Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air
seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas manusia. Danau, sungai, lautan dan
air tanah adalah bagian penting dalam siklus kehidupan manusia dan merupakan salah satu
bagian dari siklus hidrologi. Selain mengalirkan air juga mengalirkan sedimen dan polutan.
Berbagai macam fungsinya sangat membantu kehidupan manusia. Pemanfaatan terbesar danau,
sungai, lautan dan air tanah adalah untuk irigasi pertanian, bahan baku air minum, sebagai
saluran pembuangan air hujan dan air limbah, bahkan sebenarnya berpotensi sebagai objek
wisata.
Pencemaran air berdampak luas, misalnya dapat meracuni sumber air minum, meracuni
makanan hewan, ketidakseimbangan ekosistem sungai dan danau, pengrusakan hutan akibat
hujan asam, dan sebagainya. Di badan air, sungai dan danau, nitrogen dan fosfat (dari kegiatan
pertanian) telah menyebabkan pertumbuhan tanaman air yang di luar kendali (eutrofikasi
berlebihan). Ledakan pertumbuhan ini menyebabkan oksigen, yang seharusnya digunakan
bersama oleh seluruh hewan/tumbuhan air, menjadi berkurang. Ketika tanaman air tersebut mati,
dekomposisi mereka menyedot lebih banyak oksigen. Sebagai akibatnya, ikan akan mati, dan
aktivitas bakteri menurun.
Untuk mencegah agar tidak terjadi pencemaran air, dalam aktivitas kita dalam memenuhi
kebutuhan hidup hendaknya tidak menambah terjadinya bahan pencemar antara lain tidak
membuang sampah rumah tangga, sampah rumah sakit, sampah/limbah industri secara
sembarangan, tidak membuang ke dalam air sungai, danau ataupun ke dalam selokan. Tidak
menggunakan pupuk dan pestisida secara berlebihan, karena sisa pupuk dan pestisida akan
mencemari air di lingkungan tanah pertanian. Tidak menggunakan deterjen fosfat, karena
senyawa fosfat merupakan makanan bagi tanaman air seperti enceng gondok yang dapat
menyebabkan terjadinya pencemaran air.
Pencemaran tanah yaitu suatu keadaan dimana masuknya benda fisik, kimia, atau
biologis ke dalam tanah yang bersifat merusak jika tidak pada tempatnya, seperti tanah jika
benda benda tersebut masuk ke dalam tanah maka ia akan merusak struktur tanah sehingga
tanaman-tanaman yang tumbuh disekitarnya akan sulit untuk berkembang dan tumbuh.
Pencemaran tanah merupakan kerusakan yang terjadi pada permukaan tanah yang
disebabkan oleh aktivitas-aktivitas manusia yang tidak bertanggung jawab dalam menggunakan
sumber daya alam yang ada.
Pencemaran tanah sebagian besar disebabkan oleh adanya kebocoran bahan kimia baik
itu yang dilakukan secara sengaja ataupun tidak sengaja baik dalam skala yang besar ataupun
kecil. Limbah sebagai salah satu penyebab pencemaran tanah yang merupakan hasil dari
buangan dari industri domestik ataupun rumah tangga. Limbah ini sering kali juga disebut
sebagai sampah dan kehadirannyapun tidak diperdulikan oleh masyarakat.
Dampak dari adanya pencemaran tanah ini sangat berbahaya sekali untuk kita. Oleh karena itu
setelah tanah mengalami pencemaran yang cukup parah, hal pertama yang harus dilakukan
adalah mengembalikan fungsi tanah tersebut dan membuatnya sehat kembali seperti sediakala.
Ada dua cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi pencemaran tanah, diantaranya sebagai
berikut.
1. Remidiasi Tanah
Remidiasi tanah ini dilakukan untuk membersihkan tanah yang sedang tercemar limbah
ataupun zat kimia lainnya. Saat ini telah diketahui dua cara untuk membersihkan tanah,
yakni melalui in-situ dan ex-situ.
Remidiasi in-situ dilakukan dengan cara membersihkan lahan dan kemudian dilakukan
injeksi serta melakukan bioremidiasi. Cara ini lebih banyak digunakan oleh orang karena
dari segi biayanya lebih murah dan jangka waktu pengerjaannya juga tidak membutuhkan
waktu yang terlalu lama.
Sedangkan untuk remidiasi ex-situ dilakukan dengan cara menggali tanah yang tercemar dan
kemudian tanah tersebut dipindahkan ke daerah lain untuk diamankan. Biasanya tanah yang
tercemar ini akan masuk ke dalam tangki khusus dan nantinya akan dicampur dengan zat-zat
yang mampu menghilangkan zat pencemar di dalamnya. Setelah tanahnya bersih, maka
tanah tersebut bisa diletakkan lagi ke tempat sebelumnya.
Namun cara es-situ ini jarang sekali digunakan. Hal ini disebabkan remidiasi ex-situ
memerlukan waktu yang cukup lama dan biayanya juga mahal serta harus melalui proses
yang cukup rumit.
2. Bioremidiasi
Cara mengatasi tanah yang tercemar lainnya adalah dengan melakukan proses bioremidiasi.
Sesuai dengan namanya, bioremidiasi dilakukan dengan cara menggunakan komponen
biologis atau organisme untuk mengobati tanah yang sudah tercemar.
Caranya adalah dengan memberikan beberapa mikroorganisme khusus yang dapat
menguraikan berbagai zat pencemar yang terdapat pada tanah seperti jamur dan juga bakteri.
Bioremidiasi ini membutuhkan waktu yang cukup lama karena dilakukan dengan acara
alami.
KELOMPOK 3 :
1. Abel 5. Desi
2. Yuliana 6. Sayeri
3. Sahra 7. Saddam
4. Jais 8. Putra
KELOMPOK 3 :
1. Muzayynah 5. Hermanto
2. Risalatun Musyirah 6. Anwari
3. Salam Al - Farisi 7. Tuh Nur Aisyah
4. Saribul Ihsan