Anda di halaman 1dari 11

SKANDIUM

Makalah Kimia Anorganik Tahun Ajaran 2018/2019

Disusun oleh Kelompok 1, XIII-8:

Dania Putrigia Fortuna

Devi Purnama Sari

M. Ilham Nur Fauzan


Suci Salwa Salsabila

KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA

Pusat Pendidikan dan

Pelatihan Industri Sekolah

Menengah Kejuruan –

SMAK Bogor

2018
Skandium adalah salah satu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki
lambang Sc dan nomor atom 21. Skandium berupa logam transisi yang lembut dan
warnanya putih keperakan, merupakan mineral yang langka dari Skandinavia.

A. Sejarah Penemuan

(Lars Fredik Nilson)

(Latin: scandia, Scandinavia). Elemen skandium ditemukan oleh Nilson pada


tahun 1878 di dalam mineral-mineral euxenite dan gadolinite, yang belum pernah
ditemukan dimanapun kecuali di Skandinavia. Dengan memproses 10 kg euxenite dan
hasil sampingan mineral-mineral langka lainnya, Nilson berhasil memproduksi 2gram
skandium oksida murni.

Skandium adalah unsur golongan IIIB yang berada pada periode 4. Skandium
merupakan bagian dari unsur transisi. Skandium ditemukan oleh Lars Nilson pada
tahun 1879 di Swedia. Lars Fredik Nilson dan timnya tidak sadar tentang prediksinya
pada sumber pada tahun 1879, yang menyelidiki logam yang terdapat sedikit di bumi.
Dengan analisis spektra mereka menemukan unsur baru dalam mineral bumi. Mereka
menamakan scandium dari bahasa Latin Scandia yang berarti Scandinavia dan dalam
proses isolasi, mereka memproses 10 kg euxenite, menghasilkan sekitar 2 g
scandium oksida murni (Sc2O3). Elemen ini diberi nama Skandium karena untuk
menghormati Negara Skandinavia tempat ditemukannya unsur ini.
B. Keberadaan di Alam

Di alam, Skandium lebih banyak ditemukan di matahari dan beberapa bintang


lainnya (terbanyak ke-23) dibandingkan di bumi (terbanyak ke-50). Elemen ini tersebar
banyak di bumi, terkandung dalam jumlah yang sedikit di dalam banyak mineral
(sekitar 800an spesies mineral). Warna biru pada beryl (satu jenis makhluk hidup laut)
disebutkan karena mengandung skandium. Ia juga terkandung sebagai komponen
utama mineral thortveitite yang terdapat di Skandinavia dan Malagasi. Unsur ini juga
ditemukan dalam hasil sampingan setelah ekstrasi tungsten dari Zinwald wolframite
dan di dalam wiikite dan bazzite. Di alam, skandium ada dalam bentuk satu isotop
stabil yaitu skandium-45. Di antara 25 (tidak termasuk isomer nuklir) isotop radioaktif
dengan massa antara 35 sampai 60, yang paling stabil adalah skandium-46 (paruh
83,79 hari), dan yang paling stabil adalah skandium-39 (waktu paruh kurang dari 300
nanodetik ).

C. Mineral

 Panguite (Ti4+,Sc,Al,Mg,Zr,Ca)1.8O3
 Kolbeckite ScPO4·2H2O

 Thortvetite (Sc,Y)2Si2O7

D. Sifat sifat

Skandium adalah logam perak-putih yang berubah warna menjadi kekuningan


atau kemerah-jambuan jika diekspos dengan udara. Elemen ini lunak dan lebih
menyerupai itrium dan metal-metal langka lainnya ketimbang aluminium atau titanium.
Ia ringan dan memiliki titik didih yang lebih tinggi daripada aluminium, menjadikannya
bahan yang sangat diminati oleh perangcang pesawat antariksa.

1. Sifat Fisika
 Densitas : 3 g/cm3
 Titik leleh : 1812,2 K
 Titik didih : 3021 K
 Bentuk (25°C) : padat
 Warna : putih perak

2. Sifat Atomik
 Nomor atom 21
 Nomor massa : 44,956
 Konfigurasi electron : [Ar] 3d1 4s2
 Volume atom : 15 cm3/mol
 Afinitas electron : 18,1 kJ/mol
 Keelektronegatifitasan : 1,36
 Energi ionisasi : 631 kJ/mol, 1235 kJ/mol, 2389 kJ/mol
 Bilangan oksidasi utama : +3
 Bilangan oksidasi lainnya : +1, +2
 Bentuk Kristal : Hexagonal Unit Cell

3. Sifat Kimia
 Reaksi dengan air:
Ketika dipanaskan maka Skandium akan larut dalam air membentuk larutan
yang terdiri dari ion Sc (III) dan gas hidrogen

2Sc(s) + 6H2O(aq)  2Sc3+(aq) + 6OH-(aq) + 3H2(g)

 Reaksi dengan oksigen


Pada reaksi dengan udara atau pembakaran secara cepat maka akan
membentuk scandium (III) oksida

4Sc(s) + 3O2(g)  2Sc2O3(s)

 Reaksi dengan halogen


Skandium sangat reaktif ketika bereaksi dengan semua unsur halogen
membentuk trihalida

2Sc(s) + 3F2(g)  2ScF3(s)


2Sc(s) + 3Cl2(g)  2ScCl3(s)

2Sc(s) + 3Br2(l)  2ScBr3(s)

2Sc(s) + 3I2(s)  2ScI3(s)

 Reaksi dengan asam


Skandium mudah larut dalam asam klrida untuk membentuk larutan yang
mengandung ion Sc (III) dan gas hidrogen

2Sc(s) + 6HCl(aq)  2Sc3+(aq) + 6Cl-(aq) + 3H2(g)

4. Isotop

Di alam, isotop scandium yang banyak ditemukan adalah 45Sc, dan 45Sc juga
merupakan satu satunya isotop scandium yang stabil. Selain 45Sc, masih banyak
isotop-isotop lain tetapi tidak stabil. Isotop-isotop yang tidak stabil ini dinamakan
dengan radioisotop. Radioisotop scandium yang paling stabil adalah 46Sc yang
memiliki waktu paruh 83.8 hari, 47Sc dengan waktu paruh 3.35 hari. Terdapat juga
44Sc (pemancar positron) dengan waktu paruh 4 jam, 48Sc dengan waktu paruh 43.7
jam. Isotop isotop scandium lain memiliki waktu paruh kuran dari 4 jam, dan rata rata
memiliki waktu paruh kurang dari 2 menit. Range isotop scandium adalah dari 36Sc
sampai 60Sc

E. Pembuatan

1. Elektrolisis leburan ScCl3 pada suhu 7000C – 8000C di elektrolisis


potassium, litium,dan scandium klorida.
2ScCl3(l)  2Sc(s) + 3Cl2(g)
2. Reduksi larutan ScF3 dengan Ca diperoleh scandium murni.
2ScF3(aq) + 3Ca(s)  2Sc(s) + 3CaF2(s)

F. Persenyawaan

1. Sc2O3
Skandium (III) Oksida adalah oksida tahan api ringan, berbentuk padatan lebur
putih. Berasal dri beberapa sumber termasuk mineral, tailing uranium tertentu
dan beberapa bijih fosfat
2. Sc(OH)3
Bersifat amfoter:
Sc(OH)3 + 3OH-  Sc(OH)63-

Sc(OH)3 + 3H+ + 3H2O  [Sc(H2O)6]3+

G. Identifikasi Unsur

1. Metode analisis aktifasi neutron

Metode analisis aktifasi neutron merupakan salah satu cara dalam


mengidentifikasi logam scandium baik secara kualitatif maupun kuantitatif.
Prinsip dari analisis dengan metode ini adalah mengidentifikasi sinar dan energi
yang dihasilkan sebuah atom spesifik. Analisis ini menggunakan neutron yang
dihasilkan dari reaksi fisi yang terjadi pada reactor nuklir yang mengiradiasi
nukeus sebuah atom menjadi nucleus aktif/ nucleus radioaktif yang pada
awalnya merupakan nucleus stabil. Nucleus yang bersifat radioaktif akan
menstabilkan dirinya sendiri dengan cara meluruh. Pada proses stabilisasi inti
atau disebut juga peluruhan, atom akan memancarkan sebuah sinar yang
dinamakan dengan sinar gamma.
Sinar gamma ini memiliki energi yang berbeda-beda, spesifik tergantung
pada jenis atom. Kemudian sinar gamma yang dihasilkan akan dianalisis oleh
spectrometer gamma. Dari prinsip inilah dapat disimpulkan bahwa analisis
kualitatif terhadap logam scandium dapat dilakukan. Untuk analisis kuantitatif
menggunakan metode ini adalah dengan menghitung intensitasi energi dari
sinar gamma yang dihasilkan dari atom tersebut.

2. Metode analisis x-ray fluorescence

Selain metode aan, metode x-ray fluorescence juga dapat digunakan


dalam identifikasi logam scandium baik secara kualitatif maupun kuantitatif.
Prinsip dari metode ini adalah hubungan antara energi foton yang diemisikan
dengan jumlah atom pada analat. Atom dikenai foton dari x-ray primer dengan
energi yang cukup sehingga electron pada orbital bagian dalam tereksitasi ke
tingkat yag lebih tinggi. Eksitasi terjadi di kulit K sehingga terjadi kekosongan
dan atom menjadi tidak stabil. Kulit yang kosong diisi oleh electron dari kulit
yang lebih luar seperti kulit L dan M sehingga atom kembali ke keadaan dasar
atau stabil. Perbedaan energi antara electron kulit K dengan electron yang
mengisi kekosongan akan diemisikan sebagai foto x-ray yang terukur oleh
komputer

H. Kegunaan

1. Dalam industri kedirgantaraan, biasanya digunakan logam campuran


alumunium-skandium yang digunakan sebagai bahan pembuatan pesawat
antariksa.
2. Alloy alumunium skandiumdimanfaatkan industri aerospace dan perlengkapan
olahraga ( sepeda, baseball bats).
3. Scandium Trioksida dimanfaatkan sebagai katalis dalam pembuatan aseton.
4. Dalam pengeboran minyak di tengah laut biasanya digunakan sebagai
radioaktif (radioisotop) untuk mendeteksi kebocoran minyak pada pipa.
5. Bahan tambahan dalam lampu logam halide dan lampu uap Hg.

I. Efek Bagi Kesehatan

 Unsur skandium dianggap tidak beracun, meskipun pengujian hewan


ekstensif terhadap senyawa skandium belum dilakukan. Tingkat median
lethal dose (LD50) untuk skandium (III) klorida untuk tikus telah ditentukan
sebagai 4 mg / kg untuk intraperitoneal dan 755 mg / kg untuk pemberian
oral. Dalam terang hasil ini, senyawa skandium harus ditangani sebagai
senyawa toksisitas moderat.
 Skandium tidak memiliki peran biologis. Amat sedikit skandium yang
mencapai rantai makanan, sehingga asupan harian rata-rata per orang
kurang dari 0,1 mikrogram.
 Skandium tidak beracun, namun perlu berhati-hati karena beberapa
senyawa scandium mungkin bersifat karsinogenik pada manusia selain itu
dapat menyebabkan kerusakan pada liver jika terakumulasi dalam tubuh.
 Bersama dengan hewan air, Sc dapat menyebabkan kerusakan pada
membran sel, sehingga memberikan pengaruh negatif pada reproduksi dan
sistem syaraf.
 Paparan gas dan uap skandium di tempat kerja bisa menjadi berbahaya.
 Menghirup skandium dapat menyebabkan emboli paru-paru, terutama
akibat paparan jangka panjang.

J. Efek Bagi Lingkungan

Sc dapat mencemari lingkungan, terutama dari industri petroleum dan dari


pembuangan perabot rumah tangga. Skandium dibuang ke lingkungan, terutama oleh
industri pengolahan minyak. Unsur ini juga dapat memasuki lingkungan dari berbagai
perkakas rumah tangga (misal: TV) yang dibuang. Skandium akan secara bertahap
terakumulasi dalam tanah dan air hingga berpotensi meningkatkan konsentrasinya
pada manusia, hewan, dan partikel tanah.Sc secara terus-menerus terakumulasi di
dalam tanah, hal ini akan memicu terkonsentrasinya di dalam tubuh manusia dan
hewan.
Daftar Pustaka

Ichsan, Nurul. 2012. Destruksi Hasil Sampling Penambangan Timah Belitung


Menggunakan Microwave Untuk Ekstraksi Unsur Tanah Jarang. Bogor:
Departemen FMIPA IPB
Mulyaningsih, Rina. 2002. Analisis Sampel Geologi dengan Metode Analisis Aktivasi
Neutron di RSG-GAS. Jakarta: Pusat Pengembangan Teknologi Reaktor Riset
(P2TRR)-BATAN
https://www.slideshare.net/AdityaDwiaji/presentasi-anorganik-skandium
https://id.wikipedia.org/wiki/Skandium
https://en.wikipedia.org/wiki/Scandium
https://www.amazine.co/27097/skandium-sc-fakta-sifat-kegunaan-efek-
kesehatannya/
https://sainskimia.com/sifat-pembuatan-kegunaan-dan-sumber-dari-
unsur-kimia-skandium/

Anda mungkin juga menyukai