Anda di halaman 1dari 22

Scandium

KELOMPOK 1 PKB 2018


KELOMPOK 1
1. M. BAGUS TRI LAKSONO 18030194011
2. SISILIA FIL JANNNATI 18030194012
3. SYAFIRA HUMAIROH 18030194013
4. MILA MEITA SARI 18030194070
5. TARIQA SADIAH 18030194054
6. RIZQYA LAILATUL R 18030194047
7. MARIYA SOLIKAH 18030194045
8. ARINA SUKMA T.A 18030194059
DEFINISI
Skandium adalah unsur transisi Golongan 3 (IIIB), Periode 4
dengan nomor atom 21, dengan konfigurasi elektronnya yakni
[Ar]4s23d1, di alam hanya dalam keadaan trivalen (Sc3+)

Sumber : Sumber :
https://images.app.goo.gl/Tr5e6o https://images.app.goo.gl/jdxjER6w
xyHReHusuRA 4bqkjdwf9
SEJARAH
Pada tahun 1869, Mendeleev meramalkan keberadaan dan sifat
skandium. Unsur ini diperkirakan memiliki berat atom antara 40
(kalsium) dan 48 (titanium). Unsur yang belum ditemukan ini dia
sebut sebagai “ekaboron” atau mirip dengan boron.
Elemen skandium ditemukan oleh Nilson pada tahun 1878 di dalam
mineral-mineral euxenite dan gadolinite, yang belum pernah
ditemukan dimanapun kecuali di Skandinavia. Dengan memproses
10 kg euxenite dan hasil sampingan mineral-mineral langka lainnya,
Nilson berhasil memproduksi 2 gram skandium oksida murni.
Ilmuwan-ilmuwan berikutnya kemudian menunjukkan bahwa
skandium yang ditemukan Nilson sama dengan ekaboronnya
Mendeleev.
KELIMPAHAN
KELIMPAHAN SKANDIUM DI ALAM
Skandium jarang ditemukan di alam, terbentuk jumlah yang sangat kecil.
Skandium biasanya hanya ditemukan dalam dua jenis bijih yang berbeda.
Thortveitite adalah sumber utama skandium. Produksi dunia hanya 50 kg per
tahun. Tidak ada perkiraan berapa banyak potensi yang tersedia. Skandium
hanyalah unsur paling melimpah ke-50 pada dalam bumi, didistribusikan
secara luas, terbentuk di lebih dari 800 mineral. (Scandium (Sc) - Chemical
Properties, Health and Environmental Effects, n.d.)
SIFAT
FISIKA
Fase solid
Massa jenis (mendekati suhu kamar) 9.841 g·cm−3
Titik lebur 1925 K, 1652 °C, 3006 °F
Titik didih 3675 K, 3402 °C, 6156 °F
Kalor peleburan ca. 22 kJ·mol−1
Kalor penguapan 414 kJ·mol−1
Kapasitas kalor 26.86 J·mol−1·K−1
Warna Perak
SIFAT KIMIA
SIFAT KIMIA

1. Reaksi dengan air


2Sc(s) + 6H2O(aq)  Sc3+(aq) + 6OH-(aq) + 3H2(g)

2. Reaksi dengan halogen


2Sc(s) + 3F2(g)  2ScF3(s)
2Sc(s) + 3Cl2(g)  2Sc Cl3(s)
2Sc(s) + 3Br2(g)  2ScBr3(s)
2Sc(s) + 3I2(g)  2ScI3(s)
SIFAT KIMIA

3. Reaksi dengan oksigen


4Sc(s) + 3O2(g)  2Sc2O3(s)

4. Reaksi dengan asam


2Sc(s) + 6HCl(aq)  2Sc3+(aq) + 6Cl-(aq) + 3H2(g)
EKSTRAKSI
Ekstraksi adalah suatu proses pemisahan suatu zat berdasarkan
perbedaan kelarutannya terhadap dua cairan tidak saling larut
yang berbeda, biasanya air dan lainnya pelarut organik.

Dalam sebagian besar unsur transisi terdapat sebagai bijih. Oleh


karena itu, untuk memperoleh logam murni dari biji diperlukan 3
jenis proses utama yaitu ekstraksi bijih, reduksi biji logam, dan
pemurnian menjadi logam.
Cara pembuatan scandium
1. Kebanyakan scandium diambil dari throtvitite atau diekstraksi
sebagai hasil pemurnian uranium.
2. Scandium metal pertama kali diproses pada tshun 1937 oleh
Fischer, Burnger, dan Grienelaus yang mengelektrolisis cairan
eutectic kalium, litium, dan scandium kloridapada suhu 800
derajat celcius.
KEGUNAAN
Kegunaan
1. Untuk industri penerbangan
Karena sifat skandium yang lembut dan ringan, logam ini sering digunakan dalam
pembangunan pesawat antariksa atau komponen lainnya dalam industri aerospace.
2. Untuk peralatan olahraga
Paduan antara skandium dan aluminium sering digunakan dalam beberapa jenis
perlatan olahraga seperti rangkasepeda, tongkat besi golf, pemukul bisbol, dan
tongkat lacrosse.
3. Untuk pembuatan sel bahan bakar
Dalam pembuatan sel bahan bakar, paduan antara skandium dan alumnium menjadi
sangat penting.
4. Untuk memproduksi lampu intensitas tinggi
Skandium ioda sering ditambahkan ke lampu uap merkuri karena dapat
memberikan pancaran sinar yang mirip matahari. Penggunaan skandium ioda pada
lampu menjadi efisien untuk penerangan ruangan pada studio untuk industri film
dan televisi.
EFEK
Efek bagi Kesehatan dan Lingkungan
Skandium tidak beracun, namun perlu berhati-hati karena beberapa senyawa
scandium mungkin bersifat karsinogenik pada manusia selain itu dapat
menyebabkan kerusakan pada liver jika terakumulasi dalam tubuh. Paparan gas dan
uap pengolahan skandium dapat menyebabkan emboli paru-paru terutama akibat
paparan jangka panjang.
Pada hewan air, Sc dapat menyebabkan kerusakan pada membran sel, sehingga
memberikan pengaruh negatif pada reproduksi dan sistem syaraf.
Sc dapat mencemari lingkungan, terutama dari industri petroleum dan dari
pembuangan perabot rumah tangga. Sc secara terus-menerus terakumulasi di dalam
tanah, hal ini akan memicu terkonsentrasinya di dalam tubuh manusia dan hewan.
DAFTAR PUSTAKA
Scandium (Sc) - Chemical properties, Health and Environmental effects. (n.d.). Retrieved
November 23, 2021, from https://www.lenntech.com/periodic/elements/sc.htm
Samson, I. M., & Chassé, M. (2016). Scandium (pp. 1–5).
https://doi.org/10.1007/978-3-319-39193-9_281-1
Thank You

Anda mungkin juga menyukai