Anda di halaman 1dari 17

UNSUR PERIODE KETIGA

KELOMPOK 5:
• Adin
• Firman Syah
• Roy
• Labib
• Lutfi
• nanda
PENGERTIAN UNSUR PERIODE
KETIGA
Unsur periode 3 adalah unsur-unsur pada baris (atau periode)
ketiga tabel periodik. Tabel periodik disusun dalam baris-baris
untuk menggambarkan keberulangan tren (periodik) sifat kimia
unsur-unsur seiring kenaikan nomor atom: baris baru dimulai ketika
tabel periodik melompati suatu baris dan perilaku kimia mulai
berulang, artinya unsur-unsur dengan sifat yang sama jatuh
pada kolom yang sama.
Periode 3 mengandung 8 unsur, yaitu: natrium, magnesium,
aluminium, silikon, fosforus, belerang, klorin, dan argon. Dua
pertama, natrium dan magnesium, adalah anggota blok-s tabel
periodik, sementara lainnya adalah anggota blok-p. Perlu dicatat
bahwa sudah ada subkulit 3d, tetapi belum terisi hingga periode 4,
hal semacam ini memberi bentuk karakteristik pada tabel
periodik “dua baris dalam satu waktu”. Seluruh unsur periode 3
terdapat di alam dan memiliki setidaknya satu isotop stabil.
• NATRIUM

Natrium adalah suatu unsur kimia dalam tabel


periodik yang memiliki lambang Na dan nomor atom
11. Na adalah sebuah logam lunak berwarna putih
keperakan dan anggota logam alkali; satu-
satunya isotop stabilnya adalah 23Na. Merupakan
unsur melimpah yang terdapat dalam sejumlah
mineral seperti feldspar, sodalit dan garam batu.
Banyak garam natrium sangat mudah larut dalam air
dan oleh karenanya terdapat dalam jumlah
signifikan dalam badan air bumi. Kelimpahan
terbesar dalam laut sebagai natrium klorida.
Logam bebasnya, natrium elementer, tidak terdapat
di alam tetapi harus dibuat dari senyawanya. Unsur natrium
pertama kali diisolasi oleh Humphry
Davy pada tahun 1807 melalui elektrolisis natrium
hidroksida. Ion yang sama juga merupakan komponen banyak
mineral, seperti natrium nitrat.
PERAN BIOLOGIS NATRIUM
Natrium adalah suatu unsur penting untuk semua hewan
dan beberapa tanaman. Dalam hewan, ion natrium
digunakan untuk melawan ion kalium untuk membangun
muatan membran sel, memungkinkan transmisi impuls saraf
ketika muatan melemah; sehingga diklasifikasikan sebagai
makromineral Organik diet
• MAGNESIUM
Magnesium adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang
memiliki lambang Mg dan nomor atom
12. Magnesium (simbol Mg) adalah sebuah logam alkali tanah
dengan bilangan oksidasi +2. Mg merupakan
unsur paling melimpah kedelapan dalam kerak bumi[2] dan
kesembilan dalam alam semesta.[3][4] Magnesium adalah unsur
paling umum keempat di muka Bumi (setelah besi, oksigen dan
silikon), menyusun 13% dari massa planet dan fraksi besar mantel
planet. Kelimpahan relatif magnesium berhubungan dengan
kenyataan bahwa ia mudah terbentuk dalam bintang supernova dari
penambahan sekuensial tiga inti helium kepada karbon (yang pada
gilirannya terbuat dari tiga inti helium). Oleh karena ion
magnesium memiliki kelarutan yang tinggi dalam air, ia merupakan
unsur paling melimpah ketiga yang terlarut dalam air laut.[5]
Unsur bebasnya (logam) tidak ditemukan secara alami di bumi,
karena sifatnya yang sangat reaktif (meskipun dapat diproduksi, ia
segera terlapisi oleh lapisan tipis oksidanya [lihat pasivasi], yang
melindungi sebagian reaktivitasnya). Logam bebasnya terbakar
dengan karakteristik cahaya putih cemerlang, membuatnya berguna
sebagai bahan pengisi suar. Logam ini sekarang diperoleh melalui
elektrolisis garam magnesium yang didapat dari air garam. Secara
komersial, penggunaan utama logam ini sebagai campuran untuk
membuat logam paduan aluminium-magnesium, kadang-kadang
disebut "magnalium" atau "magnelium". Karena massa jenis
magnesium lebih kecil daripada aluminium, aloy ini dihargai sesuai
dengan bobot dan kekuatan relatifnya.
Ion magnesium berasa masam, dan dalam konsentrasi rendah
memberi rasa getir pada air mineral segar.
PERAN BIOLOGIS MAGNESIUM

Magnesium adalah unsur paling melimpah kesebelas


berdasarkan massa dalam tubuh manusia; ionnya penting
bagi semua kehidupan sel. Mereka memainkan peran
penting dalam menggerakkan senyawa polifosfat biologis
penting seperti ATP, DNA, dan RNA. Ratusan enzim
memerlukan ion magnesium agar dapat berfungsi.
Magnesium juga merupakan ion logam pada pusat klorofil,
sehingga merupakan bahan tambahan yang umum digunakan
dalam pupuk.[10] Senyawa magnesium digunakan dalam
bidang medis sebagai pencahar, antasida (misal: susu
magnesia), dan sejumlah situasi yang memerlukan stabilisasi
eksitasi saraf abnormal dan stabilisasi kejang-kejang
pembuluh darah (misal: perawatan eklampsia).
• ALUMINIUM
Aluminium adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang
memiliki lambang Al dan nomor atom 13. Aluminium adalah
logam putih keperakan anggota dari golongan boron dan
merupakan logam pasca transisi. Ia tidak larut dalam air dalam
kondisi normal. Aluminium adalah unsur ketiga paling melimpah
(setelah oksigen dan silikon), dan logam paling melimpah dalam
kerak bumi. Aluminium menyusun sekitar 8% dari berat
permukaan padat bumi. Logam aluminium terlalu reaktif secara
kimia untuk berada dalam kondisi alaminya. Sebaliknya, ia
dijumpai tergabung dalam lebih dari 270 mineral yang berbeda.
Bijih utama aluminium adalah bauksit.
Aluminium adalah logam yang mengagumkan karena
massa jenisnya yang rendah dan kemampuannya menahan korosi
karena fenomena pasivasi. Komponen yang terbuat dari
aluminium dan aloynya merupakan struktur vital untuk industri
pesawat terbang dan penting untuk bahan struktur dalam bidang
transportasi lainnya. Senyawa-senyawa aluminium yang paling
bermanfaat, setidaknya berdasarkan beratnya, adalah senyawa
oksida dan sulfat aluminium.
PERAN BIOLOGIS ALUMINIUM
Meskipun prevalensi aluminium di lingkungan cukup tinggi, belum
diketahui manfaat garam aluminium bagi kehidupan, namun
keberadaannya dapat diterima dengan baik oleh tanaman maupun
hewan. Oleh karena kelazimannya, potensi manfaat atau peran
biologis senyawa aluminium tetap menjadi daya tarik
• SILIKON
Silikon adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki
lambang Si dan nomor atom 14. Silikon adalah sebuah metaloid
tetravalen. Ia kurang reaktif dibandingkan analognya, karbon,
nonlogam yang terletak tepat di atasnya dalam tabel periodik, tetapi
lebih reaktif daripada germanium, metaloid yang berada tepat di
bawahnya dalam tabel periodik. Kontroversi berkenaan dengan
karakter silikon dimulai sejak ditemukannya: silikon pertama kali
dibuat dan dianalisis karakternya dalam bentuk murni pada tahun
1824, dan diberi nama silisium (dari bahasa Latin: silicis, batu api),
ditambah akhiran -ium untuk menunjukkan sebuah logam. Namun,
nama finalnya, yang diajukan pada tahun 1831 merefleksikan sifat
fisik yang sama dengan unsur karbon dan boron.
Silikon adalah unsur umum dalam alam semesta berdasarkan massa,
tetapi sangat jarang terdapat dalam bentuk unsur murni bebas di
alam. Ia kebanyakan terdistribusi dalam debu, pasir, planetoid, dan
planet sebagai beragam bentuk silikon dioksida (silika) atau silikat.
Lebih dari 90% kerak bumi tersusun dari mineral silikat, menjadikan
silikon unsur kedua paling melimpah dalam kerak bumi (sekitar 28%
dari massa) setelah oksigen.[7]
Sebagian besar silikon digunakan secara komersial tanpa pemisahan,
dan tentu saja sering hanya dengan sedikit pemrosesan senyawa
alami. Ini termasuk penggunaan tanah liat, pasir silika, dan batu
langsung oleh industri. Silika digunakan untuk bata keramik. Silikat
digunakan . Senyawa silikon yang lebih modern seperti
silikon karbida membentuk keramik kasar dan berkekuatan tinggi.
Silikon merupakan dasar dari polimer sintetis berbasis silikon yang
sangat terkenal: silicone.
Silikon elementer juga memiliki dampak besar dalam ekonomi
dunian modern.
PERAN BIOLOGIS SILIKON
Silikon merupakan unsur penting dalam biologi, meskipun
hanya sejumlah renik kecil yang dibutuhkan oleh
hewan, namun beragam terumbu karang memerlukan silikon
untuk membentuk strukturnya. Ini lebih penting bagi
metabolisme tumbuhan, terutama untuk rerumputan, dan
asam silikat (suatu jenis silika) membentuk dasar deret kulit
pelindung diatom mikroskopis.
• FOSFORUS
Fosforus adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang
memiliki lambang P dan nomor atom 15. Fosforus adalah sebuah
nonlogam multivalen dari golongan nitrogen. Sebagai mineral,
fosforus hampir selalu hadir dalam tingkat oksidasi maksimalnya,
sebagai batuan fosfat anorganik. Fosforus elementer terdapat dalam
dua bentuk utama—fosforus putih dan fosforus merah—tetapi
karena kereaktivannya yang tinggi, fosforus tidak pernah dijumpai
sebagai unsur bebas di bumi.
Bentuk fosforus elementer pertama yang diproduksi (fosforus putih,
tahun 1669) memancarkan cahaya lemah saat terpapar oksigen —
sehingga namanya diberikan dari mitologi Yunani, Φωσφόρος yang
berarti "pembawa cahaya" (Latin Lucifer), merujuk kepada "
Bintang Pagi", planet Venus. Meskipun istilah "fosforesensi", yang
berarti bercahaya setelah iluminasi (disinari), diturunkan dari sifat
fosforus ini, pendaran fosforus dihasilkan dari oksidasi fosforus
putih (tidak terjadi pada fosforus merah) dan seharusnya disebut
kemiluminesensi. Fosforus juga merupakan unsur paling ringan
yang mudah membentuk zat stabil perkecualian dari kaidah oktet.
Sebagian besar senyawa fosforus digunakan sebagai pupuk.
Aplikasi lain meliputi peran senyawa organofosforus dalam deterjen
, pestisida dan zat saraf, serta korek api.
PERAN BIOLOGI FOSFORUS
Fosforus penting bagi kehidupan. Sebagai fosfat, ia
merupakan komponen DNA, RNA, ATP, dan juga fosfolipid
yang membentuk seluruh membran sel. Untuk menunjukkan
hubungan antara fosforus dan kehidupan, fosforus elementer
pertama kali diisolasi dari urin manusia, dan abu tulang
(bone ash) merupakan sumber fosfat penting pada awalnya.
Mineral fosfat adalah fosil. Fosfat kadar rendah penting
untuk membatasi pertumbuhan beberapa sistem akuatik. Saat
ini, manfaat penting bahan kimia berbasis fosforus secara
komersial adalah produksi pupuk, untuk menggantikan
fosforus yang diserap tanaman dari tanah.
• BELERANG
Belerang adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang
memiliki lambang S dan nomor atom 16. Belerang adalah
nonlogam multivalen dan melimpah. Pada kondisi normal, atom
belerang membentuk molekul oktatomik siklis dengan rumus kimia
S. Belerang elementer berupa kristal padat berwarna kuning terang
pada temperatur kamar. Secara kimia, belerang dapat bereaksi baik
dengan oksidator maupun reduktor. Ia mengoksidasi hampir
sebagian besar logam dan beberapa nonlogam, termasuk karbon,
yang membuatnya bermuatan negatif dalam hampir semua
senyawa organosulfur, tetapi mereduksi beberapa oksidator kuat,
seperti oksigen dan fluor.
Di alam, belerang dapat dijumpai sebagai unsur murni serta sebagai
mineral sulfida dan sulfat. Kristal belerang elementer sangat
dikejar oleh kolektor mineral karena bentuk polihedronnya disertai
kecerahan warnanya. Melimpah dalam bentuk alaminya, belerang
telah dikenal sejak zaman purba, penggunaannya disebut dalam
Yunani, Tiongkok dan Mesir kuno. Asap belerang digunakan
sebagai fumigan, dan campuran obat mengandung belerang
digunakan sebagai balsem dan antiparasit.
Belerang elementer pertama kali diekstraksi dari kubah garam yang
kadang-kadang terdapat dalam bentuk hampir murni, tetapi metode
ini telah usang sejak akhir abad ke-20. Sekarang, hampir semua
belerang elementer diproduksi sebagai produk sampingan hasil
pemisahan kontaminan yang mengandung belerang dari gas alam
dan minyak bumi. Penggunaan unsur belerang terutama dalam
pupuk, karena kebutuhan tanaman akan unsur ini relatif tinggi, dan
dalam pabrikasi asam sulfat, suatu industri kimia utama.
Penggunaan lain yang cukup terkenal adalah korek api, insektisida,
dan fungIsida
PERAN BIOLOGIS BELERANG
Belerang adalah unsur esensial bagi seluruh kehidupan, dan banyak digunakan
dalam proses biokimia. Dalam reaksi metabolik, senyawa belerang berperan baik
sebagai bahan bakar maupun bahan respirasi (pengganti oksigen) untuk
organisme sederhana. Belerang dalam bentuk organik hadir dalam vitamin biotin
dan tiamin, yang disebut terakhir diberi nama untuk bahasa Yunani dari sulfur.
Belerang adalah bagian penting dari banyak enzim dan dalam molekul
antioksidan seperti glutation dan tioredoksin. Belerang dengan ikatan organik
adalah komponen semua protein, seperti asam amino sistein, dan metionin.
Ikatan disulfida bertanggung jawab terhadap kekuatan mekanik dan ketaklarutan
protein keratin, yang dijumpai pada kulit luar, rambut, dan bulu, serta unsur yang
memberi kontribusi bau menyengat ketika dibakar.
• KLOR
Klor adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki
lambang Cl dan nomor atom 17. Ia merupakan halogen paling
ringan kedua, yang dijumpai dalam tabel periodik dalam
golongan 17. Unsur ini membentuk molekul diatomik pada
kondisi standar, yang disebut diklorin. Ia mempunyai
afinitas elektron tertinggi dan elektronegativitas ketiga tertinggi di
antara seluruh unsur. Berdasarkan alasan ini, klor adalah oksidator
kuat.
Senyawa klor yang paling umum adalah natrium klorida, yang
telah dikenal sejak zaman purba; namun baru pada tahun 1630 gas
klor diperoleh oleh kimiawan sekaligus fisikawan Belgia Jan
Baptist van Helmont.
Klor adalah komponen dari beragam senyawa, termasuk garam
dapur. Ia merupakan halogen paling melimpah kedua dan unsur
kimia paling melimpah ke-21 dalam kerak bumi. Potensial oksidasi
klor yang besar membuatnya digunakan sebagai pemutih dan
disinfektan, selain digunakan sebagai pereaksi penting dalam
industri kimia. Sebagai disinfektan, senyawa klorin umum
digunakan dalam kolam renang untuk menjaga kebersihan dan
sanitasi kolam renang. Pada atmosfer atas, molekul yang
mengandung klor seperti klorofluorokarbon memberi dampak pada
penipisan lapisan ozon.
PERAN BIOLOGIS KLOR
Klorin elementer sangat berbahaya dan beracun bagi segala
bentuk kehidupan, dan digunakan sebagai pulmonary agent
dalam senjata kimia; namun, klorin dibutuhkan untuk
sebagian besar kehidupan, termasuk manusia, dalam bentuk
ion klorida.
• ARGON
Argon adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki
lambang Ar dan nomor atom 18. Ia merupakan unsur ketiga dalam
golongan 18 tabel periodik (gas mulia). Argon adalah adalah gas
paling umum ketiga dalam atmosfer bumi, dengan kadar 0,93%,
menjadikannya lebih melimpah daripada karbon dioksida. Hampir
semua argon adalah radiogenik. Argon-40 dihasilkan dari peluruhan
kalium-40 dalam kerak bumi. Di jagat raya, argon-36 sejauh ini
merupakan isotop argon yang paling banyak, menjadikannya isotop
argon yang paling banyak diproduksi melalui nukleosintesis stelar
dalam supernova.
Nama "argon" diturunkan dari bahasa Yunani: αργον yang berarti
"malas" atau "sesuatu yang tidak aktif", merujuk pada kenyataan
bahwa unsur ini hampir tidak pernah mengalami reaksi kimia. Oktet
lengkap (delapan elektron) pada kulit atom terluarnya membuat
argon stabil dan resisten terhadap ikatan dengan unsur lain.
Temperatur titik tripelnya adalah 83,8058 K yang merupakan titik
pasti sebagai definisi dalam Skala Temperatur Internasional 1990 (
International Temperature Scale of 1990)
Argon diproduksi secara industri melalui distilasi fraksi udara cair.
Argon banyak digunakan sebagai gas penopeng inert dalam
pengelasan dan proses industri bertemperatur tinggi lainnya ketika
bahan-bahan yang tak reaktif menjadi reaktif; misalnya, atmosfer
argon digunakan dalam tanur listrik grafit untuk mencegah
terbakarnya grafit. Gas argon juga digunakan dalam lampu pijar dan
lampu pendar, dan beberapa jenis tabung pelepasan lainnya. Argon
membuat laser gas biru-hijau menjadi istimewa.
Argon tidak memiliki peran biologis. Seperti gas lain selain oksigen,
argon merupakan asfiksian.

Anda mungkin juga menyukai