Sumber : Sumber :
https://images.app.goo.gl/Tr5e6o https://images.app.goo.gl/jdxjER6w
xyHReHusuRA 4bqkjdwf9
SEJARAH
Pada tahun 1869, Mendeleev meramalkan keberadaan dan sifat
skandium. Unsur ini diperkirakan memiliki berat atom antara 40
(kalsium) dan 48 (titanium). Unsur yang belum ditemukan ini dia
sebut sebagai “ekaboron” atau mirip dengan boron.
Elemen skandium ditemukan oleh Nilson pada tahun 1878 di dalam
mineral-mineral euxenite dan gadolinite, yang belum pernah
ditemukan dimanapun kecuali di Skandinavia. Dengan memproses
10 kg euxenite dan hasil sampingan mineral-mineral langka lainnya,
Nilson berhasil memproduksi 2 gram skandium oksida murni.
Ilmuwan-ilmuwan berikutnya kemudian menunjukkan bahwa
skandium yang ditemukan Nilson sama dengan ekaboronnya
Mendeleev.
KELIMPAHAN
KELIMPAHAN SKANDIUM DI ALAM
Skandium jarang ditemukan di alam, terbentuk jumlah yang sangat kecil.
Skandium biasanya hanya ditemukan dalam dua jenis bijih yang berbeda.
Thortveitite adalah sumber utama skandium. Produksi dunia hanya 50 kg per
tahun. Tidak ada perkiraan berapa banyak potensi yang tersedia. Skandium
hanyalah unsur paling melimpah ke-50 pada dalam bumi, didistribusikan
secara luas, terbentuk di lebih dari 800 mineral. (Scandium (Sc) - Chemical
Properties, Health and Environmental Effects, n.d.)
SIFAT
FISIKA
Fase solid
Massa jenis (mendekati suhu kamar) 9.841 g·cm−3
Titik lebur 1925 K, 1652 °C, 3006 °F
Titik didih 3675 K, 3402 °C, 6156 °F
Kalor peleburan ca. 22 kJ·mol−1
Kalor penguapan 414 kJ·mol−1
Kapasitas kalor 26.86 J·mol−1·K−1
Warna Perak
SIFAT KIMIA
SIFAT KIMIA