Anda di halaman 1dari 38

Unsur-Unsur Golongan IIIA

SUMBER-SUMBER
GOLONGAN IIIA
Sumber Boron
Senyawa boron (Arab: Buraq, Persia: Burah) telah diketahui sejak ribuan tahun
yang lalu, tetapi unsur ini tidak ditemukan sampai tahun 1880.
Boron ditemukan oleh ahli kimia Prancis yaitu Joseph-Louis Gay-Lussac dan
Louis-Jaques Thénard, French chemists, dan seorang ahli kimia inggris yaitu Sir
Humphry Davy pada tahun 1808. Boron terisolasi dan terdapat dalam asam borat
(H₃BO₃). Kata Boron berasal dari bahasa arab yaitu Buraq´ dan bahasa Persia yaitu
Burah´ dan akhirnya disebut dengan Borat. Pada tahun 1909 William Weintraub
mampu memproduksi boron dengan kemurnian 99% dengan mereduksi boron halida
dengan hidrogen.
Pada tahun 2004 Jiuhua Chen dan Vladimir L. Solozhenko memproduksi bentuk baru
boron, tetapi tidak yakin dengan strukturnya. Tahun 2009, sebuah tim yang dipimpin oleh
Artem Oganov memperlihatkan bentuk baru boron yang terdiri dari dua struktur, B12
icosohedra dan pasangan B2 disebut dengan gamma boron, hampir sekeras intan dan lebih
tahan panas dari pada intan.
Unsur ini tidak ditemukan di alam, tetapi timbul sebagai asam othorboric dan
biasanya ditemukan dalam sumber mata air gunung berapi dan sebagai borat di dalam
boron dan colemanite.
Sumber-sumber penting boron adalah rasorite (kernite) dan tincal (bijih borax).
Kedua bijih ini dapat ditemukan di gurun Mojave. Tincal merupakan sumber penting boron
dari Mojave. Deposit borax yang banyak juga ditemukan di Turkey.
Boron muncul secara alami sebagai campuran isotop 10B sebanyak 19.78%
dan isotop 11B 80.22%. Kristal boron murni dapat dipersiapkan dengan cara
reduksi fase uap boron triklorida atau tribomida dengan hidrogen pada filamen yang
dipanaskan dengan listrik. Boron yang tidak murni (amorphous boron) menyerupai
bubuk hitam kecokelatan dan dapat dipersiapkan dengan cara memanaskan boron
trioksida dengan bubuk magnesium. Boron dengan kemurnian 99.9999% telah
diproduksi dan tersedia secara komersil. Boron bukan konduktor listrik yang bagus
pada suhu ruangan, tetapi pada suhu yang lebih tinggi.
Sumber Aluminium
Aluminium adalah logam yang mudah diperoleh adalah oksida terhidrat seperti bauksit,
Al₂O₃.nH₂O, dan kryolit, Na₃AlF₆.
Logam aluminium mempunyai banyak kegunaan dan beberapa garamnya seperti sulfat
(kira-kira 108 kg) dibuat dalam skala besar. paling berlimpah. Aluminium bukan merupakan jenis
logam berat, tetapi merupakan elemen yang berjumlah sekitar 8% dari permukaan bumi dan
paling berlimpah ketiga. Aluminium banyak terdapat dalam bijih bauksit (Al₂O₃.2H₂O) dengan
kadar 35-60%, granit, dan tanah liat.
Aluminium adalah unsur logam yang biasa dijumpai dalam kerak bumi dan terdapat dalam
batuan seperti felspar dan mika. Kandungan yang mudah diperoleh adalah oksida terhidrat seperti
bauksit, Al₂O₃.nH₂O, dan kryolit, Na₃AlF₆. Logam aluminium mempunyai banyak kegunaan
dan beberapa garamnya seperti sulfat (kira-kira 10 8 kg) dibuat dalam skala besar.
Sumber Galium


Sebelum ditemukannya galium, keberadaan dan sifat utamanya diprediksi oleh
ahli kimia Rusia Dmitri Mendeleev. Dia menamai elemen hipotesis eka-aluminium,
Mendeleev meramalkan unsur tersebut akan duduk di bawah aluminium pada tabel
periodik. Galium ditemukan oleh ahli kimia Prancis Paul E. Lecoq de Boisbaudran
melalui sebuah spektroskop pada tahun 1875 di Paris. Ciri khasnya adalah dua garis


ungu.
De Boisbaudran mengekstraksi galium dalam contoh pertama dari bijih seng
dari Pyrenees dan awalnya diperoleh hanya 0,65 gram dari 430 kilogram bijih. Paul
mengisolasi galium dengan elektrolisis hidroksidanya dalam larutan kalium
hidroksida. Asal namanya berasal dari kata Latin ‘Gallia’, yang berarti Prancis.
Galium tidak berada bebas di alam dan tidak ada mineral dengan kandungan galium
yang substansial. Secara komersial, kebanyakan galium diekstraksi sebagai produk
sampingan dari produksi aluminium dan seng. Dalam jumlah rendah, kita bisa
menemukan galium dalam berbagai mineral, seperti sphalerite, bauksit, dan batu bara.
Gallium juga diekstraksi dari debu cerobong batubara.
Galium sering ditemukan sebagai elemen yang terkandung di dalam diaspore,
sphalerite, germanite, bauksit dan batubara. Analisa debu dari hasil pembakaran batubara
pernah menunjukkan kandungan galium sebanyak 1.5%.
Sumber Indium
Indium adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang In
dan nomor atom 49. Indium adalah logam pasca transisi yang menyusun 0,21 ppm (part
per million) dari kerak bumi. Indium sangat lembut dan lunak, memiliki titik lebur lebih
tinggi daripada natrium dan galium, tetapi lebih rendah daripada litium dan timah. Secara
kimiawi, indium mirip dengan galium dan talium, dan sebagian besar sifatnya berada di
antara galium dan talium. Indium ditemukan pada tahun 1863 oleh Ferdinand Reich dan
Hieronim Theodor Richter dengan metode spektroskopi. Mereka menamainya sesuai garis
indigo dalam spektrumnya. Indium juga ditemukan di bijih besi, timbal dan tembaga.
Sumber Talium
Talium adalah unsur kimia yang ditemukan oleh ahli kimia, William Crookes
dan Claude-Auguste Lamy secara terpisah pada tahun 1861 dengan metode
spektroskopi. William Crookes, mengamati garis hijau terang selama spektroskopi
yang belum pernah ada sebelumnya. Dia menamai unsur baru yang diproduksi garis
hijau dengan talium. Jumlah atom talium adalah 81 dan diwakili oleh simbol TI.
Talium juga diperoleh sebagai hasil sampingan dari zinc dan pemurnian timah. Bentuk
murni talium tersedia di kerak bumi dan merupakan logam putih kebiruan.
Talium merupakan unsur tidak berwarna dan tidak berbau dalam bentuknya
yang murni. Talium adalah logam yang sangat lembut yang bisa dipotong dengan
pisau pada suhu kamar. Talium mudah dikombinasikan dengan oksigen di atmosfer
dan menghsilkan lapisan oksida. Oleh karena itu, untuk menghindari pembentukan
oksida, talium disimpan dalam minyak. Talium akan bergabung dengan uap air di
atmosfer untuk membentuk hidroksida. Talium larut dengan cepat dalam asam
sulfat dan asam nitrat dan membentuk garam sulfat dan nitrat.
Sumber Ununtrium
Ununtrium (Uut) merupakan unsur ke-113 pada sistem periodik. Pada tanggal
9 Juni 2016, nama unsur ke-113 resmi dan disepakati menjadi Nihonium. Unsur
Nihonium merupakan unsur sintetis, yang berarti unsur yang dibuat
dilaboratorium dan tidak tersedia di alam bebas. Tidak tersedia di alam bebas
disebabkan oleh ketidak stabilannya. Unsur ini pertama kali diciptakan oleh grup
riset Nishina Center for Accelerator-Based Science yang dipimpin oleh Prof.
Kosuke Morita, dari Universitas Kyushu di Jepang pada tahun 2004.
Grup Riken bukanlah grup yang pertama menemukan unsur ke 113 tersebut,
grup Joint Institute for Nuclear Research di Dubna, Rusia telah menemukannya
satu tahun lebih dulu daripada grup Jepang. Namun karena grup Rusia tidak dapat
menentukan secara pasti golongan unsur yang mereka temukan golongan empat
atau golongan lima, dan setahun kemudian grup Riken menciptakan unsur yang
sama dengan metode yang berbeda dan grup Jepang dapat menentukan golongan
unsur tersebut dengan tepat. Para ilmuan sepakat bahwa penemu unsur 113 adalah
grup Riken Jepang yang dipimpin oleh Prof. Morita. Prof. Morita dan grupnya
memberi nama unsur tersebut dengan Nihonium (Nh).
Reaksi yang terjadi pada golongan IIIA

Boron

a. Reaksi Boron dengan udara


4B(s) + 3O₂(g) → 2B₂O₃(s)
b. Reaksi Boron dengan halogen
2B(s) + 3F₂(g) → 2BF₃(g)
2B(s) + 3Cl₂(g) → 2BCl₃(l)
2B(s) + 3Br(g) → 2BF
Alumunium
• Reaksi Aluminium dengan air
4Al(s) + 3O₂(l) → 2Al₂O₃(s)
• Reaksi Aluminium dengan halogen
2Al(s) + 3Cl₂(l) → 2AlCl₃(s)
2Al(s) + 3Br₂(l) → Al₂Br₆(s)
2Al(s) + 3I₂(l) → Al₂I₆(s)
• Reaksi Aluminium dengan asam
2Al(s) + 3H₂SO₄(aq) → 2Al₃(aq) + 2SO₄2-(aq) + 3H₂(q)
2Al(s) + 6HCl(aq) → 2Al₃(aq) + 6Cl(aq) + 3H₂(g)
• Reaksi Aluminium dengan basa
2Al(s) + 2NaOH(aq) + 6H₂O → 2Na(aq) + 2[Al(OH)₄]- + 3H₂(g)
Galium
Reaksi Galium dengan udara
2Ga(g) + N2 → 2GaN(s)
Reaksi Galium dengan air
Ga3+(aq) + H₂O(l) → Ga(OH)₂+(aq) + H+(aq)
Reaksi Galium dengan asam
Ga(s) + 3HCl(aq) → GaCl₃(aq) + 3H+(aq)
Reaksi Galium dengan halogen
3Ga(s) + AlF3(aq) → 3 GaF(aq) +Al3+ (aq)
Indium
Reaksi Indium dengan udara
In3+ + O2 → In₂O₃
Reaksi Indium dengan asam
In3+ + 3HNO₃ → In(NO₃)₃
Talium
Reaksi Talium dengan udara
2Tl(s) + O2(g) → Tl₂O(s)
Reaksi Talium dengan air
2Tl(s) + 2H₂O(l) → 2TlOH(aq) + H₂(g)
Reaksi Talium dengan halogen
2Tl(s) + 3F₂(g) → 2TlF₃(s)
2Tl(s) + 3Cl₂(g) → 2TlCl₃(s)
2Tl(s) + 3Br₂(l) → 2TlBr₃(s)
Ununtrium

Hingga saat ini belum ditemukan reaksi ununtrium dengan air, udara, halogen, asam,
maupun basa.
 
Senyawa golongan III A
Boron

Contoh Senyawa Boron Yaitu, Boron triiodida (BI₃), Boron trioksida (B₂O₃),
Boron triklorida (BCl₃), Boron monoksida (B₂O), Diborana (B₂H₆)Borana (BH₃),
Asam borat (BH₃O₃), Borax (Na₂B₄O₅(OH)₄.8 H₂O) dan Boron triflorida (BF₃).

Aluminium
Contoh senyawa Aluminium yaitu, Aluminium hidroksida (Al(OH)₃), Aluminium klorida
(AlCl₃), Aluminium nitrat (Al(NO₃)₃), Aluminium oksida (Al₂O₃), Aluminium sulfat
(Al₂(SO₄)₃), Amonium aluminium sulfat ((NH₄)Al(SO₄)₂), Aluminium flourida
(AlF₃), dan Litium aluminium hidrida (LiAlH₄).
Senyawa golongan III A
Galium
Contoh Senyawa Galium yaitu Gallium triklorida (GaCl₃), Gallium nitride (GaN), Gallium (III)
Hidroksida (Ga(OH)₃), Gallium Arsenida (GaAs), Gallium (III) Bromida (GaBr₃), Gallium (III)
Florida (GaF₃), Gallium (III) Iodida (GaI₃), Gallium (III) Telurida (Ga₂Te₃), Gallium (III)
Selenida (Ga₂Se₃), Gallium (III) Sulfida (Ga₂S₃), Gallium Trioksida (Ga₂O₃), Gallium (I)
Oksida (Ga₂O), Gallium (II) Selenida (GaSe), Gallium Nitrat (Ga(NO₃)₃), dan Gallium Fosfida
(GaP).
Indium
Contoh senyawa Indium Yaitu, Indium (III) hidroksida (In(OH)₃), Indium (III) oksida (In₂O₃), I
ndium bromide (InBr), Indium (III) klorida (InCl₃), Indium fosfida (InP), Indium (III)
selenida (In₂Se₃), Indium (III) telurida (In₂Te₃), Indium antimonida (InSb), dan Indium sulfide
(In₂S₃).
Senyawa golongan III A

Talium

Contoh Senyawa Talium yaitu, Talium Triflourida (TiF₃), Talium (I) Klorida
(TiCl), Talium (III) Bromida (TiBr₃), Talium (I) Sulfat (Ti₂SO₄), Talium (I)
Hidroksida (TIOH), Talium Asetat (TICH₃COO) dan Talium (I) Oksida (Ti₂O).
Ununtrium
Kurang diketahui mengenai senyawa ununtrium karena sifat kelogamannya pun masih
diragukan dan hanya dibuat dalam jumlah sedikit
Kegunaan golongan III A
Boron

1. Boron yang tidak murni digunakan pada pertunjukan kembang api untuk memberikanwarna hijau dan dalam roket
sebagai pemicu.
2. Asam borik juga merupakan senyawa boron yang penting dan digunakan dalam produktekstil. Senyawa-senyawa
boron lainnya digunakan dalam pembuatan kaca borosilica dan dalam penyembuhan arthritis.
3. Isotop boron-10 digunakan sebagai kontrol pada reaktor nuklir, sebagai tameng padaradiasi nuklir dan dalam
instrumen-instrumen yang digunakan untuk mendeteksi netron.
4. Asam boraks (H₃BO₃) merupakan asam organik lemah yang sering digunakan sebagaiantiseptik, dan dapat dibuat
dengan menambahkan asam sulfat (H₂SO₄) atau asam khlorida (HCl) pada boraks.
5. Asam borat juga sering digunakan dalam dunia pengobatan dan kosmetika. Misalnya, larutanasam borat dalam air
(3%) digunakan sebagai obat cuci mata dan dikenal sebagai boorwater.
Kegunaan golongan III A
1. Asam borat juga digunakan sebagai obat kumur, semprot hidung, dan salep luka kecil.Namun ingat, bahan ini tidak boleh
diminum atau digunakan pada luka luas, karena beracunketika terserap masuk dalam tubuh.
2. Industri Keramik. Asam borat digunakan dalam pelapisan barang-barang tembikar, barangpecah belah, ubin, porcelen dan
peralatan dapur. Asam borat sangat penting dalam industrisodium perborat yang digunakan sebagai bahan pemutih dalam
industri pulp dan kertas.
3. Asam borat digunakan untuk pembuatan kapasitor (kondensorelektronik) yang digunakan dalam sistem mesin automobil,
pendingin elektrik, radio, TV danbarang-barang elektronik lainnya.
4. Asam borat digunakan dalam pembuatan obat yang berfungsi sebagai anti septik desinfektan penyegar dan deterjen. Asam
borat juga bersifat bakteriostatis dan fungistatis, yaitu dapat menahan pertumbuhan bakteri dan jamur.
5. Asam Borat dalam bidang fotografi digunakan sebagai reagen dalam proses pencetakan film.
6. Asam Borat dalam industri pengawetan makanan berfungsi untukmenghambat pertumbuhan bakteri dan jamur. Industri yang
menggunakan asam borat untuk pengawetan hasil produksinya diantaranya adalah industri kulit, kayu, dan tali.
7. Asam Borat ditambahkan dalam air pendingin dalam suatu sistem tertutup yang bertekanan dalam suatu reaktor nuklir untuk
mengontrol level tenaga.
Kegunaan golongan III A
ALUMUNIUM
1. Aluminium digunakan dalam struktur pesawat terbang, rangka-rangka etalase, rangka pintu dan jendela, peralatan-peralatan
dapur, dan sebagainya.
2. Logam aluminium digunakan sebagai reduktor dalam berbagai ekstraksi ion logam dari larutannya.
3. Logam ini juga digunakan sebagai peralatan makan serta pembungkus makanan terutama dalam bentuk aluminium foil.
4. Aluminium juga digunakan sebagai penghilang kerut pakaian, berbagai barang-barang dekorasi rumah, hingga pagar.
5. Kapal induk militer juga mengandung aluminium karena sifatnya yang ringan.
6. Terdapat berbagai bagian mobil yang juga menggunakan logam ini, begitu pula alat transportasi lain seperti gerbong kereta api.
7. Bagian-bagian mobil seperti pelek, blok mesin, komponen suspensi, dan transmisi terbuat dari aluminium. Bagian lain seperti
dudukan karburator, gagang pintu, ornamen, dan logo mobil adalah bagian lain yang menggunakan aluminium.
8. Minuman kaleng, tutup botol, foil, nampan, dan lai-lain. Semuanya terbuat dari logam ini.
Galium
Kegunaan golongan III A
1. Gallium arsenide digunakan dalam produksi semikonduktor terutama untuk dioda laser, dioda pemancar cahaya dan panel surya.
Gallium ini juga digunakan untuk membuat cermin yang berkilau.
2. Galium cair jika dikenakan pada permukaan porselin dan kaca akan membentuk lapisan terang sangat reflektif yang bisa
digunakan membuat cermin.
3. Galium mudah berpadu dengan sebagian besar logam sehingga digunakan untuk membentuk paduan dengan titik leleh rendah.
4. Plutonium pit pada senjata nuklir menggunakan paduan logam galium untuk menstabilkan alotrop plutonium.
5. Analog integrated circuit merupakan salah satu aplikasi paling umum untuk galium, dengan perangkat optoelektronik
(kebanyakan dioda laser dan dioda pemancar cahaya) sebagai penggunaan terbesar kedua.
6. Galium memiliki sifat semikonduktor, terutama sebagai gallium arsendite (GaAs). GaAs dapat mengubah listrik menjadi cahaya
dan digunakan dalam light emitting diodes (LED) pada berbagai layar alat elektronik dan jam tangan.
7. Galium juga digunakan dalam berbagai termometer suhu tinggi.
8. Galium arsenide dapat mengubah aliran listrik menjadi cahaya dan dapat dipakai sebagai bahan campuran logam.
Kegunaan golongan III A
INDIUM
1. Membuat komponen listrik seperti rectifier, termistor dan fotokonduktor.
2. Dapat digunakan untuk membuat cermin yang memantul seperti cermin perak dan tidak cepat pudar.
3. Indium digunakan untuk mendorong germanium untuk membuat transistor.
4. Indium dalam jumlah kecil digunakan pada peralatan yang berhubungan dengan gigi.
5. Indium digunakan pada LED dan laser dioda berdasarkan senyawa semikonduktor.
6. Indium banyak digunakan sebagai pengganti raksa dalam baterai alkaline untuk mencegah seng dari korosi dan melepaskan gas
hydrogen.
7. Indium juga digunakan untuk membuat paduan leleh rendah. Paduan 24% indium gallium dan 76% adalah cair pada suhu kamar.
8. Obat bius germanium untuk membuat transistor.
Kegunaan golongan III A
TALIUM
1. Dapat digunakan untuk membuat cermin yang memantul seperti cermin perak dan tidak cepat pudar.
2. Indium digunakan untuk mendorong germanium untuk membuat transistor.
3. Indium dalam jumlah kecil digunakan pada peralatan yang berhubungan dengan gigi.
4. Indium digunakan pada LED dan laser dioda berdasarkan senyawa semikonduktor.
5. Indium banyak digunakan sebagai pengganti raksa dalam baterai alkaline untuk mencegah seng dari korosi dan melepaskan gas
hydrogen.
6. Indium juga digunakan untuk membuat paduan leleh rendah. Paduan 24% indium gallium dan 76% adalah cair pada suhu kamar.
7. Obat bius germanium untuk membuat transistor.
8. Melapisi bantalan motor kecepatan tinggi karena memungkinkan untuk pemerataan minyak pelumas.
Kegunaan golongan III A

Ununtrium

Ununtrium hanya untuk kepentingan penelitian dan ununtrium


berbahaya karena radioaktivitasnya, logam radioaktif sintetis dan
memiliki satu isotop yang waktu paruhnya diketahui, 278Nh.
Cara memperoleh golongan
III A
Boron
Sumber boron yang melimpah adalah borax [Na₂B₄O₅(OH)₄.8 H₂O]
dan kernite(Na₂B₄O₅(OH)₄. 2H₂O). Ini susah diperoleh dalam bentuk
murni. Ini dapat dibuat terus denganreduksi oksidasi magnesium, B₂O₃.
Oksidasi ini dapat dibuat melalui pemanasan asam borik,B(OH)₃, yang
diperoleh dari borax.
B₂O₃ + 3 Mg → 2B + 3 MgO
Akan tetapi hasil ini sering kali dicemari dengan logam borida (proses
ini agakmenakjubkan). Boron murni bisa diperoleh dengan menurunkan
halogenida boron yang mudahmenguap dengan hidrogen pada suhu tinggi.
Alumunium

Proses Bayer merupakan proses pemurnian bijih bauksit untuk memperoleh aluminium oksida (alumina). Bijih
bauksit mengandung 50-60% Al₂O₃ yang bercampur dengan zat-zat pengotor terutama Fe₂O₃ dan SiO₂. Untuk
memisahkan Al₂O₃ dari zat-zat yang tidak dikehendaki, kita memanfaatkan sifat amfoter dari Al₂O₃.Tahap
pemurnian bauksit dilakukan untuk menghilangkan pengotor utama dalam bauksit. Pengotor utama bauksit biasanya
terdiri dari SiO₂, Fe₂O₃, dan TiO₂. Caranya adalah dengan melarutkan bauksit dalam larutan natrium hidroksida
(NaOH).

Al₂O₃ (s) + 2NaOH (aq) + 3H₂O(l) → 2NaAl(OH)₄(aq)


Alumunium
Aluminium oksida larut dalam NaOH sedangkan pengotornya tidak larut. Pengotor-pengotor dapat dipisahkan
melalui proses penyaringan. Selanjutnya aluminium diendapkan dari filtratnya dengan cara mengalirkan gas CO₂ dan
pengenceran.

2NaAl(OH)₄(aq) + CO₂(g) → 2Al(OH)₃(s) + Na₂CO₃(aq) + H₂O(l)

Endapan aluminium hidroksida disaring,dikeringkan lalu dipanaskan sehingga diperoleh aluminium oksida murni
(Al₂O₃).

2Al(OH)₃(s) → Al₂O₃(s) + 3H₂O(g)


Galium
1. Galium diperoleh dari hasil dari proses pembuatan aluminium, pemurnian
bauksit melalui proses bayer menghasilkan konsentrasi gallium pada larutan
alkali dari sebuah aluminium.
2. Elektrolisis menggunakan sebuah elektroda merkuri yang memberikan
konsentrasi lebih lanjut dan elektrolisis lebih lanjut menggunakan katoda baja
tahan karat dari hasil natrium gallat menghasilkan logam galium cair. Galium
murni membutuhkan sejumlah proses akhir lebih lanjut dengan zona
penyaringan untuk membuat logam galium murni.
Indium
1. Indium terbentuk melalui proses (tangkapan neutron lambat) yang berlangsung
sangat lama (mencapai ratusan tahun) dalam bintang bermassa rendah hingga
sedang (rentang massa antara 0,6 dan 10 kali massa matahari).
2. Indium cenderung berada bersama dengan seng dalam mineral sulfida karena kedua
unsur tersebut memiliki jari-jari atom dan sifat kimia yang serupa.

3. Logam indium dihasilkan melalui proses elektrolisis garam indium di dalam air.
Proses lebih lanjut dibutuhkan untuk membuat aluminium murni dengan tujuan
elektronik
Ununtrium

Unsur bismuth yang memiliki jumlah proton 30 ditabrakkan dengan


zinc yang memiliki jumlah proton 83.
Kesimpulan
a. Unsur-unsur golongan IIIA tidak ditemukan dalam bentuk unsur melainkan dalam bentuk senyawa. Oleh
karena itu diperlukan beberapa proses yang digunakan untuk mengisolasi unsur tersebut dari senyawanya.

b. Sebagian besar unsur golongan IIIA dapat bereaksi dengan air dan udara, kecuali ununtrium.

c. Unsur-unsur golongan IIIA dapat membentuk senyawa seperti boron triklorida (BCl₃), gallium trioksida
(Ga₂O₃), aluminium sulfat (Al₂(SO₄)₃), Indium sulfide (In₂S₃), Talium triflourida (TiF₃), dan sebagainya.
Akan tetapi ununtrium belum diketahui dengan jelas dapat membentuk senyawa apa dikarenakan jumlahnya
yang sangat sedikit.

d. Unsur-unsur dan senyawa golongan IIIA memiliki kegunaan masing-masing dalam kehidupan sehari-hari
maupun dalam industry.

e. Cara memperoleh unsur-unsur golongan IIIA berbeda-beda, tergantung dari sifat masing-masing unsur.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai