktivitas antioksidan
menunjukkan bahwa ekstrak etil asetat memiliki nilai IC50 8,81 µg/mL, metanol 9,31 µg/mL dan n-heksana
IC50 238,47 µg/mL dengan asam askorbat sebagai kontrol positif. Hal ini menunjukkan bahwa senyawa
fenolik, flavonoid, tanin dan saponin pada ekstrak etil asetat memiliki peran sebagai antioksidan.
Abstract
West Aceh Region has Nypa fruticans mangrove community distributed almost ±100 Ha. N. fruticans
leaves have been used as traditional cigarette paper. The objective of this study was to explore bioactive
compound of N. fruticans from the coast of West Aceh as antioxidant. The extraction used 3 solvents
including methanol (polar), etyl acetate (semi polar), and n-hexane (non polar). The result showed the
methanol extract contained bioactive compound content such as phenolic, flavonoid, tannin, saponin, and
steroid while the etyl acetate extract comprised phenolic, tannin, and steroid. Moreover, n-hexane extract
only had steroid compound. The result of antioxidant activit assay showed etyl acetate extract had IC50 value
8.81 µg/mL, methanol extract had IC50 value 9.31 µg/mL and n-hexane extract was 238.47 µg/mL with
ascorbic acid as positive control. It is indicated the presence of phenolic, flavonoid, tannin, and saponin in
the ethyl acetate extract play the role as antioxidant.
Figure 1 Sampling site of Nipah leaves (N. fruticans) at the coast of Pasi Peunaga West Aceh.
menjadi makanan dan minuman. Tumbuhan merupakan pelarut yang memiliki sifat polar
nipah (N. fruticans) mendominasi pada yang mampu mengekstraksi seyawa aktif
formasi mengarah ke daratan pada zona yang larut dalam cairan ekstraseluler dan
hutan mangrove tepat di Desa Kuala Bubon intraseluler (Harborne 1987).
Kecamatan Samatiga Kabupaten Aceh Barat.
Buah dan daun tumbuhan nipah (N. fruticans) Senyawa Aktif
sudah dimanfaatkan sebagai sumber pangan Analisis fitokimia merupakan salah satu
dan non-pangan. Pemanfaatan tumbuhan cara untuk mengetahui kandungan metabolit
nipah (N. fruticans) belum optimal karena sekunder pada suatu sampel (Harborne 1987).
belum ada kajian potensi pemanfaatan Analisis ini sangat berguna untuk menentukan
tumbuhan nipah (N. fruticans) secara golongan utama senyawa aktif dari daun nipah
berkelanjutan. Habitat sampel nipah yang (N. fruticans) yang memiliki potensi sebagai
digunakan disajikan pada Figure 2. antioksidan. Uji fitokimia dalam penelitian
ini meliputi uji alkaloid, flavonoid, fenolik,
Ekstraksi Sampel saponin, tanin, triterpenoid dan steroid.
Metode maserasi pada penelitian ini Kandungan fitokimia dalam ekstrak daun
praktis, aman dan efektif yang bertujuan nipah (N. fruticans) disajikan pada Table 2.
untuk menghindari rusaknya senyawa aktif Berdasarkan hasil analisis fitokimia
pada sampel yang tidak tahan panas. Maserasi ekstrak daun N. fruticans menunjukkan
dilakukan dengan cara merendam sampel bahwa ekstrak metanol daun N. fruticans
pada pelarut organik kemudian ekstrak mengandung flavonoid, fenolik, saponin, tanin
cair dibebaskan dari pelarutnya dengan dan steroid. Ekstrak etil asetat mengandung
menggunakan vacuum rotary evaporator. fenolik, tanin dan steroid. Ekstrak n-heksan
Rendemen yang diperoleh dari hasil ekstraksi hanya mengandung senyawa steroid.
disajikan pada Table 1. Intensitas kandungan senyawa aktif pada tiap
Hasil ekstraksi seperti ditunjukkan pada pelarut memberikan hasil yang berbeda-beda.
Table 1 mengambarkan bahwa rendemen Secara kualitatif, senyawa bioaktif memiliki
tertinggi diperoleh dari ekstrak metanol intensitas kuat pada ekstrak metanol. Hal
sebesar 7,2 %. Hal ini menunjukkan bahwa ini mengidentifikasi bahwa senyawa bioaktif
komponen senyawa polar lebih banyak pada dalam ekstrak daun N. fruticans cenderung
daun tumbuhan nipah (N. fruticans). Metanol larut dalam larutan polar.
Fenol adalah senyawa yang terikat pada Ekstrak kasar dari metanol memiliki
cincin aromatik dengan satu gugus hidroksil kandungan flavonoid dengan intensitas yang
(Fessenden dan Fessenden 1986). Efek biologis kuat. Sementara pada ekstrak etil asetat dan
dari senyawa fenolik menghasilkan aktivitas n-heksana tidak terdeteksi senyawa flavonoid.
antioksidan melalui mekanisme pereduksi, Hasil uji flavonoid dengan pereaksi HCl dan
penangkap radikal bebas, pengkelat logam, Mg. Hasil positif senyawa flavonoid dari
peredam terbentuknya oksigen singlet serta pereaksi ini ditunjukkan dengan terbentuknya
pendonor elektron (Karadeniz et al. 2005). buih dan perubahan warna larutan. Intensitas
Hasil uji fitokimia dapat dilihat pada Table 3. flavonoid pada pelarut metanol menunjukkan
Indikator senyawa fenolik dilihat melalui bahwa komponen flavonoid yang ada pada
terbentuknya warna biru keungguan yang ekstrak daun N. fruticans memiliki kandungan
sangat pekat pada ekstrak metanol dan etil flavonoid yang bersifat polar. Hal ini diduga
asetat. Hal ini menunjukkan bahwa ekstrak karena flavonoid tersebut berikatan dengan
metanol dan etil asetat positif mengandung gula sebagai glikosida, sehingga flavonoid yang
senyawa fenolik. Flavonoid memiliki sistem bersifat polar dapat larut pada pelarut polar.
aromatik pada tumbuhan dan mengikat gula Yusoff et al. (2015) melaporkan bahwa ekstrak
sebagai glukosida dan aglikon. Flavonoid N. fruticans memiliki kandungan senyawa
terdapat dalam tumbuhan sebagai campuran, fenolik dan flavonoid yang menunjukkan
jarang sekali dijumpai hanya flavonoid tunggal aktivitas antioksidan yang kuat.
dalam jaringan tumbuhan. Penggolongan Lebih dari 90 suku tumbuhan yang
jenis flavonoid dalam jaringan mula-mula mengandung glikosida triterpena dan
didasarkan pada telaah sifat kelarutan dan sterol yang diindikasikan sebagai saponin
reaksi warna (Harborne 1987). (Harborne 1987). Glikosida saponin terdapat
Table 3 Flavonoid, phenolic, saponin, tannin, steroids crude extracts of nipah leaves.
Phenolic
Saponin
Tannin
Steroids
pada tanaman tinggi dan dapat membentuk ekstrak yang berwarna hitam pekat. Sementara,
larutan koloidal dalam air. Sebagian besar pada ekstrak n-heksana menunjukkan tidak
saponin bereaksi terlarut dalam air, beberapa adanya intensitas senyawa aktif tanin.
ada yang sukar larut dalam air dan sebagian Hasil uji fitokimia pada alkaloid ekstrak
kecil ada yang bereaksi basa (Sirait 2007). daun N. fruticans pada semua pelarut tidak
Hasil uji senyawa aktif menunjukkan terdeteksi. Suradikusumah (1989) menyatakan
bahwa senyawa saponin ketiga ekstrak daun bahwa reaksi utama yang mendasari biosintesis
N. fruticans menunjukkan ekstrak metanol senyawa alkaloid adalah reaksi Mannich yaitu
memiliki nilai positif sedangkan ekstrak etil suatu aldehida berkondensasi dengan suatu
asetat dan n-heksan memiliki nilai negatif. amina menghasilkan suatu ikatan karbon-
Hal ini menunjukkan bahwa senyawa saponin nitrogen dalam bentuk imina atau garam
hanya mampu terekstrak pada pelarut polar. iminum diikuti oleh serangan suatu atom
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa karbon nukleofilik yang dapat berupa fenol.
ekstrak metanol dan etil asetat memiliki Tidak terdeteksinya alkaloid menunjukkan
kandungan senyawa tanin dengan intensitas bahwa tidak adanya kandungan amina dalam
yang cukup kuat. Hal ini dilihat pada warna ekstrak daun N. fruticans.
Hal ini dperkuat dengan laporan ekstrak n-heksan memiliki nilai IC50 238,47
Imra et al. (2016) bahwa ekstrak daun nipah µg/mL. Hal ini menunjukkan bahwa ekstrak
mengandung senyawa kimia aktif antara etil asetat memiliki aktivitas antioksidan
lain; flavonoid, tanin, fenol hidrokuinon, yang paling tinggi daripada ekstrak metanol
diterpen, steroid dan saponin. Ebana et Molyneux (2004) menyatakan bahwa nilai
al. (2015) melaporkan bahwa sampel daun IC50 adalah seberapa besar konsentrasi larutan
nipah (N. fruticans) dikoleksi di Delta Niger sampel untuk mereduksi DPPH sebanyak
Wilayah Nigeria ternyata tidak menunjukkan 50%. Indikasinya bahwa apabila nilai IC50
adanya senyawa saponin dan tanin sementara semakin kecil menunjukkan bahwa aktivitas
senyawa alkaloid menunjukkan adanya positif antioksidannya semakin tinggi. Senyawa
alkaloid. memiliki aktivitas antioksidan sangat tinggi
apabila nilai IC50 kurang dari 50 µg/mL,
Aktivitas Antioksidan tinggi apabila nilai IC50 antara 50-100 µg/
Pengujian aktivitas antioksidan mL, sedang apabila nilai IC50 berkisar 100-
dilakukan menggunakan metode 1,1-difenil-2 150 µg/mL dan rendah apabila berada
pikrilhidrazil (DPPH). Asam askorbat pada nilai IC50 berkisar antara 150-200 µg/
digunakan sebagai pembanding dan kontrol mL. Hasil penelitian menunjukkan ekstrak
positif. Parameter yang umum digunakan daun nipah (N. fruticans) dan asam askorbat
untuk menginterpretasikan hasil pengujian memiliki nilai IC50 >50. Putri et al. (2013)
DPPH adalah nilai IC50. Hasil analisis nilai melaporkan bahwa ekstrak daun nipah
aktivitas antioksidan, asam askorbat, ekstrak dengan pelarut bertingkat metanol memiliki
kasar daun nipah dapat dilihat pada Table 3. aktivitas antioksidan yang paling tinggi jika
Septiana dan Asnani (2013) menyatakan dibandingkan dengan ekstrak etil asetat dan
bahwa antioksidan sebagai zat yang dapat n-heksan dengan nilai IC50 17,72 µg/mL.
menangkal radikal bebas (free radical) dan Imra et al. (2016) juga melaporkan adanya
reaksi auto-oksidasi dalam oksidasi lipid. aktivitas antioksidan yang kuat pada ekstrak
Kemampuan ekstrak dalam menghambat metanol dengan nilai IC50 22,50 µg/mL. Jika
aktivitas radikal bebas ditentukan berdasarkan dibandingkan dengan ekstrak etil asetat dan
nilai IC50. Nilai tersebut menunjukkan metanol daun nipah asal Pesisir Aceh Barat
konsentrasi sampel yang dibutuhkan untuk memiliki aktivitas antioksidan yang lebih kuat
mengurangi aktivitas radikal bebas DPPH dengan nilai IC50 8,81 µg/mL dan 9,31 µg/
50% (Latteä dan Kolodziej 2004; Molyneux mL. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh
2004). karakteristik habitat tumbuhan nipah (N.
Berdasarkan hasil penelitian fruticans) yang berbeda akan mempengaruhi
menunjukkan bahwa ketiga ekstrak daun kandungan senyawa metabolit sekunder dari
N. fruticans dan standar asam askorbat spesies yang sama.
memiliki aktivitas yang berbeda. Ekstrak etil Selain itu, perbandingan aktivitas
asetat memiliki nilai IC50 8,81 µg/mL. Ekstrak antioksidan pada pelarut yang berbeda
metanol memiliki nilai IC50 9,31 µg/mL dan menunjukkan nilai yang relatif berbeda.
Methanol 9.31±0.10
Ethyl Acetate 8.81±1.75
n-heksane 238.47± 2.85
Ascorbic acid 1.30