Anda di halaman 1dari 17

Unsur dan Senyawa

golongan III A
KELOMPOK 2:
- Fuzna Laela (200661025)
- Muhammad Holidun (200661001)
Golongan III A
Unsur-unsur pada golongan III A mencakup satu unsur non-logam dan empat
unsur logam. Unsur-unsur pada golongan III A menunjukkan perbedaan sifat yang
cukup bervariasi. Seluruh golongan aluminium melepaskan 3 elektron (3+) untuk
mencapai kestabilan atau aturan oktet. Unsur golongan III A terdiri dari:

Boron (Br) : Unsur non-logam

Indium (In)
Aluminium (Al)

Thallium (Tl)
Galium (Ga)

Ununtrium (Uut)
Golongan III A
Unsur-unsur dari logam golongan III A umumnya dapat bereaksi
dengan udara, air, asam, unsur-unsur halogen membentuk
senyawa. Unsur-unsur dari logam utama golongan III A di alam
tidak ditemukan dalam bentuk unsur melainkan dalam bentuk
senyawanya. Oleh karena itu, diperlukan beberapa proses yang
digunakan untuk dapat mengisolasi unsur tersebut dari
senyawanya.
Sejarah penemuan unsur-unsur tersebut tidak sama antara unsur
satu dengan unsur lainnya. Unsur-unsur yang ada dialamnya, tidak
ditemukan dalam keadaan murni. Adapun sejarah ditemukannya
unsur-unsur golongan III A adalah sebagai berikut:
B.     Alumunium (Al) C.     Galium (Ga)
Aluminium ditemukan pada Galium berasal dari
A.    Boron (B) bahasa Latin: Gallia  yang berar
tahun 1827 0leh Freidrich
Boron berasal dari bahasa ti Perancis; juga dari bahasa
Wohler.Alumunium Latin, gallus terjemahan dari
arab yaitu Buraq dan bahasa
merupakan logam yang Lecoq, yang berarti ayam
Persia yaitu burah.Senyawa
paling banyak ketiga dalam jantan. Unsur ini diprediksi dan
boron telah diketahui sejak
kerak bumi (setelah oksigen disebut Mendeleev sebagai
ribuan tahun yang lalu, tetapi ekaaluminum dan ditemukan
dan silikon), kandungannya
unsur ini tidak ditemukan secara spektroskopik oleh
sekitar 8,8% pada kulit bumi.
sampai tahun 1880 oleh Sir Lecoq de Boisbaudran pada
Unsur ini terdapat dalam
Humpry Davy, Gay-Lussac, tahun 1875, yang pada tahun
bijih bauksit, Al2O3.2H2O
dan Thenard. yang sama berhasil mengambil
(kadarnya 35-60%), granit, logam ini secara elektrolisis
dan tanah liat. dari solusi hidroksida di KOH.
D.    Indium (In) E.     Talium (Tl) F.      Ununtrium (Uut)
Indium ditemukan pada Talium berasal dari Ununtrium adalah nama
tahun 1863 oleh Reich and bahasa Yunani: thallos, yang sementara dari unsur kimia
Richter. Pertama kali berarti ranting hijau. Talium dengan simbol Uut dan
dijumpai pada mineral seng, ditemukan secara nomor atom 113 karena
hingga kini mineral seng spektroskopis oleh Crookes belum menerima nama
pada tahun 1861. Nama resmi. Pada tahun 1979
adalah sumber utama dari
elemen ini diambil dari garis IUPAC menerbitkan
produksi unsur ini. Indium
hijau di spektrumnya. Logam rekomendasi yang menurut
pertama kali diisolasi setahun ini berhasil diisolasi oleh elemen itu harus disebut
semenjak pertama kali unsur Crookes dan Lamy pada tahun ununtrium (dengan simbol
ini ditemukan. Sampai pada 1862 pada saat yang yang sesuai Uut). Ununtrium
tahun 1924, hanya satu gram bersamaan. Talium terdapat pertama kali diciptakan pada
yang tersedia di seluruh di crooksite, lorandite, tahun 2003 oleh Institut
dunia dalam bentuk dan hutchinsonite. Ia juga ada Bersama untuk Penelitian
terisolasi. dalam pyrites. Nuklir di Dubna , Rusia.
Sifat Fisik Golongan III A
Unsur B Al Ga In Tl Uut
Nomor atom 5 13 31 49 81 113
Massa atom 10,81 26,92 69,74 114,82 204,37 -
Jari –jari atom (A0) 0,80 1,25 1,24 1,50 1,55 1,70
Jari –jari ion (A0) - 0,45 0,60 0,81 0,95 -
Kerapatan (g/cm3) 2,54 2,70 5,90 7,30 11,85 18
Titik Leleh (0K) 2300 932 303 429 577 700
Titik Didih (0K) 4200 2720 2510 2320 1740 1400
Energi ionisasi (I) 807 577 579 556 590 704.9
(kJ/mol)
Energi ionisasi (II) 2425 1816 1979 1820 1971 1775,3
(kJ/mol)
Energi ionisasi (III) 3658 2744 2962 2703 2874 1871,8
(kJ/mol)
Kecenderungan sifat logam golongan IIIA:
• Jari-jari logam cenderung berkurang dari Galium - Talium ,
kecuali logam Alumunium.
• Jari-jari ion cenderung meningkat dari Alumunium – Talium.
• Energi ionisasi pertama unsur golongan IIIA cenderung berkurang
dari Alumunium – Talium.
• Keelektronegatifan unsur golongan IIIA cenderung bertambah
dari Alumunium– Talium.
• Titik cair unsur golongan IIIA cenderung bertambah dari Galium –
Talium, kecuali Alumunium memiliki titik cair yang besar.
• Titik didih unsur golongan IIIA cenderung berkurang dari
Alumunium – Talium.
Sifat Kimia Unsur Golongna III A
1.  Boron, adalah unsur golongan IIIA dengan nomor atom lima. Warna dari unsur
boron adalah hitam. Boron memiliki sifat diantara logam dan nonlogam
(semimetalik). Boron lebih bersifat semikonduktor daripada sebuah konduktor
logam lainnya. Secara kimia boron berbeda dengan unsur- unsur satu
golongannya. Boron juga merupakan unsur metaloid dan banyak ditemukan
dalam bijih borax. Bentuk metaliknya keras (9,3 dalam skala Moh) dan konduktor
yang buruk dalam suhu kamar. Ciri-ciri optik unsur ini termasuklah penghantaran
cahaya inframerah. Pada suhu piawai boron adalah pengalir elektrik yang kurang
baik, tetapi merupakan pengalir yang baik pada suhu yang tinggi.
2. Aluminium murni, adalah logam berwarna putih keperakan dengan banyak
karakteristik yang diinginkan. Aluminium ringan, tidak beracun (sebagai logam),
nonmagnetik dan tidak memercik. Aluminium sangat lunak dan kurang keras.
Aluminium adalah logam aktif seperti yang ditunjukkan pada harga potensial
reduksinya dan tidak ditemukan dalam bentuk unsur di alam. Aluminium adalah
unsur ketiga terbanyak dalam kulit bumi, tetapi tidak ditemukan dalam bentuk
unsur bebas. Walaupun senyawa aluminium ditemukan paling banyak di alam,
selama bertahun-tahun tidak ditemukan cara yang ekonomis untuk memperoleh
logam aluminium dari senyawanya.
2.      Galium, adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Ga dan nomor
atom 31. sebuah logam miskin yang jarang dan lembut, galium merupakan benda padat yang mudah
rapuh pada suhu rendah namun mencair lebih lambat di atas suhu kamar dan akan melebur ditangan.
Terbentuk dalam jumlah sedikit di dalam bauksit dan bijih seng. Penerapan pentingnya ialah dalam
senyawa galium arsenida, digunakan sebagai semikonduktor, terutama dalam dioda pemancar cahaya.
Sifat-sifat kimia unsur Galium biasanya adalah hasil dari proses pembuatan aluminium. Pemurnian
bauksit melalui proses Bayer menghasilkan konsentrasi ghalium pada larutan alkali dari sebuah
aluminium. Elektrolisis menggunakan sebuah elektroda merkuri yang memberikan konsentrasi lebih
lanjut dan elektrolisis lebih lanjut menggunakan katoda baja tahan karat dari hasil natrium gallat
menghasilkan logam galium cair. Galium murni membutuhkan sejumlah proses akhir lebih lanjut
dengan zona penyaringan untuk membuat logam galium murni.
3.    Indium, adalah sebuah unsur post transisi metal yang meiliki bilangan oksidasi +3, sama seperti
galium. Indium tidak bereaksi dengan air, namun ia beroksidasi dengan kuat terhadap unsur halogen
membentuk senyawa indium(III). Indium biasanya tidak dibuat di dalam laboratorium. Indium adalah
hasil dari pembentukan timbal dan seng. Logam indium dihasilkan melalui proses elektrolisis garam
indium di dalam air. Indium sering diasosiasikan dengan seng dan dari bahan inilah indium diproduksi
secara komersil. Indium juga ditemukan di bijih besi, timbal dan tembaga.
4.     Talium, adalah salah satu unsur golongan III A dengan simbol Tl dan mempunyai nomor atom
81. Talium adalah logam yang lembut dan berwarna kelabu dan lunak dan dapat dipotong dengan
sebuah pisau. halium kelihatannya seperti logam yang berkilauan tetapi ketika bersentuhan dengan
udara, thalium dengan cepat memudar menjadi warna kelabu kebiru-biruan yang menyerupai timbal.
Jika thalium berada di udara dalam jangka waktu yang lama maka akan terbentuk lapisan oksida pada
thalium. Jika thalium berada di air maka akan terbentuk thalium hidroksida. Logam ini sangat lunak
dan mudah dibentuk. Ia dapat dipotong dengan pisau. Logam thalium diperoleh sebagai produk pada
produksi asam belerang dengan pembakaran pyrite dan juga pada peleburan timbal dan bijih besi.
 6. Ununtrium (Uut)
Laporan pertama ununtrium pada bulan Agustus 2003 ketika itu diidentifikasi sebagai
peluruhan alpha produk elemen 115, ununpentium . Hasil ini dipublikasikan pada tanggal 1
Februari 2004, oleh tim yang terdiri dari ilmuwan Rusia di Dubna ( Joint Institute untuk Riset
Nuklir ), dan ilmuwan Amerika di Lawrence Livermore National Laboratory.
The Dubna-Livermore kolaborasi telah memperkuat klaim mereka untuk penemuan ununtrium
dengan melakukan percobaan kimia pada akhir pembusukan produk 262Db. Dalam percobaan
pada bulan Juni 2004 dan Desember 2005, ini Dubnium isotop berhasil diidentifikasi dengan
mengeluarkan produk peluruhan akhir, mengukur fisi spontan (SF) dan kegiatan menggunakan
teknik identifikasi kimia untuk mengkonfirmasi bahwa mereka berperilaku seperti kelompok 5
elemen (seperti Dubnium diketahui berada di grup 5 dari tabel periodik, baik paruh maupun
modus pembusukan dikonfirmasi untuk diusulkan 262Db yang memberikan dukungan untuk
penugasan dari induk dan anak inti untuk masing ununpentium dan ununtrium.
Tetapi ununtrium tidak memiliki isotop stabil (terjadi secara alamiah) dan radioaktif. Beberapa
isotop radioaktif telah disintesis di laboratorium, baik dengan menggabungkan dua atom
ataupun dengan mengamati peluruhan unsur-unsur yang lebih berat. Enam isotop berbeda
ununtrium telah dilaporkan dengan massa atom 278 dan 282-286, 6 isotop Uut berbeda ini
didapat dari percobaan  melalui peluruhan alfa.
Oleh karena itu, pada tahun 2011, Working Party Bersama IUPAC / IUPAP (JWP) tidak
mengenali dua unsur sebagaimana yang telah ditemukan karena teori saat ini bisa tidak
membedakan antara kelompok 4 dan kelompok 5 unsur menurut sifat kimia mereka dengan
keyakinan yang memadai, dan identifikasi putri Dubnium isotop adalah faktor yang paling
penting dalam mengkonfirmasikan penemuan ununpentium dan ununtrium.
 Kegunaan Unsur-Unsur Golongan III A
1. Boron
Boron yang tidak murni digunakan pada pertunjukan kembang api untuk memberikan warna hijau dan dalam
roket sebagai pemicu. Na2B4O75H2O. Pentrahidra ini digunakan dalam jumlah yang banyak dalam pembuatan
serat gelas yang dijadikan insulasi (insulation fiberglass) dan pemutih sodium perborat (sodium perborate
bleach). Asam borik digunakan dalam produk tekstil. Senyawa-senyawa boron lainnya digunakan dalam
pembuatan kaca borosilica, dan dalam penyembuhan arthritis. Isotop boron-10 digunakan sebagai kontrol
pada reaktor nuklir, sebagai tameng pada radiasi nuklir dan dalam instrumen-instrumen yang digunakan
untuk mendeteksi netron
Boron nitride, dapat digunakan sebagai insulator listrik walau dapat menghantar panas seperti logam.
Senyawa ini juga memiliki sifat lubrikasi seperti grafit. Boron hidrida dapat dengan mudah dioksidasi dan
melepaskan banyak energi dan pernah digunakan sebagai bahan bakar roket. Permintaan filamen boron juga
meningkat karena bahan ini kuat dan ringan dan digunakan sebagai struktur pesawat antariksa.
2. Aluminium
• Dalam bidang rumah tangga, aluminium banyak digunakan sebagai peralatan dapur, bahan konstruksi bangunan dan ribuan aplikasi lainnya
dimanan logam yangmudah dibuat, kuat dan ringan diperlukan.
• Walau konduktivitas listriknya hanya 60% dari tembaga, tetapi ia digunakansebagai bahan transmisi karena ringan.
• Campuran logam aluminium dengan tembaga, magnesium, silikon,mangan, dan unsur-unsur lainnya untuk membentuk sifat-sifat yang
membuataluminium dapat dijadikan sebagai bahan penting dalam konstruksi pesawatmodern dan roket. Sebagai pelapis pelindung logam lainnya,
logam ini jika diuapkan di vakummembentuk lapisan yang memiliki reflektivitas tinggi untuk cahaya yang tampakdan radiasi panas. Lapisan ini
menjaga logam dibawahnya   proses oksidasisehingga tidak menurunkan nilai logam yang dilapisi. Lapisan ini digunakan untukmemproteksi kaca
teleskop dan kegunaan lainnya.
• Pada sektor industri makanan, sifat aluminium yang lunak, ringan dan mudahdibentuk dimanfaatkan sebagai kemasan berbagai produk makanan.
• Di sektor pembangunan perumahan, aluminium biasa digunakan utuk kusenpintu dan jendela.
 Kegunaan Unsur-Unsur Golongan III A
3. Galium 5. Thallium
• semikonduktor, terutama • Beberapa jenis reaksi gelombang dimanfaatkan dalam
dalam bioda pemancar system komunikasi militer.
cahaya • Talium sulfat, yang tak berwarna, tak berasa, dan
• menjadi alloy sangat beracun sebagai obat pembasmi hama.
• Talium yang dihasilkan dari kristal natrium iodida
dalam tabung photomultiplier digunakan pada alat
4. Indium pendeteksi radiasi sinar gamma.
• Kristal talium bromoiodide untuk memancarkan radiasi
• Untuk industri layar datar
(flat monitor). inframerah dan kristal talium oksisulfida untuk
mendeteksi campuran talium dengan raksa membentuk
• Sebagai campuran cairan logam yang membeku, pada suhu -60 0C
logam. digunakan untuk membuat thermometer suhu rendah
• Sebagai batang control dan RELAY.
dalam reactor atom. • Dipakai dalam pembuatan roket dan kembang api.
• Senyawa Indium (In)
tertentu 6.  Ununtrium
            Disni kami tidak bisa menjelaskan kegunaan unsur
• Merupakan bahan
ini karena unsur ini juga relatif tidak stabil terjadi secara
semikonduktor yang
mempunyai karakteristik alami dan sifat dari unsure ini juga masih dalam prediksi.
unik.
Analisis jurnal
1. Judul: Analisa Kekuatan Tarik, Kekuatan Tekuk, Komposisi
dan Cacat Pengecoran Paduan Aluminium Flat Bar dan
Limbah Kampas Rem dengan Menggunakan Cetakan Pasir dan
Cetakan Hidrolik sebagai Bahan Komponen Jendela Kapal
2. Teori : Kekuatan tarik, kekuatan tekuk, komposisi bahan dan
juga analisa cacat pada proses pengecoran. Dimana proses uji
tersebut juga berdasarkan standarisasi (JIS).
3. Metode: Pengecoran Cetakan pasir dan cetakan hidrolik
menggunakan radiography test.
Analisis jurnal
4. Hasil :
Mengetahui sifat mekanis, komposisi dan juga cacat pengecoran dari
alumunium paduan aluminium flat bar dan limbah alumunium kampas
rem. Dimana, spesimen cetakan hidrolik memiliki hasil yang lebih
baik dari cetakan pasir dengan rata-rata defleksi 2,71mm berbanding
2,12mm. Spesimen cetakan hidrolik memiliki rata-rata gaya tekanan
maksimal sebesar 8,62 KN lebih besar dari spesimen cetakan pasir
dengan nilai 5,19 KN, spesimen cetakan hidrolik memiliki rata-rata
tegangan 2,34 MPa lebih besar dari cetakan pasir dengan nilai 1,59
MPa. Hasil pengujian komposisi bahan paduan alumunium flat bar
dan kampas rem dengan perbandingan 50:50. Paduan alumunium
memiliki kadar Al 65,89%, Zn 8,99%, Si 8,57%, Cu 5,76% dan
beberapa unsur lainnya dibawah 5%.
Analisis jurnal
5. Isi: Aluminium merupakan unsur kimia golongan IIIA dalam sistem periodik unsur,dengan nomor atom 13 dan berat
atom 26,98 gramper mol. Aluminium adalah logam ringan yang mempunyai ketahanan korosi yang baik dan hantaran
listrik yang baik. Selain itu, aluminium juga memiliki kelebihan berupa, massa jenis yang rendah, kemampuan menahan
korosi, harga yang murah, konduktor listrik dan panas yang baik, serta ketahanan oksidasi, penggunaan aluminium di
dunia industri perkapalan digunakan untuk menunjang proses fabrikasi dan telah banyak diterapkan oleh berbagai
perusahaan material. Di dalam udara bebas alumiium mudah teroksidasi membentuk lapisan tipis oksida(Al2O3) yang
tahan terhadap korosi. Aluminiumjuga bersifat amfoter yang mampu bereaksi denganlarutan asam maupun basa. ( Anton
J. Hartono,1992)Aluminium adalah unsur non ferrous yangmerupakan logam ringan yang mempunyai sifatyang ringan,
ketahanan korosi yang baik sertahantaran listrik dan panas yang baik, mudahdibentuk melalui proses pembentukan
maupunpermesinan, dan sifat-sifat yang baik lainnyasebagai sifat logam. (Surdia, 1992).Pengecoran adalah membuat
komponendengan cara menuangkan bahan yang dicairkan kedalam cetakan. Dalam sistem hidrolik fluida cair
berfungsisebagai penerus gaya. Minyak mineral adalahjenis fluida cair yang umum dipakai. Prinsip dasardari hidrolik
adalah karena sifatnya yang sangatsederhana. Zat cair tidak memiliki bentuk yangtetap, zat cair hanya dapat membentuk
bentukmenyesuaikan dengan yang ditempatinya dantidak dapat terkompresi. Zat cair yang digunakanharus bertekanan
tertentu, diteruskan ke segalaarah secara merata, memberikan arah gerakanyang sangat halus. Hasil analisa dari paduan
aluminuim flat bar dengan aluminium limbah kampas rem dengan proporsi 50:50mengunakan cetakan hidrolik dan
cetakan pasir menunjukan perbedaan kekuatan tarik yangsignifikan sebesar 12,86 kg/mm² dan 9,3 kg/mm².Dari hasil
tersebut didapatkan bahwa pengunaan cetakan hidrolik menghasilkan paduan aluminium yang lebih baik dan memenuhi
standar JIS. Hasil tersebut memperlihatkan bahwa paduan antara aluminium flat bar dengan limbah kampas rem
mempunyai kandungan unsur yang tidak sesuai dengan standard JIS H 4000 1970 Seri 5005 Chemical Composition
AluminiumAlloy dan standard pendekatan dunia perkapalanBKI (KI AW-6061).
Analisis jurnal
5. Kelebihan: Artikel tersebut berisi pemaparan terhadap unsur
aluminium, kemudian menjelaskan kegunaannya khususnya di
dunia industri, dengan pemililihan metode yang baik dan
tersusun secara sistematis.
6. Kekurangan: Metode penelitian dalam artikel tersebut kurang
dijelaskan secara lebih detail, sehingga pembaca kurang
memahami.
7. Saran: Pada penelitian berikutnya diharapkan lebih dianalisis
mengenai pengujiannya, agar mengetahui sifat-sifat dari
paduan aluminium seperti uji impak maupun uji kekerasan.
Dengan memberikan suatu model dalam kegiatan belajar yang
inovatif, sehingga mahasiswa dituntut untuk tetap kritis dan
mandiri.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai