Anda di halaman 1dari 6

CRITICAL JOURNAL REVIEW

“HOMESCHOOLING DALAM MASYARAKAT:


STUDI ETNOGRAFI PENDIDIKAN”

Disusun
Oleh:

Armi Riski Gultom


(NIM: 0301162146)

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat tugas Semester V (Lima) Mata Kuliah


Pendidikan Luar Sekolah (PLS) di Program Studi Pendidikan Islam

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUTUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA,
MEDAN
TAHUN 2018
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah… Segala puji bagi Allah Jalla wa ‘Ala yang telah


memberikan kita banyak kenikmatan yang jika kita hitung maka tak akan pernah
kita dapat hitung nikmat tersebut. Diantara nikmat tersebut adalah nikmat hidayah
yang insya Allah kita dapati pada hari ini, karena barang siapa yang Allah berikan
petunjuk maka ia tak akan pernah tersesat selama-lamanya, dan barangsiapa yang
Allah sesatkan, maka ia tak akan mendapat petunnjuk selama-lamanya.

Disamping itu, pada hari ini juga saya sebagai penyusun Critical Jurnal
Reiview (CJR) ini masih diberikan kesempatan oleh Allah ‘Azza wa Jalla untuk
menyelesaikan tugas penyusunan CJR ini. Dan dengan CJR inipun nantinya Allah
berikan saya nikmat dapat memberikan kesesuain dan kemudahan dalam
memahami isi dari CJR yang terdapat di karya ilmiah ini.

Pada CJR ini juga, saya mencoba menganalisis lebih jauh lagi terhadap
salah satu jurnal penelitian, maka dengan demikian saya sebagai penyusun
mengharapkan perbaikan berupa kritik dan saran yang membangun dari para
pembaca. Sekian dan terimakasih.

Medan, 13 Nopember 2018

Armi Riski Gultom

1
A. Identitas Jurnal
Identitas jurnal ini berjudul ‘Homeschooling Dalam Masyarakat: Studi
Etnografi Pendidikan’. Jurnal ini ditulis oleh Iin Purnamasari, Suyata, Siti Irene
dan Astuti Dwiningrum dari Universitas PGRI Semarang dan Universitas Negeri
Yogyakarta. Portal jurnal internasional ini masuk ke dalam Jurnal Pembangunan
Pendidikan: Fondasi dan Aplikasi Volume 5, No 1, June 2017 (halaman 14-31)
dengan kode p-ISSN: 2302-6383 dan e-ISSN: 2502-1648.

B. Ringkasan/Deskripsi Jurnal
Homeschooling saat ini telah menjadi salah satu bentuk pendidikan
alternatif yang fenomenal dengan penekanan untuk mengako-modasi potensi
kecerdasan anak secara mak-simal. Selain itu juga dipandang sebagai alternatif
untuk menghindari pengaruh lingkungan negatif yang akan dihadapi oleh anak-
anak di sekolah umum ketika menimba ilmu. Homeschooling (sekolah rumah)
diatur dalam Sistem Pendidikan Nasional di bawah Divisi Pendidikan Nonformal.
Undang-Undang No. 20/2003 (Depdiknas, 2003) Pasal 27 Ayat 1 menyebutkan
bahwa kegiatan pendidikan in-formal yang dilakukan oleh keluarga dan ling-
kungan berbentuk kegiatan belajar secara mandiri.
Pada dasarnya format sekolah rumah dibedakan menjadi tunggal dan
majemuk. Adapun gabungan dari beberapa sekolah rumah majemuk tersebut
membentuk sebuah format lain yaitu komunitas sekolah rumah. Pada perkem-
bangannya, istilah yang lebih fenomenal ada-lah homeschooling tunggal,
majemuk dan komunitas. Berikut uraian dari beberapa ben-tuk homeschooling di
Yogyakarta yaitu tunggal, majemuk maupun komunitas. Bagian ini merupakan
temuan tambahan dari studi etnografi yang dilaksanakan, dan bagi peneliti
menjadi bagian penting yang harus dikaji tersendiri. Terdapat beberapa hal yang
dapat dijadikan sebagai kata kunci dalam memahami pelaksanaan home-schooling
tunggal yaitu: (1) orangtua/praktisi memiliki pemahaman terhadap hakikat pen-
didikan, (2) orangtua memiliki latar belakang pendidikan tinggi, (3) keluarga
memiliki ke-khasan yang dijadikan dasar budaya belajar anak (customized), (4)
tujuan pendidikan adalah membangun masa depan berdasarkan minat dan bakat

2
anak, (5) proses pembelajaran berbasis kebutuhan khusus, keunikan, gaya belajar
dan tipe kecerdasan anak, (6) metode pembelajaran cenderung eklektik, dengan
pen-dekatan unschooling/tidak mengirimkan anak ke sekolah.
Sedangkn pada intinya, praktisi homeschooling yang masih merasa belum
terwadahi dalam kebijakan yang seharusnya, harus berupaya memperjuangkan
dan memberikan masukan-masukan kepada para stakeholder dan pengambil
kebijakan, secara bersama-sama dengan para homeschooler yang lain. Hal
tersebut untuk mewujudkan penguatan bagi homeschooler secara umum yang
sebenarnya memiliki kepentingan dasar yang sama, sehingga relasi sinergis antar
homeschooler dalam berbagai varian dengan para pengambil kebijakan dapat
menghasilkan regulasi yang berpihak bagi semua homeschooler.
Pemerintah dalam hal ini sebagai pengambil kebijakan, harus benar-benar
me-ngembalikan hakikat pendidikan formal, non-formal dan informal berdasarkan
core pada setiap jalur tersebut. Hal ini berkaitan dengan filosofi, prinsip dan
konsep yang memang berbeda-beda, dan harus dihargai sebagai kebebasan
menentukan pilihan hidup dan men-dapatkan hak pendidikan bagi para pelakunya.
Termasuk pada pendidikan homeschooling, yang tidak dapat dipungkiri saat ini
berkembang secara fenomenal karena dinilai memiliki peran dan fungsi bagi
pendidikan anak.

C. Analisis (Kekhasan dan kemutakhiran, kelebihan dan kekurangan)


Jurnal ini dikatakan mutakhir karena materi yang disajikan sesuai dengan
perkembangan ilmu, selain itu penelitian ini juga dilakukan pada tahun 2017 yaitu
dalam kurum waktu 2 tahun terakhir. Penggunaan contoh-contoh di dalamnya
juga terkini karena jurnal ini mrupakan jurnal penelitian kualitatif, maka jurnal
tersebut menyebutkan hasil analisis ataupun data yang diambil saat itu juga.
Kemudian rujukan. Rujukan dalam jurnal ini sangat mutakhir, lebih dari 15
rujukan pada jurnal ini, hanya ada sedikit rujukan di bawah tahun 2000, rata-rata
rujukan tersebut tahun 2010 ke atas. Kemudian analisi mengenai kekhasan jurnal
dapar diperhatikan yang menyataan bahwa adanya kegayutan antar elemen dari
tulisan/jurnal ini.

3
D. Rekomendasi
Pada pelaksanaan program, hendaknya lembaga penyelenggara program
homeschooling lebih ketat dalam menetapkan syarat-syarat calon peserta didik
agar homeschooling benar-benar dijadikan pendidikan alternatif bagi peserta didik
yang membutuhkan bukan sebagai gaya hidup, dan memfasilitasi berbagai sarana
dan prasarana pembelajaran di lembaga lain.
Keberadaan perpustakaan sebagai penunjang dari proses pembelajaran
hendaknya lebih dilengkapi lagi koleksi buku-bukunya agar peserta didik dapat
memanfaatkan dengan lebih baik untuk keperluan pembelajaran. Selain itu untuk
memberikan kesempatan pada semua gologan ekonomi keluarga agar dapat ikut
serta mengikuti program homeschooling ini dengan menyediakan pembelajaran
dengan biaya yang lebih terjangkau atau memberikan beasiswa. Koordinator
badan tutorial sebagai penanggung jawab kegiatan belajar mengajar, baik
komunitas maupun distance learning menjalin komunitas yang baik lagi dengan
keluarga peserta didik (homeschooler) dalam upaya mewujudkan pem-belajaran
yang baik dan terin-tegrasi dari semua aspek yang menunjang yakni aspek
kognitif, afektif dan psikomotorik. Terkait dengan adanya kegiatan ekstra-
kulikuler hendaknya lebih bervariatif dan terarah sehingga peser-ta didik dapat
mengikuti kegiatan yang diminatinya dengan lebih optimal.
Berdasarkan jurnal ini sangat saya rekomendasikan untuk dibaca dan
dipahami oleh para guru dan calon guru, karena dalam penyusunan buku ini di
susun oleh orang-orang yang memang ahli dibidangnya, kemudian buku ini juga
menyajikan isi materi yang nyaman dan mudah dipahami ketika membacanya.
Disamping itu, hal yang tak lupa dari buku ini adalah isi buku yang terbilang
cukup sedikit jumlah halamannya tetapi memuat keperluan seorang homeschooler.
Serta dalam jurnal ini yang jarang sekali ada pada jurnal lain adalah menyajikan
sesuai dengan pendidikan indonesia zaman sekarang, dimana pada jurnal ini juga
menyampaikan Undang-Undang untuk mendukung akan isi-isi materi yang
dibahas.

4
E. Simpulan
Pada Keluaran (Output), untuk mewujudkan hasil pem-belajaran yang
terintegrasi maka tutor diharapkan dapat melaku-kan hal-hal sebagai berikut :1).
Membuat perencanaan pembelajaran yang sistematis dan mengintegrasikan
seluruh aspek pengembangan dalam rangkaian tema secara tertulis. 2).
Menciptakan situasi pembelajaran dima-na terjalin hubungan interaktif dengan
peserta didik. 3). Menyiapkan media dan sumber belajar yang lebih berorientasi
pada peserta didik agar pembelajaran homeschooling ini dampaknya (outcome)
dapat disarankan, maka orag tua sebagai pembimbing dan pengajar langsung
terhadap anaknya di rumah harus dapat menjalin komunikasi yang baik dengan
anaknya seba-gai peserta didik, sehingga anak dapat merasa senang dan nyaman
untuk melakukan kegiatan bela-jar mengajar di rumah. Orang tua juga harus dapat
menjalin komunikasi yang baik dengan tutor di Lembaga Homeschooling Kak
Seto, sehingga dapat melakukan shuring mengenai berbagai hal kegiatan belajar
mengajar yang baik, serta metode, media dan sumber belajar yang digunakan
untuk anak pembelajaran home-schooling terletak pada disiplin dan komitmen
orang tua dalam melaksanakan pendidikan.

Anda mungkin juga menyukai