1865, Gregor Mendel menduga bahwa suatu bagian dari sel bertanggungjawab atas sifat yang
diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya
1868, Friedrich Miescher menemukan senyawa kimia yang berasal dari inti sel .
1879, Albrecht Kossel menemukan asam nukleat
Dengan penelitian lebih lanjut, diketahui bahwa asam nukleat tersusun atas
nukleotida-nukleotida sehingga merupakan polinukleotida. Satu nukleotida terdiri atas
nukleosida dan fosfat (PO4-). Sedangkan nukleosida terdiri dari sebuah gula pentose dan
sebuah basa nitrogen berupa purin atau purimidin. Jadi, nukleosida adalah nukleotida tanpa
fosfat, sedangkan nukleotida adalah nukleosida dengan fosfat.
Asam deoksiribonukleat merupakan molekul kompleks yang dibentuk oleh 3 macam
molekul, yaitu:
1. Gula pentose (deoksiribosa)
2. Fosfat (PO4-)
3. Basa nitrogen , terdiri dari:
a. Purin : guanine (G) dan adenine (A)
Jadi, suatu molekul nukleotida yang terdiri dari ikatan gula basa dan fosfat yang menyusun
DNA dapat berbentuk:
1. Adenine nukleotida = adenin deoksiribosa fosfat
2. Guanine nukleotida = guanine deoksiribosa fosfat
3. Sitosin nukleotida = sitosin deoksiribosa fosfat
4. Timin nukleotida = timin deoksiribosa fosfat
1882, Walther Flemming menemukan kromosom adalah bagian dari sel yang ditemukan
Mendel
1887, Edouard-Joseph-Louis-Marie van Beneden menemukan bahwa suatu jasad memiliki
jumlah kromosom tertentu
1902, Walter Stanborough Sutton menyatakan bahwa kromosom berpasangan
1910, Thomas Hunt Morgan menemukan bahwa bahan pembawa sifat adalah gen yang
berada di dalam kromosom
1926, Hermann Muller menemukan bahwa sinar X dapat menginduksi mutasi
1928, Fred Griffith menemukan perubahan bentuk dinding sel Streptococcus pneumoniae
Penemuan transformasi sel: Penelitian Griffith (1928)
Organisme A G C T
1952, Alfred Hershey dan Martha Chase melalui penelitian menggunakan P dan S radioisotop
membuktikan DNA sebagai bahan pembawa informasi genetika
1953, James Watson and Francis Crick menyatakan bahwa DNA adalah benang ganda anti
paralel, berbentuk heliks yang saling berkomplemen .
Penelitian Alfred Hershey dan Martha Chase :