Anda di halaman 1dari 13

BAB I

Pendahuluan

A. Latar Belakang Masalah


Dari tahun ke tahun jika kita mengamati kejadian di bumi ini, maka kita akan
merasakan suatu perbedaan, yaitu suhu di permukaan bumi ini semakin panas dan cuaca
menjadi tidak menentu. Para ahli menyebutnya dengan istilah pemanasan global atau global
warming, dimana terjadi peningkatan suhu di permukaan bumi akibat efek rumah kaca.
Sinar matahari yang tidak terserap permukaan bumi akan dipantulkan kembali dari
permukaan bumi ke angkasa. Setelah dipantulkan kembali berubah menjadi gelombang
panjang yang berupa energi panas. Namun sebagian dari energi panas tersebut tidak dapat
menembus kembali atau lolos keluar ke angkasa, karena lapisan gas-gas atmosfer sudah
terganggu komposisinya. Akibatnya energi panas yang seharusnya lepas ke angkasa
(stratosfer) menjadi terpancar kembali ke permukaan bumi (troposfer) atau adanya energi
panas tambahan kembali lagi ke bumi dalam kurun waktu yang cukup lama, sehingga lebih
dari dari kondisi normal, inilah efek rumah kaca berlebihan karena komposisi lapisan gas
rumah kaca di atmosfer terganggu, akibatnya memicu naiknya suhu rata-rata dipermukaan
bumi maka terjadilah pemanasan global. Karena suhu adalah salah satu parameter dari iklim
dengan begitu berpengaruh pada iklim bumi, terjadilah perubahan iklim secara global.
Penelitian yang dilakukan oleh para ahli selama beberapa dekade terakhir ini
menunjukkan bahwa ternyata makin panasnya  planet bumu ini terkait langsung dengan gas-
gas rumah kaca yang dihasilkan oleh aktivitas manusia. Tidak dapat dipungkiri lagi, semakin
maju perkembangan zaman maka teknologi pun semakin maju, mau tidak mau manusia juga
akan mangikuti perkembangan tersebut.

Salah satunya adalah pemakaian bahan bakar fosil yang menghasilkan kontributor
pemanasan global yaitu carbondioksida (CO2), metana (CH4) yang dihasilkan agrikultur dan
peternakan (terutama dari sistem pencernaan hewan-hewan  ternak), nitrogen oksida (NO)
dari pupuk, dan gas-gas yang digunakan untuk  kulkas dan pendingin ruangan (CFC). 
Diamana gas-gas tersebut sangat sulit untuk diuraikan di atmosfer bumi. Rusaknya hutan-
hutan yang seharusnya berfungsi sebagai penyimpan CO2 juga makin memperparah keadaan
ini  karena pohon-pohon yang mati akan  melepaskan CO2 yang tersimpan di  dalam
jaringannya ke atmosfer.

1
Fokus dari makalah kami adalah membahas tentang efek rumah kaca itu sendiri
ditinjau dari segi pengertian, hal-hal yang menyebabkan efek rumah kaca, akibat yang
ditimbulkannya, serta solusi dalam  mengatasi efek rumah kaca agar dapat meminimalisir
dampak yang ditimbulkannya.

B. Identifikasi Masalah
Secara alamiah  sinar matahari yang masuk ke bumi, sebagian akan dipantulkan
kembali oleh permukaan bumi ke angkasa. Sebagian sinar matahari yang dipantulkan itu akan
diserap oleh gas-gas di atmosfer yang menyelimuti bumi –disebut gas rumah kaca, sehingga
sinar tersebut terperangkap dalam bumi. Peristiwa ini dikenal dengan efek rumah kaca (ERK)
karena peristiwanya sama dengan rumah kaca, dimana panas yang masuk akan terperangkap
di dalamnya, tidak dapat menembus ke luar kaca, sehingga dapat menghangatkan seisi rumah
kaca tersebut.

C. Rumusan Masalah
Berdasarkan  latar  belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai
berikut :
1. Apa pengertian efek rumah kaca?
2. Apa yang dapat menyebabkan timbulnya efek rumah kaca?
3. Apa akibat yang ditimbulkan oleh efek rumah kaca?
4. Bagaimana solusi untukmengatasi efek rumah kaca?

D. Tujuan Penulisan
Dari rumusan masalah tersebut dapat diketahui bahwa tujuan penulisan Karya Tulis
Ilmiah ini adalah :
1. Untuk mengetahui pengertian efek rumah kaca.
2. Untuk mengetahui penyebab timbulnya efek rumah kaca.
3. Untuk mengetahui akibat yang ditimbulkan oleh efek rumah kaca.
4. Untuk mengetahui solusi untukmengatasi efek rumah kaca.

E. Manfaat Penulisan
Dari segenap pembahasan yang telah dipaparkan, harapan yang ingin diwujudkan
dalam  makalah ini tercakup secara teoritis dan secara praktis  yang meliputi :
1. Secara teoritis

2
Makalah ini diharapkan berguna untuk memberikan sumbangan terhadap usaha peningkatan
dan pengembangan mutu pendidikan.
2. Secara praktis
Tujuan praktis dari makalah ini adalah: Mendorong Guru dan Siswa untuk dapat memahami
penyebab efek rumah kaca dan akibat yang ditimbulkannya, sehingga dapat dicarikan solusi
untuk mengatasinya.

F. Metode Penulisan
Metode yang digunakan penulis dalam penulisan makalah ini antara lain dengan Studi
elektromedia dengan memanfaatkan fasilitas Internet dan situs-situs pendukung guna
memperoleh  referensi sekunder.
  

3
BAB II
PEMBAHASAN
  
A. Pengertian Efek Rumah Kaca
Istilah efek rumah kaca dalam bahasa inggris disebut green house efect, pada awalnya
berasal dari pengalaman para petani yang tinggal di daerah beriklim sedang yang
memanfaatkan rumah kaca untuk menanam dan menyimpan sayur mayur dan bunga-bungaan
di musim dingin. Para petani tersebut menggunakan rumah kaca karena sifat kaca yang
mudah menyerap panas dan sulit melepas panas, di dalam rumah kaca suhunya lebih tinggi
dari pada di luar rumah kaca, karena cahaya matahari yang menembus kaca akan dipantulkan
kembali oleh benda-benda di dalam ruanagn rumah kaca sebagai gelombang panas berupa
gelombang sinar infra merah, tetapi gelombang panas tersebut terperangkap di dalam ruangan
rumah kaca dan tidak bercampur dengan udara dingin di luar ruangan.
Dari situlah istilah efek rumah kaca muncul, bumi diibaratkan sebagai tanaman, dan
kaca sebagai atmosfer bumi, dimana atmosfer ini befungsi untuk menjaga suhu bumi agar
tetap hangat walaupun di musim dingin.
Efek rumah kaca sangat berguna bagi kehidupan di bumi karena gas-gas dalam
atmosfer dapat  menyerap gelombang panas dari sinar matahari menjadikan suhu di bumi
tidak terlalu rendah untuk dihuni makhluk hidup. Seandainya tidak ada gas rumah kaca jadi
tidak ada efek rumah kaca, suhu di bumi rata-rata hanya akan -18 0 C, suhu yang terlalu
rendah bagi sebagian besar makhluk hidup, termasuk manusia. Tetapi dengan adanya efek
rumah kaca suhu rata-rata di bumi menjadi 330C lebih tinggi , yaitu 150C, suhu ini sesuai bagi
kelangsungan kehidupan makhluk hidup.
Gas Rumah Kaca terdiri dari :
1.      Uap air
Uap air adalah gas rumah kaca yang timbul secara alami dan bertanggungjawab
terhadap sebagian besar dari efek rumah kaca. Konsentrasi uap air berfluktuasi secara
regional, dan aktivitas manusia tidak secara langsung mempengaruhi konsentrasi uap air
kecuali pada skala lokal.
2.      Karbondioksida
Manusia telah meningkatkan jumlah karbondioksida yang dilepas ke atmosfer ketika
mereka membakar bahan bakar fosil, limbah padat, dan kayu untuk menghangatkan
bangunan, menggerakkan kendaraan dan menghasilkan listrik. Pada saat yang sama, jumlah

4
pepohonan yang mampu menyerap karbondioksida semakin berkurang akibat perambahan
hutan untuk diambil kayunya maupun untuk perluasan lahan pertanian.
3.      Metana
Metana yang merupakan komponen utama gas alam juga termasuk gas rumah kaca. Ia
merupakan insulator yang efektif, mampu menangkap panas 20 kali lebih banyak bila
dibandingkan karbondioksida. Metana dilepaskan selama produksi dan transportasi batu
bara, gas alam, dan minyak bumi. Metana juga dihasilkan dari pembusukan limbah organik di
tempat pembuangan sampah (landfill), bahkan dapat keluarkan oleh hewan-hewan tertentu,
terutama sapi, sebagai produk samping dari pencernaan. Sejak permulaan revolusi industri
pada pertengahan 1700-an, jumlah metana di atmosfer telah meningkat satu setengah kali
lipat.
4.      Nitrogen Oksida
Nitrogen oksida adalah gas insulator panas yang sangat kuat. Ia dihasilkan terutama
dari pembakaran bahan bakar fosil dan oleh lahan pertanian. Ntrogen oksida dapat
menangkap panas 300 kali lebih besar dari karbondioksida. Konsentrasi gas ini telah
meningkat 16 persen bila dibandingkan masa pre-industri.
5.      Gas lainnya
Gas rumah kaca lainnya dihasilkan dari berbagai proses manufaktur. Campuran
berflourinasi dihasilkan dari peleburanalumunium. Hidrofluorokarbon (HCFC-22) terbentuk
selama manufaktur berbagai produk, termasuk busa untuk insulasi, perabotan (furniture), dan
temoat duduk di kendaraan. Lemari pendingin di beberapa negara berkembang masih
menggunakanklorofluorokarbon (CFC) sebagai media pendingin yang selain mampu
menahan panas atmosfer juga mengurangi lapisan ozon(lapisan yang melindungi Bumi dari
radiasi ultraviolet).

B. Penyebab Efek Rumah Kaca


             Efek rumah kaca disebabkan karena naiknya konsentrasi gaskarbondioksida (CO2) dan
gas-gas lainnya  (CH4(Metan) dan N2O (Nitrous Oksida), HFCs (Hydrofluorocarbons), PFCs
(Perfluorocarbons) dan SF6 (Sulphur hexafluoride) di atmosfer yang disebut gas rumah kaca.
Kenaikan konsentrasi gas CO2 ini disebabkan oleh kenaikan pembakaranbahan bakar
minyak (BBM), batu bara dan bahan bakar organik lainnya yang melampaui kemampuan
tumbuhan-tumbuhan dan laut untuk mengabsorbsinya.
           Gas rumah kaca dapat dihasilkan baik secara alamiah maupun dari hasil kegiatan manusia.
Namun sebagian besar yang menyebabkan terjadi perubahan komposisi gas rumah kaca di

5
atmosfer adalah gas-gas buang yang teremisikan keangkasa sebagai hasil dari aktifitas
manusia untuk membangun dalam memenuhi kebutuhan hidupnya selama ini. Aktifitas-
aktifitas yang menghasilkan gas rumah kaca diantarnya dari kegiatan perindustrian,
penyediaan energi listrik, transportasi dan hal lain yang bersifat membakar suatu bahan.
Sedangkan dari peristiwa secara alam juga menghasilkan/ mengeluarkan gas rumah kaca
seperti dari letusan gunung berapi, rawa-rawa, kebakaran hutan, peternakan hingga kita
bernafaspun mengeluarkan gas rumah kaca. Selain itu aktifitas manusia dalam alih guna
lahan juga mengemisikan gas rumah kaca.
Mekanisme kerja gas rumah kaca adalah sebagai berikut, lapisan atmosfir yang terdiri
dari, berturut-turut : troposfir, stratosfir, mesosfir dan termosfer: Lapisan terbawah (troposfir)
adalah bagian yang terpenting dalam kasus efek rumah kaca.
Sekitar 35% dari radiasi matahari tidak sampai ke permukaan bumi. Hampir seluruh
radiasi yang bergelombang pendek (sinar alpha, beta dan ultraviolet) diserap oleh tiga lapisan
teratas. Yang lainnya dihamburkan dan dipantulkan kembali ke ruang angkasa oleh molekul
gas, awan dan partikel. Sisanya yang 65% masuk ke dalam troposfir. Di dalam troposfir ini,
14 % diserap oleh uap air, debu, dan gas-gas tertentu sehingga hanya sekitar 51% yang
sampai ke permukaan bumi. Dari 51% ini, 37% merupakan radiasi langsung dan 14% radiasi
difus yang telah mengalami penghamburan dalam lapisan troposfir oleh molekul gas dan
partikel debu. Radiasi yang diterima bumi, sebagian diserap sebagian dipantulkan. Radiasi
yang diserap dipancarkan kembali dalam bentuk sinar inframerah.
Sinar inframerah yang dipantulkan bumi kemudian diserap oleh molekul gas yang
antara lain berupa uap air atau H2O, CO2, metan (CH4), dan ozon (O3). Sinar panas
inframerah ini terperangkap dalam lapisan troposfir dan oleh karenanya suhu udara di
troposfir dan permukaan bumi menjadi naik, terjadilah efek rumah kaca.

C. Akibat Efek Rumah Kaca


Efek rumah kaca tentu saja memiliki dampak yang ditimbulkannya, dampak tersebut
dapat berupa dampak negatif dan positif.
1.   Dampak negatif antara lain :
 Meningkatnya suhu permukaan bumi akan mengakibatkan adanya
perubahan iklim yang sangat ekstrim di bumi. Hal ini dapat mengakibatkan
terganggunya hutan dan ekosistemlainnya, sehingga mengurangi kemampuannya
untuk menyerap karbon dioksida di atmosfer.

6
 Pemanasan global mengakibatkan mencairnya gunung-gunung es di daerah kutub
yang dapat menimbulkan naiknya permukaan air laut.
 Efek rumah kaca juga akan mengakibatkan meningkatnya suhu air laut sehingga air
laut mengembang dan terjadi kenaikan permukaan laut yang mengakibatkan
negarakepulauan akan mendapatkan pengaruh yang sangat besar.
 Efek rumah kaca menjadi penyebab global warming dan perubahan iklim. Iklim di
bumi menjadi tak menentu dan susah diprediksikan, sehingga mengganggu sistem
penerbangan dan petani dalam menentukan masa panen.
2.   Dampak positif adanyaefek rumah kaca antara lain :
 Efek rumah kaca sangat berguna bagi kehidupan di bumi karena gas-gas dalam
atmosfer dapat  menyerap gelombang panas dari sinar matahari menjadikan suhu di
bumi tidak terlalu rendah untuk dihuni makhluk hidup. Seandainya tidak ada gas
rumah kaca jadi tidak ada efek rumah kaca, suhu di bumi rata-rata hanya akan -180 C,
suhu yang terlalu rendah bagi sebagian besar makhluk hidup, termasuk manusia.
Tetapi dengan adanya efek rumah kaca suhu rata-rata di bumi menjadi 330C lebih
tinggi , yaitu 150C, suhu  ini sesuai bagi kelangsungan kehidupan makhluk hidup.
 Dengan adanya efek rumah kaca membuat manusia menjadi berhati-hati dan berhemat
terhadap penggunaan bahan bakar fosil, penggunaan listrik.
 Dengan adanya efek rumah kaca manusia menjadi sadar bahwa pohon dan hutan
memiliki arti penting sekali bagi kelangsungan kehidupan, yaitu salah satunya dapat
menyerap gas polutan dan menghasilkan oksigen. Maka reboisasi kembali digalakkan
dan penanaman pohon di kota-kota besar mulai dilakukan.
 Manusia menjadi kreatif, karena mengolah limbah seperti plastik, kertas untuk didaur
ulang menjadi barang yang ekonomis.

D. Solusi untuk Mengatasi Efek Rumah Kaca


Contoh nyata upaya penanggulangan efek rumah kaca dalam kehidupan sehari-hari
antara lain Mengubah perilaku setiap orang
Untuk mencegah terjadinya dampak-dampak dari bahaya efek rumah kaca, tentunya
harus dimulai dari diri sendiri pada setiap orang. Kepedulian setiap individu untuk melakukan
perubahan perilaku pada dirinya akan berdampak bagi generasi penerus di kemudian hari.
 Penggunaan alat listrik
Listrik tidak sebersih yang dikira, karena letak pembangkit yang jauh, sehingga asap
polusinya tidak kita rasakan. Pembangkit listrik merupakan penyumbang emisi yang besar

7
karena masih menggunakan bahan bakar fosil untuk prosesnya. Sekitar 27% pembangkit
listrik di Jawa-bali menggunakan batubara, batubara sendiri adalah bahan bakar yang paling
kotor karena mengeluarkan emisi paling besar. Perlu diketahui juga, listrik menyumbang 26
% total emisi yang dihasilkan di Indonesia.
 Menghemat penggunaan Listrik antara pukul 17.00 sampai 22.00.
 Memadamkan listrik jika sedang tidak digunakan. Karena pada kondisi  stand by,
alat elektronik masih mengalirkan listrik sebesar 5 watt. Kabel dari barang
elektronik akan  lebih  baik  jika  dilepas  dari stop kontak bila sudah tidak
digunakan
 Menggunakan lampu hemat energi (CFL) dan lampu sensor cahaya untuk lampu
taman, sehingga lampu akan hidup dan mati secara otomatis tergantung cahaya
matahari. Memanfaatkan cahaya matahari untuk penerangan di dalam ruangan di
pagi dan siang hari. Selain menghemat listrik juga dapat menurunkan emisi
penyebab pemanasan global
 Menggunakan timer agar televisi otomatis mati saat ketiduran.
 Memakai alat-alat elektronik dengan cara bijak, sehingga dapat menghemat
penggunaan listrik.

 Penggunaan kendaraan bermotor


 Mengurangi penggunaan kendaraan bermotor.
 Mendukung petani lokal
Dengan membeli produk-produk lokal, maka sama halnya dengan
menghemat bahan bakar dan mengurangi polusi yang digunakan dan dihasilkan
dari kendaraan yang digunakan untuk mengangkut produk dari luar kota dan luar
negeri. Selain itu juga, produk lokal tidak kalah kualitas dan desainnya
dibandingkan produk impor. Semakin banyak membeli makanan impor, maka
semakin besar kontribusi emisi CO2.
 Memperbaiki kualitas kendaraan, melakukan uji emisi dan merawat kendaraan
bermotor dengan baik.
 Go green
Untuk mengatasi pengurangan polusi udara pada di atmosfer, maka dapat dilakukan
juga penanaman tanaman. Penanaman tanaman dapat berupa pohon dapat dilakukan di
halaman dan tempat-tempat yang banyak menghasilkan polusi udara, seperti di pinggir-

8
pinggir jalan. Selain itu juga, melakukan reboisasi pada gunung-gunung yang gundul dan
membuat taman-taman di perkotaan atau biasa disebut dengan taman kota.
 Pengelolaan sampah
Untuk mengatasi masalah sampah, yang dapat dilakukan adalah :
 Mengurangi penggunaan sampah
 Memisahkan antara sampah organik dengan sampah non organik. Memisahkan
antara sampah organik, plastik dan kertas, maka akan mempermudah dalam proses
mendaur ulang sampah.
 Menghemat penggunaan kertas. Setiap harinya sampah kertas di seluruh dunia
berasal dari 27.000 batang kayu. Pada tahun 2005, Indonesia mengonsumsi kertas
sebanyak 5,6 juta ton. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut dibutuhkan sebanyak
22,4 juta m3 kayu yang diambil dari hutan alam atau sama dengan menebang
hutan seluas 640 ribu hektar per hari. Kegiatan penebangan dan kebakaran hutan
merupakan penyumbang emisi terbesar, yaitu sekitar 64% dari total emisi di
Indonesia. Diantaranya diakibatkan oleh kegiatan pabrik kertas. (Kementerian
Lingkungan Hidup, 1999)
 Mengurangi penggunaan tisu
 Mengurangi konsumsi daging sapi Dengan banyaknya masyarakat yang
mengonsumsi sapi, maka akan semakin banyak pula sapi di peternakan sapi.
Kotoran sapi menghasilkan emisi NO2 dan pembusukan kotorannya mengeluarkan
gas CH4. Sehingga semakin banyak sapi, maka akan semakin banyak jumlah
kotorannya.
 Mendaur ulang kertsa, plastik, dan logam Mendaur ulang kertas bekas untuk
dijadikan kertas kembali ataupun kerajinan tangan akan sangat membantu jumlah
sampah kertas. Hal tersebut juga dapat dilakukan untuk sampah plastik dan logam.
 Membuat kompos
 Beradaptasi dengan dampak efek rumah kaca
Dengan cuaca yang tidak menentu merupakan salah satu dampak efek rumah kaca.
Mulai saat ini selalu siap sedia jas hujan, payung dan sepatu bot untuk bepergian.
Bahaya efek rumah kaca mungkin sudah tidak dapat dihindari lagi. Namun, jika
upaya-upaya sederhana di atas dilakukan oleh semua masyarakat secara bersama-sama dan
terus-menerus, maka dampak dari efek rumah kaca dapat dikurangi.

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan 
Adanya efek rumah kaca adalah disebabkan oleh bertambahnya jumlah gas-gas rumah
kaca (GRK) di atmosfir yang menyebabkan energi panas yang seharusnya dilepas ke luar
atmosfir bumi dipantulkan kembali ke permukaan dan menyebabkan temperatur permukaan
bumi menjadi lebih panas. Gas-ga rumah kaca itu antara lain : Uap air, Karbondioksida,
Metana, Nitrogen Oksida, Gas lainnya berupa Hidrofluorokarbon (HCFC-22), 
klorofluorokarbon (CFC) , PFCs (Perfluorocarbons) dan SF6 (Sulphur hexafluoride).Akibat
yang ditimbulkan dari efek rumah kaca memiliki dampak negatif dan positif, tetapi
kebanyakan dampak yang ditimbulkan adalah dampak negatif karena merugikan kesejahteran
makhluk hidup.
       Beberapa solusi untuk mengatasi adanya efek rumah kaca dapat dilakukan dari pihak
pemerintah dan masyarakat untuk meminimalisasi dampak yang ditimbulkan. Dari
pemerintah dapat dilakukan dengan membuat kebijakan untuk mengajak masyarakat dalam
menanggulangi efek rumah kaca. Sementara masyarakat dapat melakukan kegiatan-kegiatan
dalam kehidupan sehari-hari misalnya : penghematan penggunaan alat listrik, keefisienan
penggunaan kendaraan bermotor dengan cara menghemat BBM, Go green dengan reboisasi
atau penanaman pohon, pengelolaan sampah, beradaptasi dengan dapak efek rumah kaca.

B. Saran
        Melalui pembahasan dalam Karya Tulis Ilmiah ini diharapkan siswa mampu dan mau
mengetahui dan memahami efek rumah kaca, penyebab timbulnya efek rumah kaca, akibat
yang ditimbulkan, dan solusi dalam menanggulangi dampaknya.

10
DAFTAR PUSTAKA

Rakhma, Nova. 2011. http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/328/jbptunikompp-gdl-


novarakhma-16372-3-laporan-a.pdf (diakses pada 25 Januari 2019, 15:33)

Supriono,Nano. 2008. Efek Rumah Kaca. http://id.shvoong.com/exact-sciences/earth-


sciences/2015058-efek-rumah-kaca/(diakses pada 25 Januari 2019, 16: 11)

Kaskus. 2009. Efek Rumah Kaca. http://www.kaskus.us/showthread.php?t=5632034


(diakses pada 25 Januari 2019, 16:23)

Wahono, Tri. 2011. “Green Finance” Solusi Perubahan Iklim. http://www.kompas.com


(diakses pada 25 Januari 2019, 16:49)

11
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas Rahmat dan Karunia-
Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas Karya Ilmiah Sederhana yang berjudul ”EFEK
RUMAH KACA” dengan baik.
Dalam kesempatan ini pula saya menyampaikan rasa bahagia dan ucapan rasa terima
kasih kepada :
1. Orang tua yang telah membiayai dan memfasilitasi saya untuk mengerjakandan
menyelesaikan tugas ini.
2. Ibu Alfiah S.Pd, Selaku Guru Pembimbing I atau Guru Mata pelajaran Bahasa dan
Sastra indonesia yang telah memberi saya tugas ini.
3. Rekan-rekan yang turut membantu dalam pembuatan karya ilmiah ini.
Saya menyadari bahwa dalam penyusunan karya ilmiah sederhana ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, saya mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi
kesempurnaan penyusunan karya ilmiah sederhana yang akan datang.

Bangun Purba, 25 Januari 2019


Penyusun

12
DAFTAR ISI

Kata Pengantar........................................................................................................... i
Daftar Isi.................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah................................................................................ 1
B. Identifikasi Masalah....................................................................................... 2
C. Rumusan Masalah.......................................................................................... 2
D. Tujuan Penulisan............................................................................................ 2
E. Manfaat Penulisan.......................................................................................... 2
F. Metode Penulisan........................................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................... 4
A. Penegertian Efek Rumah Kaca...................................................................... 4
B. Penyebab Efek Rumah Kaca.......................................................................... 5
C. Akibat Efek Rumah Kaca.............................................................................. 6
D. Solusi untuk Mengatasi Efek Rumah Kaca................................................... 7
BAB III PENUTUP................................................................................................... 10
A. Kesimpulan.................................................................................................... 10
B. Saran.............................................................................................................. 10
Daftar Pustaka............................................................................................................ iii

13

Anda mungkin juga menyukai