Anda di halaman 1dari 51

Unsur-Unsur Golongan

IIIA
Oleh Kelompok I
Andi Aulia Huseng
Nayla
Muhammad Ainur Afdal
Tria Afrilia
Rafi’ah Reski Indah
Sumber-Sumber Golongan IIIA
Sumber Boron
Senyawa boron (Arab: Buraq, Persia: Burah) telah diketahui sejak ribuan tahun
yang lalu, tetapi unsur ini tidak ditemukan sampai tahun 1880.
Boron ditemukan oleh ahli kimia Prancis yaitu Joseph-Louis Gay-Lussac dan
Louis-Jaques Thénard, French chemists, dan seorang ahli kimia inggris yaitu Sir
Humphry Davy pada tahun 1808. Boron terisolasi dan terdapat dalam asam borat
(H₃BO₃). Kata Boron berasal dari bahasa arab yaitu Buraq´ dan bahasa Persia yaitu
Burah´ dan akhirnya disebut dengan Borat. Pada tahun 1909 William Weintraub
mampu memproduksi boron dengan kemurnian 99% dengan mereduksi boron halida
dengan hidrogen.
Pada tahun 2004 Jiuhua Chen dan Vladimir L. Solozhenko memproduksi bentuk baru
boron, tetapi tidak yakin dengan strukturnya. Tahun 2009, sebuah tim yang dipimpin oleh
Artem Oganov memperlihatkan bentuk baru boron yang terdiri dari dua struktur, B12
icosohedra dan pasangan B2 disebut dengan gamma boron, hampir sekeras intan dan lebih
tahan panas dari pada intan.
Unsur ini tidak ditemukan di alam, tetapi timbul sebagai asam othorboric dan
biasanya ditemukan dalam sumber mata air gunung berapi dan sebagai borat di dalam
boron dan colemanite.
Sumber-sumber penting boron adalah rasorite (kernite) dan tincal (bijih borax).
Kedua bijih ini dapat ditemukan di gurun Mojave. Tincal merupakan sumber penting boron
dari Mojave. Deposit borax yang banyak juga ditemukan di Turkey.
Boron muncul secara alami sebagai campuran isotop 10B sebanyak 19.78%
dan isotop 11B 80.22%. Kristal boron murni dapat dipersiapkan dengan cara
reduksi fase uap boron triklorida atau tribomida dengan hidrogen pada filamen yang
dipanaskan dengan listrik. Boron yang tidak murni (amorphous boron) menyerupai
bubuk hitam kecokelatan dan dapat dipersiapkan dengan cara memanaskan boron
trioksida dengan bubuk magnesium. Boron dengan kemurnian 99.9999% telah
diproduksi dan tersedia secara komersil. Boron bukan konduktor listrik yang bagus
pada suhu ruangan, tetapi pada suhu yang lebih tinggi.
Sumber Aluminium
Aluminium adalah logam yang mudah diperoleh adalah oksida terhidrat seperti bauksit,
Al₂O₃.nH₂O, dan kryolit, Na₃AlF₆.
Logam aluminium mempunyai banyak kegunaan dan beberapa garamnya seperti sulfat
(kira-kira 108 kg) dibuat dalam skala besar. paling berlimpah. Aluminium bukan merupakan jenis
logam berat, tetapi merupakan elemen yang berjumlah sekitar 8% dari permukaan bumi dan
paling berlimpah ketiga. Aluminium banyak terdapat dalam bijih bauksit (Al₂O₃.2H₂O) dengan
kadar 35-60%, granit, dan tanah liat.
Aluminium adalah unsur logam yang biasa dijumpai dalam kerak bumi dan terdapat dalam
batuan seperti felspar dan mika. Kandungan yang mudah diperoleh adalah oksida terhidrat seperti
bauksit, Al₂O₃.nH₂O, dan kryolit, Na₃AlF₆. Logam aluminium mempunyai banyak kegunaan
dan beberapa garamnya seperti sulfat (kira-kira 10 8 kg) dibuat dalam skala besar.
Sumber Galium


Sebelum ditemukannya galium, keberadaan dan sifat utamanya diprediksi oleh
ahli kimia Rusia Dmitri Mendeleev. Dia menamai elemen hipotesis eka-aluminium,
Mendeleev meramalkan unsur tersebut akan duduk di bawah aluminium pada tabel
periodik. Galium ditemukan oleh ahli kimia Prancis Paul E. Lecoq de Boisbaudran
melalui sebuah spektroskop pada tahun 1875 di Paris. Ciri khasnya adalah dua garis


ungu.
De Boisbaudran mengekstraksi galium dalam contoh pertama dari bijih seng
dari Pyrenees dan awalnya diperoleh hanya 0,65 gram dari 430 kilogram bijih. Paul
mengisolasi galium dengan elektrolisis hidroksidanya dalam larutan kalium
hidroksida. Asal namanya berasal dari kata Latin ‘Gallia’, yang berarti Prancis.
Galium tidak berada bebas di alam dan tidak ada mineral dengan kandungan galium
yang substansial. Secara komersial, kebanyakan galium diekstraksi sebagai produk
sampingan dari produksi aluminium dan seng. Dalam jumlah rendah, kita bisa
menemukan galium dalam berbagai mineral, seperti sphalerite, bauksit, dan batu bara.
Gallium juga diekstraksi dari debu cerobong batubara.
Galium sering ditemukan sebagai elemen yang terkandung di dalam diaspore,
sphalerite, germanite, bauksit dan batubara. Analisa debu dari hasil pembakaran batubara
pernah menunjukkan kandungan galium sebanyak 1.5%.
Sumber Indium
Indium adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang In
dan nomor atom 49. Indium adalah logam pasca transisi yang menyusun 0,21 ppm (part
per million) dari kerak bumi. Indium sangat lembut dan lunak, memiliki titik lebur lebih
tinggi daripada natrium dan galium, tetapi lebih rendah daripada litium dan timah. Secara
kimiawi, indium mirip dengan galium dan talium, dan sebagian besar sifatnya berada di
antara galium dan talium. Indium ditemukan pada tahun 1863 oleh Ferdinand Reich dan
Hieronim Theodor Richter dengan metode spektroskopi. Mereka menamainya sesuai garis
indigo dalam spektrumnya. Indium juga ditemukan di bijih besi, timbal dan tembaga.
Sumber Talium
Talium adalah unsur kimia yang ditemukan oleh ahli kimia, William Crookes
dan Claude-Auguste Lamy secara terpisah pada tahun 1861 dengan metode
spektroskopi. William Crookes, mengamati garis hijau terang selama spektroskopi
yang belum pernah ada sebelumnya. Dia menamai unsur baru yang diproduksi garis
hijau dengan talium. Jumlah atom talium adalah 81 dan diwakili oleh simbol TI.
Talium juga diperoleh sebagai hasil sampingan dari zinc dan pemurnian timah. Bentuk
murni talium tersedia di kerak bumi dan merupakan logam putih kebiruan.
Talium merupakan unsur tidak berwarna dan tidak berbau dalam bentuknya
yang murni. Talium adalah logam yang sangat lembut yang bisa dipotong dengan
pisau pada suhu kamar. Talium mudah dikombinasikan dengan oksigen di atmosfer
dan menghsilkan lapisan oksida. Oleh karena itu, untuk menghindari pembentukan
oksida, talium disimpan dalam minyak. Talium akan bergabung dengan uap air di
atmosfer untuk membentuk hidroksida. Talium larut dengan cepat dalam asam
sulfat dan asam nitrat dan membentuk garam sulfat dan nitrat.
Sumber Ununtrium
Ununtrium (Uut) merupakan unsur ke-113 pada sistem periodik. Pada tanggal
9 Juni 2016, nama unsur ke-113 resmi dan disepakati menjadi Nihonium. Unsur
Nihonium merupakan unsur sintetis, yang berarti unsur yang dibuat
dilaboratorium dan tidak tersedia di alam bebas. Tidak tersedia di alam bebas
disebabkan oleh ketidak stabilannya. Unsur ini pertama kali diciptakan oleh grup
riset Nishina Center for Accelerator-Based Science yang dipimpin oleh Prof.
Kosuke Morita, dari Universitas Kyushu di Jepang pada tahun 2004.
Grup Riken bukanlah grup yang pertama menemukan unsur ke 113 tersebut,
grup Joint Institute for Nuclear Research di Dubna, Rusia telah menemukannya
satu tahun lebih dulu daripada grup Jepang. Namun karena grup Rusia tidak dapat
menentukan secara pasti golongan unsur yang mereka temukan golongan empat
atau golongan lima, dan setahun kemudian grup Riken menciptakan unsur yang
sama dengan metode yang berbeda dan grup Jepang dapat menentukan golongan
unsur tersebut dengan tepat. Para ilmuan sepakat bahwa penemu unsur 113 adalah
grup Riken Jepang yang dipimpin oleh Prof. Morita. Prof. Morita dan grupnya
memberi nama unsur tersebut dengan Nihonium (Nh).
Reaksi yang Terjadi pada
Golongan IIIA
Reaksi Boron
a. Reaksi boron dengan udara
4B(s) + 3O₂(g) → 2B₂O₃(s)

b. Reaksi boron dengan halogen


2B(s) + 3F₂(g) → 2BF₃(g)
2B(s) + 3Cl₂(g) → 2BCl₃(l)
Reaksi Alumunium
a. Reaksi aluminium dengan air
4Al(s) + 3O₂(l) → 2Al₂O₃(s)

b. Reaksi aluminium dengan halogen


2Al(s) + 3Cl₂(l) → 2AlCl₃(s)
2Al(s) + 3Br₂(l) → 2AlBr3(s)

2Al(s) + 3I₂(l) → 2AlI3(s)


Reaksi Galium
a. Reaksi Galium dengan udara
2Ga(g) + N2 → 2GaN(s)

b. Reaksi Galium dengan asam


Ga(s) + 3HCl(aq) → GaCl₃(aq) + 3H+(aq)

c. Reaksi Galium dengan halogen


3Ga(s) + AlF3(aq) → 3GaF(aq) + Al3+ (aq)
Reaksi Indium
a. Reaksi indium dengan udara
In3+ + O2 → In₂O₃

b. Reaksi indium dengan asam


In3+ + 3HCl → InCl3 + 3H+
Reaksi Talium
a. Reaksi talium dengan udara
2Tl(s) + O2(g) → Tl₂O(s)
b. Reaksi talium dengan air
2Tl(s) + 2H₂O(l) → 2TlOH(aq) + H₂(g)
c. Reaksi talium dengan halogen
2Tl(s) + 3F₂(g) → 2TlF₃(s)
2Tl(s) + 3Cl₂(g) → 2TlCl₃(s)
2Tl(s) + 3Br₂(l) → 2TlBr₃(s)
Reaksi Ununtrium

Hingga saat ini belum ditemukan reaksi ununtrium dengan air, udara, halogen, asam,
maupun basa.
 
Senyawa Golongan IIIA
Senyawa Boron

Contoh senyawa boron, yaitu boron triiodida (BI₃), boron


trioksida (B₂O₃), boron triklorida (BCl₃), boron monoksida (B₂O),
diborana (B₂H₆), asam borat (BH₃O₃), borax
(Na₂B₄O₅(OH)₄.8H₂O), dan boron triflorida (BF₃).
Senyawa Aluminium
Contoh senyawa aluminium, yaitu aluminium hidroksida
(Al(OH)₃), aluminium klorida (AlCl₃), aluminium nitrat (Al(NO₃)₃),
aluminium oksida (Al₂O₃), aluminium sulfat (Al₂(SO₄)₃), amonium
aluminium sulfat ((NH₄)Al(SO₄)₂), aluminium flourida (AlF₃), dan
litium aluminium hidrida (LiAlH₄).
Senyawa Galium
Contoh senyawa galium, yaitu galium triklorida (GaCl₃), galium
nitrida (GaN), galium (III) hidroksida (Ga(OH)₃), galium arsenida (GaAs),
galium (III) bromida (GaBr₃), galium (III) florida (GaF₃), galium (III) iodida
(GaI₃), galium (III) telurida (Ga₂Te₃), galium (III) selenida (Ga₂Se₃), galium
(III) sulfida (Ga₂S₃), galium trioksida (Ga₂O₃), galium (I) oksida (Ga₂O),
galium (II) selenida (GaSe), galium nitrat (Ga(NO₃)₃), dan galium fosfida
(GaP).
Senyawa Indium

Contoh senyawa indium, yaitu indium (III) hidroksida


(In(OH)₃), indium (III) oksida (In₂O₃), indium bromida (InBr),
indium (III) klorida (InCl₃), indium fosfida (InP), indium (III)
selenida (In₂Se₃), indium (III) telurida (In₂Te₃), dan indium
sulfida (In₂S₃).
Senyawa Talium
Contoh senyawa talium, yaitu talium triflourida (TiF₃), talium (I)
klorida (TiCl), talium (III) bromida (TiBr₃), talium (I) sulfat (Ti₂SO₄),
talium (I) hidroksida (TIOH), talium asetat (TICH₃COO), dan talium (I)
oksida (Ti₂O).
Senyawa Ununtrium

Kurang diketahui mengenai senyawa ununtrium karena sifat


kelogamannya pun masih diragukan dan hanya dibuat dalam jumlah
sedikit.
Kegunaan Golongan IIIA
Kegunaan Boron
1. Boron yang tidak murni digunakan pada pertunjukan kembang api untuk memberikan
warna hijau dan dalam roket sebagai pemicu.
2. Asam borat juga merupakan senyawa boron yang penting dan digunakan dalam
produk tekstil. Senyawa-senyawa boron lainnya digunakan dalam pembuatan kaca
borosilica dan dalam penyembuhan arthritis.
3. Isotop boron-10 digunakan sebagai kontrol pada reaktor nuklir, sebagai tameng pada
radiasi nuklir dan dalam instrumen-instrumen yang digunakan untuk mendeteksi
netron.
4. Asam boraks (H₃BO₃) merupakan asam organik lemah yang sering digunakan
sebagai antiseptik, dan dapat dibuat dengan menambahkan asam sulfat (H₂SO₄)
atau asam klorida (HCl) pada boraks.
5. Asam borat juga sering digunakan dalam dunia pengobatan dan kosmetika.
Misalnya, larutan asam borat dalam air (3%) digunakan sebagai obat cuci mata
dan dikenal sebagai boorwater.
6. Asam borat juga digunakan sebagai obat kumur, semprot hidung, dan salep luka
kecil. Namun ingat, bahan ini tidak boleh diminum atau digunakan pada luka
luas karena beracun ketika terserap masuk ke dalam tubuh.
7. Asam borat digunakan dalam pelapisan barang-barang tembikar, barang pecah
belah, ubin, porcelen dan peralatan dapur. Asam borat sangat penting dalam
industri sodium perborat yang digunakan sebagai bahan pemutih dalam industri
pulpen dan kertas.
8. Asam borat digunakan untuk pembuatan kapasitor (kondensor elektronik) yang
digunakan dalam sistem mesin automobil, pendingin elektrik, radio, TV dan
barang-barang elektronik lainnya.
9. Asam borat digunakan dalam pembuatan obat yang berfungsi sebagai anti septik
desinfektan penyegar dan deterjen. Asam borat juga bersifat bakteriostatik dan
fungi statis, yaitu dapat menahan pertumbuhan bakteri dan jamur.
10. Asam borat dalam bidang fotografi digunakan sebagai reagen dalam proses
pencetakan film
11. Asam borat dalam industri pengawetan makanan berfungsi untuk menghambat
pertumbuhan bakteri dan jamur. Industri yang menggunakan asam borat untuk
pengawetan hasil produksinya adalah industri kulit, kayu, dan tali.
12. Asam borat ditambahkan dalam air pendingin dalam suatu sistem tertutup yang
bertekanan dalam suatu reaktor nuklir untuk mengontrol level tenaga.
13. Selain untuk keperluan di atas, asam borat juga digunakan dalam pembuatan
lilin (wax), selain itu juga digunakan pula untuk campuran pada tinta cetak.
Asam borat digunakan juga dalam pembuatan barang-barang tahan api
misalnya kertas tahan api, ubin tahan api, tekstil, dan kayu tahan api. Dalam
industri kulit penggunaan asam borat berfungsi untuk meningkatkan kekuatan
serat kulit dan daya tahan terhadap warna produk.
Kegunaan Aluminium
1. Aluminium digunakan dalam struktur pesawat terbang, rangka-rangka etalase, rangka
pintu dan jendela, peralatan-peralatan dapur, dan sebagainya.
2. Logam aluminium digunakan sebagai reduktor dalam berbagai ekstraksi ion logam dari
larutannya.
3. Logam ini juga digunakan sebagai peralatan makan serta pembungkus makanan
terutama dalam bentuk aluminium foil.
4. Aluminium juga digunakan sebagai penghilang kerut pakaian, berbagai barang-barang
dekorasi rumah, hingga pagar.
5. Kapal induk militer juga mengandung aluminium karena sifatnya yang ringan.
6. Terdapat berbagai bagian mobil yang juga menggunakan logam ini, begitu pula alat
transportasi lain seperti gerbong kereta api.
7. Bagian-bagian mobil seperti pelek, blok mesin, komponen suspensi, dan transmisi
terbuat dari aluminium. Bagian lain seperti dudukan karburator, gagang pintu, ornamen,
dan logo mobil adalah bagian lain yang menggunakan aluminium.
8. Minuman kaleng, tutup botol, foil, nampan, dan lai-lain. Semuanya terbuat dari logam
ini.
9. Aluminium banyak digunakan sebagai bahan konstruksi seperti atap, casting, fabrikasi,
pipa, tangki, batang aluminium, kawat, bingkai jendela, pagar, pegangan tangga
merupakan bagian penting konstruksi yang menggunakan aluminium .
Kegunaan Galium
1. Galium dengan titik leleh yang rendah digunakan dalam beberapa termometer medis
sebagai pengganti merkuri yang tidak beracun.
2. Galium arsenida digunakan dalam produksi semikonduktor terutama untuk dioda
laser, dioda pemancar cahaya, dan panel surya. Galium juga digunakan untuk
membuat cermin yang berkilau.
3. Galium cair jika dikenakan pada permukaan porselin dan kaca akan membentuk
lapisan terang sangat reflektif yang bisa digunakan membuat cermin.
4. Galium mudah berpadu dengan sebagian besar logam sehingga digunakan untuk
membentuk paduan dengan titik leleh rendah.
5. Plutonium pit pada senjata nuklir menggunakan paduan logam galium untuk
menstabilkan alotrop plutonium.
6. Analog integrated circuit merupakan salah satu aplikasi paling umum untuk galium,
dengan perangkat optoelektronik (kebanyakan dioda laser dan dioda pemancar
cahaya) sebagai penggunaan terbesar kedua.
7. Galium memiliki sifat semikonduktor, terutama sebagai galium arsenda (GaAs).
GaAs dapat mengubah listrik menjadi cahaya dan digunakan dalam Light Emitting
Diodes (LED) pada berbagai layar alat elektronik dan jam tangan.
8. Galium juga digunakan dalam berbagai termometer suhu tinggi.
9. Galium arsenida dapat mengubah aliran listrik menjadi cahaya dan dapat dipakai
sebagai bahan campuran logam.
Kegunaan Indium
1. Indium digunakan untuk membuat komponen listrik seperti rectifier, termistor dan
fotokonduktor.
2. Indium dapat digunakan untuk membuat cermin yang memantul seperti cermin perak
dan tidak cepat pudar.
3. Indium digunakan untuk mendorong germanium untuk membuat transistor.
4. Indium dalam jumlah kecil digunakan pada peralatan yang berhubungan dengan gigi.
5. Indium digunakan pada LED dan laser dioda berdasarkan senyawa semikonduktor.
6. Indium banyak digunakan sebagai pengganti raksa dalam baterai alkalin untuk
mencegah seng dari korosi dan melepaskan gas hidrogen.
7. Indium juga digunakan untuk membuat paduan leleh rendah. Paduan 24% indium
gallium dan 76% cair pada suhu kamar.
8. Indium digunakan sebagai obat bius germanium untuk membuat transistor.
9. Indium digunakan untuk melapisi bantalan motor kecepatan tinggi karena
memungkinkan untuk pemerataan minyak pelumas.
10. Indium digunakan sebagai produk sampingan dari penghalusan seng. Logam
indium digunakan terutama dalam industri semikonduktor, pada logam paduan
dengan titik lebur rendah seperti solder, pada segel vakum bertekanan tinggi, dan
dalam produksi pelapis konduktif transparan indium timah oksida pada kaca.
Kegunaan Talium
1. Talium sulfat tak berwarna, tak berasa, dan sangat beracun digunakan sebagai obat
pembasmi hama.
2. Talium yang dihasilkan dari kristal natrium iodida dalam tabung photomultiplier
digunakan pada alat pendeteksi radiasi sinar gamma.
3. Kemampuan kristal talium bromoiodida untuk memancarkan radiasi infra merah dan
kristal oksisulfat untuk mendeteksi beberapa jenis radiasi gelombang dan digunakan dalam
komunikasi militer.
4. Campuran talium dengan raksa yang membentuk cairan logam yang membeku pada suhu
-60 °C digunakan untuk membuat termometer suhu rendah.
5. Garam-garam talium yang dapat terbakar menghasilkan pancaran cahaya hijau digunakan
dalam roket dan kembang api.
Kegunaan Ununtrium

Ununtrium digunakan hanya untuk kepentingan penelitian. Ununtrium


berbahaya karena radioaktivitasnya. Memiliki satu isotop yang waktu paruhnya
diketahui, 278Nh.
Cara Memperoleh Golongan IIIA
Cara Memperoleh Boron
Sumber boron yang melimpah adalah borax [Na₂B₄O₅(OH)₄.8H₂O]. Boron susah diperoleh
dalam bentuk murni. Boron dapat dibuat dengan reduksi oksidasi magnesium. Oksidasi ini dapat
dibuat melalui pemanasan asam borat (H₃BO₃), yang diperoleh dari borax.
B₂O₃ + 3Mg → 2B + 3MgO
Boron murni bisa diperoleh dengan menurunkan halogenida boron yang mudah menguap
dengan hidrogen pada suhu tinggi.
Boron (B) tidak terlalu banyak diproduksi dalam laboratorium karena telah dapat diperoleh
secara komersial. Secara umum, Boron (B) berasal dari turmalin dan borax
[Na₂B₄O₅(OH)₄.8H₂O]. Boron dibuat dalam kemurnian 95% - 98% sebagai bubuk amorf dengan
reduksi B₂O₃ dengan Mg, diikuti dengan pencucian produknya dengan larutan NaOH, HCl, dan,
HF.
Cara Memperoleh Alumunium
1. Proses Bayer merupakan proses pemurnian bijih bauksit untuk memperoleh aluminium
oksida (alumina). Bijih bauksit mengandung 50-60% Al₂O₃ yang bercampur dengan zat-
zat pengotor terutama Fe₂O₃ dan SiO₂. Untuk memisahkan Al₂O₃ dari zat-zat yang tidak
dikehendaki, kita memanfaatkan sifat amfoter dari Al₂O₃. Tahap pemurnian bauksit
dilakukan untuk menghilangkan pengotor utama dalam bauksit. Pengotor utama bauksit
biasanya terdiri dari SiO₂, Fe₂O₃, dan TiO₂. Caranya adalah dengan melarutkan bauksit
dalam larutan natrium hidroksida (NaOH).
Al₂O₃ (s) + 2NaOH (aq) + 3H₂O(l) → 2NaAl(OH)₄(aq)
Aluminium oksida larut dalam NaOH sedangkan pengotornya tidak larut. Pengotor-
pengotor dapat dipisahkan melalui proses penyaringan. Selanjutnya aluminium
diendapkan dari filtratnya dengan cara mengalirkan gas CO₂ dan pengenceran.
2NaAl(OH)₄(aq) + CO₂(g) → 2Al(OH)₃(s) + Na₂CO₃(aq) + H₂O(l)
Endapan aluminium hidroksida disaring, dikeringkan, lalu dipanaskan sehingga
diperoleh aluminium oksida murni (Al₂O₃).
2Al(OH)₃(s) → Al₂O₃(s) + 3H₂O(g)
Proses Hall-Heroult merupakan proses peleburan aluminium oksida untuk
menghasilkan aluminium murni. Tahap peleburan alumina dengan cara reduksi
melalui proses elektrolisis menurut proses Hall-Heroult. Dalam proses Hall-Heroult,
aluminum oksida dilarutkan dalam lelehan kriolit (Na₃AlF₆) dalam bejana baja
berlapis grafit yang sekaligus berfungsi sebagai katoda. Selanjutnya elektrolisis
dilakukan pada suhu 950°C. Sebagai anoda digunakan batang grafit .
Setelah diperoleh Al₂O₃ murni, maka proses selanjutnya adalah
elektrolisis leburan Al₂O₃. Pada elektrolisis ini Al₂O₃ dicampur dengan CaF₂
dan 2-8% kriolit (Na₃AlF₆) yang berfungsi untuk menurunkan titik lebur Al₂O₃
(titik lebur Al₂O₃ murni mencapai 2000 °C), campuran tersebut akan melebur
pada suhu antara 850-950 °C. Secara umum, 4 ton bauksit akan menghasilkan 2
ton alumina, yang nantinya akan menghasilkan 1 ton aluminium.
Cara MemperolehGalium
1. Galium diperoleh dari hasil dari proses pembuatan aluminium, pemurnian
bauksit melalui proses bayer menghasilkan konsentrasi galium pada larutan
alkali dari sebuah aluminium.
2. Elektrolisis menggunakan sebuah elektroda merkuri yang memberikan
konsentrasi lebih lanjut dan elektrolisis lebih lanjut menggunakan katoda
baja tahan karat dari hasil natrium galat menghasilkan logam galium cair.
Galium murni membutuhkan sejumlah proses akhir lebih lanjut dengan
zona penyaringan untuk membuat logam galium murni.
Cara Memperoleh Indium
1. Indium terbentuk melalui proses (tangkapan neutron lambat) yang berlangsung
sangat lama (mencapai ratusan tahun) dalam bintang bermassa rendah hingga
sedang (rentang massa antara 0,6 dan 10 kali massa matahari).
2. Indium cenderung berada bersama dengan seng dalam mineral sulfida karena kedua
unsur tersebut memiliki jari-jari atom dan sifat kimia yang serupa.
3. Logam indium dihasilkan melalui proses elektrolisis garam indium di dalam air.
Proses lebih lanjut dibutuhkan untuk membuat aluminium murni dengan tujuan
elektronik.
Cara Memperoleh Talium

1. Mineral utama yang mengandung talium adalah crookesite (TlCu₇Se₄), hutchinsonite


(TlPbAs₅S₉), dan lorandite (TlAsS₂).
2. Talium juga terjadi pada nodul mangan di dasar lautan.
3. Secara komersial, logam ditemukan sebagai produk sampingan dari produksi asam sulfat
sebagai talium juga ada dalam pirit (besi sulfida).
4. Talium juga dapat diperoleh dari peleburan bijih timah dan seng .
Cara Memperoleh Ununtrium

Unsur bismuth yang memiliki jumlah proton 30 ditabrakkan dengan zinc


yang memiliki jumlah proton 83.
Kesimpulan
a. Unsur-unsur golongan IIIA tidak ditemukan dalam bentuk unsur melainkan dalam bentuk
senyawa. Oleh karena itu diperlukan beberapa proses yang digunakan untuk mengisolasi unsur
tersebut dari senyawanya.
b. Sebagian besar unsur golongan IIIA dapat bereaksi dengan air dan udara, kecuali ununtrium.
c. Unsur-unsur golongan IIIA dapat membentuk senyawa seperti boron triklorida (BCl₃), galium
trioksida (Ga₂O₃), aluminium sulfat (Al₂(SO₄)₃), indium sulfide (In₂S₃), talium triflourida
(TiF₃), dan sebagainya. Akan tetapi ununtrium belum diketahui dengan jelas dapat membentuk
senyawa apa dikarenakan jumlahnya yang sangat sedikit.
d. Unsur-unsur dan senyawa golongan IIIA memiliki kegunaan masing-masing dalam kehidupan
sehari-hari maupun dalam industri.
e. Cara memperoleh unsur-unsur golongan IIIA berbeda-beda, tergantung dari sifat masing-masing
unsur.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai