Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dibumi kita ini sangat banyak unsur-unsur yang sudah dapat ditemukan
keberadaannya. Sampai saat ini saja sudah 112 unsur telah ditemukan oleh para ahli.
Banyak sekali terdapat logam-logam, entah dari logam alkali, logam mulia, sampai
logam tanah jarang. Unsur-unsur tersebut memiliki sifat dan karakteristik yang berbeda-
beda yang menyebabkan sulit untuk mempelajarinya. Oleh karena itu, untuk
memudahkan dalam mempelajari unsur-unsur tersebut, para ahli telah berupaya untuk
mengelompokkan unsur-unsur tersebut berdasarkan kemiripan sifat dan karakteristik
unsure-unsur tersebut. Berdasarkan pernyataan di atas maka penulis tertarik untuk
membuat sebuah makalah yang berjudul “Unsur Golongan III A”. Dalam makalah ini
terdapat materi mengenai sejarah unsur golongan III A dan reaksi mengenai unsur
golongan III A serta cara pembuatan atau fungsi dari golongan III A. Dengan
mempelajari makalah ini diharapkan dapat memberikan kita pengetahuan agar dapat
menangani unsur logam atau non logam yang terdapat dari golongan III A dengan benar
sehingga tidak membahayakan bagi diri kita.

B. Rumusan Masalah
1. Dari mana kah asal usul dari unsur-unsur golongan III A?
2. Apa saja yang membedakan unsur-unsur yang terdapat di golongan III A?
3. Apa saja dampak dari unsur-unsur golongan III A dalam kehidupan sehari-hari?

C. Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas yang diberikan
oleh Bu Iis Fitriyani, S.Pd. sebagai Guru mata pelajaran Kimia agar mendalami materi
ilmu kimia tentang sistem periodic.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Asal-usul Tiap Unsur dari Golongan III A


Unsur-unsur pada golongan III A mencakup satu unsur non-logam dan empat
unsur lainnya yang memiliki sifat kelogaman yang sama (Miessler, 1991). Unsur-unsur
pada golongan III A menunjukkan perbedaan sifat yang cukup bervariasi. Boron
merupakan unsur non-logam, aluminium merupakan unsur logam namun menunjukkan
banyak kemiripan sifat kimia dengan boron, dan unsur sisanya seluruhnya memiliki
karakteristik sebagai unsur logam (Sharpe, 1992).
Meskipun keadaan oksidasi positif tiga (+3) merupakan karakteristik utama untuk
semua unsur golongan III A, keadaan positif satu (+1 atau + saja) terdapat dalam
senyawaan semua unsur golongan III A kecuali boron, dan untuk thallium keadaan
tersebut merupakan keadaan oksidasi yang stabil. Faktanya thallium menunjukkan
kemiripan dengan banyak unsur lain (alkali tanah, perak, merkuri, dan timbal ) sehingga
disebut duckbill platypus di antara unsur-unsur lainnya (Sharpe, 1992).

1. Boron (B)

Ada dua alotrop boron; boron amorfus adalah serbuk coklat, tetapi boron
metalik berwarna hitam. Bentuk metaliknya keras (9,3 dalam skala Moh) dan konduktor
yang buruk dalam suhu kamar. Tidak pernah ditemukan bebas dalam alam. Unsur ini
tidak ditemukan di alam, tetapi timbul sebagai asam othorboric dan biasanya ditemukan
dalam sumber mata air gunung berapi dan sebagai borates di dalam boron dan
colemantie. Ulexite, mineral boron yang lain dianggap sebagai serat optik
alami. Sumber-sumber penting boron adalah rasorite (kernite) dan tincal (bijih borax).
Kedua bijih ini dapat ditemukan di gurun Mojave. Tincal merupakan sumber penting
boron dari Mojave. Deposit borax yang banyak juga ditemukan di Turkey. Boron
muncul secara alami sebagai campuran isotop 10B sebanyak 19.78% dan isotop 11B
80.22%.

2. Aluminium (Al)

Aluminium terdapat melimpah dalam kulit bumi, yaitu sekitar 7,6 %. Dengan
kelimpahan sebesar itu, aluminium merupakan unsur ketiga terbanyak setelah oksigen
dan silikon, serta merupakan unsur logam yang paling melimpah tetapi tidak ditemukan
dalam bentuk unsur bebas di alam. Mineral aluminium yang bernilai ekonomis adalah
bauksit yang merupakan satu-satunya sumber aluminium. Bauksit mengandung
aluminium dalam bentuk aluminium oksida [Al2O3]
Kriloit digunakan pada peleburan aluminium, sedangkan tanah liat banyak
digunakan untuk membuat batubata, keramik. Di Indonesia, bauksit banyak ditemukan
di pulau Bintan dan di tayan(Kalimantan Barat). Aluminium (Al) adalah unsur logam
yang biasa dijumpai dalam kerak bumi yang terdapat dalam batuan seperti felspar dan
mika. Umumnya juga dalam bentuk aluminium silikat dan campurannya dalam logam
lain seperti natrium, kalium, furum, kalsium & magnesium. Kelimpahan Aluminium
dalam kulit bumi (ppm) sebesar 81,300. Aluminium ialah logam paling
berlimpah.Aluminium (Al) adalah unsur logam yang biasa dijumpai dlm kerak bumi
yang terdapat dalam batuan seperti felspar dan mika. Umumnya juga dalam bentuk
aluminium silikat dan campurannya dalam logam lain seperti natrium, kalium, furum,
kalsium & magnesium. Aluminium murni adalah logam berwarna putih keperakan
dengan banyak karakteristik yang diinginkan.

3. Galium (Ga)

Galium terdapat dalam jumlah yg sedikit di alam, yaitu dalam bentuk bauksit,
pirit, magnetit dan kaolin. Biji Galium (Ga) sangat langka tetapi Galium (Ga) terdapat
di logam-logam yang lain. Kelimpahan Galium dalam kulit bumi (ppm)
sebesar 15. Indium tidak pernah ditemukan dalam bentuk logam bebas di alam, tetapi
dalam bentuk sulfida (In2S3) dan dalam bentuk campuran seng, serta biji tungsten,
timah dan besi. Kelimpahan Indium dalam kulit bumi (ppm) sebesar 0,1. Di alam
talium terdapat dalam bentuk batu-batuan dan merupakan keluarga logam aluminium
yang terdapat dalam bentuk gabungan dengan pirit, campuran seng dan hematit.
Kelimpahan Talium dalam kulit bumi (ppm) sebesar 2.
Galium sering ditemukan sebagai elemen yang terkandung di dalam diaspore,
sphalerite, germanite, bauksit dan batubara. Analisa debu dari hasil pembakaran
batubara pernah menunjukkan kandungan galium sebanyak 1.5%.

4. Indium (In)
Indium berasal dari garis terang indigo pada spektrumnya. Unsur ini ditemukan
oleh Reich and Richter, yang kemudian mengisolasi logam ini. Sampai pada tahun
1924, hanya satu gram yang tersedia di seluruh dunia dalam bentuk terisolasi.
Ketersediaanya mungkin sebanyak perak, sekitar 4 juta troy ons indium diproduksi di
negara-negara maju. Kanada memproduksi lebih dari 1 juta troy ons setiap
tahunnya. Indium adalah logam yang jarang ditemukan, sangat lembut, berwarna putih
keperakan dan stabil di dalam udara dan air tetapi larut dalam asam. Indium termasuk
dalam logam miskin ( logam miskin atau logam post-transisi adalah unsur logam dari
blok p dari tabel periodik, terjadi antara metalloid dan logam transisi, tetapi kurang
dibanding dengan logam alkali dan logam alkali tanah, titik leleh dan titik didihnya
lebih rendah dibanding dengan logam transisi dan mereka lebih lunak).
Indium ditemukan dalam bijih seng tertentu. Logam indium dapat menyala dan
terbakar. Indium sering diasosiasikan dengan seng dan dari bahan inilah indium
diproduksi secara komersil. Ia juga ditemukan di bijih besi, timbal dan tembaga.

5. Thallium (Tl)

Thallium ditemukan secara spektroskopis oleh Crookes pada tahun 1861. Nama
elemen ini diambil dari garis hijau di spektrumnya. Logam ini berhasil diisolasi oleh
Crookes dan Lamy pada tahun 1862 pada saat yang bersamaan. Thalium adalah unsur
kimia dengan simbol Tl dan mempunyai nomor atom 81. Talium terdapat di crooksite,
lorandite, dan hutchinsonite. Ia juga ada dalam pyrites. Manganes nodules, ditemukan
di dasar samudera juga mengandung talium.

6. Ununtrium (Uut)

Ununtrium adalah nama sementara dari unsur kimia dengan simbol Uut dan
nomor atom 113 karena belum menerima nama resmi. Pada tahun 1979 IUPAC
menerbitkan rekomendasi yang menurut elemen itu harus disebut ununtrium (dengan
simbol yang sesuai Uut). Ununtrium pertama kali diciptakan pada tahun 2003 oleh
Institut Bersama untuk Penelitian Nuklir di Dubna , Rusia.
Unsur ini adalah sangat radioaktif unsur sintetis (elemen yang dapat dibuat di
laboratorium namun tidak ditemukan di alam), yang dikenal isotop yang paling stabil,
ununtrium-286, memiliki paruh dari 20 detik. Dalam tabel periodik , Ununtrium adalah
p-blok elemen transactinide dan anggota dari 7 periode dan ditempatkan di kelompok
boron , meskipun tidak ada percobaan kimia telah dilakukan untuk mengkonfirmasi
bahwa itu berperilaku sebagai berat homolog ke talium dalam kelompok boron.
Ununtrium dihitung memiliki beberapa sifat yang mirip dengan homolog yang
lebih ringan, boron , aluminium , gallium , indium , dan talium, meskipun juga harus
menunjukkan beberapa perbedaan utama dari mereka. Tidak seperti semua elemen p-
blok lain, bahkan diprediksi akan menunjukkan beberapa logam transisi karakter.

B. Perbedaan Tiap Unsur dari Golongan III A


1 Sifat-sifat Unsur Golongan III A
a) Sifat Fisika
Unsur B Al Ga In Tl Uut
Nomor atom 5 13 31 49 81 113
Massa atom 10,81 26,92 69,74 114,82 204,37 -
Jari –jari atom (A0) 0,80 1,25 1,24 1,50 1,55 1,70
Jari –jari ion (A0) - 0,45 0,60 0,81 0,95 -
Kerapatan (g/cm3) 2,54 2,70 5,90 7,30 11,85 18
Titik Leleh (0K) 2300 932 303 429 577 700
Titik Didih (0K) 4200 2720 2510 2320 1740 1400
Energi ionisasi (I) 807 577 579 556 590 704.9
(kJ/mol)
Energi ionisasi (II) 2425 1816 1979 1820 1971 1775,3
(kJ/mol)
Energi ionisasi (III) 3658 2744 2962 2703 2874 1871,8
(kJ/mol)

Tabel di bawah menunjukkan bahwa ringkasan beberapa sifat penting dari


unsur-unsur golongan III A. Fakta yang terpenting pada tabel diatas adalah tingginya
titik leleh Boron dan titik leleh Galium yang relatif rendah, peningkatan yang signifikan
pada potensial reduksi dari atas ke bawah dalam satu golongan, tingginya energi
ionisasi dari golongan nonlogam (boron) dan besarnya peningkatan kepadatan dari atas
ke bawah dalam satu golongan.
Dan fakta selanjutnya adalah bahwa data Unutrium pada tabel diatas adalah prediksi
atau perkiraan dari hasil penemuan ilmuwan Rusia di Dubna ( Joint Institute untuk
Riset Nuklir ), dan ilmuwan Amerika di Lawrence Livermore National Laboratory pada
tahun 2003.

Kecenderungan sifat logam golongan IIIA:


§ Jari-jari logam cenderung berkurang dari Ga- Tl, kecuali logam Al
§ Jari-jari ion cenderung meningkat dari Al – Tl
§ Energi ionisasi pertama unsur golongan III A cenderung berkurang dari Al – Tl
§ Keelektronegatifan unsur golongan III A cenderung bertambah dari Al – Tl
§ Titik cair unsur golongan III A cenderung bertambah dari Ga – Tl, kecuali Al memiliki
titik cair yang besar
§ Titik didih unsur golongan III A cenderung berkurang dari B – Uut
§ Kerapatan unsur golongan III A cenderung bertambah dari B – Uut
§ Enam isotop berbeda Ununtrium(Uut) telah dilaporkan dengan massa atom 278 dan 282-
286, Enam isotop Uut yang berbeda ini didapat dari percobaan melalui peluruhan alfa.
Potensial reduksi negatif menyatakan bahwa unsur lebih bersifat logam
dibandingkan hidrogen. Energi pengionan dari logam golongan III A hampir sama satu
sama lain, kecuali energi hidrasi Al3+ merupakan yang terbesar di antara kation
golongan III A. Hal ini menjelaskan bahwa Al3+ mempunyai potensial reduksi negatif
yang paling besar di antara kation golongan III A dan bahwa Al adalah logam yang
paling aktif.
Sifat menarik dari unsur Ga, In, dan Tl yang tidak terdapat pada Al adalah
kemampuan membentuk ion bermuatan satu. Kemampuan ini menunjukkan adanya
pasangan elektron lembam atau unsur pasca-peralihan (post-transition). Jadi, sebuah
atom Ga dapat kehilangan elektron pada 4p dan mempertahankan elektron 4s untuk
membentuk ion Ga+, dengan konfigurasi elektron [Ar]3d104s2. Kemungkinan ini lebih
mudah terjadi pada atom yang lebih berat dalam golongan. Dalam kenyataannya ,
talium dengan bilangan oksidasi +1 lebih mantap dalam larutan berair dibanding
taliuum dengan bilangan oksidasi +3.
Ukuran ion yang kecil, besarnya muatan ion, dan tingginya energi ionisasi
menyebabkan logam golongan III A umumnya memiliki sifat kovalen yang tinggi ( ion
Al3+ tidak dijumpai kecuali dalam ALF3 padat). Dalam larutan berair, ion Al3+ berada
dalam bentuk ion terhidrat [Al(H2O)63+] atau dalam bentuk kompleks lainnya. Al sangat
stabil terhadap udara, karena membentuk lapisan oksida pada permukaannya yang
digunakan untuk melindungi logam dari oksidasi lebih lanjut.

b) Sifat Kimia
v Boron (B)
Boron adalah unsur golongan III A dengan nomor atom lima. Boron memiliki
sifat diantara logam dan nonlogam (semimetalik). Boron lebih bersifat semikonduktor
daripada sebuah konduktor logam lainnya. Secara kimia boron berbeda dengan unsur-
unsur satu golongannya. Boron juga merupakan unsur metaloid dan banyak ditemukan
dalam bijih borax. Ada dua alotrop boron; boron amorfus adalah serbuk coklat, tetapi
boron metalik berwarna hitam.
Bentuk metaliknya keras (9,3 dalam skala Moh) dan konduktor yang buruk
dalam suhu kamar. Tidak pernah ditemukan bebas dalam alam. Ciri-ciri optik unsur ini
termasuklah penghantaran cahaya inframerah. Pada suhu piawai boron adalah pengalir
elektrik yang kurang baik, tetapi merupakan pengalir yang baik pada suhu yang tinggi.
Boron merupakan unsur yang kurang elektron dan mempunyai p-orbital yang kosong.
Ia bersifat elektrofilik. Sebagian boron sering berkelakuan seperti asam Lewis yaitu siap
untuk terikat dengan bahan kaya elektron untuk memenuhi kecenderungan boron untuk
mendapatkan elektron.
Unsur ini tidak ditemukan di alam, tetapi timbul sebagai asam othorborik dan
biasanya ditemukan dalam sumber mata air gunung berapi dan sebagai borates di dalam
boron dan colemantie. Ulexite, mineral boron yang lain dianggap sebagai serat optik
alami. Isotop boron-10 digunakan sebagai kontrol pada reaktor nuklir, sebagai tameng
pada radiasi nuklir dan dalam instrumen-instrumen yang digunakan untuk mendeteksi
netron. Boron nitrida memiliki sifat-sifat yang cemerlang karena ia sekeras berlian,
dapat digunakan sebagai insulator listrik walau dapat menghantar panas seperti logam.
Senyawa ini juga memiliki sifat lubrikasi seperti grafit. Boron hidrida dapat dengan
mudah dioksidasi dan melepaskan banyak energi dan pernah digunakan sebagai bahan
bakar roket. Penawaran terhadap filamen boron juga meningkat karena bahan ini kuat
dan ringan dan digunakan sebagai struktur pesawat antariksa. Boron mirip dengan
karbon dalam memiliki kapasitas membentuk jaringan molekul dengan ikatan kovalen.
Karbonat, metalloboran, fosfakaboran dan semacamnya terdiri dari ribuan senyawa.

v Aluminium (Al)
Aluminium tidak beracun (sebagai logam), nonmagnetik dan tidak memercik.
Aluminium sangat lunak dan kurang keras. Aluminium adalah logam aktif seperti yang
ditunjukkan pada harga potensial reduksinya dan tidak ditemukan dalam bentuk unsur
di alam. Tahan korosi dan tidak beracun maka banyak digunakan untuk alat rumah
tangga seperti panic, wajan, dan lain-lain. Reflektif dalam bentuk aluminium foil
digunakan sebagai pembungkus makanan, obat, dan rokok. Daya hantar listrik dua kali
lebih besar dari Cu maka Al digunakan sebagai kabel tiang. Al sebagai zat reduktor
untuk oksida MnO2 dan Cr2O3.
Berat jenisnya listrik ringan hanya 2,7 gr/cm³, Penghantar listrik dan panas yang
baik, mudah di fabrikasi/di bentuk kekuatannya rendah tetapi pemaduan (alloying)
kekuatannya bisa ditingkatkan. Sifat bahan korosi dari aluminium diperoleh karena
terbentuknya lapisan aluminium oksida [Al 2O3] pada permukaan aluminium. Lapisan
ini membuat Al tahan korosi tetapi sekaligus sukar dilas, karena perbedaan melting
point (titik lebur).
Aluminium umumnya melebur pada temperature ± 600 oC dan aluminium oksida
melebur pada temperature 2000oC. Aluminium merupakan konduktor listrik yang baik
dan konduktor yang baik juga buat panas. Dapat ditempa menjadi lembaran, ditarik
menjadi kawat dan diekstrusi menjadi batangan dengan bermacam-macam penampang
serta tahan korosi.

v Galium (Ga)
Galium adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang
Ga dan nomor atom 31. Sebuah logam miskin yang jarang dan lembut, galium
merupakan benda padat yang mudah rapuh pada suhu rendah namun mencair lebih
lambat di atas suhu kamar dan akan melebur ditangan. Terbentuk dalam jumlah sedikit
di dalam bauksit dan bijih seng.
Unsur ini satu dari empat logam: raksa, cesium dan rubidium yang dapat berbentuk cair
dekat pada suhu ruangan. Oleh karena itu galium dapat digunakan pada termometer
suhu tinggi. Ia memiliki tekanan uap rendah pada suhu tinggi. Ada tendensi yang kuat
untuk galium menjadi super dingin dibawah titik bekunya. Oleh karena itu, proses
seeding diperlukan untuk menginisiasi solidifikasi.
Galium yang sangat murni bewarna keperakan dan logam ini memuai sebayak
3.1% jika berubah dari bentuk cair ke bentuk padat. Oleh karena itu, galium tidak boleh
disimpan dalam gelas atau kontainer logam karena ia akan merusak tempatnya jika
galium tersolidifikasi. Elemen ini tidak rentan terhadap serangan asam-asam mineral.

v Indium (In)
Indium adalah logam yang jarang ditemukan, sangat lembut, berwarna putih
keperakan dan stabil di dalam udara dan air tetapi larut dalam asam. Indium termasuk
dalam logam miskin ( logam miskin atau logam post-transisi adalah unsur logam dari
blok p dari tabel periodik, terjadi antara metalloid dan logam transisi, tetapi kurang
dibanding dengan logam alkali dan logam alkali tanah, titik leleh dan titik didihnya
lebih rendah dibanding dengan logam transisi dan mereka lebih lunak). Indium
ditemukan dalam bijih seng tertentu. Logam indium dapat menyala dan terbakar.
v Thallium (Tl)
Thallium adalah unsur kimia dengan simbol Tl dan mempunyai nomor atom 81.
Thallium adalah logam yang lembut dan berwarna kelabu dan lunak dan dapat dipotong
dengan sebuah pisau. Thallium termasuk logam miskin. Thallium kelihatannya seperti
logam yang berkilauan tetapi ketika bersentuhan dengan udara, thalium dengan cepat
memudar menjadi warna kelabu kebiru-biruan yang menyerupai timbal. Jika thalium
berada di udara dalam jangka waktu yang lama maka akan terbentuk lapisan oksida
pada thallium. Jika thalium berada di air maka akan terbentuk thalium hidroksida.
Oksida akan terbentuk jika membiarkan talium di udara dan hidrida dapat terbentuk jika
tercampur dengan air. Logam ini sangat lunak dan mudah dibentuk. Ia dapat dipotong
dengan pisau.

v Ununtrium (Uut)
Laporan pertama ununtrium pada bulan Agustus 2003 ketika itu diidentifikasi
sebagai peluruhan alpha produk elemen 115, ununpentium . Hasil ini dipublikasikan
pada tanggal 1 Februari 2004, oleh tim yang terdiri dari ilmuwan Rusia di Dubna ( Joint
Institute untuk Riset Nuklir ), dan ilmuwan Amerika di Lawrence Livermore National
Laboratory.
Am + Ca → Uup + 3 n → Uut + α
The Dubna-Livermore kolaborasi telah memperkuat klaim mereka untuk
penemuan ununtrium dengan melakukan percobaan kimia pada akhir pembusukan
produk 262Db. Dalam percobaan pada bulan Juni 2004 dan Desember 2005, ini Dubnium
isotop berhasil diidentifikasi dengan mengeluarkan produk peluruhan akhir, mengukur
fisi spontan (SF) dan kegiatan menggunakan teknik identifikasi kimia untuk
mengkonfirmasi bahwa mereka berperilaku seperti kelompok 5 elemen (seperti
Dubnium diketahui berada di grup 5 dari tabel periodik, baik paruh maupun modus
pembusukan dikonfirmasi untuk diusulkan 262Db yang memberikan dukungan untuk
penugasan dari induk dan anak inti untuk masing ununpentium dan ununtrium.
Tetapi ununtrium tidak memiliki isotop stabil (terjadi secara alamiah) dan radioaktif.
Beberapa isotop radioaktif telah disintesis di laboratorium, baik dengan
menggabungkan dua atom ataupun dengan mengamati peluruhan unsur-unsur yang
lebih berat. Enam isotop berbeda ununtrium telah dilaporkan dengan massa atom 278
dan 282-286, 6 isotop Uut berbeda ini didapat dari percobaan melalui peluruhan alfa.
Oleh karena itu, pada tahun 2011, Working Party Bersama IUPAC / IUPAP
(JWP) tidak mengenali dua unsur sebagaimana yang telah ditemukan karena teori saat
ini bisa tidak membedakan antara kelompok 4 dan kelompok 5 unsur menurut sifat
kimia mereka dengan keyakinan yang memadai, dan identifikasi putri Dubnium isotop
adalah faktor yang paling penting dalam mengkonfirmasikan penemuan ununpentium
dan ununtrium.

C. Reaksi Unsur-Unsur Golongan IIIA


Reaksi- reaksi yang terjadi pada Golongan III A yaitu sebagai berikut :
1. Boron
§ Reaksi dengan Udara :
4B + 3O2 (g) → 2B2O
§ Reaksi dengan Air :
Boron tidak dapat beraksi dengan air pada kondisi normal
§ Reaksi dengan Halogen :
2B(s) + 3X2(g) → 2BX3 ; X = F,Cl,Br,I
§ Reaksi dengan Asam :
Boron tidak bereaksi dengan pemanasan asam, misalnya asam hidroklorida (HCl)
ataupun dengan pemanasan asam hidroflourida (HF). Boron dalam bentuk
serbuk mengoksidasi dengan lambat ketika ditambahkan dengan asam nitrat.

2. Aluminium
§ Reaksi dengan Udara :
Aluminium adalah logam berwarna putih keperakan. Permukaan logam aluminium
dilapisi dengan lapisan oksida yang membantunya melindungi logam agar tahan
terhadap udara. Jadi, aluminium tidak bereaksi dengan udara. Jika lapisan oksida rusak,
logam aluminium bereaksi untuk menyerang (bertahan). Aluminium akan terbakar
dalam oksigen dengan nyala api, membentuk aluminium (III) oksida.
4Al (s) + 3O2 (l ) → 2Al2O3
§ Reaksi dengan Air :
Aluminium tidak dapat bereaksi dengan air, hal ini dikarenakan logam aluminium juga
tidak dapat bereaksi dengan air karena adanya lapisan tipis oksida.
§ Reaksi aluminium dengan halogen :
Aluminium dapat bereaksi dengan unsur –unsur halogen seperti iodin (I 2), klorin (Cl2),
bromine (Br2), membentuk aluminium halida menjadi aluminium (III) iodida,
aluminium (III) bromida, aluminium (III) klorida.
2Al (s) + 3I2 (l) → Al2I6 (s)
2Al (s) + 3Cl2 (l) → Al2Cl3
2Al (s) + 3Br2 (l) → Al2Br6

§ Reaksi aluminium dengan asam :


o Logam aluminium larut dengan asam sulfur membentuk larutan yang mengandung ion
Al (III) bersama dengan gas hidrogen.
2Al (s) + 3H2SO4 (aq) → 2Al3+ (aq) + 2SO42- (aq) + 3H2 (g)
2Al (s) + 6HCl (aq) → 2Al3+ (aq) + 6Cl- (aq) + 3H2 (g)
§ Reaksi aluminium dengan basa :
Aluminium larut dengan natrium hidroksida.
2Al (s) + 2NaOH (aq) + 6H2O → 2Na+(aq) + 2[Al (OH)4]- + 3H2 (g)
3. Galium
§ Reaksi galium dengan asam :
Ga2O3 + 6H+ → 2Ga3+ + 3H2
Ga(OH)3 + 3 H+ → Ga3+ + 3H2O
§ Reaksi galium dengan basa
Ga2O3 + 2OH- → 2 Ga(OH)4-
Ga (OH)3 + OH- → Ga(OH)4-

4. Indium :
§ Reaksi indium dengan udara :
In3+ + O2 → In2O3
§ Reaksi indium dengan asam :
Indium bereaksi dengan HNO3 15 M
In3+ + 3HNO3 → In(NO3)3 + 3H+
Indium juga bereaksi dengan HCl 6M
In3+ + 3HCl → InCl3 + 3H+

5. Talium
§ Reaksi talium dengan udara :
Talium bereaksi dengan oksida mirip dengan Galium, namun Talium hanya
menghasilkan TI2O3 yang berwarna hitam cokelat yang terdekomposisi
menjadi Tl2O pada suhu 100oC
2 Tl (s) + O2 (g) → Tl2O
§ Reaksi Talium dengan air :
Talium kelihatannya tidak bereaksi dengan air. Logam talium memudar dengan lambat
dalam air basah atau larut dalam air menghasilkan racun thalium (I) hidroksida
2 Tl (s) + 2H2O (l) → 2 TlOH (aq) + H2 (g)
§ Reaksi Talium dengan halogen :
Logam talium bereaksi dengan hebat dengan unsur-unsur halogen seperti flourin (F 2),
klorin (Cl2), dan bromin (Br2) membentuk thalium (III) flourida, thalium (III) klorida,
dan thalium (III) bromida. Semua senyawa ini bersifat racun.
2Tl (s) + 3F2 (g) → 2TiF3 (s)
2Tl (s) + 3Cl2 (g) → 2TiCl3 (s)
2Tl (s) + 3Br2 (g) → 2TiBr3 (s)
§ Reaksi talium dengan asam
Talium larut dengan lambat pada asam sulfat atau asam klorida (HCl) karena racun
garam talium yang dihasilkan tidak larut.

G. Manfaat Unsur-Unsur Golongan IIIA


Berikut ini adalah manfaat unsure-unsur golongan IIIA :
1. Boron
Boron yang tidak murni digunakan pada pertunjukan kembang api untuk
memberikan warna hijau dan dalam roket sebagai pemicu. Na2B4O75H2O. Pentrahidra
ini digunakan dalam jumlah yang banyak dalam pembuatan serat gelas yang dijadikan
insulasi (insulation fiberglass) dan pemutih sodium perborat (sodium perborate bleach).
Asam borik digunakan dalam produk tekstil. Senyawa-senyawa boron lainnya
digunakan dalam pembuatan kaca borosilica, dan dalam penyembuhan arthritis. Isotop
boron-10 digunakan sebagai kontrol pada reaktor nuklir, sebagai tameng pada radiasi
nuklir dan dalam instrumen-instrumen yang digunakan untuk mendeteksi netron.
Boron nitrida memiliki sifat-sifat yang cemerlang karena ia sekeras berlian,
dapat digunakan sebagai insulator listrik walau dapat menghantar panas seperti logam.
Senyawa ini juga memiliki sifat lubrikasi seperti grafit. Boron hidrida dapat dengan
mudah dioksidasi dan melepaskan banyak energi dan pernah digunakan sebagai bahan
bakar roket. Permintaan filamen boron juga meningkat karena bahan ini kuat dan ringan
dan digunakan sebagai struktur pesawat antariksa.

2. Aluminium
Berikut ini adalah kegunaan logam aluminium :
§ Dalam bidang rumah tangga, aluminium banyak digunakan sebagai peralatan dapur,
bahan konstruksi bangunan dan ribuan aplikasi lainnya dimanan logam yangmudah
dibuat, kuat dan ringan diperlukan.
§ Walau konduktivitas listriknya hanya 60% dari tembaga, tetapi ia digunakansebagai
bahan transmisi karena ringan.
§ Campuran logam aluminium dengan tembaga, magnesium, silikon,mangan, dan unsur-
unsur lainnya untuk membentuk sifat-sifat yang membuataluminium dapat dijadikan
sebagai bahan penting dalam konstruksi pesawatmodern dan roket. Sebagai pelapis
pelindung logam lainnya, logam ini jika diuapkan di vakummembentuk lapisan yang
memiliki reflektivitas tinggi untuk cahaya yang tampakdan radiasi panas. Lapisan ini
menjaga logam dibawahnya proses oksidasisehingga tidak menurunkan nilai logam
yang dilapisi. Lapisan ini digunakan untukmemproteksi kaca teleskop dan kegunaan
lainnya.
§ Pada sektor industri makanan, sifat aluminium yang lunak, ringan dan mudahdibentuk
dimanfaatkan sebagai kemasan berbagai produk makanan.
§ Di sektor pembangunan perumahan, aluminium biasa digunakan utuk kusenpintu dan
jendela.

3. Galium
Berikut ini adalah kegunaan logam galiium :
§ semikonduktor, terutama dalam bioda pemancar cahaya
§ menjadi alloy

4. Indium
Berikut ini adalah kegunaan logam Indium :
§ Untuk industri layar datar (flat monitor).
§ Sebagai campuran logam.
§ Sebagai batang control dalam reactor atom.
§ Senyawa Indium (In) tertentu
§ Merupakan bahan semikonduktor yang mempunyai karakteristik unik.

5. Thallium
Berikut ini adalah kegunaan logam Thallium :
§ Beberapa jenis reaksi gelombang dimanfaatkan dalam system komunikasi militer.
§ Talium sulfat, yang tak berwarna, tak berasa, dan sangat beracun sebagai obat pembasmi
hama.
§ Talium yang dihasilkan dari kristal natrium iodida dalam tabung photomultiplier
digunakan pada alat pendeteksi radiasi sinar gamma.
§ Kristal talium bromoiodide untuk memancarkan radiasi inframerah dan kristal talium
oksisulfida untuk mendeteksi campuran talium dengan raksa membentuk cairan logam
yang membeku, pada suhu -60 0C digunakan untuk membuat thermometer suhu rendah
dan RELAY.
§ Dipakai dalam pembuatan roket dan kembang api.

6. Ununtrium
Disni kami tidak bisa menjelaskan kegunaan unsur ini karena unsur ini juga
relatif tidak stabil terjadi secara alami dan sifat dari unsure ini juga masih dalam
prediksi.
Bab III
Penutup

A. Kesimpulan
Unsur-unsur dari logam utama golongan III A adalah : boron ( B), aluminium
(Al),galium (Ga), indium ( In), thalium (Tl). Unsur-unsur dari logam utama golongan
III A umumnya dapat bereaksi dengan udara, air, asam, unsur-unsur halogen
membentuk senyawa. Unsur-unsur dari logam utama golongan III A di alam tidak
ditemukan dalam bentuk unsur melainkan dalam bentuk senyawanya. Oleh karena itu,
diperlukan beberapa proses yang digunakan untuk dapat mengisolasi unsur tersebut dari
senyawanya. Unsur-unsur dari logam utama golongan III A dan senyawanya memiliki
kegunaan masing-masing dalam kehidupan sehari-hari dan dalam industri.

B. Saran
Dari pembuatan makalah kimia tentang unsur golongan III A dan III B, maka
untuk pembuatan makalah selanjutnya diharapkan penulis dapat menyajikan penjabaran
materi yang lebih banyak lagi

Anda mungkin juga menyukai